EBOOK PANDUAN PTPS 176 X 250 REV2 2201
EBOOK PANDUAN PTPS 176 X 250 REV2 2201
BADAN PENGAWAS
PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK
INDONESIA
SIAPA SAJA YANG ADA DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA
1.
1.KPPS yaitu kelompok yang dibentuk oleh PPS untuk melaksanakan pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
2.
2.Pengawas TPS yaitu petugas yang dibentuk oleh Panwascam untuk membantu Panwaslu Kelurahan/Desa dalam melakukan pengawasan di
3.
TPS.
3.Saksi yaitu orang yang mendapat surat mandat tertulis dari tim kampanye atau Pasangan Calon yang diusulkan oleh Partai Politik atau
Gabungan Partai Politik untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pengurus Partai Politik tingkat Kabupaten/Kota atau tingkat di atasnya
4.
untuk Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, dan calon perseorangan untuk Pemilu anggota DPD.
4.Pemilih yaitu warga negara Indonesia yang sudah5. genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih, sudah kawin, atau sudah pernah kawin
5.Petugas Ketertiban TPS yaitu petugas yang dibentuk PPS untuk menangani ketenteraman, ketertiban, dan keamanan di setiap tempat
pemungutan suara. APA TUGAS, WEWENANG, KEWAJIBAN
DAN LARANGAN PENGAWAS TPS?
6.Pemantau Pemilu, orang perorang, kelompok atau organisasi yang melakukan pemantauan proses pelaksanaan pemilu secara mandiri dan
sukarela. Pemantau Pemilu diakreditasi oleh Bawaslu TUGAS
baik KEWENANGAN
dari dalam maupun
KEWAJIBAN
luarLARANGAN
negeri.
1. Mengawasi 1. menyampaikan 1. menyampaikan 1.Mempengaruhi dan
persiapan keberatan dalam hal laporan hasil mengintimidasi
pemungutan ditemukannya pengawasan pemilih dalam
suara; dugaan pemungutan dan menentukan
pelanggaran, penghitungan suara pilihannya.
kesalahan dan/ kepada Panwaslu
atau penyimpangan Kecamatan
administrasi melalui Panwaslu
pemungutan dan Kelurahan/ Desa;
penghitungan suara; dan
2.Mengawasi 2.menerima salinan 2. menyampaikan 2.Melihat pemilih
pelaksanaan berita acara laporan hasil mencoblos surat
pemungutan dan sertifikat pengawasan kepada suara dalam bilik
suara; pemungutan dan Panwaslu, suara.
penghitungan Kecamatan melalui
suara; dan Panwaslu
Kelurahan/Desa.
3.Mengawasi 3. melaksanakan 3.Mengerjakan atau
persiapan wewenang lain sesuai membantu
penghitungan dengan ketentuan mempersiapkan
suara; peraturan perundang- perlengkapan
undangan. pemungutan dan
penghitungan
suara serta mengisi
formulir
pemungutan suara
dan hasil
penghitungan
suara.
4.Mengawasi 4.Mengganggu
pelaksanaan kerja KPPS dalam
penghitungan melaksanakan
suara; dan tugas dan
kewenangannya.
5.Mengawasi 5.Mengganggu
pergerakan hasil pelaksanaan
penghitungan pemungutan suara
suara dari TPS dan penghitungan
ke PPS. suara
FORMULIRA
PTPS wajib
menggunakan
Formulir A
untuk mencatat
setiap peristiwa
dan
hasil dari
pengawasan
serta dugaan
pelanggaran
dalam proses
pemungutan
dan
penghitungan
suara. Formulir
A juga sarana
untuk
menjelaskan
Bagian
1
SEBELUM
PEMUNGUTAN
SUARA
Masa tenang adalah masa yang tidak dapat digunakan untuk melakukan aktivitas
kampanye. Dalam tahapan pemilu 2024, masa tenang berlangsung pada 11 – 13
Februari 2024. Dalam masa tenang tersebut, peserta pemilu dilarang melakukan aktivitas
kampanye yaitu melakukan kegiatan peserta pemilu atau pihak lain yang ditunjuk untuk
meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, program dan/atau citra diri peserta
pemilu.
Dalam masa tenang dilarang melakukan politik uang yaitu menjanjikan atau
memberikan uang atau materi lainnya kepada pemilih untuk mempengaruhi pilihan pemilih.
Pengawas TPS melakukan pengawasan di masa tenang dengan fokus pada praktik
kampanye yang dilakukan di masa tenang dan praktik politik uang. Pengawasan terhadap
adanya praktik pemberian uang dan barang secara langsung atau tidak langsung yang
dilakukan oleh pelaksana kampanye, tim kampanye dan perorangan. Tindakan praktik
pemberian uang dan barang untuk:
1. Tidak menggunakan hak pilihnya.
2. Menggunakan hak pilihnya dengan memilih peserta pemilu dengan cara tertentu
sehingga surat suaranya tidak sah.
3. Memilih pasangan calon tertentu.
4. Memilih partai politik peserta pemilu tertentu; dan/atau memilih calon anggota
DPD tertentu.
PERNYATAAN
NO (Jawablah pernyataan YA atau TIDAK YA TIDAK
sesuai dengan hasil pengawasan)
1 Terjadi kegiatan kampanye di masa tenang
2 Terjadi praktek politik uang di masa tenang
Alat bukti (unggah foto/file)
PENGAWASAN PERSIAPAN
PEMUNGUTAN SUARA
3. Daftar Pasangan
3. Tinta 3. Karet pengikat surat suara
Calon
4. Bilik 4. Daftar Calon Tetap
Pemungutan 4. Lem/Perekat
DPR
Suara
5. Daftar Calon Tetap
5. Segel 5. Kantong Plastik
DPD
6. Alat untuk 6. Daftar Calon Tetap
mencoblos 6. Bolpoin
DPRD Provinsi
pilihan
7. Segel plastik sebagai alat 7. Daftar Calon Tetap
7. TPS pengaman lainnya DPRD Kabupaten/
pengganti gembok Kota
8. Label identitas kotak
8. Spidol suara untuk setiap jenis
Pemilu
9. Formulir
10. Stiker nomor kotak suara
11. Tali Pengikat alat untuk
mencoblos pilihan
12. Alat bantu disabilitas netra
Kantong Plastik Logistik Luar Kotak Suara
1. Tanda pengenal KPPS, petugas ketertiban TPS, dan Tanda Pengenal Saksi
2. Bolpoin
8. Daftar Calon Tetap Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/ Kota
LANGKAH-LANGKAH
PENGAWASAN
PERNYATAAN
No (Jawablah pernyataan YA atau TIDAK sesuai dengan hasil YA TIDAK
pengawasan)
1 Terdapat pemilih yang belum menerima formulir
model C.Pemberitahuan-KPU (pemberitahuan
memilih)
PENGAWASAN PERSIAPAN
PEMUNGUTAN SUARA
1. KPPS memeriksa TPS dan perlengkapannya.
2. KPPS menempatkan kotak suara di depan meja ketua KPPS.
3. KPPS mempersilakan dan mengatur pemilih untuk menempati tempat duduk
yang telah disediakan.
4. Ketua KPPS menerima surat mandat saksi.
5. KPPS mempersilakan kepada saksi, pengawas TPS, pemantau, pewarta dan
pemilih untuk menyaksikan proses persiapan pemungutan suara.
6. Ketua KPPS menerima penyampaian surat tugas dan identitas diri dari pemantau
dan pewarta.
SAKSI DI TPS
1. Saksi hanya dapat menjadi saksi untuk 1 peserta Pemilu.
2. Wajib membawa surat mandat dan menyerahkannya paling lambat sebelum rapat
pemungutan suara.
3. Pembuatan surat mandat oleh pasangan calon atau kampanye untuk pemilihan
presiden dan wakil presiden serta pimpinan partai politik untuk pemilih DPR dan
DPRD Tingkat kabupaten/kota atau di atasnya serta calon anggota DPD untuk
Pemilu anggota DPD.
4. Tidak mengenakan atau membawa atribut yang memuat nomor, nama, foto
calon/pasangan calon, simbol/gambar partai politik, atau mengenakan seragam
dan/atau atribut lain yang memberikan kesan mendukung atau menolak peserta
pemilu tertentu.
Berjumlah paling banyak 2 orang untuk masing-masing pasangan calon, partai
5.
politik atau calon anggota DPD dengan ketentuan yang dapat memasuki TPS
berjumlah 1 orang dalam 1 waktu.
PENGAWASAN DIMULAINYA
RAPAT PEMUNGUTAN SUARA
1. Rapat pemungutan suara dimulai dengan pengucapan sumpah dan janji anggota
KPPS.
2. Ketua KPPS menjelaskan kepada pemilih tentang tata cara pemungutan suara
dan pembagian tugas anggota KPPS
3. Dalam hal dimulainya rapat pemungutan suara belum ada saksi, pemilih atau
pengawas TPS yang hadir, rapat ditunda sampai dengan adanya saksi, pemilih
dan pengawas TPS yang hadir, paling lama 30 menit.
4. Dalam hal terdapat saksi yang hadir setelah rapat pemungutan suara dimulai,
KPPS dapat menerima surat mandat dari saksi dan mempersilakan untuk
mengikuti rapat pemungutan suara.
PENYELESAIAN
KEBERATAN
JUMLAH SURAT
No JENIS PEMILIH
SUARA
1 Pindah Ke Provinsi Lain PPWP
a) PPWP
Pindah Memilih Ke Kab/Kota lain di provinsi yang
2 b) DPR RI
sama tetapi beda DAPIL DPRD Provinsi
c) DPD RI
a) PPWP
Pindah memilih ke Kab/Kota lain di Provinsi yang b) DPR RI
3
sama tetapi dalam satu DAPIL c) DPDRI
d) DPRD Provinsi
a) PPWP
Pindah memilih ke Kecamatan lain dalam satu
b) DPR RI
4 Kabupaten/Kota dan di luar DAPIL DPRD
c) DPD RI
Kabupaten/Kota
d) DPRD Provinsi
a) PPWP b)
Pindah memilih ke Kecamatan Lain dalam satu DPR RI c)
5 Kabupaten/Kota dan masih dalam DPRD DPD RI
Kab/Kota d) DPRD Provinsi e)
DPRD Kab/Kota
PERNYATAAN
No (Jawablah pernyataan YA atau TIDAK sesuai YA TIDAK
dengan hasil pengawasan)
PENGAWASAN JELANG
PEMUNGUTAN SUARA SELESAI
1. Pada saat waktu pemberian suara selesai, ketua KPPS mengumumkan bahwa
yang diperbolehkan memberikan suara hanya pemilih yang sedang menunggu
giliran untuk memberikan suara dan telah dicatat kehadirannya dalam
daftar hadir atau telah hadir dan sedang dalam antrian untuk mencatatkan
kehadirannya dalam daftar hadir.
2. Setelah seluruh pemilih selesai memberikan suara, Ketua KPPS mengumumkan
kepada yang hadir di TPS bahwa pemungutan suara telah selesai dan dilanjutkan
rapat penghitungan suara di TPS.
MENYELESAIKAN
PEMUNGUTAN SUARA
Apabila ditemukan surat suara yang masuk dalam kotak suara lain, KPPS
menunjukkan surat suara tersebut kepada Saksi, Pengawas TPS, Pemantau,
Pemilih/Masyarakat yang hadir dengan ketentuan:
1. Apabila surat suara yang ditemukan belum dihitung, maka KPPS
memasukkan surat suara tersebut ke dalam kotak suara sesuai dengan jenis
pemilunya.
2. Apabila surat suara sudah dihitung, maka KPPS memeriksa pemberian tanda coblos
dan mencatat ke dalam formulir C.Hasil dalam ukuran Plano sesuai jenis pemilunya
serta melakukan pembetulan sesuai dengan ketentuan.
1. Jumlah Suara Sah + Jumlah Suara Tidak Sah = Jumlah Pemilih yang Memberikan
Suara.
2. Jumlah
Suara
3. Sah +
Jumlah
Suara
4.
Tidak
5. Sah +
Surat
Suara
Rusak
+
Surat
Suara
Tidak
Terpak
ai =
PENGAWASAN SETELAH
PENGHITUNGAN
SELESAI
1. Setelah penghitungan suara selesai Ke tua KPPS dan anggota KPPS
menandatangani formulir hasil serta ditandatangani oleh saksi yang hadir dan
bersedia menandatangani.
2. Apabila terdapat saksi yang hadir tidak bersedia menandatangani formulir, wajib
dicatat dalam kejadian khusus atau keberatan saksi dengan mencantumkan
alasannya.
3. Formulir hasil pemungutan yang telah ditandatangani dibuat dalam bentuk
dokumen elektronik dengan menggunakan Sirekap dan disampaikan ke KPU.
4. Setelah rapat pemungutan dan penghitungan suara berakhir, Saksi, Pengawas
TPS, pemantau Pemilu, atau Masyarakat yang hadir pada rapat penghitungan
suara diberi kesempatan untuk mendokumentasikan formulir hasil setiap jenis
pemilu, DPT, DPTb dan DPK dalam bentuk foto atau video.
PENGAWASAN PENGISIAN
SALINAN HASIL
PENGAWASAN PENYERAHAN
KOTAK SUARA
1. KPPS wajib menyerahkan kotak suara dan salinan formulir hasil salinan untuk
semua jenis pemilihan pada hari dan tanggal pemungutan suara kepada PPK
melalui PPS.
2. Penyerahan kotak suara kepada PPS diawasi oleh Saksi dan/atau Pengawas
TPS.
3. PPS meneruskan kotak suara dari seluruh TPS kepada PPK pada hari yang
sama setelah proses pemungutan dan penghitungan suara selesai.
4. Apabila PPS tidak dapat disampaikan pada hari yang sama, PPS menyampaikan
kotak suara ke PPK paling lambat 3 (tiga) hari setelah hari pemungutan suara.
Pengawas TPS melakukan pengawasan menjelang pemungutan suara berakhir
dengan memastikan kekurangan surat suara, kemandirian KPPS terhadap sisa surat
suara, penutupan pemungutan dilakukan sebelum pukul 13.00 waktu setempat,
penghitungan dilakukan setelah pukul 13.00, kesediaan saksi peserta pemilu untuk
melakukan tanda tangan dalam formulir C.Hasil-KPU, keterbukaan petugas dalam
memberikan salinan hasil rekapitulasi di TPS kepada saksi dan peserta pemilu.
LANGKAH-LANGKAH
PENGAWASAN
PERNYATAAN
No (Jawablah pernyataan YA atau TIDAK sesuai dengan YA TIDAK
hasil pengawasan)
1 Penghitungan suara dimulai sebelum waktu
pemungutan suara selesai (sebelum pukul 13.00 waktu
setempat)
2 Saksi, Pengawas TPS dan warga masyarakat tidak
dapat menyaksikan proses penghitungan suara secara
jelas
3 Pengawas TPS tidak diberikan salinan model C.Hasil- KPU
sesuai masing-masing jenis pemilu
4 Terjadi intimidasi terhadap penyelenggara pemilu
Nilai
No Pernyataan
No Pernyataan
No Pernyataan
No Pernyataan
1. Pemungutan suara di TPS dapat diulang apabila terjadi bencana alam dan/atau
kerusuhan yang mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak dapat digunakan
atau penghitungan suara tidak dapat dilakukan.
2. Pemungutan suara di TPS wajib diulang apabila dari hasil penelitian dan
pemeriksaan Pengawas TPS terbukti terdapat keadaan sebagai berikut:
a. pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan dan penghitungan
suara tidak dilakukan menurut tata cara yang ditetapkan dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan;
b. petugas KPPS meminta Pemilih memberikan tanda khusus, menandatangani,
atau menuliskan nama atau alamat pada surat suara yang sudah digunakan;
c. petugas KPPS merusak lebih dari satu surat suara yang sudah digunakan
oleh Pemilih sehingga surat suara tersebut menjadi tidak sah; dan/atau
d. Pemilih yang tidak memiliki KTP-el atau Suket, tidak terdaftar di DPT dan
DPTb memberikan suara di TPS.
e. terdapat pemilih yang memberikan suara lebih dari 1 (satu) kali, baik pada
satu TPS atau pada TPS yang berbeda.
3. Pemungutan suara ulang diusulkan oleh KPPS dengan menyebutkan keadaan
yang menyebabkan diadakannya pemungutan suara ulang. Usul KPPS diteruskan
kepada PPK dan selanjutnya diajukan kepada KPU Kabupaten/Kota untuk
pengambilan keputusan diadakannya pemungutan suara ulang.
4. Pemungutan suara ulang di TPS dilaksanakan paling lambat 10 (sepuluh) Hari
setelah hari pemungutan suara, berdasarkan Keputusan KPU Kabupaten/Kota.
5. Pemungutan suara ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dilakukan
untuk 1 (satu) kali pemungutan suara ulang.
6. Pemungutan suara ulang di TPS dapat dilaksanakan pada hari kerja, hari
libur, atau hari yang diliburkan. KPPS menyampaikan surat pemberitahuan
pemungutan suara yang diberi tanda khusus bertuliskan PSU kepada Pemilih
yang terdaftar dalam DPT, DPTb, dan yang tercatat dalam DPK paling lambat
1 (satu) Hari sebelum pemungutan suara ulang di TPS.
7. Dalam pemungutan suara ulang di TPS, tidak dilakukan pemutakhiran data
Pemilih. Pemilih yang terdaftar dalam salinan DPT, DPTb, dan DPK di TPS yang
melaksanakan pemungutan suara ulang, karena keadaan tertentu tidak dapat
menggunakan hak pilihnya di TPS tersebut, dapat menggunakan hak pilihnya
di TPS lain yang juga melaksanakan pemungutan suara ulang.
8. Penghitungan surat suara harus dilaksanakan dan selesai pada hari yang sama
dengan hari pemungutan suara ulang. Jika penghitungan suara belum selesai
pada waktunya, penghitungan suara dapat diperpanjang tanpa jeda paling lama
12 (dua belas) jam sejak berakhirnya hari pemungutan suara ulang.
9. Pengawas TPS memastikan pemungutan suara ulang di TPS
dilaksanakan
paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah hari pemungutan suara dan KPPS
menyampaikan surat pemberitahuan memilih kepada pemilih paling lambat 1
10. (satu) hari sebelum pemungutan suara ulang di TPS.
Pengawas TPS mengawasi pemungutan suara ulang dan melaporkannya ke
Panwascam melalui Panwaslu Kelurahan/Desa untuk disampaikan ke Bawaslu.
PENGHITUNGAN
SUARA ULANG
FORMULIR MODEL.A
LAPORAN HASIL PENGAWASAN
PEMILU
Nomor:……/LHP/PM.01.00/…./202..
I. DATAPENGAWAS PEMILU
1. Tahapan yang diawasi : ............................................................
2. Nama Pelaksana Tugas Pengawasan : ............................................................
3. Jabatan : ............................................................
4. Nomor Surat Perintah Tugas: : ............................................................
5. Alamat : ............................................................
…….,……….., 202…
…………………………
.
2. NAMA DAN PENJELASAN FORMULIR HARI PEMUNGUTAN
DAN PENGHITUNGAN SUARA
NO NAMAFORMULIR DESKRIPSI
www.bawaslu.go.id
BawasluRI
@Bawaslu_RI_
Bawaslu RI
HUMAS BAWASLU