Anda di halaman 1dari 22

BUKU SAKU Saksi

Pemilu 2024
Buku Saku Saksi Pemilu
Buku Saku Saksi Pemilu

Saksi Peserta Pemilu


Saksi adalah orang yang mendapat Surat Mandat tertulis dari Dewan
Pimpinan Partai masing-masing tingkatan sesuai dimana Saksi
bertugas.
Setiap saksi perserta pemilu hanya dapat bertugas sebagai Saksi 1 peserta
Pemilu. Jumlah Saksi dalam Surat Tugas paling banyak 2 orang yang dapat
bertugas secara bergantian untuk setiap peserta Pemilu.

1
Buku Saku Saksi Pemilu

Syarat dan Ketentuan


Saksi Peserta Pemilu
1. Warga Negara Republik Indonesia
2. Memiliki hak pilih
3. Terdaftar sebagai pemilih
4. Mendapatkan Surat Mandat tertulis dari Partai
5. Tidak mengenakan dan membawa atribut yang
mencitrakan salah satu peserta Pemilu; dan
6. Hadir Tepat Waktu.

2
Buku Saku Saksi Pemilu

Tugas Saksi

Mengajak untuk
memilih PARTAI
DEMOKRAT,
CAPRES/CAWAPRES,
dan CALEG dari
Demokrat

3
Buku Saku Saksi Pemilu

Jumlah dan Hak Saksi Parpol di TPS


Berjumlah paling banyak 2 (dua) orang untuk masing- masing Pasangan Calon, Partai Politik, atau calon anggota DPD, dengan
ketentuan yang dapat memasuki TPS/TPSLN berjumlah 1 (satu) orang dalam 1 (satu) waktu.
(vide PKPU Nomor 25 Tahun 2023 tentang Pemungutan dan Perhitungan Suara dalam Pemilihan Umum pasal 15 ayat 3 butir e ).

Dalam hal pada waktu rapat pemungutan suara belum ada Saksi, Pemilih, atau Pengawas TPS/TPSLN yang hadir, rapat
ditunda sampai dengan adanya Saksi, Pemilih, dan Pengawas TPS/TPSLN yang hadir, paling lama 30 (tiga puluh) menit. Dalam
hal sampai dengan waktu yang ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Saksi, Pemilih, dan Pengawas TPS/TPSLN
belum juga hadir, rapat pemungutan suara dibuka dan dilanjutkan dengan pemungutan suara.
(vide PKPU Nomor 25 Tahun 2023 tentang Pemungutan dan Perhitungan Suara dalam Pemilihan Umum pasal 16 ayat 4 dan 5 ).

Setelah rapat Pemungutan dan penghitungan suara berakhir, Saksi, Pengawas TPS, pemantau Pemilu, atau masyarakat yang
hadir pada rapat penghitungan suara diberi kesempatan untuk mendokumentasikan formulir:
1. Model C.HASIL-PPWP;
2. Model C.HASIL-DPR;
3. Model C.HASIL-DPD;
4. Model C.HASIL-DPRD-PROV, Model C.HASIL-DPRA,
5. Model C.HASIL-DPRP, Model C.HASIL-DPRPB, Model C.HASIL-DPRPT, Model C.HASIL-DPRPS, Model C.HASIL-DPRPP, atau
Model C.HASIL-DPRPBD;
6. Model C.HASIL-DPRD-KAB/KOTA atau Model C.HASIL-DPRK;
7. Model C.DAFTAR HADIR PEMILIH TETAP-KPU, Model C.DAFTAR HADIR PEMILIH TAMBAHAN-KPU, dan Model C.DAFTAR
HADIR PEMILIH KHUSUS-KPU setelah ditandatangani oleh KPPS; dan/atau
8. salinan Model A-Kabko Daftar Pemilih dan Model A- Daftar Pemilih Pindahan.
(vide PKPU Nomor 25 Tahun 2023 tentang Pemungutan dan Perhitungan Suara dalam Pemilihan Umum pasal 59 ayat 1).

Menngisi pernytaan keberataan saksi atau catatan kejadian khusus dalam Pemungutan dan Perhitungan sura dalam formular
Model C. Kejadian Khusus dan/Atau Keberatan Saksi – KPU
4 dalam Pemilihan Umum pasal 59 ayat 1).
(vide PKPU Nomor 25 Tahun 2023 tentang Pemungutan dan Perhitungan Suara
Buku Saku Saksi Pemilu

TUGAS DAN LARANGAN


Saksi PESERTA PEMILU

TUGAS

Menghadiri persiapan, Mengikuti pemeriksaan Menyaksikan pelaksanaan


pembukaan TPS serta terhadap perlengkapan pemungutan suara dan
pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS.
pelaksanaan pemungutan
penghitungan suara di TPS.
suara & penghitungan
suara di dalam TPS.

5
Buku Saku Saksi Pemilu
TUGAS DAN
LARANGAN
Saksi PESERTA PEMILU
LARANGAN

Mempengaruhi dan Melihat Pemilih mencoblos Mengerjakan atau membantu


mengintimidasi Pemilih Surat Suara dalam bilik mempersiapkan Perlengkapan
suara.
dalam menentukan pemungutan dan penghitungan
pilihannya. suara serta mengisi formulir
pemungutan suara dan hasil
penghitungan suara.
6
TUGAS DAN
Buku Saku Saksi Pemilu

LARANGAN
Saksi PESERTA PEMILU
LARANGAN

Mengganggu kerja KPPS Mengganggu pelaksanaan


dalam melaksanakan pemungutan suara dan
tugas dan wewenangnya. penghitungan suara.

7
Buku Saku Saksi Pemilu

Kewajiban Saksi
1. Memantau jalannya pemungutan suara agar berjalan secara Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia.
2. Memantau jalannya penghitungan suara sampai selesai.
3. Mengajukan keberatan jika terjadi pelanggaran dalam proses pemungutan suara maupun dalam
penghitungan suara dan melaporkan ke bagian Hukum/ BHPP masing-masing tingkatan.
4. Melaporkan hasil penghitungan suara melalui sistem pelaporan yang terpusat.
5. Memfoto C hasil sesuai tingkatan dan mengupload dalam sistem pelaporan yang disiapkan secara terpusat.

6. Menyerahkan copy C hasil sesuai tingkatan kepada DPC masing-masing sesuai dengan Surat Mandat
dikeluarkan.
7. Memantau pergerakan kotak suara dari TPS ke PPS, PPK.

8
Buku Saku Saksi Pemilu

TUGAS SAKSI PESERTA PEMILU


DALAM TAHAPAN
A. Sebelum Hari Pemungutan Suara
1. Menyiapkan Surat Mandat sebagai Saksi dari Peserta
Pemilu tingkat Kabupaten/Kota kepada KPPS dan
meminta bukti tanda terima surat paling lambat H-2
hari sebelum Pemilu.
2. Menyiapkan kelengkapan seperti KTP dan Formulir C-
6 (Surat Pemberitahuan Waktu & Tempat Pemungutan
Suara) untuk dibawa pada saat bertugas.

9
Buku Saku Saksi Pemilu

B. Hari Pemungutan Suara


1. Pra Pemungutan Suara

a. Hadir selambat-lambatnya Pukul 06.30 waktu setempat.


b. Membawa kelengkapan seperti KTP dan Formulir C-6 (Surat
Pemberitahuan Waktu & Tempat Pemungutan Suara) untuk
dibawa saat bertugas.
c. Membawa dan menyerahkan surat tugas yang ditanda
tangani oleh DPC/DPD/DPP.
d. Mengenakan Tanda Pengenal Saksi yang diterima dari KPPS.
e. Membawa kelengkapan tulis menulis, HP Android, Power
Bank/charger
f. Sudah Log in/Masuk ke Aplikasi Sirekap Partai Demokrat
10
Buku Saku Saksi Pemilu

B. Hari Pemungutan Suara


1. Pra Pemungutan Suara
f. Bersama-sama Ketua dan anggota KPPS memastikan bahwa Kotak
suara dalam keadaan digembok/dengan alat pengaman lainnya dan
tersegel serta kelengkapan dan kondisi TPS sesuai ketentuan.
g. Menghadiri kegiatan KPPS berupa:
membuka Kotak Suara
mengeluarkan seluruh isi Kotak Suara
mengidentifikasi jenis dokumen dan peralatan
Menghitung jumlah setiap jenis dokumen dan peralatan memeriksa
keadaan seluruh Surat Suara, tinta, segel, alat untuk
Mencoblos pilihan, sampul kertas, karet pengikat surat suara,
Kantong plastik, formulir, tali pengikat alat pemberi tanda pilihan dan
alat bantu tuna netra; dan
menandatangani Surat Suara yang akan digunakan oleh Pemilih.

11
Buku Saku Saksi Pemilu

B. Hari Pemungutan Suara


2. Pemungutan Suara
a. Pada saat pemungutan suara, Saksi wajib mencermati proses krusial sebagaimana tercantum dalam
lembar kerja.
b. Saksi wajib mengisi check list sebagaimana termuat dalam lembar kerja dengan cara memberi centang
dalam kolom Ya atau Tidak.

Anggota KPPS dan orang lain yang membantu pemilih tunanetra, tunadaksa, atau yang mempunyai
halangan fisik lain, wajib merahasiakan pilihan pemilih yang bersangkutan, dan menandatangani surat
pernyataan dengan menggunakan formulir Model C5.

KPPS tidak dibenarkan mengadakan penghitungan suara, sebelum pukul 12.00 waktu setempat.

12
Buku Saku Saksi Pemilu

Contoh Surat Suara Calon Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota

DPR DPRD Provinsi DPRD


Kab/Kota
13
Buku Saku Saksi Pemilu

Warna Penanda Surat Suara


Setiap Jenis Surat Suara memiliki warna penanda untuk memudahkan Pemilih
dalam
membedakan setiap jenis Pemilihan. Warna Penanda tersebut sudah digunakan sejak Pemilu
Tahun 2009.
1. warna abu-abu untuk surat suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden; 2.
warna merah untuk surat suara Pemilu anggota DPD;
3. warna kuning untuk surat suara Pemilu anggota DPR;
4. warna biru untuk surat suara Pemilu anggota DPRD provinsi; dan
5. warna hijau untuk surat suara Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota

14
Buku Saku Saksi Pemilu

4. Penghitungan Suara
Saksi wajib memperhatikan beberapa hal berikut ini:
a. Penghitungan suara di mulai jam 13:00 waktu setempat
b. Bentuk Pemberian tanda yang sah adalah sebagai berikut:
bentuk pemberian tanda adalah tanda coblos atau sebutan lainnya;
Pemberian tanda, dilakukan hanya satu kali pada kolom nama Partai termasuk tanda gambar
dan nomor urut Partai politik atau kolom nomor urut calon atau kolom nama calon anggota DPR,
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
surut tanda coblos atau sebutan lainnya terdapat di dalam kolom nama Partai politik, walaupun
ujung garis tanda coblos melewati garis kolom nama Partai politik; atau sudut tanda coblos
atau sebutan lainnya terdapat pada kolom nomor urut calon atau kolom nama calon, tetapi bagian
akhir garis tanda coblos atau sebutan lainnya melampaui kolom nomor urut calon atau kolom
nama calon.

15
Buku Saku Saksi Pemilu

3. Penghitungan Suara
Saksi memastikan proses Penghitungan Suara dilakukan
secara berurutan dimulai dari Penghitungan Suara untuk:
● Surat Suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
● Surat Suara Pemilu Anggota DPR
● Surat Suara Pemilu Anggota DPD
● Surat Suara Pemilu Anggota DPRD Provinsi
● Surat Suara Pemilu Anggota DPRD Kabupaten/Kota

Untuk daerah pemilihan DKI Jakarta Saksi memastikan


proses Penghitungan Suara dilalukan secara berurutan
dimulai dari Penghitungan Suara untuk:
● Surat Suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
● Surat Suara Pemilu Anggota DPR
● Surat Suara Pemilu Anggota DPD
● Surat Suara Pemilu Anggota DPRD Provinsi.

16
Buku Saku Saksi Pemilu

3. Penghitungan Suara
Saksi memastikan KPPS melakukan penghitungan suara dengan cara:
1) Membuka kunci dan tutup kotak suara dengan disaksikan oleh semua pihak yang hadir.
2) Mengeluarkan Surat Suara dari kotak suara dan diletakkan di meja Ketua KPPS;
3) Menghitung jumlah Surat Suara dan memberitahukan jumlah tersebut kepada yang hadir
serta mencatat jumlahnya;
4) Mencocokkan jumlah Surat Suara yang terdapat di dalam kotak suara dengan jumlah Pemilih
yang hadir dalam formulir Model C.DAFTAR HADIR PEMILIH TETAP-KPU, Model
C.DAFTAR HADIR PEMILIH TAMBAHAN-KPU, dan Model C.DAFTAR HADIR PEMILIH KHUSUS-KPU
5) Membuka Surat Suara lembar demi lembar;

17
Buku Saku Saksi Pemilu

3. Penghitungan Suara
6) 7) Memeriksa pemberian tanda coblos pada Surat Suara;

8) Menunjukkan kepada Saksi, Pengawas TPS, Anggota


KPPS, Pemantau Pemilu atau masyarakat/ Pemilih yang
hadir dengan ketentuan 1(satu) Surat Suara dihitung 1
(satu) suara dan dinyatakan sah atau tidak sah;
9) Menyampaikan hasil penelitiannya kepada Saksi,
Pengawas TPS, Pemantau atau masyarakat, dengan suara
yang terdengar jelas;
10) Mencatat hasil Penghitungan Suara ke dalam formulir
Model C. hasil -PPWP, Model C hasil-DPR, Model C hasil-
DPD, Model C hasil-DPRD Provinsi, dan Model C hasil -
DPRD Kabupaten/Kota yang ditempel pada papan atau
tempat tertentu dengan cara tally.

18
Buku Saku Saksi Pemilu

3. Penghitungan Suara
11)Mencatat hasil penghitungan jumlah Surat Suara masing-
masing Pemilu dalam formulir Model C hasil P
PPWP/DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kab/Kota;
12)Menghitung hasil pencatatan perolehan suara dan ditulis
dengan angka dan huruf sesuai perolehan suara masing-
masing Pasangan Calon, Partai Politik, dan calon anggota DPR,
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, seluruh suara
sah, suara tidak sah, serta jumlah gabungan suara sah dan
tidak sah
13) Mengumumkan hasil perolehan suara Pasangan Calon, Partai Politik
dan calon anggota DPR, Partai Politik dan calon anggota DPRD
Provinsi dan DPRD Kabupaten/ Kota dengan suara yang terdengar
jelas.

19
Buku Saku Saksi Pemilu

Formulir MODEL C.HASIL


(lanjutan)

20
Buku Saku Saksi Pemilu

Formulir yang digunakan


Formulir MODEL C.HASIL (Berukuran
plano)

21

Anda mungkin juga menyukai