a) Tugas Umum
1. Saksi bertugas untuk menjamin agar pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara
berlangsung jujur dan adil sesuai dengan peaturan perundang-undangan;
2. Menjaga hak peserta Pemilu untuk mendapatkan proses penyelenggaraan pemungutan
suara yang transparan dan akuntabel.
3. Mendapatkan kesempatan yang sama dalam melakukan upaya-upaya hukum jika
mendapatkan perlakuan yang curang.
b) Tugas Khusus
Tugas Saksi:
1) Menyampaikan hasil pengawasan dan pencatatan perolehan suara kepada peserta
Pemilu;
2) Mengawal proses rekapitulasi berjenjang dari TPS ke Kelurahan/Desa dan
berkoordinasi dengan saksi pada tingkatan koordinasi di atasnya;
3) Memastikan tidak terjadi kecurangan dalam hal distribusi logistik yang berisi hasil
perolehan suara;
4) Mencatat hal-hal khusus yang berpotensi menjadi potensi pelanggaran dan
melaporkannya ke jajaran pengawas Pemilu;
5) Merapikan dokumentasi dan dokumen-dokumen proses pemungutan dan penghitungan
suara di TPS.
Keabsahan Pencoblosan Surat Suara
Suara untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dinyatakan sah jika:
a. surat suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan
b. tanda coblos pada nomor urut, foto, nama salah satu Pasangan Calon, tanda gambar Partai
Politik, dan/atau
Gabungan Partai Politik dalam surat suara.
Suara untuk Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dinyatakan sah
jika:
a. surat suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan
b. tanda coblos pada nomor atau tanda gambar Partai Politik dan/atau nama calon anggota
DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota berada pada kolom yang disediakan.
Suara untuk Pemilu anggota DPD dinyatakan sah jika:
a. surat suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan
b. tanda coblos terdapat pada kolom 1 (satu) calon perseorangan.