Anda di halaman 1dari 7

Tugas Pokok Fungsi Saksi Peserta Pemilu

Tugas pokok fungsi saksi peserta Pemilu:

a) Tugas Umum

1. Saksi bertugas untuk menjamin agar pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara
berlangsung jujur dan adil sesuai dengan peaturan perundang-undangan;
2. Menjaga hak peserta Pemilu untuk mendapatkan proses penyelenggaraan pemungutan
suara yang transparan dan akuntabel.
3. Mendapatkan kesempatan yang sama dalam melakukan upaya-upaya hukum jika
mendapatkan perlakuan yang curang.

b) Tugas Khusus

1. Memastikan penerimaan undangan proses pelaksanaan pemungutan dan penghitungan


suara di TPS oleh KPPS;
2. Memastikan tersedianya daftar pemilih tetap di TPS;
3. Memastikan waktu pembukaan TPS sesuai dengan aturan;
4. Menghadiri persiapan pembukaan TPS serta pelaksanaan pemungutan dan
penghitungan suara di dalam TPS;
5. Mengikuti pemeriksaan terhadap kelengkapan pemungutan dan penghitungan suara di
TPS;
6. Menyaksikan proses pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS;
7. Menyaksikan proses rekapitulasi hasil pemungutan dan penghitungan suara di TPS;
8. Meminta penjelasan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan
pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS kepada Ketua KPPS;
9. Mengajukan keberatan terjadinya kesalahan dan pelanggaran dalam pelaksanaan
pemungutan suara dan penghitungan suara ke KPPS;
10. Menerima Salinan formulir, Berita Acara dan Sertifikat hasil penghitungan suara.
A. Hari Pemungutan Suara
Proses Persiapan Pemungutan Suara
Tugas saksi:

1) Hadir selambat-lambatnya pukul 6.30 waktu setempat;


2) Membawa kelengkapan KTP dan Surat Pemberitahuan Memilih;
3) Membawa dan menyerahkan surat mandat yang ditandatangani oleh pasangan calon
atau tim kampanye tingkat Kabupaten/Kota atau tingkat atasnya, untuk Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden, pimpinan partai politik tingkat Kabupaten/Kota atau
tingkat diatasnya untuk Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota dan Calon Anggota DPD untuk Pemilu anggota DPD;
4) Mengenakan tanda pengenal saksi yang diterima dari KPPS;
5) Membawa kelengkapan alat tulis menulis;
6) Bersama-sama Ketua dan Anggota KPPS memastikan bahwa kotak suara dalam
keadaan digembok/dengan alat pengaman lainnya dan tersegel serta kelengkapan
dan kondisi TPS sesuai dengan ketentuan;
7) Menghadiri kegiatan KPPS berupa:
• Membuka kotak suara;
• Mengeluarkan seluruh isi kotak suara;
• Mengidentifikasi jenis dokumen dan peralatan;
• Menghitung jumlah setiap jenis dokumen dan peralatan;
• Memeriksa keadaan seluruh surat suara, tinta, segel, alat untuk mencoblos,
sampul, kertas, karet pengikat surat suara, kantong plastik, formulir, tali
pengikat alat pemberi pilihan dan alat bantu pemilih disabilitas netra; dan
• Menandatangani surat suara yang akan digunakan oleh Pemilih.
Tugas saksi:
1) Memastikan KPPS menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam
penghitungan suara;
3) Mendokumentasikan hasil penghitungan suara;
4) Meminta Salinan hasil penghitungan suara, Berita Acara Pemungutan dan
Penghitungan Suara, dan Sertifikat hasil Penghitungan Suara;
5) Mencatat bila ada pelanggaran terjadi dan dilaporkan kepada Pengawas TPS;
6) Mengawal proses penyimpanan kotak suara dari TPS ke PPS Desa/Kelurahan;
7) Menandatangani berita acara apabila pelaksanaan pemungutan suara berjalan sesuai
ketentuan;
8) Apabila tidak ada keberatan maka Saksi tetap mengisi dan menandatangani
Formulir Catatan Kejadian Khusus dan Keberatan Saksi pada formulir lembaran
pernyataan keberatan saksi dan diisi NIHIL;
9) Jika terdapat keberatan, Saksi mencatat dengan jelas isi keberatan Saksi pada
Catatan Kejadian Khusus dan Keberatan Saksi;
10) Saksi memastikan bahwa seluruh dokumen pemungutan suara dimasukkan ke
dalam kotak suara dan disegel;
11) Bila ada indikasi/kesalahan oleh petugas maka:
• Saksi TPS harus segera meminta KPPS untuk melakukan pembetulan saat itu
juga. Bila tidak dihiraukan maka Saksi harus mencatat dengan detail, sehingga
jika diperlukan dapat diadukan sebagai pelanggaran;
• Mencatat dengan jelas isi keberatan saksi pada model C2 (Catatan Kejadian
Khusus dan Keberatan Saksi)

C. Setelah Hari Pemungutan Suara

Tugas Saksi:
1) Menyampaikan hasil pengawasan dan pencatatan perolehan suara kepada peserta
Pemilu;
2) Mengawal proses rekapitulasi berjenjang dari TPS ke Kelurahan/Desa dan
berkoordinasi dengan saksi pada tingkatan koordinasi di atasnya;
3) Memastikan tidak terjadi kecurangan dalam hal distribusi logistik yang berisi hasil
perolehan suara;
4) Mencatat hal-hal khusus yang berpotensi menjadi potensi pelanggaran dan
melaporkannya ke jajaran pengawas Pemilu;
5) Merapikan dokumentasi dan dokumen-dokumen proses pemungutan dan penghitungan
suara di TPS.
Keabsahan Pencoblosan Surat Suara
Suara untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dinyatakan sah jika:
a. surat suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan
b. tanda coblos pada nomor urut, foto, nama salah satu Pasangan Calon, tanda gambar Partai
Politik, dan/atau
Gabungan Partai Politik dalam surat suara.
Suara untuk Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dinyatakan sah
jika:
a. surat suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan
b. tanda coblos pada nomor atau tanda gambar Partai Politik dan/atau nama calon anggota
DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota berada pada kolom yang disediakan.
Suara untuk Pemilu anggota DPD dinyatakan sah jika:
a. surat suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan
b. tanda coblos terdapat pada kolom 1 (satu) calon perseorangan.

Anda mungkin juga menyukai