Anda di halaman 1dari 22

IDENTIFIKASI PERAN &

MANAGEMEN PENGETAHUAN
SAKSI PESERTA PEMILU

Oleh:
Fentje Bawengan, S.Sos, MAP
Urgensi Saksi Peserta Pemilu

Agar terlaksananya proses penyelenggaraan pemungutan dan


penghitungan suara Pemilu anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi,
DPRD Kabupaten/Kota, Presiden dan Wakil Presiden sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan

Agar terlaksananya proses pemungutan dan penghitungan suara tanpa


ada kecurangan dan saksi sebagai ujung tombak partai politik dalam
memegang data perolehan dapat mencatatkan sesuai dengan hasil dan
realita yang terjadi di TPS
M ANAGEM EN PENGETAHUAN SAKSI
P ES ERTA PEMILU
1. Idealnya saksi yang direkrut adalah mereka yang
memiliki nasionalisme yang kuat. Walaupun saksi
biasanya parsial untuk mengawal
kepentingan/suara peserta pemilu/capres dan
cawapres, namun diharapkan mereka memiliki
komitmen yang sama dan pengabdian yang luhur
demi kepentimgan Bersama bagi terwujudnya
pelaksanaan pemilu (pemungutan dan
penghitungan suara) yang berkualitas dan
berintegritas. Dengan begitu, saksi diharapkan
dapat juga mendukung suksesnya pelaksanaan
tugas stakeholder yang ada di TPS.
2. Pastikan saksi yang direkrut adalah
saksi Pemberani. Berani
menegakkan aturan, berani
menginterupsi jika ada proses, situasi
kondisi, atau tindakan petugas KPPS
yang tidak sesuai ketentuan.
3. Saksi harus memastikan setiap masalah yang
terjadi di TPS, idealnya
diselesaikan/dituntaskan di TPS, kecuali
masalah tersebut memang tidak
memungkinkan selesai di TPS karena adanya
situasi luar biasa (misalnya terjadi
kasus/pelanggaran pidana oleh pihak
tertentu di TPS). Jika hal ini tidak dilakukan
oleh saksi, maka sama halnya menabung
masalah dan memindahkan masalah ke
tingkatan di atasnya.
4. Saksi idealnya dapat bekerjasama dan
berkoordinasi dengan Bawaslu
(pengawas TPS) pada batas-batas
tertentu. Keduanya saling membutuhkan
terutama untuk crosh chec data. Jika ada
masalah/sengketa data, maka Bawaslu
dan Saksi tentu membutuhkan data
pembanding.
5. Saksi wajib dibekali dengan perangkat
kerja yang jelas dengan sumber peraturan
Per UU an Pemilu. Biasanya ada buku
saku, buku pegangan, manual book saksi.
Para saksi wajib mengenal dengan baik
setiap dan semua formulir yang
dikeluarkan oleh KPU/petugas KPPS.
Apa Peran Saksi Peserta Pemilu ?
Peran saksi Peserta Pemilu:
a. Representasi peserta Pemilu di tempat pemungutan suara;
b. Memastikan hak-hak peserta pemilu tidak dilanggar oleh peserta Pemilu yang lain
atau oleh penyelenggara dan pengawas pemilu;
c. Memastikan proses penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada berjalan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
d. Memastikan hasil perolehan suara peserta pemilu;
e. Memastikan hasil pemungutan dan penghitungan suara tidak dicurangi;
f. Melakukan pengawasan langsung terhadap proses pemungutan dan penghitungan
suara di TPS;
g. Mengawasi proses fasilitasi penyaluran hak pilih masyarakat di TPS;
h. Mengawasi potensi pelanggaran yang terjadi dalam pemungutan dan
penghitungan suara di TPS;
i. Mencegah terjadinya manipulasi dan penggelembungan suara;
j. Memastikan integritas penyelenggara dan pengawas Pemilu.
Tugas Pokok Fungsi Saksi
Peserta Pemilu
Tugas pokok fungsi saksi peserta Pemilu:
a) Tugas umum
 Saksi bertugas untuk menjamin agar pelaksanaan pemungutan dan
penghitungan suara berlangsung jujur dan adil sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
 Menjaga hak peserta Pemilu untuk mendapatkan proses
penyelenggaraan pemungutan suara yang transparan dan akuntabel;
 Mendapatkan kesempatan yang sama dalam melakukan upaya-upaya
hukum jika mendapatkan perlakuan yang curang.
b) TUGAS KHUSUS
1. Memastikan penerimaan undangan proses pelaksanaan pemungutan dan
penghitungan suara di TPS oleh KPPS;
2. Memastikan tersedianya daftar pemilih tetap di TPS;
3. Memastikan waktu pembukaan TPS sesuai dengan aturan;
4. Menghadiri persiapan pembukaan TPS serta pelaksanaan pemungutan dan
pengitungan suara di dalam TPS;
5. Mengikuti pemeriksaan terhadap kelengkapan pemungutan dan penghitungan
suara di TPS;
6. Menyaksikan proses pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS;
7. Menyaksikan proses rekapitulasi hasil pemungutan dan penghitungan suara di
TPS;
8. Meminta penjelasan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan
pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS kepada ketua KPPS;
9. Mengajukan keberatan terjadinya kesalahan dan pelanggaran dalam pelaksanaan
pemungutan suara dan pengitungan suara di KPPS;
10. Menerima Salinan formular, Berita Acara dan Sertifikat hasil penghitungan
suara.
TUGAS SAKSI PRA-PEMUNGUTAN
SUARA

• Menyiapkan surat mandat sebagai Saksi dari Peserta


Pemilu tingkat Kabupaten/Kota kepada KPPS dan
meminta bukti tanda terima surat paling lanmbat 1
hari sebelum hari pemungutan dan penghitungan
suara.
• Menyiapkan kelengkapan seperti KTP dan Surat
Pemberitahuan memilih untuk dibawa pada saat
bertugas.
INFORMASI DASAR BAGI SAKSI
1. Waktu pemungutan suara dimulai pukul 07.00 dan
ditutup pukul 13.00 waktu setempat
2. Jenis pemilih :
a. Pemilih dalam DPT
b. Pemilih Pindahan DPTb
c. Pemilih khusus (DPK) dapat memilih pukul 12.00 –
13.00 waktu setempat
3. Pendamping Pemilih
4. Tata Cara Pemberian suara oleh pemilih
TUGAS PADA HARI PEMUNGUTAN SUARA
1. Hadir selambat-lambatnya pukul 6.30 waktu setempat
2. Membawa kelengkapan KTP dan Surat Pemberitahuan Memilih.
3. Membawa dan menyerahkan surat mandat yang ditandatangani oleh pasangan calon atau tim kampanye tingkat
Kabupaten/Kota atau tingkat atasnya, untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, pimpinan partai politik tingkat
Kabupaten/Kota atau tingkat diatasnya untuk Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
dan Calon Anggota DPD untuk Pemilu anggota DPD.
4. Mengenakan tanda pengenal saksi yang diterima dari KPPS
5. Membawa kelengkapan alat tulis menulis.
6. Bersama-sama Ketua dan Anggota KPPS memastikan bahwa kotak suara dalam keadaan digembok/dengan alat
pengaman lainnya dan tersegel serta kelengkapan dan kondisi TPS sesuai dengan ketentuan.
7. Menghadiri kegiatan KPPS berupa:
a. Membuka kotak suara
b. Mengeluarkan seluruh isi kotak suara
c. Mengidentifikasi jenis dokumen dan peralatan
d. Menghitung jumlah setiap jenis dokumen dan peralatan
e. Memeriksa keadaan seluruh surat suara, tinta, segel, alat untuk mencoblos, sampul, kertas, karet pengikat
surat suara, kantong plastik, formulir, tali pengikat alat pemberi pilihan dan alat bantu pemilih disabilitas
netra dan
f. Menandatangani surat suara yang akan digunakan oleh Pemilih.
BEBERAPA HAL YANG HARUS JADI
PERHATIAN
Penyortiran Surat Suara

Tertukarnya Surat Suara Beda


Dapil

Penandatanganan Surat Suara


Oleh Ketua KPPS (Tanda Khusus)

Wajib Pilih DPT, DPTB dan DPK

Petugas merusak surat suara


PETA MASALAH
VARIABEL MASALAH

DI TPS
Akurasi Data Pemilih 1. Pemilih yang tidak memenuhi syarat masuk DPT
2. Pemilih yang memenuhi syarat tidak masuk DPTB

Penggunaan hak pilih/hilangnya hak pilih 1. Pemilih khusus dan pemilih pindahan
2. Pemilih Difabel
3. TPS lokasi khusus (Bencana, rumah sakit, rutan)

Politik Uang 1. Terdapat Aktor politik disekitar TPS (bohir, cukong, broker, dll)
2. Terdapat pos relawan dekat TPS
3. Pemberian uang pada hari pemungtan suara
Netralitas KPPS 1. KPPS memihak /berkampanye untuk salah satu peserta pemilu

Manajemen Pemungutan Suara 1. Tingkat pemahaman petugas KPPS yang tidak merit
2. Pembagian undangan pemilih (C6)
3. Kekurangan perlengkapan TPS (keterlambatan logistic)
Kampanye 1. Kampanye di sekitar TPS
2. Baliho partai/caleg di sekitar TPS
3. Potensi hasutan/intimidasi terhadap pemilih
WAJIB JADI PERHATIAN SAKSI PARPOL
TERKAIT DAMPAK REGULASI POTENSI MASALAH
Pemungutan suara di TPS wajib diulang apabila dari hasil penelitian dan pemeriksaan
pengawas TPS terbukti terdapat keadaan sebagai berikut :

1. Pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan suara tidak dilakukan


menurut tata cara yang ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2. Petugas KPPS meminta pemilih memberikan tanda khusus, menandatangani, atau
menuliskan nama atau alamat pada surat suara yang digunakan.
3. Petugas KPPS merusak lebih dari satu surat suara yang sudah digunakan oleh
pemilih, Sehingga surat suara tersebut menjadi tidak sah, dan/atau;
4. Pemilih yang tidak memiliki KTP-el atau Suket, dan tidak terdaftar di DPT dan DPTb
memberikan suara di TPS
Pemungutan dan penghitungan suara
Dalam hal sebagian atau seluruh Dapil terjadi kerusuhan, gangguan
keamanan, bencana alam, atau gangguan lainnya yang mengakibatkan
sebagian tahapan pemungutan dan penghitungan suara di TPS tidak dapat
dilaksanakan, dilakukan pemungutan dan penghitungan suara lanjutan di
TPS.

Dalam hal disebagian atau seluruh Dapil terjadi kerusuhan, gangguan


keamanan, bencana alam, atau gangguan lainnya yang mengakibatkan
seluruh tahapan pemungutan dan/atau penghitungan suara tidak dapat
dilaksanakan, dilakukan pemungutan dan/atau penghitungan suara
susulan.
INTI BAGI SAKSI PARTAI POLITIK
PESERTA PEMILU
1. SAKSI YANG DITUNJUK ATAU DIPERCAYAKAN PARTAI PESERTA
PEMILU ADALAH BENAR-BENAR KADER MILITAN PARTAI
BUKAN MILITAN CALEG
2. TINGKAT KOORDINASI TINGGI DAN RUTIN DENGAN
PENGAWAS TPS JIKA ADA HAL YANG DICURIGAI DAN DIDUGA
MELANGGAR
3. MEMAHAMI SEGALA PROSEDUR DAN TATA CARA
PELAKSANAAN PUNGUT HITUNG SAMPAI PADA PROSES
PENGHITUNGAN SUARAT SUARA
4. TELITI DALAM MENGISI LAMPIRAN C ATAU BERBAGAI JENIS
FORMULIR
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai