Anda di halaman 1dari 15

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

SAKSI KAWAL DI TPS


PEMILU SERENTAK TAHUN 2019
JENIS – JENIS PEMILIH & SURAT SUARA
TPS

DPT Surat
DPTb DPK Suara

Form C.6 Form A.5 KTP-El Sah

Form C.6 tidak


Didalam Dapil, 5 Dugaan KTP-El
diserahkan kepada Tidak Sah
surat suara Palsu
yg berhak

Form C.6 Beda Dapil dalam


Tidak sesuai
digunakan orang Provinsi 2 surat Rusak
dengan domisili
lain suara

Beda Dapil Beda


Kehabisan Surat
DPT Invalid provinsi hanya Tertukar
Suara
surat suara Pilpres
PIDANA TUNGSURA
Apa itu Saksi Pasangan Calon??

Saksi Pasangan Calon, Yang Selanjutnya Disebut Saksi,


Adalah Seseorang Yang Mendapat Surat Mandat Tertulis
Dari Pasangan Calon/Tim Kampanye Untuk Menyaksikan
Pelaksanaan Pemungutan Dan Penghitungan Suara Di
Tempat Pemungutan Suara Tps. Untuk Mengawal
Penghitungan Suara Dari Sejak Di Tps Sampai Di KPU
Pusat:
 Saksi Di Tempat Pemungutan Suara (Saksi TPS)
 Koordinator Saksi TPS (Korsak TPS)
 Saksi Kecamatan Di Panitia Pemilihan Kecamatan (Saksi PPK)
 Saksi Kota/Kabupaten (Saksi KPU kota/Kab)
 Saksi Provinsi (Saksi KPU provinsi)
Tugas SAKSI TPS adalah:

1. Memastikan seluruh proses pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara


berjalan sesuai dengan peraturan perundangan, dengan tidak ada pelanggaran atau
bahkan kesalahan sedikit pun dari pihak Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
(KPPS) yang dapat merugikan potensi perolehan suara Prabowo-Sandi;

2. Mencatat dan melaporkan hasil penghitungan suara Prabowo-Sandi kepada Tim


Kampanye Paslon Prabowo-Sandi; dan

3. Mencatat dan melaporkan dugaan pelanggaran dalam proses pelaksanaan


pemungutan dan penghitungan suara kepada Tim Kampanye Paslon Prabowo-Sandi.

4. Mendokumentasikan seluruh proses tahapan pemungutan dan penghitungan suara di


TPS – TPS.

5. Bila ingin keluar karena ada keperluan maka wajib bertukar tempat dengan teman yg
menjadi saksi paslon Prabowo-Sandi lainnya dan melapor kepada ketua KPPS.

6. WAJIB menyelesaikan seluruh permasalahan yg terkait dengan pemungutan dan


penghitungan suara di TPS – TPS tsb.
Peran SAKSI TPS adalah:
1. Sebagai Garda Terdepan Pemenangan Prabowo-Sandi
Peran ini mendudukkan SAKSI TPS berada di barisan terdepan perjuangan untuk
memenangkan Prabowo-Sandi pada PILPRES 2019. SAKSI TPS harus mampu
menimbulkan pengaruh di lingkungan keluarga, tetangga, dan warga terdekat, dalam
membentuk citra positif dan keyakinan atas pilihan kepada Paslon Nomor 02 Prabowo-
Sandi .
2. Sebagai simpul inteligen
Peran ini mendudukkan SAKSI TPS menjadi simpul bagi Tim Kampanye Paslon Nomor
02 Prabowo-Sandi yang proaktif mencermati informasi tentang situasi kondisi
lingkungan TPS sebelum hari pemungutan suara, misalnya, apakah terdapat cara-cara
yang tidak sesuai aturan yang dilakukan pasangan calon lain dan apakah perangkat
pemerintahan (kelurahan dan kecamatan) berlaku netral atau tidak netral. Informasi
dimaksud perlu segera disampaikan kepada Tim Kampanye Paslon Nomor 02 Prabowo-
Sandi, agar dapar dapat direspon dan ditindaklanjuti dengan tepat dan cepat.
3. Representasi Paslon Nomor 02 Prabowo-Sandi di TPS
Peran ini mendudukkan SAKSI TPS dalam bertugas di TPS perlu menjaga kerapihan,
kebersihan, penampilan, wibawa, dan kehormatan diri, sehingga warga dapat menilai
SAKSI TPS menjadi representasi yang baik bagi Paslon Nomor 02 Prabowo-Sandi d TPS.
HAL YANG WAJIB DILAKUKAN OLEH SAKSI 
1. Wajib hadir di TPS selambat-lambatnya 30 menit sebelum dilakukan rapat pembukaan TPS oleh KPPS pada
pukul 07.00 WIB;
2. Wajib membawa dan menunjukkan/menyerahkan SURAT MANDAT atau surat penugasan dari Tim Kampanye
Paslon Nomor 02 Prabowo-Sandi kepada KPPS yang bertugas pada tanggal pada tanggal 16 April 2019 (H-1),
minta tanda terima;
3. Wajib membawa Smartphone berbasis aplikasi Android, agar kompatibel dengan Sistem Teknologi Informasi
yang digunakan oleh Tim Pemenangan dalam menerima laporan;
4. Wajib mengikuti dan mengawasi seluruh proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS sejak awal
sampai akhir;
5. Wajib mencermati para pemilih sesuai apa yang telah tercantum pada Daftar Pemilih Tetap (DPT), Daftar
Pemilih Pindahan (DPTb), dan Daftar Pemilih Khusus (DPK);
6. Wajib mengajukan keberatan kepada KPPS, jika terdapat penyimpangan ataupun pelanggaran yang dilakukan
KPPS yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-perundangan;
7. Wajib mengajukan keberatan terhadap prosedur dan/atau selisih hasil rekapitulasi perolehan suara kepada
KPPS setiap kali menemui hal-hal yang bertentangan dengan peraturan perundang-perundangan; dan
8. Wajib melaporkan hasil penghitungan suara, yakni
 Perolehan suara Paslon Nomor 02 Prabowo-Sandi;
 Perolehan suara Paslon Nomor 01;
 Jumlah Suara Sah di TPS;
 Jumlah Suara Tidak Sah di TPS; dan
 Foto : model C1-KWK plano, model C1-KWK dan Lampiran model C1-KWK Cara SAKSI TPS dalam
melaporkan disajikan pada bagian lampiran buku panduan ini.
9. Wajib menyerahkan salinan formulir Model C-KWK, Model C1KWK dan lampirannya kepada KORSAK TPS.
YANG HARUS DILAKUKAN DI TPS
SELAMA PROSES PEMUNGUTAN SUARA
SAKSI TPS harus mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan dalam proses pemungutan suara.
Kegiatan dalam TPS selama proses Pemungutan Suara dipimpin oleh Ketua KPPS dimulai pukul 07.00
dan berakhir pada pukul 13.00 meliputi :
1. Mengumumkan DPT dan memberikan salinannya kepada Saksi dan PPL/Pengawas TPS yang hadir.
2. Pengucapan sumpah/janji Anggota KPPS, dipandu oleh Ketua KPPS.
3. Membuka kotak suara dan mengeluarkan seluruh isi kotak suara.
4. Mengidentifikasi dan menghitung jenis dan jumlah dokumen serta peralatan pemungutan dan
penghitungan suara.
5. Memeriksa dan menandatangani surat suara yang akan digunakan oleh pemilih.
6. Memberikan penjelasan kepada pemilih mengenai proses dan tata cara pemberian suara di TPS.
7. Langkah-langkah Pemungutan Suara, meliputi:
a. Menerima dan memeriksa nama pemilih
b. Pemilih didaftar dalam formulir Model C7-KWK
c. Pemberian surat suara
d. Pemilih mencoblos surat suara
e. Pemilih memasukkan surat suara ke dalam kotak suara
f. Menandai jari tangan sebagai tanda telah memilih
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH SAKSI TPS
DALAM PROSES PEMUNGUTAN SUARA SAKSI TPS

1. Sampul kertas yang memuat Surat Suara dan Surat Suara cadangan dalam keadaan disegel, saat dibuka
oleh Ketua KPPS.
2. SAKSI TPS yang hadir berhak menerima:
 Salinan DPT; dan
 Salinan berita acara dan salinan sertifikat serta lampiran hasil Penghitungan Suara.
3. Pemilih yang tidak membawa formulir Model C6-KWK perlu dipastikan namanya tercantum dalam Daftar
Pemilih Tetap (DPT). Antisipasi penyalahgunaan C6, petugas KPPS dapat meminta pemilih untuk
menunjukkan KTP/ Identitas Kependudukan apabila tidak mengenali pemilih sebagai warga setempat.
Penekanan informasi kepada pemilih bahwa Formulir C6 bukan UNDANGAN melainkan
PEMBERITAHUAN.
4. Kesempatan untuk memberikan suara kepada Pemilih berdasarkan prinsip urutan kehadiran pemilih.
5. Pemilih yang memberikan suara adalah pemilih yang namanya tercantum dalam salinan DPT, DPPh, dan
DPTb.
6. SAKSI TPS perlu mencermati dengan seksama secara khusus terhadap pemilih pindahan dan pemilih
tambahan.
7. Pemilih yang terdaftar dalam DPTb memberikan suara 1 (satu) jam sebelum waktu Pemungutan Suara
berakhir, dan apabila Surat Suara di TPS telah habis, pemilih yang bersangkutan diarahkan untuk
memberikan suara di TPS terdekat.
8. Pemilih dilarang membawa telepon genggam dan/atau alat perekam gambar lainnya ke bilik suara.
9. Pemberian tinta pada salah satu jari tangan pemilih hingga mengenai seluruh bagian kuku setelah
pemilih memberikan suara.
PEMAHAMAN SAKSI TPS TERHADAP POTENSI
PELANGGARAN DALAM PROSES PEMUNGUTAN SUARA
SAKSI TPS harus tahu potensi pelanggaran yang dapat terjadi dalam proses
pemungutan suara dan dapat merugikan potensi perolehan suara Prabowo-Sandi,
yakni:
1. Sampul kertas yang memuat Surat Suara dan Surat Suara cadangan, saat dibuka
oleh Ketua KPPS, tidak dalam keadaan disegel, yang bisa jadi Surat Suara nya
sudah “dicoblos” sebelumnya oleh oknum tertentu.
2. Pemilih tertentu bisa saja menyalahgunakan formulir Model C6KWK, menjadi
“joki” pemilih dalam DPT yang tidak hadir di TPS.
3. Pemilih tertentu bisa saja menyalahgunakan statusnya sebagai pemilih
pindahan atau pemilih tambahan yg menggunakan form A.5.
4. Pemilih tertentu bisa saja menggunakan kesempatan mencoblos di 2 (dua) TPS
atau lebih. Perhatikan pemilih yang mendaftar, pastikan jari pemilih tidak
terdapat tinta pada salah satu jari tangan pemilih dimaksud.
5. Pemilih membawa telepon genggam dan/atau alat perekam gambar lainnya ke
bilik suara, untuk merekam nomor paslon tertentu yang dicoblosnya.
KEGIATAN DALAM PROSES
PENGHITUNGAN SUARA
SAKSI TPS harus tahu kegiatan apa saja yang dilakukan dalam proses
penghitungan suara. Penghitungan suara dimulai pukul 13.00 dengan
melakukan kegiatan:
1. Menghitung dan mencatat jumlah Pemilih yang memberikan suara
berdasarkan salinan DPT, DPPh, dan DPTb.
2. Menghitung dan mencatat jumlah surat suara yang tidak digunakan.
3. Menghitung dan mencatat jumlah surat suara yang dikembalikan
oleh Pemilih karena rusakataukelirudicoblos. rusak atau keliru
dicoblos.
4. Menghitung dan mencatat sisa surat suara cadangan.
5. Menghitung dan mencatat jumlah surat suara yang digunakan yang
berisi surat suara sah dan surat suara tidak sah.
PEMAHAMAN SAKSI TPS TERHADAP POTENSI
PELANGGARAN DALAM PROSES PENGHITUNGAN SUARA

SAKSI TPS harus tahu potensi pelanggaran yang dapat terjadi dalam proses penghitungan
suara dan dapat merugikan potensi perolehan suara Prabowo-Sandi, yakni:
1. Pada saat Penghitungan Suara di TPS dimulai, bisa saja terjadi dengan kesengajaan
pihak tertentu melakukan manipulasi penggantian surat suara dalam kotak suara yang
merugikan jumlah suara sah untuk Paslon Nomor 02
2. Dengan kesengajaan suara yang tidak terdengar jelas, bisa saja terjadi Surat Suara yang
dinyatakan sah Paslon Nomor 02 dihitung dan dicatat 1 (satu) suara untuk Paslon
Nomor 01.
3. Dengan kesengajaan suara yang tidak terdengar jelas, bisa saja terjadi Surat Suara yang
dinyatakan tidak sah atau kosong dihitung dan dicatat 1 (satu) suara untuk Paslon
Nomor 01.
4. Ketidakrapihan penulisan angka dan ketidaktepatan penjumlahan yang dapat
merugikan pencatatan dan penjumlahan suara sah untuk Paslon Nomor 02.
5. Setelah rapat Penghitungan Suara di TPS, KPPS tidak menyegel, menjaga,
mengamankan keutuhan kotak suara, sehingga memungkinkan adanya manipulasi
penggantian surat suara dalam kotak suara yang merugikan jumlah suara sah untuk
Paslon Nomor 02.
Tugas SAKSI PPK adalah:
1. Memastikan seluruh proses pelaksanaan Rekapitulasi penghitungan suara
berjalan sesuai dengan peraturan perundangan, dengan tidak ada
pelanggaran atau bahkan kesalahan sedikit pun dari pihak Panitia
Pemungutan Kecamatan (PPK) yang dapat merugikan potensi perolehan
suara Prabowo-Sandi;
2. Mencatat dan melaporkan hasil Rekapitulasi penghitungan suara
Prabowo-Sandi kepada Tim Kampanye Paslon Prabowo-Sandi; dan
3. Mencatat dan melaporkan dugaan pelanggaran dalam proses pelaksanaan
rekapitulasi pemungutan dan penghitungan suara kepada Tim Kampanye
Paslon Prabowo-Sandi.
4. Mendokumentasikan seluruh proses tahapan Rekapitulasi penghitungan
suara di PPK.
5. Wajib membawa hasil dokumentasi dan seluruh sertifikat pemungutan dan
penghitungan suara di TPS-TPS.
6. Wajib menyelesaikan seluruh permasalahan yg ada pada saat dilakukan
rekapitulasi penghitungan suara di PPK.
JANGAN LENGAH – JANGAN KALAH

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai