Anda di halaman 1dari 3

SEBELUM PEMUNGUTAN SUARA

1. Saksi menyiapkan kelengkapan seperti KTP dan Kartu Pemilihnya sendiri untuk dibawa
pada saat bertugas. Saksi harus tetap menggunakan hak pilihnya;
2. Saksi harus memegang surat mandat atau surat tugas dari Peserta Pemilu yang
menugasinya (tanpa itu dia akan jadi saksi ilegal). Mandat tersebut harus diberitahukan dan
diketahui oleh petugas KPPS sebelumnya;
3. Menyiapkan Form yang disiapkan oleh Tim dari Peserta Pemilu dan atau yang disiapkan
oleh panitia. Form ini adalah lembaran untuk mencatat hasil perhitungan suara. Ingat, form
ini merupakan salah satu dokumen inti pemilu;
4. Membawa Kelengkapan tulis menulis, jika diijinkan bawalah alat perekam foto/vid seperti
android;
5. Saksi wajib hadir sebelum dimulainya Pemungutan Suara, sebaiknya sebelum pukul 07.00
wib;
6. Saksi harus menyerahkan Surat / Mandat (SK) sebagai Saksi dari Peserta Pemilu kepada
KPPS dan meminta bukti tanda terima surat
PADA SAAT MULAI PROSES PEMUNGUTAN SUARA
1. Saksi harus memastikan bahwa kotak suara dalam keadaan tersegel dan kosong. Saksi
berhak mengeceknya.
2. Memastikan kelengkapan dan kondisi TPS yang aman dari gangguan dan kecurangan.
Tidak ada pihak yang mencurigakan mengganggu pemilu.
3. Memastikan sampul surat suara dalam keadaan tertutup dan JUMLAH surat suara sesuai
dengan jumlah PEMILIH dalam DPT ditambah dengan 2,5 % surat suara CADANGAN
yang semuanya tersegel aman.
4. Memastikan bahwa kotak suara benar-benar kosong dan dikunci kembali setelah di cek
secara bersama-sama.
5. Pada saat MULAI PEMUNGUTAN Suara, pastikan bahwa pemilih memberikan hak
pilihnya sesuai urutan kehadiran. Pemilih akan menunjukkan surat undangan resmi pemilu
dengan identitas sesuai KTP.
6. Memastikan bahwa Panitia - KPPS tidak memberikan kartu suara ganda atau lebih dari 1
kali kepada pemilih. Selesai mencoblos, memasukkan kartu di kotak suara dan meneteskan
tinta jari pada tinta khusus di panitia, pemilih akan langsung pulang.
7. Memastikan bahwa nama pemilih sesuai dengan daftar nama yang tercantum di DPT.
8. Pastikan bahwa pemilih tidak memiliki tanda khusus bahwa dia telah memberikan suara
(seperti bekas tinta di jarinya).
9. Apabila ada pemilih yang datang tidak membawa undangan pemilih atau tidak memiliki
kartu pemilih maka pastikan dia membawa KTP asli dan KK Asli, mereka akan dilayani
setelah jam 12.00
10. Bagi Pemilih yang pindah lokasi pilih harus menyertakan form A5 dan waktu coblosnya
siang hari. Atau sesuai UU / aturan terbaru yang berlaku.
PADA SAAT PERHITUNGAN SUARA
1. Memastikan Perhitungan suara dimulai setelah pemungutan suara berakhir. Waktu
berakhir pemungutan suara adalah pukul 13.00 atau sesuai peraturan baru dari KPU.
2. Pastikan bahwa suara yang tidak terpakai telah diberi tanda silang besar oleh petugas
KPPS.
3. Pastikan bahwa petugas KPPS telah mencatat jumlah surat suara yang tidak digunakan,
cacat, ada coretan dst.
4. Awasi setiap perhitungan suara dengan melihat langsung bentuk fisik kertas suara pemilih.
5. Menghitung dan mencatat jumlah surat suara yang sah dan tidak sah serta jumlah perolehan
suara masing-masing peserta pemilu.
6. Mengawasi Pengisian formulir Berita Acara Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara
(BAPPS) oleh KPPS.
7. Sebaiknya lembaran perhitungan yang dipasang di dinding / Plano / papan di foto.
8. Simpanlah hasil perhitungan di TPS (Form C1), pastikan SAMA dengan hasil rekapitulasi
di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota. Sebab sering terjadi perubahan suara di form
D1.
9. Selama menjalankan tugas SAKSI jangan sampai meninggalkan lokasi tugasnya.
Sebaiknya saksi lebih amannya 2 orang per TPS, bisa gantian jaga.
SETELAH PERHITUNGAN SUARA
1. Saksi harus mencatat bila ada pelanggaran terjadi dan dilaporkan kepada Pengawas Pemilu
Lapangan dan kepada Petugas Parpol/ Tim Calon yang memberinya mandat menjadi Saksi.
2. Saksi harus mengawal proses penyimpanan kotak suara dari TPS ke PPS. Saksi harus
melihat pergeseran kotak suara.
3. Saksi menandatangani BAPPS apabila pelaksanaan pemungutan suara berjalan lancar dan
jurdil
4. Apabila tidak ada keberatan maka Saksi meminta pada petugas KPPS untuk menuliskan
kata NIHIL pada formulir lembaran pernyataan keberatan saksi yang berarti proses
pemungutan suara sudah benar.
5. Apabila terdapat kecurangan yang merugikan parpol / calon yang memberikan mandat
maka Saksi berhak tidak menandatangani BAPPS serta meminta petugas KPPS mencatat
dengan jelas isi keberatan Saksi pada lembar Pernyataan Keberatan Saksi.
6. Saksi TPS harus memperoleh salinan dokumen yang menjadi haknya dari KPPS berupa: a.
Salinan C-Hasil dan C-Keberatan jika memang ada keberatan dari saksi
7. Saksi memastikan bahwa seluruh dokumen pemungutan suara dimasukkan ke dalam kota
suara dan di segel.

Anda mungkin juga menyukai