GARDA TERDEPAN: MENGAMANKAN DEMOKRASI DALAM TPS Pengantar tentang saksi pemilu Saksi adalah orang yang mendapat surat mandat tertulis dari tim kampanye atau Pasangan Calon yang diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pengurus Partai Politik tingkat Kabupaten/Kota atau tingkat di atasnya untuk Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, dan calon perseorangan untuk Pemilu Anggota DPD
Bertugas untuk menjamin agar pelaksanaan
pemungutan dan penghitungan suara berlangsung jujur dan adil, sesuai peraturan perundang- undangan Tugas Saksi Menghadiri persiapan, pembukaan TPS serta pelaksanaan pemungutan suara & penghitungan suara di dalam TPS Mengikuti pemeriksaan terhadap perlengkapan pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS Menyaksikan pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS Meminta penjelasan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS kepada Ketua KPPS Mengajukan keberatan atas terjadinya kesalahan dan /atau pelanggaran dalam pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara ke KPPS Sebelum Pemungutan Suara Menyiapkan Surat Mandat sebagai Saksi dari Peserta Pemilu tingkat Kabupaten/Kota kepada KPPS dan meminta bukti tanda terima surat paling lambat 1 hari sebelum Pemilu Menyiapkan kelengkapan seperti KTP dan Formulir C-6 (Surat Pemberitahuan Waktu & Tempat Pemungutan Suara) untuk dibawa pada saat bertugas TUGAS SAKSI MENURUT KRONOLOGI WAKTU PEMUNGUTAN SUARA
06.30 -08.00 08.00 -12.00
12.00 -13.00 13.00 - Selesai
Momen dan Waktu waktu kritis Penghitungan Suara Tugas Saksi Pada Pukul 06.30 – 08.00 Hadir Di TPS Sebelum Pelaksanaan Pemungutan Dan Penghitungan Suara Dimulai, Pukul 6.30 Sesuai Waktu Setempat. Menghadiri Proses Persiapan, Pembukaan TPS Serta Pelaksanaan Pemungutan Dan Penghitungan Suara Di TPS Memastikan Data Peserta Pemilu, Seperti Data Daftar Pasangan Calon Presiden Dan Wakil Presiden, Daftar DCT Calon Anggota DPR RI, DPD, Dan DPRD Provinsi Serta DPRD Kab Kota Terpasang Pada Papan Pengumuman Di Area TPS. Memastikan Data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Dan Daftar Pemilih Tambahan (DPTB) Terpasang Pada Papan Pengumuman Di Area TPS. Tugas Saksi Pada Pukul 07.00 – 08.00 Memastikan Jumlah Surat Suara Yang Diterima Sesuai Dengan Jumlah DPT Ditambah 2% Dari Jumlah Dpt Dan Dikemas Dalam Sampul Tersegel. Memastikan Dan Memeriksa Seluruh Perlengkapan Pemungutan Suara Terdapat Dalam Kotak Yang Tersegel, Mulai Dari Surat Suara, Tinta, Segel, Alat Untuk Mencoblos Pilihan, Sampul Kertas, Karet Pengikat Surat Suara, Kantong Plastik, Formulir, Tali Pengikat Alat Pemberi Tanda Pilihan Dan Alat Bantu Tunanetra. Tugas Saksi Pada Pukul 08.00 – 13.00 Memastikan Proses Pelaksanaan Pemungutan Sesuai Dengan Jadwal Dimulai Pukul 07.00 Dan Selesai Pukul 13.00 Waktu Setempat, Kecuali Untuk Pemilih Yang Sudah Ada Dalam Tps. Memastikan Surat Suara Yang Disampaikan Kepada Pemilih Dalam Kondisi Baik Tidak Cacat Dan Telah Ditanda Tangani Ketua Kpps. Memberikan Hak Pilih Tugas Saksi Pada Pukul 08.00 – 13.00 Menyampaikan Koreksi Dan Keberatan Atas Adanya Kekeliruan Dan Dugaan Kecurangan Pada Saat Itu Juga Dalam Proses Pemungutan Suara Memastikan Kpps Melakukan Pengecekan Dan Pencatatan Terhadap Pemilih Yang Hadir Sesuai Dengan Data Dpt Dan Atau Dptb Mulai Dari Pukul 7.00 – 12.00 Waktu Setempat. Dan Pemilih DPK Pada Pukul 12.00 – 13.00 Waktu Setempat. Tugas Saksi Pada Pukul 13.00 – Selesai
Memastikan KPPS Memfasilitasi Semua Hak Pilih Pemilih
Sesuai Batas Waktu Yang Ditentukan Mulai Pukul 7.00 – 13.00 Waktu Setempat Memastikan Seluruh Pemilih Yang Terdaftar Dan Telah Memberikan Hak Pilihnya Dicatat Dalam Formulir C7 Dpt, C7 Dptb, Dan C7 Dpk, Serta Terpublikasi Dan Terdokumentasikan. Memastikan KPPS Melakukan Penghitungan Dan Pencocokan Jumlah Surat Suara Yang Digunakan Dan Sisa Yang Rusak Dan Tidak Digunakan Dengan Jumlah Pada Saat Diterima. Tugas Saksi Pada Pukul 13.00 WIB – Selesai Memastikan Petugas KPPS Memberikan Tanda Silang X Yang Besar Pada Surat Suara Yang Tidak Terpakai. Memastikan Proses Penghitungan Suara Dilakukan Secara Terbuka Dengan Tatacara Sebagai Berikut: Membuka Kunci Dan Tutup Kotak Suara Dengan Disaksikan Oleh Semua Pihak Yang Hadir; Mengeluarkan Surat Suara Dari Kotak Suara Dan Diletakkan Di Meja Ketua KPPS Menghitung Jumlah Surat Suara Dan Memberitahukan Jumlah Tersebut Kepada Yang Hadir Serta Mencatat Jumlahnya; Mencocokkan Jumlah Surat Suara Yang Terdapat Di Dalam Kotak Suara Dengan Jumlah Pemilih Yang Hadir Dalam Formulir Model C7.DPT-KPU, Model C7.DPTB- KPU, Dan Model C7.DPK-KPU; Membuka Surat Suara Lembar Demi Lembar; Tugas Saksi Pada Pukul 13.00 WIB – SELESAI Memastikan Petugas Kpps Mengisi Dan Menyampaikan Salinan Sertifikat Hasil Penghitungan Suara Masing-masing Jenis Pemilu Kepada Saksi Dalam Formulir: MODEL C-Hasil Salinan PPWP Berhologram, MODEL C-Hasil Salinan DPR Berhologram. MODEL C-Hasil Salinan DPD Berhologram MODEL C-Hasil Salinan DPRD Provinsi Berhologram MODEL C-Hasil Salinan DPRD Kab/Kota Berhologram. PROSES PEMUNGUTAN SUARA DAN PENGHITUNGAN SUARA CERMATI
Resource: Keputusan KPU 66/2024
Formulir Model C-Hasil DPR/DPD/DPRD
Resource: PKPU 25/2023
Formulir Model C-Hasil Salinan DPR/DPD/DPRD
Resource: PKPU 25/2023
Dalam Hal Keberatan.... Pastikan keberatan Anda tercatat dalam Formulir Model C-Kejadian Khusus atau Keberatan Saksi KPU. Catatan keberatan harus dibuat terperinci menggambarkan kejadian khusus tersebut.
Resource: Keputusan KPU 66/2024
Macam-Macam Pelanggaran di TPS
Menyebabkan suara Mengubah Rekapitulasi Pemalsuan daftar
Perusakan TPS seseorang tidak bernilai Hasil Penghitungan Suara pemilih
Menghilangkan berita Menggangu ketertiban
Merusak Surat Suara Menipulasi dokumen acara pleno saat pemungutan suara
Tidak menjaga Kotak Menggagalkan Memberikan suara Mencoblos sisa surat
Suara pemungutan suara lebih dari satu kali suara Saksi Wajib Menerima Salinan formulir Model A.3-KPU, Model A.4-KPU dan Model A.DPK-KPU; Salinan Berita Acara Pemungutan dan Penghitungan Suara; dan Salinan sertifikat hasil Penghitungan Suara Wajib Mendikumentasikan Formulir Keberatan Saksi baik dalam kondisi kosong atau terisi
Pasal 506 UU7/17
Setiap anggota KPPS/KPPSLN yang dengan sengaja tidak memberikan salinan 1 (satu) eksemplar berita acara pemungutan dan penghitungan suara, sertifikat hasil penghitungan suara kepada Saksi Peserta Pemilu dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah). Larangan Saksi Mempengaruhi dan mengintimidasi Pemilih dalam menentukan pilihannya Melihat Pemilih mencoblos Surat Suara dalam bilik suara Mengerjakan atau membantu mempersiapkan perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara serta mengisi formulir pemungutan suara dan hasil penghitungan suara. Mengganggu kerja KPPS dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya Mengganggu pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara Menandatangani dokukumen Hasil jika penghitungan belum selesai dan formulir hasil belum di isi lengkap menandatangani dokumen formular Keberatan saksi jika protes atau pernyataan keberatan saksi tidak tidak di indahkan oleh KPPS dan atau tidak dituangkan dalam formulir keberatan.