Dengan adanya panduan ini diharapkan seluruh jajaran PPS dapat memahami
tugas dan kewajibannya serta dapat memberikan arahan kepada pemilih, saksi, dan
masyarakat di TPS. Pada kesempatan ini, saya ingin menekankan hal-hal sebagai
berikut :
1. PPS adalah Petugas Pemungutan Suara yang dibentuk Panitia untuk
membantu pemungutan suara di TPS dan dalam melaksanakan tugasnya harus
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
2. PPS perlu melakukan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di
TPS dengan cermat, teliti dan konsisten dengan menggunakan data-data
asli yang diperoleh dari surat suara.
3. PPS juga perlu melaksanakan kegiatan pemungutan dan penghitungan
suara dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Akhirnya saya ucapkan selamat bekerja dan semoga Allah Subhanahu wata’ala
senantiasa memberikan petunjuk dan bimbingan bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja. ( Psl 31 – Psl 39)
Putusan Mahkamah Konstitusi dalam perkara Nomor 128/PUU-
XIII/2015, ketentuan Pasal 33 huruf g Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa ( yang mebolehkan Calon Kepala Desa dari Desa Lain di
NKRI)
Dasar Keputusan Bupati Cilacap Nomor 141.1/169/29/Tahun 2021
tahapan dimulai dari tanggal 16 November 2021 sd tanggal 31 Mei 2022
( jika tidak ada tambahan waktu) Dimana Hari Pemungutan Suara pada
tgl 28 Maret 2022 dan Pelantikan antara tgl.17 sd 31 Mei 2022
TUGAS, WEWENANG dan KEWAJIBAN PPS
1. Membuat salinan berita acara pemungutan dan penghitungan suara, sertifikat
hasil penghitungan suara serta rincian perolehan suara sah dan wajib
menyerahkannya kepada Panitia.
2. Menyerahkan salinan rincian perolehan suara sah kepada Panitia untuk
keperluan pengumuman hasil penghitungan suara dari seluruh TPS.
3. Menyerahkan kotak suara tersegel yang berisi surat suara, berita acara
pemungutan suara dan penghitungan suara beserta lampirannya Panitia pada
hari dan tanggal pemungutan dan penghitungan suara.
4. Melaksanakan tugas, wewenang dan kewajiban lain yang diberikan Panitia
sesuai dengan perundang undangan.
5. Melaksanakan tugas, wewenang dan kewajiban lain yang diberikan oleh undang
undang.
TPS
Tempat pemungutan suara yang selanjutnya disebut TPS adalah tempat
pemilih memberikan suara pada hari dan tanggal pemungutan suara. TPS
ditentukan lokasinya
di tempat yang mudah dijangkau, termasuk oleh penyandang cacat, serta menjamin
setiap pemilih dapat memberikan suaranya secara langsung, umum, bebas, dan
rahasia. Jumlah pemilih di setiap TPS paling banyak 500 (lima ratus) orang.
SAKSI
Saksi calon (pada tingkat TPS) yang selanjutnya disebut Saksi adalah seseorang
yang ditunjuk dan atau diberi surat mandat secara tertulis dari Tim Sukses Calon
Kepala Desa yang bersangkutan untuk bertugas menyaksikan pelaksanaan
pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS
Hak Saksi
1. Mengikuti proses kegiatan pemungutan suara dan penghitungan suara.
2. Mendapatkan salinan DPT.
3. Dapat mengajukan pertanyaan atau keberatan kepada ketua PPS terhadap
kasus yang terjadi.
4. Dapat menandatangani Berita Acara pemungutan suara dan penghitungan suara
serta sertifikat penghitungan suara.
5. Mendapatkan salinan atau fotocopi Berita Acara pemungutan suara dan
penghitungan suara serta lampirannya yaitu sertifikat perhitungan suara, rincian
perolehan suara sah dan pernyataan keberatan saksi masing-masing 1 (satu)
rangkap.
Larangan Saksi
1. Mempengaruhi dan mengintimidasi pemilih dalam menentukan pilihannya.
2. Memberikan perintah kepada PPS.
3. Melihat pemilih saat memberikan suara.
4. Menangani perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara.
5. Mengganggu PPS dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.
6. Mengganggu jalannya proses pemungutan dan penghitungan suara atau
menimbulkan kekacauan dan kegaduhan di dalam TPS.
7. Menggunakan atau membawa atribut peserta Pilkades
dengan berpegang tetap dasar waktu pemilihan adalah mulai jam 07.00 s.d. jam
13.00
Artinya jika berhalangan hadir sesuai dengan jam yg telkah terjadwal tetap bisa
memilih dalam jam/waktu tersebut
PENYIAPAN TPS
1. Waktu Penyiapan TPS
TPS harus sudah disiapkan selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelum hari dan
tanggal pemungutan suara.
2. Tata Cara Penyiapan TPS
a. Tempat untuk duduk pemilih yang menampung paling banyak 25 (dua puluh
lima) orang, ditempatkan di dekat pintu masuk TPS.
b. Disiapkan meja panjang dan tempat untuk duduk ketua PPS, anggota
PPS kedua dan PPS ketiga.
c. Meja dan tempat untuk duduk anggota PPS keempat, di dekat pintu masuk
TPS.
d. Tempat untuk duduk anggota PPS kelima, ditempatkan diantara tempat
untuk duduk pemilih dan bilik suara.
e. Tempat untuk duduk anggota PPS keenam di dekat kotak suara.
f. Tempat untuk duduk anggota PPS ketujuh di dekat meja tempat tinta untuk
memberi tanda pada jari pemilih yang telah memberikan suara di dekat pintu
keluar TPS.
g. Disiapkan meja dan tempat untuk duduk saksi.
h. Meja untuk kotak suara yang mudah dijangkau oleh pemilih, ditempatkan di
dekat pintu keluar TPS, jaraknya kurang lebih 3 (tiga) meter dari tempat untuk
duduk Ketua PPS dan berhadapan dengan tempat untuk duduk pemilih.
i. Bilik suara ditempatkan berhadapan dengan tempat untuk duduk Ketua PPS
dan saksi, dengan ketentuan jarak antara bilik pemberian suara sekurang-
kurangnya 1 (satu) meter atau dengan memperhatikan kerahasiaan pemilih.
j. Papan untuk tempat daftar calon Kepala Desa dan salinan DPT untuk
TPS, dipasang di dekat pintu masuk TPS.
k. Papa untuk menempelkan formulir Catatan Penghitungan Suara
Calon ukuran besar.
l. Papan nama TPS ditempatkan di dekat pintu masuk TPS di sebelah luar
TPS. m. Meja untuk menempatkan bilik suara dan untuk pemberian suara
pada surat suara, dengan memperhatikan akses bagi penyandang cacat.
n. Disiapkan tambang, tali, kayu, bambu atau bahan lain untuk membuat batas
TPS
3. Bentuk dan Ukuran TPS
1). Ukuran TPS sekurang-kurangnya panjang 10 meter dan lebar 8 meter
dengan bentuk sesuai kondisi setempat yang dapat menampung peralatan
TPS atau kegiatan pemungutan dan penghitungan suara.
2). Harus dapat menjamin akses gerak bagi penyandang cacat.
3). Mempertimbangkan alur kegiatan pemungutan dan penghitungan suara.
4. Lokasi TPS
TPS dapat diadakan di ruang terbuka dan/atau ruang tertutup, dengan
ketentuan:
a. Apabila di ruang terbuka, tempat duduk anggota PPS, pemilih, dan saksi
dapat diberi pelindung terhadap panas matahari dan hujan serta dilarang
setiap orang lalu lalang di belakang pemilih ketika memberikan suara di bilik
suara;
b. Apabila di ruang tertutup, luas TPS harus mampu menampung pelaksanaan
Pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS, dan
pemilih ketika memberikan suara membelakangi tembok/dinding serta
memiliki penerangan yang cukup.
c. Lokasi TPS dapat menggunakan ruang gedung sekolah atau tempat
pendidikan lainnya, balai pertemuan masyarakat, gedung/kantor milik
pemerintah dan non pemerintah termasuk halamannya, dengan ketentuan
terlebih dahulu harus mendapat ijin dari pengurus gedung atau tempat
tersebut.
d. Tempat ibadah termasuk halamannya tidak dibenarkan untuk digunakan
sebagai tempat pemungutan suara.
b. Pemungutan Suara
1) pemungutan suara dipimpin oleh Ketua Petugas Pemungutan Suara;
2) saksi ditempatkan di dalam TPS sehingga yang bersangkutan mudah
mengawasi jalannya pemungutan suara;
3) dalam pemungutan suara, PPS dibagi dalam beberapa penugasan, antara
lain:
a) P1=Petugas yang melayani penukaran kartu undangan dengan surat suara.
b) P2=Membantu P1, al. menulis data Kartu suara, instrument administrasi.
c) P3=Petugas pada pintu masuk TPS yang bertugas mencocokkan nama
pemilih yang hadir dengan Salinan Daftar Pemilih Tetap sesuai dengan
kartu/surat undangan yang dibawa.
d) P4=Petugas Bilik Suara.
e) P5=Petugas yang menjaga kotak suara
f). P6=Petugas Tinta/Penjaga pintu keluar
g) P7=Petugas pintu masuk/Linmas (bisa sbg pengukur suhu tubuh).
c. Calon Kepala Desa
1) Para Calon Kepala Desa harus datang di salah satu TPS yang telah
ditentukan oleh Panitia Pemilihan tepat pada waktunya, sebelum acara
pemungutan suara dimulai.
2) Para Calon Kepala Desa harus berpakaian rapi dan sopan.
3) Urutan tempat duduk calon Kepala Desa diatur oleh Panitia Pemilihan
disesuaikan dengan hasil undian nomor urut calon Kepala Desa.
d. Keamanan
1) Keamanan dan ketertiban pelaksanaan pemungutan suara menjadi
tanggungjawab Panitia Pemilihan.
2) Panitia Pemilihan dapat meminta bantuan keamanan dan ketertiban dalam
pelaksanaan pemungutan suara kepada aparat keamanan.
3) Kecuali para petugas keamanan, pada waktu pelaksanaan pemungutan
suara para pemilih dan hadirin dilarang membawa senjata api dan/atau
senjata tajam, membunyikan petasan atau benda sejenis yang dapat
mengganggu kelancaran jalannya pemungutan suara.
4) Pemilih yang hadir dilarang mengeluarkan perkataan yang dapat
menyinggung perasaan orang lain dan/atau calon Kepala Desa serta
mengganggu kelancaran jalannya pemungutan suara.
5) Pihak-pihak yang tidak berkepentingan dilarang masuk dalam TPS.
g. Penghitungan Suara
1) Penghitungan suara di TPS dilakukan oleh Petugas Pemungutan Suara
setelah pemungutan suara berakhir.
2) Sebelum penghitungan suara dimulai, Petugas Pemungutan Suara
menghitung:
- jumlah pemilih yang memberikan suara berdasarkan salinan daftar pemilih
tetap untuk TPS;
- jumlah pemilih dari TPS lain;
- jumlah surat suara yang tidak terpakai; dan
- jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau keliru
dicoblos.
3) Ketua Petugas Pemungutan Suara memimpin perhitungan suara, agar
berlangsung tertib, lancar, dan aman. Penghitungan suara dilakukan dengan
cara yang memungkinkan calon, saksi calon, panitia pengawas dan warga
masyarakat yang hadir dapat menyaksikan secara jelas proses penghitungan
suara.
4) Tahapan penghitungan suara dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Kotak suara yang masih dikunci diperlihatkan terlebih dahulu kepada calon
Kepala Desa, saksi, dan pemilih yang hadir bahwa keadaan kotak masih
terkunci. Kemudian kotak suara dibuka dengan kunci yang disimpan Ketua
Panitia Pemilihan/Ketua Petugas Pemungutan Suara.
b) Membuka surat suara untuk mengetahui sah atau tidaknya surat suara yang
diperlihatkan kepada saksi. Apabila surat suara sah, dikatakan kepada
seluruh pihak yang hadir bahwa suara sah, dan sebaliknya, apabila surat
suara tidak sah maka dikatakan kepada seluruh pihak yang hadir bahwa
suara tidak sah.
c) Surat suara yang sah dikelompokkan sesuai dengan coblosan tanda
gambar masing-masing calon Kepala Desa untuk memudahkan penelitian
penghitungan kembali. Surat suara yang tidak sah dikelompokkan
tersendiri.
d) Hasil perolehan suara dari masing-masing calon Kepala Desa ditulis di
papan tulis atau alat bantu lain yang memudahkan pencatatan hasil
perolehan suara.
e) Apabila perhitungan surat suara dari kotak suara telah selesai, maka Panitia
Pemilihan/Petugas Pemungutan Suara menunjukan dan menyatakan
kepada calon Kepala Desa, saksi, dan pemilih bahwa kotak suara telah
kosong.
5) Penghitungan suara dilaksanakan dan selesai di TPS oleh Petugas
Pemungutan Suara dan wajib dihadiri oleh calon Kepala Desa, saksi, BPD,
Panitia Pengawas, pemilih, dan warga masyarakat lainnya.
6) Penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada angka 5) dan/atau
rekapitulasi hasil penghitungan suara dalam kondisi bencana non alam seperti
pandemi COVID-19, dihadiri oleh :
a) Calon Kepala Desa didampingi 1 orang saksi;
b) BPD yang terdiri dari ketua, wakil ketua dan anggota maksimal 3 (tiga)
orang;
c) 1 (satu) orang perwakilan panitia pemilihan di kabupaten;
d) 1 (satu) orang perwakialn dari panitia pengawas;
e) 1 (satu) orang perwakilan subkepanitiaan di kecamatan;
f) 1 (satu) orang perwakilan yang memiliki kemampuan di bidang kesehatan
atau tim dari satuan tugas penanganan Corona Virus Disease 2019 Desa;
dan
g) 1 (satu) orang perwakilan masing-masing dari Lembaga Kemasyarakatan
Desa dan Lembaga Adat Desa.
7) Saksi calon dalam penghitungan suara harus membawa surat mandat dari
calon yang bersangkutan dan menyerahkannya kepada Ketua Panitia
Pemilihan/Petugas Pemungutan Suara.
8) Saksi calon yang hadir dapat mengajukan keberatan terhadap jalannya
penghitungan suara oleh Panitia Pemilihan/Petugas Pemungutan Suara
apabila ternyata terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
9) Dalam hal keberatan yang diajukan oleh saksi calon sebagaimana dimaksud
pada angka 8) dapat diterima, Panitia Pemilihan/Petugas Pemungutan Suara
seketika itu juga mengadakan pembetulan.
10) Segera setelah selesai penghitungan suara di TPS, Panitia Pemilihan
membuat rekapitulasi hasil penghitungan suara dan berita acara hasil
penghitungan suara yang ditandatangani oleh Ketua Panitia
Pemilihan/Petugas Pemungutan Suara dan sekurang-kurangnya 2 (dua)
orang anggota Panitia Pemilihan/ Petugas Pemungutan Suara, Ketua
Pengawas, serta dapat ditandatangani oleh calon Kepala Desa dan saksi
calon Kepala Desa.
11) Apabila calon Kepala Desa dan saksi calon Kepala Desa tidak bersedia
menandatangani rekapitulasi hasil penghitungan suara dan berita acara hasil
penghitungan suara, Pemilihan Kepala Desa tetap dinyatakan sah sepanjang
sesuai prosedur yang berlaku.
12) Panitia memberikan salinan Berita Acara hasil penghitungan suara kepada
masing-masing saksi calon yang hadir sebanyak 1 (satu) eksemplar dan
menempelkan 1 (satu) eksemplar berita acara hasil penghitungan suara di
tempat umum.
13) Berita acara beserta kelengkapannya dimasukkan dalam sampul khusus yang
disediakan dan dimasukkan ke dalam kotak suara yang pada bagian luar
ditempel label atau segel.
14) Panitia Pemilihan/Petugas Pemungutan Suara menyerahkan berita acara hasil
penghitungan suara, surat suara, dan alat kelengkapan administrasi
pemungutan dan penghitungan suara kepada BPD segera setelah selesai
penghitungan suara.
KETUA PPS=P1
1. Ketua KPPS mengumumkan rapat penghitungan suara segera di mulai
2. Ketua KPPS di bantu anggota KPPS melakukan penghitungan suara dengan
cara :
a. Membuka kunci kota suara, mengeluarkan surat suara dari kotak suara dan
menghitung surat suara dari dalam kotak
b. Mencocokan jumlah surat suara dari dalam kotak dengan lembar DPTyang
menggunakan hak pilih
c. Mencatat hasil penghitungan jumlah surat suara dari dalam kotak dengan sisa
surat suara tidak terpakai dan surat suara rusak / keliru coblos ke dalam
Lembar yg tersedia
SEKRETARIS=P2
1. Mencatat hasil perolehan suara calon diumumkan oleh Ketua PPS kedalam
Plano
2. Membantu Ketua PPS mengisi Formulir instrumen dan Lampirannya
ANGGOTA1/PENDAFTARAN=P3
1. Membantu mengarahkan P2 dalam mencatat perolehan suara di plano
2. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua KPPS
ANGGOTA2/PETUGAS BILIK=P4
1. Membuka setiap surat suara dan memberikan kepada Ketua KPPS
2. Membantu memasukkan logistik ke dalam kotak suara setelahpenghitungan
selesai
ANGGOTA 3/PETUGAS KOTAK=P5
1. Menyusun surat suara sesuai suara yang diperoleh masing masing pasangan
calon Nomor urut 1 dan nomor urut 2, dan mengikat setiap 25 lembar surat suara.
2. Memasukkan surat suara kedalam sampul dan memasukkanya kedalam kotak
suara apabila penghitungan suara telah selesai
ANGGOTA 4/PETUGAS BILIK=P6
1. Menyusun surat suara sesuai suara yang diperoleh masing masing pasangan
calon nomor urut 3 dan surat suara tidak sah dan mengikat setiap 25 lembar surat
suara.
2. Memasukkan surat suara kedalam sampul dan memasukkanya kedalam kotak
suara apabila pemungutan suara telah selesai
CATATAN TAMBAHAN
Keterbatasan panitia
Panitia tidak menyediakan TPS KHUSUS
Lampiran 1 Berita Acara
Pemungutan dan
Penghitungan Suara di TPS
SAKSI CALON
NO NAMA KEPALA DESA TANDA TANGAN
NOMOR URUT
1 1 (Satu) 1......................
2 2 (Dua) 2.....................
3 3 (Tiga) 3......................
4 4 (Empat) 4.....................
5 5 (Lima) 5......................
SAKSI CALON
NO NAMA KEPALA DESA TANDA TANGAN
NOMOR URUT
1 1 (Satu) 1......................
2 2 (Dua) 2.....................
3 3 (Tiga) 3......................
4 4 (Empat) 4.....................
5 5 (Lima) 5......................
PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN KEPALA DESA .............................
KECAMATAN .....................................
Catatan pernyataan keberatan oleh saksi dan kejadian khusus sebagai berikut:
SAKSI CALON
NO NAMA KEPALA DESA TANDA TANGAN
NOMOR URUT
1 1 (Satu) 1......................
2 2 (Dua) 2.....................
3 3 (Tiga) 3......................
4 4 (Empat) 4.....................
5 5 (Lima) 5......................
CATATAN PELAKSANAAN
PEMUNGUTAN SUARA DAN PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN
KEPALA DESA DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA
A. DATA PEMILIH
SAKSI CALON
NO NAMA KEPALA DESA TANDA TANGAN
NOMOR URUT
1 1 (Satu) 1......................
2 2 (Dua) 2.....................
3 3 (Tiga) 3......................
4 4 (Empat) 4.....................
5 5 (Lima) 5......................
A. SUARA SAH
NOMUR URUT JUMLAH
DAN NAMA PEROLEHAN SUARA SAH UNTUK CALON TIAP
CALON BARIS
1 2 3 4
1 ................
2 ................
3 ................
4 ................
5 ................
SUARA
1 TIDAK
SAH
SAKSI CALON
NO NAMA KEPALA DESA TANDA TANGAN
NOMOR URUT
1 1 (Satu) 1......................
2 2 (Dua) 2.....................
3 3 (Tiga) 3......................
4 4 (Empat) 4.....................
5 5 (Lima) 5......................