Anda di halaman 1dari 34

Penghitungan

Suara
P E M I L U 2 0 2 4
TAHAPAN PENGHITUNGAN SUARA
PEMILU

Persiapan Penghitungan Suara

Pelaksanaan Penghitungan Suara

Penghitungan suara ulang, lanjutan,


dan susulan
PERSIAPAN PENGHITUNGAN SUARA

Waktu penghitungan suara di TPS dimulai setelah Pemungutan


Suara selesai, dan berakhir pada Hari yang sama dengan Hari
pemungutan suara.

Dalam hal penghitungan suara belum selesai pada hari yang


sama dengan Hari pemungutan suara, penghitungan suara
dapat diperpanjang tanpa jeda paling lama 12 (dua belas)
jam sejak berakhirnya Hari pemungutan suara.
TATA LETAK PENGHITUNGAN
SUARA

KPPS menyusun tata letak


TPS dalam proses
penghitungan suara
dengan memberikan
kemudahan bagi Saksi,
Pengawas TPS, Pemantau,
Masyarakat, dan Pewarta
menyaksikan proses
penghitungan suara secara
jelas
KETUGASAN KPPS
DALAM PENGHITUNGAN SUARA

Membuka Surat Suara lembar demi lembar dan


memberikan kepada Ketua KPPS untuk setiap jenis Pemilu

KPPS 2
KETUGASAN KPPS
DALAM PENGHITUNGAN SUARA

Melipat Surat Suara yang telah diteliti dan diumumkan


oleh ketua KPPS untuk masing-masing jenis Pemilu.

KPPS 5
KETUGASAN KPPS
DALAM PENGHITUNGAN SUARA

Mencatat hasil penelitian terhadap tiap lembar Surat Suara


yang diumumkan oleh ketua KPPS pada formulir

KPPS 3 & 4
KETUGASAN KPPS
DALAM PENGHITUNGAN SUARA

Menyusun Surat Suara yang telah diteliti dan diumumkan


oleh ketua KPPS dalam susunan sesuai suara yang
diperoleh masing-masing Pasangan Calon, Partai Politik,
atau calon anggota DPD

KPPS 6 & 7
KETUGASAN KPPS
DALAM PENGHITUNGAN SUARA

Memeriksa dan memastikan hasil pencatatan formulir telah


sesuai dengan hasil penelitian yang diumumkan oleh
ketua KPPS.

KPPS 3 & 4
KETUGASAN KPPS
DALAM PENGHITUNGAN SUARA

KPPS 1
Memimpin pelaksanaan Penghitungan Suara di TPS

Memeriksa pemberian tanda coblos pada setiap Surat Suara yang


telah dibuka dan mengumumkan hasil penelitiannya kepada Saksi,
Pengawas TPS, Pemantau, Pewarta atau masyarakat

Mengatur pembagian tugas anggota KPPS demi kelancaran


pelaksanaan rapat penghitungan suara.
PERSIAPAN PENGHITUNGAN SUARA

Mencocokkan jumlah surat suara yang terdapat di dalam kotak


D
suara dengan jumlah Pemilih yang hadir dalam formulir Model
C.DAFTAR HADIR PEMILIH TETAP-KPU, Model C.DAFTAR HADIR
PEMILIH TAMBAHAN-KPU, dan Model C.DAFTAR HADIR
PEMILIH KHUSUS-KPU

A Membuka kunci dan tutup kotak suara dengan


disaksikan oleh semua pihak yang hadir

Mengeluarkan surat suara dari kotak


B
suara dan diletakkan di meja ketua KPPS

C Menghitung jumlah surat suara dan


memberitahukan jumlah tersebut kepada
yang hadir serta mencatat jumlahnya
Pelaksanaan Penghitungan
Suara
• Dalam hal ketua KPPS menemukan surat suara yang dikeluarkan tidak berada pada kotak suara
sesuai jenis Pemilu, ketua KPPS menunjukan surat suara tersebut kepada Saksi, Pengawas TPS,
anggota KPPS, pemantau Pemilu atau masyarakat/Pemilihyang hadir .
• Dalam hal penghitungan suara terhadap surat suara belum dilaksanakan, KPPS memasukkan surat
suara tersebut ke dalam kotak suara sesuai dengan jenis Pemilu.
• Penghitungan perolehan suara dilakukan secara terbuka di tempat yang terang atau yang mendapat
penerangan cahaya cukup
• Anggota KPPS mencatat perolehan suara dengan tulisan yang jelas dan terbaca ke dalam formulir:
Model C.HASIL-PPWP; Model C.HASIL- DPR; Model C.HASIL-DPD; Model C.HASIL-DPRD-PROV, Model
C.HASIL-DPRA, Model C.HASIL-DPRP, Model C.HASIL-DPRPB, Model C.HASIL-
DPRPT, Model C.HASIL-DPRPS, Model C.HASIL-DPRPP, atau Model C.HASIL-DPRPBD; dan Model
C.HASIL-DPRD-KAB/KOTA atau Model C.HASIL-DPRK
Pelaksanaan Penghitungan Suara

Penghitungan suara dapat dilakukan secara berurutan dimulai


dari surat suara:
1.Presiden dan Wakil Presiden
2.DPR
3.DPD
4.DPRD Provinsi
5.DPRD Kab/Kota
SAH/TIDAK SAH?

SAH
SAH/TIDAK SAH?

SAH
Suara
untuk
Calon
SAH/TIDAK SAH?

TIDAK
SAH
SAH/TIDAK SAH?

SAH
Suara
untuk
Partai
Politik
SAH/TIDAK SAH?

SAH
Suara
untuk
Parpol
SAH/TIDAK SAH?

SAH
Suara
untuk
Calon
SAH/TIDAK SAH?

TIDAK
SAH
KEBERATAN SAKSI
1. Saksi dan/atau Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS dapat mengajukan keberatan terhadap prosedur dan/atau selisih
penghitungan perolehan suara kepada KPPS apabila terdapat hal yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Selisih penghitungan perolehan suara dapat berupa:
a. Kesalahan penulisan hasil perolehan suara pada saat pencatatan hasil perolehan suara di formulir Model
C.HASIL masing-masing jenis Pemilu sedang berlangsung;
b. Perbedaan hasil perolehan suara antara formulir Model C.HASIL masing-masing jenis Pemilu dengan
catatan Saksi dan/atau Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS atau dengan formulir Model C.HASIL SALINAN yang
diterima oleh Saksi dan Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS
3.Dalam hal terdapat keberatan Saksi dan/atau Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS, KPPS wajib menjelaskan prosedur
dan/atau memeriksa selisih perolehan suara.
4. Pemeriksaan selisih perolehan suara dilakukan dengan cara:
a. memeriksa kembali surat suara yang telah dinyatakan Sah atau Tidak Sah, apabila Saksi dan/atau
Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS mengajukan keberatan.
b. memeriksa hasil perolehan suara yang tercantum dalam formulir Model C.HASIL masing-masing jenis Pemilu, apabila
Saksi dan/atau Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS mengajukan keberatan.
5. Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi, Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS, KPPS seketika melakukan pembetulan
KEBERATAN SAKSI
6. Pembetulan dilakukan dengan cara mencoret angka yang salah dan menuliskan angka yang benar.
7. Pencoretan dilakukan dengan cara:
a. menimpa angka yang salah tersebut menggunakan alat penghapus tulisan cair/correction pen, jika pembetulan
dilakukan terhadap formulir Model C.HASIL;
b. mencoret angka yang salah dengan 2 (dua) garis horisontal pada kesalahan penulisan tersebut, jika pembetulan
dilakukan terhadap formulir Model C.HASIL SALINAN.
c. Pada tulisan angka atau kata, dituliskan angka hasil pembetulan.
8. Ketua KPPS membubuhkan paraf pada angka hasil pembetulan dan dapat diikuti oleh Saksi yang hadir.
9.Dalam hal Saksi masih keberatan terhadap hasil pembetulan, KPPS meminta pendapat dan/atau saran perbaikan
dari Pengawas TPS yang hadir.
10. KPPS wajib menindaklanjuti saran perbaikan dari Pengawas TPS
11.KPPS wajib mencatat keberatan Saksi yang diterima sebagai kejadian khusus dan mencatat seluruh kejadian
khusus selama pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS pada formulir Model C. KEJADIAN KHUSUS
DAN/ATAU KEBERATAN-KPU dan ditandatangani oleh ketua KPPS.
12.Keberatan Saksi yang belum atau tidak dapat diterima, dicatat pada formulir Model C.KEJADIAN KHUSUS
DAN/ATAU KEBERATAN-KPU sebagai keberatan Saksi dan ditandatangani oleh Saksi serta ketua KPPS.
13.Dalam hal tidak terdapat kejadian khusus dan/atau keberatan Saksi dalam pelaksanaan pemungutan dan
penghitungan suara di TPS, KPPS wajib menulis kata NIHIL pada formulir Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN-
KPU dan ditandatangani oleh ketua KPPS
PENCATATAN HASIL PENGHITUNGAN SUARA
pada formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota

• Hasil penghitungan perolehan suara dicatat ke dalam formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD


Prov/DPRD Kab/Kota;
• Setelah dicatat dalam formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota, KPPS
menandatangani formular tersebut;
• Dalam hal terdapat Saksi yang hadir tidak bersedia menandatangani formulir sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), wajib di catat sebagai catatan kejadian khusus dengan mencantumkan alasan dalam
formulir Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN SAKSI-KPU;
• Formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota yang telahditandatangani dibuat
dalam bentuk Dokumen Elektronik dengan menggunakan Sirekap;
• Saksi, Pengawas TPS, pemantau Pemilu, atau masyarakat yang hadir pada rapat penghitungan suara
diberi kesempatan untuk mendokumentasikan berupa foto atau video terhadap formulir Model C.Hasil-
PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota
PENCATATAN HASIL PENGHITUNGAN
SUARA

Berikut c o n t o h f o r m u l i r C-Hasil PP-WP, untuk


co n to h fo rm u l i r C-Hasil DPR, DPRD, DPD dapat d i
akses melalui lampiran Peraturan KPU No. 25 Tahun
2023 tentang Pemungutan dan Pengitungan suara
PEMBUATAN FORMULIR C.HASIL-SALINAN
• Setelah formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota selesai dilakukan penandatanganan, Ketua KPPS
dibantu anggota KPPS mengisi formulir Model C.Hasil-SALINAN-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota berdasarkan
formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota.
• KPPS menggandakan formulir Model C.Hasil-SALINAN-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota menggunakan alat
penggandaan yang disediakan di TPS.
• Ketua KPPS dan anggota KPPS menandatangani formulir Model C.Hasil-SALINAN-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota
dan hasil penggandaan terhadap dokumen tersebut serta ditandatangani oleh Saksi yang hadir.
• KPPS wajib menyampaikan hasil penggandaan formulir Model C.Hasil-SALINAN-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD
Kab/Kota kepada setiap saksi, pengawas TPS, dan PPK melalui PPS yang hadir pada hari yang sama.
• Dalam hal KPPS tidakdapatmelakukan penggandaan KPPS dapatmenggunakan Dokumen Elektronik melalui Sirekap

Berikut contoh formulir C-Hasil-Salinan-DPR,


untuk contoh formulir C-Hasil DPR, DPRD, DPD
dapat di akses melalui lampiran Peraturan KPU
No. 25 Tahun 2023 tentang Pemungutan dan
Pengitungan suara
https://jdih.kpu.go.id/data/data_pkpu/2023pkpu025.pdf
Data diambil dari DPT

Data diambil dari


Daftar Hadir

Data diambil dari


Surat Suara yang dihitung

Data diambil dari


Daftar Hadir
JUGMLAH
PENGUNA HAK
PILIH

JUMLAH
SURAT SUARA
YANG
DIGUNAKAN

JUMLAH
SELURUH
SUARA SAH
DAN TIDAK SAH
PENGUMUMAN PENGHITUNGAN
SUARA
• KPPS wajib menyampaikan 1 (satu) rangkap formulir Model C.Hasil-Salinan-PPWP, Model C.Hasil-Salinan- DPR, Model
C.Hasil-Salinan-DPD, Model C.Hasil-Salinan-DPRD Prov, Model C.Hasil-Salinan-DPRD Kab/Kota kepada PPS
dalam sampul kertas dan disegel pada hari dan tanggal pemungutansuara.
• Penyampaian formulir juga dilakukan dengan menggunakan Dokumen Elektronik melalui Sirekap.
• PPS wajib mengumumkan formulir dari seluruh TPS di wilayah kerjanya dengan cara menempelkan formulir
tersebut di tempat umum pada kelurahan/desa atau yang disebut dengan nama lain.
• Dalam hal KPPS dengan sengaja tidak menyampaikan 1 (satu) rangkap formulir Model C.Hasil-Salinan-PPWP, Model
C.Hasil-Salinan-DPR, Model C.Hasil-Salinan-DPD, Model C.Hasil-Salinan-DPRD Prov, Model C.Hasil-Salinan-DPRD
Kab/Kota sampai batas waktu yang ditetapkan, KPPS dikenai sanksi sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
• Selain formulir tersebut, KPPS dapat menyampaikan formulir Model C.DAFTAR HADIR-DPT-KPU, Model C.DAFTAR
HADIR DPTb-KPU, Model C.DAFTAR HADIR DPK-KPU, Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN-KPU
kepada saksi dan pengawas TPS melalui SIREKAP atau dapat mempersilahkan saksi atau PTPS untuk
mendokumentasikannya
PENGUMUMAN & PENYAMPAIAN
FORMULIR C HASIL-SALINAN

1. Ketua KPPS mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS berupa formulir Model C.HASIL
SALINAN dapat ditempel di lingkungan TPS dan disampaikan kepada PPS untuk diumumkan di
kelurahan.
2. Ketua KPPS menyampaikan hasil Penghitungan Suara kepada Saksi dan Pengawas TPS dalam
bentuk hardcopy.
3. Dalam hal hasil Penghitungan Suara dalam bentuk hardcopy tidak dapat dihasilkan oleh KPPS,
Ketua KPPS menyampaikan hasil Penghitungan Suara kepada Saksi dan Pengawas TPS dalam
bentuk Dokumen Elektronik dengan format Portable Document Format

4.Ketua KPPS menyampaikan Hasil Penghitungan Suara kepada PPK melalui PPS
dengan ketentuan:
a. Ketua KPPS menyampaikan Kotak Suara tersegel kepada PPK melalui PPS.
b. Ketua KPPS menyampaikan C.HASIL SALINAN dalam Sampul Formulir Salinan Berita Acara dan
Sertifikat Hasil Pemungutan dan Penghitungan yang berada di luar kotak kepada PPS untuk
diumumkan di wilayah kerjanya.
c. C.HASIL SALINAN disampaikan juga dengan dalam bentuk Dokumen Elektronik dengan format
Portable Document Format (PDF) diberikan kepada PPS dan PPK melalui Sirekap Mobile.
CATATAN PENTING !!

1. KPPS yang secara sengaja tidak menyampaikan Hasil


sebagaimana Penghitungan
dimaksudpadaSuara angka 3, dipidana sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2. Yang Menanda tangani C Hasil Salinan adalah KPPS yang tercantum dalam SK
PPS
Penyampaian Kotak Suara kepada PPK melalui PPS

Sampul berisi formulir Model


C.Hasil-PPWP, Model C.Hasil-
DPR,
Model C.Hasil-DPD, Sampul tersegel berisi Sampul tersegel berisi Sampul tersegel berisi
Sampul tersegel
Model C.Hasil-DPRD Provinsi, Surat Suarasah DPR, Surat Suarasah DPD, Surat Suarasah DPD, berisi
Surat
C.Hasil-DPRD Surat Suaratidaksah Surat Suara tidak sah Surat Suara tidak sah Suarasah
Surat Suara DPD,
Kabupaten/Kota, DPR, Surat Suara yang DPD, Surat Suara yang DPD, Surat Suara yang
tidak sah DPD,
Model C.Hasil- tidakdigunakan/tidak tidak digunakan/tidak tidak digunakan/tidak
tidak digunakan/tidak
Surat Suara yang
Salinan-PPWP, terpakai termasuk sisa terpakai termasuk sisa terpakai termasuk sisa
terpakai termasuk sisa
Model C.Hasil-Salinan-DPR, Surat Suaracadangan Surat Suara cadangan Surat Suara cadangan
Surat Suara cadangan
Model C.Hasil- DPR, Surat Suara DPR DPD, Surat Suara DPD DPD, Surat Suara DPD
DPD, Surat Suara DPD
Salinan-DPD, Model C.Hasil- yang yang rusak/keliru yang rusak/keliru
Salinan-DPRD Provinsi, Model
yang rusak/keliru coblos
dan rusak/keliru coblos coblos coblos

sah C.Hasil-Salinan-
Presiden
DPRD Kabupaten/Kota,
Presiden, Surat
SuratWakil Suara
Suara sah danPresiden
Presiden Wakil tidak dan
Presiden
Presiden, Surat
yang rusak/keliru coblos dll
Wakil Suara
Penghitungan Suara Ulang
Penghitungan suara di TPS dapat diulang jika terjadi hal sebagai berikut:
• kerusuhan yang mengakibatkan penghitungan suara tidak dapat dilanjutkan;
• Penghitungan suara dilakukan secara tertutup;
• Penghitungan suara dilakukan di tempat yang kurang terang atau yang kurang mendapat penerangan cahaya;
• Penghitungan suara dilakukan dengan suara yang kurang jelas;
• Penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang kurang jelas;
• Saksi, Pengawas TPS, dan wargamasyarakat tidak dapat menyaksikan proses Penghitungan Suara secara jelas;
• Penghitungan suara dilakukan di tempat lain di luartempat dan waktu yang telahditentukan; dan/atau
• Ketidaksesuaian jumlah hasil penghitungan surat suara yang sah dan suratsuara yang tidaksahdengan jumlah Pemilih yang
menggunakan hak pilih

Penghitungan Suara Lanjutan dan Susulan

• Dalam hal sebagian atau seluruh Dapil terjadi kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam, atau gangguan lainnya yang
mengakitbatkan sebagian tahapan penghitungan suara di TPS tidak dapat dilaksanakan, dilakukan penghitungan
suara lanjutan di TPS
• Pelaksanaan penghitungan suara lanjutan di TOS dimulai dari tahapan penghitungan suara di TPS yang terhenti

• Dalam hal di sebagian atau seluruh Dapil terjadi kerusuhan, gangguan kemanan, bencana alam, atau gangguan lainnya yang
mengakibatkan seluruh tahapan penghitungan suara tidak dapat dilaksanakan, dilakukan penghitungan suara susulan
• Pelaksanaan penghitungan suara susulan dilakukan untuk seluruh tahapan penghitungan suara.

Pemungutan suara dan /atau penghitungan suara lanjutan atau susulan


dilaksanakan setelah dilakukan penetapan penundaan

Anda mungkin juga menyukai