Suara
P E M I L U 2 0 2 4
TAHAPAN PENGHITUNGAN SUARA
PEMILU
KPPS 2
KETUGASAN KPPS
DALAM PENGHITUNGAN SUARA
KPPS 5
KETUGASAN KPPS
DALAM PENGHITUNGAN SUARA
KPPS 3 & 4
KETUGASAN KPPS
DALAM PENGHITUNGAN SUARA
KPPS 6 & 7
KETUGASAN KPPS
DALAM PENGHITUNGAN SUARA
KPPS 3 & 4
KETUGASAN KPPS
DALAM PENGHITUNGAN SUARA
KPPS 1
Memimpin pelaksanaan Penghitungan Suara di TPS
SAH
SAH/TIDAK SAH?
SAH
Suara
untuk
Calon
SAH/TIDAK SAH?
TIDAK
SAH
SAH/TIDAK SAH?
SAH
Suara
untuk
Partai
Politik
SAH/TIDAK SAH?
SAH
Suara
untuk
Parpol
SAH/TIDAK SAH?
SAH
Suara
untuk
Calon
SAH/TIDAK SAH?
TIDAK
SAH
KEBERATAN SAKSI
1. Saksi dan/atau Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS dapat mengajukan keberatan terhadap prosedur dan/atau selisih
penghitungan perolehan suara kepada KPPS apabila terdapat hal yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Selisih penghitungan perolehan suara dapat berupa:
a. Kesalahan penulisan hasil perolehan suara pada saat pencatatan hasil perolehan suara di formulir Model
C.HASIL masing-masing jenis Pemilu sedang berlangsung;
b. Perbedaan hasil perolehan suara antara formulir Model C.HASIL masing-masing jenis Pemilu dengan
catatan Saksi dan/atau Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS atau dengan formulir Model C.HASIL SALINAN yang
diterima oleh Saksi dan Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS
3.Dalam hal terdapat keberatan Saksi dan/atau Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS, KPPS wajib menjelaskan prosedur
dan/atau memeriksa selisih perolehan suara.
4. Pemeriksaan selisih perolehan suara dilakukan dengan cara:
a. memeriksa kembali surat suara yang telah dinyatakan Sah atau Tidak Sah, apabila Saksi dan/atau
Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS mengajukan keberatan.
b. memeriksa hasil perolehan suara yang tercantum dalam formulir Model C.HASIL masing-masing jenis Pemilu, apabila
Saksi dan/atau Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS mengajukan keberatan.
5. Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi, Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS, KPPS seketika melakukan pembetulan
KEBERATAN SAKSI
6. Pembetulan dilakukan dengan cara mencoret angka yang salah dan menuliskan angka yang benar.
7. Pencoretan dilakukan dengan cara:
a. menimpa angka yang salah tersebut menggunakan alat penghapus tulisan cair/correction pen, jika pembetulan
dilakukan terhadap formulir Model C.HASIL;
b. mencoret angka yang salah dengan 2 (dua) garis horisontal pada kesalahan penulisan tersebut, jika pembetulan
dilakukan terhadap formulir Model C.HASIL SALINAN.
c. Pada tulisan angka atau kata, dituliskan angka hasil pembetulan.
8. Ketua KPPS membubuhkan paraf pada angka hasil pembetulan dan dapat diikuti oleh Saksi yang hadir.
9.Dalam hal Saksi masih keberatan terhadap hasil pembetulan, KPPS meminta pendapat dan/atau saran perbaikan
dari Pengawas TPS yang hadir.
10. KPPS wajib menindaklanjuti saran perbaikan dari Pengawas TPS
11.KPPS wajib mencatat keberatan Saksi yang diterima sebagai kejadian khusus dan mencatat seluruh kejadian
khusus selama pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS pada formulir Model C. KEJADIAN KHUSUS
DAN/ATAU KEBERATAN-KPU dan ditandatangani oleh ketua KPPS.
12.Keberatan Saksi yang belum atau tidak dapat diterima, dicatat pada formulir Model C.KEJADIAN KHUSUS
DAN/ATAU KEBERATAN-KPU sebagai keberatan Saksi dan ditandatangani oleh Saksi serta ketua KPPS.
13.Dalam hal tidak terdapat kejadian khusus dan/atau keberatan Saksi dalam pelaksanaan pemungutan dan
penghitungan suara di TPS, KPPS wajib menulis kata NIHIL pada formulir Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN-
KPU dan ditandatangani oleh ketua KPPS
PENCATATAN HASIL PENGHITUNGAN SUARA
pada formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota
JUMLAH
SURAT SUARA
YANG
DIGUNAKAN
JUMLAH
SELURUH
SUARA SAH
DAN TIDAK SAH
PENGUMUMAN PENGHITUNGAN
SUARA
• KPPS wajib menyampaikan 1 (satu) rangkap formulir Model C.Hasil-Salinan-PPWP, Model C.Hasil-Salinan- DPR, Model
C.Hasil-Salinan-DPD, Model C.Hasil-Salinan-DPRD Prov, Model C.Hasil-Salinan-DPRD Kab/Kota kepada PPS
dalam sampul kertas dan disegel pada hari dan tanggal pemungutansuara.
• Penyampaian formulir juga dilakukan dengan menggunakan Dokumen Elektronik melalui Sirekap.
• PPS wajib mengumumkan formulir dari seluruh TPS di wilayah kerjanya dengan cara menempelkan formulir
tersebut di tempat umum pada kelurahan/desa atau yang disebut dengan nama lain.
• Dalam hal KPPS dengan sengaja tidak menyampaikan 1 (satu) rangkap formulir Model C.Hasil-Salinan-PPWP, Model
C.Hasil-Salinan-DPR, Model C.Hasil-Salinan-DPD, Model C.Hasil-Salinan-DPRD Prov, Model C.Hasil-Salinan-DPRD
Kab/Kota sampai batas waktu yang ditetapkan, KPPS dikenai sanksi sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
• Selain formulir tersebut, KPPS dapat menyampaikan formulir Model C.DAFTAR HADIR-DPT-KPU, Model C.DAFTAR
HADIR DPTb-KPU, Model C.DAFTAR HADIR DPK-KPU, Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN-KPU
kepada saksi dan pengawas TPS melalui SIREKAP atau dapat mempersilahkan saksi atau PTPS untuk
mendokumentasikannya
PENGUMUMAN & PENYAMPAIAN
FORMULIR C HASIL-SALINAN
1. Ketua KPPS mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS berupa formulir Model C.HASIL
SALINAN dapat ditempel di lingkungan TPS dan disampaikan kepada PPS untuk diumumkan di
kelurahan.
2. Ketua KPPS menyampaikan hasil Penghitungan Suara kepada Saksi dan Pengawas TPS dalam
bentuk hardcopy.
3. Dalam hal hasil Penghitungan Suara dalam bentuk hardcopy tidak dapat dihasilkan oleh KPPS,
Ketua KPPS menyampaikan hasil Penghitungan Suara kepada Saksi dan Pengawas TPS dalam
bentuk Dokumen Elektronik dengan format Portable Document Format
4.Ketua KPPS menyampaikan Hasil Penghitungan Suara kepada PPK melalui PPS
dengan ketentuan:
a. Ketua KPPS menyampaikan Kotak Suara tersegel kepada PPK melalui PPS.
b. Ketua KPPS menyampaikan C.HASIL SALINAN dalam Sampul Formulir Salinan Berita Acara dan
Sertifikat Hasil Pemungutan dan Penghitungan yang berada di luar kotak kepada PPS untuk
diumumkan di wilayah kerjanya.
c. C.HASIL SALINAN disampaikan juga dengan dalam bentuk Dokumen Elektronik dengan format
Portable Document Format (PDF) diberikan kepada PPS dan PPK melalui Sirekap Mobile.
CATATAN PENTING !!
2. Yang Menanda tangani C Hasil Salinan adalah KPPS yang tercantum dalam SK
PPS
Penyampaian Kotak Suara kepada PPK melalui PPS
sah C.Hasil-Salinan-
Presiden
DPRD Kabupaten/Kota,
Presiden, Surat
SuratWakil Suara
Suara sah danPresiden
Presiden Wakil tidak dan
Presiden
Presiden, Surat
yang rusak/keliru coblos dll
Wakil Suara
Penghitungan Suara Ulang
Penghitungan suara di TPS dapat diulang jika terjadi hal sebagai berikut:
• kerusuhan yang mengakibatkan penghitungan suara tidak dapat dilanjutkan;
• Penghitungan suara dilakukan secara tertutup;
• Penghitungan suara dilakukan di tempat yang kurang terang atau yang kurang mendapat penerangan cahaya;
• Penghitungan suara dilakukan dengan suara yang kurang jelas;
• Penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang kurang jelas;
• Saksi, Pengawas TPS, dan wargamasyarakat tidak dapat menyaksikan proses Penghitungan Suara secara jelas;
• Penghitungan suara dilakukan di tempat lain di luartempat dan waktu yang telahditentukan; dan/atau
• Ketidaksesuaian jumlah hasil penghitungan surat suara yang sah dan suratsuara yang tidaksahdengan jumlah Pemilih yang
menggunakan hak pilih
• Dalam hal sebagian atau seluruh Dapil terjadi kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam, atau gangguan lainnya yang
mengakitbatkan sebagian tahapan penghitungan suara di TPS tidak dapat dilaksanakan, dilakukan penghitungan
suara lanjutan di TPS
• Pelaksanaan penghitungan suara lanjutan di TOS dimulai dari tahapan penghitungan suara di TPS yang terhenti
• Dalam hal di sebagian atau seluruh Dapil terjadi kerusuhan, gangguan kemanan, bencana alam, atau gangguan lainnya yang
mengakibatkan seluruh tahapan penghitungan suara tidak dapat dilaksanakan, dilakukan penghitungan suara susulan
• Pelaksanaan penghitungan suara susulan dilakukan untuk seluruh tahapan penghitungan suara.