Anda di halaman 1dari 101

BIMBINGAN TEKNIS TERPADU

PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA


PENYELENGGARAAN PEMILIHAN
GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR
JAWA TENGAH TAHUN 2018
Materi :
1. SPIRIT PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN
SUARA DI TPS
2. PERSIAPAN
3. PELAKSANAAN
4. PENGHITUNGAN SUARA DAN PALAPORAN
SPIRIT PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA DI TPS
KODE ETIK KPPS
Makna Serentak :
Semua proses dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan
Ada standar yang sama dalam proses dan pelaksanaan
Penyelesaian sengketa dengan standar yang sama

Spirit Penyelenggara Pemilu


Melayani pemilih memberikan suaranya;
Melayani peserta pemilihan;
Melindungi kedaulatan pemilih;
Mewujudkan proses & hasil pemilihan berintegritas.
taat prosedur & tertib administrasi pemilihan
Bagaimana Melayani Pemilih?
Penyampaian informasi pemilih tidak sekedar Hari, Tanggal,
Jam & Tempat pemungutan suara tetapi menjelaskan
prosedur & mekanisme pemungutan & penghitungan suara;
Metode memberikan suara & kriteria keabsahan surat suara;
Lokasi TPS memberi kemudahan bagi kelompok
berkebutuhan khusus;
Menyediakan sarana khusus bagi kelompok berkebutuhan
khusus;
Logistik tepat jenis, tepat jumlah & tepat waktu;
Akurasi administrasi pemungutan & penghitungan suara.
Bagaimana Melayani Peserta Pemilihan?
Menjelaskan prosedur & mekanisme pemungutan &
penghitungan suara;
Merespon keberatan peserta pemilihan melalui Saksi baik
berkaitan dengan prosedur maupun selisih perolehan suara;
Menindaklanjuti rekomendasi PPL;
Menyampaikan BA & sertifikat hasil pemungutan &
penghitungan suara kepada Saksi & PPL/Pengawas TPS;
Mengumumkan hasil pemungutan & penghitungan suara.
Melindungi Kedaulatan Pemilih
Pemilih = Raja, oleh karena itu maksimalkan pelayanan
Memastikan petugas KPPS memahami penetapan suara sah;
Memastikan hasil penghitungan suara sesuai suara pemilih
(mengadministrasikan suara pemilih sesuai kehendak
pemilih)
Menyediakan sarana kontrol untuk mencegah manipulasi
suara pemilih. KPPS menyampaikan Formulir Model C dan
C1 kepada KPU Kabupaten untuk diupload dalam laman
(website) KPU Kabupaten;
Mencatat seluruh kejadian pemungutan & penghitungan
suara pada Formulir Model C2.
Administrasi & Akuntabilitas Pemungutan
& Penghitungan Suara
KPPS WAJIB:
Mengisi seluruh jenis formulir sesuai peruntukannya;
Mencatat seluruh kejadian dan/atau keberatan dalam
pelaksanaan pemungutan & penghitungan suara;
MENGISI FORMULIR MODEL C dan C1 SESUAI FAKTA.
PENYELENGGARA PEMILU DILARANG MEREKAYASA
PENYESUAIAN SURAT SUARA YANG DITERIMA DENGAN JUMLAH
PEMILIH DI TPS;
Membuat tanda terima penyerahan formulir;
Mengembalikan Formulir Model C6 kepada PPS satu hari
sebelum pemungutan suara apabila terdapat formulir yang
belum/tidak diserahkan kepada pemilih
Deteksi Dini Sengketa Hasil Pemilihan
Menyusun instrumen pengendalian internal untuk
memastikan pelaksanaan tugas penyelenggara pemilihan;
KPU Kab. melakukan pencermatan tehadap Formulir C1.
Dalam hal terdapat maladministrasi segera melakukan
supervisi PPK sebagai bahan penyempurnaan pada rekap;
Mengikuti pemberitaan media untuk pemetaan masalah
yang muncul diwilayah kerja & segera tindaklanjut
klarifikasi pada jajaran Penyelenggara Pemilihan;
Menindaklanjuti laporan pelaksanaan tugas
Penyelenggara Pemilihan secara berjenjang.
Pendokumentasian arsip yang tertib untuk memudahkan
penelusuran
Potensi Masalah :
Ketidaktelitian pengisian formulir;
Tidak memperbaiki kesalahan/tidak merespon rekomendasi
Panwas / PPL;
Perlakuan tidak sama kepada Peserta Pemilihan;
Pelaksanaan tidak sesuai prosedur (Model C dan C1 diisi
oleh Saksi);
Penyelenggara tidak netral;
Pelanggaran hukum;
Penyuapan.
PPS – KPPS bukan pekerja teknis Pemilu tetapi
mempunyai tugas melayani hak konstitusional
Warga Negara
Oleh karena itu, pahami regulasi dan dampak jika
lalai.
Upayakan peningkatan standar mutu dalam
pelaksanaan Pilkada.
DASAR HUKUM

PERATURAN KPU NO. 8 TAHUN 2018


TENTANG
PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA
PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR,
BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA
DAN WAKIL WALIKOTA
PENGERTIAN UMUM

Pemungutan Suara adalah proses pemberian


suara oleh Pemilih di TPS dengan cara mencoblos
pada nomor urut, nama, atau foto Pasangan Calon
Penghitungan Suara adalah proses penghitungan
Surat Suara oleh KPPS untuk menentukan suara
sah yang diperoleh Pasangan Calon serta Surat
Suara yang dinyatakan tidak sah, Surat Suara yang
tidak terpakai dan Surat Suara rusak/keliru
dicoblos
ASAS PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA

1. Langsung
9. Kepastian Hukum
2. Umum
10.Tertib
3. Bebas
11.Kepentingan Umum
4. Rahasia
12.Keterbukaan
5. Jujur
13.Proporsionalitas
6. Adil
14.Profesionalitas
7. Efektif
15.Akuntabilitas
8. Efisien
16.Aksesibiltas
9. Mandiri
HARI DAN TANGGAL
Hari dan tanggal pemilihan ditetapkan sebagai
hari libur atau hari yang diliburkan (hari Rabu, 27
Juni 2018)
Pemungutan suara dilaksanakan serentak mulai
pukul 07.00 – 13.00
Penghitungan suara dilaksanakan pada hari yang
sama mulai pukul 13.00 - selesai
JADWAL KEGIATAN
Penyampaian pemberitahuan ke pemilih
12 – 18 Juni 2018

Pemungutan dan penghitungan suara


27 Juni 2018

Pengumuman hasil penghitungan suara di TPS


27 Juni – 3 Juli 2018

Penyampaian hasil dari TPS ke PPS


27 – 29 Juni 2018

Pengumuman hasil di PPS


PERSIAPAN PELAKSANAAN PELAPORAN

PERSIAPAN
FORMULIR YANG DIGUNAKAN
MODEL ISI FORMULIR
C- KWK (hologram) Berita Acara
C1- KWK (hologram) Sertifikat hasil dan rincian penghitungan suara di TPS
C1- Plano KWK (hologram) Catatan hasil penghitungan suara di TPS
C2- KWK Catatan kejadian khusus dan/keberatan Saksi
C3- KWK Pernyataan pendamping pemilih
C4- KWK Surat pengantar penyampaian BA dari TPS ke PPS
Tanda terima salinan BA dan sertifikat ke Saksi dan
C5- KWK
PPL/Pengawas TPS
C6- KWK Surat Pemberitahuan kepada pemilih
C7- KWK Daftar hadir pemilih di TPS
A.3-KWK Daftar Pemilih Tetap
A.4-KWK Daftar Pemilih Pindahan
A.5-KWK Surat Keterangan Pindah Memilih di TPS lain
Untuk mencatat nama-nama pemilih yang tidak
terdaftar sebagai pemilih dalam DPT, namun
A.Tb-KWK
memenuhi syarat yang dilayani dengan menggunakan
KTP El/Suket (daftar pemilih tambahan )
PEMILIH
1. Pemilih yang terdaftar DPT di TPS yang bersangkutan (Model A.3-KWK)
2. Pemilih yang telah terdaftar dalam DPPh (Model A.4- KWK)
3. Pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT yang menggunakan hak
pilihnya pada hari pemungutan suara (Model A.Tb- KWK)
PEMILIH
1. Menggunakan hak pilih nya di TPS tempat pemilih
(1) terdaftar di DPT
PEMILIH 2. Dalam memberikan suaranya dengan menunjukkan
DALAM DPT formulir model C6 KWK dan KTP El/Suket (Pasal 7
ayat 2 PKPU 8/2018)
Pemilih yang karena keadaan tertentu tidak dapat
(2)
memberikan suara di TPS asal tempat Pemilih terdaftar
PEMILIH
dan
DALAM DPPh
memberikan suara di TPS lain di wil provinsi Jawa Tengah
1. Menjalankan tugas di tempat lain
2. Menjalani rawat inap di RS/Pus dan keluarga yg
mendampingi
KEADAAN
3. Menjadi tahanan di Rutan / LP
TERTENTU
4. Tugas belajar
5. Pindah domisili
6. Tertimpa bencana alam
TATA CARA PINDAH MEMILIH

1. PEMILIH WAJIB PPS ngecek di


LAPOR PPS ASAL DPT
UNTUK
MENDAPATKAN PPS :
FORM MODEL A5- 1. Menandatangani A5
KWK 2. Memberikan A5
===================== 3. Mencoret pemilih
menunjukkan Bila ADA 4. Dalam A5 diberi
identitas diri / bukti keterangan alasan
terdaftar pindah memilih
5. Bila A5 habis, PPS
2. PEMILIH LAPOR PPS dapat menggandakan
YG DITUJU PALING
LAMBAT H-1
-------------------------
Wajib menunjuk kan
identitas diri dan A5
CATATAN :
Bila pemilih tidak sempat lapor ke PPS - dapat
menggunakan hak pilihnya pada hari H, dengan membawa
A5-KWK
Pemilih tsb dicatat oleh KPPS keempat atau kelima dalam
salinan DPPh (model A.4 KWK) dg cara menambahkan
nama pemilih dan alasan pindah di no urut berikutnya
Pemilih DPPh dapat menggunakan hak pilihnya mulai
pukul 07.00-13.00

Bagi pemilih yang kesulitan mendapatkan A5 dari PPS asal,


dapat meminta A5 - KWK dari KPU Kab/kota paling lambat
H-3
KPU Kab/Kota melalui PPK memastikan pemilih tsb
terdaftar di DPT TPS asal, dan meminta PPS untuk
mencoret dalam DPT
1. Yaitu pemilih yg tidak terdaftar di DPT,
menggunakan hak pilihnya dengan
menunjukkan KTP –el atau Suket
2. Menggunakan hak pilihnya di RT/RW
(3)
sesuai dengan alamat pemilih dalam KTP-
PEMILIH
el/Suket
DALAM DPTb
3. Memberikan suaranya satu jam sebelum
pemungutan suara berakhir
4. Didaftar ke dalam formulir Model A.Tb-
KWK
CATATAN :
PPS mengatur keseimbangan jumlah pemilih untuk
memberikan suaranya di TPS dengan mempertimbangkan
ketersediaan surat suara di masing-masing TPS
Jumlah pemilih di TPS paling banyak 800 orang
Jumlah pemilih di TPS dapat disesuaikan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Tidak menggabungkan desa/kelurahan
Memudahkan pemilih
Aspek geografis,
Jarak dan waktu tempuh menuju TPS
PERSIAPAN PEMUNGUTAN SUARA
Pengumuman hari tanggal pemungutan suara wajib
dilaksanakan paling lambat H-5 mnt cara yg lazim
Dalam Form Model C6-KWK harus disebutkan adanya
kemudahan bagi penyandang disabilitas
Penyampaian formulir model C6-KWK kepada pemilih DPT
paling lambat H-3 dengan tanda terima
Bila pemilih tdk dirumah, dapat disampaikan kepada
keluarganya dengan tanda terima
Bila sampai H-3, pemilih belum terima / hilang dapat minta
kepada KPPS paling lambat H-1 dengan menunjukkan KTP-
El/Suket
Bila sampai hari H ada pemilih terdaftar belum menerima
C6 atau hilang, dapat menggunakan suaranya di TPS
dengan menunjukkan KTP-El/Suket
Model C6 – KWK yang tidak terdistribusi
Jika terdapat Model C6-KWK yang tidak diserahkan ke
pemilih, KPPS mengembalikan kepada PPS, sampai dengan
H – 1;
PPS menerima Model C – 6 tersebut dengan menggunakan
BA Model D.1-KWK, yang dibuat rangkap 2 (dua), masing –
masing untuk KPPS dan PPS;
PPS melakukan rekapitulasi seluruh BA pengembalian
Model C – 6 KWK, dengan menggunakan Form Model D2 –
KWK
PPS menyerahkan BA Model D1 dan D2 KWK kepada PPK
untuk diteruskan ke KPU Kabupaten bersama sama hasil
penghitungan suara di TPS
PENYIAPAN TPS
TPS dibuat ditempat yang mudah dijangkau pemilih, termasuk
penyandang disabilitas dan menjamin setiap memberikan
suaranya secara LUBER
Pembuatan TPS harus selesai paling lambat H-1. KPPS dapat
bekerja sama dengan masyarakat.
Ukuran TPS paling sedikit lebar 8 m x panjang 10 m atau dapat
disesuaikan dengan kondisi setempat
TPS diberi tanda batas dengan tali atau tambang atau bahan lain
Pintu TPS harus dapat memberikan akses kursi roda
TPS dapat dibuat di halaman atau ruangan /gedung sekolah,
balai pertemuan masyarakat, ruangan/gedung tempat pendidikan
lainnya, gedung atau kantor milik pemerintah/non pemerintah
termasuk halamannya, dg terlebih dahulu mendapat izin dari
pengelola /pengurus/pemilik gedung tersebut
TPS dilarang dibuat di ruang tempat ibadah
TPS dapat dibuat di ruang terbuka atau
tertutup

a. Tempat duduk KPPS, pemilih, saksi diberi


pelindung dari panas matahari / hujan
RUANG
b. Pastikan tidak ada orang bisa lalu lalang
TERBUKA
di belakang pemilih pada saat memberikan
suara

a. Luas TPS harus mampu menampung


RUANG pemilih
TERTUTUP b. Posisi pemilih membelakangi tembok /
dinding pada saat memberikan suara
SARANA DAN PRASARANA TPS
a. Ruangan atau tenda
b. Alat Pembatas
c. Papan pengumuman untuk menempel daftar Paslon yang
memuat visi misi, program, serta biodata Paslon, dan
salinan DPT.
d. Tempat duduk dan meja ketua dan anggota KPPS
e. Meja untuk menempatkan kotak suara dan bilik suara
f. Tempat duduk Pemilih, Saksi, PPL atau pengawas TPS dan
Pemantau Pemilihan
g. Alat penerangan yg cukup
PENGATURAN SARANA PRASARANA TPS
NO SARPRAS TPS PENEMPATAN
Kursi pemilih paling sedikit
1 Dekat pintu masuk TPS
25 buah

Meja dan kursi ketua KPPS, Di tengah salah satu bagian ruangan
2
KPPS 2 dan KPPS 3 TPS

3 Meja dan kursi KPPS 4 & 5 Dekat pintu masuk TPS


4 Kursi KPPS 6 Dekat kotak suara
5 Meja dan kursi KPPS 7 Dekat pintu keluar
Tempat duduk saksi, PPL/
6 Di dalam TPS
Pengawas TPS
7 Kursi Pemantau Pemilihan Di luar TPS
NO SARPRAS TPS PENEMPATAN
Dekat pintu keluar dg jarak kurang lebih 3 m
dari ketua KPPS dan berhadapat dg tempat
duduk pemilih
7 Meja kotak suara
Meja kotak tidak terlalu tinggi sehingga kotak
suara bisa dicapai pada umumnya pemilih dan
pemilih yang menggunakan kursi roda
Berhadapan dg meja Ketua KPPS dan saksi
8 Meja Bilik Suara Jarak antar bilik paling sedikit 1 (satu) meter
Kolong meja cukup untuk kursi roda
Ditempatkan di dekat pintu masuk untuk
memasang Daftar Pasangan Calon dan
9 Papan Salinan DPT,
Pada saat penghitungan suara papan tersebut
untuk memasang Model C1 Plano-KWK
10 Papan nama TPS Di pintu masuk sebelah luar TPS
Tambang, tali,
12 Untuk membuat batas TPS
kayu atau bambu
Apabila jumlah anggota KPPS kurang dari 7
(tujuh) orang, tugas dan tempat duduk ketua
KPPS dan masing – masing anggota KPPS
ditetapkan oleh ketua KPPS
PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA
NO JENIS JUMLAH
DPT + 2,5 % dari
a Surat suara
DPT
b Tinta 2 botol
c Segel 19 buah
1 buah (1
d Kotak suara
pemilihan)
Paling sedikit 2
e Bilik suara
buah
Alas dan alat coblos (paku, bantalan, 1 set (sebanyak
f
tali) bilik)
g TPS 1 (satu) unit
DUKUNGAN PERLENGKAPAN TPS
NO JENIS JUMLAH
a Sampul kertas 2 jenis (tersegel + kosong)
b tanda pengenal Sejumlah KPPS, saksi & Petugas Keamanan
c karet pengikat Surat Suara; 40 buah + 20 buah (cdngan)
d lem/perekat; 1 botol/tube
e kantong plastik; 2 buah
f ballpoint; 5 buah
g gembok dan kunci; 1 set
h spidol; 4 buah
i Formulir dan sertifikat -
j Stiker nomor kotak 1 buah
k Tali pengikat alat coblos 1 rol
l Alat bantu tunanetra 1 buah
Daftar Paslon, visi misi dan
m 1 set
biodata
n Salinan DPT 3 set dan sejumlah saksi
Ketua KPPS memastikan semua perlengkapan
pemungutan dan penghitungan suara diterima
paling lambat H – 1.
Ketua dan anggota KPPS bertanggung jawab atas
keamanan perlengkapan pemungutan
penghitungan suara di TPS
Di dalam kotak suara Di luar kotak suara
Surat Suara
Bilik Suara
Tinta
Tanda pengenal KPPS,
Segel Petugas Keamanan, dan
Alat untuk memberikan Saksi
tanda pilihan Lem/perekat
Sampul kertas Ballpoint
Karet pengikat Surat Suara Gembok
Kantong plastik Spidol
Formulir-formulir ( kecuali Form Model C7-KWK
Model C7 KWK)
Stiker nomor kotak suara
Tali pengikat alat pemberi
Daftar Pasangan Calon
tanda pilihan
Salinan DPT
Alat bantu tuna netra
SAMPUL KERTAS
Sampul kertas tersegel yang berisi surat suara dan surat
suara cadangan
Sampul kertas kosong yang akan digunakan untuk :
1. Surat Suara sah;
2. Surat Suara yang dikembalikan oleh Pemilih karena
rusak dan/atau keliru dicoblos;
3. Surat Suara yang tidak sah;
4. Surat Suara yang tidak digunakan
5. Formulir Model C-KWK berhologram, Model C1-KWK
berhologram dan Model C2-KWK ( dalam kotak untuk
bahan rekapitulasi di PPK)
6. Salinan Model C-KWK, Model C1-KWK dan Salinan A.Tb-
KWK ( di luar kotak, dikirim ke KPU Kabupaten sebagai
bahan hitung cepat )
7. Daftar pemilih (form Model A.3 KWK, Model A.4 KWK,
Model A.Tb KWK dan Model C7-KWK )
8. Kunci gembok yang digunakan untuk mengunci kotak
suara
Catatan
a. Sampul kertas yang sudah dipakai, tidak boleh
digunakan lagi oleh KPPS
b. Sampul kertas kosong yang sudah diisi sesuai
peruntukannya dan disegel, ditandatangani oleh ketua
dan anggota KPPS untuk disampaikan kepada PPK
melalui PPS
SEGEL PEMILU,
digunakan untuk menyegel sampul yang berisi :
Formulir Model C-KWK berhologram, Model C1-KWK
berhologram dan Model C2-KWK
Salinan Model C-KWK, Model C1-KWK dan Salinan A.Tb-KWK
Surat Suara Sah,
Surat Suara yang dikembalikan oleh Pemilih karena rusak
dan/atau keliru dicoblos;
Surat Suara yang tidak sah;
Surat Suara yang tidak digunakan
Tempat gembok yang dapat memuat nama dan nomor TPS
Lobang kotak
Gembok kotak suara
Cadangan 3 buah
SALINAN DPT
1 buah dipasang di papan TPS
1 buah digunakan KPPS untuk memeriksa pemilih yang
hadir
Sejumlah saksi
1 buah untuk PPL
PEMBAGIAN TUGAS KPPS
Memimpin rapat dan memberi penjelasan tentang tata
KETUA/KPPS 1 cara pemberian suara
Membantu tugas ketua KPPS di meja KPPS, menyiapkan
KPPS 2 dan 3 BA dan sertifikat dan memisahkan Model C6-KWK
berdasarkan jenis kelamin
Menerima pemilih yg masuk TPS dg cara :
1. Memeriksa tanda tinta di jari pemilih
2. Memeriksa kesesuaian nama pemilih dlm Model C6 dg
nama di SDPT, Model A5 dg pemilih dalam DPPh
dengan KTP-El/Suket
3. Memberi tanda pada kolom no urut pemilih dlm
Salianan DPT, atau DPPh (yg hadir)
KPPS 4 4. Meminta kepada Petugas Ketertiban TPS agar
mengarahkan Pemilih yang tidak dapat menunjukkan
Model C6-KWK untuk memastikan namanya tercantum
dalam Daftar Pemilih dan menunjukkan KTP El/Suket
5. Memeriksa kesesuaian antara Form Model A5-KWK
dengan KTP el/ Suket bagi pemilih DPPh yang tidak
sempat melapor ke PPS tujuan dan mencatatnya
dalam DPPh sesuai nomor urut berikutnya
6. Mencatat identitas pemilih Non DPT ke dalam Form Model
KPPS 4 A.Tb-KWK sesuai KTP El/Suket nya, dan memastikan yang
bersangkutan tidak terdaftar dalam DPT /DPPh

1. Menuliskan nomor urut kedatangan Pemilih pada


Model C6-KWK untuk Pemilih dalam DPT atau dalam
Model A5-KWK untuk pemilih dalam DPPh
2. Meminta pemilih menuliskan namanya dalam Model
C7-KWK dan wajib menandatanganinya
KPPS 5 3. Mencatat penyandang disabilitas yang menggunakan
hak pilih pada Form Model C7-KWK dengan
berpedoman pada SDPT, DPPh atau DPTb
4. Membantu menuliskan nama pemilih ke dalam Form
Model C7-KWK, jika pemilih tidak dapat menuliskan
namanya
Mengatur pemilih yg akan memasukkan
KPPS 6 surat suara yang akan memasukkan ke
kotak suara

Mengatur pemilih keluar, memberikan


KPPS 7
tanda tinta di jari pemilih

CATATAN :
1. Bila ketua KPPS berhalangan, anggota KPPS memilih
salah satu untuk menjadi ketua
2. Bila salah satu anggota KPPS berhalangan, pembagian
tugas disesuaikan
3. KPPS dibantu 2 orang petugas trantib
4. Pembagian tugas trantib : 1 orang di pintu masuk dan 1
orang di pintu keluar
MEKANISME PENGANGKATAN
PETUGAS TRANTIB (Ps. 26)
PPS mengajukan
kebutuhan petugas
Trantib per TPS
kepada PPK

PPS meng-SK-kan
PPK meneruskan PETUGAS TRANTIB TPS
usulan tsb ke KPU K/K

KPU K/K KPU K/K


menyampaikan usulan menyampaikan nama2
tsb ke Bupati/Walkot petugas trantib ke PPS
KEGIATAN SEBELUM RAPAT
1 memeriksa TPS dan perlengkapannya
memasang salinan DPT dan Daftar Pasangan
2 Calon
Menempatkan kotak suara yang berisi Surat
3 Suara beserta kelengkapan administrasinya di
depan meja Ketua KPPS
mempersilakan dan mengatur Pemilih untuk
4 menempati tempat duduk yang telah
disediakan

5 Menerima surat mandat saksi


Memberikan Salinan DPT kepada Saksi dan
6 PPL / Pengawas TPS
SAKSI PASANGAN CALON
Jumlah saksi untuk setiap Paslon paling banyak 2 orang ,
namun yang dapat masuk ke TPS berjumlah 1 (satu) orang
dalam satu waktu
Saksi dilarang : mengenakan atau membawa atribut yang
memuat nomor, nama, foto Pasangan Calon dan simbol/gambar
Partai Politik atau mengenakan seragam/atribut lain yang
mencitrakan mendukung atau menolak peserta pemilihan
Saksi wajib membawa surat tugas/mandat dari Paslon atau Tim
Kampanye
Apabila pada pukul 07.00, Saksi, Pemilih atau Pengawas TPS
belum hadir, rapat pemungutan suara ditunda sampai dengan
kehadiran Saksi , Pemilih atau Pengawas TPS, paling lama 30
(tiga puluh) menit
Apabila sampai waktu yang ditentukan, Saksi, Pemilih atau
Pengawas TPS belum hadir, rapat Pemungutan Suara dibuka dan
dilanjutkan dengan Pemungutan Suara
SAKSI YANG HADIR BERHAK MENDAPAT
1. Salinan DPT;
2. Salinan Berita Acara dan salinan sertifikat hasil
Penghitungan Suara

PASLON TIDAK KIRIM SAKSI


Pasangan Calon dapat meminta kepada PPS formulir Model
C, Model C1 dan lampiran Model C1
Pasangan Calon dapat menugaskan Saksi untuk mengambil
dokumen tersebut dengan mekanisme :
1. Saksi membawa surat tugas/mandat dari Tim
Kampanye tingkat kabupaten
2. PPS membuat tanda terima penyerahan dokumen
AGENDA RAPAT PENGHITUNGAN SUARA
1. Pengucapan sumpah atau janji Anggota KPPS dan
Petugas Keamanan TPS dipandu Ketua KPPS
2. Pembukaan perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara;
3. Penjelasan mengenai tata cara pelaksanaan
Pemungutan dan Penghitungan Suara
MEMBUKA PERLENGKAPAN TPS
Membuka kotak suara, mengeluarkan isi kotak suara diatas
meja secara tertib, mengidentifikasi isi dan menghitung
setiap jenis dokumen dan peralatan, serta memeriksa
sampul yang berisi Surat Suara masih dalam kondisi
tersegel
Memperlihatkan kepada Pemilih, Saksi dan Pengawas TPS,
bhw kotak suara sudah kosong, menutup, mengunci dan
meletakkan di meja yg telah ditentukan
Memperlihatkan kpd Pemilih, Saksi dan Pengawas TPS
bahwa sampul SS masih tersegel
Memeriksa dan menghitung Surat Suara yang ada di
sampul ( sejumlah DPT +2,5%)
Menandatangani Surat Suara yg akan diberikan ke pemilih
KETUA KPPS MEMBERI PENJELASAN
TENTANG
1. Jumlah surat suara yang diterima
2. Tata cara pemberian suara;
3. Tata cara penyampaian keberatan oleh Saksi,
PPL/Pengawas TPS, Pemantau atau warga
masyarakat/Pemilih;
4. Tata cara pemantauan oleh Pemantau Pemilihan

KET : Penjelasan dilaksanakan secara berulang-ulang


PENJELASAN KETUA KPPS meliputi :
• Format/isi Surat Suara yang memuat nomor urut, pas foto,
dan nama Pasangan Calon;
• Pemilih memberikan suara pada bilik suara;
• Tata cara pemberian suara pada Surat Suara;
• Dalam hal Surat Suara diterima oleh Pemilih dalam
keadaan rusak atau Pemilih keliru dalam memberikan
suara, Pemilih dapat meminta Surat Suara pengganti
kepada Ketua KPPS, dan hanya berlaku untuk 1 (satu) kali
penggantian;
• Pemberian tinta pada salah satu jari tangan Pemilih hingga
mengenai seluruh bagian kuku setelah Pemilih
memberikan suara
Pemilih yang memberikan suara adalah Pemilih yang
namanya tercantum dalam salinan DPT, DPPh dan DPTb;
Pemilih yang terdaftar dalam DPTb dalam memberikan
suara 1 (satu) jam sebelum waktu Pemungutan Suara
berakhir, dan apabila Surat Suara di TPS telah habis,
Pemilih yang bersangkutan diarahkan untuk memberikan
suara di TPS terdekat; dan
kesempatan untuk memberikan suara kepada Pemilih
berdasarkan prinsip urutan kehadiran Pemilih
Larangan menggunakan telepon genggam atau alat
perekam lainnya di bilik suara (ps. 32 (1) i)
PERSIAPAN PELAKSANAAN PELAPORAN

PELAKSANAAN
MEMBUKA PERLENGKAPAN TPS
Membuka kotak suara, mengeluarkan isi kotak suara
diatas meja secara tertib, mengidentifikasi isi dan
menghitung setiap jenis dokumen dan peralatan, serta
memeriksa sampul yang berisi Surat Suara masih dalam
kondisi tersegel
Memperlihatkan kepada Pemilih, Saksi dan Pengawas TPS,
bhw kotak suara sudah kosong, menutup, mengunci dan
meletakkan di meja yg telah ditentukan
Memperlihatkan kpd Pemilih, Saksi dan Pengawas TPS
bahwa sampul SS masih tersegel
Memeriksa dan menghitung Surat Suara yang ada di
sampul (sejumlah DPT +2,5%)
Menandatangani SS yg akan diberikan ke pemilih`
KETUA KPPS MEMBERI PENJELASAN
TENTANG
1. Jumlah surat suara yang diterima
2. tata cara pemberian suara;
3. tata cara penyampaian keberatan oleh Saksi,
PPL/Pengawas TPS, Pemantau atau warga
masyarakat/Pemilih;
4. tata cara pemantauan oleh Pemantau Pemilihan

KET : Penjelasan dilaksanakan secara berulang-ulang


SUMPAH/JANJI KPPS
“Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji:
Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya
sebagai Anggota KPPS dan Petugas Ketertiban TPS dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan Peraturan Perundangundangan
dengan berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan wewenang akan
bekerja dengan sungguh-sungguh, jujur, adil, dan cermat
demi suksesnya Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
tegaknya demokrasi dan keadilan, serta mengutamakan
kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia daripada
kepentingan pribadi atau golongan”
PENJELASAN KETUA KPPS meliputi :

Format/isi Surat Suara yang memuat nomor urut, pas


foto, dan nama Pasangan Calon;
Pemilih memberikan suara pada bilik suara;
Tata cara pemberian suara pada Surat Suara;
Dalam hal Surat Suara diterima oleh Pemilih dalam
keadaan rusak atau Pemilih keliru dalam memberikan
suara, Pemilih dapat meminta Surat Suara pengganti
kepada Ketua KPPS, dan hanya berlaku untuk 1 (satu)
kali penggantian;
Pemberian tinta pada salah satu jari tangan Pemilih
hingga mengenai seluruh bagian kuku setelah Pemilih
memberikan suara
Pemilih yang memberikan suara adalah Pemilih yang
namanya tercantum dalam salinan DPT, DPPh dan DPTb;
Pemilih yang terdaftar dalam DPTb dalam memberikan
suara 1 (satu) jam sebelum waktu Pemungutan Suara
berakhir, dan apabila Surat Suara di TPS telah habis,
Pemilih yang bersangkutan diarahkan untuk memberikan
suara di TPS terdekat; dan
kesempatan untuk memberikan suara kepada Pemilih
berdasarkan prinsip urutan kehadiran Pemilih
Larangan menggunakan telepon genggam atau alat
perekam lainnya di bilik suara (ps. 32 (1) i)
TATA CARA PEMBERIAN SUARA
1. Memastikan Surat Suara yang diterima telah
ditandatangani oleh Ketua KPPS;
2. Pemberian suara dilakukan dengan cara mencoblos;
3. Menggunakan alat coblos yang telah disediakan berupa
paku;
4. Pemberian suara pada Surat Suara dilakukan dengan cara
mencoblos 1 (satu) kali pada kolom yang berisi nomor
urut, pas foto, dan nama Pasangan Calon
SETELAH MEMBERI PENJELASAN,
KETUA KPPS :
1. menandatangani Surat Suara
2. memanggil Pemilih untuk memberikan suara berdasarkan
prinsip urutan kehadiran Pemilih;
3. Memberikan SS kepada pemilih dalam keadaan TERBUKA
4. Mengingatkan kepada pemilih untuk tidak membawa
telphon genggam atau alat perekam lainnya

KET :
Ketua KPPS dapat mendahulukan pemilih disabilitas, wanita hamil atau orang tua
dg persetujuan pemilih yg menunggu giliran
PEMILIH SETELAH MENERIMA Surat Suara :

Wajib memeriksa dan meneliti Surat Suara tersebut


dalam keadaan baik atau tidak rusak
Apabila menerima Surat Suara yang rusak atau keliru
coblos, pemilih dapat meminta Surat Suara pengganti
kepada Ketua KPPS,
Ketua KPPS wajib memberikan Surat Suara pengganti
hanya 1 (satu) kali serta mencatat Surat Suara yang
rusak tersebut dalam berita acara
PEMILIH YANG TIDAK TERDAFTAR DI DPT

Memberikan hak pilihnya menggunakan KTP-El / Surat


Keterangan
Anggota KPPS Keempat atau Kelima melayani dan
mencatat identitas Pemilih satu jam sebelum waktu
pemungutan suara berakhir
Pemilih tsb menggunakan hak suaranya di TPS sesuai
dengan alamat RT/RW pemilih
KPPS memberikan Surat Suara kepada Pemilih apabila
Surat Suara masih tersedia
Dalam hal Surat Suara di TPS telah habis, Pemilih yang
bersangkutan diarahkan untuk memberikan suara di
TPS lain yang terdekat
SETELAH MENERIMA SS, PEMILIH :
1. Menuju bilik suara;
2. Membuka Surat Surat lebar-lebar dan meletakkan di atas
meja yang disediakan sebelum dicoblos;
3. Mencoblos Surat Suara dengan paku di atas alas coblos
yang telah disediakan
4. Melipat kembali Surat Suara seperti semula, sehingga
tanda tangan Ketua KPPS tetap terlihat dan tanda coblos
tidak dapat dilihat;
5. memasukkan Surat Suara ke dalam kotak suara;
6. mencelupkan salah satu jari ke dalam botol tinta hingga
mengenai seluruh bagian kuku sebelum ke luar TPS.

Pemilih dilarang mendokumentasikan hak pilihnya dibilik


(ps.39)
PENDAMPINGAN PEMILIH
Pemilih penyandang disabilitas dapat dibantu oleh
pendamping
Pendamping dapat berasal dari Anggota KPPS atau orang
lain atas permintaan Pemilih yang bersangkutan
Pemilih tunanetra dapat menggunakan alat bantu
tunanetra yang disediakan
TATA CARA BANTUAN

bagi Pemilih yang tidak dapat berjalan, pendamping yang


ditunjuk membantu Pemilih menuju bilik suara, dan
pencoblosan Surat Suara dilakukan oleh Pemilih sendiri;
bagi Pemilih yang tidak mempunyai dua belah tangan dan
tunanetra, pendamping yang ditunjuk membantu
mencoblos Surat Suara sesuai kehendak Pemilih dengan
disaksikan oleh salah satu Anggota KPPS
Pendamping yang ditunjuk membantu Pemilih wajib
merahasiakan pilihan Pemilih yang bersangkutan, dan
menandatangani surat pernyataan dengan menggunakan
formulir Model C3 -KWK
PUKUL 12.00

Pukul 12.00 waktu setempat, Ketua KPPS


mengumumkan bahwa yang diperbolehkan memberikan
suara hanya Pemilih yang telah hadir dan telah
terdaftar atau tercatat kehadirannya dalam Formulir
Model C7-KWK oleh KPPS Kelima di TPS yang sedang
menunggu giliran untuk memberikan suara
Setelah seluruh Pemilih selesai memberikan suara,
Ketua KPPS mengumumkan kepada yang hadir di TPS
bahwa Pemungutan Suara telah selesai dan akan segera
dilanjutkan rapat Penghitungan Suara di TPS
Penggunaan Surat Suara Cadangan

Digunakan untuk mengganti SS yang rusak/keliru dicoblos


dan untuk Pemilih Tambahan

Jika Surat Suara Cadangan tidak mencukupi dapat


menggunakan Surat Suara yang masih tersedia

Penggunaan Surat Suara Cadangan dicatat dalam Berita


Acara
Kekurangan Surat Suara di Desa /
Kelurahan yang jumlah TPS nya 1 (satu)
1. KPPS melaporkan kekurangan SS kepada PPS
2. PPS setempat berkoordinasi dengan PPS terdekat
3. PPS berkoordinasi dengan PPL/Pengawas TPS untuk
mengambil SS yang tersedia, dengan mempertimbangkan
kecukupan SS di TPS terdekat
4. KPPS di TPS terdekat mencatat ke dalam Form Model C2-
KWK dan Model C1-KWK jumlah SS yang diterima
dikurangi SS yang diambil oleh PPS
5. KPPS di TPS yang kekurangan SS mencatat penerimaan SS
dalam Formulir Model C2-KWK dan Model C1-KWK jumlah
SS yang diterima ditambah SS Tambahan dari PPS
PERSIAPAN PELAKSANAAN PELAPORAN

PENHITUNGAN SUARA
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA

NO URAIAN TAHAPAN TANGGAL


27 – 29 Juni
1 Penyampaian hasil ke PPK
2018
Rekap di PPK dan penyampaian hasil ke 28 Juni –
2
KPU Kab/Kota 4 Juli 2018
Rekap, penetapan dan pengumuman di 4 – 6 Juli
3
KPU Kab/Kota (Pilbupati/Walkot) 2018
4 – 6 Juli
4 Rekap di KPU Kab/Kota (Pilgub)
2018
Rekap, penetapan dan pengumuman di 7 – 9 Juli
5
KPU Provinsi 2018
PERSIAPAN PENGHITUNGAN SUARA
Rapat penghitungan suara dimulai pukul 13.00 waktu
setempat
KPPS mengatur sarana prasarana yang dibutuhkan
meliputi:
1. Pengaturan tempat untuk Rapat Penghitungan Suara
2. Papan untuk menempel Formulir Model C1 Plano-KWK
3. Tempat duduk dan meja untuk Saksi, PPL/Pengawas
TPS, Pemilih, Pemantau Pemilihan dan masyarakat
4. Alat keperluan administrasi
5. Formulir Pemungutan Penghitungan Suara
6. Sampul kertas/ kantong plastik
7. Segel.
8. Menempatkan kotak suara dan kuncinya di meja KPPS
9. Peralatan TPS lainnya
KETERANGAN :
Saksi, PPL/Pengawas TPS ditempatkan di dalam TPS
Pemilih, Pemantau Pemilihan dan masyarakat ditempatkan
di luar TPS

Sarana prasarana diatur dengan baik agar mudah digunakan


dan rapat Penghitungan Suara dapat diikuti oleh semua yang
hadir dengan jelas
DENAH PENGHI TUNGAN SUARA
PENCATATAN FORMULIR
KPPS menulis formulir model C-KWK pada data :
a. Jumlah Pemilih yang terdaftar dalam Salinan DPT dan
yang menggunakan hak pilihnya
b. Jumlah Pemilih yang terdaftar dalam Salinan DPPh dan
yang menggunakan hak pilihnya
c. Jumlah Pemilih yang terdaftar dalam Salinan DPTb dan
yang menggunakan hak pilihnya
d. Jumlah Pemilih disabilitas yang terdaftar dan
menggunakan hak pilihnya
e. Jumlah Surat Suara yang diterima termasuk Surat Suara
cadangan
f. Jumlah Surat Suara yang dikembalikan oleh Pemilih
karena rusak atau keliru dicoblos
PENCATATAN FORMULIR (Cont’)
g. Jumlah Surat Suara yang tidak digunakan
h. Jumlah Surat Suara yang digunakan

Keterangan ..
Penjumlahan SS yang digunakan, SS rusak/keliru dicoblos,
SS yang tidak digunakan termasuk sisa SS cadangan
HARUS SAMA dengan SS yang diterima KPPS
SS yang tidak digunakan dan SS yang rusak/keliru dicoblos
diberi tanda silang pada bagian luar SS
CATATAN :
UNTUK MENCATAT FORMULIR :
DITUNJUK SALAH SATU ANGGOTA KPPS YANG
PALING MEMAHAMI PENGISIAN FORMULIR
DIISI SESUAI TAHAPAN YANG TELAH DITENTUKAN =
JANGAN DIAKHIR PENGHITUNGAN SEMUA
SS YANG TIDAK DIPAKAI DISILANG DENGAN
SPIDOL DI HALAMAN YG ADA TANDATANGAN KETUA
KPPS
PEMBAGIAN TUGAS KPPS
1. Memimpin rapat Penghitungan Suara
KETUA dibantu
2. membuka SS lembar demi lembar dan diumumkan
KPPS 2
kepada yang hadir tentang perolehan suara

KPPS 3 Mencatat hasil penelitian tiap lembar SS di formulir


KPPS 4 MODEL C1 PLANO- KWK berhologram

Melipat dan menyusun SS yang telah diteliti oleh Ketua


KPPS 5
KPPS

Menyusun SS sesuai yang diperoleh masing-masing


KPPS 6 dan 7 pasangan calon dan mengikatnya setiap 25 Surat
Suara

Menjaga ketertiban dan keamanan TPS, 1 (satu) orang


TRANTIB
di pintu masuk, dan 1 (satu) orang di pintu keluar TPS

Apabila jumlah anggota KPPS kurang dari 7 ( tujuh) orang, pembagian


tugas anggota KPPS ditetapkan oleh Ketua KPPS
PENGHITUNGAN SUARA
Ketua KPPS menyatakan pemungutan suara
1
selesai dan penghitungan suara dimulai

membuka kunci dan tutup kotak suara dengan


2
disaksikan oleh semua yang hadir

mengeluarkan Surat Suara dari kotak suara dan


3
diletakkan di meja Ketua KPPS
menghitung jumlah Surat Suara dan
4 memberitahukan jumlah dan serta mencatat
jumlahnya

mencocokkan jml Surat Suara di dalam kotak


5 suara dengan jml Pemilih dari DPT, DPPh dan
DPTb yang menggunakan hak pilih (hadir)
mencatat hasil Penghitungan jumlah Surat Suara
6 yang diumumkan dengan menggunakan formulir
Model C KWK
Anggota KPPS 2 membuka surat suara dan
7
menyerahkannya kepada Ketua KPPS
Ketua KPPS :
Memeriksa tanda coblos pada Surat Suara
serta menunjukkan kepada Saksi, PPL
/Pengawas TPS, anggota KPPS atau Pemilih
/masyarakatyang hadir. Dengan ketentuan 1
8
(satu) SS dihitung 1 (satu) suara dan
dinyatakan sah atau tidak sah
mengumumkan hasil pencoblosan pada Surat
Suara dan perolehan suara Pasangan Calon
dengan suara yang terdengar jelas,
CATATAN :
1. 1 (satu) Surat Suara dihitung 1 (satu) suara;
2. Surat Suara sebagaimana dimaksud dinyatakan sah atau
tidak sah;
3. Penghitungan Suara dilakukan secara terbuka,
4. di tempat yang terang atau yang mendapat penerangan
cahaya cukup serta
5. dicatat dengan tulisan yang jelas dan terbaca pada Model
C1 Plano - KWK Berhologram
6. Saksi, PPL, dan Pemantau Pemilu yang hadir diberi
kesempatan untuk mendokumentasikan formulir Model C-
KWK, berhologram,Model C1 Plano-KWK berhologram, dan
Model C7-KWK setelah ditandatangani oleh KPPS dan Saksi
yang hadir, serta formulir Model A4-KWK,Model A3-KWK
dan Model A.Tb-KWK.
7. Dokumentasi dapat berupa foto atau video
CARA MENCATAT HASIL PENGHITUNGAN SUARA
MODEL C1 PLANO-KWK BERHOLOGRAM
Memberikan tanda berupa satu garis tegak setiap hitungan
suara sah dan setiap hitungan kelima diberi garis datar
memotong 4 (empat) garis tegak (IIII)
Memberikan tanda berupa satu garis tegak setiap hitungan
suara tidak sah pada kolom jumlah suara tidak sah, dan
setiap hitungan kelima diberi garis datar memotong 4
(Empat) garis tegak (IIII)
Setelah rapat Penghitungan Suara selesai :
1. Anggota KPPS Ketiga dan keempat menghitung hasil
pencatatan perolehan suara dengan cara tally dan ditulis
dengan angka sesuai perolehan suara Pasangan Calon,
jumlah suara sah, jumlah suara tidak sah, serta jumlah
suara sah dan tidak sah.
2. Ketua KPPS dibantu Anggota KPPS mengisi formulir Model
C1 KWK Berhologram , salinan formulir Model C1 KWK
berdasarkan formulir Model C1 Plano-KWK Berhologram
dan DITANDATANGANI OLEH KPPS DAN SAKSI
3. Dalam hal terjadi kesalahan penulisan pembetulan
dilakukan dengan cara mecoret angka atau kata yang
salah dengan 2 (dua) garis horisontal pada angka atau
kata yang salah, dan menulis pembetulannya dan
dibubuhi paraf Ketua KPPS
4. PENGISIAN FORMULIR HANYA DILAKUKAN OLEH ANGGOTA
KPPS
SURAT SUARA SAH
1. Ditandatangani oleh Ketua KPPS
2. Tanda coblos pada nomor urut, atau foto atau nama salah
satu pasangan calon dalam surat suara

Dalam hal terdapat tanda coblos pada 1 ( satu) kolom


Pasangan Calon yang tembus setara garis lurus sehingga
terdapat dua atau lebih hasil pencoblosan yang simetris dari
lipatan SS, dan tidak mengenai kolom Pasangan Calon lain,
dinyatakan SAH
PENYELESAIAN PENGHITUNGAN
Setelah penghitungan suara selesai, ketua KPPS dan anggota
KPPS ke 6 dan 7 menyusun, menghitung dan memisahkan :
Surat Suara yang sudah diperiksa dan suaranya dinyatakan
sah untuk masing-masing Pasangan Calon, diikat dengan
karet dan dimasukkan ke dalam sampul kertas;
Surat Suara yang sudah diperiksa dan suaranya dinyatakan
tidak sah, diikat dengan karet dan dimasukkan ke dalam
sampul kertas.
Cocokkan dengan yang sudah tercatat di C1 Plano- KWK
berhologram
Formulir model C KWK berhologram, C1 KWK
berhologram dan model C2-KWK yang sudah diisi dan
ditandatangani KPPS dan saksi dimasukkan kedalam
sampul dan disegel
Sampul sebagaimana dimaksud, dimasukkan ke dalam
kotak suara sebagai bahan untuk rekapitulasi
Penghitungan Suara di PPK.
Sampul yang berisi Salinan Formulir model C-KWK dan
model C1-KWK (TIDAK HOLOGRAM) disampaikan ke KPU
Kabupaten (melalui PPS/PPK), tidak dimasukkan ke dalam
kotak suara.
PENANDATANGANAN FORMULIR
Formulir model C KWK, C1 KWK ditandatangani oleh ketua
KPPS dan paling sedikit 2 anggota KPPS dan dapat
ditandatangani oleh Saksi yang hadir
Dalam hal Saksi yang hadir tidak bersedia
menandatangani, cukup ditandatangani oleh Saksi yang
bersedia menandatangani
Penandatanganan dilakukan setelah rapat penghitungan
suara selesai
PENYELESAIAN KEBERATAN
Saksi/PPL/Pengawas TPS dapat mengajukan keberatan
terhadap prosedur dan/atau selisih penghitungan
perolehan suara kepada KPPS apabila terdapat hal yang
tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan
Dalam hal terdapat keberatan Saksi/PPL/ Pengawas TPS,
KPPS wajib menjelaskan prosedur dan/atau mencocokkan
selisih perolehan suara dalam formulir Model C1 KWK
berhologram dan formulir Model C1 Plano- KWK
berhologram
Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi/PPL/Pengawas
TPS dapat diterima, KPPS seketika mengadakan pembetulan
Pembetulan dilakukan dengan cara mencoret angka yang
salah dan menuliskan angka yang benar.
PENYELESAIAN KEBERATAN (Cont’)
Ketua KPPS dan Saksi yang hadir membubuhkan paraf
pada angka hasil pembetulan.
Dalam hal Saksi masih keberatan terhadap hasil
pembetulan , KPPS meminta pendapat dan rekomendasi
PPL atau Pengawas TPS yang hadir
KPPS wajib menindaklanjuti rekomendasi tsb
KPPS wajib mencatat keberatan Saksi yang diterima
sebagai kejadian khusus dan mencatat seluruh kejadian
dalam rapat Penghitungan Suara pada formulir Model C2
KWK dan ditandatangani oleh Ketua KPPS
Keberatan saksi yg belum/tidak diterima dicatat di Model
C2-KWK sbg keberatan saksi dan ditandatangani saksi
Keberatan yang diajukan tidak menghalangi pelaksanaan
rapat Penghitungan Suara di TPS
PENGUMUMAN HASIL PENGHITUNGAN
SUARA

1 rangkap diumumkan di lingkungan


TPS selama 7 (tujuh) hari

SALINAN MODEL 1 rangkap diserahkan ke PPS untuk


C-KWK dan diumumkan di kantor PPS atau Balai
MODEL C1 KWK Desa / Kelurahan

Diumumkan dan diserahkan pada hari dan tanggal


pemungutan suara
1 rangkap diserahkan KPU Kabupaten
melalui PPS/PPK (KHUSUS dengan MODEL
A.Tb-KWK)
• 1 rangkap diserahkan ke masing-masing
SALINAN Saksi yang hadir ( Saksi wajib memeriksa
MODEL C-KWK kebenaran terlebih dahulu )
dan MODEL • Bila Saksi tdk hadir, diserahkan ke PPS
C1 KWK untuk disampaikan ke Saksi paling lambat
H-1 sebelum Rekap di PPK

1 rangkap diserahkan PPL/ Pengawas TPS (


PPL wajib memeriksa kebenaran terlebih
dahulu )
Diserahkan pada hari dan tanggal pemungutan suara, ada sangsi bagi
KPPS yang tidak menjalankan ketentuan diatas
KPPS dilarang memberikan salinan form tsb kepada pihak manapun
selain di atas (ps.58)
PENYERAHAN KOTAK SUARA
KPPS wajib menyegel, menjaga dan mengamankan kotak suara setelah
rapat penghitungan suara
KPPS wajib menyerahkan kotak suara ke PPK melalui PPS pada hari dan
tanggal pemungutan suara dengan Surat Pengantar ( Model C4-KWK).
Kotak suara yang diserahkan berisi :
1. formulir Model C KWK, Model C1, dan C1 Plano (BERHOLOGRAM)
2. Salinan DPT, DPPh, dan DPTB
3. formulir Model C2 KWK;
4. formulir Model C3 KWK;
5. formulir Model C5 KWK;
6. formulir Model C6 KWK;
7. formulir Model C7 KWK; dan
8. SS sah, SS tidak sah, SS yg tdk digunakan & SS yg rusak / keliru
dicoblos
Penyerahkan diawasi oleh saksi & PPL/ Pengawas TPS
PENAYANGAN HASIL PEMILIHAN
REKAP SEMENTARA
PPS / DI KPU K/K ATAU WEB
PPK
WEB KPU

simpan
KPU
KPPS 1. SCAN 2. TABULASI
K/K

Bila via TI sulit,


Salinan Model kirim via flashdisk
C dan C1 Kirim ke Email
KPU Prov /WA

Dikirim dan scan pada hari dan tanggal pemungutan suara


SELESAI

Anda mungkin juga menyukai