Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

BANTUAN MESIN HUMMER MILL DAN


OVEN KOMPOR GAS LPG 8 TINGKAT

KELOMPOK IKM AN-NUR GERBANG BARAT SUMBAWA


DAN
BUMDES MITRA BERSAMA DESA MAPIN BERU

TAHUN 2022
KELOMPOK AN-NUR GERBANG BARAT SUMBAWA
BUMDES MITRA BERSAMA DESA MAPIN BERU
KEC.ALAS BARAT KAB-SUMBAWA
Mapin Beru, 7 Juni 2022
Nomor : 006/mitra An_Nur GBS-BMB/06/2022
Lamp. : 1 (satu) berkas
Hal : Permohonan Bantuan Mesin dan Dana Pelatihan

Kepada
Yth. Bapak Gubernur NTB
Cq. Kepala BRIDA NTB
Di –
Mataram

Dengan Hormat,
Sehubungan dengan peningkatan ekonomi masyarakat pedesaan dan mendukung
kebijakan Pemerinta Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam merealisasikan Industrialisasi
maka Kelompok IKM An-Nur Gerbang Barat Sumbawa bermitra dengan Badan Usaha
Milik Desa (BUMDES) Mitra Bersama Desa Mapin Beru turut andil dalam merealisasikan
industry berupa industri makanan yang bertempat di Desa Mapin Beru Kecamatan Alas
Barat Kabupan Sumbawa.
Bersama ini kami mohon kepada bapak Guberbur NTB melalui Kepala Badan
Riset Daerah (BRIDA) NTB kiranya dapat memberikan kepada kami bantuan Mesin
Hummer Mill dan Oven Makanan Kompor LPG 8 Tingkat beserta biaya pelatihan
untuk meningkatan kualias SDM. Berkenaan dengan besaran biaya yang diperlukan dapat
dilihat dalam proposal (terlampir).
Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatian dan dapat disetujuinya
permohonan kami ini, sebelumnya kami ucapkan terimakasih.

Pemohon
Ketua Yayasan An-Nur
Gerbang Barat SUmbawa

Ria Saputri, S.Pd., M.Pd


Mengetahui,
Kepala Desa Mapin Beru

Khaerudin Manca
A. Pendahuluan

Secara umum, ekonomi Nusa Tenggara Barat (NTB) digerakkan oleh lima
sektor utama yang memberikan kontribusi terbesar terhadap terciptanya ”kue ekonomi”
di NTB. Kelima sektor itu meliputi sektor pertanian, pertambangan, perdagangan,
konstruksi, dan transportasi. Besarnya kontribusi setiap sektor cenderung bergeser,
tetapi sektor-sektor ini tetap menjadi lima besar dalam ekonomi NTB selama 2018-
2020. Provinsi NTB sejak dipimpin oleh Dr. Zulkiflimansyah (Guberbur) dan Dr. Siti
Rohmi Djalilah (wakil Gubernur) merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang
menaruh perhatian khusus terhadap pengembangan industri.

Di sisi lain terlihat secara administratif, provinsi ini terdiri atas 8 kabupaten, 2
kota, 116 kecamatan, dan 1.146 desa/kelurahan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
NTB tahun 2020 mencapai angka 68,25, naik tipis dibandingkan tahun 2019 sebesar
68,14. Angka IPM NTB tersebut masih berada pada status sedang dan menempati
urutan ke-29 dari 34 provinsi di Indonesia. Jumlah angkatan kerja di NTB pada
Agustus 2020 sebanyak 2,69 juta orang, naik sekitar 81,77 ribu orang dibanding
Agustus 2019. Sejalan dengan kondisi tersebut, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) juga meningkat sebesar 0,98 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
NTB pada Agustus 2020 sebesar 4,22 persen, naik 0,94 persen dibandingkan Agustus
tahun lalu. Dari tingkat pendidikan, TPT tertinggi terdapat pada penduduk dengan
pendidikan tamatan SMA kejuruan. Jumlah penduduk miskin di NTB pada Maret 2020
tercatat sebesar 713,89 ribu orang (13,97 persen), naik 0,09 persen dibandingkan
September 2019 sebanyak 705,68 ribu orang (13,88 persen). Penduduk miskin di
daerah perkotaan tercatat sebesar 368,43 ribu orang atau 14,90 persen, sedangkan
penduduk miskin di daerah perdesaan sebesar 345,45 ribu orang atau 13,09 persen.

Berdasarkan data tersebut di atas, maka pemerintah NTB perlu serius


memperhatikan sumberdaya wilayah apabila ingin menjadikan NTB sebagai pelaku
industri sebab sumberdaya wilayah menjadi faktor penentu dalam pengembangan
industri. Sumberdaya wilayah, yang terdiri dari sumberdaya alam dan sumberdaya
manusia. Sumberdaya wilayah dan didukung dengan prasyarat industri terkait dengan
kebijakan pemerintah akan menentukan sektor industri unggulan dan strategi
pengembangan industrinya. Mengetahui keunggulan sumberdaya wilayah untuk
pembangunan industri akan memunculkan sektor dan komoditi unggulan yang berguna
untuk meningkatkan daya saing industri di tingkat regional, nasional maupun global.
Sumberdaya wilayah memiliki peran penting dalam analisis untuk pengembangan
industri. Sumberdaya didefinisikan sebagai aset yang dimanfaatkan untuk pemenuhan
kebutuhan manusia untuk mencapai tingkat kepuasan tertentu. Pada suatu industri,
sumberdaya digunakan sebagai bahan dasar untuk kemudian diolah lebih lanjut
menjadi barang setengah jadi dan barang jadi. Suatu aset dapat dikatakan sebagai
sumberdaya apabila memenuhi dua kriteria yaitu adanya pengetahuan, keterampilan
dan tekonologi untuk memanfaatkan, dan ada permintaan terhadap sumberdaya
tersebut.

Kondisi lain yang perlu menjadi perhatian adalah belum meratanya


pengembangan pada sektor industri pengelohan bahan baku tepung dari jagung atau
beras hingga menjadi makanan siap saji dalam bentuk makanan basah atau makanan
kering. Maka kami dari kelompok usaha yang tergabung dalam IKM An-Nur Gerbang
Barat Sumbawa dengan mitra BUMDES Mitra Bersama Desa Mapin Beru
mengusulkan untuk pengadaan mesin Hummer Mill sebagai pengolah bahan baku
menjadi bahan makanan setengah jadi. Kelompok Usaha Makanan / IKM An-Nur
Gerbang Barat Sumbawa dengan mitranya BUMDES Mitra Bersama Desa Mapin Beru
tidak berhenti pada pengolahan bahan baku menjadi setengah jadi tetapi sampai
pengolahan tepung menajdi makanan siap saji maka dari itu maki yang terganung
dalam kelompok usaha makanan meminta bantuan mesin Oven Makanan Kompor
LPG 8 Tingkat sebagai pendukung kemajuan dan percepatan industri makanan du
pulau Sumabawa.

B. Aspek Produksi

Dengan adanya mesin Hummer Mill dan Oven Makanan Kompor LPG maka
kami dari IKM makanan yang ada di Pulau Sumbawa akan mampu bersaing dengan
Indurstri makanan yang ada dari luar Provinsi NTB yang mendominasi selama ini.
Pulau kita boleh kecil tetapi cita-cita dan semangat kita harus besar apa yang
disampaikan oleh Bang Zul sapaan akrab dari bapak Gubernur NTB.

Bahan baku seperti jagung dan beras yang sangat melimpah tetapi selama ini
dijual mentah oleh petani dengan harga sesuai permintaan dari pembeli (produsen) bisa
jadi petani mengalami kerugian dibandingkan biaya produksi yang dikeluarkan. Maka
dari itu kami mencoba memulai mengolah sendiri hasil pertanian atau bahan baku yang
ada dan sangat melimpah ini. Dari jagung dan beras sangat besar potensi dukungan
untuk industry makanan.

C. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)

Dalam hal ini terjalin kerjasama dua lembaga sebagai mitra, yaitu Yayasan An-
Nur Gerbang Barat Sumbawa (GBS) melalui kelompok Usaha An-Nur GBS dan
BUMDES (IKM Mitra Bersama) Desa Mapin Beru. Kelompok GBS dalam bidang
sosial selama ini konsern membina lembaga baik formal dan non formal termasuk
IKM/ UKM yang ada, agar tetap beroperasi terlebih berkreatifitas dan mengasilkan
produk lokal yang berkualitas. Kelompok An-Nur GBS beralamatkan di Jalan Lintas
Tano- Sumbawa Dusun Hijrah Desa Usar Mapin Kecamatan Alas Barat Kabupaten
Sumbawa.

Sedangkan, pihak kedua adalah IKM Mitra Bersama, yaitu BUMDES Desa
Mapin Beru selama ini banyak produk yang dihasilkan dalam skala kecil dengan SDM
yang terampil. BUMDES Mitra Bersama beralamat di Jalan Satria Desa Mapin Beru,
Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa.

D. Spesifikasi Kegiatan
Spesifikasi Mesin Hummer Mill dan Oven Makanan Kompor LPG 8 Tingkat
seperti

Mesin Hummer Mill AGR-HMR20


Gas Convection Oven 8 Tray MS-C-80

E. Biaya Pembelian Mesin dan Pelatihan

Rasionalisasi rincian harga mesin per satuan seperti dibawah ini:

NO. PROGRAM RINCIAN SATUAN BIAYA


1. Gas Convection Oven 8 1 (satu) Unit Rp. 68.000.000 Rp. 68.000.000
Tray MS-C-80

2. Mesin Hummer Mill AGR- 1 (satu) Unit Rp. 25.000.000 Rp. 25.000.000
HMR20

3 Pelatihan Rp. 7.000.000 p. 7.000.000


TOTAL : Rp. 100.000.000
Terbilang: Seratus Juta Rupiah
Pemohon

Ketua Yayasan An-Nur


Gerbang Barat SUmbawa

Ria Saputri, S.Pd., M.Pd


Mengetahui,
Kepala Desa Mapin Beru

Khaerudin Manca
F. Kesimpulan

Industri Makanan belum terlalu banyak di NTB sedangkan bahan baku


melimpah. Angin segar dengan visi industialisai yang digaungkan oleh pemerintah
NTB. Maka, dari itu Kelompok An-Nur Gerbang Barat Sumbawa dan BUMDES Mitra
Bersama Desa Mapin Beru bekerjasama merealisasikan dengan memohon bantuan
pengadaan mesin kepada bapak Gubernur NTB melalui dinas terkait. Adapun besar
anggaran untuk pengadaan 2 (dua) mesin, yaitu Hummer Mill dan Oven Makanan
Kompor LPG 8 tingkat dengan total biaya harga mesin dan pelatihan sebesar Rp.
100.000.000 (Seratus Juta Rupiah) .
Lampiran-lampiran:

Anda mungkin juga menyukai