Anda di halaman 1dari 10

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT


DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
(DISKOPERINDAG)
Alamat : Jln. Bung Hatta No. 03 Telp/Fax (0372) 8281866 Kompleks KTC – Taliwang – Kab. Sumbawa Barat
Email:disperindagkop_ksb@yahoo.co.id

Taliwang, 20 Juli 2020

Nomor : 530/ /Koperindag/VII/2020


Lampiran : 1 (satu) Proposal Kepada
Hal : Mohon bantuan Bangunan Mesin Yth. Bupati Sumbawa Barat
pengolahan Pakan Ternak Ruminansia Provinsi Nusa Tenggara Barat
di -
Taliwang

Dengan Hormat,

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani


Peternak di Kabupaten Sumbawa Barat dimana diketahui bahwa populasi ternak
Ruminansia di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2019 ( Ternak Besar berjumlah
100.394 ekor dan ternak Kecil berjumlah 16. 782 ekor ) namun populasi yang cukup
besar tersebut tidak didukung oleh ketersediaan pakan yang berkualitas dan kurang
memadai.
Disisi lain cadangan bahan bahan baku pembuatan Pakan Ternak Ruminansia
di Kabupaten Sumbawa Barat ( Bahan baku tersebut umumnya limbah pertanian ) yang
harus diolah terlebih dahulu menjadi pakan ternak Ruminansia yang berkualitas. Oleh
karena itu bersama ini kami mohon untuk dapat diberikan bantuan Bangunan dan mesin
Pengolahan Pakan Ternak Ruminansia bagi peternak yang ada yang ada di Kabupaten
Sumbawa Barat.
Dalam rangka peningkatan percepatan dan pemerataan pembangunan
perekonomian masyarakat dan memaksimalkan potensi sumber daya alam khususnya
Pakan Ternak Ruminansia yang merupakan salah satu potensi andalan dari Kabupaten
Sumbawa Barat. bersama ini kami sampaikan Proposal Permohonan Bantuan Bangunan
dan Mesin Peralatan Pengolahan Pakan Ternak Ruminansia di Kabupaten Sumbawa
Barat, sebesar Rp. 1.500.000.000,- (Satu miliar lima ratus juta rupiah) dengan rincian
Bangunan Ukuran 10 x 20 M2 Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
Untuk melengkapi maksud tersebut, dengan hormat disampaikan proposal
sebagai bahan pertimbangan.
Demikian atas bantuan dan pertimbangannya diucapkan terima kasih.

Kepala Dinas
Koperasi Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Sumbawa Barat

Ir. Amin Sudiono, MM


Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19651231 199203 1 218
PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN
PEMBANGUNAN DAN PENGOLAHAN PAKAN TERNAK
RUMINANSIA
KABUPATEN SUMBAWA BARAT

DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN


KABUPATEN SUMBAWA BARAT
TAHUN 2020
PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN TEHNOLOGI MESIN PENGOLAHAN PAKAN TERNAK
RUMINANSIA KABUPATEN SUMBAWA BARAT

I. LATAR BELAKANG

Salah satu Strategi Pokok Pengembangan Industri Nasional adalah Pengembangan


Industri Kecil dan Menengah (IKM), dengan Strategi Operasional yang mendorong
pertumbuhan dengan fokus Klaster Industri Prioritas dan Pengoptimalan pemanfaatan sumber
daya alam dan SDM, adapun pendekatannya adalah pengembangan klaster indutri prioritas
dan pengembangan industri pengolahan unggulan daerah melalui revitalisasi Industri Kecil
dan Menengah (IKM).
Disamping itu pengembangan industri haruslah terkordinasi dan bersinergi dengan
program – program pembangunan sektor – sektor lain yang terkait seperti sektor pertanian,
perkebunan, kehutanan, dan peternakan sebagai pensuplay bahan baku dan sektor perdagangan
yang berperan dalam pemasaran hasil industri pengolahan.
Rencana strategis pembangunan daerah disusun dan diselaraskan dengan potensi
daerah dengan melibatkan peran aktif masyarakat dan beberapa potensi daerah yang menjadi
modal dasar pembangunan tersebut antara lain :
1. Jumlah penduduk yang besar.
2. Sumber Daya Alam yang memadai dengan hasil pertanian, perkebunan, peternakan,
perikanan, kehutanan dan pertambangan serta keindahan alam.
3. Letak geografis yang berada di segi tiga emas daerah tujuan wisata (Bali, Komodo, dan
Tanah Toraja).
4. Budaya masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai religius.
5. Ketaatan masyarakat dalam menjalankan agama yang dianutnya.
Sektor Industri sangat diharapkan peranannya dalam meningkatkan nilai tambah hasil
pertanian, peternakan, dan perkebunan serta kehutanan dengan mengolah menjadi barang yang
lebih tinggi nilainya dengan memberdayakan SDM lokal sehingga program pengentasan
kemiskinan yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah dapat tercapai.
Pengembangan sektor industri di Kabupaten Sumbawa Barat mengacu dan bersinergi
dengan program – program Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang tertuang dalam
RPJMd provinsi nusa tenggara barat, salah satu program terobosan nya Adalah dengan
pencanangan “ Bumi Sejuta Sapi.” Dimana NTB merupakan salah satu daerah yang
mensuplai kebutuhan daging sapi untuk pasar nasional.
Dengan Potensi populasi ternak Ruminansia yang ada khususnya yang berada di
Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2019 107.176 ekor serta luas danau yang ditumbuhi eceng
gondok sekitar 900 Ha perlu didukung dengan pengembangan industry pengolahan dari
ternak sapi .
Atas dasar pertimbangan tersebut Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat mencermati
adanya peluang yang berpotensi menghasilkan keuntungan ekonomi dengan membangun
suatu kawasan industri pengolahan hasil ternak dan limbah pertanian yang terdiri dari
kawasan penghasil bahan baku , pemeliharaan ternak dan unit pengolahan limbah ternak dan
limbah pertanian menjadi pakan ternak Ruminansia sekaligus mengkaji pola produksi yang
terkait dengan optimlisasi lahan dan peningkatan pendapatan petani serta masyarakat
Kabupaten Sumbawa Barat

II. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Proposal ini diajukan untuk memberikan gambaran tentang rencana pengembangan
industry pengolahan limbah pertanian melalui program unggulan daerah dengan
penyediaan peralatan/mesin pembuatan pakan ternak sehingga dapat memberikan nilai
tambah bagi daerah dan penyerapan tenaga kerja serta membuka peluang usaha .
2. Pengembangan industri pengolahan /Pembuatan pakan ternak Ruminansia untuk
menjamin pemenuhan kebutuhan pakan bagi ternak besar secara berkesinambungan
untuk menunjang pengembangan sektor pertanian dan peternakan di Kabupaten
Sumbawa Barat.
3. Pemanfaatan sumber daya lokal secara maksimal untuk merangsang pertumbuhan
ekonomi guna pemerataan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan.
4. Mendukung Program Unggulan Daerah Nusa Tenggara Barat yaitu Bumi Sejuta Sapi
(BSS).
III. POTENSI DAN ANALISA KELAYAKAN
Pengembangan Industri pengolahan/Pembuatan pakan ternak Ruminansia di Kabupaten
Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat sangat tepat karena didukung oleh Sumber
Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang cukup tersedia.
3.1. Kondisi Geografis
Luas Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat pada tahun 2020 mencapai 1,849.02 km 2
(184,902 ha) yang meliputi 8 wilayah kecamatan. Dari total luas tersebut   sebagian besar
berbentuk lahan sawah yang mencapai 9.050 ha (4.92%) dan 175,812 ha (95.08%) lahan
kering. Kondisi topografi Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sangat variatif, terdiri dari
dataran berombak dengan kemiringan 0o – 2o yang mencapai 10,82%, kemiringan 3o – 14o
mencapai 30,77%, kemiringan 15o – 40o mencapai 49,17% dan wilayah dengan kemiringan
diatas 40o seluas 9,25% dari total luas wilayah Kabupaten Sumbawa Barat. Kondisi topografi
tersebut telah mempengaruhi penggunaan lahan oleh masyarakat.
Data yang dikeluarkan oleh Bappeda KSB (2019 ) menunjukan bahwa hanya 5,63%
dari luas wilayah dimanfaatkan untuk areal persawahan (22.800 ha), sedangkan 94,37%,
berupa lahan kering yang dimanfaatkan untuk tegalan/ladang, perkebunan, dan padang
penggembalaan.
3.2. Kondisi Demografis
Berdasarkan survey sosial ekonomi nasional tahun 2019, jumlah penduduk
Kabupaten Sumbawa Barat adalah 114.013 jiwa, dengan kepadatan penduduk rata-rata 52
jiwa per km2. Wilayah terpadat adalah kecamatan Taliwang dengan tingkat kepadatan 95
jiwa per km2. Secara keseluruhan laju pertumbuhan di Kabupaten Sumbawa Barat rata-rata
2,12%.
` Dari jumlah penduduk tersebut angkatan kerjanya mencapai 44.501 jiwa dan sisanya
termasuk belum atau tidak bekerja (24.138 jiwa). Sementara itu dari 44.501 jiwa angkatan
kerja yang bekerja mencapai 42.361 jiwa, dan sisanya sekitar 2.140 jiwa adalah tidak
bekerja (menganggur). Penduduk yang berumur 15 tahun ke atas, terbanyak bekerja pada
bidang pertanian (17.543 jiwa), disusul bidang perdagangan (8,005 jiwa), dan yang bekerja
pada bidang kemasyarakatan (5.994 jiwa). Gambaran ini menunjukkan bahwa sebagian
besar penduduknya menggantungkan kehidupannya pada sektor pertanian.

KONDISI SUMBERDAYA ALAM


Kabupaten Sumbawa Barat mempunyai kekayaan alam dan sumberdaya yang cukup besar
seperti sektor pertanian dalam arti luas (pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan,
kehutanan, perikanan dan kelautan), sektor pertambangan, pariwisata, dan perdagangan
merupakan sektor andalan yang sangat potensial untuk dikembangkan.
Luas tanah/lahan di KSB tahun 2018 adalah 184.902 Ha, hampir semuanya merupakan
lahan kering yang kurang produktif dengan berbagai jenis pemanfaatan seperti disajikan pada
Tabel berikut.

Tabel 1. Luas Tanah/Lahan berdasarkan Penggunaannya di KSB Tahun 2018

No Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha)

I Tanah Sawah 12.428


1 Sawah irigasi 9.109
2. Sawah tadah hujan 3.310
II Tanah Kering 35.140
1 Tegal/kebun 6.083
2 Ladang/huma 19.377
III. Perkebunan 10.331
1. Ditanami pohon/hutan rakyat 11.737
2. Padang rumput/pengembalaan 1.509
3. Sementara tidak diusahakan 1.928
4. Lain-lain (pekarangan, hutan negara, jalan, 35.140
sungai,dll)
JUMLAH 184.902
Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan KSB dalam BPS Kabupaten Sumbawa dan
Bappeda KSB, 2016.

Lahan kering yang digunakan untuk kegiatan budidaya pertanian dalam arti luas (selain
hutan) berupa tegalan/kebun, ladang/huma, lahan penggembalaan/padang rumput dan
perkebunan, belum dimanfaatkan secara intensif untuk pengusahaan berbagai jenis
tanaman, sedang pemeliharaan ternak umumnya dilakukan secara ekstensif. Lahan sawah,
baik sawah irigasi maupun sawah tadah hujan umumnya dimanfaatkan untuk kegiatan usaha
tani padi dan palawija (terutama kedele). Sementara itu, lahan dengan penggunaan lainnya

berupa: rawa-rawa/tidak ditanami, tambak, dan kolam/tebat/ empang.


PERTANIAN
Sektor pertanian yang paling dominan adalah tanaman pangan. Komoditas pertanian
tanaman pangan yang diusahakan di lahan sawah irigasi semuanya berupa tanaman pangan
seperti: padi, palawija (umumnya kedele dan kacang tanah), dan sayur-sayuran (pitsai/sawi,
bawang merah dan tomat) dengan frekuensi tanam 2–3 kali setahun.
Sementara itu, komoditas pertanian tanaman pangan yang umumnya diusahakan di
lahan kering diantaranya: jagung, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. Hasil pertanian
Kabupaten Sumbawa Barat terutama meliputi padi, jagung, ubi, kacang-kacangan, sayuran
dan buah-buan. Rata-rata produksi tanaman pangan di Kabupaten Sumbawa Barat pada
tahun 2018 seperti pada Tabel 2.
Pada tabel 2. tersebut terlihat bahwa tanaman padi sawah merupakan tanaman
pangan yang paling dominan, dengan luas sekitar 16,000 ha lebih, dan hasil mendekati 90
ribu ton/tahun. Hasil ini belum termasuk padi ladang yang cukup potensial.

Tabel 2. Luas panen produksi tanaman pangan di Kabupaten Sumbawa Barat.


Luas panen produksi tanaman pangan di Kabupaten Sumbawa Barat.

Jenis Tanama Pangan Luas lahan (Ha) Rata-rata Produksi (ton)


Padi sawah 16 280 86. 912
Padi ladang 258 906
Ubi kayu 40 586
Ubi jalar 23 284
Jagung 5 284 26.432
Kacang tanah 208 196
Kacang hijau 1 079 1 263
Sumber : KSB Dalam Angka (2018).

PERKEBUNAN
Perkebunan di Kabupaten Sumbawa Barat terdiri dari perkebunan besar dan perkebunan
rakyat. Perkebunan besar dilakukan oleh badan usaha yang memiliki hak guna usaha (HGU),
dan dimiliki oleh swasta. Perkebunan rakyat yang paling utama adalah kelapa dengan
produksi 626,41 ton, disamping itu juga sangat potensial sebagai penghasil jambu mete,
kakao, kopi dan cengkeh.
PETERNAKAN
Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) memiliki potensi peternakan yang cukup besar.
Peternakan di KSB yang dominan meliputi kuda, sapi, kerbau, kambing, domba dan ayam ras,
yang masing-masing populasinya: kuda 8.313 ekor, sapi 75.872 ekor, kerbau 16.204
ekor, kambing 16.635 ekor, domba 147 ekor dan ayam ras mencapai lebiih dari 200 ribu
ekor. Jenis ayam yang paling terkenal dari KSB adalah ayam taliwang, yang banyak disajikan
pada rumah makan di luar KSB seperi di Mataram, Surabaya, dan Jakarta. Dari seluruh
peternakan yang ada, peternakan sapi merupakan yang paling potensial di daerah ini, karena
di semua wilayah kecamatan sapi merupakan hewan piaraan utama.
Kecamatan Taliwang, Kecamatan Poto Tano dan Kecamatan Seteluk merupakan wilayah
produsen ternak sapi yang utama di Kabupaten Sumbawa Barat. Pengolahan daging ternak
masih bersifat konvensional atau 30% daging ternak masih dikonsumsi bukan dalam bentuk
daging olohan dan turunannya dikarenakan di wilayah Kab. Sumbawa Barat masih belum ada
industri yang mengelola daging hewan ternak secara modern. 45 % distribusi hasil daging
hewan ternak berada dalam wilayah Kab. Sumbawa Barat dan sisanya didistribusikan keluar
daerah Kab. Sumbawa Barat seperti Kab. Sumbawa Besar, Pulau Lombok, Bali, dan Jawa.
Tabel 3 : Jumlah ternak Ruminansia di Kabupaten Sumbawa Barat
Jenis ternak Jumlah ternak ( Ekor )
Sapi 75,872
Kerbau 16.204
Kuda 8.318
Kambing 16.635
Domba 147
Jumlah 117.176

Tabel 4 : Jumlah ternak / unggas di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2018


Ayam Ras Ayam Buras Itik Entok/Angsa
Kecamatan
(ekor) (ekor) (ekor) (ekor)
Sekongkang 10.773 0 80 285
Jereweh 14.592 250 362 2.645
Maluk 7.150 0 0 212
Taliwang 6.449 3.200 0 507
Brang Ene 5.277 0 143 1.083
Brang Rea 17.807 500 1.823 1.765
Seteluk 13.477 0 792 981
Poto Tano 22.021 280 1.695 233
Sumber Data : KSB Dalam Angka Tahun 2018

Tabel 5 : Potensi Produksi Perikanan di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2018


Ikan Laut Rumput Laut Tambak Ikan Air Tawar
Kecamatan
(Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
Sekongkang 29.875 0 30 74
Jereweh 44.876 0 150 204
Maluk 37.388 0 0 112
Taliwang 149.486 45.000 56 456
Brang Ene 5.277 0 0 728
Brang Rea 0 0 0 1.139
Seteluk 0 0 0 484
Poto Tano 112.212 2000 237.5 101
Sumber Data : KSB dalam angka Tahun 2018

Tabel 5 : Potensi Luas Panen dan Produksi Jagung di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2018
Luas Panen Produksi
Kecamatan Keterangan
(Ha) (Ton)
Sekongkang 3.092 22.881 Produksi
Jereweh 2.301 16.107
tertinggi ada di
Maluk 707 4.596
Taliwang 2.643 16.915 Kecamatan Poto
Brang Ene 454 2.815 Tano, disusul
Brang Rea 206 1.071
Seteluk 521 1.491 sekongkang dan
Poto Tano 6.710 53.860 Taliwang
Sumber Data : KSB dalam angka Tahun 2018

IV. SPESIFIKASI BARANG / ALAT PENGOLAHAN


No Gambar Sfesifikasi
1 Mesin Mixer  atau mesin pengaduk

Mixer 30-50 kg/batch


Ukuran PxLxT : 1100 x 600 x 1300 mm
Kapasitas : 30-50 kg/batch
Penggerak : Elektromotor 2 HP atau Honda 5.5 Hp
Material : Mild Steel

Mixer 100 kg/batch


Ukuran PxLxT : 1300 x 700 x 1400 mm
Kapasitas : 100 kg/batch
Penggerak : Elektromotor 5.5 HP atau Diesel 7 Hp
Material : Mild Steel

Mixer 200 kg/batch


Ukuran PxLxT : 1600 x 800 x 1500 mm
Kapasitas : 200 kg/batch
Penggerak : Diesel 8.5 hp – 10.5 hp,
Optional Elektromotor 5 HP
Material : Mild Steel
2 CORN ELECTRIC MILL

Mesin Pemecah Biji Jagung

Biji jagung bulat dipecah menjadi 4-5 bagian

Motor : Elect. 220V-50Hz, Power : 1,6 HP

Production
Saringan Ø2mm : 90 kg/h,   Saringan Ø4mm : 180 kg/h

Saringan Ø6mm : 280 kg/h


3 Mesin Pencacah Jerami untuk fermentasi/kompos

Mesin pencacah jerami atau rumput lainnya,


untuk dijadikan kompos atau pakan fermentasi

Spesifikasi :
Main Shaft Speed : 2800r/min
Match Power         : 2.2KW Motor
Capacity                 : 0.7  – 1.1 Ton / jam

4 Mesin Pencetak Pellet  Vertical

Ukuran PxLxT : 1020 x 740 x 1380 mm

Kapasitas : 150 kg/jam

Penggerak : Diesel 8 HP

Ukuran PxLxT : 1070 x 770 x 1380 mm

Kapasitas : 400 kg/jam

Penggerak : Diesel 12 HP
5 Mesin Pengayak Kompos sistem Rotary
Spesifikasi :
Dimensi : 5250 x 1600 x 1800 mm
Kapasitas : 500 – 650 kg/jam,
Lubang ayakan : 25 x 25 mm
Penggerak : Diesel 6,5 HP GX200 / E. Motor 2 HP
6 Kotak Pengering

Panjang : 1200 mm

Lebar : 900 mm

Tinggi : 1700 mm

Kapasitas : 100- 200 kg/ proses

Pemanas : Kompor

BBM : Gas LPG/ Minyak Tanah

7 Mesin Pencacah Rumput Gajah yang kami produksi terjamin


kualitas bahannya, dan proses fabrikasi sesuai dengan
standar tehnik fabrikasi Indonesia

Ukuran PxLxT  : 1500 x 850 x 1200 mm


Kapasitas          : 1000 – 1500 kg/jam
Penggerak        : Diesel 12 HP

8 Mesin press jerami wafer pakan berfungsi untuk


mencetak rumput / jerami yang sudah difermentasi supaya
lebih mudah dalam pengepakan, sehingga lebih mudah
disimpan atau dikirim

Ukuran PxLxT : 800 x 600 x 1400 mm

Kapasitas : 30 kg/jam

Penggerak : Elektromotor 2 HP / 3 phase

Ukuran water : 400 x 400 mm, Srew system, manual switchup,


down
9 Mesin Pemecah Pelepah Sawit

Spesifikasi :
Dimensi Mesin Perkebunan PxLxT : 1450 x 1400 x 1080 mm
Ruang Pencacah (Px0): 745 x 430 mm
Ruang Mesin : 1300 x 800 x 750 mm
Corong Masukan : 650 x 400 x 200 mm
Corong Keluaran : 800 x 180 x 500 mm

Jumlah Pisau : 18 pcs


Ukuran Pisau : 145 x 45 x 10 mm
Kekerasan Pisau : Min 60 HRC

Kapasitas : 1500 – 2000 Kg/jam


Penggerak : Diesel 26 HP
Putaran Mesin : 2200 Rpm
V. RENCANA PENGEMBANGAN
Dengan adanya bantuan teknologi dan mesin peralatan pengolahan pakan
Ternak dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat
melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan akan terus membuat terobosan
program pengembangan pemanfaatan limbah peternakan dan pertanian dalam arti luas
dan kawasan penghasil bahan baku, sehingga pemeliharaan ternak di Kabupaten
Sumbawa Barat dapat dilaksanakan secara intensif dan hasil yang cukup baik.
VI. PENUTUP
Dengan program pengembangan tersebut diharapkan Pemerintah Daerah
Kabupaten Sumbawa Barat dapat terus menjadi mitra bagi petani serta mitra bagi
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi dalam pengembangan Ternak di Kabupaten
Sumbawa Barat sehingga pendapatan dan kesejahtraan meningkat.

Kepala Dinas
Koperasi Perindustrian dan Perdagangan
Kab. Sumbawa Barat

Ir. Amin Sudiono, MM


Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19651231 199203 1 218

Anda mungkin juga menyukai