Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN


(DISKOPERINDAG)
Alamat : Jln. Bung Hatta No. 03 Telp/Fax (0372) 8281866 Kompleks KTC – Taliwang – Kab. Sumbawa Barat
Email:disperindagkop_ksb@yahoo.co.id

___________________________________________________
Taliwang, 28 Januari 2020

Nomor : 530/ /Diskoperindag /I/2020 Kepada,


Lampiran : - Yth. Gubernur Nusa Tenggara Barat
Hal : Mohon Bantuan Teknologi & Cq. Kepala Dinas Perindustrian
Mesin Pengolahan Pupuk Organik Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tahun 2019 Di –
Taliwang

Dengan Hormat,

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat


melalui penyerapan tenaga kerja lokal serta cadangan bahan baku pembuatan pupuk
organik yang melimpah yang diiringi dengan perkembangan investasi menuju
Kabupaten / Kota terintegrasi, serta meningkatkan penggunaan pupuk organik di
Kabupaten Sumbawa Barat, bersama ini kami mohon untuk dapat diberikan bantuan
teknologi dan mesin pengolahan pupuk organik bagi Kabupaten Sumbawa Barat di
Tahun 2020.
Sehubungan dengan hal tersebut kami sampaikan hal – hal sebagai berikut :
1. Kinerja pelaksana kegiatan yang sesuai dibiayai APBN selama ini (No Going
Projects).
2. Pengamanan penyediaan bahan baku pupuk organik, antara lain : jerami dan
limbah pertanian lainnya.
3. Komitmen Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat yang telah menyediakan
tanah dan bangunan, energi/listrik, modal kerja dan institusi pengelola serta
lokasi yang strategis untuk mendukung permohonan tersebut.
Untuk melengkapi maksud tersebut, disampaikan proposal sebagai bahan
pertimbangan.
Demikian atas bantuan dan pertimbangannya diucapkan terima kasih.

Kepala Dinas,
Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan
Kabupaten Sumbawa Barat

Ir. Amin Sudiono, MM


Pembina Utama Muda( IV/c)
NIP. 19651231 199203 1 218
ROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN TEKNOLOGI DAN MESIN
PENGOLAHAN PUPUK ORGANIK
KABUPATEN SUMBAWA BARAT

DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN


KABUPATEN SUMBAWA BARAT
2020
PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN TEKNOLOGI DAN MESIN PENGOLAHAN
PUPUK ORGANIK KABUPATEN SUMBAWA BARAT

I. LATAR BELAKANG

Salah satu Strategi Pokok Pengembangan Industri Nasional adalah


Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM), dengan Strategi Operasional
yang mendorong pertumbuhan dengan fokus Klaster Industri Prioritas dan
Pengoptimalan pemanfaatan sumber daya alam dan SDM, adapun pendekatannya
adalah pengembangan klaster indutri prioritas dan pengembangan industri
pengolahan unggulan daerah melalui revitalisasi Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Disamping itu pengembangan industri haruslah terkoordinasi dan bersinergi
dengan program – program pembangunan sektor – sektor lain yang terkait seperti
sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, dan peternakan sebagai pensuplay bahan
baku dan sektor perdagangan yang berperan dalam pemasaran hasil industri
pengolahan.
Kabupaten Sumbawa Barat sebagai Kabupaten baru yang ditetapkan dengan
Undang – Undang Nomor 30 Tahun 2003 merupakan Kabupaten pemekaran dan
menjadi daerah otonom baru di Propinsi Nusa Tenggara Barat.
Rencana strategis pembangunan disusun dan disesuaikan serta diselaraskan
dengan potensi daerah dengan melibatkan peran aktif masyarakat dan beberapa
potensi daerah yang menjadi modal dasar pembangunan tersebut antara lain :
1. Jumlah penduduk yang besar.
2. Sumber Daya Alam yang memadai dengan hasil pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan, kehutanan dan pertambangan serta keindahan alam.
3. Letak geografis yang berada di segi tiga emas daerah tujuan wisata (Bali, Komodo,
dan Tanah Toraja).
4. Budaya masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai religius.
5. Ketaatan masyarakat dalam menjalankan agama yang dianutnya.

Sektor Industri sangat diharapkan peranannya dalam meningkatkan nilai


tambah hasil pertanian, peternakan, dan perkebunan serta kehutanan dengan
mengolah menjadi barang yang lebih tinggi nilainya dengan memberdayakan SDM
lokal sehingga program pengentasan kemiskinan yang sudah dicanangkan oleh
Pemerintah dapat tercapai.
Pengembangan sektor industri di Kabupaten Sumbawa Barat mengacu dan
bersinergi dengan program – program Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat
yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Barat, salah satu program
terobosannya adalah dengan pencanangan “Bumi Sejuta Sapi”, dimana NTB
merupakan salah satu daerah yang mensuplai kebutuhan daging sapi untuk pasar
nasional.
Dengan potensi populasi sapi NTB yang ada khususnya yang berada di
Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2014 (70.000 ekor) serta luas danau yang ditumbuhi
enceng gondok sekitar 900 Ha perlu didukung dengan pengembangan industri
pengolahan dari ternak sapi salah satu diantaranya dengan pengolahan kotoran sapi
dan limbah pertanian lainnya sebagai pupuk organik.
Atas dasar pertimbangan tersebut, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat
mencermati adanya peluang yang berpotensi menghasilkan keuntungan ekonomi
dengan membangun suatu kawasan industri pengolahan hasil ternak dan limbah
pertanian yang terdiri dari kawasan penghasil bahan baku, pemeliharaan ternak dan
unit pengolahan limbah ternak dan limbah pertanian menjadi kompos (pupuk
organik) sekaligus mengkaji pola produksi yang terkait dengan optimalisasi lahan
dan peningkatan pendapatan petani serta masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Proposal ini diajukan untuk memberikan gambaran tentang rencana
pengembangan industri pengolahan pupuk organik melalui program unggulan
daerah dengan penyediaan peralatan/mesin proses pupuk organik, sehingga
dapat memberikan nilai tambah bagi daerah dan penyerapan tenaga kerja serta
membuka peluang usaha baru.
2. Pengembangan industri pengolahan pupuk organik untuk menjamin
pemenuhan kebutuhan pupuk organik bagi petani secara berkesinambungan
untuk menunjang pengembangan sektor pertanian dan peternakan di
Kabupaten Sumbawa Barat.
3. Pemanfaatan sumber daya lokal secara maksimal untuk merangsang
pertumbuhan ekonomi guna pemerataan kesempatan kerja dan peningkatan
pendapatan.
4. Mendukung Program Unggulan Daerah Nusa Tenggara Barat yaitu Bumi Sejuta
Sapi (BSS).
5. Teknologi dan mesin pengolahan pupuk organik.

III. POTENSI DAN ANALISA KELAYAKAN


Pengembangan industri pengolahan pupuk organik di Kabupaten Sumbawa Barat
Provinsi Nusa Tenggara Barat sangat tepat karena didukung oleh sumber daya alam
(SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang cukup tersedia.

3.1. Kondisi Geografis


Luas Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat pada tahun 2015 mencapai 1,849.02
km2 (184,902 ha) yang meliputi 8 wilayah kecamatan. Dari total luas tersebut  
sebagian besar berbentuk lahan sawah yang mencapai 9.050 ha (4.92%) dan 175,812
ha (95.08%) lahan kering. Kondisi topografi Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sangat
variatif, terdiri dari dataran berombak dengan kemiringan 0 o – 2o yang mencapai
10,82%, kemiringan 3o – 14o mencapai 30,77%, kemiringan 15 o – 40o mencapai 49,17%
dan wilayah dengan kemiringan diatas 40o seluas 9,25% dari total luas wilayah
Kabupaten Sumbawa Barat. Kondisi topografi tersebut telah mempengaruhi
penggunaan lahan oleh masyarakat.
Data yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Startistik KSB (2013) lahan di
Kabupaten Sumbawa Barat seluas 184.902 Ha dimanfaatkan untuk areal persawahan
(11.149 ha), sedangkan 173.753 Ha berupa lahan kering yang dimanfaatkan untuk
tegalan/ladang perkebunan, dan padang penggembalaan.

3.2. Kondisi Demografis


Berdasarkan survey sosial ekonomi nasional tahun 2015 , jumlah penduduk
Kabupaten Sumbawa Barat adalah 138.603 jiwa, dengan kepadatan penduduk rata-rata
52 jiwa per km2. Wilayah terpadat adalah kecamatan Taliwang dengan tingkat
kepadatan 95 jiwa per km2. Secara keseluruhan laju pertumbuhan di Kabupaten
Sumbawa Barat rata-rata 2,12%.
Dari jumlah penduduk tersebut angkatan kerjanya mencapai 44.501 jiwa dan
sisanya termasuk belum atau tidak bekerja . Sementara itu dari 44.501 jiwa angkatan
kerja yang bekerja mencapai 42.361 jiwa, dan sisanya sekitar 2.140 jiwa adalah tidak
bekerja (menganggur). Penduduk yang berumur 15 tahun ke atas, terbanyak bekerja
pada bidang pertanian (17.543 jiwa), disusul bidang perdagangan (8,005 jiwa), dan
yang bekerja pada bidang kemasyarakatan (5.994 jiwa). Gambaran ini menunjukkan
bahwa sebagian besar penduduknya menggantungkan kehidupannya pada sektor
pertanian.

3.3. Kondisi Sumber Daya Alam


Kabupaten Sumbawa Barat mempunyai kekayaan alam dan sumberdaya
yang cukup besar seperti sektor pertanian dalam arti luas (pertanian tanaman pangan,
perkebunan, peternakan, kehutanan, perikanan dan kelautan), sektor pertambangan,
pariwisata, dan perdagangan merupakan sektor andalan yang sangat potensial untuk
dikembangkan.
Luas tanah/lahan di KSB tahun 2015 adalah 184.902 ha, hampir semuanya
merupakan lahan kering yang kurang produktif dengan berbagai jenis pemanfaatan
seperti disajikan pada Tabel 1. berikut.
Tabel 1. Luas Tanah/Lahan berdasarkan Penggunaannya di KSB Tahun 2014

No Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha) Luas (%)

I Lahan sawah 11.149 6,03


II Lahan kering :
a. Tegal/kebun 6.555 3,55
b. Ladang/huma 1.859 0,10
c. Perkebunan 5.581 3,02
d.Padang pengembalaan/padang 2.679 1.448
rumput
e.sementara tidak diusahakan 2.733 1.47
III Hutan rakyat 2.880 1,56
IV lainnya 151.466 81,91
Total KSB 184.902 100,00
Sumber : BPS

Lahan kering yang digunakan untuk kegiatan budidaya pertanian dalam arti
luas (selain hutan) berupa tegalan/kebun, ladang/huma, lahan
penggembalaan/padang rumput dan perkebunan, belum dimanfaatkan secara
intensif untuk pengusahaan berbagai jenis tanaman, sedang pemeliharaan ternak
umumnya dilakukan secara ekstensif. Lahan sawah, baik sawah irigasi maupun sawah
tadah hujan umumnya dimanfaatkan untuk kegiatan usaha tani padi dan palawija
( Kacang tanah, kacang hijau, kedele, ubi kayu, dan ubi jalar). Sementara itu, lahan
dengan penggunaan lainnya berupa: rawa-rawa/tidak ditanami, tambak, dan
kolam/tebat/ empang.
3.4. Pertanian
Sektor pertanian yang paling dominan adalah tanaman pangan. Komoditas
pertanian tanaman pangan yang diusahakan di lahan sawah irigasi semuanya berupa
tanaman pangan seperti: padi, palawija , dan sayur-sayuran (pitsai/sawi, bawang
merah dan tomat) dengan frekuensi tanam 2–3 kali setahun. Sementara itu, komoditas
pertanian tanaman pangan yang umumnya diusahakan di lahan kering diantaranya:
jagung, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. Hasil pertanian Kabupaten Sumbawa
Barat terutama meliputi padi, jagung, ubi, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buan.
Rata-rata produksi tanaman pangan di Kabupaten Sumbawa Barat pada tahun 2014
seperti pada Tabel 2

Pada tabel 2.. tersebut terlihat bahwa tanaman padi sawah merupakan
tanaman pangan yang paling dominan, dengan luas sekitar 16,000 ha lebih, dan hasil
mendekati 90 ribu ton/tahun. Hasil ini belum termasuk padi ladang yang cukup
potensial.

Tabel 2. Luas panen produksi tanaman pangan di Kabupaten Sumbawa Barat.


Rata-rata Produksi
Jenis Tanama Pangan Luas lahan (Ha)
(ton)
Padi sawah 16 280 86. 912
Padi ladang 258 906
Ubi kayu 40 586
Ubi jalar 23 284
Jagung 5 284 26.432
Kacang tanah 208 196
Kacang hijau 1 079 1 263
Sumber : KSB Dalam Angka (2014).

3.5. Perkebunan
Perkebunan di Kabupaten Sumbawa Barat terdiri dari perkebunan besar dan
perkebunan rakyat. Perkebunan besar dilakukan oleh badan usaha yang memiliki hak
guna usaha (HGU), dan dimiliki oleh swasta. Perkebunan rakyat yang paling utama
adalah kelapa dengan produksi 1.037,12 ton, disamping itu juga sangat potensial
sebagai penghasil kopi, asam, aren, jambu mete, dan jarak pagar.

Tabel 3. Luas Areal (Ha) dan Produksi Tanaman (Ton) di Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2014.

Rata-rata Produksi
Jenis Tanama Pangan Luas lahan (Ha)
(ton)
Kelapa 1 106 1 037,12
Kopi 260 106,8
Kapuk 135 46,28
Kakao 177 0,00
Asam 134 92,08
Lada 11 1,47
Aren 148 97,91
Jambu mete 1 335 144,69
Pinang 38 23,61
Jarak pagar 847 83,25
Sumber : KSB Dalam Angka (2012).

3.6. Peternakan
Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) memiliki potensi peternakan yang cukup
besar. Peternakan di KSB yang dominan meliputi kuda, sapi, kerbau, kambing, domba
dan ayam ras, yang masing-masing populasinya: kuda 6.227 ekor, sapi 48710 ekor,
kerbau 12.049 ekor, kambing 16.649 ekor, domba 2.745 ekor, ayam ras 25.710ekor dan
ayam buras 173.100 ekor. Jenis ayam yang paling terkenal dari KSB adalah ayam
taliwang, yang banyak disajikan pada rumah makan di luar KSB seperi di Mataram,
Surabaya, dan Jakarta. Dari seluruh peternakan yang ada, peternakan sapi
merupakan yang paling potensial di daerah ini, karena di semua wilayah kecamatan
sapi merupakan hewan piaraan utama.

Kecamatan Taliwang, Kecamatan Poto Tano dan Kecamatan Seteluk


merupakan wilayah produsen ternak sapi yang utama di Kabupaten Sumbawa Barat.
Pengolahan daging ternak masih bersifat konvensional atau 30% daging ternak masih
dikonsumsi bukan dalam bentuk daging olahan dan turunannya dikarenakan di
wilayah Kab. Sumbawa Barat masih belum ada industri yang mengelola daging hewan
ternak secara modern. Sumbawa barat sebagai salah satu Kabupaten di propinsi NTB
yang menyuplai kebutuhan daging di Pusat /Ibukota jakarta,

Tabel 4. Jumlah Ternak di Kabupaten Sumbawa Barat


Tahun 2014.
Jumlah Ternak
Jenis Ternak
(Ekor)
Sapi 48.710
Kerbau 12.049
Kambing 16.649
Domba 2.745
Kuda 6.227
Ayam buras 173 100
Ayam ras 25 710
Itik 8 264
Entok 5 205
Merpati 514
Sumber : KSB Dalam Angka (2014).

IV. RENCANA PENGEMBANGAN


Dengan adanya bantuan teknologi dan mesin peralatan pengolahan pupuk
organik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat melalui
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan akan terus membuat terobosan program
pengembangan pemanfaatan limbah peternakan dan pertanian dalam arti luas dan
kawasan penghasil bahan baku, pemeliharaan ternak dan unit pengolahan limbah
ternak dan limbah pertanian menjadi kompos (pupuk organik) secara berkelanjutan.
Program jangka pendek pengembangan pengolahan pupuk organik adalah membuat
sentra penyediaan bahan baku, artinya pengolahan pupuk organik tidak jauh dari lokasi
kebutuhan bahan baku sehingga memudahkan untuk koordinasi dan pemenuhan bahan
baku, hal itu dilakukan untuk memangkas biaya produksi sehingga dapat memenuhi
kebutuhan pasar dan siap bersaing dengan produk sejenis dari daerah lain. Program
jangka menengah pengembangan pengolahan pupuk organik adalah menjadikan sentra
pengolahan pupuk organik menjadi salah satu pemasok kebutuhan pupuk organik
ditingkat regional (Bali – Nusra). Sedangkan program jangka panjang pengembangan
dan pengolahan pupuk organik adalah menjadi salah satu pemasok kebutuhan pupuk
organik nasional dan berorientasi ekspor.
Dengan program pengembangan tersebut diharapkan Pemerintah Daerah
Kabupaten Sumbawa Barat dapat terus menjadi mitra bagi petani serta mitra bagi
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi dalam pengembangan pengolahan pupuk
organik dan dapat menjadi pemasok pupuk organik untuk kebutuhan nasional.

Kepala Dinas
Koperasi Perindustrian dan Perdagangan
Kab. Sumbawa Barat

Ir. Amin Sudiono, MM


NIP. 19651231 199203 1 218

Anda mungkin juga menyukai