Oleh :
Nur Fatimah, S. TP PBT Pertama
sebesar 958 Kg/Ha dengan produksi sebanyak 1.254 ton. Pada tahun 2014
luasannya telah mencapai 1.315 Ha.
Tahun 2009 merupakan tahun kebangkitan serat alam (International Year of
Natural Fibers). Dan didukung adanya peraturan dari Food and Agricultural
Organization (FAO) yang melarang penggunaan serat sintesis karena sulit terurai
sehingga mencemari lingkungan. Oleh karena itu, saat ini banyak industri yang
beralih ke penggunaan kenaf seperti perusahaan otomotif yang mulai mengganti
bahan interior mobil dengan serat tanaman kenaf sebagai bahan fibre board.
Mitsubishi, Toyota, dan BMW adalah produsen mobil yang menggunakan kenaf.
PT Toyota Astra Motor memproduksi suku cadang mobil I-Real yang terbuat dari
kenaf baru 25%, yakni dashboard, bagian kursi, langit-langit, dan pintu (Duryatmo,
S. 2010).
Bila dilihat dari budidaya kenaf tidak terlalu sulit, namun masih sedikit petani yang
tertarik untuk mengembangkan tanaman ini. Sebenarnya, bila para petani
mengetahui keuntungan yang dapat diperoleh maka tidak menutup kemungkinan
mereka akan mendapatkan penghasilan yang tinggi. Harga kenaf berkisar antara
Rp. 9.000 20.000 per Kg, di saat hasil panen melimpah Rp. 8.000 per Kg, dan
bila produksi sedikit mencapai Rp. 25.000 per kg (Anonim, 2013). Kelompok tani
Pematang Subur, Desa Bangun Sari, Kabupaten Kampar Riau mampu
menghasilkan pendapatan Rp 7-12 juta per satu hektar lahan perkebunan kenaf.
Sampai tahun 2007, varietas kenaf yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian
adalah : Hc 48, KR (Karangploso) 2, KR 3, Hc G4, KR 5, KR 6, KR 9, KR 11, KR
12, KR 14, dan KR 15. KR 1 sampai KR 6 diperoleh dari hasil persilangan antara
Hc 48 x Hc G4. Dimana Hc G4 adalah varietas yang toleran terhadap
fotoperiodisitas, berproduksi tinggi, dan berumur agak dalam (56 bulan). Sedang
Hc 48 bersifat genjah, umur hanya 3,54 bulan, dan berproduksi tinggi.
Perpaduan sifat kedua tetua itu menghasilkan varietas baru yang menghasilkan
keunggulan tertentu. Menurut Sudjindro, kenaf adaptif di daerah marginal seperti
lahan banjir, podzolik, lahan kering, dan gambut. Dimana KR 11 untuk lahan
bonorowo; KR 14 dan KR 15 untuk lahan podsolik merah kuning (PMK); dan KR 9
dan KR 12 untuk lahan kering.
Kenaf secara komersial digunakan untuk produksi benih dan untuk produksi serat
atau batang kering. Pada produksi benih, panen dilakukan pada saat sebagian
buah telah masak agar menghasilkan benih bermutu. Penyediaan benih sebagai
bahan tanam harus berasal dari sumber benih yang ditentukan (benih penjenis,
benih dasar, benih pokok dan benih sebar sebagai sumber benih untuk
pertanaman serat). Dan benih yang digunakan harus memenuhi persyaratan mutu
sesuai dengan kelas benihnya. Lokasi yang cocok untuk pembenihan kenaf yaitu
mempunyai bulan basah < 4 bulan dengan curah hujan 625-700 mm, ketinggian
500 m dpl, tanah subur, drainase baik, pH 4,4-6,5, idealnya lahan beririgasi dan
waktu tanam bulan Maret-April. Lokasi harus mudah dalam pengawasan dan
transportasi, dekat sumber air, dan bebas OPT, terisolasi dari varietas lain. Proses
selanjutnya yaitu penyiapan tanah, penanaman, pemeliharaan (penyiangan,
pemupukan, penyulaman, penjarangan, dan pengendalian hama penyakit),
seleksi tanaman/rouging (seleksi pada fase vegetatif, generatif dan buah kering),
dan panen. Benih kenaf yang telah dipanen melalui tahapan proses pengolahan
POTENSI PENGEMBANGAN TANAMAN KENAF ~ BBPPTP Surabaya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013. Suburnya Potensi Bisnis Budidaya Tanaman Kenaf. http:
//bisnisukm.com/suburnya-potensi-bisnis-budidaya-tanaman-kenaf.
Html. Diakses tanggal 18 Mei 2015.
Anonim,
2014.
Ini
Lho
Tanaman
Kenaf
Andalan
Riau.
http://www.jitunews.com/read/6160/ini-lho-tanaman-kenaf-andalan-riau.
Diakses tanggal 20 Mei 2015.
Darmono dan Tirtosuprobo, S. 2009. Alat Mesin Untuk Pengolahan Batang Kenaf.
Balittas. Malang.
Duryatmo,
S.
2010.
Tanaman
Penghasil
Mobil.
http://www.trubusonline.co.id/tanaman-penghasil-mobil/. Diakses tanggal 19 Mei 2015.
Haryono, 2011. Dukungan Kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian
dalam
Riset
dan
Pengembangan
Serat
Alam.
http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/upload.files/File/Berita/Makalah%20Ka%
20Badan%20untuk%20Seminar%20Serat%20Alam.pdf. Diakses tanggal 3
Agustus 2015.
Sastrosupadi, A. et.all. 2015. Budidaya Kenaf (Hibiscus cannabinus L.).
http://www.academia.edu/5885781/BUDIDAYA_KENAF_Hisbiscus_cann
abinus_L._FAKTORAKTOR_YANG_BERPERAN_DALAM_PRODUKTIVITAS_SERAT_KAR
UNG. Diaskses tanggal 20 Mei 2015.
Sudjindro et al., 2005. Status Plasma Nutfah Tanaman Serat Karung. Buku
Pedoman Pengelolaan Plasma Nutfah Tanaman Perkebunan.
Puslitbangbun. Bogor.
Zulher, 2014. Menangkap Peluang Tanaman Kenaf. http://riaupos.co/2873-opinimenangkap-peluang-tanaman-kenaf-.html#.VZt8gTdSC60.
Diakses
tanggal 1 Juli 2015.