SAMPUL
PANDUAN
PELAKSANAAN
GUGUS TUGAS
REFORMA AGRARIA
2021
1
KATA PENGANTAR
SAMPUL .................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... 6
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 7
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................... 7
1.2. Maksud dan Tujuan .................................................................................................... 8
1.3. Ruang Lingkup ........................................................................................................... 8
1.4. Dasar Hukum ............................................................................................................. 9
1.5. Pengertian .................................................................................................................. 9
1.6. Sistematika ................................................................................................................. 9
BAB II KELEMBAGAAN REFORMA AGRARIA ........................................................... 10
2.1. Kelembagaan Reforma Agraria di Tingkat Pusat......................................................... 11
2.1.1. GTRA Pusat ................................................................................................ 11
b. Tujuan
Agar terdapat kesepahaman dalam penyelenggaraan GTRA baik di Tingkat
Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
1.5. Pengertian
1. Reforma Agraria adalah penataan kembali struktur penguasaan, pemilikan,
penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang lebih berkeadilan melalui penataan
aset dan disertai dengan penataan akses untuk kemakmuran rakyat Indonesia;
2. Penataan Aset adalah penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan
dan pemanfaatan tanah dalam rangka menciptakan keadilan di bidang
penguasaan dan pemilikan tanah;
3. Penataan Akses adalah Penataan Akses adalah pemberian kesempatan akses
permodalan maupun bantuan lain kepada Subjek Reforma Agraria dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan yang berbasis pada pemanfaatan tanah, yang
disebut juga pemberdayaan masyarakat;
4. Tanah Obyek Reforma Agraria yang selanjutnya disingkat TORA adalah tanah
yang dikuasai oleh negara dan/atau tanah yang telah dimiliki oleh masyarakat
untuk diredistribusi atau dilegalisasi;
1.6. Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KELEMBAGAAN REFORMA AGRARIA
BAB III PENYELENGGARAAN REFORMA AGRARIA DI TINGKAT PROVINSI
BAB IV PENYELENGGARAAN REFORMA AGRARIA DI TINGKAT
KABUPATEN/KOTA
BAB V PELAKSANAAN ANGGARAN
BAB VI PENUTUP
Susunan keanggotaan GTRA Pusat ditetapkan oleh Menteri Agraria dan Tata
Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional.
Dalam melaksanakan tugas, GTRA Pusat dibantu oleh Tim Pelaksana Harian
GTRA Pusat yang bekerja dibawah pimpinan Ketua Pelaksana Harian GTRA Pusat.
Tugas Tim Pelaksana Harian GTRA Pusat adalah :
1. Menyusun rencana kerja penyelenggaraan Reforma Agraria di tingkat pusat;
2. Menyiapkan administrasi kegiatan penyelenggaraan Reforma Agraria;
3. Melaksanakan supervisi dan verifikasi penyelenggaraan Reforma Agraria;
4. Menyiapkan bahan dan data dalam rangka kordinasi penyediaan TORA;
5. Menyiapkan bahan dan data dalam rangka koordinasi penataan penggunaan
tanah dalam rangka penataan aset dan penataan akses;
6. Menyiapkan bahan dan data dalam rangka pelaksanaan penataan penataan
akses Agraria;
Pengarah
Wamen ATR/Waka BPN
Susunan Tim Pelaksana Harian GTRA Kabupaten/Kota dan deskripsi tugasnya adalah
sebagai berikut:
1. Sekretariat, bertugas melaksanakan tugas-tugas kesekretariatan dalam rangka
mendukung kelancaran koordinasi dan pelaksanaan penyelenggaraan Reforma
Agraria di Tingkat Kabupaten/Kota. Sebagai koordinator Tim sekretariat adalah
Kepala Seksi Penataan dan Pemberdayaan.
2. Satuan Tugas Penatagunaan Tanah: bertugas melaksanakan analisis
penggunaan tanah tanah dengan tata ruang, aspek fisik (kemampuan tanah),
penguasaan tanah (hak atas tanah), kebijakan pembangunan, dan sosial
Susunan Tim Pelaksana Harian GTRA Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Kepala Kantor
Pertanahan selaku Ketua Pelaksana Harian GTRA Kabupaten Kota. Format
Keputusan Tim Pelaksana Harian GTRA Kabupaten/Kota sebagaimana pada
lampiran 2.4. Rincian struktur organisasi Tim Pelaksana Harian GTRA
Kabupaten/Kota adalah sebagaimana bagan berikut:
Tahap awal untuk melaksanakan pekerjaan adalah membentuk Tim GTRA Provinsi
yang ditetapkan oleh Gubernur dan Tim Pelaksana Harian GTRA Provinsi yang
ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional. Bagi Provinsi
yang telah membentuk Tim GTRA yang susunan anggotanya belum sesuai dengan
Peraturan Presiden Nomor 86 tahun 2018 tentang Reforma Agraria sebagaimana
tertuang dalam Pasal 21 ayat (2) agar disesuaikan.
Kualifikasi Tenaga Pendukung GTRA dapat berasal dari lulusan Strata 1 jurusan:
Hukum, Perencanaan Wilayah dan Kota, Geografi, Geodesi, Pertanian,
Kehutanan, Ilmu Komunikasi, Ilmu Kesejahteraan Sosial, Teknik Informatika atau
jurusan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan. Apabila kualifikasi dimaksud
tidak dapat terpenuhi karena keterbatasan sumber daya manusia, maka kriteria
dapat diturunkan menjadi lulusan Diploma 3 dengan penyesuaian nilai Paket
Tenaga Pendukung GTRA berdasarkan standar wilayah setempat.
Jumlah Tenaga Pendukung GTRA disesuaikan dengan kebutuhan Tim GTRA dan
anggaran yang tersedia. Jika kebutuhan tenaga Tenaga Pendukung GTRA dirasa
kurang dan belum terakomodir oleh POK yang di anggarkan dan dibiayai dari
APBN, maka dapat dicarikan sumber pendanaan lainnya untuk penambahan
personil sesuai kebutuhan masing-masing Provinsi.
3.2. Pelaksanaan
3.2.1. Rapat Koordinasi
Dalam rapat koordinasi disampaikan arahan dalam pelaksanaan tugas dari gugus
tugas yang dibentuk maupun laporan dan tindak lanjut atau pelaksanaan GTRA
tahun sebelumnya. Rapat Koordinasi dipimpin oleh Gubernur selaku Ketua Tim
GTRA Provinsi. Apabila Gubernur berhalangan dapat didelegasikan kepada
anggota GTRA yang lain.
Sebagai peserta dalam rapat koordinasi ini adalah anggota GTRA dan pihak yang
mendukung penyelenggaraan GTRA.
Hasil yang ingin dicapai dari kegiatan rapat koordinasi adalah kesepahaman dan
kesepakatan bersama mengenai arah kebijakan dan penanganan Reforma Agraria
serta penguatan kapasitas pelaksanaan Reforma Agraria di tingkat provinsi yang
dituangkan dalam berita acara kesepahaman dan kesepakatan bersama
mengenai arah kebijakan dan penanganan Reforma Agraria.
Integratif lebih kepada keterpaduan seluruh kegiatan yang saling memperkuat dan
selaras dalam mencapai sasaran prioritas nasional (Reforma Agraria menjadi salah
satu program prioritas nasional), dan Spasial berarti Kegiatan prioritas
direncanakan berdasarkan data dan informasi yang baik serta lokasi yang jelas
sehingga memudahkan proses integrasi dan pemantauan kegiatan di lapangan.
Secara umum data TORA berasal dari sumber-sumber tanah yang dikelompokkan
menjadi:
1. Tanah Transmigrasi yang Belum Bersertipikat
Pengumpulan data atas tanah transmigrasi yang sudah ada SK HPL maupun
yang belum ada SK HPLnya; sudah ada SK HPLnya yang telah diteruskan
pendaftarannya menjadi sertipikat HPL dan yang belum menjadi sertipikat
HPL; serta tanah transmigrasi yang berasal dari pelepasan Kawasan Hutan.
2. Legalisasi Aset/Pensertipikatan Tanah oleh Pemerintah
Pengumpulan data atas tanah yang akan dijadikan target pensertipikatan
tanah oleh pemerintah dan data hasil pelaksanaan kegiatan PTSL yang
masuk dalam kategori K3 yang dapat berpotensi menjadi obyek penataan
aset (redistribusi tanah).
3. HGU dan HGB yang telah habis masa berlakunya, tidak
diperpanjang/diperbarui, tanah terlantar dan tanah negara lainnya:
a. HGU dan Hak Guna Bangunan
1. Tanah Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan:
- yang telah habis masa berlakunya, tidak diperpanjang,
dan/atau tidak diperbarui dan/atau permohonan perpanjangan
haknya ditolak;
- yang penggunaan tanahnya melebihi dari luas yang tercantum
dalam surat keputusan pemberian hak yang bersangkutan.
Dalam Pendataan TORA dapat menggunakan berbagai sumber data, antara lain
hasil Pendataan TORA yang telah dilakukan Pendataan TORA pada tahun
sebelumnya.
Data potensi TORA hasil Pendataan TORA oleh GTRA tahun sebelumnya kemudian
dilakukan analisis berdasarkan kondisi fisik di lapangan.
Hasil dari Tahap Pendataan Data TORA selain updating data potensi TORA
pada SIG TORA, daftar nominative calon subyek pada lokasi potensi, juga
berupa arahan Rencana Penataan Aset potensi TORA yang disusun dalam
bentuk Tabel seperti di bawah ini:
Bisnis proses dalam Kegiatan Penataan Akses dapat dilihat dalam bagan berikut:
Selain data by name by address pada tahap ini juga diharapkan output berupa
kisah sukses (success story) penyelenggaraan Reforma Agraria, yang merupakan
perwujudan nyata dari kehadiran pemerintah dalam pelaksanaan reforma berupa
pembentukan Kampung Reforma Agraria.
Kisah sukses tentang reforma agraria paling sedikit memuat informasi mengenai:
a. Profil lokasi RA, berisi deskripsi gambaran umum tentang letak lokasi reforma
agraria, dilengkapi peta orientasi lokasi serta gambar-gambar pendukung
lainnya sehingga pembaca dapat tergambarkan secara jelas situasi lokasi
(locus). Pada profil lokasi juga digambarkan potensi pemberdayaannya.
b. Kronologi sumber tanah RA; berisi deskripsi tentang sumber tanah yang
dibagikan kepada subjek penerima TORA, sebagai contoh: jika tanah
tersebut berasal dari pelepasan Kawasan hutan didukung dengan data
terkait SK pelepasannya, nomor dan tanggal SK, luas serta data pendukung
lainnya. Contoh berikutnya yaitu sumber TORA berasal dari tanah terlantar,
maka disertai data terkait dengan SK TCUN, nomor dan tanggal SK, berapa
luasan yang di alokasikan untuk reforma agraria, tahun diberikan legalisasi
asset/redistribusinya, jumlah bidang serta data pendukung lainnya.
c. Subjek penerima TORA; berisi tentang deskripsi mengenai jumlah subjek
penerima, mata pencaharian, pendapatan sebelum subjek penerima TORA
mendapatkan bantuan penataan aset. Jika terhimpun dalam sebuah wadah
organisasi, maka dideskripsikan juga hal-hal terkait keberadaan
organisasinya.
d. Penataan Akses; berisi tentang deskripsi mengenai penataan akses yang
dilakukan pendampingan/diberikan bantuan, instansi pemberi, jumlah KK
penerima pemberdayaan, serta informasi lain yang mendukung seperti
peningkatan kesejahteraan peserta disertai data pendapatan peserta
sebelum dan sesudah adanya program Reforma Agraria (befor-after) diserta
berbagai gambar dan data pendukung dalam menjelaskan penataan akses
yang dilakukan.
Kualifikasi Tenaga Pendukung GTRA dapat berasal dari lulusan Strata 1 jurusan:
Hukum, Perencanaan Wilayah dan Kota, Geografi, Geodesi, Pertanian, Kehutanan,
Ilmu Komunikasi, Ilmu Kesejahteraan Sosial, Teknik Informatika atau jurusan lain
yang disesuaikan dengan kebutuhan. Apabila kualifikasi dimaksud tidak dapat
terpenuhi karena keterbatasan sumber daya manusia, maka kriteria dapat
diturunkan menjadi Diploma 3 dengan penyesuaian nilai Paket Tenaga Pendukung
GTRA berdasarkan standar wilayah setempat.
Jumlah Tenaga Pendukung GTRA disesuaikan dengan kebutuhan Tim GTRA dan
anggaran yang tersedia. Jika kebutuhan tenaga Tenaga Pendukung GTRA dirasa
kurang dan belum terakomodir oleh POK yang di anggarkan dan dibiayai dari APBN,
maka dapat dicarikan sumber pendanaan lainnya untuk penambahan personil
sesuai kebutuhan masing-masing Kabupaten/Kota.
4.2 Pelaksanaan
4.2.1 Rapat Koordinasi
Dalam rapat koordinasi disampaikan arahan dalam pelaksanaan tugas dari GTRA
yang dibentuk maupun laporan dan tindak lanjut atau pelaksanaan GTRA tahun
sebelumnya. Rapat Koordinasi dipimpin oleh Bupati/Walikota selaku Ketua Tim
GTRA kabupaten/kota. Apabila Bupati/Walikota berhalangan dapat didelegasikan
kepada anggota GTRA yang lain.
Selain rapat koordinasi, tim GTRA dan tim pelaksana harian juga melaksanakan
rapat-rapat dalam rangka pelaksanaan kegiatan GTRA. Untuk melaksanakan rapat-
rapat ini dapat dibentuk kesekretariatan GTRA yang berkedudukan di Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kota ataupun pada kantor Pemerintah Daerah setempat.
Secara umum data TORA berasal dari sumber-sumber tanah yang dikelompokkan
menjadi:
1. Tanah Transmigrasi yang Belum Bersertipikat
Pengumpulan data atas tanah transmigrasi yang sudah ada SK HPL maupun
yang belum ada SK HPLnya; sudah ada SK HPLnya yang telah diteruskan
pendaftarannya menjadi sertipikat HPL dan yang belum menjadi sertipikat
HPL; serta tanah transmigrasi yang berasal dari pelepasan Kawasan Hutan.
2. Legalisasi Aset/Pensertipikatan Tanah oleh Pemerintah
Pengumpulan data atas tanah yang akan dijadikan target pensertipikatan
tanah oleh pemerintah dan data hasil pelaksanaan kegiatan PTSL yang
masuk dalam kategori K3 yang dapat berpotensi menjadi obyek penataan
aset (redistribusi tanah).
A. Pendataan TORA
Proses Pendataan TORA pada tingkat Kabupaten/Kota secara umum sama
dengan proses Pendataan TORA pada tingkat Provinsi. Perbedaan hanya pada
upload data yang dilakukan pada aplikasi SIG TORA, karena saat ini
kewenangan yang diberikan dalam mengupdate data TORA pada aplikasi SIG
TORA baru terdapat pada tingkat Provinsi melalui admin ditingkat Provinsi,
sehingga hasil Analisa data TORA yang telah dilakukan oleh petugas pada
GTRA Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan admin pada GTRA Provinsi untuk
dapat mengupdate data TORA pada aplikasi SIG TORA terhadap data
Kabupaten/Kota.
Dengan berkembangnya teknologi saat ini, hampir seluruh bidang pekerjaan
membutuhkan alat (tools) dan perangkat (device) yang dapat meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pekerjaan. Salah satunya adalah aplikasi yang
merupakan perangkat pendukung dalam proses pengumpulan dan pembuatan
database TORA, yang terdiri dari beberapa perangkat:
Hasil dari Tahap Pendataan Data TORA selain updating data potensi TORA
pada SIG TORA, daftar nominative calon subyek pada lokasi potensi, juga
berupa arahan Rencana Penataan Aset potensi TORA yang disusun dalam
bentuk Tabel yang disusun dalam bentuk Tabel seperti di bawah ini:
Bisnis proses dalam Kegiatan Penataan Akses dapat dilihat dalam bagan
berikut:
b. Kronologi sumber tanah RA; berisi deskripsi tentang sumber tanah yang
dibagikan kepada subjek penerima TORA, misalnya tanah tersebut berasal
dari pelepasan Kawasan hutan didukung dengan data-data terkait SK
pelepasannya, berapa luasnya. Atau misalnya sumber TORA berasal dari
tanah terlantar, maka disertai data-data terkait dengan SK TCUN. Tahun
berapa diberikan legalisasi asset/redistribusinya, serta jumlah bidang.
Gambar 17. Contoh pendampingan peningkatan kapasitas SDM dalam pengolahan kopi serta
bantuan pengering (Solar Dryer Dome)
4.3 Pelaporan
Pelaporan kegiatan pelaksanaan GTRA dilakukan secara berjenjang dari GTRA
Kabupaten/Kota melalui tim sekretariat kepada GTRA Provinsi. Pelaporan
pelaksanaan dilakukan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan atau sewaktu-waktu
diperlukan.
Penyelenggaraan Reforma Agraria di tingkat kabupaten/kota merupakan bagian
dari kegiatan Prioritas Nasional pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional yang juga menjadi obyek pemantauan Kantor Staf Presiden
(KSP), sehingga pelaporan yang disiapkan untuk disampaikan ke Tim GTRA Pusat
melalui GTRA Provinsi adalah Laporan Berkala dan Laporan Akhir, terdiri dari:
1. Laporan triwulan I, berisi:
a. rencana kerja penyelenggaraan Reforma Agraria di tingkat
Kabupaten/Kota selama 1 tahun;
b. rencana penyerapan anggaran;
c. manajemen sumberdaya manusia;
d. SK GTRA Kabupaten/Kota (evidence B04);
Rupiah Murni (RM) DIPA Satuan Kerja Telah tercantum dalam DIPA
Satuan Kerja sejak disahkan
2. GTRA Kabupaten/Kota
Tahapan Output (Keluaran)
1. Pembentukan GTRA 1. SK GTRA Kabupaten/Kota ditandatangani oleh
Kabupaten/Kota Bupati/Walikota
2. SK Pelaksana Harian GTRA Kabupaten/Kota
ditandatangani oleh Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota
3. SPK Tenaga Pendukung GTRA
2. Rapat Koordinasi Berita Acara kesepahaman dan kesepakatan bersama
Penyelenggaraan Reforma mengenai arah kebijakan dan penanganan Reforma
Agraria Kabupaten/Kota Agraria serta penguatan kapasitas pelaksanaan Reforma
Agraria di tingkat kabupaten/kota
3. Pendataan Data TORA dan 1. Sebaran data dan updating data potensi TORA pada
Rencana Pengembangan SIG TORA;
Penataan Akses 2. Daftar nominative calon subyek pada lokasi potensi
1 2 3 4 5 6 7 8
051 PERSIAPAN
521213 Honor output Honorarium Tim GTRA Provinsi - SK GTRA Provinsi ditandatangani Orang/ Petugas SK GTRA Provinsi - Pembayaran honorarium mengacu pada SE Nomor : 5/SE-
kegiatan selama 10 bulan dibayar Gubernur; bulan sesuai SK ditandatangani oleh 100.3/XII/2018 tentang Pelaksanaan & Pertanggungjawaban
sejumlah orang dalam SK, - Daftar nominatif Honorarium. atau yang Gubernur Realisasi Anggaran Kementerian ATR/BPN Tahun 2019.
dikenakan ditugaskan - Pejabat Eselon I/Eselon II setiap bulannya hanya
PPh Pasal 21. untuk diperkenankan menerima honorarium tim yang bersumber dari
mewakili DIPA Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN paling banyak
Honorarium Tim Pelaksana - SK Tim Pelaksana Harian GTRA Orang/ Petugas SK Pelaksana Harian 4 (empat) tim pelaksana kegiatan;
Harian GTRA Provinsi selama Provinsi ditandatangani Kepala bulan sesuai SK GTRA Provinsi - Pejabat Eselon III, Pejabat Eselon IV, pelaksana dan pejabat
10 bulan dibayar sejumlah Kanwil BPN; atau yang ditandatangani oleh fungsional setiap bulannya hanya diperkenankan menerima
orang dalam SK, dikenakan - Daftar nominatif Honorarium. ditugaskan Kepala Kantor Wilayah honorarium tim yang bersumber dari DIPA Kementerian
PPh Pasal 21. untuk Badan Pertanahan Agraria dan Tata Ruang/BPN paling banyak 5 (lima) tim
mewakili Nasional pelaksana kegiatan.
- Pegawai ASN yang melaksanakan kegiatan dalam Tim
bersama Kementerian lain yang dibiayai dari DIPA
Kementerian yang bersangkutan, dapat menerima honor
paling banyak 3 (tiga) tim.
522131 Belanja Jasa Pembayaran Jasa Tenaga - Laporan kemajuan GTRA per bulan Orang/ Tenaga SPK Tenaga - Perekrutan Tenaga Pendukung GTRA melalui Metode
Konsultan Pendukung GTRA dan/atau jurnal harian; Paket Pendukung Pendukung GTRA Pengadaan Langsung sebagaimana tertuang dalam Peraturan
- BA Serah Terima; (selama GTRA Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 41 ayat (3) :
- BA Penyelesaian Pekerjaan 10 bulan) “Pengadaan Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Perbulan; huruf b dilaksanakan untuk Jasa Konsultansi yang bernilai
- Permohonan Pembayaran; sampai dengan paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta
- Kwitansi a.n. ybs; rupiah).”
- SPK - Pembayaran seperti metode termin selama 10 bulan
- BA Pembayaran (dibayarkan setiap bulan dengan nilai paket dibagi 10 bulan).
524113 Belanja Pembayaran transport dalam kota - tanpa penerbitan SPD, bukti - mengacu pada SE Nomor : 5/SE-100.3/XII/2018 tentang
Perjalanan Dinas kehadiran menggunakan form Pelaksanaan & Pertanggungjawaban Realisasi Anggaran
Dalam Kota Lampiran IV SE Nomor : 5/SE- Kementerian ATR/BPN Tahun 2019:
100.3/XII/2018
521211 Belanja Bahan Belanja bahan pendukung - Bukti Pembelian/ Notulen rapat (jika
kegiatan (yang habis pakai), Kuitansi/SPK/Kontrak; untuk konsumsi rapat2)
63
052 PELAKSANAAN
B RAPAT KOORDINASI PENYELENGGARAAN REFORMA AGRARIA PROVINSI Output: Berita Acara kesepahaman dan kesepakatan bersama mengenai arah kebijakan
dan penanganan Reforma Agraria serta penguatan kapasitas pelaksanaan Reforma
Agraria di tingkat provinsi
521811 Barang Belanja barang yang Bukti Pembelian/ Paket Pihak Ke-3
Persediaan menghasilkan persediaan Kuitansi/SPK/Kontrak.
Konsumsi barang konsumsi, seperti:
- ATK;
- Bahan penunjang komputer;
dll.
521211 Belanja Bahan Belanja bahan pendukung Bukti Pembelian/
kegiatan (yang habis pakai), Kuitansi/SPK/Kontrak;
seperti:
- Biaya Fotocopy;
- Seminar kit;
- Spanduk
522151 Belanja jasa Honorarium narasumber - SK Penunjukan sebagai OJ Narasumber, - Jumlah narasumber disesuaikan dengan kebutuhan dan
profesi dikenakan Pajak Penghasilan narasumber dan moderator moderator urgensi dari penyelenggaraan rakor.
Pasal 21 dan moderator - Daftar nominatif - mengacu pada ketentuan dalam SE Nomor : 5/SE-
100.3/XII/2018 tentang Pelaksanaan & Pertanggungjawaban
Realisasi Anggaran Kementerian ATR/BPN Tahun 2019:
524114 Belanja Pembayaran paket fullboard - Dokumen Kontrak dengan Pihak Pihak ke-3, - mengacu pada ketentuan dalam SE Nomor : 5/SE-
Perjalanan Dinas meeting dalam kota, uang harian hotel Peserta, 100.3/XII/2018 tentang Pelaksanaan & Pertanggungjawaban
Paket Meeting paket fullboard, transport peserta - Hasil output kegiatan rapat, Realisasi Anggaran Kementerian ATR/BPN Tahun 2019:
64
65
524114 Belanja Pembayaran paket fullboard - Dokumen Kontrak dengan Pihak Pihak ke-3, - mengacu pada ketentuan dalam SE Nomor : 5/SE-
Perjalanan meeting dalam kota, uang harian hotel Peserta, 100.3/XII/2018 tentang Pelaksanaan & Pertanggungjawaban
Dinas Paket paket fullboard, transport peserta - Hasil output kegiatan rapat, Realisasi Anggaran Kementerian ATR/BPN Tahun 2019:
Meeting Dalam seminar, dan sejenisnya berupa
Kota transkrip hasil rapat/notulen
rapat/laporan;
- Surat undangan;
- Surat tugas bagi peserta;
66
67
1 2 3 4 5 6 7 8
051 PERSIAPAN
521213 Honor output Honorarium Tim GTRA - SK GTRA Kabupaten/Kota Orang/ Petugas sesuai SK GTRA - Pembayaran honorarium mengacu pada SE
kegiatan Kabupaten/Kota selama 10 ditandatangani Bupati/Walikota; bulan SK atau yang Kabupaten/Kota Nomor : 5/SE-100.3/XII/2018 tentang
bulan dibayar sejumlah - Daftar nominatif Honorarium. ditugaskan ditandatangani oleh Pelaksanaan & Pertanggungjawaban Realisasi
orang dalam SK, dikenakan untuk mewakili Bupati/Walikota Anggaran Kementerian ATR/BPN Tahun 2019:
PPh Pasal 21. - Pejabat Eselon I/Eselon II setiap bulannya hanya
Honorarium Tim Pelaksana - SK Tim Pelaksana Harian GTRA Orang/ Petugas sesuai SK Pelaksana Harian diperkenankan menerima honorarium tim yang
Harian GTRA Provinsi Provinsi ditandatangani Kepala bulan SK atau yang GTRA Kabupaten/Kota bersumber dari DIPA Kementerian Agraria dan
selama 10 bulan dibayar Kantor Pertanahan; ditugaskan ditandatangani oleh Tata Ruang/BPN paling banyak 4 (empat) tim
sejumlah orang dalam SK, - Daftar nominatif Honorarium. untuk mewakili Kepala Kantor pelaksana kegiatan;
dikenakan Pertanahan - Pejabat Eselon III, Pejabat Eselon IV, pelaksana
PPh Pasal 21. dan pejabat fungsional setiap bulannya hanya
diperkenankan menerima honorarium tim yang
bersumber dari DIPA Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/BPN paling banyak 5 (lima) tim
pelaksana kegiatan.
- Pegawai ASN yang melaksanakan kegiatan
dalam Tim bersama Kementerian lain yang
dibiayai dari DIPA Kementerian yang
bersangkutan, dapat menerima honor paling
banyak 3 (tiga) tim.
522131 Belanja Jasa Pembayaran Jasa Tenaga - Laporan kemajuan GTRA per bulan Orang/ Tenaga SPK Tenaga Pendukung - Perekrutan Tenaga Pendukung GTRA melalui
Konsultan Pendukung GTRA dan/atau jurnal harian; Paket Pendukung GTRA Metode Pengadaan Langsung sebagaimana
- BA Serah Terima; (selama 10 GTRA tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 16
- BA Penyelesaian Pekerjaan Perbulan; bulan) Tahun 2018 Pasal 41 ayat (3) : “Pengadaan
- Permohonan Pembayaran; Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
- Kwitansi a.n. ybs; huruf b dilaksanakan untuk Jasa Konsultansi
- SPK; yang bernilai sampai dengan paling banyak
- BA Pembayaran Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).”
68
052 PELAKSANAAN -
B RAPAT KOORDINASI PENYELENGGARAAN REFORMA AGRARIA KABUPATEN/KOTA Output: Berita Acara kesepahaman dan kesepakatan bersama mengenai
arah kebijakan dan penanganan Reforma Agraria serta penguatan kapasitas
pelaksanaan Reforma Agraria di tingkat provinsi
521811 Barang Belanja barang yang Bukti Pembelian/ Paket Pihak Ke-3
Persediaan menghasilkan persediaan Kuitansi/SPK/Kontrak.
Konsumsi barang konsumsi, seperti:
- ATK;
- Bahan penunjang
komputer; dll.
521211 Belanja Bahan Belanja bahan pendukung - Bukti Pembelian/
kegiatan (yang habis Kuitansi/SPK/Kontrak;
pakai), seperti:
- Biaya Fotocopy;
- Seminar kit;
- Spanduk
69
522151 Belanja jasa Honorarium narasumber - SK Penunjukan sebagai narasumber OJ Narasumber, - Jumlah narasumber disesuaikan dengan
profesi dikenakan Pajak Penghasilan dan moderator moderator kebutuhan dan urgensi dari penyelenggaraan
Pasal 21 dan moderator - Daftar nominatif rakor.
- mengacu pada ketentuan dalam SE Nomor :
5/SE-100.3/XII/2018 tentang Pelaksanaan &
Pertanggungjawaban Realisasi Anggaran
Kementerian ATR/BPN Tahun 2019:
524114 Belanja Pembayaran paket fullday
- Dokumen Kontrak dengan Pihak hotel Pihak ke-3, - mengacu pada ketentuan dalam SE Nomor :
Perjalanan Dinas meeting dalam kota, uang
- Hasil output kegiatan rapat, seminar, Peserta, 5/SE-100.3/XII/2018 tentang Pelaksanaan &
Paket Meeting harian peserta, transport
dan sejenisnya berupa transkrip hasil narasumber Pertanggungjawaban Realisasi Anggaran
Dalam Kota peserta, transport narasumber
rapat/notulen rapat/laporan; Kementerian ATR/BPN Tahun 2019:
- Surat undangan; -
- Surat tugas bagi peserta;
- Bukti kehadiran perjalanan dinas
jabatan paket meeting
fullboard/fullday/halfday
menggunakan form Lampiran IX;
- Surat Pernyataan sesuai dengan
Lampiran X;
- SPD dapat dibuat secara kolektif
dengan melampirkan daftar peserta
yang telah disahkan oleh PPK pada
satuan kerja penyelenggara
menggunakan form Lampiran XI dan
XII.
C PENDATAAN DATA TORA DAN PENGEMBANGAN AKSES REFORM Output:
1. Sebaran data TORA hasil inventarisasi oleh satgas di tingkat
kabupaten/kota
2. Sebaran potensi pengembangan penataan akses di tingkat
kabupaten/kota
524113 Belanja Pembayaran transport petugas - Surat Tugas
Perjalanan Dinas dalam rangka pendataan data - SPD
Dalam Kota TORA dan pengembangan - Kuitansi hotel
penataan akses meliputi: taksi, - Daftar nominatif
biaya penginapan dan UH
petugas
70
521211 Belanja Bahan Belanja bahan pendukung - Bukti Pembelian/kwitansi Notulen rapat
kegiatan (yang habis pakai), - Undangan (sebagai dasar perhitungan
seperti: jumlah anggaran yang
- Konsumsi/bahan makanan; dicairkan);
- Daftar Hadir (sebagai bukti rapat
dilaksanakan).
D INTEGRASI PENATAAN ASET DAN PENATAAN AKSES - Output: Database penataan aset dan penataan akses by name by address
ditingkat Kabupaten/Kota
521211 Belanja Bahan - Belanja konsumsi rapat - Bukti Pembelian/ Kuitansi
- Undangan (sebagai dasar perhitungan
jumlah anggaran yang
dicairkan);
- Daftar Hadir (sebagai bukti rapat
dilaksanakan).
524113 Belanja Pembayaran transport dalam tanpa penerbitan SPD, bukti kehadiran - mengacu pada SE Nomor : 5/SE-100.3/XII/2018
Perjalanan Dinas kota menggunakan form Lampiran IV tentang Pelaksanaan & Pertanggungjawaban
Dalam Kota Realisasi Anggaran Kementerian ATR/BPN
Tahun 2019:
E PILOT PROJECT KAMPUNG REFORMA AGRARIA Output: Berita Acara Hasil Supervisi/ Monitoring
521811 Barang Belanja barang yang Bukti Pembelian/ Paket Pihak Ke-3
Persediaan menghasilkan persediaan Kuitansi/SPK/Kontrak.
Konsumsi barang konsumsi, seperti:
- ATK;
71
- Bahan penunjang
komputer; dll.
521211 Belanja Bahan Belanja bahan pendukung - Bukti Pembelian/
kegiatan (yang habis Kuitansi/SPK/Kontrak;
pakai), seperti: - Undangan (sebagai dasar
- Biaya Fotocopy; perhitungan jumlah anggaran
- Seminar kit; yang dicairkan);
- Konsumsi - Daftar Hadir (sebagai bukti rapat
dilaksanakan).
72
73
74
Lampiran 2.1. SK GTRA Provinsi.
GUBERNUR ............................
TENTANG
GUBERNUR ............................
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di .....
pada tanggal .....
GUBERNUR ...........................
( ......................................... )
Ketua : Gubernur
Wakil Ketua : Sekretaris Daerah Provinsi
Ketua Pelaksana : Kepala Kantor Wilayah BPN
Harian
Anggota : 1. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Provinsi yang membidangi urusan/ fungsi penunjang
pekerjaan umum dan penataan ruang;
2. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Provinsi yang membidangi urusan/ fungsi penunjang
lingkungan hidup;
3. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Provinsi yang membidangi urusan/ fungsi penunjang
kehutanan;
4. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Provinsi yang membidangi urusan/ fungsi penunjang
transmigrasi;
5. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Provinsi yang membidangi urusan/ fungsi penunjang
pertanian;
6. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Provinsi yang membidangi urusan/ fungsi penunjang
kelautan dan perikanan;
7. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Provinsi yang membidangi urusan/ fungsi penunjang
perumahan dan kawasan permukiman;
8. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Provinsi yang membidangi urusan/ fungsi penunjang
koperasi, usaha kecil, dan menengah;
9. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Provinsi yang membidangi urusan/ fungsi penunjang
pemberdayaan masyarakat dan desa;
12. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Provinsi yang membidangi urusan/ fungsi penunjang
perindustrian;
11. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Provinsi yang membidangi urusan/ fungsi penunjang
perdagangan;
12. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Provinsi yang membidangi urusan/ fungsi penunjang
energi dan sumber daya mineral;
13. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Provinsi yang membidangi urusan/ fungsi penunjang
pertanahan;
14. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Provinsi yang membidangi urusan/ fungsi penunjang
keuangan;
15. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Provinsi yang membidangi urusan/ fungsi penunjang
perencanaan;
16. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Provinsi yang membidangi urusan/ fungsi penunjang
penanaman modal;
17. Pejabat Administrator pada Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional;
18. Pejabat Administrator pada Balai Pemantapan
Kawasan Hutan (BPKH);
19. Unsur masyarakat dan/atau akademisi.
GUBERNUR .................................
( ......................................... )
Lampiran II Keputusan Gubernur ..............
Nomor : ..................................
Tanggal : ..................................
GUBERNUR .........................
( ......................................... )
Lampiran 2.2. SK Pelaksana Harian GTRA Provinsi.
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di ....
pada tanggal .... .
.
KEPALA KANTOR WILAYAH BPN
PROVINSI .............................
( ......................................... )
NIP.
Nomor : ..................................
Tanggal : ..................................
Ketua Pelaksana
Harian : Kepala Kanwil BPN Provinsi
Satgas Potensi Tora : 1. Kepala Seksi Bina Pengadaan dan Penetapan Tanah
dari Tanah Pemerintah sebagai Koordinator;
Transmigrasi 2. …..;
3. ….., dst;
( ......................................... )
NIP.
Keterangan :
Tim Pelaksanaan Harian Gugus Tugas Reforma Agraria Provinsi dapat disesuaikan
dengan kebutuhan berdasarkan sumber TORA dan potensi Penataan Akses yang
tersedia di masing-masing provinsi
Lampiran II Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
..............
Nomor : ..................................
Tanggal : ..................................
Anggota Orang/Bulan
( ......................................... )
NIP.
Lampiran 2.3. SK GTRA Kabupaten/Kota.
BUPATI/WALIKOTA ............................
TENTANG
BUPATI/WALIKOTA ............................
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di ....
pada tanggal ....
.
BUPATI/WALIKOTA ..................
( ......................................... )
Ketua : Bupati/Walikota
Wakil Ketua : Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota
Ketua Pelaksana : Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota
Harian
Anggota : 1. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Kabupaten/Kota yang membidangi urusan/fungsi
penunjang pekerjaan umum dan penataan ruang;
2. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Kabupaten/Kota yang membidangi urusan/fungsi
penunjang lingkungan hidup;
3. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Kabupaten/Kota yang membidangi urusan/fungsi
penunjang kehutanan;
4. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Kabupaten/Kota yang membidangi urusan/fungsi
penunjang transmigrasi;
5. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Kabupaten/Kota yang membidangi urusan/fungsi
penunjang pertanian;
6. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Kabupaten/Kota yang membidangi urusan/fungsi
penunjang kelautan dan perikanan;
7. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Kabupaten/Kota yang membidangi urusan/fungsi
penunjang perumahan dan kawasan permukiman;
8. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Kabupaten/Kota yang membidangi urusan/fungsi
penunjang koperasi, usaha kecil, dan menengah;
9. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Kabupaten/Kota yang membidangi urusan/fungsi
penunjang pemberdayaan masyarakat dan desa;
12. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Kabupaten/Kota yang membidangi urusan/fungsi
penunjang perindustrian;
11. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Kabupaten/Kota yang membidangi urusan/fungsi
penunjang perdagangan;
12. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Kabupaten/Kota yang membidangi urusan/fungsi
penunjang energi dan sumber daya mineral;
13. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Kabupaten/Kota yang membidangi urusan/fungsi
penunjang pertanahan;
14. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Kabupaten/Kota yang membidangi urusan/fungsi
penunjang keuangan;
15. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Kabupaten/Kota yang membidangi urusan/fungsi
penunjang perencanaan;
16. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama perangkat daerah
Kabupaten/Kota yang membidangi urusan/fungsi
penunjang penanaman modal;
17. Pejabat Pengawas pada Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota;
18. Unsur masyarakat dan/atau akademisi.
BUPATI/WALIKOTA ........................
( ......................................... )
Lampiran II Keputusan Bupati/Walikota ..............
Nomor : ..................................
Tanggal : ..................................
BUPATI/WALIKOTA ........................
( ......................................... )
Lampiran 2.4. SK Pelaksana Harian GTRA Kabupaten/Kota.
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di ....
pada tanggal ....
.
KEPALA KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN/KOTA ......................
( ......................................... )
NIP.
Nomor : ..................................
Tanggal : ..................................
( .........................................)
NIP.
Keterangan :
Anggota Orang/Bulan
( ......................................... )
NIP.
Lampiran 3.1. Modul: SIG TORA Mobile.
Aplikasi dapat diinstall pada handphone atau tablet dengan sistem Android
dengan minimal versi Android Oreo (8.0).
Silahkan menghubungi Admin SIG TORA untuk mendapatkan berkas instalasi
dan akses
1
2. Halaman Login
Masukan ID Pengguna dan kata sandi yang sudah didapatkan dari admin SIG
TORA
Aplikasi SIG Tora akan meminta izin mengakses ke beberapa fitur Handphone
seperti pada gambar dibawah ini
2
Gambar 2 Tampilan Mobile SIG TORA meminta akses
Setelah berhasil login, halaman pertama adalah halaman peta untuk melihat
peta sebaran tora
3
Gambar 4 Tampilan Menu
3 Project
Aplikasi Mobile SIG TORA dikembangkan dengan ditambahkan menu
Dashboard dan Project.
Menu Project sendiri memungkinkan pengguna untuk membuat project sesuai
dengan wilayah masing-masing. Berikut ini adalah tampilan pembuatan project
baru. Project yang sudah dibuat dapat dilihat dalam Survey List dan dapat di
edit sesuai dengan kebutuhan pengguna.
4
Projek adalah kumpulan atau folder atau grou untuk menampung survey bidang
lahan didaerah yang sama , untuk memudahkan pengelompokan, missal
surveyor dapat membuat Project Desa ABC untuk menampung kegiatan survey
bidang P4T ataupun TORA di desa tersebut.
5
Gambar 7. Daftar projek
Untuk melihat detil projek, klik pada nama projek, makan akan muncul tampilan
detil projek
6
Gambar 8. Detil projek
4 Survey Lapangan
Untuk mendukung pekerjaan surveyor lapangan, aplikasi mobile SIG TORA
dilengkapi dengan fitur Survey Lapangan. Dimana pengguna dapat mengetahui
lokasi saat ini berada dimana kemudian melakukan penggambaran langsung di
lapangan sesuai dengan keadaan dan situasi di lapangan. Data yang tergambar
dapat disimpan sebagai format .shp dan kemudian diupload langsung ke
database server.
1. Untuk membuat survey bidang tanah baru, klik pada tombol plus di
halaman detil projek
2. Akan tampil halaman peta dengan basemap Indonesia , ini adalah peta
offline
7
Gambar 9. Tampilan detil survey, tampilan peta
8
Untuk mengetahui lokasi saat ini berada, bisa dengan menekan tombol ,
maka aplikasi akan menunjukan di peta.
1. Tekan tombol ,
2. Buat polygon di peta dengan menyentuh layar
3. Minimal 4 titik
9
Gambar 11, Menggambar polygon
10
Gambar 12 Tampilan melakukan survey digitasi di lapangan
5 Basemap
Selain itu, dalam aplikasi mobile SIG TORA ditambahkan menu yang
memudahkan pengguna dalam melakukan survey di lapangan. Menu tersebut
adalah menu input basemap. Jika pengguna mempunyai basemap sendiri untuk
kebutuhan lebih detail, basemap tersebut dapat diupload ke dalam aplikasi
mobile SIG TORA dalam format data .tiff atau .shp. Untuk menjadi catatan
bahwa sistem koordinat dari basemap tersebut harus dalam WGS 1984.
1. Pastikan peta kerja dalam bentuk geotiff ataupun shape file sudah dicopy
kedalam penyimpanan handphone
2. Tekan tombol
3. Akan keluar jendela baru , untuk memilih geotiff ataupun shapefile
11
Gambar 13 Tampilan pemilihan berkas geotiff atau shape file
Gambar 14 Tampilan melakukan upload file/ basemap ke dalam SIG TORA Mobile
6 Pengukuran
Ketika pengguna melakukan survey lapangan menggunakan SIG TORA Mobile,
pengguna dapat melakukan pengukuran panjang dan luasan bidang atau area
yang sedang disurvey.
12
Gambar 15. Tampilan melakukan pengukuran panjang dan luas data survey
lapangan
7 Pengisian Form
13
Gambar 16 Tampilan Form Terkait Obyek
14
Gambar 18 Tampilan Form Terkait HGU dan Kawasan Hutan
8 Lampiran
Dalam aplikasi Mobile SIG TORA, pengguna dapat menambahkan beberapa
lampiran untuk mendukung data-data tersurvey seperti foto atau gambar,
dan dokumen.
15
Gambar 20 Tampilan Form Lampiran
Untuk menyimpan data hasil survey klik pada tombol disket diatas
kanan.
2. Tekan tombol
16
Lampiran 3.2. Modul: Web Survey
Setelah data diinput dari Aplikasi mobile , maka data tersebut akan bias
dilihat di versi webnya.
Aplikasi Web Survey dapat diakses di https://sig-ra.atrbpn.go.id/survey/login
2. Halaman Login
Masukan ID Pengguna dan kata sandi yang sudah didapatkan dari admin
SIG TORA
2. Halaman Dashboard
1
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 2 Tampilan Dashboard
2
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
b. Foto
4. Data Survey
5. Pengguna
3
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
4 Data Master Kotamadya / Kabupaten
4
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 7 Tampilan data master kelurahan / desa
8 Data Sruvey
User kantor wilayah dapat melihat data yang sudah diinput oleh surveyor
5
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 9 Tampilan Daftar Survey
Untuk melihat isi dari survey bidang tanah tersebut , bisa memilih tombol lihat
6
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 11 Tampilan Detil Survey, halaman Subyek
7
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 12 Tampilan Detil Survey, halaman Obyek
8
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 13 Tampilan Detil Survey, halaman Terkait dengan akses
Gambar 14 Tampilan Detil Survey, halaman eks HGU, tanah terlantar dan tanah
negara lainnya
9
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 15 Tampilan Detil Survey, halaman Pelepasan Hutan
10
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 17 Tampilan Detil Survey, halaman Partisipasi Masyarakat
Khusus untuk pengguna kantor wilayah dapat menyetujui hasil survey dengan
menekan tombol
Dihalaman detil survey
11
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 19 Tampilan Detil Survey, halaman persetujuan kantor wilayah
9 Gallery Foto
Untuk menambahkan foto , masuk ke menu Galery yang terdiri dari dua sub
menu yaitu Album dan Foto
12
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 21 Tampilan halaman Album
13
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
5. Pilih tombol Tambah Foto
6. Masukan Judul Foto
7. Pilih berkas foto
8. Pilih Album foto
9. Tekan tombol Simpan
Setelah data diinput dari Aplikasi mobile , maka data tersebut akan bias
dilihat di versi webnya.
Aplikasi Web Survey dapat diakses di https://sig-ra.atrbpn.go.id/survey/login
2. Halaman Login
14
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 25 Tampilan Depan login Web Survey SIG TORA
Masukan ID Pengguna dan kata sandi yang sudah didapatkan dari admin
SIG TORA
2. Halaman Dashboard
15
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 26 Tampilan Dashboard
3 Data Sruvey
User kantor wilayah dapat melihat data yang sudah diinput oleh surveyor
16
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 28 Tampilan Daftar Survey
Untuk melihat isi dari survey bidang tanah tersebut , bisa memilih tombol lihat
17
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 26 Tampilan Detil Survey, halaman Subyek
18
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 27 Tampilan Detil Survey, halaman Obyek
19
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 28 Tampilan Detil Survey, halaman Terkait dengan akses
Gambar 29 Tampilan Detil Survey, halaman eks HGU, tanah terlantar dan tanah
negara lainnya
20
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 30 Tampilan Detil Survey, halaman Pelepasan Hutan
21
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 32 Tampilan Detil Survey, halaman Partisipasi Masyarakat
Khusus untuk pengguna kantor wilayah dapat menyetujui hasil survey dengan
menekan tombol
Dihalaman detil survey
22
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 34 Tampilan Detil Survey, halaman persetujuan kantor wilayah
4 Gallery Foto
Untuk menambahkan foto , masuk ke menu Galery yang terdiri dari dua sub
menu yaitu Album dan Foto
23
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 36 Tampilan halaman Album
24
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
14. Pilih tombol Tambah Foto
15. Masukan Judul Foto
16. Pilih berkas foto
17. Pilih Album foto
18. Tekan tombol Simpan
Setelah data diinput dari Aplikasi mobile , maka data tersebut akan bias
dilihat di versi webnya.
Aplikasi Web Survey dapat diakses di https://sig-ra.atrbpn.go.id/survey/login
2. Halaman Login
25
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 40 Tampilan Depan login Web Survey SIG TORA
Masukan ID Pengguna dan kata sandi yang sudah didapatkan dari admin
SIG TORA
2. Halaman Dashboard
26
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 41 Tampilan Dashboard
3 Data Sruvey
27
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 43 Tampilan Daftar Projek
28
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 45 Tampilan Detil Survey, halaman peta
29
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 46 Tampilan Detil Survey, halaman Subyek
30
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 47 Tampilan Detil Survey, halaman Obyek
31
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 48 Tampilan Detil Survey, halaman Terkait dengan akses
Gambar 49 Tampilan Detil Survey, halaman eks HGU, tanah terlantar dan tanah
negara lainnya
32
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 50 Tampilan Detil Survey, halaman Pelepasan Hutan
33
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Gambar 53 Tampilan Detil Survey, halaman Partisipasi Masyarakat
34
Manual Aplikasi Web Survey SIG TORA
Lampiran 3.3. Modul SIG TORA Desktop
Sig TORA desktop merupakan tools tambahan untuk analisis data yang ditambahkan
di arcgis desktop. Hal ini dilakukan guna analisis awal dari potensi tora yang ada. Pada
proses ini dipertimbangkan beberapa aspek fisik yang terdiri dari RTRW, keberadaan
gambut, kelerengan, tekstur tanah dan sebagainya. Fungsi dari analisis awal untuk
objek tora biasanya khusus untuk yang pkh dari klhk.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Aplikasi Sistem Informasi Geografi Reforma Agraria (SIG RA) Desktop adalah sebuah
aplikasi berfungsi untuk melakukan Analisis terhadap suatu Subyek Tanah Obyek
Reforma Agraria. Aplikasi ini berupa kumpulan tool yang berjalan di dalam ArcMap
seperti halnya plugin. Aplikasi atau Tools ini dapat diakses dengan cara membuka file
ArcGIS Map Document (.mxd) yang sudah disiapkan sebelumnya, yaitu file sig-ra.mxd
yang berada di dalam direktori atau folder C:\sig-ra\. Gambar berikut menunjukkan
posisi file sig-ra.mxd di dalam Windows Explorer.
Setelah membuka file sig-ra.mxd dengan cara mengklik dua kali, akan tampil aplikasi
ArcMap yang sudah disesuaikan sebelumnya, yaitu adanya menu SIG-RA yang berisi
geoprocessing tools yang digunakan untuk melakukan Analisis Data, Tematik View dan
Pelaporan.
Menu-menu sudah tersusun sesuai dengan urutan pengerjaan, yaitu dimulai dari
Analisa Data, Tematik View dan Pelaporan.
BAB II
Menu ini berfungsi untuk menganalisa Subyek Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA)
dengan data pendukung lainnya seperti Data Rencana Tata Ruang dan Wilayah, Data
Elevasi Tanah dan sebagainya. Pada menu ini terdapat empat submenu yaitu Analisa
Status Kelayakan, Analisa Arahan Program Pertanahan, Analisa Komoditas Unggulan
dan Export Hasil Analisa ke File Geodatabase.
1. Pilih Menu SIG-RA kemudian pilih Analisa Data > Analisa Status Kelayakan
2. Pada interface Analisa Kelayakan masukkan data-data shapefile atau feature
class yang dibutuhkan sesuai dengan kolom yang tersedia. Pada kolom
Output Overlay Data tentukan lokasi dan nama hasil overlay (bisa diabaikan)
data sedangkan untuk Output Analisa Kelayakan tentukan lokasi dan nama
hasil Analisa Kelayakan kemudian OK.
4. Pada Table of Contents akan terbentuk dua buah layer yaitu layer Hasil
Analisa Kelayakan dan Hasil Overlay. Abaikan layer Hasil Kelayakan atau
dapat di-remove dengan klik kanan pada layer Hasil Overlay kemudian pilih
Remove
5. Pilih layer Hasil Analisa Kelayakan kemudian klik kanan pilih Open Attribute
Table untuk melihat hasil analisa kelayakan
Submenu digunakan untuk menganalisa status subyek TORA yang berstatus Layak
mendapatkan
1. Pilih Menu SIG-RA kemudian pilih Analisa Data > Analisa Arahan Program
Pertanahan
2. Pada interface Analisa Arahan Program Pertanahan masukkan data shapefile
Hasil Analisa Kelayakan kemudian pilih OK
4. Pilih layer Hasil Analisa Kelayakan kemudian klik kanan pilih Open Attribute
Table untuk melihat hasil analisa kelayakan
5. Hasil Analisa Arahan Program Pertanahan
1. Pilih Menu SIG-RA kemudian pilih Analisa Data > Analisa Komoditas Unggulan
1. Pilih Menu SIG-RA kemudian pilih Analisa Data > Export Hasil Analisa ke File
Geodatabase
2. Pada interface Export Hasil Analisa ke File Geodatabase masukkan data
shapefile Hasil Analisa Kelayakan pad kolom Input Data dan pada kolom File
Geodatabase pilih File Geodatabase yang telah dibuat sesuai dengan Feature
Class Input Data-nya kemudian pilih OK
TEMATIK VIEW
Menu ini berfungsi untuk menampilkan Hasil Analisa Data yang telah di-export ke
dalam File Geodatabase. Hasil Analisa dapat ditampilkan berdasarkan beberapa tema
yaitu Sebaran TORA (Sebaran berdasarkan kluster, Kriteria atau Kriteria disuatu
Administrasi), Sebaran Status Kelayakan, Sebaran Arahan Program Pertanahan dan
Sebaran Komoditas Unggulan.
Kluster
2. Pada interface Ketersediaan Kluster masukkan feature class pada File
Geodatabase kemudian OK
4. Klik kanan pada Layer kemudian pilih Zoom to Layer untuk melihat lokasi
Sebaran TORA
Apabila ingin melihat detail lokasi dapat menggunakan Tools Zoom In
kemudian drag pada lokasi yang ingin dilihat
3.1.2 Berdasarkan Kriteria
1. Pilih Menu SIG-RA kemudian pilih Tematik View > Sebaran TORA >
Berdasarkan Kriteria
2. Pada interface Kluster HGU, Tanah Terlantar dan Tanah Negara Lainnya
pilih OK
3. Tunggu proses selesai kemudian Close
4. Klik kanan Layer pada Table of Contents kemudian pilih Zoom To Layer
untuk melihat lokasi Sebaran TORA
A. Provinsi
1. Pilih Menu SIG-RA kemudian pilih Tematik View > Sebaran TORA >
Berdasarkan Administrasi > Provinsi
2. Pada interface Ketersediaan TORA by Provinsi masukkan feature class
pada kolom Kluster dan pilih Provinsi yang akan ditampilkan pada kolom
Nama Provinsi lalu OK
4. Klik kanan Layer pada Table of Contents kemudian pilih Zoom To Layer
untuk melihat lokasi Sebaran TORA
5. Hasil Tematik View Sebaran Kriteria Berdasarkan Provinsi
B. Kabupaten
1. Pilih Menu SIG-RA kemudian pilih Tematik View > Sebaran TORA >
Berdasarkan Administrasi > Kabupaten
4. Klik kanan Layer pada Table of Contents kemudian pilih Zoom To Layer
untuk melihat lokasi Sebaran TORA
5. Hasil Tematik View Sebaran Kriteria Berdasarkan Kabupaten
1. Pilih Menu SIG-RA kemudian pilih Tematik View > Sebaran TORA >
Luasan TORA >
Provinsi
2. Pada interface Luasan Kriteria by Provinsi masukkan feature class pada
kolom Kluster dan pilih Provinsi yang akan ditampilkan pada kolom Nama
Provinsi lalu OK
4. Klik kanan Layer pada Table of Contents kemudian pilih Zoom To Layer
untuk melihat lokasi Sebaran TORA
5. Hasil Tematik View Luasan TORA Berdasarkan Provinsi
1. Pilih Menu SIG-RA kemudian pilih Tematik View > Luasan TORA >
Kabupaten
4. Klik kanan Layer pada Table of Contents kemudian pilih Zoom To Layer
untuk melihat lokasi Sebaran TORA yang dihitung Luasannya
1. Pilih Menu SIG-RA kemudian pilih Tematik View > Sebaran Status
Kelayakan >
Status Kelayakan
1. Pilih Menu SIG-RA kemudian pilih Tematik View > Sebaran Status
Kelayakan > Luasan Status Kelayakan
4. Klik kanan Layer pada Table of Contents kemudian pilih Zoom To Layer
untuk melihat lokasi Sebaran Luasan Status Kelayakan
4. Klik kanan Layer pada Table of Contents kemudian pilih Zoom To Layer
untuk melihat lokasi Sebaran Arahan Program Pertanahan
1. Pilih Menu SIG-RA kemudian pilih Tematik View > Sebaran Arahan
Program > Luasan Arahan Program
2. Pada interface Luasan Arahan Program masukkan feature class pada
kolom Kluster dan pilih Provinsi yang akan ditampilkan pada kolom Nama
Provinsi lalu OK
1. Pilih Menu SIG-RA kemudian pilih Tematik View > Sebaran Komoditas
Unggulan >
Komoditas Unggulan
2. Pada interface Komoditas Unggulan masukkan feature class pada kolom
Kluster kemudian pilih Provinsi yang akan ditampilkan pada kolom Nama
Provinsi dan pilih Jenis Komoditasnya pada kolom Jenis Komoditas lalu OK
1. Pilih Menu SIG-RA kemudian pilih Tematik View > Sebaran Komoditas
Unggulan >
Luasan Komoditas
4. Klik kanan Layer pada Table of Contents kemudian pilih Zoom To Layer
untuk melihat lokasi Sebaran Komoditas Unggulan
5. Hasil Tematik View Luasan Komoditas Unggulan
MENU PELAPORAN
Menu ini berfungsi untuk menampilkan sebaran Hasil Redistribusi Tanah yang telah
dilaksanakan sebelumnya dan meng-ekspor Hasil Analisa Data ataupun Hasil Tematik
View ke dalam format non spasial (*.dbf) serta membuat Layout Peta.
4.1 Sebaran Hasil Redistribusi Tanah
Submenu ini berfungsi untuk menampilkan Sebaran Hasil Redistribusi Tanah yang
telah dilaksanakan sebelumnya dan telah tersimpan dalam File Geodatabase.
Berikut ini langkah langkah menggunakan submenu ini
1. Pilih Menu SIG-RA kemudian pilih Pelaporan > Sebaran Hasil Redistribusi Tanah
4. Klik kanan Layer pada Table of Contents kemudian pilih Zoom To Layer untuk
melihat lokasi Sebaran Hasil Redistribusi Tanah
Submenu ini berfungsi untuk meng-export Hasil Analisa Data ataupun Hasil
Tematik View ke dalam data non spasial dalam format ekstensi database file
(*.dbf). Berikut ini langkah langkah menggunakan submenu ini
NB: Buka data dengan Tipe data DBF File bukan XML Document)
Submenu ini berfungsi untuk membuat tampilan menjadi Layout Peta siap untuk
dicetak. Berikut ini langkah langkah menggunakan submenu ini
1
1. GAMBARAN UMUM
Aplikasi Sistem Informasi Geografis Regorma Agraria (SIG-RA) berbasis web
merupakan sistem informasi untuk menampilkan data dan informasi RA secara online
yang dapat diakses secara luas melalui web/internet browser baik komputer desktop
maupun mobile (bergerak) yang dibangun menggunakan platform opensource.
2. HALAMAN ADMIN
2
2.2. Antarmuka Halaman Admin
1. Comments, untuk mengatur komentar user dan publik pada data, perijinan dan
dokumen yang ada di SIG-RA Web
2. Dokumen, untuk mengatur dokumen yang ada diSIG-RA Web
3. Layers, untuk mengatur data yang ada difolder data. Yang diatur region, judul,
service data.
4. Map Layer, untuk mengatur peta-peta yang ada di folder menu Data
5. People - Pengguna, pengaturan user yang akan dikelompokkan pada kelompok
user termasuk mengatur apakah user dapat mengakses halaman admin atau tidak.
3
3. MENGATUR PENGGUNA DAN GRUP
Dalam mengatur pengguna yang dapat mengakses website maka dilakukan
pengaturan berikut:
1. Klik Pengguna pada kategori People. Kita dapat menghapus maupun menambah
pengguna.
4
Terdapat notifikasi untuk kepastian, klik Ya
5
Isikan data pada kolom yang tersedia lalu klik simpan.
2. Mengatur Grup dengan cara pilih pada kategori Auth, kemudian klik Grup
6
Isikan nama grup pada kolom Nama dan pilih hak akses yang diinginkan pindahkan
ke kanan lalu klik simpan.
4. MENGELOLA DATA
Data spasial yang dapat diterima oleh SIG-RA Web adalah dalam format ESRI
Shapefile (SHP), sedangkan untuk data dokumen dalam format Portable Document
Format (PDF), Microsoft Office Document (DOC/X, PPT/X, XLS/X) dan Plain text
(TXT).
7
4.1.1. Persiapan sistem referensi koordinat data
1. Buka aplikasi QuantumGIS.
2. Dalam folder /latihan/ terdapat beberapa sample data shapefile tambahkan
semua data spasial tersebut kedalam QuantumGIS.
3. Lakukan pengecekan proyeksi yang digunakan dengan cara Layer -
Properties atau klik kanan di layer, klik Properties.
4. Pilih menu tab General, lihat pada bagian Coordinate reference system¸
pastikan memiliki CRS WGS 84 EPSG 4326
5. Jika sudah sesuai, jendela Layer properties dapat ditutup dengan menekan
OK.
6. Jika menemukan data shapefile yang memiliki sistem referensi koordinat
tidak sesuai standard, silahkan lakukan perubahan.
7. Simpan semua data yang sudah dilakukan pengecekan dan perubahan
kedalam folder /latihan/upload/
8. Sekarang anda siap mengunggah data shapefile kedalam SIG-RA Web
8
3) Klik kanan kemudian pilih properties
4) Kemudian pilih tab styles, dan atur simbologi layer sesuai dengan
ketentuan pada kamus data
5) Setelah selesai mengatur simbologi, simpan styles layer dalam bentuk file
SLD. Simpan file SLDnya sesuai dengan folder yang ditentukan.
9
4.2. Mengunggah Data
1) Setelah login klik pada menu Data
2) Ketika muncul halaman Data, klik tombol Unggah Layer pada bagian kanan
halaman. Tombol ini tidak akan muncul bila anda tidak login.
3) Keseluruhan data (shp, shx, xml, dbf) dapat langsung di seret pada kolom ini
10
4) Data dapat pula ditambahkan dengan melakukan pencarian data di komputer
lokal dengan menggunakan menu browse
5) Pastikan anda mengatur Izin Melihat dan Izin Mengedit sebelum anda menekan
tombol ”Unggah file”. Agar Admin dapat memverifikasi data yang diunggah, anda
diwajibkan untuk melakukan pengaturan izin lihat dan izin edit sebagai berikut:
○ Siapa yang bisa melihatnya?
● Hilangkan centang dari “Semua pengguna”
● Pilih grup yang ingin diberi akses melihat data ini.
○ Siapa yang bisa download?
○ Siapa yang bisa mengubah metadata?
○ Siapa yang bisa mengedit data untuk layer ini?
○ Siapa yang dapat mengedit gaya untuk layer ini?
● Pilih grup yang ingin diberi akses melihat data ini.
● Anda juga dapat memilih user lain untuk mendapatkan akses dengan
mengisi kolom “pengguna berikut”.
○ Siapa yang bisa mengelola? (Update, menghapus, perizinan perubahan,
mempublikasikan / membatalkan publikasi itu)
● Pilih grup yang ingin diberi akses melihat data ini.
● Anda juga dapat memilih user lain untuk mendapatkan akses dengan
mengisi kolom “pengguna berikut”.
6) Apabila data dianggap benar dan memenuhi syarat, maka akan muncul jenis data
yang akan diupload
11
8) Data yang telah berhasil diapload, pada bagian bawah halaman ini akan muncul
menu tambahan info layer, ubah metadata dan kelola style.
9) Setelah berhasil Unggah/Upload, data akan muncul pada halaman data spasial
RA.
12
2) Langkah berikutnya, Klik pada nama user pilih “Aplikasi GeoServer”
3) Pada halaman GeoServer > Klik Style > lalu Klik “geonode_TRANS1”
13
4) Scrool ke bagian bawah, lalu Klik Browse. Lalu navigasi ke file sld yang sudah
dibuat sebelumnya menggunakan Quantum GIS. Seleksi file sld lalu Klik Open
15
2) Pada halaman Data Preview, klik tombol Unduh Layer
3) Muncul Popup untuk memilih format data yang akan didownload. Klik pada salah
satu format yang dikehendaki untuk mengunduhnya.
16
5. MENAMPILKAN DATA
Pada aplikasi SIG-RA Web, data – data yang telah diolah dari berbagai sumber dan
telah masuk ke dalam aplikasi SIG-RA Web dapat disajikan ke publik dalam bentuk
web map. Web Map di aplikasi SIG-RA Web terdapat pada menu Analisis RA. Pada
menu ini terdapat 5 (lima) web map yang disajikan sesuai dengan hasil analisis
terhadap data – data RA yang telah masuk ke dalam aplikasi. Web map tersebut
adalah :
Sebaran TORA
Arahan Program
Komoditas
Status Tahapan RA
Hasil Pelaksanaan RA
17
5.1 Menampilkan Data Lokal Server
Administrator dari aplikasi ini dapat mengelola tampilan dan layer yang akan disajikan
dalam web map tersebut. Dalam modul ini akan ditunjukkan bagaimana cara
menampilkan data ke dalam salah satu web map analisis RA.
1) Masuk ke dalam aplikasi sebagai admin.
2) Buka menu analisis RA.
3) Kita akan menampilkan data yang telah kita olah di bab sebelumnya ke dalam
Web Map. Data yang diupload sebelumnya merupakan data Transmigrasi
dengan simbologi “kriteria” TORA sehingga data tersebut akan dimasukkan ke
dalam web map “Sebaran TORA”.
19
9) Agar layer tadi tampil secara permanen, admin dapat melakukan penyimpanan
dengan klik tombol save. Kemudian pilih save.
20
4) Mulai lakukan digitasi langsung pada peta.
21
8) Jika terjadi kesalahan pada penggambaran, klik pada tombol edit
geometry.
22
9) Klik tombol edit atribut untuk melakukan editing terhadap data
atributenya.
23
LAMPIRAN 3.5. Form by name by addres
HASIL PENATAAN ASSET REFORM DAN AKSES REFORM
(BY NAME BY ADDRESS)
KABUPATEN/KOTA……….
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Maksud dan Tujuan
II. PELAKSANAAN KEGIATAN REFORMA AGRARIA TAHUN 20.... (T0)
a. Laporan Realisasi pelaksanaan Reforma Agraria se Provinsi/Kabupaten/Kota
(asset reform dan akses reform);
b. Laporan success story pelaksanaan reforma agraria secara utuh (aset plus
akses) beserta informasi perubahan/perkembangan/capaian peningkatan
kondisi subyek Reforma Agraria
c. Masalah dan Kendala Pelaksanaan Kegiatan
d. Langkah-Langkah Penanganan Masalah
III. RENCANA KEGIATAN TAHUN 20... (T+1)
a. Rencana lokasi tanah obyek reforma agraria (TORA) se-
Provinsi/Kabupaten/Kota.
b. Arahan program-program akses reform dan pemberdayaan dalam kerangka
reforma agraria
IV. PENUTUP
V. LAMPIRAN
a. Daftar Hasil Penataan Asset Reform dan Akses Reform (by name by addres)
b. Daftar Isian Masalah Pelaksanaan Reforma Agraria
Catatan :
Laporan dibuat dalam bentuk hardcopy dan softcopy
LAMPIRAN 3.7. Surat Rekomendasi Penataan Aset GTRA Provinsi
Nomor : Jakarta,
Sifat : Segera
Lampiran : 1 (satu) berkas*
Hal : Rekomendasi Potensi TORA untuk
ditetapkan menjadi TORA untuk
selanjutnya ditindaklanjuti dengan
Penataan Aset
Yth. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional selaku Ketua Gugus
Tugas Reforma Agraria Pusat
di Jakarta
Demikian yang dapat kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan terima kasih.
Gubernur Provinsi………………,
selaku
Ketua Gugus Tugas Reforma Agraria Provinsi
…………………..
(nama)
Tembusan :
1. Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah, Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
2. Direktur Jenderal Penataan Agraria, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional;
3. Direktur Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
4. Direktur Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
5. Direktur Jenderal Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
6. Bupati/Walikota …. Selaku Ketua Tim Gugus Tugas Reforma Agraria
Kabupaten/Kota …
7. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi…;
8. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota…;
9. Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten/Kota…;*****
10. Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten/Kota…;
11. Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten/Kota…;
12. dst
Keterangan:
* Lampiran dalam surat ini adalah salinan Berita Acara Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria
Kabupaten/Kota…;
** Potensi TORA selain yang berasal dari Pelepasan Kawasan Hutan dan Tanah Terlantar.
Catatan:
1. Untuk TORA yang berasal dari Pelepasan Kawasn Hutan tidak diperlukan Penetapan TORA oleh
Menteri ATR/KBPN karena sudah ditetapkan sebagai TORA melalui SK Menteri LHK.
2. Untuk TORA yang berasal dari Tanah Terlantar tidak diperlukan Penetapan TORA lagi karena SK
Menteri ATR/KBPN tentang Pendayagunaan Tanah Terlantar untuk Reforma Agraria merupakan
penetapan TORA itu sendiri.
*** Menyesuaikan dengan hasil pemeriksaan yang tertuang dalam Berita Acara Rapat Koordinasi Gugus
Tugas Reforma Agraria Kabupaten/Kota…
**** Berita Acara penanganan penanganan atau upaya penyelesaian sengketa atau konflik agrarian yang
difasilitasi atau dikoordinasikan oleh Gugus Tugas Reforma Agraria.
***** OPD terkait, termasuk yang berkaitan langsung dengan kegiatan Penataan Akses di lokasi tersebut
LAMPIRAN 3.8. Surat Rekomendasi Penataan Akses GTRA Provinsi
Nomor : Jakarta,
Sifat : Segera
Lampiran : 1 (satu) berkas*
Hal : Rekomendasi Potensi Penataan
Akses pada Lokasi Potensi TORA
a Berita Acara Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria berdasarkan hasil
pendataan potensi penataan akses yang terletak pada lokasi Potensi TORA … (sebutkan
potensi sumber TORA-nya) di Desa ….., Kecamatan...., Kabupaten/Kota..., dengan hasil
sebagai berikut:
1.Mempunyai potensi berupa ekonomi berupa …. (bisa lebih dari 1 (satu), sebutkan);
2.Pelatihan atau pendampingan yang dibutuhkan …
3.Fasilitas permodalan yang dibutuhkan …
4.Infrastruktur yang perlu dibangun atau diperbaiki berupa …. (bisa lebih dari 1 (satu),
sebutkan)
5. Lain-lain… (sebutkan sesuai dengan hasil pendataan potensi penataan akses)
b Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, kami Gugus Tugas Reforma Agraria
Provinsi............ merekomendasikan Potensi Penataan Akses yang telah teridentifikasi
untuk kemudian ditindaklanjuti oleh Kementerian/Lembaga/Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) dan/atau instansi terkait sesuai dengan kewenangannya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya
kami ucapkan terima kasih.
Gubernur Provinsi………………,
selaku
Ketua Gugus Tugas Reforma Agraria
Provinsi…………………..
(nama)
Tembusan :
1. Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah, Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
2. Direktur Jenderal Penataan Agraria, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional;
3. Direktur Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
4. Direktur Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
5. Direktur Jenderal Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
6. Gubernur Provinsi …. Selaku Ketua Tim Gugus Tugas Reforma Agraria Provinsi ….
7. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi…;
8. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota…;
9. Organisasi Perangkat Daerah Provinsi…;*****
10. Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten/Kota…;
11. dst
Keterangan:
* Lampiran dalam surat ini adalah salinan Berita Acara Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria
Kabupaten/Kota…;
** Menyesuaikan dengan hasil pemeriksaan yang tertuang dalam Berita Acara Rapat Koordinasi Gugus
Tugas Reforma Agraria Kabupaten/Kota…
*** OPD terkait, termasuk yang berkaitan langsung dengan kegiatan Penataan Akses di lokasi tersebut
LAMPIRAN 3.9. Surat Rekomendasi Penataan Aset GTRA Kab/Kota
Nomor : Jakarta,
Sifat : Segera
Lampiran : 1 (satu) berkas*
Hal : Rekomendasi Potensi TORA untuk
ditetapkan menjadi TORA untuk
selanjutnya ditindaklanjuti dengan
Penataan Aset
Yth. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional selaku Ketua Gugus
Tugas Reforma Agraria Pusat
di Jakarta
Demikian yang dapat kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan terima kasih.
Bupati/Walikota………………,
selaku
Ketua Gugus Tugas Reforma Agraria
Kabupaten/Kota…………………..
(nama)
Tembusan :
1. Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah, Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
2. Direktur Jenderal Penataan Agraria, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional;
3. Direktur Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
4. Direktur Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
5. Direktur Jenderal Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
6. Gubernur Provinsi …. Selaku Ketua Tim Gugus Tugas Reforma Agraria Provinsi ….
7. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi…;
8. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota…;
9. Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten/Kota…;*****
10. Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten/Kota…;
11. Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten/Kota…;
12. dst
Keterangan:
* Lampiran dalam surat ini adalah salinan Berita Acara Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria
Kabupaten/Kota…;
** Potensi TORA selain yang berasal dari Pelepasan Kawasan Hutan dan Tanah Terlantar.
Catatan:
1. Untuk TORA yang berasal dari Pelepasan Kawasn Hutan tidak diperlukan Penetapan TORA oleh
Menteri ATR/KBPN karena sudah ditetapkan sebagai TORA melalui SK Menteri LHK.
2. Untuk TORA yang berasal dari Tanah Terlantar tidak diperlukan Penetapan TORA lagi karena SK
Menteri ATR/KBPN tentang Pendayagunaan Tanah Terlantar untuk Reforma Agraria merupakan
penetapan TORA itu sendiri.
*** Menyesuaikan dengan hasil pemeriksaan yang tertuang dalam Berita Acara Rapat Koordinasi Gugus
Tugas Reforma Agraria Kabupaten/Kota…
**** Berita Acara penanganan penanganan atau upaya penyelesaian sengketa atau konflik agrarian yang
difasilitasi atau dikoordinasikan oleh Gugus Tugas Reforma Agraria.
***** OPD terkait, termasuk yang berkaitan langsung dengan kegiatan Penataan Akses di lokasi tersebut
LAMPIRAN 3.10. Surat Rekomendasi Penataan Akses GTRA Kab/Kota
Nomor : Jakarta,
Sifat : Segera
Lampiran : 1 (satu) berkas*
Hal : Rekomendasi Potensi Penataan
Akses pada Lokasi Potensi TORA
a Berita Acara Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria berdasarkan hasil
pendataan potensi penataan akses yang terletak pada lokasi Potensi TORA … (sebutkan
potensi sumber TORA-nya) di Desa ….., Kecamatan...., Kabupaten/Kota..., dengan hasil
sebagai berikut:
1. Mempunyai potensi berupa ekonomi berupa …. (bisa lebih dari 1 (satu), sebutkan);
2. Pelatihan atau pendampingan yang dibutuhkan …
3. Fasilitas permodalan yang dibutuhkan …
4. Infrastruktur yang perlu dibangun atau diperbaiki berupa …. (bisa lebih dari 1 (satu),
sebutkan)
5. Lain-lain… (sebutkan sesuai dengan hasil pendataan potensi penataan akses)
b Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, kami Gugus Tugas Reforma Agraria
Kabupaten/Kota............ merekomendasikan Potensi Penataan Akses yang telah
teridentifikasi untuk kemudian ditindaklanjuti oleh Kementerian/Lembaga/Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) dan/atau instansi terkait sesuai dengan kewenangannya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya
kami ucapkan terima kasih.
Bupati/Walikota………………,
selaku
Ketua Gugus Tugas Reforma Agraria
Kabupaten/Kota…………………..
(nama)
Tembusan :
1. Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah, Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
2. Direktur Jenderal Penataan Agraria, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional;
3. Direktur Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
4. Direktur Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
5. Direktur Jenderal Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
6. Gubernur Provinsi …. Selaku Ketua Tim Gugus Tugas Reforma Agraria Provinsi ….
7. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi…;
8. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota…;
9. Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten/Kota…;*****
10. Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten/Kota…;
11. Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten/Kota…;
12. dst
Keterangan:
* Lampiran dalam surat ini adalah salinan Berita Acara Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria
Kabupaten/Kota…;
** Menyesuaikan dengan hasil pemeriksaan yang tertuang dalam Berita Acara Rapat Koordinasi Gugus
Tugas Reforma Agraria Kabupaten/Kota…
*** OPD terkait, termasuk yang berkaitan langsung dengan kegiatan Penataan Akses di lokasi tersebut
Lampiran 3.11. SK Kampung RA
TENTANG
BUPATI/WALIKOTA ............................
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di ....
pada tanggal ....
.
BUPATI/WALIKOTA ..................
SELAKU KETUA GUGUS TUGAS
KABUPATEN /KOTA .....
( ......................................... )
TEMBUSAN disampaikan Kepada Yth :
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia di Jakarta;
2. Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia di Jakarta;
3. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional di Jakarta;
4. Direktur Jenderal Penataan Agraria, Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional di Jakarta;
5. Gubernur Provinsi .............. di Tempat
6. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi ………
7. Kejaksaan Negeri Kabupaten/Kota... di Tempat;
8. Kepala Kepolisian Resort Kabupaten/Kota...di Tempat;
9. Komandan Distrik Militer Kabupaten/Kota... di Tempat;
10. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota ............ di Tempat;
11. Arsip.
Lampiran 5.1. Lampiran IV SE Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional tentang Pelaksanaan dan Pertanggung Jawaban Realisasi
Anggaran Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional
Nomor 05/SE-100.3/XII/2018
Lampiran 5.2. Lampiran IX SE Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional tentang Pelaksanaan dan Pertanggung Jawaban Realisasi
Anggaran Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional
Nomor 05/SE-100.3/XII/2018
Lampiran 5.3. Lampiran X SE Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional tentang Pelaksanaan dan Pertanggung Jawaban Realisasi
Anggaran Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional
Nomor 05/SE-100.3/XII/2018