Anda di halaman 1dari 153

0

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya
atas berkah dan perkenan-NYA-lah kami mampu melaksanakan tugas yang
menjadi tanggung jawab kami dengan semaksimal mungkin, hingga terwujudnya
laporan pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, khususnya untuk bulan April 2014.
Dalam perjalanan waktu pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Provinsi
DIY sampai dengan akhir bulan ini, berbagai kegiatan sesuai tahapan program
telah dilaksanakan dengan baik dan capaian kemajuan kegiatan menunjukkan
kinerja yang cukup memuaskan. Laporan ini diharapkan dapat memberi gambaran
secara menyeluruh tentang dinamika pelaksanaan program di lapangan mencakup
Gambaran Umum PNPM-MPd di Prov. DIY, Kemajuan dan Pengembangan
Program, Pengendalian Program, dan kendala-kendala yang terjadi.
Tahapan TA 2013 bulan ini sudah memasuki tahapan akhir pencairan dan
penyaluran dana serta penyelesaian akhir kegiatan fisik lapangan. Semua
kecamatan sudah mencairkan dan menyalurkan dana BLM 100% dan sudah
melaksanakan Musdes Serah Terima 100%. Proses tahapan perencanaan TA 2014
juga sudah dimulai sejak bulan November 2013, saat ini memasuki tahapan
Musrenbangkec, penetapan usulan 2014 dan Musrenbangkab.
Demikian laporan bulan April 2014 ini kami sampaikan. Walaupun kami
sudah berusaha sebaik mungkin namun kami sadar bahwa laporan ini masih jauh
dari

kesempurnaan.

Untuk

itu

kami

akan

sangat

berterimakasih

dan

mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi lebih sempurnanya


laporan bulanan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi stakeholders di tingkat
Pusat dan Provinsi serta para pembaca sekalian.
Yogyakarta, 10 Mei 2014
Hormat kami,
Plt Team Leader KMW-IV Prov DIY

(Ir. H. A. Sutrisno,M.Si)

RINGKASAN EKSEKUTIF
TA 2014 ini DIY mendapat alokasi 3 program yaitu PNPM-MPd reguler di 4
kabupaten 36 kecamatan, PNPM-MPd SPP-SPPN Integrasi di 2 kabupaten yaitu
Kab Gunungkidul (18 kecamatan) dan Sleman (10 kecamatan), dan PNPM-MPd
Pola Khusus MP3KI di 2 kabupaten yaitu Kab Gunungkidul (3 kecamatan) dan
Bantul (1 kecamatan).
Tahapan PNPM-MPd T.A. 2013 reguler sampai akhir bulan ini sudah
menyelesaikan semua tahapan smapai dengan Musdes Serah Terima di 252 desa
(100,00%). Progress Fisik PNPM-MPd regular 100% di semua desa. PNPM-MPd
Integrasi T.A. 2013 sampai akhir bulan ini sudah menyelesaikan semua tahapan
sampai dengan Musdes Pertanggungjawaban 100,00 % dan Musdes Serah Terima
100,00 %. Progress Fisik PNPM-MPd Integrasi rata-rata provinsi 100%.
Dana BLM PNPM-MPd reguler T.A. 2013 dari alokasi Rp. 93.992.500.000,(terdiri dari APBN Rp. 88.160.000.000,- dan APBD Rp. 5.832.500.000,-) sudah
dicairkan Rp. 93.992.500.000,- (100%) terdiri dari APBN Rp. 88.160.000.000,- (100%)
dan APBD Rp. 5.832.500.000,- (100%), dan sudah disalurkan ke desa 100%. Dana
BLM PNPM-MPd Integrasi T.A. 2013 dari alokasi Rp. 8.500.000.000,- (terdiri dari
APBN Rp. 6.000.000.000,- dan APBD Rp. 2.500.000.000,-) sudah dicairkan Rp.
8.500.000.000,- (100%) terdiri dari APBN Rp. 6.000.000.000,- (100%) dan APBD Rp.
2.500.000.000,- (100%), dan sudah disalurkan ke desa Rp. 8.500.000.000,- (100%).
Alokasi T.A. 2013 untuk DOK Kecamatan Rp. 2.452.412.000,- sudah dicairkan
Rp. 2.452.412.000,- (100%) dan sudah digunakan Rp. 2.439.326.000,- (99,47%). Dari
36 kecamatan program, yang mendapatkan alokasi DOK PL UPK sebanyak 34
kecamatan dengan alokasi per kecamatan 12 juta. Alokasi T.A. 2013 untuk DOK PL
UPK Rp. 408.000.000,- sudah dicairkan Rp. 408.000.000,- (100%) dan sudah
digunakan Rp. 373.000.000,- (91,42%). Alokasi T.A. 2013 untuk DOK Integrasi Rp.
400.000.000,- sudah dicairkan Rp. 400.000.000,- (100%) dan sudah digunakan Rp.
391.155.000,- (97,79%). DOK RBM dari alokasi Rp. 300.000.000,- sudah dicairkan
Rp. 300.000.000,- (100%) dan sudah digunakan Rp. 300.000.000,- (100%).
Tahapan PNPM-MPd T.A. 2014 reguler sampai akhir bulan ini sudah
menyelesaikan Musrenbangkec 100 %. PNPM-MPd Integrasi T.A. 2014 sudah
menyelesaikan Musrenbangdes dan pembuatan proposal serta Musrenbangkab.
Ringkasan Eksekutif April 2014 - Prov DIY

ii

PNPM-MPd Pola Khusus MP3KI T.A. 2014 sudah menyelesaikan MAD Sosialisasi,
Pembentukan TPK dan Pokja, dan Kompilasi usulan desa.
Dana bergulir yang dikelola Unit Pengelola Kegiatan (UPK) di 36
kecamatan program dan

20 kecamatan paska program di 4 kabupaten

menunjukkan kinerja yang cukup baik ditunjukkan dengan asset produktif yang
terus berkembang dari asset awal dari program sebesar Rp. 85.043.931.873,- sampai
akhir bulan ini sudah mencapai Rp. 191.825.401.353,- dengan tingkat kelancaran
pengembalian pinjaman rata-rata provinsi 97,42%dimana tingkat kelancaran
pengembalian kegiatan UEP 95,19% dan SPP 98,22%. Kelompok aktif yang saat ini
dilayani UPK di 56 UPK sekarang mencapai

10.854 kelompok terdiri dari

3.096

kelp UEP dan 7.758 kelp SPP. Surplus berjalan UPK sampai bulan ini di tahun 2014
sebesar Rp. 10.458.355.510,-. Namun sampai dengan akhir bulan ini tunggakan total
Prov. DIY sudah mencapai Rp. 9.333.687.649,-

turun dari bulan lalu Rp.

9.527.365.889,-. Sebagian besar tunggakan adalah tunggakan UEP warisan PPK


tahun 1998 s/d 2003 yang sudah sulit dilacak kembali datanya. Dari 56 UPK, yang
masuk kategori UPK Sehat-Kuat 53, Cukup-Sehat-Kuat 2, dan Tidak-Sehat-Lemah 1
Tidak ada UPK yang masuk kategori Tidak Sehat.

Ringkasan Eksekutif April 2014 - Prov DIY

iii

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR.......................................................................................................
RINGKASAN EKSEKUTIF..............................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
DAFTAR TABEL, BAGAN DAN CHART.........................................................................

i
ii
iv
viii

BAB I

PENDAHULUAN................................................................................................
1.1 Gambaran Umum....................................................................................
1.2 Pendampingan Pelaksanaan..................................................................
1.3 Cakupan Lokasi dan Jenis Program PNPM Mandiri Perdesaan..........
1.3.1 Lokasi dan Alokasi Program PNPM MPd Reguler...........................
1.3.2 Lokasi dan Alokasi PNPM Integrasi SPP-SPPN..............................
1.3.3 Lokasi dan Alokasi PNPM-MPd Pola Khusus MP3KI T.A. 2014.......
1.3.4 Lokasi dan Alokasi Program Ruang Belajar Masyarakat.................
1.3.5 Lokasi dan Alokasi Program Khusus Paska Bencana.....................
1.4 Kegiatan di Bulan Berjalan.....................................................................

1
1
3
4
6
10
11
11
11
12

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM.........................................................


2.1 Pelaksanaan Kegiatan Program PNPM MPd Reguler...........................
2.1.1 Kondisi Pelaksanaan.....................................................................
2.1.2 PNPM MPd TA 2012......................................................................
2.1.2.1 Progres Tahapan & Penyelesaian Kegiatan........................

13
13
13
14
14

2.1.3 PNPM MPd TA 2013......................................................................


2.1.3.1 Progres Tahapan................................................................
2.1.3.2 Penyediaan DDUB .............................................................
2.1.3.3 Daftar Lokasi dengan tambahan DDUB dan DOK..............
2.1.3.4 Pencairan dan Penyaluran DOK Kecamatan......................
2.1.3.5 Pencairan dan Penyaluran DOK PL-UPK TA 2013. ....
2.1.3.6 Pencairan dan Penyaluran BLM TA 2013.. ...

15
15
16
16
17
17
18

2.2

Pelaksanaan Kegiatan Program PNPM MPd Integrasi......................... 18


2.2.1 Kondisi Pelaksanaan 18
2.2.2 PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN TA 2012.. 19
2.2.2.1 Progres Tahapan dan Penyelesaian Kegiatan................... 19
2.2.3 PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN TA 2013 ...................................
2.2.3.1 Progres Tahapan.. .
2.2.3.2 Penyediaan DDUB.....................................................
2.2.3.3 Daftar Lokasi dengan Tambahan DDUB dan DOK. . . .
2.2.3.4 Pencairan dan Penyaluran DOK Integrasi 2013................
2.2.3.5 Pencairan dan Penyaluran BLM Kegiatan.........................

2.3

20
20
21
21
22
22

Pelaksanaan Kegiatan Ruang Belajar Masyarakat............................... 23


2.3.1 Kondisi Pelaksanaan.....................................................................
23
2.3.2 Pelaksanaan Kegiatan RBM TA 2012.. 23
2.3.3 Hasil Kegiatan RBM TA 2012.........................................................
25

2.3.4 Pelaksanaan Kegiatan RBM TA 2013...


2.3.5 Hasil Kegiatan RBM TA 2013.........................................................
2.3.6 Pencairan dan Penggunaan DOK RBM TA 2013..
2.4
2.5

Pelaksanaan Kegiatan Program PNPM MPd Paska Bencana..............28


2.4.1 Kondisi Pelaksanaan.....................................................................
28
2.4.2 Progres Tahapan Pasca Bencana T.A. 2012.................................. 29
Standard Capaian Kinerja Pelaksanaan Program / KPI........................ 30
2.5.1 Capaian Kinerja Tahapan PNPM-MPd Reguler............................. 30
2.5.2 Capaian Kinerja Tahapan PNPM-MPd Integrasi............................ 30
2.5.3 Capaian Kinerja Anggaran.............................................................
31
2.5.4 Capaian Kinerja Pelaksanaan Program / KPI................................ 31

BAB III PENDAMPINGAN PROGRAM..........................................................................


3.1

26
27
28

33

Regional Management Consultant IV Provinsi.....................................


3.1.1 Realisasi Kegiatan Team RMC-IV Provinsi....................................
3.1.2 Realisasi Perjalanan Dinas Team RMC-IV Provinsi.......................
Status Tenaga Ahli Regional Management Consultant Provinsi.........
Pendampingan oleh Fasilitator Kabupaten...........................................
3.3.1 Realisasi Perjalanan Dinas Fasilitator Kabupaten.........................

33
33
34
36
36
37

BAB IV LAPORAN BIDANG SPESIALISASI.................................................................


4.1 Spesialisasi Pengaduan dan Penanganan Masalah.............................
4.1.1 Pengelolaan Pengaduan................................................................
4.1.2 Penanganan Masalah....................................................................
4.1.2.1 Penanganan Masalah Litigasi............................................
4.1.2.2 Penanganan Masalah Non Litigasi....................................
4.1.2.3 Penanganan Kasus Besar yang sedang berjalan..............
4.1.3 Penanganan Lokasi Bermasalah....................................................
4.1.3.1 Lokasi Potensi Bermasalah................................................
4.1.3.2 Kecamatan Bermasalah....................................................
4.1.4 Tindak Lanjut Hasil Audit Eksternal................................................
4.1.5. Indikasi Penyimpangan Prosedur & Penyalahgunaan Dana ........
4.1.6. Kualitas dan Kinerja Program ......................................................

38
38
38
39
39
39
40
42
42
74
74
81
81

3.2
3.3

4.2

Spesialisasi Financial Management Support........................................

83

4.2.1 Pencairan BLM dan Dokumen SP2D TA 2013...............................


4.2.1.1 Pencairan BLM PNPM MPd & Laporan SP2D...................
4.2.1.2 Pencairan DOK PNPM MPd & Laporan SP2D..................
4.2.1.3 Pencairan DOK PL UPK & Laporan SP2D........................
4.2.1.4 Pencairan BLM PNPM Integrasi........................................
4.2.1.5 Pencairan DOK PNPM Integrasi........................................
4.2.1.6 Pencairan DOK RBM.........................................................
4.2.1.7 Ringkasan Status Backlog SP2D......................................
4.2.1.8 Manajemen Pengelolaan Dokumen SPM dan SP2D.........

83
83
83
83
84
84
84
85
85

4.2.2 Keuangan Mikro............


4.2.2.1 Perkembangan Aset Dana Bergulir 85
4.2.2.2 Laporan Operasional Micro Finance..
4.2.2.3 Tingkat Pengembalian Pinjaman UEP dan SPP. .
4.2.2.4 Pinjaman Bermasalah dan Penanganannya.
4.2.2.5 Perkembangan Kelompok SPP dan UEP.....
4.2.2.6 Pemetaan dan Kesehatan UPK..

85
85
87
89
90
92
vi

4.2.2.7 Capaian KPI...

92

4.2.3 Audit Internal................ 94


4.2.3.1 Garis Besar Pelaksanaan Audit Internal. . . 94
4.2.3.2 Review dan Analisa Hasil Audit. . 95
4.2.3.2.1 Aktifitas Audit Internal...... 97
4.2.3.2.2 Temuan Audit (LHA)..... 102
4.2.3.2.3 Pokok-Pokok Temuan. . 105
4.2.3.2.4 Kualitas Temuan
. . 107
4.3

Spesialisasi Human Resource Development........................................ 109


4.3.1 Kebutuhan, Realisasi, dan Kekosongan Fasilitator ........ 109
4.3.1.1 Kebutuhan Fasilitator..........................................................110
4.3.1.2 Realisasi Pengisian Fasilitator............................................111
4.3.1.3 Kekosongan Fasilitator.......................................................111
4.3.2 Rekrutmen dan Mobilisasi Fasilitator..............................................111
4.3.3 Evaluasi Kinerja Fasilitator............................................................. 113

4.4

Spesialisasi Training............................................................................... 114


4.4.1 Pengelolaan Workshop dan Rakor................................................. 114
4.4.2 Kegiatan Pelatihan dan Penguatan Kapasitas................................ 114
4.4.2.1 Fasilitator............................................................................ 114
4.4.2.2 Masyarakat......................................................................... 115
4.4.3 Pembiayaan Pelatihan................................................................... 115

4.5

Spesialisasi Infrastruktur....................................................................... 116


4.5.1 PNPM Mandiri Perdesaan TA 2012................................................ 117
4.5.1.1 Penerima Manfaat Kegiatan Prasarana............................ 117
4.5.1.2 Kemajuan Fisik Biaya....................................................... 118
4.5.1.3 Kemajuan Penyerapan HOK dan Tenaga Kerja................ 120
4.5.1.4 Status Akhir Kegiatan....................................................... 122
4.5.2 PNPM Mandiri Perdesaan TA 2013................................................ 122
4.5.2.1 Penerima Manfaat Kegiatan Prasarana............................ 124
4.5.2.2 Kemajuan Fisik Biaya....................................................... 125
4.5.2.3 Kemajuan Penyerapan HOK dan Tenaga Kerja................ 125
4.5.2.4 Status Akhir Kegiatan....................................................... 126
4.5.3 PNPM Mandiri Perdesaan T.A. 2014.............................................. 127
4.5.3.1 Kemajuan Fisik Biaya....................................................... 128
4.5.3.2 Kemajuan Penyerapan HOK & Tenaga Kerja................... 129
4.5.3.3 Status Akhir Kegiatan.......................................................130
4.5.4 PNPM Integrasi SPP-SPPN TA 2012.............................................. 126
4.5.4.1 Penerima Manfaat Kegiatan Prasarana............................ 126
4.5.4.2 Kemajuan Fisik Biaya....................................................... 127
4.5.4.3 Kemajuan Penyerapan HOK dan Tenaga Kerja................ 129
4.5.4.4 Status Akhir Kegiatan....................................................... 130
4.5.5 PNPM Integrasi SPP-SPPN TA 2013............................................. 130
4.5.5.1 Penerima Manfaat Kegiatan Prasarana............................ 130
4.5.5.2 Kemajuan Fisik Biaya....................................................... 131
4.5.5.3 Kemajuan Penyerapan HOK dan Tenaga Kerja................ 131
4.5.5.4 Status Akhir Kegiatan....................................................... 132
4.5.6 PNPM Integrasi SPP-SPPN TA. 2014............................................ 133
4.5.6.1 Penerima Manfaat Kegiatan Prasarana............................ 134
4.5.6.2 Kemajuan Fisik Biaya....................................................... 135
4.5.6.3 Kemajuan Penyerapan HOK & Tenaga Kerja................... 136
4.5.6.4 Status Akhir Kegiatan....................................................... 137

vii

4.6

Spesialisasi Information Education, Communication..........................


4.6.1 Pengembangan dan Pengelolaan Media.........................................
4.6.1.1 Media Cetak......................................................................
4.6.1.2 Media Online (Web)...........................................................
4.6.1.3 Media Lainnya...................................................................
4.6.2 Pengelolaan Papan Informasi.........................................................
4.6.3 Best Practice...................................................................................
4.6.4 Capaian KPI....................................................................................
4.6.4.1 Pemetaan Papan Informasi ..............................................
4.6.4.2 Pemetaan Web Blog ........................................................

132
132
133
133
135
135
136
137
137
138

4.7

Spesialisasi Management Information System......................................


4.7.1 Pengelolaan Database Offline di provinsi dan kabupaten..............
4.7.2 Pengelolaan Database Online di provinsi dan kabupaten..............
4.7.3 Penguatan Kapasitas dalam Database..........................................
4.7.3.1 Fasilitator Kabupaten.........................................................
4.7.3.2 Asisten MIS dan Operator Komputer di Kabupaten............

138
138
139
139
139
140

BAB V PNPM MPd INTEGRASI SPP-SPPN.................................................................


5.1 Progres Tahapan Kegiatan Integrasi SPP-SPPN.......................................
5.2 Progres Pencairan dan Penyaluran BLM...................................................
5.3 Progres Pencairan dan Penyaluran DOK..................................................
5.4 Gambaran Pelaksanaan Kegiatan..............................................................
5.4.1 Kegiatan Pengintegrasian..............................................................
5.4.2 Kegiatan Peningkatan Kapasitas...................................................
5.4.3 Kegiatan Pendukung.....................................................................

141
141
142
143
144
144
148
153

5.5 Review Regulasi PNPM Integrasi...............................................................


5.5.1 Regulasi Perencanaan Pembangunan Partisipatif..............
5.5.2 Regulasi Kerjasama, Kelembagaan, & Perlindungan Aset............
5.5.3 Regulasi Pengelolaan Kewenangan, Keuangan Desa...........
5.6 Permasalahan............................................................................................
5.7 Isu-Isu Khusus............................................................................................

154
154
156
156
157
158

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................. 161


6.1 Kesimpulan............................................................................................... 161
6.2 Saran......................................................................................................... 161

Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6

:
:
:
:
:
:

Daftar Tenaga Ahli IV


Data Induk Fasilitator
Rekapitulasi DPHT
Data Mapping Fasilitator
Progres Penyediaan DDUB TA 2013
Progres Tahapan Kegiatan
vii
i

Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10

:
:
:
:

Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15

:
:
:
:
:

Perkembangan Pencairan dan Penyaluran Dana BLM


Perkembangan Pencairan dan Penyaluran Dana DOK
Progres Fisik, Biaya, HOK
Ringkasan Hasil dan Data Kuantitatif Kegiatan (Tabel Kegiatan Per
Proyek)
Laporan Ke-UPK-an
Laporan Kegiatan Pelatihan
Perkembangan Jumlah dan Jenis Pengaduan
SPP-SPPN (Integrasi)
Progres Pasca Bencana

ix

BAB I
Pendahuluan
1.1. Gambaran Umum
Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di
Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan
struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Persoalan pengangguran lebih dipicu
oleh rendahnya kesempatan dan peluang kerja bagi angkatan kerja di perdesaan.
Upaya untuk menanggulanginya harus menggunakan pendekatan multi disiplin
yang berdimensi pemberdayaan. Pemberdayaan yang tepat harus memadukan
aspek-aspek penyadaran, peningkatan kapasitas, dan pendayagunaan.
Program pemberdayaan masyarakat dengan konsep dana block grant
langsung ke desa/masyarakat diawali dengan program Inpres Desa Tertinggal
(IDT)

tahun

1994-1996

dibawah

Bappenas,

dilanjutkan

dengan

Program

Pembangunan Prasarana Pendukung Desa Tertinggal (P3DT) tahun 1995-2001


dibawah Bappenas/Dirjend Bangda, Program Pengembangan Kecamatan (PPK)
1998-2006 dibawah Dirjend PMD Kemendagri dan Program Penanggulangan
Kemiskinan Perkotaan (P2KP) 1999-2006 dibawah Dirjend Cipta Karya Kementrian
PU.
Pada 30 April 2007 PNPM-Mandiri diluncurkan Presiden di Kota Palu,
Provinsi Sulawesi Tengah terdiri dari :
1. PNPM Mandiri Perdesaan yang merupakan pernyempurnaan dari Program
Pengembangan Kecamatan (PPK) yang dikelola oleh Ditjen PMD Depdagri, dan
2. PNPM Mandiri Perkotaan yang merupakan penyempurnaan dari Program
Pengentasan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang dikelola oleh Ditjen Cipta
Karya Dept. Pekerjaan Umum.
Pada Tahun 2008, pada PNPM Mandiri ditambahkan program-program yang
berbasis pemberdayaan masyarakat , sehingga PNPM Mandiri selain PNPM
Mandiri Perdesaan dan PNPM Mandiri Perkotaan ditambah dengan beberapa
program lainnya :
3. PNPM-P2DTK (Program Pembangunan Daerah Khusus dan Tertinggal, dikelola
oleh Kementerian PDT, mendapat pinjaman dari Bank Dunia.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

4. PNPM-PPIP (Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan) yang pada tahun


2009 menjadi RIS-PNPM (Rural Infrastructure Services), dikelola oleh Ditjen.
Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum, dengan pinjaman dari ADB.
5. PNPM-PISEW/RISE (Program Infrastuktur Sosial Ekonomi Wilayah/Rural
Infrastructure for Social and Economic Activities), dikelola oleh Ditjen. Cipta
Karya, Dept. Pekerjaan Umum, Ditjen. Bina Pembangunan Daerah, dan
Bappenas, dengan pinjaman dari JICA/JBIC.
Ke-5 program dalam PNPM Mandiri ini merupakan Program Inti (Core) artinya
Program yang membangun Sistem, proses dan prosedur serta wadah bagi
pemberdayaan masyarakat di setiap desa. Sejak Tahun 2008, maka dikembangkan
pula PNPM yang sifatnya sektoral, dalam artian tidak sepenuhnya open menu
namun sudah terfokus pada sektor tertentu, yaitu :
6. PNPM PUAP (Program Usaha Agribisnis Perdesaan), dikelola oleh Kementerian
Pertanian.
7. PNPM-KP (Kelautan dan Perikanan), dikelola oleh Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
8. PNPM Pariwisata, dikelola oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
9. PNPM-Permukiman, dikelola oleh Kementerian Perumahan Rakyat.
Selain itu juga dikembangkan skema-skema PNPM yang sifatnya terfokus pada
kelompok sasaran tertentu dan ditambahkan (on-top) pada PNPM inti yang
dikelola oleh K/L pengelolanya, yaitu :
10. PNPM Generasi Sehat Cerdas (PNPM untuk meningkatkan Kesehatan Ibu dan
anak dan pendidikan keluarga) dikelola oleh Ditjen. PMD, Kemendagri,
mendapat bantuan hibah dari Ausaid/PSF.
11. PNPM Hijau (Green KDP), ditambahkan pada lokasi PNPM Perdesaan, dikelola
oleh Ditjen. PMD, Depdagri, mendapat pendanaan dari Multidonor PNPM
Support Facility (PSF).
12. PNPM-Peduli, PNPM yang diperuntukkan bagi Kelompok masyarakat rentan
(korban trafficking, PSK, transgender, anak yatim, para janda kepala keluarga,
penyandang cacat, KAT, penderita HIV/AIDS, penderita Lepra, pecandu
narkoba, kelompok marginal lainnya), dikelola oleh LSM yang diseleksi,
mendapat pendanaan dari Multidonor PSF.
PNPM

Mandiri

Perdesaan

adalah

program

untuk

mempercepat

penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. Pendekatan PNPM


Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

Mandiri Perdesaan merupakan pengembangan dari Program Pengembangan


Kecamatan (PPK), yang sudah berjalan sejak 1998. Beberapa keberhasilan PPK
adalah berupa penyediaan lapangan kerja dan pendapatan bagi kelompok rakyat
miskin,

efisiensi

dan

efektivitas

kegiatan,

serta

berhasil

menumbuhkan

kebersamaan dan partisipasi masyarakat.


Visi PNPM Mandiri Perdesaan adalah tercapainya kesejahteraan dan
kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhinya
kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri
untuk memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses
sumber daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk
mengatasi masalah kemiskinan. Misi PNPM Mandiri Perdesaan adalah: (1)
peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya; (2) pelembagaan sistem
pembangunan partisipatif; (3) pengefektifan fungsi dan peran pemerintahan lokal;
(4) peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi
masyarakat;(5) pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan.
Dalam rangka mencapai visi dan misi PNPM Mandiri Perdesaan, strategi
yang dikembangkan PNPM Mandiri Perdesaan yaitu menjadikan rumah tangga
miskin (RTM) sebagai kelompok sasaran, menguatkan sistem pembangunan
partisipatif,

serta

mengembangkan

kelembagaan

kerja

sama

antar

desa.

Berdasarkan visi, misi, dan strategi yang dikembangkan, maka PNPM Mandiri
Perdesaan lebih menekankan pentingnya pemberdayaan sebagai pendekatan yang
dipilih.
1.2. Pendampingan Pelaksanaan
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari 4 kabupaten dan 1 kota
dengan 78 kecamatan dan 438 kelurahan/desa (komposisi : 269 desa dan 169
kelurahan) yaitu Kabupaten Kulonprogo terdiri dari 12 kecamatan dan 88
kelurahan/desa,

Kabupaten

Bantul

terdiri

dari

17

kecamatan

dan

75

kelurahan/desa, Kabupaten Gunungkidul terdiri dari 18 kecamatan dan 144


kelurahan/desa,

Kabupaten

Sleman

terdiri

dari

17

kecamatan

dan

86

kelurahan/desa, dan Kota Yogyakarta terdiri dari 14 kecamatan dan 45


kelurahan/desa.
Provinsi DIY pertama kali memperoleh dana PNPM-MPd (saat itu bernama
Program Pengembangan Kecamatan/PPK) pada tahun 1998 dimana saat itu baru
Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Kulon Progo yang memperoleh alokasi
BLM. Dua kabupaten lainnya yaitu Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman baru

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

menerima alokasi PPK Rehabilitasi Paska Bencana pada tahun 2006 setelah
terjadinya bencana gempa bumi di Provinsi DIY.

Tabel 1.2.a. Status kecamatan dan UPK PNPM-MPd Reguler TA 2013


Jumlah Kecamatan

Jml Kelurahan/Desa

Status UPK

Tahun Mulai
Program

Total

Lokasi PNPMMPd

Total

1 Kulon Progo

1998

12

11

88

80

11

2 Bantul

2006

17

88

25

12

3 Gunung Kidul

1998

18

18

144

144

18

4 Sleman

2006

17

86

11

14

45

78

36

438

260

36

20

No

Kabupaten/Kota

5 Kota Yogyakarta
Total Provinsi

Lokasi PNPMProgram
MPd

Paska

1.3. Cakupan Lokasi dan Jenis Program PNPM Mandiri Perdesaan


Sampai dengan tahun 2013 ini total dana BLM Kegiatan yang sudah diterima
Provinsi DIY sebesar Rp. 625.117.500.000,- dengan komposisi dana APBN Rp.
557.370.000,- dan APBD Rp. 67.747.500.000,- dengan rincian : (1) PNPM-MPd
regular sebesar Rp. 576.592.500.000,- terdiri dari APBN Rp. 516.675.000.000,- dan
APBD

Rp.

59.917.500.000,-;

(2)

PNPM-MPd

Integrasi/P2SPP

sebesar

Rp35.800.000.000,- terdiri dari APBN Rp. 28.000.000.000,- dan APBD Rp.


7.800.000.000,-; dan (3) PNPM-MPd Paska Bencana sebesar Rp12.725.000.000,terdiri dari APBN Rp. 12.695.000.000,- dan APBD Rp. 30.000.000,-. Kecamatan yang
sudah pernah mendapatkan alokasi BLM PPK/PNPM-MPd berjumlah 56
kecamatan namun tidak semua kecamatan memperoleh BLM Kegiatan terus
menerus. Saat ini hanya 36 kecamatan yang menjadi lokasi program, sedangkan 20
kecamatan lain sudah paska program dikarenakan status sebagian besar desa-desa
di kecamatan tersebut adalah kelurahan sehingga diambil alih oleh P2KP/PNPM
Mandiri Perkotaan.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

Tabel 1.3.a. Lokasi dan Alokasi BLM Kegiatan PNPM-MPd Prov. DIY 1998 - 2013
No

Kabupaten

Jml
Kec

BLM Kegiatan
APBN (Rp.)

Kulon Progo

11

Bantul :

17

139.662.500.00
0
90.607.500.000

a. Reguler

17

b. Integrasi/P2S
PP

17

Gunung
Kidul :

APBD (Rp.)

Jumlah (Rp.)

6.292.500.000

158.200.000.00
0
96.900.000.000

86.607.500.000

5.292.500.000

91.900.000.000

4.000.000.000

1.000.000.000

5.000.000.000

18

270.092.500.00
0

38.057.500.000

a. Reguler

18

254.092.500.000

33.757.500.000

b. Integrasi/P2S
PP

18

16.000.000.000

4.300.000.000

20.300.000.000

Sleman :

10

57.007.500.000

4.860.000.000

61.867.500.000

a. Reguler

10

36.312.500.000

2.330.000.000

38.642.500.000

b. Paska
Bencana

12.695.000.000

30.000.000

12.725.000.000

8.000.000.000

2.500.000.000

10.500.000.000

557.370.000.00
0

67.747.500.000

625.117.500.00
0

c. Integrasi/P2S
PP
Total Provinsi

10
56

18.537.500.000

308.150.000.00
0
287.850.000.00
0

Tahun Anggaran 2013 ini Provinsi D.I. Yogyakarta mendapatkan alokasi BLM
sebagai berikut :
Tabel 1.3.b. Lokasi dan Alokasi BLM PNPM-MPd T.A. 2013
No

Kabupaten

Jml
Kec

BLM Kegiatan
APBN (Rp.)

APBD (Rp.)
1.450.000.00
0
557.500.000

Jumlah (Rp.)

Kulon Progo

Bantul

Gunung Kidul :

18

a. Reguler

18

27.550.000.00
0
10.592.500.00
0
49.075.000.00
0
46.075.000.000

b. Integrasi/P2S
PP

18

3.000.000.000

1.250.000.000

Sleman :

6.942.500.000

8.592.500.000

a. Reguler

3.942.500.000

1.650.000.00
0
400.000.000

b. Integrasi

10

3.000.000.000

1.250.000.000

4.250.000.000

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

11
5

4.675.000.00
0
3.425.000.000

29.000.000.00
0
11.150.000.00
0
53.750.000.00
0
49.500.000.000
4.250.000.000

4.342.500.000

Hal.

Total Provinsi

94.160.000.00
0

44

8.332.500.00
0

102.492.500.0
00

*) Catatan :
Ada 3 kecamatan di Kab Gunungkidul dan 1 kecamatan di Kab Sleman yang alokasi DDUBnya ditambah dari nilai
normatif.

1.3.1. Lokasi dan Alokasi Program PNPM MPd Reguler

Tabel 1.3.1.a. Lokasi dan alokasi PNPM-MPd Reguler T.A. 2011


No

Lokasi

Kulon Progo

Jml
Desa
80

Alokasi BLM Kegiatan (Rp.)


APBN

APBD

8.640.000.000 2.160.000.000

Jumlah

Alokasi DOK (Rp.)


Perencanaan

Pelmas

10.800.000.000

516,000,000

446,050,000

Temon

15

360.000.000

90.000.000

450.000.000

51,000,000

77,100,000

Panjatan

11

360.000.000

90.000.000

450.000.000

51,000,000

58,180,000

Galur

360.000.000

90.000.000

450.000.000

46,000,000

39,260,000

Lendah

360.000.000

90.000.000

450.000.000

46,000,000

34,530,000

Sentolo

480.000.000

120.000.000

600.000.000

46,000,000

43,990,000

Pengasih

480.000.000

120.000.000

600.000.000

46,000,000

39,260,000

Kokap

480.000.000

120.000.000

600.000.000

46,000,000

29,800,000

Girimulyo

480.000.000

120.000.000

600.000.000

46,000,000

25,070,000

Nanggulan

480.000.000

120.000.000

600.000.000

46,000,000

34,530,000

10

Kalibawang

2.400.000.000

600.000.000

3.000.000.000

46,000,000

25,070,000

11

Samigaluh

2.400.000.000

600.000.000

3.000.000.000

46,000,000

39,260,000

25

1.800.000.000

450.000.000

2.250.000.000

230,000,000

149,000,000

Bantul
1

Kretek

360.000.000

90.000.000

450.000.000

46,000,000

29,800,000

Imogiri

360.000.000

90.000.000

450.000.000

46,000,000

43,990,000

Dlingo

360.000.000

90.000.000

450.000.000

46,000,000

34,530,000

Piyungan

360.000.000

90.000.000

450.000.000

46,000,000

20,340,000

Pajangan

360.000.000

90.000.000

450.000.000

46,000,000

20,340,000

25.920.000.000 6.480.000.000

32.400.000.000

858,000,000

801,280,000

Gunung Kidul

144

Panggang

2.400.000.000

600.000.000

3.000.000.000

46,000,000

34,530,000

Purwosari

2.400.000.000

600.000.000

3.000.000.000

46,000,000

29,800,000

Paliyan

2.400.000.000

600.000.000

3.000.000.000

46,000,000

39,260,000

Saptosari

2.400.000.000

600.000.000

3.000.000.000

46,000,000

39,260,000

Tepus

480.000.000

120.000.000

600.000.000

46,000,000

29,800,000

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

Tanjungsari

2.400.000.000

600.000.000

3.000.000.000

46,000,000

29,800,000

Rongkop

2.400.000.000

600.000.000

3.000.000.000

46,000,000

43,990,000

Girisubo

480.000.000

120.000.000

600.000.000

46,000,000

43,990,000

Semanu

480.000.000

120.000.000

600.000.000

46,000,000

29,800,000

10

Ponjong

11

480.000.000

120.000.000

600.000.000

51,000,000

58,180,000

11

Karangmojo

480.000.000

120.000.000

600.000.000

51,000,000

58,180,000

12

Wonosari

14

480.000.000

120.000.000

600.000.000

51,000,000

72,370,000

13

Playen

13

2.400.000.000

600.000.000

3.000.000.000

51,000,000

67,640,000

14

Patuk

11

480.000.000

120.000.000

600.000.000

51,000,000

58,180,000

15

Gedangsari

2.400.000.000

600.000.000

3.000.000.000

46,000,000

39,260,000

16

Nglipar

2.400.000.000

600.000.000

3.000.000.000

46,000,000

39,260,000

17

Ngawen

480.000.000

120.000.000

600.000.000

46,000,000

34,530,000

18

Semin

10

480.000.000

120.000.000

600.000.000

51,000,000

53,450,000

360.000.000

250.000.000

610.000.000

46.000.000

34.530.000

360.000.000

250.000.000

610.000.000

46.000.000

34.530.000

36.720.000.000 9.340.000.000

46.060.000.000

1,650,000,000

1,430,860,000

Sleman
1

Prambanan

Prov DIY (35 Kec)

255

Tabel 1.3.1.b. Lokasi dan Alokasi PNPM-MPd Reguler T.A. 2012

Temon

15

570.000.000

30.000.000

600.000.000

Alokasi DOK
Kecamatan
(Rp.)
823,235,00
0
104,970,000

Panjatan

11

665.000.000

35.000.000

700.000.000

86,726,000

Galur

570.000.000

30.000.000

600.000.000

73,482,000

Lendah

665.000.000

35.000.000

700.000.000

70,171,000

Sentolo

997.500.000

52.500.000

1.050.000.000

76,793,000

Pengasih

997.500.000

52.500.000

1.050.000.000

73,482,000

Kokap

997.500.000

52.500.000

1.050.000.000

66,860,000

Girimulyo

855.000.000

45.000.000

900.000.000

63,549,000

Nanggulan

855.000.000

45.000.000

900.000.000

70,171,000

10

Kalibawang

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

63,549,000

11

Samigaluh

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

73,482,000

25

2.945.000.000

155.000.000

3.100.000.000

334,300,000

No

Lokasi

Kulon Progo

Bantul

Jml
Desa

Alokasi BLM Kegiatan (Rp.)


APBN

APBD

Jumlah

80

12.872.500.000

677.500.000

13.550.000.000

Kretek

570.000.000

30.000.000

600.000.000

66,860,000

Imogiri

665.000.000

35.000.000

700.000.000

76,793,000

Dlingo

570.000.000

30.000.000

600.000.000

70,171,000

Piyungan

570.000.000

30.000.000

600.000.000

60,238,000

Pajangan

570.000.000

30.000.000

600.000.000

60,238,000

34.247.500.000

1.802.500.000

36.050.000.000

1,418,896,000

Gunung Kidul

144

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

Panggang

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

70,171,000

Purwosari

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

66,860,000

Paliyan

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

73,482,000

Saptosari

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

73,482,000

Tepus

855.000.000

45.000.000

900.000.000

66,860,000

Tanjungsari

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

66,860,000

Rongkop

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

76,793,000

Girisubo

855.000.000

45.000.000

900.000.000

76,793,000

Semanu

997.500.000

52.500.000

1.050.000.000

66,860,000

10

Ponjong

11

997.500.000

52.500.000

1.050.000.000

91,726,000

11

Karangmojo

997.500.000

52.500.000

1.050.000.000

91,726,000

12

Wonosari

14

1.187.500.000

62.500.000

1.250.000.000

101,659,000

13

Playen

13

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

98,348,000

14

Patuk

11

855.000.000

45.000.000

900.000.000

91,726,000

15

Gedangsari

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

73,482,000

16

Nglipar

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

73,482,000

17

Ngawen

855.000.000

45.000.000

900.000.000

70,171,000

18

Semin

10

997.500.000

52.500.000

1.050.000.000

88,415,000

11

1.265.000.000

280.000.000

1.545.000.000

70,171,000

Sleman
1

Prambanan

665.000.000

250.000.000

915.000.000

70,171.000

Cangkringan

570.000.000

30.000.000

600.000.000

51.300.000.000

2.915.000.000

54.215.000.000

66,860,000
2,646,602,00
0

Prov DIY (36 Kec)

260

Tabel 1.3.1.c. Lokasi dan Alokasi PNPM-MPd Reguler T.A. 2013


No

Lokasi

Kulon Progo

Alokasi BLM Kegiatan (Rp.)

Jml
Desa

APBN

80

27.550.000.000

APBD

Alokasi DOK (Rp.)


Jumlah

1.450.000.000 29.000.000.000

Kecamatan

PL UPK

746,990,000

132,000,000

Temon

15

950.000.000

50.000.000

1.000.000.000

96,991,000

12,000,000

Panjatan

11

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

84,011,000

12,000,000

Galur

950.000.000

50.000.000

1.000.000.000

66,132,000

12,000,000

Lendah

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

62,888,000

12,000,000

Sentolo

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

69,377,000

12,000,000

Pengasih

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

66,132,000

12,000,000

Kokap

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

59,643,000

12,000,000

Girimulyo

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

56,398,000

12,000,000

Nanggulan

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

62,888,000

12,000,000

10

Kalibawang

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

56,398,000

12,000,000

11

Samigaluh

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

66,132,000

12,000,000

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

Bantul

25

10.592.500.000

557.500.000

11.150.000.000

298,214,000

48,000,000

Kretek

950.000.000

50.000.000

1.000.000.000

59,643,000

Imogiri

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

69,377,000

12,000,000

Dlingo

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

62,888,000

12,000,000

Piyungan

1.092.500.000

57.500.000

1.150.000.000

53,153,000

12,000,000

Pajangan

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

53,153,000

12,000,000

144

46.075.000.000

3.425.000.000 49.500.000.000 1,284,677,000

216,000,000

Gunung Kidul
1

Panggang

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

62,888,000

12,000,000

Purwosari

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

59,643,000

12,000,000

Paliyan

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

66,132,000

12,000,000

Saptosari

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

66,132,000

12,000,000

Tepus

950.000.000

350.000.000

1.300.000.000

59,643,000

12,000,000

Tanjungsari

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

59,643,000

12,000,000

Rongkop

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

69,377,000

12,000,000

Girisubo

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

69,377,000

12,000,000

Semanu

1.092.500.000

357.500.000

1.450.000.000

59,643,000

12,000,000

10

Ponjong

11

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

84,011,000

12,000,000

11

Karangmojo

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

84,011,000

12,000,000

12

Wonosari

14

1.282.500.000

467.500.000

1.750.000.000

93,746,000

12,000,000

13

Playen

13

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

90,501,000

12,000,000

14

Patuk

11

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

84,011,000

12,000,000

15

Gedangsari

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

66,132,000

12,000,000

16

Nglipar

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

66,132,000

12,000,000

17

Ngawen

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

62,888,000

12,000,000

18

Semin

10

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

80,767,000

12,000,000

11

3.942.500.000

400.000.000

4.342.500.000

122,531,000

12,000,000

Sleman
1

Prambanan

1.092.500.000

57.500.000

1.342.500.000

62,888,000

12,000,000

Cangkringan

2.850.000.000

150.000.000

3.000.000.000

59,643,000

260

88.160.000.000

5.832.500.000 93.992.500.000 2,452,412,000

408,000,000

Prov DIY (36 Kec)

Tabel 1.3.1.d. Lokasi dan Alokasi PNPM-MPd Reguler T.A. 2014


No

Lokasi

Kulon Progo
1
Temon
2
Panjatan
3
Galur
4
Lendah
5
Sentolo
6
Pengasih
7
Kokap

Jml
Desa
80
15
11
7
6
8
7
5

Alokasi BLM Kegiatan (Rp.)


APBN
APBD
Jumlah
27.550.000.000 1.450.000.000 29.000.000.000
950.000.000
50.000.000 1.000.000.000
2.850.000.000
150.000.000 3.000.000.000
950.000.000
50.000.000 1.000.000.000
2.850.000.000
150.000.000 3.000.000.000
2.850.000.000
150.000.000 3.000.000.000
2.850.000.000
150.000.000 3.000.000.000
2.850.000.000
150.000.000 3.000.000.000

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Alokasi DOK (Rp.)


Kecamatan
PL UPK
607.312.000 132.000.000
72.191.000
12.000.000
65.519.000
12.000.000
53.846.000
12.000.000
52.178.000
12.000.000
55.514.000
12.000.000
53.846.000
12.000.000
50.510.000
12.000.000

Hal.

8
Girimulyo
9
Nanggulan
10 Kalibawang
11 Samigaluh
Bantul
1
Kretek
2
Imogiri
3
Dlingo
4
Piyungan
5
Pajangan
Gunung Kidul
1
Panggang
2
Purwosari
3
Paliyan
4
Saptosari
5
Tepus
6
Tanjungsari
7
Rongkop
8
Girisubo
9
Semanu
10 Ponjong
11 Karangmojo
12 Wonosari
13 Playen
14 Patuk
15 Gedangsari
16 Nglipar
17 Ngawen
18 Semin
Sleman
1
Prambanan
2
Cangkringan
Prov DIY (36 Kec)

4
6
4
7
25
5
8
6
3
3
144
6
5
7
7
5
5
8
8
5
11
9
14
13
11
7
7
6
10
11
6
5
260

150.000.000 3.000.000.000
48.842.000
12.000.000
150.000.000 3.000.000.000
52.178.000
12.000.000
150.000.000 3.000.000.000
48.842.000
12.000.000
150.000.000 3.000.000.000
53.846.000
12.000.000
557.500.000 11.150.000.000 252.550.000
48.000.000
50.000.000 50.510.000
50.510.000
150.000.000 55.514.000
55.514.000
12.000.000
150.000.000 52.178.000
52.178.000
12.000.000
57.500.000 47.174.000
47.174.000
12.000.000
150.000.000 47.174.000
47.174.000
12.000.000
3.425.000.000 49.500.000.000 1.032.594.000 216.000.000
1.032.594.000
150.000.000 52.178.000
52.178.000
12.000.000
150.000.000 50.510.000
50.510.000
12.000.000
150.000.000 53.846.000
53.846.000
12.000.000
150.000.000 53.846.000
53.846.000
12.000.000
350.000.000 50.510.000
50.510.000
12.000.000
150.000.000 50.510.000
50.510.000
12.000.000
150.000.000 55.514.000
55.514.000
12.000.000
150.000.000 55.514.000
55.514.000
12.000.000
357.500.000 50.510.000
50.510.000
12.000.000
150.000.000 65.519.000
65.519.000
12.000.000
150.000.000 65.519.000
65.519.000
12.000.000
467.500.000 70.523.000
70.523.000
12.000.000
150.000.000 68.855.000
68.855.000
12.000.000
150.000.000 65.519.000
65.519.000
12.000.000
150.000.000 53.846.000
53.846.000
12.000.000
150.000.000 53.846.000
53.846.000
12.000.000
150.000.000 52.178.000
52.178.000
12.000.000
150.000.000 63.851.000
63.851.000
12.000.000
400.000.000 4.342.500.000
102.688.000
12.000.000
250.000.000 52.178.000
52.178.000
12.000.000
150.000.000 50.510.000
50.510.000
5.832.500.000 93.992.500.000 1.995.144.000 408.000.000
1.995.144.000

2.850.000.000
2.850.000.000
2.850.000.000
2.850.000.000
10.592.500.000
950.000.000
2.850.000.000
2.850.000.000
1.092.500.000
2.850.000.000
46.075.000.000
2.850.000.000
2.850.000.000
2.850.000.000
2.850.000.000
950.000.000
2.850.000.000
2.850.000.000
2.850.000.000
1.092.500.000
2.850.000.000
2.850.000.000
1.282.500.000
2.850.000.000
2.850.000.000
2.850.000.000
2.850.000.000
2.850.000.000
2.850.000.000
3.942.500.000
1.092.500.000
2.850.000.000
88.160.000.000

1.3.2. Lokasi dan Alokasi PNPM Integrasi SPP-SPPN

Tabel 1.3.2.a. Lokasi dan Alokasi PNPM-MPd Integrasi T.A. 2011


No
1

Kabupaten
Gunungkidul
Provinsi

Jml
Kec

Alokasi BLM Kegiatan (Rp.)


APBN

APBD

Jumlah

DOK Integrasi
(Rp.)

18

4.000.000.000

1.000.000.000 5.000.000.000

350.000.000

18

4.000.000.000

1.000.000.000 5.000.000.000

350.000.000

Tabel 1.3.2.b. Lokasi dan Alokasi PNPM-MPd Integrasi T.A. 2012

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

10

No

Kabupaten

Alokasi BLM Kegiatan (Rp.)

Jml
Kec

APBN

APBD

Jumlah

DOK Integrasi
(Rp.)

Gunungkidul

18

5.000.000.000

1.250.000.000

6.250.000.000

350.000.000

Sleman

10

5.000.000.000

1.250.000.000

6.250.000.000

350.000.000

28

10.000.000.000

2.500.000.000 12.500.000.000

700.000.000

Provinsi

Tabel 1.3.2.c. Lokasi dan Alokasi PNPM-MPd Integrasi T.A. 2013


No

Kabupaten

Alokasi BLM Kegiatan (Rp.)

Jml
Kec

APBN

APBD

Jumlah

DOK Integrasi
(Rp.)

Gunungkidul

18

3.000.000.000

1.250.000.000

4.250.000.000

200.000.000

Sleman

10

3.000.000.000

1.250.000.000

4.250.000.000

200.000.000

28

6.000.000.000

2.500.000.000

8.500.000.000

400.000.000

Provinsi

Tabel 1.3.2.d. Lokasi dan Alokasi PNPM-MPd Integrasi T.A. 2014


No

Kabupaten

Alokasi BLM Kegiatan (Rp.)

Jml
Kec

APBN

APBD

Jumlah

DOK Integrasi
(Rp.)

Gunungkidul

18

3.000.000.000

1.250.000.000

4.250.000.000

200.000.000

Sleman

10

3.000.000.000

9.241.387.000 12.241.387.000

200.000.000

28

6.000.000.000

9.366.387.000 16.491.387.000

400.000.000

Provinsi

1.3.3. Lokasi dan Alokasi PNPM-MPd Pola Khusus MP3KI T.A. 2014

Tabel 1.3.2.e Lokasi dan Alokasi PNPM-MPd Pola Khusus MP3KI T.A. 2014
Kabupaten/Kecamata
n

No
1

Jml
Desa

Gunungkidul :

Alokasi BLM Kegiatan (Rp.)


Percepatan

Penguatan

Jumlah

16.584.000.000

16.584.000.000

a. Kec . Panggang

3.378.000.000

3.378.000.000

b. Kec. Gedangsari

3.157.000.000

3.789.000.000

6.946.000.000

c. Kec. Saptosari

3.120.000.000

3.140.000000

6.260.000.000

6.655.000.000

6.655.000.000

Bantul :
a. Kec. Pajangan

6.655.000.000

6.655.000.000

Provinsi

23

23.239.000.000

23.239.000.000

1.3.4. Lokasi dan Alokasi Program Ruang Belajar Masyarakat

Tabel 1.3.3.a. Lokasi dan Alokasi Program RBM


No
1

Kabupaten

Jml
Kec

Kulon Progo

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

11

Alokasi DOK RBM (Rp.)


2011
300.000.000

2012
180.000.000

2013
Hal.

11

Bantul

300.000.000

180.000.000

Gunungkidul

18

300.000.000

150.000.000

Sleman

300.000.000

150.000.000

36

1.200.000.000

360.000.000

300.000.000

Provinsi

1.3.5. Lokasi dan Alokasi Program Khusus Paska Bencana

Tabel 1.3.4.a. Lokasi dan Alokasi PNPM-MPd Paska Bencana T.A. 2011
No
1

Kabupaten/
Kecamatan

Alokasi BLM Kegiatan (Rp.)

Jml
Desa

APBN

6.625.000.000

6.625.000.000

225.800.000

6.625.000.000

6.625.000.000

225.800.000

APBD

Jumlah

DOK Paska
Bencana (Rp.)

Sleman
1. Cangkringan
Provinsi

Tabel 1.3.4.b. Lokasi dan Alokasi PNPM-MPd Paska Bencana T.A. 2012
No
1

Kabupaten/
Kecamatan

Alokasi BLM Kegiatan (Rp.)

Jml
Desa

APBN

5.500.000.000

5.500.000.000

50.000.000

5.500.000.000

5.500.000.000

50.000.000

APBD

Jumlah

DOK Paska
Bencana (Rp.)

Sleman
1. Cangkringan
Provinsi

1.4.

Kegiatan di Bulan Berjalan

Di bulan April 2014, dalam rangka berjalannya tahapan kegiatan program


PNPM Mandiri Perdesaan dengan berbagai dinamika progres kegiatannya maka
rangkaian moment dan peristiwa akan dipaparkan dalam gambaran berikut ini.
Kegiatan rapat koordinasi program PNM Mandiri Perdesaan KMW IV-DIY
di Bulan Apil 2014 diawali dengan Rapat Persiapan Rakerda Analisis Penyiapan
Bahan Rumusan Kebijakan Bidang Pemberdayaan Masyarakat pada tanggal 8 April
2014 bertempat di Kantor Kepatihan Setda DIY dihadiri oleh PLT Team Leader.
Pada tanggal 16 April 2014 dilaksanakan rapat Koordinasi Pelaksanaan Audit
Keuangan atas PNPM Mandiri Perdesaan Tahun 2013 di Kantor Perwakilan BPKP
DI Yogyakarta. Berkaitan dengan dicanangkannya kembali event Si Kompak Award
sebagai apresiasi terhadap insan pemberdayaan masyarakat yang memiliki dedikasi dan
prestasi dalam melaksanakan tugas di daerah melalui PNPM Mandiri Perdesaan TA
2013 maka dalam persiapan penentuan kandidat dari berbagai kategori yang
ditentukan pada tanggal 19 April 2014 berlangsung Rapat koordinasi SiKompak
Award berlangsung di kantor BPPM DIY dihadiri oleh tim propinsi dan jajaran
Satker DIY. Penghargaan pemberdayaan SiKompak diberikan kepada lembaga,
pelaku dan pembina PNPM MPd terbaik nasional untuk kategori UPK, BKAD, PL,
PPD (Perencanaan Pembangunan Desa), FK (Fasilitator Kecamatan) dan Desa

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

12

terbaik dalam pemeliharaan. Rapat Koordinasi rutin untuk tingkat Kabupaten


diselenggarakan pada tanggal 7 & 26 April 2014 yaitu Rakor FK/ FT Kab. Kulon
Progo. Untuk Kabupaten Gunungkidul diselenggarakan pada tanggal 14 dan 26
April 2014, Kabupaten Sleman pada tanggal 10 & 25 April 2014. Rakor Kabupaten
Bantul berlangsung tanggal 4 & 25 April 2014. Di bulan April bertepatan dengan
agenda rapat koordinasi tingkat propinsi pada penyelenggaraan yang kedua di TA
2014 dan dilaksanakan di Hotel Jayakarta, Yogyakarta pada tanggal 28 30 April
2014.
Agenda kunjungan tamu di wilayah kerja KMW IV DIY pada Bulan April
2014 adalah kunjungan dari Bpk. Qomar dari jajaran NMC pada tanggal 14 17 April
2014.
Sebagai tindak lanjut rangkaian rekruitmen FT dan FasTeKab yang
dilaksanakan pada tanggal tanggal 20 21 April 2014 yang lalu, maka
diselenggarakan In Servive Training (IST) di kantor Korprop DIY pada tanggal 3
hingga 4 April untuk 2 orang FT dan tanggal 7 8 April 2014 untuk 1 FasTeKab.
Pada bulan April 2014 adalah bertepatan dengan agenda pembinaan dan
pemantauan melalui Quality Assurance (QA) pelaksanaan Audit Dukungan PNPM
MPd Ta 2013 yang dilaksanakan oleh BPKP dan Inspektorat Daerah. Kegiatan audit
tersebut dilakukan di 4 Kabupaten di wilayah DIY dengan mengambil lokasi yaitu
dimulai di Satuan Kerja PNPM MPd Kabupaten Gunungkidul pada tanggal 21
April 2014, dilanjutkan di Kec. Ngawen, Gunungkidul pada tanggal 21 23 April;
tanggal 24-26 April oleh IRDA Kabupaten Gunungkidul. Audit oleh BPKP DIY
yang dilakukan di Kecamatan Semanu, Gunungkidul dilaksanakan pada tanggal 23
24 April 2014; di Kecamatan Panggang diselenggarakan pada tanggal 28 29 April
dan selanjutnya di Kecamatan Gedangsari pada tanggal 30 April 2014.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

13

BAB II
Pelaksanaan Kegiatan Program
2.1. Pelaksanaan Kegiatan Program PNPM-MPd Reguler
2.1.1. Kondisi Pelaksanaan
PNPM-MPd Reguler di DIY TA 2013 ada di 4 kabupaten 36 kecamatan dan
260 desa, demikian juga PNPM-MPd Reguler T.A. 2014 masih dengan lokasi yang
sama. Untuk PNPM-MPd Reguler di DIY sejak tahun 2011 sudah menggunakan
strategi perencanaan terintegrasi dengan perencanaan regular daerah melalui
Musrenbang Desa dan Musrenbang Kecamatan, dengan model perencanaan n+1
tahun.
Tabel 2.2.1. Lokasi dan Alokasi BLM PPK/PNPM-MPd Reguler
Tahun

Jml
Kab

Jml
Kec

Jml
Desa

1998-99

10

74

6.000.000.000

6.000.000.000

1999-00

15

116

12.250.000.000

12.250.000.000

2001-02

25

183

20.250.000.000

20.250.000.000

2003

13

70

10.500.000.000

10.500.000.000

2004

49

6.000.000.000

6.000.000.000

2005

15

116

9.000.000.000

2.250.000.000

11.250.000.000

2006

51

308

81.250.000.000

1.500.000.000

82.750.000.000

2007

51

308

40.750.000.000

450.000.000

41.200.000.000

2008

36

260

32.165.000.000

9.200.000.000

41.365.000.000

2009

36

260

63.875.000.000

14.360.000.000

78.235.000.000

2010

36

260

56.400.000.000

14.100.000.000

70.500.000.000

2011

36

260

40.720.000.000

9.340.000.000

50.060.000.000

2012

36

260

51.330.000.000

2.915.000.000

54.245.000.000

2013

36

260

88.160.000.000

5.832.500.000

93.992.500.000

2014

36

260

88.160.000.000

5.832.500.000

93.992.500.000

606.810.000.000

65.780.000.000

672.590.000.000

Provinsi DIY

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Kegiatan


APBN (Rp.)
APBD (Rp.)
Total (Rp.)

Hal.

14

2.1.2. PNPM-MPd TA 2012


2.1.2.1.

Progres Tahapan dan Penyelesaian Kegiatan

Semua pencairan dan penyaluran dana, tahapan sampai dengan Musdes


Serah Terima, dan kegiatan fisik lapangan PNPM-MPd TA 2012 sudah selesai
100% di semua kecamatan/desa pada akhir Februari 2013. Sisa DOK yang
belum digunakan sampai akhir Maret 2013 sudah disetor kembali ke Kas
Negara.
Tabel 2.1.2.1.a Progress Tahapan PNPM-MPd Reguler TA 2012 per Maret 2013
Progress
No

Tahapan Kegiatan

Kln
Progo

Bantul

Gnkidul

Sleman

Provins
i

Pencairan BLM Keg APBN

100%

100%

100%

100%

100%

Pencairan BLM Keg APBD

100%

100%

100%

100%

100%

Penyaluran BLM Keg

100%

100%

100%

100%

100%

Pencairan DOK Kecamatan

100%

100%

100%

100%

100%

Penggunaan DOK Kecamatan

100%

98,65%

99,71%

99,93%

99,67%

MAD Sosialisasi

100%

100%

100%

100%

100%

MD Sosialisasi/validasi

100%

100%

100%

100%

100%

MKP

100%

100%

100%

100%

100%

MD
Perencanaan/Musrenbangdes

100%

100%

100%

100%

100%

Penulisan Proposal & RABDesain

100%

100%

100%

100%

100%

11 MAD Prioritas/Musrenbangkec

100%

100%

100%

100%

100%

12 MAD Pendanaan

100%

100%

100%

100%

100%

13 MD Info Hasil MAD

100%

100%

100%

100%

100%

14 MDPj I

100%

100%

100%

100%

100%

15 MDPj II

100%

100%

100%

100%

100%

16 Pelaksanaan Kegiatan Fisik

100%

100%

100%

100%

100%

17 MD Serah Terima

100%

100%

100%

100%

100%

10

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

15

Alokasi Jenis Kegiatan PNPM-MPd Reguler TA 2012


2.1.3. PNPM-MPd TA 2013
2.1.3.1.

Progress Tahapan

Lokasi kegiatan PNPM-MPd TA 2013 ada di 4 kabupaten 36 kecamatan


dan 255 desa. Tahapan PNPM-MPd T.A. 2013 reguler sampai akhir bulan ini
sudah menyelesaikan semua tahapan sampai dengan Musdes Serah Terima
di 252 desa (100%). Progress Fisik PNPM-MPd regular 100% di semua desa.
Tabel 2.1.3.1.a Progress Tahapan PNPM-MPd Reguler TA 2013
Progress
No

Tahapan Kegiatan

Kln
Progo

Bantul

Gnkidul

Sleman

Provins
i

MAD Sosialisasi

100%

100%

100%

100%

100%

MD Sosialisasi

100%

100%

100%

100%

100%

MKP

100%

100%

100%

100%

100%

MD
Perencanaan/Musrenbangdes

100%

100%

100%

100%

100%

MAD Prioritas/Musrenbangkec

100%

100%

100%

100%

100%

MAD Pendanaan

100%

100%

100%

100%

100%

MD Info Hasil Musrenbangkec

100%

100%

100%

100%

100%

Pencairan BLM Keg APBN

100%

100%

100%

100%

100%

Pencairan BLM Keg APBD

100%

100%

100%

100%

100%

10 Penyaluran BLM Keg

100%

100%

100%

100%

100%

11 Pencairan DOK Kecamatan

100%

100%

100%

100%

100%

99,93%

100%

99,02%

100%

99,47%

100%

100%

100%

100%

100%

96,40%
100%

91,15%
100%

88,43%
100%

91,67%
100%

91,42%
100%

12 Penggunaan DOK Kecamatan


13 Pencairan DOK PL-UPK
14 Penggunaan DOK PL-UPK
15 MDPj I
Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

16

16 MDPj II

100%

100%

100%

100%

100%

17 Progress Fisik Prasarana

100%

100%

100%

100%

100%

18 MD Serah Terima

100%

100%

100%

100%

100%

2.1.3.2.

Penyediaan DDUB

Semua kabupaten sudah menganggarkan DDUB di APBD masingmasing dan sudah tercantum di Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD
pengampu PNPM-MPd. Sampai dengan akhir bulan ini, semua 4 kabupaten
sudah mencairkan DDUB sehingga dari kewajiban DDUB regular se DIY
sebesar Rp. 5.832.500.000,- sudah dicairkan Rp. 5.832.500.000,- (100%).

2.1.3.3.

Daftar Lokasi Dengan Tambahan DDUB dan DOK

Dari 4 kabupaten lokasi PNPM-MPd di DIY, ada 2 kabupaten yaitu Kab


Gunungkidul dan Kab Sleman yang menambah alokasi DDUB BLM
Kegiatan.

Tidak

ada

tambahan

untuk

alokasi

DOK

di

semua

kabupaten/kecamatan. Tercatat ada tambahan DDUB BLM kegiatan sebesar


Rp. 1.192.500.000,- di 4 kecamatan terdiri dari 1 Milyard di Kabupaten
Gunungkidul untuk 4 kecamatan dan 192,5 juta di Kab Sleman untuk 1
kecamatan.
Tabel 2.1.2.3 Daftar Lokasi DDUB Tambahan TA 2013
No

Kab/Kec

Kab. Gunung
Kidul
1
Tepus

Jml
Ds

Semanu

Wonosari

14

Kab. Sleman
1

Prambanan

Total DIY

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)


APBD
Tambahan
Jumlah
APBN (Rp.)
Normatif
APBD Kab
(Rp.)
Kab (Rp.)
(Rp)
1.000.000
.000
50.000.00 300.000.000
1.300.000.
950.000.000
0
000
1.092.500.00
57.500.00 300.000.000
1.450.000.
0
0
000
1.282.500.00
67.500.00 400.000.000
1.750.000.
0
0
000
192.500
.000
1.092.500.00
57.500.00 192.500.000
1.342.500.
0
0
000
1.192.500
.000

Hal.

17

2.1.3.4.

Pencairan dan Penyaluran DOK Kecamatan

Alokasi T.A. 2013 untuk DOK Kecamatan Rp. 2.452.412.000,- sudah


dicairkan Rp. 2.452.412.000,- (100%) dan sudah digunakan Rp. 2.439.326.000,(99,47%)
Tabel 2.1.2.4 Pencairan dan Penyaluran DOK Kecamatan TA 2013
Jml

Pagu (Rp.)

Pencairan

Penyaluran

No

Kabupaten

Kec

Kulon Progo

11

746.990.000

746.990.000

100%

746.436.750

99,93%

Bantul

298.214.000

298.214.000

100%

298.214.000

100,00%

Gunungkidul

18

1.284.677.000 1.284.677.000

100%

1.272.144.250

99,02%

Sleman

122.531.000

100%

122.531.000

100,00%

Provinsi

36

2.452.412.000 2.452.412.000

100%

2.439.326.000

99,47%

122.531.000

Rp.

Rp.

Pencairan dan penyaluran DOK Kecamatan lebih detail per kecamatan


dapat dilihat di Lampiran 8.
2.1.3.5.

Pencairan dan Penyaluran DOK PL UPK TA 2013

Dari 36 kecamatan program, yang mendapatkan alokasi DOK PL UPK


sebanyak 34 kecamatan dengan alokasi per kecamatan 12 juta. Alokasi T.A.
2013 untuk DOK PL UPK Rp. 408.000.000,- sudah dicairkan Rp. 408.000.000,(100%) dan sudah digunakan Rp. 373.000.000,- (91,42%).
Tabel 2.1.2.5 Pencairan dan Penyaluran DOK PL UPK TA 2013
No

Kabupaten

Jml
Kec

Pagu (Rp.)

Pencairan

Penyaluran

Rp.

Rp.

Kulon Progo

11

132.000.000

132.000.000

100%

127.246.000

96,40%

Bantul

48.000.000

48.000.000

100%

43.754.000

91,15%

Gunungkidul

18

216.000.000

216.000.000

100%

191.000.000

88,43%

Sleman

12.000.000

12.000.000

100%

11.000.000

91,67%

Provinsi

34

408.000.000

408.000.000

100%

373.000.000

91,42%

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

18

Pencairan dan penyaluran DOK PL UPK lebih detail per kecamatan


dapat dilihat di Lampiran 8.

2.1.3.6.
Dana

Pencairan dan Penyaluran BLM Kegiatan TA 2013


BLM

PNPM-MPd

reguler

T.A.

2013

dari

alokasi

Rp.

93.992.500.000,- (terdiri dari APBN Rp. 88.160.000.000,- dan APBD Rp.


5.832.500.000,-) sudah dicairkan Rp. 93.992.500.000,- (100%) terdiri dari
APBN Rp. 88.160.000.000,- (100%) dan APBD Rp. 5.832.500.000,- (100%), dan
sudah disalurkan ke desa Rp. 93.992.500.000,- (100%).
Pencairan dan penyaluran BLM lebih detail per kabupaten dan
kecamatan dapat dilihat di Lampiran 7.

Alokasi Jenis Kegiatan PNPM-MPd Reguler TA 2013

2.2. Pelaksanaan Kegiatan Program PNPM-MPd Integrasi


2.2.1. Kondisi Pelaksanaan
DIY mulai menjadi lokasi PNPM-MPd Integrasi SPP-SPPN tahun 2008 saat
itu masih bernama P2SPP di Kab Bantul. Namun saat itu Kab Bantul hanya
menjadi lokasi 1 tahun anggaran saja kemudian tidak berlanjut. Baru tahun 2010
PNPM-MPd Integrasi SPP-SPPN mulai kembali di Kab Gunungkidul dan berlanjut
Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

19

tahun 2011. Mulai tahun 2012 sampai sekarang lokasi PNPM-MPd Integrasi SPPSPPN ditambah menjadi 2 kabupaten yaitu Kab Gunungkidul dan Kab Sleman.

Tabel 2.2.1. Lokasi dan Alokasi BLM PNPM-MPd P2SPP/SPP-SPPN


Tahun

Jml
Kab

Jml
Kec

Jml
Desa

Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Kegiatan


APBN (Rp.)
APBD (Rp.)
Total (Rp.)

2008

17

88

4.000.000.000

1.000.000.000

5.000.000.000

2010

18

144

4.000.000.000

800.000.000

4.800.000.000

2011

18

144

4.000.000.000

1.000.000.000

5.000.000.000

2012

28

193

10.000.000.000

2.500.000.000

12.500.000.000

2013

28

76

6.000.000.000

2.500.000.000

8.500.000.000

2014

28

6.000.000.000

9.366.387.000

16.491.387.000

34.000.000.000

17.166.387.000

51.166.387.000

2009

Provinsi DIY

2.2.2.

PNPM-MPd Integrasi SPP-SPPN TA 2012


2.2.2.1.

Progres Tahapan dan Penyelesaian Kegiatan

Semua pencairan dan penyaluran dana, tahapan sampai dengan Musdes


Serah Terima, dan kegiatan fisik lapangan PNPM-MPd Integrasi TA 2012
sudah selesai 100% di semua kecamatan/desa pada akhir Maret 2013. Sisa
DOK Integrasi sampai dengan akhir Maret 2013 sudah disetor kembali ke
Kas Negara.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

20

Tabel 2.2.3.1. Progress Tahapan Kegiatan PNPM-MPd Integrasi 2012


per Maret 2013
Progress
No

Tahapan Kegiatan

Gunungkid
ul

Sleman

Provinsi

Penyusunan PTO Integrasi

100%

100%

100%

SK Bupati ttg PTO Integrasi

100%

100%

100%

Dokumen APBD untuk DDUB

100%

100%

100%

Dokumen NPUB

100%

100%

100%

MAD Sosialisasi

100%

100%

100%

Forum SKPD

100%

100%

100%

Musrenbangkab/MAK

100%

100%

100%

Surat Penetapan Pendanaan oleh


Bupati

100%

100%

100%

Surat Penetapan DOK Integrasi

100%

100%

100%

10 Pencairan BLM Keg APBN

100%

100%

100%

11 Pencairan BLM Keg APBD

100%

100%

100%

12 Penyaluran BLM Keg

100%

100%

100%

13 Pencairan DOK Integrasi

100%

100%

100%

97,45%

96,16%

96,81%

100%

100%

100%

14 Penggunaan DOK Integrasi


15 Musdes Serah Terima

2.2.3.

PNPM-MPd Integrasi SPP-SPPN TA 2013


2.2.3.1.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Progress Tahapan
Hal.

21

Lokasi PNPM-MPd Integrasi TA 2013 ada di 2 kabupaten 28 kecamatan


dan 76 desa. PNPM-MPd Integrasi T.A. 2013 sampai akhir bulan ini sudah
menyelesaikan semua tahapan sampai dengan Musdes Pertanggungjawaban
100 % dan Musdes Serah Terima 94,00%, dimana khusus Kab Gunungkidul
sudah 100% MDST. Progress Fisik PNPM-MPd Integrasi rata-rata provinsi
99,94%.
Tabel 2.2.3.1. Progress Tahapan Kegiatan PNPM-MPd Integrasi 2013
Progress
No

Tahapan Kegiatan

Gunungkid
ul

Sleman

Provinsi

Penyusunan PTO Integrasi

100%

100%

100%

SK Bupati ttg PTO Integrasi

100%

100%

100%

Dokumen APBD untuk DDUB

100%

100%

100%

Dokumen NPUB

100%

100%

100%

MAD Sosialisasi

100%

100%

100%

Forum SKPD

100%

100%

100%

Musrenbangkab/MAK

100%

100%

100%

Surat Penetapan Pendanaan oleh


Bupati

100%

100%

100%

Surat Penetapan DOK Integrasi

100%

100%

100%

10 Pencairan BLM Keg APBN

100%

100%

100%

11 Pencairan BLM Keg APBD

100%

100%

100%

12 Penyaluran BLM Keg

100%

100%

100%

13 Pencairan DOK Integrasi

100%

100%

100%

95,58%

100%

97,79%

15 Pencairan DOK RBM

100%

100%

100%

16 Penggunaan DOK RBM

100%

100%

100%

17 Musdes Pertanggungjawaban

100%

100%

100%

18 Progress Fisik Prasarana

100%

99,88%

99,94%

19 Musdes Serah Terima

100%

88,00%

94,00%

14 Penggunaan DOK Integrasi

2.2.3.2.

Penyediaan DDUB

Semua kabupaten sudah menganggarkan DDUB di APBD masingmasing dan sudah tercantum di Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD
pengampu PNPM-MPd. Sampai dengan akhir bulan ini, dari kewajiban
DDUB Integrasi se DIY sebesar Rp. 2.500.000.000,- sudah dicairkan Rp.
2.500.000.000,- (100%).
2.2.3.3.

Daftar Lokasi Dengan Tambahan DDUB dan


DOK

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

22

Dari 2 kabupaten lokasi PNPM-MPd Integrasi di DIY, keduanya


menambah alokasi DDUB BLM Kegiatan sebesar 250 juta dari semula 1
Milyard per kabupaten menjadi 1,25 Milyard. Tidak ada tambahan untuk
alokasi DOK Integrasi di semua kabupaten.
Tabel 2.1.2.3 Daftar Lokasi DDUB Tambahan TA 2013
No

1
2

Kabupate
n

Jml
Kec

Gunungkidu
l
Sleman

18

Total DIY

10
28

2.2.3.4.

Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)


APBD
Tambaha
Jumlah
APBN (Rp.)
Normatif
n APBD
(Rp.)
Kab (Rp.)
Kab (Rp)
3.000.000.0 1.000.000.00
250.000.0 4.250.000.0
00
0
00
00
3.000.000.0 1.000.000.00
250.000.0
4.250.000.
00
0
00
000
500.000.0
00

Pencairan dan Penyaluran DOK Integrasi 2013

Alokasi T.A. 2013 untuk DOK Integrasi Rp. 400.000.000,- sudah


dicairkan Rp. 400.000.000,- (100%) dan sudah digunakan Rp. 391.155.000,(97,79%).
Tabel 2.2.3.4. Pencairan dan Penyaluran DOK Integrasi TA 2013
Jml

No

Kabupaten

Kec

Gunungkidul

18

Sleman
Provinsi

Pagu (Rp.)

Pencairan

Penyaluran

Rp.

Rp.

200.000.000

200.000.000

100%

191.155.000

95,58%

10

200.000.000

200.000.000

100%

200.000.000

100,00%

28

400.000.000

400.000.000

100%

391.155.000

97,79%

Pencairan dan penyaluran DOK Integrasi lebih detail per kecamatan


dapat dilihat di Lampiran 8.
2.2.3.5.

Pencairan dan Penyaluran BLM Kegiatan

Dana BLM PNPM-MPd Integrasi T.A. 2013 dari alokasi

Rp.

8.500.000.000,- (terdiri dari APBN Rp. 6.000.000.000,- dan APBD Rp.


2.500.000.000,-) sudah dicairkan Rp. 8.500.000.000,- (100%) terdiri dari APBN

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

23

Rp. 6.000.000.000,- (100%) dan APBD Rp. 2.500.000.000,- (100%), dan sudah
disalurkan ke desa Rp. 8.500.000.000,- (100).
Pencairan dan penyaluran BLM lebih detail per kabupaten dan
kecamatan dapat dilihat di Lampiran 7.

Alokasi jenis kegiatan PNPM-MPd Integrasi TA 2013

2.3. Pelaksanaan Kegiatan Ruang Belajar Masyarakat


2.3.1. Kondisi Pelaksanaan
Daerah Istimewa Yogyakarta Mendapat bantuan dana Ruang Belajar
Masyarakat (RBM) selama dua tahun yakni tahun 2012 dan 2013. Pada tahun
Anggaran 2012 dana bantuan RBM dialokasikan untuk 2 (dua) kabupaten yakni
Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

24

Kabupaten kulon Progo dan Kabupaten Bantul. Jumlah Bantuan dana yang
didapatkan masing masing kabupaten sebanyak Rp. 180.000.0000 (Seratus
delapan puluh juta rupaih), Sedangkan pada Tahun Anggaran 2013 kabupaten
yang mendapatkan bantuan dana Ruang Belajar Masyarakat (RBM) Sebanyak 2
kabupaten yaitu Kabupaten Gung Kidul dan Kabupaten Sleman dengan Jumlah
bantuan sebesar Rp. 150.000.000 (Seratus Limapuluh Juta Rupaih). Pelaksanaan
RBM kegiatan Tahun Anggaran 2012 telah selesai diaksanakan sedangkan untuk
pelaksanaan Tahun Anggaran 2013 sedang berjalan.
Progres terakhir kegiatan RBM Tahun 2013 di Kabupaten Sleman Adalah
Rapat bidang media dan pengelolaan website yang dilaksanakan pada tanggal 28
Desember 2013
sedangkan di Kabupaten Gunung Kidul adalah pelatihan
sertifikasi produk kelompok kewirausahaan.
2.3.2. Pelaksanaan Kegiatan RBM TA 2012
Seperti disebutkan di atas bahwa daerah Istimewa Yogyakarta Pada tahun
Anggaran 2012 Kabupaten yang mendapat bantuan dana Ruang Belajar
masyarakat (RBM) sebanyak 2 Kabupaten. Kabupaten tersebut adalah Kabupaten
Bantul dan Kabupaten Kulon Progo. Kegiatan RBM tahun 2012 baik di kabupaten
Bantul dan Kabupaten Kulon progo telah selesai dilaksanakan secara detail
kegiatan RBM di kabupaten tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kabupaten Bantul.
Kegiatan RBM diawali dengan Worksho I yang dilaksanakan dikabupaten pada
tanggal 13 Juni 2012. Pada acara worksop I tersebut terbentuk 7 bidang Pokja RBM,
bidang tersebut adalah: Bidang Pemantauan Berbasis Masyarakat, Bidang Media,
Bidang Kelembagaan, Bidang Hukum, bidang Seni dan budaya, Bidang pertanian,
Bidang Teknik. Adapun kegiatan yang dilakukan bidang-bidang tersebut dapat
dilihat pada tabel 1. berikut:
Tabel 1. Bidang dan kegiatan
N
Bidang
o
1
Bidang Pemantauan
Berbasis Masyarakat
2
Bidang Media

3
Bidang Kelembagaan

4
Bidang Hukum

5
Bidang
Seni
Dan
Budaya

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

RBM di Kabupaten Bantul.


Kegiatan
Pelatihan Pemantauan Berbasis Masyarakat.
Pelatihan Pembuatan Website.
Pembuatan Website RBM Kabupaten.
Evaluasi Hasil Pelatihan Pembuatan Website.
Pengembangan Wawasan Program.
TOT TPM.
Pelatihan Paralegal.
Penyuluhan Bidang Hukum.
Rapat Bidang Hukum ( 5 kali ).
Pelatihan Sekar Gending
Sosialisasi dan Pemaparan Materi.
Pelatihan Praktek Bersama.

Hal.

25

Bidang Pertanian

Bidang Teknik

Kegiatan Latihan di 5 Kecamatan.


Pentas Bersama.
Kesekretariatan.
Pelatihan Pertanian Terpadu.
Pelatihan Kader Teknis

b. Kabupaten Kulon Progo.


Ruang Belajar Masyarakat (RBM) di Kabupatn Kulon progo terdiri dari 5 bidang
Pokja RBM, bidang tersebut adalah: Bidang Pelatihan dan Pengembangan Materi,
Bidang Advokasi Masyarakat dan perempuan, Bidang Pengembangan Media dan
Bidang Partisipasi Publik. Adapun kegiatan yang dilakukan bidang-bidang
tersebut dapat dilihat pada tabel 2. berikut:
Tabel 2. Bidang dan kegiatan RBM di Kabupaten Kulon Progo.
No
1

Bidang
Pelatihan dan
Pengembangan Materi

Kemasyarakatan

Advokasi masyarakat
dan perempuan.

Pengembangan Media.

Partisipasi Public

Kegiatan
Pelatihan Desa Siaga.
Pelatihan PIRT.
Peningkatan Kapasitas.
Tim pelestari hasil kegiatan program.
Pengawasan public.
Penyusunan modul pelatihan
Pelatihan Tim Pelatih Masyarakat.
Pelatihan kader musrenbang.
Review aturan kelembagaan lokal.
Workshop tingkat kabupaten.
Workshop masing-masing kecamatan.
Review aturan kelembagaan lokal.
Monev hasil keg program.
FGD hasil Monev.
Pelatihan advokasi kel perempuan.
Media tayang / eletronik.
Media cetak dan lainnya.
Pengelolaan papan informasi.
Partisipasi kegiatan BBGR.
Partisipasi kegiatan hari jadi KP.
Penilaian Musrenbangdes.
Monitoring dan pengembangan desa siaga.
Monitoring dan pengembangan PIRT.

2.3.3. Hasil Kegiatan RBM TA 2012

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

26

Kegiatan RBM tahun 2012 yang telah dilakukan di dua kabupaten yakni
kabupaten Bantul dan Kulon Progo menghasilkan beberapa hal diantaranya
adalah :
a. Kabupaten Bantul.
Hasil yang di peroleh dari kegiatan RBM tahun 2012 dikabupaten Bantul
adalah sebagai berikut:
1. Terlatihanya Masyarakat Peduli.
2. Setbentuknya Web site RBM kabupaten Bantul.
3. Terbentuknya Paralegal.
4. adanya peningkatan Kasitas Tim Pelatih masyarakat (TPM).
5. Adanya peningkatan keterampilan masyarakat mengenia keterampilan
Sekar gending serta dilakukannya pentas bersama.
6. Bertambahnya pengetahuan serta keterampilann kelompok tani terpadu.
7. Meningkatnya pengetahuan serta keterampilan Kader teknis di desa
partisipasi PNPM Mpd.
b. Kabupaten Kulon Progo.
Hasil yang di peroleh dari kegiatan RBM tahun 2012 dikabuoaten Kulon Progo
adalah sebagai Berikut:

1.
2.
3.
4.
5.

Adanya peningkatan kapasitas tim pelestari Kegiatan


Tersusunya Panduan Musrembang Kecamatan.
Tersusunya Matrik Kurikulum Desain Pelatihan.
Tersedianya Alat Pendidikan dan Edukasi Untuk Paud.
Asdanya peningkatan keterampilan Masyarakat mengenai pengelolaan

industri rumah tangga (gula semut dan Anyaman Angel


6. Terpetakannya Tunggakan di Lima Kecamatan di Kab Kulon Progo.
7. Tersusunya Film Dokumenter Kelompok.
8. Tersusunya Film Dokumenter kegiatan RBM.
9. Tersusunya Film Dokumenter Gula Semut.
10.Tersusunya Film Dokumenter Kegiatan Anyaman Angel.

2.3.4. Pelaksanaan Kegiatan RBM TA 2013


Pada tahun Anggaran 2013. Jumlah Kabupaten yang mendapat bantuan
dana Ruang Belajar masyarakat (RBM) sebanyak 2 Kabupaten. Kabupaten tersebut
adalah Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunung Kidul. Kegiatan RBM terakhir
sampai dengan bulan Maret 2013 adalah:
1. Kabupaten Sleman.
Perkembangan kegiatan RBM di Kabupaten Sleman yang telah dilaksanakan
sampai dengan bulan Februari 2013 adalah sebagai berikut:
Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

27

a. Workshop sosialisasi.
Workshop sosialisasi dilaksanakan pada awal Bulan 18 Juli 2013.
Dari workshop tersebut terbentuk 5 bidang Pokja yaitu Bidang
Pengembangan Media, Hukum, pelatihan masyarakat, Seni dan
budaya dan pengembangan kelembagaan.
b. Rapat penyusunan rencana kerja bidang.
c. Rapat penyusununan rencana kerja bidang dilaksanakan pada tanggal
26 Juli 2013 bertempat di kecamatan depok Kabupaten Sleman. Dari
d.
e.
f.
g.

rapat kerja tersebut dihasilkan rencana kerja tiap-tiap bidang.


Workhop Perencanaan.
Worshop perencanaan dilaksanakan pada tanggal 3 September 2013.
Rapat pengurus pojka tanggal 4 Oktober 2013.
Rapat integrasi Perencanaan pembangunan bidang Hukum RBM

tanggal 17 Oktober 2013.


h. Pelatihan Website Bidang Media tanggal 21 s/d 23 Oktober 2013.
i. pelatihan Tim Pelatih masyarakat tanggal 25 s/d 26 November 2013.
j. rapat bidang Media dan pengelolaan web site tanggal 28 Desember
2013.

2. Kabupaten Gunung Kidul.


Perkembangan kegiatan RBM di Gunung Kidul adalah sebagai berikut:
Workshop sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2013 bertempat di Balai
Desa Karang Rejek Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunung Kidul. Uji Petik
penanganan masalah pertanahan (Hukum), Pentas sanggar anak (budaya)
Outbond (Pelmas) dilaksanakan pada tanggal 30 juni 2013, kegiatan bidang
pelmas dan RBM dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2013 yakni persiapan
outbond TPM dan tanggal 30 outbond TPM kecamatan. Outbond dilaksanakan di
kali urang Yogyakarta. Kegiatan bidang hukum dilaksanakan pada tanggal 08 Juni
2013 berupa uji petik penanganan masalah pertanahan Oleh Badan pertanahan
Negara (BPN). Kegiatan bidang budaya dilaksanakan berupa pagelaran sanggar
anak sekabupaten Gunung Kidul pada tanggal 30 Juni 2013 bertempat di
kecamatan Karang Tengah dan kegiatan pe;atihan sertifikasi produk kelompok
dan pelatihan kewirausahaan. Kegiatanbidang Kelembagaan
mengadakan
Worksop tentang aset PNPM. dengan narasumber dari Badan Pertanahan
Nasionan (BPN). Peserta pada workshop tersebut adalah Camat, BKAD dan kades
se gunung Kidul.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

28

2.3.5. Hasil Kegiatan RBM TA 2013


Sampai dengan tanggal 31 Maret 2013 Kegiatan Ruang Belajar Masyarakat
(RBM) di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut:
a.
Gunung Kidul.
Kegiatan Ruang Belajar Masyarakat (RBM) yang telah dilaksanakan di
Kabupaten Gunung kidul adalah sebagai berikut:
Terbentuknya bidang Pokja RBM yakni Bidang Media, Bidang Pelmas

da Bidang PBM, Bidang Kelembagaan bidang Budaya dan Ekonomi.


Uji Petik penanganan masalah pertanahan (Hukum).
Pentas sanggar anak (budaya).
Pelatihan TPM Kecamatan.
Pagelaran sanggar anak Sekabupaten Gunung Kidul.
Terlatihnya kelompok masyarakat mengenai sertifikasi produk

kelompok sebanyak 40 orang.


Terselenggaranya worksop PNPM.
Kabupaten Sleman.
Kegiatan Ruang Belajar Masyarakat (RBM) yang telah dilaksanakan di
Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
Terbentuknya 5 Bidang pokja yakni bidang Bidang Pengembangan
b.

Media, Hukum, Pelatihan masyarakat, Seni dan budaya dan

pengembangan kelembagaan
Tersusunya rencana Kegiatan Pokja.
Terlaksanakanya pelatihan Website bidang Media.
terlatihnya tenaga Pelatih Masyarakat.
Tersedianya web site RBM kabupaten Sleman.

2.3.6. Pencairan dan Penggunaan DOK RBM TA 2013

2.4. Pelaksanaan Kegiatan Program PNPM MPd Paska Bencana


Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

29

2.4.1. Kondisi Pelaksanaan


Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Provinsi DIY dengan Provinsi
Jawa Tengah pada tanggal 26 Oktober 2010 mengalami erupsi, diikuti dengan
erupsi yang lebih besar pada tanggal 5 November 2010. Dampak dari erupsi ini
cukup besar, meluluhlantakkan sendi-sendi kehidupan masyarakat di wilayah
terdampak yaitu Kab Sleman di Provinsi DIY dan Kab Klaten, Boyolali dan
Magelang di Provinsi Jawa Tengah. Banyak fasilitas umum, fasilitas sosial,
infrastruktur, kantor-kantor pemerintah, pemukiman warga, dan areal persawahan
mengalami kerusakan cukup parah. Bencana erupsi Gunung Merapi di Provinsi
DIY juga mengakibatkan korban jiwa lebih dari 161orang, lebih dari 1.700 orang
luka-luka, dan 340.000 orang harus mengungsi. Kegiatan ekonomi masyarakat
terhenti terutama di lokasi terdampak langsung di Kec Cangkringan Kab Sleman.
Meskipun sampai akhir tahun 2010 sebagian besar pengungsi telah mulai
kembali ke lokasi yang dinyatakan aman maupun tinggal di hunian sementara
(Huntara), salah satu isu yang mengemuka adalah pemulihan ekonomi awal bagi
masyarakat terkena dampak. Tidak saja bagi pengungsi yang kehilangan mata
pencaharian, melainkan juga penduduk

non-pengungsi yang tidak

lagi

memperoleh pendapatan karena kerusakan lahan pertanian, lokasi produksi serta


usaha tempat mereka bekerja mengalami gangguan produksi. Salah satu kebijakan
yang mendesak adalah penyediaan pendapatan bagi masyarakat miskin yang
menjadi korban dan kehilangan pekerjaan.
Oleh karena itu perlu dilakukan upaya segera untuk merancang program
bagi kelompok tersebut. Program PNPM Mandiri Perdesaan dipandang telah
memiliki mekanisme yang tepat untuk merespon kebijakan tersebut. Modifikasi
PNPM Mandiri untuk pemulihan kegiatan ekonomi merupakan bagian dari
kerangka kebijakan dan program yang memastikan proses transisi dari tahap
tanggap darurat menuju tahap rehabilitasi dan rekonstruksi berjalan secara
berkesinambungan.
PNPM-MPd Paska Bencana di DIY berlokasi di Kec Cangkringan Kab
Sleman, mulai tahun 2011 sampai dengan 2012.
Tabel 2.1.1. Lokasi dan Alokasi BLM PNPM-MPd Paska Bencana
Tahun

Jml
Kab

Jml
Kec

Jml
Desa

Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Kegiatan


APBN (Rp.)
APBD (Rp.)
Total (Rp.)

2011

6.625.000.000

6.625.000.000

2012

5.500.000.000

5.500.000.000

2013
Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

30

Provinsi DIY

2.4.2.

12.125.000.000

12.125.000.000

Progres Tahapan Pasca Bencana T.A. 2012


Semua pencairan dan penyaluran dana, tahapan sampai dengan Musdes

Serah Terima, dan kegiatan fisik lapangan PNPM-MPd Paska Bencana TA 2012
sudah selesai 100% di semua desa pada akhir Maret 2013. Sisa DOK Paska Bencana
sampai dengan akhir Maret 2013 sudah disetor kembali ke Kas Negara.
Tabel 2.4.2. Progress Tahapan Kegiatan PNPM-MPd Paska Bencana 2012
No

2.5.

Tahapan Kegiatan

Progress

MAD Sosialisasi

100%

MD Sosialisasi

100%

MKP

100%

MD Perencanaan/Musrenbangdes

100%

MAD Prioritas/Musrenbangkec

100%

MAD Pendanaan

100%

MD Info Hasil Musrenbangkec

100%

Pencairan dana BLM

100%

10

Penyaluran dana BLM ke desa

100%

11

Pencairan DOK Paska Bencana

100%

12

Penggunaan DOK Paska Bencana

13

MDPj I

100%

14

MDPj II

100%

15

MD Serah Terima

100%

99,98%

Standard Capaian Kinerja

2.5.1. Capaian Kinerja Tahapan PNPM-MPd Reguler

Tabel 2.5.1. Capaian Kinerja Tahapan PNPM-MPd Reguler TA 2013


No

Uraian Tahapan Kegiatan

Target
Nasional

Realisasi DIY

s/d Des 2013

s/d April 2014

Keterangan

MAD Sosialisasi

100%

100%

Terpenuhi

MD Sosialisasi

100%

100%

Terpenuhi

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

31

Musyawarah Khusus Perempuan

100%

100%

Terpenuhi

Musrenbang Desa

100%

100%

Terpenuhi

Musrenbang Kecamatan (Pendanaan)

100%

100%

Terpenuhi

Musdes Info Hasil Musrenbangkec

100%

100%

Terpenuhi

Surat Penetapan Camat

100%

100%

Terpenuhi

Pencairan dana DDUB

100%

100%

Terpenuhi

Pencairan dana APBN

100%

100%

Terpenuhi

10

Musdes Serah Terima

100%

100%

Terpenuhi

2.5.2. Capaian Kinerja Tahapan PNPM-MPd Integrasi


Tabel 2.5.2. Capaian Kinerja Tahapan PNPM-MPd Integrasi T.A. 2013
No

Uraian Tahapan Kegiatan

Target
Nasional

Realisasi DIY

s/d Des 2013

s/d April 2014

Keterangan

Penyusunan PTO Integrasi

100%

100%

Terpenuhi

MAD Sosialisasi

100%

100%

Terpenuhi

Forum SKPD/Prioritas PNPM Integrasi

100%

100%

Terpenuhi

Musrenbang Kab/Penetapan

100%

100%

Terpenuhi

Surat Penetapan Bupati (Pendanaan)

100%

100%

Terpenuhi

Pencairan dana DDUB

100%

100%

Terpenuhi

Pencairan dana APBN

100%

100%

Terpenuhi

Surat Penetapan DOK Integrasi

100%

100%

Terpenuhi

Pencairan DOK Integrasi

100%

100%

Terpenuhi

10

Musdes Serah Terima

100%

100%

Terpenuhi

2.5.3. Capaian Kinerja Anggaran


Tabel 2.5.3. Capaian Kinerja Anggaran T.A. 2013
No.
1

Indikator

Target
Realisasi DIY
Nasional s/d
s/d April
Desember

Keterangan

Pencairan dana BLM Kegiatan DDUB :


a. DDUB BLM PNPM-MPd Reguler

100 %

100%

Terpenuhi

b. DDUB BLM PNPM-MPd Pilot Integrasi

100 %

100%

Terpenuhi

a. BLM PNPM-MPd Reguler

100 %

100%

Terpenuhi

b. BLM PNPM-MPd Pilot Integrasi

100 %

100%

Terpenuhi

Pencairan dana BLM Kegiatan APBN :

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

32

Pencairan Dana Operasional Kegiatan (DOK) :


a. BLM DOK Kecamatan

100%

100%

Terpenuhi

b. BLM DOK PL-UPK

100%

100%

Terpenuhi

c. BLM DOK Integrasi

100 %

100%

Terpenuhi

d. BLM DOK RBM

100 %

100%

Terpenuhi

2.5.4. Capaian Kinerja Pelaksanaan Program / KPI


Tabel 2.5.4. Capaian Kinerja Pelaksanaan Program / KPI 2014

Indikator

Target
Nasional
s/d
Triwulan I

Realisasi
DIY s/d
April 2014

BP UPK melakukan audit 1 Tahun sekali, ada laporan hasil audit

30%

324%

Internal audit Faskab T.A 2013

100%

100%

Internal audit Faskab T.A 2014

0%

0.0%

Kasus korupsi yang diselesaikan s/d T.A 2013

10%

100%

Penyelesaian masalah s/d T.A 2013

10%

150%

Tindak lanjut temuan BPKP s/d Th. 2012

15%

Pengisian Fasilitator

90%

103%

Desa memiliki Papan Informasi yang isinya selalu diperbarui

80%

116%

Kabupaten yang menampilkan perkembangan di website kab

40%

150%

10

Laporan Program berdasarkan Aplikasi oleh RMC

60%

167%

11

Supervisi dan monitoring oleh BKAD

30%

259%

12

Desa melakukan Tinjauan ulang terhadap RPJMDesa&RKPDes

60%

167%

13

Tingkat pengembalian SPP

95%

103%

14

Tingkat pengembalian UEP

85%

112%

15

NPL untuk UEP + SPP Maksimal (tingkat kolektibilitas 2-5)

10%

53%

16

Jumlah Kec dengan NPL untuk UEP + SPP maks 10%

60%

124%

17

Dana Perguliran UEP + SPP mengendap di rekening

15%

68%

18

30%

141%

19

Jum Kec dng dana pergl UEP+SPP mengendap di rekening maks


15%
Kelompok
SPP yang dinilai matang

5%

404%

20

UPK yang dinilai sehat

70%

133%

21

Supervisi lokasi ekstrem

10%

0%

22

Masy Miskin berpartisipasi dlm keg perencanaan dan


pengambilan
keputusandlm keg perencanaan dan
Perempuan
berpartisipasi

45%

79%

50%

96%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

10%

200%

No.

23
24

keputusan
SPCpengambilan
Tahunan (TA.
2014) diselesaikan dan sudah MDST

25

Infrastruktur yang dibangun PNPM-MPd TA. 2013 berkualitas


bagus
Infrastruktur
yg dibangun PNPM-MPd TA. 2013 digunakan oleh

26
27
28

Submasyarakat
Proyek yg dibangun PNPM-MPd & tlh MDST s/d TA. 2012
masih berfungsi
Terlaksana
Pelatihan Masyarakat sesuai SPC

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

33

Dari 28 indikator KPI, DIY bisa memenuhi 19 indicator (68%) secara rata-rata
provinsi, jika dicermati per kabupaten terutama per kecamatan, masih ada
beberapa kecamatan yang kinerjanya dibawah standar capaian kinerja nasional.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

34

BAB III
Pendampingan Program
3.1.

Regional Management Consultant IV D.I.Yogyakarta

3.1.1. Realisasi Kegiatan Team RMC-IV D.I.Yogyakarta


Di bulan April 2014, dalam rangka berjalannya tahapan kegiatan program
PNPM Mandiri Perdesaan dengan berbagai dinamika progres kegiatannya maka
rangkaian moment dan peristiwa akan dipaparkan dalam gambaran berikut ini.
Kegiatan rapat koordinasi program PNM Mandiri Perdesaan KMW IVDIY di Bulan Apil 2014 diawali dengan Rapat Persiapan Rakerda Analisis
Penyiapan Bahan Rumusan Kebijakan Bidang Pemberdayaan Masyarakat pada
tanggal 8 April 2014 bertempat di Kantor Kepatihan Setda DIY dihadiri oleh PLT
Team Leader. Pada tanggal 16 April 2014 dilaksanakan rapat Koordinasi
Pelaksanaan Audit Keuangan atas PNPM Mandiri Perdesaan Tahun 2013 di
Kantor Perwakilan BPKP DI Yogyakarta. Berkaitan dengan dicanangkannya
kembali event Si Kompak Award sebagai apresiasi terhadap insan pemberdayaan
masyarakat yang memiliki dedikasi dan prestasi dalam melaksanakan tugas di daerah
melalui PNPM Mandiri Perdesaan TA 2013 maka dalam persiapan penentuan

kandidat dari berbagai kategori yang ditentukan pada tanggal 19 April 2014
berlangsung Rapat koordinasi SiKompak Award berlangsung di kantor BPPM
DIY dihadiri oleh tim propinsi dan jajaran Satker DIY. Penghargaan
pemberdayaan SiKompak diberikan kepada lembaga, pelaku dan pembina
PNPM MPd terbaik nasional untuk kategori UPK, BKAD, PL, PPD (Perencanaan
Pembangunan Desa), FK (Fasilitator Kecamatan) dan Desa terbaik dalam
pemeliharaan. Rapat Koordinasi rutin untuk tingkat Kabupaten diselenggarakan
pada tanggal 7 & 26 April 2014 yaitu Rakor FK/ FT Kab. Kulon Progo. Untuk
Kabupaten Gunungkidul diselenggarakan pada tanggal 14 dan 26 April 2014,
Kabupaten Sleman pada tanggal 10 & 25 April 2014. Rakor Kabupaten Bantul
berlangsung tanggal 4 & 25 April 2014. Di bulan April bertepatan dengan agenda
rapat koordinasi tingkat propinsi pada penyelenggaraan yang kedua di TA 2014
dan dilaksanakan di Hotel Jayakarta, Yogyakarta pada tanggal 28 30 April 2014.
Agenda kunjungan tamu di wilayah kerja KMW IV DIY pada Bulan April
2014 adalah kunjungan dari Bpk. Qomar dari jajaran NMC pada tanggal 14 17
April 2014.
Sebagai tindak lanjut rangkaian rekruitmen FT dan FasTeKab yang
dilaksanakan pada tanggal tanggal 20 21 April 2014 yang lalu, maka
Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

34

diselenggarakan In Servive Training (IST) di kantor Korprop DIY pada tanggal 3


hingga 4 April untuk 2 orang FT dan tanggal 7 8 April 2014 untuk 1 FasTeKab.
Pada bulan April 2014 adalah bertepatan dengan agenda pembinaan dan
pemantauan melalui Quality Assurance (QA) pelaksanaan Audit Dukungan
PNPM MPd Ta 2013 yang dilaksanakan oleh BPKP dan Inspektorat Daerah.
Kegiatan audit tersebut dilakukan di 4 Kabupaten di wilayah DIY dengan
mengambil lokasi yaitu dimulai di Satuan Kerja PNPM MPd Kabupaten
Gunungkidul pada tanggal 21 April 2014, dilanjutkan di Kec. Ngawen,
Gunungkidul pada tanggal 21 23 April; tanggal 24-26 April oleh IRDA
Kabupaten Gunungkidul. Audit oleh BPKP DIY yang dilakukan di Kecamatan
Semanu, Gunungkidul dilaksanakan pada tanggal 23 24 April 2014; di
Kecamatan Panggang diselenggarakan pada tanggal 28 29 April dan
selanjutnya di Kecamatan Gedangsari pada tanggal 30 April 2014.
3.1.2. Realisasi Perjalanan Dinas Team RMC-IV D.I.Yogyakarta
APRIL 2014

III

Infrastructure Speiallist

Financial Management Support


Specialist - 1

MIS Specialist - 1

Human Resources Specialist - 1

Communication, Information
And Education Specialist

Jum
Har
i

Jum
Har
i

Jum
Hari

Jum
Har
i

Jum
Hari

Jum
Har
i

Jum
Har
i

Jum
Hari

DIY
1

0
KABUPATEN
BANTUL

1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Sub Total

Specialist
Case And
- 1Complain Handling

NAMA PROPINSI, KABUPATEN/KOTA,


KECAMATAN

Training Specialist - 1

N
O

Provincial Coordinator

PROVINSI

Kretek
Imogiri
Dlingo
Piyungan
Pajangan
Banguntapan
Sedayu
Bantul
Srandakan
Sewon
Kasihan
Pundong
Pandak
Pleret

1
1
1

1
1

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

2
1

1
0
0
0
0
0
0
0
0
1

Prambanan

KABUPATEN
SLEMAN
1

2
1

Hal.

35

2
3
4
5
6
7
8
9
10
3

3
4
5
6
7
8
9
10
11

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

0
1

1
1

1
1

1
1

1
1

2
1

1
1

1
1

2
1

1
1

Panggang
Purwosari
Paliyan
Saptosari
Tepus
Tanjungsari
Rongkop
Girisubo
Semanu
Ponjong
Karangmojo
Wonosari
Playen
Patuk
Gedangsari
Nglipar
Ngawen
Semin

1
2
1

1
1
1
1

1
1

2
0

1
0
1

1
1

1
1

pengelolaan

aspek

aspek

keprograman

10

10

10

10

10

1
10

implementasi

Program

Nasional

yang

meliputi:

aspek

perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian dan pemantauan yang dikelola oleh Ditjen PMD


Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan)


dalam

1
1

rangka

3
1

1
1

2
1

Status Tenaga Ahli Regional Management Consultant D.I.Yogyakarta


Dalam

Temon
Panjatan
Galur
Lendah
Sentolo
Pengasih
Kokap
Girimulyo
Nanggulan
Kalibawang
Samigaluh

JUMLAH

KABUPATEN
GUNUNGKIDUL
1

3.2.

KABUPATEN
KULONPROGO
1

Cangkringan
Minggir
Sayegan
Godean
Gamping
Depok
Mlati
Berbah
Kalasan

Hal.

36

67

selaku Executing Agency maka dibentuklah Konsultan Manajemen Wilayah


(KMW)

yang dikontrak secara khusus dalam melaksanakan pengendalian

fungsional implementasi program sesuai dengan kebijakan, tujuan dan sasaran


yang telah ditetapkan. Untuk tenaga ahli/spesialis DIY masuk dalam wilayah
kerja KMW IV/RMC IV. Formasi tim kerja konsultan DIY sudah lengkap dengan
kekuatan satu Tim Leader dan 7 spesialis.
Berikut adalah gambaran daftar rekapitulasi Tenaga ahli/spesialis yang
bertugas di Propinsi DIY sampai 30 April 2014.

Tabel 3.2.1 : Rekapitulasi Daftar Posisi dan Nama Konsultan Prov. DIY
N
o

POSISI

NAMA KONSULTAN

Kooordinator Propinsi

Kosong

HRD (Human Resources Development)


Specialist

Retno Siti Rohayati,


S.Psi

MIS (Management Information System)


Specialist

Christianto Feri Indra


G., S.Kom

Penanganan Masalah (SP2M)/CHCU Specialist

Renta Magdalena

Pelatihan/Training Specialist

Eman Hermawan,SP

FMS (Financial Management support) Specialist

Sidik Nur Istiadi, SE, MM

Infrastructure Specialist (PLT Koordinator


Propinsi)

Ir. H. A. Sutrisno, M.Si

IEC (Information, Education and


Communication) Specialist

Ir. Muhammad Basit

3.3.

Pendampingan Oleh Fasilitator Kabupaten


Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan pada level kabupaten didukung

dengan fasilitasi teknis dan supervisi Fasilitator Kabupaten (Faskab) yang terdiri
dari Faskab Pemberdayaan, Faskab Teknik dan Faskab Keuangan. Jajaran
fasilitator kabupaten sebagai bagian pengendalian jalur fungsional mempunyai
kewenangan dan kendali langsung kepada fasilitator kecamatan untuk
melaksanakan serta merealisasikan kegiatan-kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan
di tingkat Kecamatan, Desa dan Masyarakat.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

37

3.3.1. Realisasi Perjalanan Dinas Fasilitator Kabupaten


Kegiatan monitoring terhadap pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan
dilaksanakan melalui pendampingan dan kunjungan lapangan oleh fasilitator
kabupaten dalam Bulan April 2014 digambarkan secara rinci dalam tabel
realisasi perjalanan dinas fasilitator kabupaten berikut ini:
Tabel 3.3.1. Realisasi Perjalanan Dinas Fasilitator Kabupaten Bulan Maret 2014

Lokasi
Kunjungan
Jml
Kunjungan

LokasiTuga
s

Desa

Jabatan

Kecamata

Nama

Kabupate

No

Hagus Bintarto, Ir,


MM

FaskabIntegra
si

Sleman

Wratsongko Sri K.,


ST

FasTKeu

Sleman

1
1

15

Karnadi Ismono,
SSos

FaskabIntegra
si

Gunungkidul

1
2

15

Bambang
Wicaksono, Ir.

FasTKab

Gunungkidul

1
4

15

Saiful Huda, SP

FasKeu

Gunungkidul

Ass FasKab

Gunungkidul

Lucia
DewiMulandari, SP
Sigit Praptono, ST

Ass FasTKab

GunungKidul

Gatot Noersetio, Ir

Faskab

Kulon Progo

Sjahrial Bachari, Ir

FasTKab

Kulon Progo

10

Damayanti, SM.Akt

FasKeu

Kulon Progo

1
1
1
3
8
1
0
1
1
7

11

Iqbal Tuasikal, SS
Musriadi Muhamad,
Ir
AgungTriatmo, SP

Faskab

Bantul

15

FasTKab

Bantul

15

FasKeu

Bantul

12

12
13

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

15

15
15
15

15
15

Hal.

38

BAB IV
Laporan Bidang Spesialisasi
4.1.

Spesialisasi Pengaduan dan Penanganan Masalah


4.1.1. Pengelolaan Pengaduan
Penanganan Pengaduan oleh Unit Pengelolaan Pengaduan Penanganan
pengaduan adalah proses yang meliputi menerima pengaduan, baik berupa lisan
maupun tulisan, yang bersifat langsung dari masyarakat maupun yang tidak
langsung, mencatat dalam Formulir pengaduan, mencatat dalam Buku2 Register
Pengaduan, serta melakukan klarifikasi apakah pengaduan tersebut benar dan bisa
ditindaklanjuti. Tahapan lebih lanjut dalam pengelolaan
pengaduan adalah melakukan klasifikasi dan kategorisasi pengaduan yang
bukan mencakup masalah yaitu: keluhan, permintaan informasi, laporan, kritik,
saran, berita, maupun prtanyaan dari semua pihak yang ditujukan kepada
pengelola program terkait pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan. Terhadap
pengaduan masyarakat yang berindikasikan masalah akan dikategorikan sebagai
masalah dan akan ditindaklanjuti melalui Penanganan Masalah.
Penanganan pengaduan dan masalah berazaskan DOUM yaitu dari, oleh,
dan untukmasyarakat dengan tetap mengacu pada ketentuan yang berlaku. Azas
ini diartikanbahwa seluruh upaya penanganan masalah harus berawal dari
kemauan dan kesadaran kritis dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk
kepentingan seluruh masyarakat. Masyarakat harus selalu dimotivasi dan diberi
kesempatan yang luas untuk bertindak pro-aktif dan terlibat dalam setiap tahapan
penanganan masalah sampai dengan masalah dinyatakan selesai oleh masyarakat
sendiri.
Laporan pengaduan masalah sampai dengan bulan April 2014, ada beberapa
pengaduan melalui sms pengaduan, yang menanyakan tentang informasi
perekrutan Fasilitator PPU April 2014. Isi pengaduan bersifat pertanyaan tentang
pengumuman kelulusan? Dan langsung dijawab seketika itu juga melalui sms,
bahwa proses saat ini adalah pengiriman shortlist F-PPU dari provinsi DIY ke

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

39

Satker Jakarta, bila sudah ditetapkan oleh satker jakarta., maka calon F-PPU yang
masuk shortlist (lulus secara administrasi) akan dihubungi ke kontak person
masing-masing.
4.1.2.

Penanganan Masalah
Saat ini jumlah masalah berdasarkan matriks masalah di Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta Bulan April 2014 adalah sebanyak 34 (tiga puluh empat), 2
masalah selesai yaitu di Kec. Cangkringan,Kabupaten Sleman serta Kecamatan
Gedangsari Kabupaten Gunung Kidul. Untuk masalah baru 10 masalah baru
dalam bulan ini di Kecamatan Purwosari Kabupaten Gunung Kidul, semuanya
masih dalam tahap proses penanganan. Jumlah total penyimpangan dana sampai
dengan April 2014 adalah Rp. 2.636.098.794,- total dana yang sudah dikembalikan
adalah Rp. 2.619.764.811,- dan dana yang masih dalam proses penyelesaian atau
dana yang belum kembali adalah sebesar Rp. 492.064.283,4.1.2.1.

Penanganan Masalah Litigasi


Tabel Penanganan masalah Litigasi
Periode April 2014

4.1.2.2.

Penanganan Masalah Non Litigasi

Penanganan masalah litigasi di DIY sampai dengan bulan April 2014, ada
42 kasus masih dalam proses penanganan dan 2 masalah selesai di Kec.
Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

40

Cangkringan,Kabupaten Sleman, dan Kecamatan Gedangsari Kabupaten


Gunungkidul.

pendekatan

penyelesaian

masalah

dilakukan

dengan

musyawarah mufakat terlebih dahulu atau dengan cara kekeluargaan. Diantara


42 kasus di DIY belum ada penanganan masalah sampai ke litigasi/jalur
hukum.
Ada indikasi penyimpangan dana di Kec. Lendah Kab. Kulonprogo
dengan pelaku adalah pengurus kelompok, jumlah dana yang disalahgunakan
sementara dari hasil klarifikasi adalah dari kelompok Sembada I sebesar Rp.
104.000.000,-, kelompok Sembada II sebesar Rp. 102.000.000,- dan kelompok
Srikandi sebesar Rp. 29.000.000,- dengan total indikasi jumlah penyimpangan
dana adalah sebesar Rp. 135.000.000,- modus operandinya adalah angsuran
kelompok tidak disetorkan ke UPK dan kelompok fiktif. Sampai dengan saat ini
masalah tersebut belum dilaporkan dalam matrik masalah dan Web CHS
karena masih butuh klarifikasi dengan pelaku untuk jumlah dana yang
disalahgunakan. Camat, BKAD dan UPK kec. Lendah masih terus bergerak
untuk klarifikasi kepada kelompok peminjam dan upaya penanganan kepada
pelaku yang sampai dengan saat ini sangat sulit ditemui di rumahnya. Pelaku
sendiri rupanya diketahui belakangan bahwa tidak hanya mempunyai masalah
di UPK Kec. Lendah saja tetapi juga di tempat lain juga.
Sampai saat ini penanganan masalah penyimpangan dana masih ditangani
secara non litigasi/musyawarah untuk mufakat. Upaya menyelesaikan masalah
lebih diutamakan ke penyelesaian masalah non litigasi dan melihat potensi
masyarakat dalam menyelesaikan masalahnya sendiri dengan didampingi oleh
fasilitator pendamping baik itu faskab maupun FK.
4.1.2.3.

Penanganan Kasus Besar yang sedang berjalan

Dalam bulan April 2014

penanganan kasus besar masih di kec.

Kalibawang Kab. Kulonprogo dengan 3 masalah yang baru dilaporkan pada


pada bulan November yang lalu, dengan adanya kasus baru tersebut maka Kec.
Kalibawang telah ditetapkan sebagai potensi lokasi kecamatan bermasalah TA.
2014 karena jumlah dana yang disalahgunakan masih diatas Rp. 40 juta dan
penanganan masalah masih terus berjalan di lapangan. Ada perubahan yang
cukup signifikan dari hasil klarifikasi lapangan bersama dengan Fk dan Tim

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

41

penanganan masalah Kec. Kalibawang yaitu jumlah dana yang digunakan oleh
pelaku bertambah, penjelasan masalah tersebut adalah sbb :
1. Penyalahgunaan yang dilakukan oleh pengurus UPK yaitu inisial sdr. TTK
yang merupakan petugas lapangan UPK kec. Kalibawang yang dulunya
pernah menjabat sebagai bendahara UPK modus operandi tidak
menyetorkan angsuran kelompok ke rekening UPK. Dana yang
disalahgunakan adalah semula adalah sebesar Rp. 29.569.278,- saat ini
berkembang menjadi Rp. 78,960,100,-. Saat ini pelaku masih aktif menjadi
pengurus UPK Kec. Kalibawang. Jumlah dana yang disalahgunakan
kemungkinan akan bertambah karena klarifikasi masih terus dilakukan di
lapangan.
2. Penyalahgunaan dana yang dilakukan oleh Kader Ekonomi Desa atas
nama Sdr. SMN dengan modus operandi tidak menyetorkan angsuran
kelompok ke UPK yang semula adalah sebesar Rp. 47.116.500,- menjadi
sebesar Rp. 184,745,000. Kader Ekonomi desa yang ada di Kec.
Kalibawang merupakan pengurus UPK yang ada di Desa. Saat ini pelaku
juga masih aktif sebagai KED di Desa Banjarharjo. Sama seperti Sdr. TTK,
bahwa jumlah dana yang disalahgunakan aka nada perubahan karena
klarifikasi dan penelusuran masih terus dilakukan.
3. Masih masalah di Kec. Kalibawang Kab. Kulonprogo bahwa pelakunya
adalah mantan Bendahara UPK Sdr. Suharto. Yang menjadi masalah
adalah pelaku tersebut telah meninggal beberapa tahun yang lalu. FK dan
UPK ketika melakukan audit terhadap pinjaman macet menemukan
pinjaman macet yang tak kunjungan ada progress perkembangan ketika
ditelusur di kelompok ternyata pinjaman tersebut telah disetor oleh
kelompok ke Bandahara UPK tetapi oleh bendahara tidak disetorkan ke
rekening UPK sehingga dianggap sebagai penylahgunaan dana atas
perbuatan di masa lampau. Saat ini Fk dan UPK masih kesulitan untuk
mendeteksi berapa tepatnya jumlah dana yang disalahgunakan oleh
pelaku yang telah almarhum karena beberapa kelompok peminjam ada

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

42

yang mengaku-ngaku bahwa dana yang dipinjam tersebut dilimpahkan ke


pelaku karena pelaku telah almarhum sehingga tidak bisa membela diri.
Jumlah sementara yang berhasil didata oleh FK adalah sebesar Rp.
110.000.000,-.

Pihak

keluarga

ketika

dihubungi

untuk

masalah

pertanggungjawaban ini, menyangggupi untuk menjual tanah untuk


menutup dana-dana yang menjadi tanggungan pelaku ketika masih
hidup. Realisasi terhadap hal ini akan dirembug lagi dengan Fk dan UPK
kec. Kalibawang.
4.1.3.

Penanganan Lokasi Bermasalah


Sampai bulan April 2014 ini DIY tidak mempunyai lokasi bermasalah

4.1.3.1. Lokasi Potensi Bermasalah


Saat ini dengan turunnya Surat dari Kementrian Dalam Negeri RI Dirjend
PMD Pusat No. 414.2/1510/PMD tanggal 26 Februari 2014 tentang Lokasi
Potensi bermasalah PN-MPd TA. 2014, maka DIY mempunyai lokasi Potensi
bermasalah dan berikut perkembangan masalahnya :

No

Kabupaten

Kecamatan

1
2

Kulon Progo

Kalibawang
Panggang

Gunungkidul

Girisubo

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Nilai

Nilai

Penyimpangan
Rp 629,904.895
Rp191.000,000,-

Pengembalian
Rp335.279.000
Rp 79.511.000,-

53%
42%

Rp 66.765.000,-

Rp 54.725.000,-

82%

Ket

Hal.

43

4.1.3.2.

Kecamatan Bermasalah

DIY tidak mempunyai kecamatan bermasalah sampai dengan bulan April


2014
4.1.4.

Tindak Lanjut Hasil Audit Eksternal


Temuan BPKP tahun audit 2009/2010, masih ada kabupaten yang belum

selesai tindaklanjutnya yaitu Kab. Kulonprogo di Kec. Lendah, Panjatan, Temon dan
Sentolo. Rincian temuan BPKP TA 2009/2010 sebagai berikut :

Jumlah
Temuan

No

Kabupaten

Kulonprogo

1
2
3
4
5

Lendah
Panjatan
Temon
Sentolo
Samigaluh

5
3
3
3
1

Bantul

Pajangan

2
3
4
5

Kretek
Imogiri
Dlinggo

4
4
6

4
4
6

Piyungan

Saptosari

Tanjungsari

3
4
5

Ponjong
Semanu
Playen

3
3
3

3
3
3

1
2

Prambanan
Cangkringan

9
7
1
74

9
7
1
67

Gunungkidul

Sleman

Kecamatan

Status Tindak Lanjut


Dala
Selesa
Belum
m
i
Ditindaklanjuti
Proses
5
3
3
3
1

JUMLAH

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

44

Temuan BPKP Tahun Audit 2010/2011, masih menyisakan temuan yang belum
ditindaklanjuti di Kab Kulonprogo dan Gunung kidul, seperti tabel berikut ini :

No
1

Kabupaten
Kulonprogo

Kecamatan

Jumlah
Temuan

1
2

Kalibawang
Nanggulan

4
2

Status Tindak Lanjut


Dala
Selesa
Belum
m
i
Ditindaklanjuti
Proses
1
1
2

Bantul

1
2

Imogiri
Pajangan

1
1
4

1
1
4

Gunungkidul

Tepus

2
3
4
5
6
7

Wonosari
Karangmojo
Paliyan
Panggang
Nglipar
Patuk

4
3
4
2
1
1
2

4
3
3
2
1
1
2

Sleman

Nihil

JUMLAH

31

Nihil
23

Temuan BPKP Tahun Audit 2011/2012 ada di 4 Kabupaten diantaranya Kabupaten


Sleman, Bantul, Kulonprogo dan Gunung Kidul. Untuk Kabupaten Sleman

dan

Gunung Kidul telah dinyatakan selesai sedangkan Kabupaten Kulonprogo dan Bantul
masih dalam proses penyelesaian. Tabelnya adalah sebagai berikut :

No

Kabupaten

Kulonprogo

Kecamatan

Jumlah
Temuan

Lendah

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Status Tindak Lanjut


Dala
Selesa
Belum
m
i
Ditindaklanjuti
Proses
1
1

Hal.

45

2
3
4
5
2

Bantul

Gunungkidul

1
2
3

Samigaluh

Pengasih
Galur
Panjatan

2
1
1

2
1
1

Kabupaten

Gedangsari

Saptosari
Semanu

5
5

5
5

25

25

JUMLAH

Temuan BPKP Tahun Audit 2012/2013 ada di 3 Kabupaten diantaranya Kabupaten


Bantul, Kulomprogo dan Gunung Kidul. Untuk kabupaten Gunung Kidul dan
Kulonprogo telah menyerahkan laporan hasil tumuan BPKP tahun 2012/2013
sedangkan Kab.Bantul masih belum melaporkan. Kali ini Kab. Sleman dan Bantul tidak
mendapat giliran audit BPKP karena telah diaudit oleh Inspektorat Kabupaten.
Tabelnya adalah sebagai berikut :

No

Kabupaten

Kecamatan

Kulonprogo

1
2
3
4
5

Sentolo
Pengasih
Kalibawang
Nanggulan
Temon

Gunungkidul

1
2
3
4
5

Tepus
Paliyan
Patuk
Panggang
Karangmojo

JUMLAH

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Status Tindak Lanjut


Jumlah
Belum
Dalam
Temuan Selesai
Ditinda
Proses
klanjuti
1
1
1
1
1
0
2
2
2
2
1
3
2
3
1

1
3
2
3
1

17

10

Hal.

46

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

47

STANDAR CAPAIAN KINERJA PELAKSANAAN PROGRAM


PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A 2014

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

47

4.1.5. Indikasi Penyimpangan Prosedur dan Penyalahgunaan Dana


Di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta permasalahan yang terjadi penyebab
awal adanya penyimpangan prinsip dan prosedur yang pada akhirnya terjadi
beberapa penyelewengan dana yang di lakukan oleh Pelaku masyarakat dari
UPK,kelompok

dengan

cara

pembentukan

kelompok-kelompok

fiktif

dan

mekanisme program yang tidak berjalan.


Dan dari pantauan

banyak ditemukan indikasi-indikasi penyimpangan

prinsip dan prosedur dan penyelewengan dana hal ini dapat dilihat dari hasil
verifikasi banyak ditemukan penyimpangan prinsip dan prosedur dan mengarah
kepada penyelewengan dana hal ini disebabkan oleh beberapa hal;

Lemahnya pendampingan oleh fasilitator terhadap UPK dan

kelompok

masyarakat.
Lemahnya pemahaman fasilitator atas tugas pokok dan fungsi.

Kompleknya permasalahan dilapangan yang disebabkan oleh program


masa

lalu

dan

fasilitator

tidak

mempunyai

kapasitas

dalam

penangananya.
Proses verifikasi yang kurang mendalam terhadap kelompok.

Kebijakan dalam bentuk panduan dan SOP serta Petunjuk teknis lainnya
tidak tersosialisasi sampai ke tingkat paling bawah.

Kurang berfungsinya secara maksimal lembaga yang dibentuk di


masyarakat

seperti

BKAN,BP-UPK

karena

masih

menyerahkan

sepenuhnya pengawasan kepada fasilitator yang ada di lapangan.

4.1.6. Kualitas dan Kinerja Program


Timbulnya beberapa permasalahan dengan kasus yang besar dan cenderung
meningkat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terutama kasus penyimpangan
dana yang dilakukan oleh para Pelaku PNPM MPd dari masyarakat dan konsultan
berindikasi terjadinya penurunan kualitas dan kinerja program. Hal ini disebabkan
beberapa hal antara lain:

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

48

1. Lemahnya Sumber Daya Fasilitator Kecamatan (FK/FT) disebabkan proses


rekrutmen yang memberikan peluang untuk tenaga Fasilitator tanpa
pengalaman dan proses pelatihan pratugas yang kurang memadai.
2. Menurunnya kualitas supervisi dan monitoring dari para Fasilitator baik
ditingkat kecamatan dan Fasilitator di tingkat Kabupaten.
3. Lemahnya penegakan sanksi terhadap Fasilitator dan Konsultan yang
berkinerja lemah.
4. Kurangnya

menjunjung

prinsip-prinsip

program

terutama

prinsip

transparansi dan akuntabel bila dilihat dari pemasangan dan pengisian


papan informasi yang kurang terisi dengan baik.
5. Petunjuk Teknis Operasional (PTO) yang tidak menjadi acuan oleh fasilitator.
6. Beberapa kebijakan program baik berbentuk surat, memorandum yang tidak
di sosialisasikan sampai ke tingkat bawah.
7. Kurangnya Pembinaan dan pelatihan Fasilitator dan konsultan secara
berjenjang.
8. Banyaknya beban kerja Fasilitator sehingga pendampingan terabaikan.

4.2.

Spesialisasi Financial Management Support

4.2.1.

Pencairan BLM dan Dokumen SP2D TA 2013

4.2.1.1.

Pencairan BLM PNPM MPd & Laporan SP2D

Sampai dengan akhir April 2014, jumlah pencairan dan jumlah SP2D BLM
PNPM MPd yang diterima provinsi sama dan tidak ada selisih.
Tahun Anggaran 2013
No

Kabupate
n

Kulon Progo

Bantul
Gunungkid
ul

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Alokasi
27.550.000.00
0
10.592.500.00
0
46.075.000.00
0

Pencairan

27.550.000.000
10.592.500.000
46.075.000.000

Jumlah
Sesuai SP2D
27.550.000.00
0
10.592.500.00
0
46.075.000.00
0

Selisih

0
0
0

Hal.

49

Sleman
Tot Prov

3.942.500.000
88.160.000.0
00

3.942.500.000
88.160.000.00
0

3.942.500.000
88.160.000.0
00

0
0

Tahun Anggaran 2014


No

Kabupate
n

Kulon Progo

2
3

Bantul
Gunungkid
ul

Sleman
Tot Prov

4.2.1.2.

Alokasi

Pencairan

Jumlah
Sesuai SP2D

27.550.000.00
0
10.592.500.00
0
46.075.000.00
0

13.825.000.000

13.825.000.00
0

3.942.500.000
88.160.000.0
00

13.825.000.00
0

13.825.000.0
00

Selisih

0
0
0
0
0

Pencairan DOK PNPM MPd & Laporan SP2D

Sampai dengan akhir April 2014, jumlah pencairan dan jumlah SP2D DOK
PNPM MPd yang diterima provinsi sama dan tidak ada selisih.
Tahun Anggaran 2013
No

Kabupate
n

Kulon Progo

2
3

Bantul
Gunungkid
ul

Sleman
Tot Prov

Alokasi

Pencairan

Jumlah
Sesuai
SP2D

746.990.00
0
298.214.00
0
1.284.677.
000
122.531.00
0
2.452.412
.000

746.990
.000
298.214
.000
1.284.677.
000
122.531
.000
2.452.412.
000

746.99
0.000
298.21
4.000
1.284.677
.000
122.53
1.000
2.452.412.
000

Pencairan

Jumlah
Sesuai
SP2D

Selisih

Tahun Anggaran 2014


No

Kabupate
n

Kulon Progo

2
3

Bantul
Gunungkid
ul

Sleman
Tot Prov

4.2.1.3.

Alokasi
607.312.00
0
252.550.00
0
1.032.594.
000
102.688.00
0
1.995.144
.000

Selisih

413.037.600

413.037.600

413.037.60
0

413.037.60
0

Pencairan DOK PL UPK & Laporan SP2D

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

50

Sampai dengan akhir April 2014, jumlah pencairan dan jumlah SP2D DOK
PL UPK yang diterima provinsi sama dan tidak ada selisih.

Tahun Anggaran 2013


No

Kabupaten

Kulon Progo

Bantul

Gunungkidul

Sleman

Alokasi
132.000.0
00
48.000.00
0
216.000.0
00
12.000.00
0
408.000.
000

Tot Prov

Jumlah Sesuai
SP2D

Pencairan

Selisih

132.000.000

132.000.000

48.000.000

48.000.000

216.000.000

216.000.000
12.000.000
408.000.00
0

12.000.000

408.000.000

Tahun Anggaran 2014


Kabupate
n

Alokasi

Kulon Progo

132.000.000

Bantul

Gunungkid
ul

Sleman

No

216.000.000

0
216.000.000

216.000.00
0

216.000.000

216.000.0
00

12.000.000
408.000.00
0

Selisih
0

48.000.000

Tot Prov

4.2.1.4.

Jumlah
Sesuai
SP2D

Pencairan

0
0
0

Pencairan BLM PNPM Integrasi

Sampai dengan akhir April 2014, jumlah pencairan dan jumlah SP2D BLM
PNPM Integrasi yang diterima provinsi sama dan tidak ada selisih.
Tahun Anggaran 2013
No

Kabupate
n

Gunungkid
ul

Sleman
Tot Prov

Alokasi

Pencairan

Jumlah
Sesuai
SP2D

3.000.000.
000
3.000.000.
000
6.000.000
.000

3.000.000.
000
3.000.000.
000
6.000.000
.000

3.000.000.
000
3.000.000.
000
6.000.000
.000

Selisih

Tahun Anggaran 2014


No

Kabupate
n

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Alokasi

Pencaira
n

Jumlah
Sesuai
SP2D

Selisih

Hal.

51

Gunungkid
ul

Sleman
Tot Prov

4.2.1.5.

3.000.000.000

3.000.000.000
6.000.000.0
00

Pencairan DOK PNPM Integrasi

Sampai dengan akhir April 2014, jumlah pencairan dan jumlah SP2D DOK
PNPM Integrasi yang diterima provinsi sama dan tidak ada selisih.
Tahun Anggaran 2013
No

Kabupaten

Gunungkidul

Sleman

Alokasi
200.000.0
00
200.000.0
00
400.000.
000

Tot Prov

Pencairan

Jumlah Sesuai
SP2D

Selisih

200.000.000

200.000.000

200.000.000
400.000.00
0

200.000.000

400.000.000

Tahun Anggaran 2014


Kabupate
n

No
1

Gunungkid
ul

Sleman
Tot Prov

4.2.1.6.

Alokasi

Pencaira
n

200.000.0
00
200.000.0
00
400.000.
000

Jumlah
Sesuai
SP2D

Selisih
0
0

Pencairan DOK RBM

Sampai dengan akhir April 2014, jumlah pencairan dan jumlah SP2D DOK
RBM yang diterima provinsi sama dan tidak ada selisih.
Tahun Anggaran 2013

No

Kabupate
n

Gunungkid
ul

Sleman
Tot Prov

Alokasi

Pencaira
n

Jumlah
Sesuai
SP2D

150.000.0
00
150.000.0
00
300.000.
000

150.000.0
00
150.000.0
00
300.000.
000

150.000.0
00
150.000.0
00
300.000.
000

Pencaira
n

Jumlah
Sesuai
SP2D

Selisih
0
0
0

Tahun Anggaran 2014

No

Kabupate
n

Gunungkid
ul

Sleman

Alokasi
150.000.0
00
150.000.0
00

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Selisih
0
0

Hal.

52

300.000.
000

Tot Prov

4.2.1.7.

Ringkasan Status Backlog SP2D

Pada bulan April 2014 tidak ada backlog SP2D.


4.2.1.8.

Manajemen Pengelolaan Dokumen SPM dan SP2D

Untuk SPM dan SP2D yang berasal dari kabupaten, Tim Faskab selalu
mengirimkan copy tersebut, tetapi SPM dan SP2D yang dikeluarkan oleh Satker
Provinsi harus diminta dulu ke Satker provinsi. Hal ini yang menyebabkan
backlog SPM dan SP2D selalu yang berasal dari Satker Provinsi untuk
penggajian fasilitator.
4.2.2. Keuangan Mikro

4.2.2.1.

Perkembangan Aset Dana Bergulir

Sampai dengan akhir bulan April 2014 asset yang dikelola oleh UPK di
D.I. Yogyakarta sebesar Rp 191.825.401.353. Apabila diperhitungkan dari modal
awal tahun 2014, maka pertumbuhan UPK di DIY sebesar 5,72%
No.

Kabupaten

Kulon Progo

Bantul

Gunungkidul

Sleman
Prov. DIY

Kabupaten

Modal Awal
Tahun 2013

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Surplus
Berjalan

Modal Produktif
44.325.732.
510
36.468.753.
886
88.156.412.
215
22.874.502.
742
191.825.401.
353

Asset Produktif
31 Desember

Pertumbuha
n

Hal.

53

2013
42.779.242.0
53
35.273.076.1
60
83.662.247.4
78
21.033.451.4
76
182.748.017.1
67

Kulon Progo
Bantul
Gunung
Kidul
Sleman
Prov DIY

4.2.2.2.

1.807.165.00
2
1.908.583.65
4
5.473.416.19
8
1.269.190.65
6
10.458.355.5
10

44.325.732.5
10
36.468.753.8
86
88.156.412.2
15
22.874.502.7
42
191.825.401.3
53

4,22%
5,41%
6,54%
6,03%
5,72%

Laporan Operasional Micro Finance

Sampai dengan akhir bulan April 2014, jumlah pendapatan UPK sebesar
Rp 15.284.640.689.
No

Kabupaten

Kulon Progo

Bantul

Gunung Kidul

Sleman

Pendapatan
2.689.559.0
96
3.140.621.5
42
7.493.207.8
32
1.961.252.2
19
15.284.640.6
89

Prov DIY

Pendapatan khusus dari operasional mendominasi pendapatan yaitu


sebesar 96,87%
Sedangkan jumlah biaya yang yang dikeluarkan oleh UPK yaitu sebesar
Rp 4.826.285.179.

No

Kabupaten

Kulon Progo

Bantul

Gunung Kidul

Sleman
Prov DIY

Biaya
882.394.09
4
1.232.037.8
88
2.019.791.6
34
692.061.56
3
4.826.285.1
79

Dari jumlah biaya tersebut diatas, biaya terbesar adalah biaya IPTW yaitu
Rp

1.620.866.050

dan

biaya

honor

Pengurus

UPK

sebesar

Rp

1.641.420.100.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

54

Dilihat dari tingkat efisiensi biaya terhadap pendapatan, maka tingkat efisiensi
provinsi DIY sebesar 31,58%.

No

Kabupaten

Kulon Progo

Bantul

Gunung Kidul

Sleman
Prov DIY

Pendapatan
2.689.559.0
96
3.140.621.5
42
7.493.207.8
32
1.961.252.2
19
15.284.640.6
89

Biaya

Rasio Biaya
dan
Pendapatan

882.394.0
94
1.232.037.8
88
2.019.791.6
34
692.061.5
63
4.826.285.1
79

32,81%
39,23%
26,95%
35,29%
31,58%

Sedangkan rasio Surplus Berjalan bila dibandingkan dengan Pendapatan


adalah sebesar 68,42%

No

Kabupaten

Kulon Progo

Bantul

Gunung Kidul

Sleman
Prov DIY

4.2.2.3.

Surplus
Berjalan
1.807.165.0
02
1.908.583.6
54
5.473.416.1
98
1.269.190.6
56
10.458.355.5
10

Pendapatan

Rasio Surplus
Berjalan dan
Pendapatan

2.689.559.0
96
3.140.621.5
42
7.493.207.8
32
1.961.252.2
19
15.284.640.6
89

67,19%
60,77%
73,05%
64,71%
68,42%

Tingkat Pengembalian Pinjaman UEP dan SPP

Pada akhir April 2014, tingkat pengembalian UEP mencapai 95,19%, dan
tingkat pengembalian SPP mencapai 98,22%.
No.

Kabupaten

Kulon Progo

Tingkat
Pengembalian
Pinjaman SPP
98,72%

Bantul

99,08%

Gunungkidul

96,51%

Sleman
Prov. DIY

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Tingkat
Pengembalian
Pinjaman UEP

95,43 %
94,39 %

98,92%
98,22%

95,19 %

Hal.

55

Apabila dilihat dana yang dimasyarakat dalam bentuk pinjaman


dibandingkan dengan jumlah modal produktif, maka jumlah pinjaman
mencapai 74,02%

No.

Kabupaten

Kulon Progo

Bantul

Gunungkidul

Sleman
Prov. DIY

Pinjaman SPP dan


UEP
27.627.409.
840
32.326.789.
800
63.968.041.
010
18.063.134.
650
141.985.375.
300

Modal Produktif

Prosentase Pinjaman

44.325.732.
510
36.468.753.
886
88.156.412.
215
22.874.502.
742
191.825.401.
353

62,33%
88,64%
72,56%
78,97%
74,02%

Alokasi pinjaman UEP sampai dengan akhir April 2014 sebesar Rp


122.429.977.024 dengan saldo pinjaman sebesar Rp 31.768.744.964.
Alokasi
Pinjaman
(Rp)

Kabupaten/
Propinsi

83.344.329.
764
39.085.647.
260
122.429.977
.024

Kulon Progo
Bantul
Gunung Kidul
Sleman
Prop. DIY

Pengembalian
s/d bulan ini
(Rp)

69.766.808.
860
20.894.423.
200
90.661.232.
060

Saldo
pinjaman
(Rp)

13.577.520.
904
18.191.224.
060
31.768.744.
964

Alokasi pinjaman SPP sampai dengan akhir April 2014 sebesar Rp


372.155.314.650

dengan saldo pinjaman sebesar Rp 110.216.630.336.

Kabupaten/
Propinsi

Kulon Progo
Bantul
Gunung Kidul
Sleman
Prop. DIY

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Alokasi
Pinjaman
(Rp)

76.342.130.
500
111.881.873.
750
120.770.313.
100
63.160.997.
300
372.155.314.
650

Pengembalian
s/d bulan ini
(Rp)

62.292.241.
564
79.555.083.
950
74.993.496.
150
45.097.862.
650
261.938.684.
314

Saldo
pinjaman
(Rp)

14.049.888.
936
32.326.789.
800
45.776.816.
950
18.063.134.
650
110.216.630.
336

Hal.

56

Perkembangan tunggakan UEP dari awal Bulan Januari 2014 sampai


dengan akhir Bulan April 2014 adalah sebagai berikut :
NO
1

KABUPATEN
KULON
PROGO

GUNUNGKIDUL
PROVINSI

JANUARI
3.452.129.12
4
1.398.026.06
0
4.850.155.
184

FEBRUARI

MARET

APRIL

3.423.757.869

3.429.766.599

3.339.612.475

1.280.726.710
4.704.484.5
79

1.263.761.210
4.693.527.8
09

1.242.831.710
4.582.444.
185

Perkembangan tunggakan SPP dari Bulan Januari 2014 sampai dengan


Bulan April 2014 adalah sebagai berikut :
NO

KABUPATEN
Kulon Progo

Bantul

Gunung Kidul

Sleman

PROVINSI

JANUARI

FEBRUARI

MARET

APRIL

754.095.324

725.351.194

785.270.430

807.413.914

706.149.717

703.656.866

727.743.950

735.747.600

3.068.974.100

2.863.115.900

2.845.442.150

2.715.611.400

445.271.550

464.150.350

475.381.550

492.470.550

4.974.490.691

4.756.274.310

4.833.838.080

4.751.243.464

Kalau dilihat dari Laporan Kolektibilitas, maka jumlah Pinjaman yang


masuk Kolektibilitas 5 adalah sebagai berikut :
NO

KABUPATEN

KOLEKTIBILITA
S 5 SPP

Kab Kulon
Progo

507.677.
681

Kab Bantul

329.361.
000

Kab Gunung
Kidul

2.072.848.
800

Kab Sleman

390.946.
750

PROV. DIY

3.300.834.
231

KOLEKTIBILITA
S 5 UEP

TOTAL
KOLEKTIBILITA
S5

2.966.212.
248

3.473.889.9
29
329.361.0
00

1.098.365.
310

3.171.214.1
10
390.946.7
50

4.064.577.
558

7.365.411.
789

Bila melihat jumlah dana produktif yang dikelola oleh UPK, maka
prosentase pinjaman macet kolektibilitas 5 bila dibandingkan dengan modal
produktif adalah sebesar 3,84% seperti pada tabel berikut ini.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

57

NO

TOTAL
KOLEKTIBILITA
S5
3.473.889.
929

KABUPATEN

Kab Kulon
Progo

Kab Bantul

3
4

MODAL
PRODUKTIF

44.325.732.
510

7,84%

329.361.
000

36.468.698.
983

0,90%

Kab Gunung
Kidul

3.171.214.
110

88.156.412.
215

3,60%

Kab Sleman

390.946.
750

22.874.502.
742

1,71%

7.365.411.
789

191.825.346.
450

3,84%

PROV. DIY

Bila melihat jumlah Pinjaman yang dikelola oleh UPK, maka prosentase
pinjaman macet kolektibilitas 5 bila dibandingkan dengan jumlah pinjaman
adalah sebesar 5,19% seperti pada tabel berikut ini.
NO

TOTAL
KOLEKTIBILITA
S5
3.473.889.
929
329.361.
000
3.171.214.
110
390.946.
750
7.365.411.
789

KABUPATEN

Kab Kulon
Progo

Kab Bantul

Kab Gunung
Kidul

Kab Sleman
PROV. DIY

4.2.2.4.

JUMLAH
PINJAMAN

27.627.409.
840
32.326.789.
800
63.968.041.
010
18.063.134.
650
141.985.375.
300

12,57%
1,02%
4,96%
2,16%
5,19%

Pinjaman Bermasalah dan Penanganannya

Pinjaman Bermasalah ada di 2.183

kelompok yang dibagi dalam

kolektibilitas dibawah 5 sebanyak 329 kelompok dan kolektibilitas 5 sebanyak


1.854 kelompok. Jumlah Pinjaman Bermasalah dibawah kolektibilitas 5
sebanyak Rp 2.172.895.609

dan kolektibilitas 5 sebanyak Rp

Jumlah

8.149.419.040.

Jumlah Pinjaman

N
o

Lokasi

Kelompok
Di Lokasi

Kol
Dibawah 5

Kol 5

Total Jumlah
Pinjaman
Bermasalahan

1
2
3
4

Kab Kulon
Progo
Kab Bantul
Kab Gunung
Kidul
Kab Sleman
Total DIY

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

2.713

510.704.709

3.477.960.630

3.988.665.339

2.164

381.276.050

282.890.050

664.166.100

4.700

1.080.804.650

3.973.669.610

5.054.474.260

1.277

200.110.200

414.898.750

615.008.950

10.854

2.172.895.609

8.149.419.040

10.322.314.649

Hal.

58

Penanganan pinjaman bermasalah selalu dilakukan oleh Pengurus UPK


bersama kelembagaan lain ditingkat kecamatan. Ada kecamatan yang sudah
membentuk Tim Penanganan Masalah tetapi belum bekerja secara maksimal.
Kendala-kendala Tim Penyehatan Pinjaman yang belum bisa bekerja optimal
adalah :
a. Sulit berkumpul pada waktu yang sama karena beban kesibukan anggota
tim yang ditunjuk
b. Anggota tim tidak dibekali dengan kebijakan-kebijakan yang ada di
PNPM MPd berkaitan dengan penanganan masalah
c. Pembiayaan Tim Penyehatan Pinjaman yang terbatas sehingga tidak bisa
leluasa dalam melakukan kegiatan
4.2.2.5.

Perkembangan Kelompok SPP dan UEP

Dari Laporan Perkembangan Kelompok dapat dilihat pada tabel dibawah


ini, ada peningkatan jumlah kelompok yang dilayani sebanyak 10.854
kelompok. Secara prosentase, perkembangan kelompok dari SPC awal sebesar
27,28%.
Perkembangan Kelompok SPP

No

Lokasi

Jml Klp
Awal
(Berdasark
an SPC
Dana BLM)

Jml Klp
Yg
Dilayani
Saat Ini

Kulon Progo

1.047

Bantul

1.496

Gunung Kidul

2.785

Sleman

767

Prov. DIY

6.095

1.0
66
2.1
64
3.2
51
1.2
77
7.7
58

Peningkat
an Jml Klp
Yg
Dilayani

Pertumbuh
an Jml Klp

19

1,81 %

668

44,65 %

466

16,73 %

510

66,49 %

1.66
3

27,28 %

Perkembangan Kelompok UEP

No

Lokasi

Kulon
Progo

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Jml Klp
Awal
(Berdasark
an SPC
Dana BLM)
1.116

Jml Klp
Yg
Dilayani
Saat Ini
1.6
47

Peningkat
an Jml Klp
Yg
Dilayani
531

Pertumbuh
an Jml Klp

47,58 %

Hal.

59

Gunung
Kidul

1.4
49
3.0
96

1.178

Prov. DIY

2.294

271

23,01 %

802

34,96 %

Perkembangan Kelompok UEP dan SPP

No

Lokasi

1
2
3
4

Jml Klp
Awal
(Berdasark
an SPC
Dana BLM)

Jml Klp
Yg
Dilayan
i Saat
Ini

2.163
1.496
3.963
767
8.389

2.713
2.164
4.700
1.277
10.854

Kulon Progo
Bantul
Gunung Kidul
Sleman
Prov. DIY

Peningkat
an Jml Klp
Yg
Dilayani

Pertumbuh
an Jml Klp

550
668
737
510
2.465

25,43%
44,65%
18,60%
66,49%
29,38%

Dari Laporan Jenis Kegiatan/UsahaKelompok dapat dilihat bahwa dari


10.854 kelompok yang dilayani, 5.280 kelompok merupakan kelompok Simpan
Pinjam dan mayoritas lainnya sebanyak 2.860 kelompok Perdagangan Umum
dan 877 kelompok Aneka Jasa. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini
:

N
o

Lokasi

1
2
3
4

Kab Kulon
Progo
Kab Bantul
Kab
Gunung
Kidul
Kab
Sleman
Total DIY

Jumlah
Kelom
pok
Yang
Dilaya
ni
Saat
Ini

Jenis
Kelom
pok
Simpa
n
Pinjam

2.713

Jenis Kegiatan/Usaha
Jenis Kelompok Usaha Bersama/Aneka Usaha
Anek
a
Jasa

Perdag
angan
Umum

Anek
a
Indu
stri

Perta
nian

Petern
akan

Perika
nan/
Kelaut
an

10

1.102

304

151

202

240

25

689
1

2.164

447

208

.009

144

261

94

4.700

3.279

332

639

174

41

229

1.277

452

33

523

207

32

22

5.280

877

2.
860

676

536

585

40

10.854

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

60

4.2.2.6.
a.

Pemetaan dan Kesehatan UPK

Pemetaan UPK
Dari hasil Pemetaan UPK bulan April 2014, UPK dalam kategori A dan

Kuat ada 55 dan C Kuat ada satu UPK.

N
O

KABUPATEN

1 KULON PROGO
2 BANTUL
GUNUNG
3 KIDUL
4 SLEMAN
JUMLAH

b.

KATEGORI UPK
B
C
KUA LEMA KUA
LEM
T
H
T
AH

KUAT
11
17

LEM
AH

17

D
KUA LEMA
T
H

10
55

Penilaian Kesehatan UPK


Dari Penilaian Kesehatan UPK bulan April 2014 didapatkan hasil Kategori

Sehat dan Kuat sebanyak 53 UPK. Kategori Cukup Sehat dan kuat ada 2 UPK
dan Tidak Sehat Lemah ada 1 UPK.
N
O

KABUPATEN

1 KULON PROGO
2 BANTUL
GUNUNG
3 KIDUL
4 SLEMAN
JUMLAH

KATEGORI UPK
SEHAT
CUKUP SEHAT
LEMA
LEMA
KUAT
H
KUAT
H
11
17
15

TIDAK SEHAT
KUAT

LEMAH

10
53

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

61

UPK yang kondisinya Cukup Sehat dan Kuat adalah UPK di Gunungkidul
: Panggang dan Girisubo sedangkan UPK yang Tidak Sehat dan Lemah adalah
UPK Purwosari Gunungkidul.
4.2.2.7.

Capaian KPI

Dari KPI yang ditargetkan, khusus untuk Dana Bergulir target triwulan 4
yang sudah terpenuhi adalah sebagai berikut :

Penanggung jawab

15

16

TARGET WILAYAH

SATUAN

TH 2014

INDIKATOR

Fasilitasi

TARGET

N
O

CAPAIAN TARGET
KUMULATIF PER
TRIWULAN

TRIWULAN 1
Target
(%)

Capaian
(%)

BP UPK yang melakukan audit minimal 1 TH sekali , ada


laporan hasil audit

70%

Kec

Prov

30%

98,2%

Internal audit Faskab T.A 2013

100%

Kec

Prov

50%

89%

Internal Audit Faskab T.A 2014

70%

Kec

Prov

0,0%

Kasus korupsi yang diselesaikan s/d T.A 2013

50%

Juml
Kasus

Prov

10%

Penyelesaian masalah s/d T.A 2013

60%

Juml
Masalah

Prov

10%

Tindak lanjut temuan BPKP S/d TH 2012

70%

Juml
temuan

Prov

15%

Pengisian Fasilitator

95%

Juml
Kebuth
Fas

Prov

90%

Desa memiliki Papan informasi yang isinya selalu


diperbarui

90%

Desa

Prov

80%

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

62

Kabupaten yang menampilkan perkembangan pelaksanaan


di website Kab

40%

Kab

Prov

10%

10

Laporan Program berdasarkan Aplikasi Oleh RMC

100%

Jumlah
Aplikasi

Prov

60%

11

Supervisi dan monitoring oleh BKAD

60%

Kec

Prov

30%

12

Desa melakukan Tinjauan ulang terhadap RPJMDesa

75%

Desa

Prov

60%

13

Tingkat pengembalian SPP

95%

Prov

95%

98,22%

14

Tingkat pengembalian UEP

85%

Prov

85%

95,19%

15

NPL untuk UEP + SPP Maks ( Tingkat kolektibilitas 2-5 )

10%

Prov

10%

8,41%

16

Jumlah Kec dengan NPL untuk UEP + SPP maks 10%

80%

Kec

Prov

60%

76,79%

17

Dana Perguliran UEP + SPP mengendap di rekening

15%

Prov

15%

25,98%

18

Jumlah Kec dgn dn perguliran UEP + SPP mengendap di


rekening maks 15%

50%

Kec

Prov

30%

39,29%

19

Kelompok SPP yang dinilai matang

10%

Juml Kel

Prov

5%

26,20%

20

UPK yang dinilai sehat

70%

Kec

Prov

70%

94,64%

21

Supervisi lokasi ekstrem

60%

Juml Kec
Ekstrem

Prov

10%

22

14 Pelatihan Masyarakat terlaksana

100%

Jenis
Pelatihan

Prov

10%

4.2.3. Audit Internal

4.2.3.1.

Garis Besar Pelaksanaan Audit Internal

Audit Internal merupakan suatu kegiatan yang digunakan untuk


pengendalian dan sekaligus sebagai bahan evaluasi bagi kegiatan PNPM
Mandiri

Perdesaan.

Audit

Internal

merupakan

salah

satu

instrumen

pengendalian program, yaitu melakukan penilaian terhadap kinerja atas


pelaksanan setiap tahapan kegiatan, apakah sesuai dengan rencana, dan
apakah prinsip maupun prosedur PNPM Mandiri Perdesaan diterapkan
dengan benar.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

63

Kegiatan Audit Internal Tahun Anggaran 2012 sudah dilaksanakan untuk


fokus audit Perencanaan, Pelaksanaan, Dana BLM, Dana Bergulir, Pengadaan
Barang dan Jasa dan Pelestarian. Alokasi dana untuk kegiatan adalah sebagai
berikut :
Kegiatan
Sarpras

Alokasi BLM

38.039.462.600

70,95%

SPP

1.862.450.000

3,47%

Pendidikan

7.077.404.700

13,20%

Kesehatan

3.959.731.150

7,39%

AO TPK

1.598.624.850

2,98%

AO UPK

1.077.326.700

2,01%

53.615.000.00
0

100,00%

Total

Kegiatan Audit Internal Tahun Anggaran 2013 oleh Tim Provinsi sudah
dilaksanakan tetapi masih pada fokus Dana Bergulir, Dana DOK , Dana BLM
Perencanaan dan Pelestarian. Fokus Perencanaan sudah dilakukan oleh
Spesialis Training tetapi Laporan Hasil Auditnya belum selesai. Rencana audit
provinsi sampai dengan bulan April 2014, fokus audit internal Provinsi pada
fokus Dana BLM dan DOK, Perencanaan dan Pelestarian. Alokasi dana untuk
kegiatan tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Kegiatan
Sarpras
SPP
Pendidikan
Kesehatan
AO TPK
AO UPK
Total

Alokasi BLM

59.806.933.
600
2.115.750
.000
18.593.287.
450
8.812.709
.550
2.800.866
.600
1.862.952
.800
93.992.500.00
0

%
63,63%
2,25%
19,78%
9,38%
2,98%
1,98%
100,00
%

Sedangkan Tim Faskab semua kabupaten sudah melakukan audit internal


2013 tetapi belum semua fokus audit dilakukan.
4.2.3.2.

Review dan Analisa Hasil Audit

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

64

Pelaksanaan audit internal Pelaksanaan Program dan pengendalian


terhadap pelaksanaan audit internal oleh dilakukan oleh Spesialist FMS
Provinsi dan dibantu Spesialis yang lain. Spesialis Provinsi yang sudah
melakukan audit internal selain FMS adalah Spesialis Infrastruktur, sementara
Spesialis Training sudah memulai pelaksanaan audit internal dengan fokus
Perencanaan dan Pelestarian tetapi Laporan Hasil Audit belum selesai.
Audit internal Kabupaten Tahun Anggaran 2012 telah dilakukan di 4
Kabupaten dan 36 Kecamatan Program serta 20 Kecamatan Pasca. Sedangkan
target Audit Internal wilayah provinsi adalah 4 Kabupaten dan 18 Kecamatan.
Realisasi audit internal provinsi sampai dengan bulan April 2014 untuk Tahun
Anggaran 2012 sudah dilakukan di 23 Kecamatan.

Jumlah

Realisasi

Kecamatan

Audit

Kulon Progo

11

Bantul

17

Gunung Kidul

18

10

Sleman

10

56

23

Kabupaten

DIY

Keterangan

Lokasi audit internal Tim provinsi dilaksanakan di 20 Kecamatan Program dan


3 Kecamatan Pasca.
Realisasi audit internal provinsi sampai dengan bulan April 2014 untuk Tahun
Anggaran 2013 sudah dilakukan di 21 Kecamatan.
Jumlah

Realisasi

Kecamatan

Audit

Kulon Progo

11

Belum semua fokus audit

Bantul

17

Belum semua fokus audit

Gunung Kidul

18

Belum semua fokus audit

Sleman

10

Belum semua fokus audit

Kabupaten

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Keterangan

Hal.

65

Kabupaten
DIY

Jumlah

Realisasi

Kecamatan

Audit

56

21

Keterangan

Sampai dengan bulan April 2014, Tim Faskab sudah melaksanakan semua
fokus Audit Internal untuk Tahun Anggaran 2012.
Untuk Tahun Anggaran 2012 adalah sebagai berikut :

Kabupaten

Jumlah
Kecamatan

Realisasi Audit

Keterangan

Kulon Progo

11

11

Sudah semua fokus audit

Bantul

17

17

Termasuk UPK Pasca

Gunung Kidul

18

18

Sudah semua fokus audit

Sleman

10

10

Termasuk UPK Pasca

56

56

DIY

Untuk Tahun Anggaran 2013 adalah sebagai berikut :


Kabupaten

Jumlah
Kecamatan

Realisasi Audit

11

11

Baru fokus audit


perencanaan, Pengadaan
Barang & Jasa dan
pelestarian

17

11

18

18

10

10

Baru fokus audit Dana


BLM, Dana Bergulir dan
Pelelangan
Sudah semua fokus audit
tapi belum lengkap
Baru fokus audit Dana

Kulon Progo

Bantul
Gunung Kidul
Sleman
Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Keterangan

Hal.

66

Jumlah

Kabupaten

Kecamatan

Realisasi Audit

Keterangan
Bergulir dan Dana BLM
Kegiatan

DIY

56

50

4.2.3.2.1. Aktifitas Audit Internal


Nilai rata-rata per fokus audit untuk TA 2012 oleh Tim Provinsi adalah
sebagai berikut :

NO

FOKUS AUDIT

SCORE RATARATA
75,54

Perencanaan

Pelaksanaan

72,82

Dana BLM

75,63

Dana Bergulir

72,20

Pengadaan Barang dan


Jasa
Pelestarian

75,88

Rata-rata Provinsi

71,60
74,94

Nilai rata-rata per fokus audit untuk TA 2013 oleh Tim Provinsi adalah
sebagai berikut :
NO
1

Perencanaan

SCORE RATARATA
0

Pelaksanaan

75,94

Dana BLM

75,26

Dana Bergulir

75,89

Pengadaan Barang dan


Jasa
Pelestarian

78,07

FOKUS AUDIT

Rata-rata Provinsi

0
76,33

Sedangkan hasil Aktivitas Audit Internal yang sudah dilaksanakan oleh


Tim Faskab adalah sebagai berikut :
Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

67

Nilai rata-rata per fokus audit untuk TA 2012 oleh Tim Faskab adalah
sebagai berikut :
NO

FOKUS AUDIT

SCORE
RATA-RATA

Perencanaan

73,99
2
Pelaksanaan
76,97
3
Dana BLM
78,98
4
Dana Bergulir
77,86
5
Pengadaan Barang dan Jasa
67,45
6
Pelestarian
71,42
Rata-rata Provinsi
75,77
Nilai rata-rata per fokus audit untuk TA 2013 oleh Tim Faskab adalah
sebagai berikut :
NO

FOKUS AUDIT

Perencanaan

Pelaksanaan

Dana BLM

Dana Bergulir

Pengadaan Barang dan Jasa

Pelestarian

Rata-rata Provinsi

SCORE
RATA-RATA

71,38
73,85
78,85
76,87
66,25
70,90
74,41

Sampai dengan Bulan April 2014 juga dilakukan Audit Pelaksana Audit di
Kabupaten Kulon Progo, Bantul, Gunungkidul, dan Sleman. Di Kabupaten
Kulon Progo dan Sleman , Internal Audit tidak menggunakan jadwal tertentu,
tetapi sesuai dengan lokasi kunjungan perjalanan dinas Tim Faskab.
Hasil dari Audit Internal Pelaksana Audit adalah sebagai berikut :
NILAI ASPEK PENILAIAN

NO

KABUPATEN

PERENCANAAN
AUDIT

PELAKSANAAN
AUDIT
INTERNAL

KUALITAS
LAPORAN
DAN
HASIL
AUDIT

KUALITAS
TINDAK
LANJUT
AUDIT
INTERNAL

HASIL
SCORE

Kulon Progo

62

63

65

63

63,25

Bantul

70

71

71

68

70

Gunungkidul

77

79

80

75

77,75

Sleman

63

65

65

66

64,75

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

68

Rata-rata Provinsi

68,00

69,50

70,25

68,00

68,94

Audit Internal yang sudah dilaporkan adalah hasil audit internal oleh fasilitator
Kabupaten, sedangkan Tim Faskab yang lain belum melaporkan. Audit Internal
di Kabupaten Gunung Kidul dilaksanakan dengan menggunakan jadwal yang
telah disepakati oleh Tim Faskab. Pelaksanaan Audit Internal di Kabupaten
Gunung Kidul dilaksanakan secara bersama-sama oleh Tim Faskab pada lokasi
kecamatan yang sama.
Telah dilakukan Audit Internal terhadap Kualitas Pengendalian Internal Faskab
dalam kaitan pengelolaan serta ketaatan pencairan Dana Urusan Bersama (UB)
dengan hasil sebagai berikut :

URAIAN
KULON
KEGIATAN
PROGO
Administrasi Kegiatan
dan
1 Memeriksa
memberikan
penilaian ketaatan
terhadap prosedur
75
dan
mekanisme
pencairan dana UB
dari KPPN
yang
mencakup :
a.
Penetapan
Usulan KPA/Kuasa
Pengguna
Barang/Kepala
Satuan Kerja oleh
Bupati/Walikota
kepada Dirjen PMD
b. Penetapan PJO
Kabupaten
c. Penetapan PJO
Kecamatan
d.
Penetapan
Pejabat
Penerbit
SPP Non-BLM
e.
Penetapan
Pejabat
Penguji
Tagihan/
Penandatanganan
SPM
f.
Penetapan
Bendahara
Penerima
dan
Pengeluaran.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

BANTU
L

GUNUNGKIDU
L

70

78

SLEMA
N

Hal.

69

g.
Penetapan
UPK/UPKS
h. Surat Perjanjian
Pendanaan (SP2)/
kontrak
dengan
UPK
atau
UPK
Sementara.
i. Dana Partisipasi
Daerah
yang
disebut
DDUB
sebagaimana
disepakati dalam
Naskah Perjanjian
Urusan
Bersama
(NPUB)
Pemerintah
dan
Pemerintah
Daerah dicairkan
terlebih
dahulu
sebelum
dana
APBN
Rupiah
Murni atau APBN
Pinjaman
Luar
Negeri.
j. Verifikasi alokasi
DOK
apakah
ditentukan
berdasarkan surat
PMD.
k.
Inventarisasi
dan
pelaporan
SP2D
(Surat
Perintah Pencairan
Dana).
Lakukan
pemeriksaan
terhadap
kelengkapan
dokumen
2 pendukungnya
lengkap, seperti:
SPC, BAPDK, KW-1
dan
foto
copy
rekening
kolektif
BPNPM
Lakukan
pemeriksaan
terhadap
3 kesesuaian waktu
pencairan
dana
dengan
proses
tahapan

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

76

72

80

76

72

80

Hal.

70

Periksa
dan
pastikan fasilitasi
Tim
Fasilitator
Kabupaten
4 terhadap
Rekonsiliasi KPPN
dan hasilnya telah
dilaporkan sesuai
dengan ketentuan
Penilaian
Mekanisme dan
ketaatan
Pencairan Dana
UB

4.2.3.2.2.

72

70

85

74,75

71

80,75

#DIV/0!

Temuan Audit (LHA)

Temuan-temuan Audit Internal Tim Provinsi Tahun Anggaran 2012 :


a.

Perencanaan :

Notulen MD tidak ada

MD Perencanaan tidak menggunakan Peta Desa

Tidak ditemukan dokumen MAD Sosialisasi

Partisipasi masyarakat dalam MD Perencanaan menurun


b. Pelaksanaan :

Jembatan yang belum diurug di bahu jalan

Talud yang dibangun (baru 6 bulan) sudah kena longsor


(bencana)

Kelompok SPP tidak mencantumkan RKK kelompok


c. Keuangan :

Buku Kas DOK Perencanaan PNPM MPd dijadikan satu


dengan DOK Perencanaan Integrasi
d. Dana Bergulir :

UPK tidak mempunyai Kartu angsuran, yang ada hanya di

e.

f.

kelompok

Alokasi surplus untuk pembangunan desa

Terdapat pinjaman ganda anggota kelompok SPP


Pengadaan Barang dan Jasa :

Peserta lelang ada 4 orang, tetapi dokumen dan tanda


tangan hanya 3 orang
Pemanfaatan, Pemeliharaan, Pelestarian :

Rabat beton belum ada 1 tahun sudah mulai rusak

Sedangkan temuan-temuan Tim Faskab adalah sebagai berikut :


a.

Perencanaan :

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

71

Musyawarah

Desa

Perencanaan

kurang

melibatkan

perempuan dalam pengambilan keputusan karena merasa

usulannya sudah terakomodir dalam MKP


Proposal usulan tidak menjadi dokumen tersendiri karena

menjadi satu dokumen dengan SPPB.


b. Pelaksanaan :

Kurangnya saluran drainase pada halaman Gedung PAUD


yang diperkirakan akan terjadi genangan di halaman

c.

sekolah

Terjadi keretakan pada dinding Gedung PAUD

Terdapat retakan/patahn memanjang pada P-0 kegiatan


rabat beton
Keuangan :

Laporan Perkembangan Pinjaman tidak berdasar Kelompok


tersebut dan Rekap tingkat Desa, tetapi berdasar perguliran

yang dilakukan UPK

BP UPK belum memeriksa UPK secara teratur


d. Dana Bergulir :

Tim verifikasi perguliran dana belum efektif berjalan,


kegiatan verifikasi lebih banyak dilakukan oleh UPK dan

BKAD
Laporan Perkembangan Pinjaman tidak berdasar Kelompok
tersebut dan Rekap tingkat Desa, tetapi berdasar perguliran

e.

f.

yang dilakukan UPK

BP UPK belum memeriksa UPK secara teratur


Pengadaan Barang dan Jasa :

Adanya kerusakan alat timbang digital dalam kegiatan


PKH Kesehatan
Pemanfaatan, Pemeliharaan, Pelestarian :

Masih terdapat kekurangan urug batu/sirtu pada bagian


tengah rabat beton yang dapat menyebabkan tergelincirnya
kendaraan roda 2 atau sepeda, serta pada bagian tanjakkan
tidak ada sekat penahan tanah/air yang memungkinkan air
hujan akan menggerus bagian tengah dengan cepat

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

72

Terdapat retakan/patahan memanjang

pada P-0 kegiatan

rabat beton
Temuan-temuan Audit Internal Tim Provinsi Tahun Anggaran 2013 :

Hadiah TV dan VCD Player dari BRI pada bulan April 2013
belum dibukukan

Dana 2% Operasional

UPK dari BLM belum dipisahkan

antaran untuk SPP dan Non SPP

Temuan-temuan Audit Internal Tim Faskab Tahun Anggaran 2013 :

Ada 6 temuan implementatif yaitu :


Adanya penggunaan dana alokasi surplus kelembagaan dan
bonus upk digunakan untuk pemberian insentif bagi pelaku
di tingkat kecamatan Kasihan Bantul
Terdapat transaksi tanggal 21 Februari 2013, alokasi dana
dari operasional UPK untuk kegiatan partisipasi kecamatan
kurang sesuai dengan peruntukaanya, yaitu digunakan
kecamatan untuk pembelian kain gordin jendela pada ruang
camat
Satu orang memakai pinjaman anggota lainnya dan
pinjamannya sendiri dan terjadi kemacetan angsuran sebesar
Rp. 4.000.000,-.
Buku kas Umum TPK ada selisih Rp. 5.000 dan belum ada
tanda tangan FK/FT dan kepala desa.
Satu orang memakai pinjaman anggota lainnya dan terjadi
kemacetan angsuran (Kelompok PKK Dusun) sebesar Rp
2.000.000.
Paket transparansi sebesar Rp. 1.750.000 padahal seharusnya
hanya Rp 750.000.

Ada 50 temuan manajerial antara lain :

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

73

Transaksi bulan Juni-Juli-Agustus pada buku kas dan bank


SPP serta operasional belum tercatat secara manual
Surat hibah tanah belum diketahui/ menyetujui ahli waris
Tidak ada Surat Perjanjian Kredit dan Kartu Angsuran
Anggota
SPPB belum ditandatangani Kepala Desa dan Camat
Pengelolaan hadiah sepeda motor Susuki Titan dari BRI,
dalam neraca masuk sebagai dana hibah pihak ke-3
4.2.3.2.3.

Pokok-Pokok Temuan

Berdasarkan hasil review dan analisis yang masih bersifat sementara,


pokok-pokok temuan lebih didominasi oleh ketidak patuhan terhadap PTO dan
Penjelasan PTO, khususnya terkait dengan fokus audit Perencanaan, Pengadaan
Barang dan Jasa dan Dana Bergulir.
Jumlah temuan sesuai dengan fokus audit Tim Provinsi Tahun Anggaran 2012
adalah sebagai berikut :
NO

FOKUS AUDIT

JUMLAH
TEMUAN

Perencanaan

Pelaksanaan

Dana BLM

Dana Bergulir

Pengadaan Barang dan Jasa

Pelestarian

Jumlah temuan

5
1
16

Jumlah temuan sesuai dengan fokus audit Tim Kabupaten adalah sebagai
berikut :
NO

FOKUS AUDIT

JUMLAH
TEMUAN

Perencanaan

58

Pelaksanaan

32

Dana BLM

Dana Bergulir

16

Pengadaan Barang dan Jasa

12

Pelestarian

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

74

Jumlah temuan

123

Jumlah temuan sesuai dengan fokus audit Tim Provinsi Tahun Anggaran 2013
adalah sebagai berikut :

NO

FOKUS AUDIT

JUMLAH
TEMUAN

Perencanaan

Pelaksanaan

Dana BLM

Dana Bergulir

Pengadaan Barang dan Jasa

Pelestarian

0
2

Jumlah temuan

Jumlah temuan sesuai dengan fokus audit Tim Kabupaten adalah sebagai
berikut :
NO

FOKUS AUDIT

JUMLAH
TEMUAN

Perencanaan

10

Pelaksanaan

16

Dana BLM

Dana Bergulir

18

Pengadaan Barang dan Jasa

Pelestarian

0
56

Jumlah temuan

4.2.3.2.4. Kualitas Temuan


Dari 133 temuan dari tim Faskab Tahun Anggaran 2012, temuan yang
berkaitan dengan temuan manajerial sebanyak 132 temuan dan satu temuan
implementatif yaitu :

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

75

Kabupaten/Kecamat
an &
Fokus Audit
Kulon
Progo/Girimulyo/Dana
BLM

Temuan

Opini

Rekomendasi

Ada beberapa
bukti yang
kurang sesuai
seperti
pembayaran
transport
KPMD @
Rp.15.000
sebanyak 18
orang dalam
buku kas
ditulis Rp.
300.000
seharusnya
sebesar Rp.
270.000

Pencatatan
transaksi
didasarkan pada
realisasi yang
ada

Fasilitator untuk
segera meminta pada
UPK untuk
memasukkan uang Rp.
30.000 dari 2 orang
yang tidak hadir
kembali ke kas DOK.

Dari 56 temuan dari tim Faskab Tahun Anggaran 2013, temuan yang berkaitan
dengan temuan manajerial sebanyak 50 temuan dan 6 temuan implementatif
yaitu :

Kabupaten/Kecamatan &
Fokus Audit
Bantul/Kasihan/Dana
Bergulir

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Temuan

Opini

Rekomendasi

Adanya
penggunaan
dana alokasi
surplus
kelembagaan
dan bonus upk
digunakan
untuk
pemberian
isentif bagi
pelaku di
tingkat
kecamatan
Kasihan
Sebesar Rp.
13.350.000 dari
alokasi surplus
kelembagaan
digunakan
sebagai insentif
dengan rincian
1. Camat Rp.
1.000.000 2.
PJOK Rp.
750.000 3.
Kades (3
orang : Tirto,

Pengembangan
kelembagaan
yang mencakup
penguatan
status
kelembagaan
dan
peningkatan
kapasitas
pelaku
masyarakat
maksimal
maksimal 10%
dari surplus
tahunan.
Ketentuan
penggunaan ini
diputuskan oleh
MAD

Untuk menghentikan
penggunaan alokasi
dana kelembagaan
yang tidak sesuai
dengan
peruntukannya, serta
merealisasikan
penggunaan dana
tersebut untuk
kegiatan bukan untuk
insentif

Hal.

76

Ngesti, Taman
@ Rp.500.000
4. Pengurus
BKAD total Rp.
6.700.000 (4
org) 5. BP UPK
total 3.400.000
Bantul/Bambanglipuro/Dana
Bergulir

Gunungkidul/Ngawen/Pelaks
anaan
Gunungkidul/Paliyan/Dana
Bergulir

Gunungkidul/Rongkop/Pelaks
anaan

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Terdapat
transaksi
tanggal 21
Maret 2013,
alokasi dana
dari
operasional
UPK untuk
kegiatan
partisipasi
kecamatan
kurang sesuai
dengan
peruntukaanya,
yaitu digunakan
kecamatan
untuk
pembelian kain
gordin jendela
pada ruang
camat
Paket
transparansi
sebesar Rp.
1.750.000
Satu orang
memakai
pinjaman
anggota
lainnya dan
pinjamannya
sendiri dan
terjadi
kemacetan
angsuran
sebesar Rp
4.000.000.
Buku kas
Umum TPK ada
selisih Rp
5.000 dan
belum ada
tanda tangan
FK/FT dan
kepala desa.

Kekurang
pahaman UPK
dan Kecamatan
dalam
penggunaan
dana
partisipasi,
dimana dana
ini seharusnya
digunakan
untuk even
kegiatan yang
bersifat umum
seperti
peringatan hari
Kemerdekaan
RI

Menghentikan
penggunaan dana
operasional untuk
partisipasi kecamatan
yang peruntukkannya
tidak sesuai dengan
tujuannya

Paket
transparansi
maksimal Rp.
750.000
Kelancaran
pinjaman
dipengaruhi
oleh tingkat
kemampuan
mengangsur
dari peminjam

fasilitator kecamatan
agar memahami PTO

Setiap
melakukan
tutup bulan
harus diperiksa
oleh FK/FT dan
membubuhkan
tanda tangan.

FK/FT harus rutin


memeriksa
administrasi
keuangan TPK . Buku
Kas Umum dibuat
setiap bulan meski
tidak ada transaksi.

Tim Verifikasi perlu


lebih cermat dalam
merekomendasikan
besar pinjaman ke
pemanfaat

Hal.

77

Gunungkidul/Semanu/Dana
Bergulir

4.3.

Satu orang
memakai
pinjaman
anggota
lainnya dan
terjadi
kemacetan
angsuran Rp
2.000.000.
(Kelompok PKK
Dusun)

Kelancaran
pinjaman
dipengaruhi
oleh tingkat
kemampuan
mengangsur
dari peminjam

Tim Verifikasi perlu


lebih cermat dalam
merekomendasikan
besar pinjaman ke
pemanfaat

Spesialisasi Human Resource Development


Dalam rangka pembinaan dan pengendalian fasilitator maka dilakukan

pengelolaan terhadap fasilitator baik di kabupaten maupun kecamatan sebagai


bagian dari kerangka besar desain pengembangan sumber daya manusia, termasuk
diantaranya pengendalian quota/kebutuhan fasilitator, realisasi pemenuhan
fasilitator serta kekosongan fasilitator. Juga pengeloaan dari sisi rekruitmen dan
mobilisasi fasilitator kemudian pengukuran evaluasi kinerja yang terpantau.
4.3.1. Kebutuhan,Realisasi, dan Kekosongan Fasilitator
Beberapa perubahan dalam dinamika pengelolaan fasilitator dalam rentang
periode

bulan

April

2014,

terutama

dalam

pengelolaan

update

data

kepersonaliaan fasilitator adalah bahwa per 1 April 2014 telah dilengkapi


kekurangan Fasilitator Teknik Kabupaten

sehingga menggenapi jumlah

fasilitator di cakupan wilayah 4 kabupaten berjumlah 14 orang (termasuk Faskab


Integrasi/P2SPP dan asisten FasKab/FTKab) dari quota 14 orang. Kekosongan
yang sudah diisi tersebut merupakan hasil penetapan hasil rekruitmen seleksi
aktif dari jalur promosi FT DIY pada tanggal 21 Maret 2014. Untuk formasi
personil di kecamatan, di DIY dari quota 76 orang fasilitator kecamatan maka
pengisian kekosongan fasilitator di Bulan April 2014 juga telah diakomodasi
dengan terlaksananya mobilisasi untuk 2 orang FT hasil rekruitmen seleksi aktif
20 Maret 2014. Sedangkan untuk kekosongan asisten FK dan asisten FT dari
quota 2 orang asisten FK dan 2 orang asisten FT dalam perkembangannya masih
belum terisi di periode Bulan April karena cadangan yang ada harus menunggu
pelatihan Pra Tugas terlebih dahulu sebelum dilakukan mobilisasi.
Dapat disimpulkan dari dinamika pengelolaan kepersonaliaan di Bulan April
2014 ditinjau dari kekosongan fasilitator baik fasilitator kabupaten maupun
kecamatan setelah dilakukannya rekruitmen terkini di Bulan Maret 2014 masih

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

78

menyisakan kekosongan untuk posisi 1 orang FT di Kecamatan Prambanan


Kabupaten Sleman sehubungan dengan dipromosikannya FT di kecamatan
tersebut menjadi FasTeKab Sleman, DIY; 2 orang Asisten FK dan 2 orang Asisten
FT sesuai formasi sebanyak quota asisten FK/FT yang ditetapkan.
4.3.1.1.

Kebutuhan Fasilitator

Kebutuhan fasilitator di DIY secara global dalam progres di bulan


ini

mengacu

pada

perkembangan

terakhir

dalam

pengelolaan

personil/fasilitator. Dari kebijakan terbaru tentang quota fasilitator dan


penambahan FT untuk lokasi MP3KI dan sudah ditindaklanjuti dengan
proses rekruitmen di Bulan Maret 2014 karena cadangan sebelumnya
sudah habis.
Sebagai gambaran global kebutuhan/quota fasilitator wilayah DIY
pada bulan April 2014 baik di level kabupaten maupun kecamatan, secara
rinci setiap posisi diuraikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.3.1.1.1 Rekapitulasi Quota Fasilitator DIY April 2014
Jumlah

Quota Fasilitator

KAB

KE
C

Fas
Ka
b

36

FasKab
Inte
g
2

4.3.1.2.

FasTeka
b

Fas
Ke
u

AssFasKa
b-

AssFasTeKa
b

F
K

F
T

As
s
FK

As
s
FT

Ass
MI
S

Opr
Kom
p

36

4
0

Realisasi Pengisian Fasilitator

Dari quota yang sudah dideskripsikan diatas, maka untuk wilayah


DIY di bulan April 2014, realisasi pengisian fasilitator secara keseluruhan
digambarkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.3.1.2.1 Rekapitulasi Fasilitator Terisi DIY April 2014
Jumlah

Fasilitator Terisi

KAB

KE
C

Fas
Ka
b

FasKab
Inte
g

FasTeka
b

Fas
Ke
u

AssFasKa
b-

AssFasTeKa
b

F
K

F
T

As
s
FK

As
s
FT

Ass
MI
S

Opr
Kom
p

36

36

3
9

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

79

4.3.1.3.

Kekosongan Fasilitator

Gambaran mapping kekosongan fasilitator secara rinci di wilayah


DIY pada bulan April 2014 digambarkan di tabel berikut:
Tabel 4.3.1.3.1 Rekapitulasi Kekosongan Fasilitator DIY April 2014
Jumlah

Kekosongan Fasilitator

KAB

KE
C

Fas
Ka
b

36

FasKab
Inte
g
-

FasTeka
b

Fas
Ke
u

AssFasKa
b-

AssFasTeKa
b

F
K

F
T

As
s
FK

As
s
FT

Ass
MI
S

Opr
Kom
p

4.3.2. Rekruitmen dan Mobilisasi Fasilitator


Tahap awal dari proses rekruitmen fasilitator PNP Mandiri Perdesaan adalah
menentukan jumlah tenaga fasilitator yang harus direkrut dengan prosedur
penetapan kuota oleh satker pusat kemudian di tingkat KMW dilakukan analisis
kebutuhan fasilitator yang dituangkan dalam bentuk susunan mapping fasilitator
dan dibandingkan dengan kuota fasilitator.
Berdasarkan analisis diatas dengan mendasarkan surat dari DirJen PMD
tertanggal 24 Januari 2014; point 1 bahwa formasi personil untuk lokasi Kabupaten
PNPM-MPd Integrasi ditempatkan 3 orang Fasilitator Kabupaten yang terdiri dari 1
orang FasKab, 1 orang FTKab dan 1 orang FasKeu. Kemudian untuk point 2, lokasi
kecamatan yang mendapatkan bantuan program MP3KI ditempatkan 1 FK
Pemberdayaan dan 2 FK Teknik. Di Bulan April ini telah terjadi pengisian
kekosongan untuk Kabupaten Sleman yaitu 1 orang Fasilitator Teknik Kabupaten
dan dipenuhi dengan seleksi aktif dari hasil ranking 1 promosi FT. Hasilnya adalah
dimobilisasinya FasTekab Kab Sleman dari promosi FT Kecamatan Prambanan,
Sleman.

Sedangkan untuk penempatan Fasilitator Teknik Kecamatan di lokasi

MP3KI pada bulan April 2014 adalah dimobilisasinya 2 orang FT di 2 dari 4 lokasi
Pilot Project Program MP3KI; yaitu 1 FT di Kecamatan Panggang, Kab.
Gunungkidul dan 1 FT di Kecamatan Saptosari, Kab. Gunungkidul
Pada Bulan April tidak ada kegiatan rekruitmen karena sudah dilaksanakan
di Bulan Maret yang lalu. Dari penetapan rekap akhir hasil rekruitmen tersebut
menempatkan 4 cadangan rekruitmen untuk posisi Fasilitator Teknik Kecamatan
(FT).
Berikut Gambaran rekruitmen secara rinci yang tertuang dalam tabel:
Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

80

Tabel 4.3.2.1. Rekapitulasi Rekruitmen Fasilitator DIY April 2014


SELEKSI AKTIF
PESERTA LULUS SELEKSI AKTIF

KET

SHORT LIST

FT

FK

ASST
FAS
TEKAB

ASST
FAS
KAB

FAS
KEU

FAS
TE
KAB

FAS
KAB

Ass. MIS

FT

FK

ASST
FAS
TEKAB

ASST
FAS
KAB

FAS
KEU

FAS
TE
KAB

FAS
KAB

Tang
gal
Pela
ksa
naan
Sele
ksi
Aktif

Tidak Ada Rekruitmen pada


Bulan April 2014
Dalam kaitannya dengan proses mobilisasi yang terjadi di bulan April 2014
maka dalam progress di Bulan April ini berkaitan dengan proses seleksi/
Rekruitmen FT dan Promosi FasTeKab yang mulai dilaksanakan sejak Bulan
Pebruari 2014 untuk seleksi pasif, dengan finalisasi seleksi aktif pada tanggal 20 dan
21 Maret 2014; untuk proses mobilisasi terlaksana di awal April dengan
dimobilisasinya 1 FT untuk Kecamatan Panggang, Kab. Gunungkidul dan 1 FT
untuk Kecamatan Saptosari, Kab Gunungkidul yang merupakan lokasi Mp3KI.
Mobilisasi pada awalnya direncanakan untuk 3 orang FT hasil rekruitmen, namun 1
FT mengundurkan diri pada saat hendak dimobilisasi. Kekosongan 1 FT tersebut
akan diambil dari cadangan rekruitmen di bawahnya.

Berikut gambaran mobilisasi fasilitator di wilayah DIY:


Tabel 4.3.2.2. Rekapitulasi Mobilisasi Fasilitator DIY April 2014
MOBILISASI FASILITATOR
F
Kab
Intgr
s

Fas
Kab

FT
Kab

Fas
Keu

Ass.
F.
Te
Kab

Ass.
F.
Kab

FK

FT

Ast
FK

Ast
FT

AS
T
MI
S

Op
Kom

KET

4.3.3. Evaluasi Kinerja Fasilitator

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

81

Evaluasi kinerja fasilitator yang dilaksanakan secara reguler dalam rentang


Triwulan merupakan sarana untuk menilai kinerja fasilitator dalam memenuhi
tugas dan tanggung jawabnya. Evaluasi Kinerja yang dilakukan mempunyai tujuan
untuk pembimbingan dan pengendalian program.
Dalam kaitannya dengan hasil penilaian kinerja jajaran fasilitator yang
tertuang dalam EVKIN, maka dalam perkembangan di bulan April 2014 ini data
Evaluasi Kinerja yang dapat disajikan adalah hasil laporan rekapitulasi EVKIN
Triwulan I tahun 2014 yang mengakomodasi penilaian kinerja dan kompetensi
fasilitator selama rentang bulan Januari hingga Maret 2014. Secara rinci sebaran
hasil skala nilai ditabulasikan sebagai berikut:
Tabel 4.1.3.1. Rekapitulasi Evaluasi Kinerja Fasilitator Triwulan I 2014
NO

POSISI

KUOT
A

TERIS
I

NILAI EVKIN
B
C

FK

36

36

31

FT

40

40

14

22

ASISTEN FK

ASISTEN FT

ASISTEN FASKAB

ASISTEN FASTEKAB

FASKAB

FASTEKAB

FASKEU

ASISTEN MIS
KABUPATEN

10

4.4.

KETERANGAN
4 FT baru hasil
Rekruitmen di
Bulan Maret 2014
belum masuk
dalam penilaian
EVKIN

Spesialisasi Training

4.4.1. Pengelolaan Workshop Rakor


Pada Bulan April 2014 tidak ada kegiatan rakor Workshop atuapun rakor
Provinsi. Tidak adanya kegiatan rakor disebabkan Agenda rakor bulanan

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

82

dilaksanakan tiap 2 (dua) bulan sekali) yakni bulan Februari, April, Juni Agustus,
Oktober dan Desember 2014.
4.4.2. Kegiatan Pelatihan dan Penguatan Kapasitas

4.4.2.1.

Fasilitator

Kegiatan pelatihan fasilitator yang dilasanakan pada bulan Maret ada


dua kegiatan yakni pelatihan IST Mandiri Fasilitator Teknik Kecamatan
(FT) dan IST Mandiri fasilitator Teknik Kabupaten (Fastekab).
a.

IST Fasilitator Teknik Kecamatan (FT) dan Fasilitator Teknik


Kabupaten. IST Mandiri FT dilaksanakan pada tanggal 3 s/d 4
April 2014 betempat di kantor Korprov PNPM Mpd Daerah
Istimewa Yogyakarta. Jumlah peserta pelatihan sebanyak 3 (tiga)
orang. Materi yang diberikan pada IST FT yaitu : Penjelasan Alur
Pelatihan, Kebijakan PNPM MPd, Alur Tahapan PNPM MPd,
Perencanaan Partisipatif, Peran Pelaku PNPM MPd, Etika fasilitator,
MP3KI, Tugas Pokok dan fungsi Fasilitator, RKTL Pembelajaran
Mandiri,

Jumlah peserta IST FT sebanyak 3 orang sedangkan

Jumlah IST Fastekab sebanyak 1(satu). Fasilitator yang memfasilitasi


IST mandiri yaitu : Eman Hermawan (SPTR), Sidik Nur Istiadi (Sp
FMS), Christianto Feri I.G (Sp MIS), Retno S Rohayati (HRD), dan M
Basit (SP IEC).
b. IST Fasilitataor Tekik Kabupaten (Fastekab).
IST Mandiri FT dilaksanakan pada tanggal 7s/d 8 April 2014
betempat di kantor Korprov PNPM Mpd Daerah Istimewa
Yogyakarta. Jumlah peserta pelatihan sebanyak 1 (satu ) orang.
Materi yang diberikan pada IST FT yaitu : Penjelasan alur Pelatihan,
Visi dan Misi fasiliatator kabupaten,tugas Pokok dan Fungsi
Fasilitator di Kabupaten, Persiapan sebagai Faskab, Sepervisi dan
Monitoring, Tugas Pokok Fungsi Fasilitator Di Kabupaten,
Pembimbingan Dan Umpan Balik, Aplikasi Protak Dan Protan,

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

83

Komunikasi Efektif, Strategi Penangan Masalah, Perencanaan Dan


Pelaksanaan Audit Internal, HAK Dan Keawajiban Fasilitator,
Penyusunan RKTL. Fasilitator yang memfasilitasi IST mandiri yaitu
: Eman Hermawan (SPTR), A. Sutrisno Sp Infrastruktur, Sidik Nur
Istiadi (Sp FMS), Christianto Feri I.G (Sp MIS), Retno S Rohayati
(HRD), dan M Basit (SP IEC).
4.4.2.2.

Masyarakat

Kegiatan pelatihan Tahun Anggaran 2014 yang dilaksanakan per 30


April 2014 sebanyak 12 Jenis Kegiatan pelatihan. Kegiatan tersebut di
laksanakan di Kecamatan. Sumber dana kegiatan pelatihan masyarakat
berasal dari DOK tahun 2013.
Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan tersebut sebanyak
319
orang terdiri dari orang 214 laki-laki serta 105 orang perempuan. Jumlah
dana yang digunakan sebesar RP. 15.836.200 (Lima Belas Juta Delapan
Ratus Tiga Puluh Enam Dua Ratus Rupiah) untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 3. Pelaksanaan Pelatihan Masyarakat PNPM MP
Daerah istimewa Yogyakarta Lokasi PNPM MP (Reguler) Tahun
Anggaran 2013 Per 30 April 2014.

4.4.3. Pembiayaan Pelatihan


Tabel 3.
Pelaksanaan Pelatihan Masyarakat PNPM MP Daerah istimewa
Yogyakarta Lokasi PNPM MP (Reguler) Tahun Anggaran 2013 Per 30
April
2014.
Tgl Pelaksanaan
no

Jenis Kegiatan

Jml Peserta

Awal

Akhir

LakiLaki

Perempuan

Rp

Pelatihan Kelompok

26-Apr-14

27-Apr-14

25

6.480.000,00

Pelatihan Tim Monitoring

17-Apr-14

17-Apr-14

15

1.111.400,00

Pelatihan Tim Monitoring

23-Apr-14

23-Apr-14

11

1.080.000,00

Pelatihan Tim Monitoring

29-Apr-14

29-Apr-14

12

1.097.000,00

Rakor FK/FT

14-Apr-14

14-Apr-14

25

14

1.950.000,00

Pelatihan TPK

17-Apr-14

17-Apr-14

44

12

800.000,00

Pelatihan TPK

17-Apr-14

17-Apr-14

14

100.000,00

Rakor Kades

20-Apr-14

20-Apr-14

16

Rakor FK/FT

26-Apr-14

26-Apr-14

25

14

10

Pelatihan KPMD

29-Apr-14

29-Apr-14

98.000,00

11

Pelatihan TPK

29-Apr-14

29-Apr-14

19

147.000,00

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

422.800,00
1.950.000,00

Hal.

84

12

Pelatihan TPK

30-Apr-14

30-Apr-14

Jumlah

4.5.

26
214

10
105

600.000,00
15.836.200

Spesialisasi Infrastruktur

Prasarana dan sarana di Indonesia dibutuhkan oleh masyarakat untuk


membuka akses informasi dan pemasaran terutama di daerah tertinggal/terpencil.
Meskipun demikian eksistensi PNPM Mandiri Perdesaan bukan hanya sebatas
membangun program fisik, namun lebih dimaksudkan menyiapkan tatanan sosial
masyarakat yang lebih baik sekaligus memberdayakannya agar mampu mengakses
manfaat program fisik secara optimal bagi perbaikan pendidikan, kesehatan dan
ekonomi.
Secara umum tujuan pembangunan prasarana dan sarana adalah
pengembangan kemandirian masyarakat melalui peningkatan kapasitas masyarakat
dan kelembagaan dalam penyelenggaraan pembangunan desa dan atau antar desa,
serta peningkatan penyediaan prasarana dan sarana sosial ekonomi sesuai dengan
kebutuhan masyarakat sebagai bagian dari upaya mempercepat penanggulangan
kemiskinan. Secara khusus bertujuan :
Menciptakan lapangan kerja di desa, terutama bagi rumah tangga miskin.
Meningkatkan kepedulian, perhatian/dukungan dan keikutsertaan
masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan.
Meningkatkan kualitas kegiatan dengan penggunaan teknologi sederhana.
Meningkatkan kapasitas Tim Pengelola Kegiatan dan atau Tim Pelaksana
Pemeliharaan Prasarana, dalam pengelolaan kegiatan.
Meningkatkan keterampilan masyarakat desa dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, monitoring dan pemeliharaan prasarana, dalam
teknis pelaksanaan.
Prasarana di PNPM Mandiri Perdesaan dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu :
Prasarana Umum, seperti jalan, jembatan, pasar desa, saluran irigasi,
perpipaan air bersih, talud, gorong-gorong, dll.
Prasarana Pendidikan, seperti gedung sekolah PAUD, gedung sekolah TK,
gedung PKBM, dll
Prasarana Kesehatan, seperti gedung posyandu, gedung polindes, gedung
poskesdes, dll
4.5.1. PNPM Mandiri Perdesaan TA 2012
Kegiatan prasarana PNPM-MPd di Yogyakarta TA. 2012 ini terbagi menjadi 3
(tiga) program yaitu Prasarana PNPM-MPd Reguler ada di 4 kabupaten 35
kecamatan, prasarana PNPM-MPd Integrasi ada di 2 kabupaten 28 kecamatan dan
Prasarana PNPM-MPd Paska Bencana ada di 1 kabupaten 1 kecamatan, dengan
realisasi pelaksanaan terlampir dibawah ini.
4.5.1.1.

Penerima Manfaat Kegiatan Prasarana

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

85

Penerima manfaat kegiatan prasarana PNPM-MPd Reguler TA. 2012 meliputi


berikut ini :
No Kabupaten/Kecamatan
Kulon Progo
1
Temon
2
Panjatan
3
Galur
4
Lendah
5
Sentolo
6
Pengasih
7
Kokap
8
Girimulyo
9
Nanggulan
10
Kalibawang
11
Samigaluh
Bantul
1
Kretek
2
Imogiri
3
Dlingo
4
Piyungan
5
Pajangan
Gunung Kidul
1
Panggang
2
Purwosari
3
Paliyan
4
Saptosari
5
Tepus
6
Tanjungsari
7
Rongkop
8
Girisubo
9
Semanu
10
Ponjong
11
Karangmojo
12
Wonosari
13
Playen
14
Patuk
15
Gedangsari
16
Nglipar
17
Ngawen
18
Semin
Sleman
1
Prambanan

Laki-laki
19501
1097
1110
1461
1487
1676
2900
2331
907
1149
2878
2505
13303
1636
4028
2416
4136
1087
124221
14484
1483
10846
4825
3950
17215
7199
1675
8043
2814
5645
8162
14611
2763
5261
6582
3991
4672
3820
3820

Perempuan
22218
1118
1313
1988
1569
1633
3333
2817
844
1154
3854
2595
16897
1861
4717
3738
5325
1256
122926
20784
1832
10599
4480
3767
14615
6923
1523
6099
2998
6515
5157
13674
1139
5902
6827
4396
5696
4533
4533

RTM
1062
1024
1318
1165
2016
2789
2606
969
623
4053
2759
10669
919
3856
2897
1919
1078
85275
5546
1296
12055
5309
2304
9099
5623
1024
6303
1839
3429
3661
9610
2211
5488
3225
2804
4449
1403
1403

Kec. Cangkringan tidak ada usulan Prasarana.


Penerima manfaat kegiatan prasarana PNPM-MPd Paska Bencana TA. 2012
meliputi berikut ini :
No Kabupaten/Kecamatan
Sleman
1
Cangkringan

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Laki-laki
27755
27755

Perempuan
28951
28951

RTM
17832
17832

Hal.

86

4.5.1.2.

Kemajuan Fisik Biaya

Kemajuan Fisik Biaya masing-masing kecamatan PNPM-MPd Reguler


TA. 2012 meliputi berikut ini :

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

87

Kemajuan Fisik Biaya kecamatan PNPM-MPd Paska Bencana TA. 2012


sebagai berikut ini :

4.5.1.3.

Kemajuan Penyerapan HOK dan Tenaga Kerja

Kemajuan Penyerapan HOK dan Tenaga Kerja PNPM-MPd Reguler


TA. 2012 sebagai berikut :

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

88

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

89

Kemajuan Penyerapan HOK dan Tenaga Kerja PNPM-MPd Paska Bencana


TA. 2012 sebagai berikut :

4.5.1.4.

Status Akhir Kegiatan

Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Prasarana PNPM-MPd di Yogyakarta


TA. 2012 baik PNPM-MPd Reguler, dan PNPM-MPd Paska Bencana telah
mencapai progres fisik maupun biaya 100 %.
4.5.2.

PNPM Mandiri Perdesaan TA 2013

PNPM-MPd TA. 2013 Daerah Istimewa Yogyakarta sudah tidak ada program
pasca bencana sehingga semua kecamatan memakai proses tahapan integrasi
dengan perencanaan reguler daerah, selain itu ada 2 kabupaten ( Kabupaten
Gunungkidul dan Kabupaten Sleman ) mendapat PNPM-MPd Integrasi SPP-SPPN.
PNPM-MPerdesaan di Kabupaten Kulon Progo mendapat Program
PNPM-MPd Regular sebanyak 11 kecamatan, PNPM-MPerdesaan di Kabupaten
Bantul mendapat Program PNPM-MPd Regular sebanyak 5 kecamatan, PNPMMPerdesaan di Kabupaten Sleman mendapat Program PNPM-MPd Reguler 2
kecamatan dan PNPM-MPd Integrasi SPP-SPPN 10 kecamatan (termasuk
kecamatan reguler), PNPM-Mandiri Perdesaan di Kabupaten Gunung Kidul
meliputi 18 kecamatan mendapat Program PNPM-MPd Regular dan PNPM-MPd
Integrasi SPP-SPPN.
Adapun Time Schedule KPI Daerah Istimewa Yogyakarta Semester II TA. 2013
sebagai berikut:

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

90

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

91

4.5.2.1.

Penerima Manfaat Kegiatan Prasarana

Penerima manfaat kegiatan prasarana PNPM-MPd Reguler TA. 2013


meliputi berikut ini :
No Kabupaten/Kecamatan
Kulon Progo
1
Temon
2
Panjatan
3
Galur
4
Lendah
5
Sentolo
6
Pengasih
7
Kokap
8
Girimulyo
9
Nanggulan
10
Kalibawang
11
Samigaluh
Bantul
1
Kretek
2
Imogiri
3
Dlingo
4
Piyungan
5
Pajangan
Gunung Kidul
1
Panggang
2
Purwosari
3
Paliyan

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Laki-laki
28651
909
3150
2317
3191
3166
1935
5219
1745
2020
2418
2581
17660
1900
3734
2445
6759
2822
93752
8282
4052
9697

Perempuan
30029
567
3201
2306
2986
3092
2575
5518
2069
2073
2815
2827
20509
2457
3688
2846
8687
2831
99736
9636
4650
9483

RTM
34014
586
4010
1507
1945
3924
3352
7447
2753
1941
3656
2893
17181
1256
2006
1870
8494
3555
84968
10844
3959
12105

Hal.

92

4
Saptosari
5
Tepus
6
Tanjungsari
7
Rongkop
8
Girisubo
9
Semanu
10
Ponjong
11
Karangmojo
12
Wonosari
13
Playen
14
Patuk
15
Gedangsari
16
Nglipar
17
Ngawen
18
Semin
Sleman
1
Prambanan
2
Cangkringan

4.5.2.2.

1466
1392
5526
6120
2022
6348
3356
7892
3258
5197
5350
4984
6626
4319
7865
12483
4668
7815

1597
1607
4652
5993
1956
6896
3115
10310
3599
5817
5393
5446
6274
3764
9548
14342
5131
9211

1792
901
3918
6477
1654
7530
2446
2543
3619
4849
4130
4543
3319
4618
5721
9381
1856
7525

Kemajuan Fisik Biaya

Hingga tanggal 30 April 2014 progres fisik maupun biaya PNPM-MPd


Reguler TA 2013 yang sudah terealisir sebagai berikut:
Kabupaten
Kulon Progo
Bantul
Gunung Kidul
Sleman
Total

Rencana Biaya
(Rp)

Prosentase
(%)

Realisasi Biaya
(Rp)

Biaya

Fisik

25.799.204.000

25.799.204.000

100,00 %

100,00 %

7.502.308.000

7.502.308.000

100,00 %

100,00 %

41.540.552.150

41.540.552.150

100,00 %

100,00 %

3.648.604.000

3.648.604.000

100,00 %

100,00 %

78.490.668.150

78.490.668.150

100,00 %

100,00 %

Adapun rincian secara detail dapat dilihat pada lampiran.


4.5.2.3.

Kemajuan Penyerapan HOK dan Tenaga Kerja

Hingga tanggal 30 April 2014 kemajuan penyerapan HOK dan Tenaga


Kerja PNPM-MPd Reguler TA. 2013 sebagai berikut :
Jumlah HOK
Kabupaten
Kulon Progo
Bantul
Gunung Kidul
Sleman
Total

Semua

RTM

160.630
41.423
240.006
22.902
464.961

117.168
23.711
161.460
13.269
315.608

Upah HOK

Realisasi Angkatan Kerja

Semua

RTM

5.504.123.300
1.430.516.500
7.560.863.700
838.505.000
15.334.008.500

3.509.266.724
811.916.450
5.044.618.050
512.520.000
9.878.321.224

Lakilaki
17.292
1.240
18.844
476
37.852

Perempuan
9.582
70
2.934
101
12.687

RTM

Jumlah

3.944
838
14.678
336
19.796

Adapun rincian secara detail dapat dilihat pada lampiran.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

93

26.874
1.310
21.778
577
50.539

4.5.2.4.

Status Akhir Kegiatan

Tahapan yang telah dilaksanakan sampai bulan April 2014 PNPMMPd Reguler pada tahap pelaksanaan, progres yang signifikan antara lain:
untuk kabupaten Kulon Progo progres fisik dan biaya telah 100,00 %
di 11 kecamatan (Temon, Panjatan, Galur, Lendah, Sentolo, Pengasih,
Kokap, Girimulyo, Nanggulan, Kalibawang, dan Samigaluh),
kabupaten Bantul progres fisik dan biaya telah 100,00 % di 5
kecamatan (Dlingo, Imogiri, Kretek, Pajangan dan Piyungan),
kabupaten Gunung Kidul progres fisik dan biaya telah 100% di 18
kecamatan (Panggang, Purwosari, Paliyan, Saptosari, Tepus,
Tanjungsari, Rongkop, Girisubo,Semanu, Ponjong, Karangmojo,
Wonosari, Playen, Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen danSemin),
kabupatenSleman progres fisik dan biaya telah 100,00 % di
kecamatan Prambanan dan Cangkringan.
4.5.3.

PNPM Mandiri Perdesaan TA 2014


Pelaksanaan Kegiatan Prasarana PNPM-MPd di Yogyakarta TA. 2014 baik

PNPM-MPd Reguler, dan PNPM-MPd Integrasi SPP-SPPN masih proses


perencanaan.
4.5.3.1.

Kemajuan Fisik Biaya

Hingga tanggal 30 April 2014 progres fisik maupun biaya PNPM-MPd


Reguler TA 2014 yang sudah terealisir sebagai berikut:

Kabupaten
Kulon Progo

Rencana Biaya
(Rp)
23.039.616.500

Prosentase
(%)

Realisasi Biaya
(Rp)

Biaya
0

Bantul
Gunung Kidul
Sleman
Total

Fisik

0,00 %

0,00 %

0,00 %

0,00 %

39.204.000.500

347.255.500

0,89 %

1,73 %

5.395.565.500

0,00 %

0,00 %

67.639.182.500

347.255.500

0,51 %

0,43 %

Adapun rincian secara detail dapat dilihat pada lampiran.


4.5.3.2.

Kemajuan Penyerapan HOK & Tenaga Kerja

Hingga tanggal 30 April 2014 kemajuan penyerapan HOK dan Tenaga


Kerja PNPM-MPd Reguler TA. 2014 sebagai berikut :

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

94

Jumlah HOK
Kabupaten
Kulon Progo
Bantul
Gunung Kidul
Sleman
Total

Semua

Upah HOK

RTM

253
253

Semua

153
153

Realisasi Angkatan Kerja


RTM

9.295.000
9.295.000

5.620.000
5.620.000

Lakilaki

Perempuan

317
317

88
88

RTM

Jumlah

272
272

Adapun rincian secara detail dapat dilihat pada lampiran.


4.5.3.3.

Status Akhir Kegiatan

Tahapan yang telah dilaksanakan sampai bulan April 2014 PNPMMPd Reguler TA. 2014 pada tahap pelaksanaan, progres yang signifikan
antara lain:
untuk kabupaten Kulon Progo belum ada progres,
kabupaten Bantul belum ada progres,
kabupaten Gunung Kidul progres fisik 1,73 % dan progres biaya 0,89
%,
kabupatenSleman belum ada progres.

4.5.4.

PNPM Integrasi SPP-SPPN TA 2012


Kegiatan prasarana PNPM-MPd Integrasi SPP-SPPN TA. 2012 ada di 2

kabupaten yaitu kabupaten Gunung Kidul terdiri 18 kecamatan dan kabupaten


Sleman terdiri 10 kecamatan
4.5.4.1.

Penerima Manfaat Kegiatan Prasarana

Penerima manfaat kegiatan prasarana PNPM-MPd Integrasi SPPSPPN TA. 2012 meliputi berikut ini :
No Kabupaten/Kecamatan
Gunung Kidul
1
Panggang
2
Purwosari
3
Paliyan
4
Saptosari
5
Tepus
6
Tanjungsari
7
Rongkop
8
Girisubo
9
Semanu
10
Ponjong

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Laki-laki
49.611
759
1188
4184
801
5573
2868
2387
776
5607
1747

Perempuan
52.339
1168
1383
6035
926
4978
2901
2165
887
5594
1874

RTM
32.561
586
655
1480
760
3097
720
1703
780
3389
636

Hal.

95

405
405

11
Karangmojo
12
Wonosari
13
Playen
14
Patuk
15
Gedangsari
16
Nglipar
17
Ngawen
18
Semin
Sleman
1
Minggir
2
Seyegan
3
Godean
4
Gamping
5
Mlati
6
Depok
7
Berbah
8
Prambanan
9
Kalasan
10
Cangkringan

4.5.4.2.

5206
5499
1472
2862
1225
2552
1898
3007
106448
3105
4650
3918
6539
13234
61453
3727
2723
5585
1514

5085
5234
1734
2737
1148
2484
2166
3840
102800
2712
4453
3811
6625
12371
58337
4048
2886
6054
1503

1780
5921
1743
1794
790
2049
1037
3641
16846
161
1203
2338
1835
3058
2193
1480
933
2481
1164

Kemajuan Fisik Biaya

Kemajuan Fisik Biaya masing-masing kecamatan


Integrasi SPP-SPPN TA. 2012 meliputi berikut ini :

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

PNPM-MPd

Hal.

96

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

97

4.5.4.3.

Kemajuan Penyerapan HOK dan Tenaga Kerja

Kemajuan Penyerapan HOK dan Tenaga Kerja PNPM-MPd Integrasi


SPP-SPPN TA. 2012 sebagai berikut :

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

98

4.5.4.4.

Status Akhir Kegiatan

Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Prasarana PNPM-MPd Integrasi SPPSPPN TA. 2012 di Yogyakarta telah mencapai progres fisik maupun biaya
100 %.
4.5.5. PNPM Integrasi SPP-SPPN TA 2013
Kegiatan prasarana PNPM-MPd Integrasi SPP-SPPN TA. 2013 masih ada di 2
kabupaten yaitu kabupaten Gunung Kidul sudah tahun ke 4 terdiri 18 kecamatan
dan kabupaten Sleman sudah tahun ke 2 terdiri 10 kecamatan.
4.5.5.1.

Penerima Manfaat Kegiatan Prasarana

Penerima manfaat kegiatan prasarana PNPM-MPd Integrasi SPPSPPN TA. 2013 meliputi berikut ini :
No Kabupaten/Kecamatan
Gunung Kidul
1
Panggang
2
Purwosari
3
Paliyan
4
Saptosari
5
Tepus
6
Tanjungsari
7
Rongkop
8
Girisubo
9
Semanu
10
Ponjong
11
Karangmojo

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Laki-laki
49611
759
1188
4184
801
5573
2868
2387
776
5607
1747
5206

Perempuan
52339
1168
1383
6035
926
4978
2901
2165
887
5594
1874
5085

RTM
32561
586
655
1480
760
3097
720
1703
780
3389
636
1780

Hal.

99

12
Wonosari
13
Playen
14
Patuk
15
Gedangsari
16
Nglipar
17
Ngawen
18
Semin
Sleman
1
Minggir
2
Sayegan
3
Godean
4
Gamping
5
Mlati
6
Depok
7
Berbah
8
Prambanan
9
Kalasan
10
Cangkringan

4.5.5.2.

5499
1472
2862
1225
2552
1898
3007
26556
1468
2440

5234
1734
2737
1148
2484
2166
3840
26538
1616
2469

5921
1743
1794
790
2049
1037
3641
4226
478
520

17525

17787

1052
2516
1451
104

687
2597
1331
51

1400
104
400
692
587
45

Kemajuan Fisik Biaya

Hingga tanggal 30 April 2014 progres fisik maupun biaya PNPM-MPd


Integrasi SPP-SPPN TA 2013 yang sudah terealisir sebagai berikut:
Rencana Biaya
(Rp)

Kabupaten

Prosentase
(%)

Realisasi Biaya
(Rp)

Biaya

Fisik

Gunung Kidul

4.036.057.300

4.036.057.300

100,00 %

100,00 %

Sleman

2.522.138.000

2.522.138.000

100,00 %

100,00 %

Total

6.558.195.300

6.558.195.300

100,00 %

100,00 %

Adapun rincian secara detail dapat dilihat pada lampiran.


4.5.5.3.

Kemajuan Penyerapan HOK dan Tenaga Kerja

Hingga bulan ini kemajuan penyerapan HOK dan Tenaga Kerja


PNPM-MPd Integrasi SPP-SPPN TA. 2013 sebagai berikut :
Kabupaten
Gunung Kidul
Sleman
Total

Jumlah HOK
Semua
RTM
25.189
21.204
12.565
8.095
37.754
29.299

Upah HOK
Semua
RTM
790.610.700
678.563.750
541.526.500
313.930.500
1.332.137.200
992.494.250

Laki-laki
2.776
496
3.272

Realisasi Angkatan Kerja


Perempuan
RTM
517
2.650
45
369
562
3.019

Jumlah
3.293
570
3.863

Adapun rincian secara detail dapat dilihat pada lampiran.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

100

4.5.5.4.

Status Akhir Kegiatan

Tahapan yang telah dilaksanakan sampai bulan April 2014 PNPMMPd Integrasi SPP-SPPN TA. 2013 pada tahap penyelesaian akhir,
kabupaten Gunung Kidul progres fisik dan biaya telah 100,00 % di 18
kecamatan (Panggang, Purwosari, Paliyan, Saptosari, Tepus, Tanjungsari,
Rongkop, Girisubo, Semanu, Ponjong, Karangmojo, Wonosari, Playen,
Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen dan Semin), untuk kabupaten
Sleman progres fisik tertinggi 100,00 % di kecamatan Minggir, Sayegan,
Gamping, Mlati, Berbah, Prambanan, Kalasan dan Cangkringan,
sedangkan progres fisik 100,00 %, sedangkan progres biaya 100,00 % di 8
kecamatan (Minggir, Sayegan, Gamping, Mlati, Berbah, Prambanan,
Kalasan dan Cangkringan).
4.5.6. PNPM Integrasi SPP-SPPN TA 2014
Kegiatan prasarana PNPM-MPd Integrasi SPP-SPPN TA. 2014 masih ada di
2 kabupaten yaitu kabupaten Gunung Kidul sudah tahun ke 5 terdiri 18
kecamatan dan kabupaten Sleman sudah tahun ke 3 terdiri 10 kecamatan.
4.5.6.1.

Penerima Manfaat Kegiatan Prasarana

Penerima manfaat kegiatan prasarana PNPM-MPd Integrasi SPPSPPN TA. 2014 meliputi berikut ini :
No Kabupaten/Kecamatan
Gunung Kidul
1
Panggang
2
Purwosari
3
Paliyan
4
Saptosari
5
Tepus
6
Tanjungsari
7
Rongkop
8
Girisubo
9
Semanu
10
Ponjong
11
Karangmojo
12
Wonosari
13
Playen
14
Patuk
15
Gedangsari
16
Nglipar
17
Ngawen

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Laki-laki

Perempuan

RTM

Hal.

101

18
Semin
Sleman
1
Minggir
2
Sayegan
3
Godean
4
Gamping
5
Mlati
6
Depok
7
Berbah
8
Prambanan
9
Kalasan
10
Cangkringan

4.5.6.2.

Kemajuan Fisik Biaya

Hingga tanggal 30 April 2014 progres fisik maupun biaya PNPM-MPd


Integrasi SPP-SPPN TA 2014 yang sudah terealisir sebagai berikut:

Kabupaten
Gunung Kidul

Rencana Biaya
(Rp)

Biaya

Fisik

4.037.523.000

0,00 %

0,00 %

0,00 %

0,00 %

4.037.523.000

0,00 %

0,00 %

Sleman
Total

Prosentase
(%)

Realisasi Biaya
(Rp)

Adapun rincian secara detail dapat dilihat pada lampiran.


4.5.6.3.

Kemajuan Penyerapan HOK & Tenaga Kerja

Hingga bulan ini kemajuan penyerapan HOK dan Tenaga Kerja


PNPM-MPd Integrasi SPP-SPPN TA. 2014 sebagai berikut :
Jumlah HOK
Kabupaten

Semua

RTM

Upah HOK
Semua

RTM

Realisasi Angkatan Kerja


Lakilaki

Perempuan

RTM

Jumlah

Gunung Kidul
Sleman
Total

Adapun rincian secara detail dapat dilihat pada lampiran.


4.5.6.4.

Status Akhir Kegiatan

Tahapan yang telah dilaksanakan sampai bulan April 2014 PNPMMPd Integrasi SPP-SPPN TA. 2014 masih proses persiapan pelaksanaan.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

102

4.6.

Spesialisasi Information Education,Comunication

4.6.1. Pengembangan dan Pengelolaan Media


Media komunikasi yang dikembangkan dalam program PNPM Mandiri
Perdesaan menjadi hal yang menjadi perhatian dan perlu dikembangkan lagi, hal
ini sangat berpengaruh terhadap kualitas program dan juga akan menjadi
pembelajaran bagi warga masyarakat yang memang berdampak langsung dalam
kegiatan pelaksanaan program yang berbasis pemberdayaan ini.
Mengembangkan berbagai media komunikasi, baik langsung maupun
tidak langsung, selain yang telah dikembangkan oleh program sangatlah penting
dalam menunjang penyebaran informasi kepada masyarakat. Dengan
beragamnya karakteristik dan dinamika sosial di masyarakat, maka media
komunikasipun tidak hanya cukup yang bersifat umum, namun komunikasi
tang bersifat local juga tidak kalah pentingnya untuk pengembangan dan
penyebaran informasi yang memang menjadi hak warga untuk mendapatkan
informasi yang seutuhnya.. Pengembangan media komunikasi diharapkan yang
sesuai dengan karakteristik lokasi maupun persoalan yang dihadapi oleh
masing-masing lokasi. Beberapa diantaranya membahas: Jenis-jenis media
komunikasi, termasuk yang telah dikembangkan oleh PNPM Mandiri Perdesaan;
Manfaat media komunikasi; dan Cara penggunaan media komunikasi.
Dalam upaya pengembangan media komunikasi diperlukan strategi
pengembangan media. Untuk itu, perlu dibahas model pengelolaan dan
pengembangan media komunkasi yang sukses dipraktikkan di lapangan.
Dan dengan komunikasi dan informasi yang baik, diharapkan para pelaku
PNPM MPd dan masyarakat tentang pengetahuan dan pemahaman PNPM
Mandiri Perdesaan dapat lebih meningkat dan melalui Informasi yang
tersampaikan itulah diharapkan informasi yang keliru dapat diluruskan sejak
dini.
Dalam hal ini specialis IEC melakukan OJT di lokasi kunjungan dalam hal
penataan dan pengelolaan Papan Informasi dan juga melakukan pelatihan dalam
hal Komunikasi, Infrmasi dan Edukasi kepada para pelaku baik kepada
Pendamping Lokal maupun pada KPMD dengan memanfaatkan pelatihan yang
diselenggarakan baik dari Kabupaten maupun Kecamatan.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

103

Pada bulan April ini ketika Rapat Koordinasi di tingkat Provinsi telah
disampaikan berbagai pemecahan dalam kaitannya pengelolaan informasi ke
masyarakat, diantaranya adalah Revitalisasi Papan Informasi yang ada sekaligus
pengelolaannya, ceklist konten materi yang perlu ditempelkan pada Papan
Informasi dll.
4.6.1.1.

Media Cetak

Seiring dengan kegiatan yang saat ini berjalan di beberapa Kabupaten


yang masih berkutat dengan pelaksanaan persiapan pelaksanaan
diantaranya adalah pelelangan dan persiapan lokasi kegiatan, maka peran
pelaku di desa menjadi hal yang sangat strategis untuk menyampaikan
gagasan dan solusi bagi masyarakat yang terkait dengan permasalahan
permasalahan ketidak transparannya program, sehingga dalam setiap
kunjungan dan pertemuan selalu kami sampaikan tentang sosialisasi
secara formal dan non formal menjadi agenda dalam persiapan
pelaksanaan pekerjaan, sebagai contoh pemasangan Papan Proyek harus
terpasang meskipun kegiatan pelaksanaan belum dimulai sehingga
masyarakat menjadi tau dan faham kegiatan yang nantinya akan
dilaksanakan di lokasi kegiatan, disamping itu juga rencana akan kami
terbitkan poster dengan dana APBD yang secara bertahap akan kami cetak
sejumlah desa dan kecamatan yakni poster anti korupsi dan hal2 yang
mengakibatkan terjadinya korupsi.
Pengelolaan dana RBM pada kegiatan di PNPM MPd perlu didorong
untuk memaksimalkan kegiatannya kaitannya dengan peningkatan
kapasitas para pelaku di masyarakat, khususnya bidang publikasi masih
consent terhadap pengelolaan web site dalam penyebaran informasi.
Melalui kerjasama dengan beberapa spesialis yang lain hal ini telah
dilaksanakan sebagai bagian dari tanggungjawab program untuk
meningkatkan kapasitas pelaku, misalnya dalam pelatihan pelatihan
(kerjasama dengan SPTR) dan juga evaluasi kinerja (bekerjasama dengan
HRD) dan yang lainnya.
4.6.1.2.

Media Online (Web)

Pada pelaksanaan Rakor Provinsi Bulan April juga menyepakati akan


adanya kerjasama antar desa, kecamatan dan kabupaten dalam
mendorong penyebaran informasi program melalui web site yang dikelola
oleh Kabupaten setempat, Hal ini akan difasilitasi oleh Fasilitator
kabupaten dan PJO Kabupaten.
Dalam rangka memenuhi tuntutan komunikasi yang efektif, maka
keefektifan penggunaan website/blog yang dianggap mampu sebagai
alternative saat ini. Beberapa dari jenis komunikasi yang ada, kini telah
diotomatisasi lewat komputer, atau kita mengakrabinya dengan internet.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

104

Adapun Website/blog yang bisa digunakan untuk menginformasikan


apapun adalah sebagai berikut :

No

Prov/Kabupaten
1
2

D.I Yogyakarta
Gunungkidul

Kulonprogo

Bantul
Sleman

Alamat Website/Blog yang ada


http://pnpmperdesaandiy.org/
http://www.rbmgunungkidul.com/
http://pnpmmandiriperdesaankulonpr
ogo.wordpress.com/
http://www.rbm-bantul.com/
http://www.pnpmsleman.com

Keterangan
Di update tiap saat
RBM Gunung Kidul
Sudah di update tiap
2 minggu
RBM Bantul Th 2012
Masih dalam proses
pengisian materi

Pengelolaan web site di Kab Sleman melalui RBM sudah dibentuk


tim untuk peng update yakni oleh forum UPK yang nantinya bisa dikelola
secara mandiri pada masa yang akan datang meski sudah tidak ada dana
RBM la
Untuk di Kabupaten Bantul, hal ini sudah dikembangkan dengan
melalui berbagai pelatihan, dimulai dari para pelaku di tingkat Kecamatan
maupun langsung kepada kelompok kelompok binaan. Pelatihan ini
difasilitasi oleh PNPM MPd melalui Forum BKAD di Kabupaten Bantul
atas kerjasamanya dengan PT.Telkom dan PT.Intel Indonesia. Tahapan saat
ini pada proses Pelatihan bagi kelompok produktif di semua Kecamatan di
Kabupaten Bantul dan difasilitasi oleh Pemda Bantul dengan
menyediakan tempat dan peralatannya.Diharapkan dengan pelatihan ini
tingkat pemasaran hasil produksinya bisa dijual secara langsung dan
secara on line melalui wadah di BKAD Kabupaten Bantul. Tidak semua
kelompok sudah terbiasa menggunakan lap top, sehingga dalam
pembelajarannya mulai mengenalkan bagaimana mengopersionalkan dan
sekaligus membuat perangkat lunaknya agar dalam memasarkan
produksinya bisa diakses melalui internet, dan untuk di Kabupaten
Sleman sudah terbentuknya forum UPK dengan membuat web Blog
beberapa kecamatan baik yang phase out maupun kecamatan program.
Sampai dengan saat ini beberapa kecamatan telah membuka
web/blog sebagai media informasi ke masyarakat untuk menyampaikan
informasi tentang kegiatan2 ke UPK an dan sekaligus tentang PNPM
MPd.
Kerjasama dengan Telkom sudah dimulai dengan disiapkan jaringan
wifi secara gratis dari Telkom di 4 lokasi kecamatan dan diperuntukkan
khususnya untuk kelompok kelompok yang menjadi binaan UPK PNPM
Mandiri Perdesaan dan bagi masyarakat umum.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

105

4.6.1.3.

Media Lainya

Sebagai tindak lanjut sekretariat kelompok Kerja pengendali PNPM


melalui PNPM Support Facility (PSF) bekerjasama dengan Jaringan Radio
Komunitas Indonesia (JRKI) menyelenggarakan Program Radio
Komunitas untuk Akuntabilitas dan Transparansi (DISKUSI) yang saat ini
secara nasional sudah memasuki tahap ketiga, maka pada tanggal 31
Agustus 2013 telah melaksanakan diskusi antara PNPM Mandiri
Perdesaan, PNPM Perkotaan dan Pelaku Radio Komunitas di Daerah
Istimewa Yogyakarta, hasil dari diskusi tersebut berupa kesepakatan
penyiaran tentang sosialisasi PNPM Perdesaan, Pelaksanaan kegiatan di
lapangan, tolk show dengan pelaku PNPM Perdesaan dan juga
pembuatan ILM PNPM Perdesaan.
Dalam kunjungan lapangan juga kami monitoring dan dialog dengan
fihak radio untuk memberikan gambaran, wawasan dan juga langkah
langkah dalam penyebaran informasi tentang PNPM MPd agar dalam
perjalanan penyiarannya tidak ada keraguan bahkan memperlancar dalam
penerapan transparansi dan akuntabilitasnya.
Dari pantauan dan hasil kunjungan lapangan dapat kami sampaikan
dan kami tampilkan beberapa hasil produksi Radio Komunitas dalam
mendukung kegiatan PNPM MPd di beberapa lokasi kegiatan, sebagai
contoh dibawah ini sebagian hasil produksi Radio Komunitas.
4.6.2. Pengelolaan Papan Informasi
Papan Informasi yang telah difasilitasi PNPM MPd merupakan media yang
cukup efektif untuk dipergunakan sebagai sarana untuk menginformasikan dan
mensosialisasikan program, Keberadaan Papan Informasi yang ada tetap selalu
terjaga dan bisa dijadikan sarana bagi masyarakat untuk mengetahui progress
laporan keuangan dan administrasinya sehingga prinsip transparansi dan
akuntabilitasnya bisa tetap terjaga melalui Papan Informasi yang ada telah
disampaiakan penyebarannya tentang alamat pengaduan masalah baik dari
tingkat kecamatan hingga di tingkat pusat.Namun kondisi yang ada dibeberapa
lokasi kegiatan PNPM MPd tidak semuanya sesuai dengan harapan program,
dari hasil kuisioner Pemetaan Papan Informasi dapat diambil beberapa hal yang
menghambat atau kurang optimalnya sebuah papan Informasi khususnya di
tingkat desa, diantaranya adalah :

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

106

Kurangnya kesadaran para pelaku kegiatan arti pentingnya sebuah Papan


Informasi sebagai media sosialisasi dan komunikasi yang efektif.
Tidak adanya Tim/pelaku yang diberi kewenangan dan tanggungjawab
tentang up date data dan materi konten Papan Informasi.
Tidak ada dana alokasi khusus dari operasional yang dialokasikan
untuk pengelolaan Papan Informasi.
Tidak adanya aturan untuk persyaratan (misalnya:syarat pencairan
awal atau syarat pencairan tahapan berikutnya) sehingga pelaku
menyepelekan tentang kualitas informasi dan hanya sebagai formalitas
saja.

Tidak adanya indikator tentang papan informasi pada evaluasi untuk


Fasilitator Kecamatan dan Kabupaten.

4.6.3. Best Practice


Hasil dari kelompok yang sangat variatif di DI Yogyakarta, bisa menjadikan
aset tersendiri bagi keberadaan program. Kami membuat leaflet tentang
kelompok dan hasil hasilnya agar memudahkan dalam mengakses kelompok

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

107

dan sekaligus sebagai media pemasaran hasil produksi di masing masing


kelompok.
Kegiatan Usulan masyarakat yang telah terdanai dengan program
merupakan suatu kegiatan yang memang dibutuhkan oleh masyarakat, melalui
penggalian gagasan hingga sampai pada pilihan putusan usulan unggulan di
Musyawarah Desa merupakan suatu mekanisme yang harus dikawal oleh
perwakilan dari masyarakat pengusul atau kelompok pengusul.Dari situlah
mulai ada perubahan perilaku masyarakat untuk menjadikan program ini
menjadi suatu alternative pilihan untuk mewujudkan harapan dan impian
mereka.
Cerita cerita sukses kegiatan PNPM MPd memang sebaiknya terdokumentasi
dengan baik agar kegiatan ini terabadikan dengan tulisan tulisan, diharapkan
dengan tulisan good practices ini bisa dipakai untuk pembelajaran bagi
kelompok yang lain.
Untuk mewujudkan sebuah tulisan hasil dari kegiatan yang sudah dijalani
memang bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi teman teman pelaku PNPM
MPd yang dalam berbagai pelatihan jarang materi jurnalis digunakan sebagai
materi pelatihan. Meski begitu kita diwajibkan untuk membuat 10 tulisan Good
Practices setiap bulan, dan kenyataannya banyak yang tidak mampu menuliskan,
sehingga mereka hanya mampu megumpulkan data untuk diolah di tingkat
provinsi bahkan di tingkat Pusat.
Good Practices yang sudah menjadi tulisan berkisar dari hasil kegiatan yang
sudah dilaksanakan yakni berupa kegiatan sarana prasarana dan hasil kelompok.
4.6.4. Capaian KPI

4.6.4.1.

Pemetaan Papan Informasi

Untuk capaian KPI pada Papan Informasi sampai dengan akhir Bulan
April ini dari target 80 % saat ini telah mencapai 93.08 % ( dari target 208
desa bisa tercapai 242 desa) secara rinci dapat kami laporkan berikut ini.
Adapun hasil Pemetaan Papan Informasi adalah sebagai berikut :
Papan Informasi
Kecamatan
No

Kabupaten

Kecamatan

Kulonprogo

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Papan Informasi Desa


Isi (Konten)

Isi (Konten) Diperbaharui

Diperbaharui

Ya

Tidak

Ya

Tidak

10

73

Keterangan

Hal.

108

Gunungkidul

18

138

Bantul

22

Sleman

35

242

18

97,3%

2,70%

93,08%

6,92%

4.6.4.2. Pemetaan Web Blog


REGIONAL MANAGEMENT CONSULTANT (RMC) 1V
Periode okt -Januari 2014

Penyebaran
Informasi di
No

Provinsi

Kabupaten

Website/WebBlog
Kabupaten
Ya

Nama Website/webBlog

Keterangan

Tidak

D.I.Y
Gunung
Kidul

www.gunungkidulkab.go.id

16 / 5 / 2012

Kulonprogo

www.kulonprogokab.go.id

3 / 10 / 2011

Bantul

www.bantulkab.go.id

15/01/2014

Sleman

www.slemankab.go.id

16 / 7 / 2012

www.pnpmperdesaandiy.org

Gunungkidul

3
4

Kulonprogo

www.rbmgunungkidul.com
www.pnpmmandiriperdesa
ankulonprogo.wordpress.co
m

Sleman

1
2
3
4
1 D.I Yogyakarta
2

Bantul

www.pnpmsleman.com

JUMLAH

PROSENTASE

75

25

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

www.rbm-bantul.com
Sudah ter up
date

Hal.

109

4.7. Spesialisasi Management Information System

4.7.1. Pengelolaan Database Offline di Provinsi dan Kabupaten

2
3
4

T.A.
2012

11

11

11

16

18

18

18

Protan v12.8

Protak v18.3

T.A.
2013

T.A.
2012

T.A.
2013

Katerangan

v5.1 PAPPM

Tim Korprov
DIY
Kab Kulon
Progo
Kab Bantul
Kab Gunung
Kidul
Kab Sleman

v2.6 DB CB

v6.0 (290911) DB SI UPK

Pengguna /
Lokasi

Ver2C

No

SIM_HR_CORE

Nama Aplikasi Database Pelaporan


(Standard Nasional)

Aplikasi database untuk bulan ini sudah semakin dapat digunakan oleh
pelaku-pelaku di tingkat kecamatan dengan semakin beragamnya aplikasi yang
digunakan oleh FK/FT sebagai format laporan bulanan yang wajib di serahkan
ke fasilitator di tingkat kabupaten baik dalam bentuk soft-file maupun hardcopy
laporan dari kecamatan.
Seperti dalam tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan aplikasi
off-line di tingkat kabupaten dan kecamatan sudah merata di semua kabupaten
termasuk juga di kecamatan yang sudah phase-out dan tidak ada pendampingan
dari fasilitator kecamatan (kecamatan phase-out non FK/FT) beberapa aplikasi
yang berkaitan dengan laporan keuangan UPK masih bisa berjalan dan tetap
menjadi laporan wajib dari kecamatan ke tingkat kabupaten baik dalam bentuk
soft-file maupun hardcopy.
4.7.2. Pengelolaan Database Online di Provinsi dan Kabupaten
Tiga database on-line yang sudah menjadi kewajiban bagi pelaporan
ditingkat provinsi selama ini adalah Aplikasi Disbursement on-line, Aplikasi

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

110

Complain Handling System serta Laporan PAPPM On-line. Untuk Aplikasi


Disbursement secara on-line langsung ditangani oleh spesialis FMS di tingkat
provinsi yang dibantu oleh spesialis MIS, sedangkan ditingkat kabupaten
ditangani oleh Faskeu. Semua sudah berjalan sesuai dengan TOR masing-masing
dalam penanganan aplikasi ini, dapat dilihat dari hasil laporan on-line
disbursement DIY yang sudah 100% antara progres pencairan dan pencairan
SP2D-nya.
Demikian juga dengan 2 aplikasi untuk pengaduan dan matrik penanganan
masalah juga sudah dilakukan oleh spesialis SP2M DIY, tetapi sementara masih
satu aplikasi yang sudah digunakan oleh faslitator ditingkat kabupaten yaitu
Aplikasi Complain Handling System yang sudah digunakan untuk
mengklarifikasi pengaduan yang masuk dari Kabupaten Gunung Kidul dan
Kabupaten Sleman.
Untuk Laporan PAPPM On-line masih secara penuh digunakan oleh SP2M
karena ditingkat kabupaten masih melaporkan dalam bentuk matrik masalah
excel, yang selanjutnya oleh supporting staff provinsi dilakukan input dalam
PAPPM off-line dan selanjutnya oleh SP2M diinputkan ke dalam PAPPM on-line.
4.7.3. Penguatan Kapasitas dalam Database

4.7.3.1.

Fasilitator Kabupaten

Penguatan kapasitas untuk fasilitator baik di tingkat kecamatan dan


kabupaten selalu dilakukan setiap kunjungan ke lapangan. Hal ini dengan
cara melakukan feedback laporan yang sudah terkirim dan masih
ditemukan ketidak sesuai data dan cara penanganannya untuk
memperbaiki data yang salah tersebut.
4.7.3.2.

Asisten MIS dan Operator Komputer Kabupaten

Peningkatan kapasitas bagi Assisten MIS kabupaten juga selalu


dilakukan dengan cara memeberikan trik-trik penanganan kesalahan
input data sehingga mengakibatkan aplikasi error, serta penggunaan tooltool validasi yang sebenarnya sudah ada didalam semua aplikasi yang
digunakan di kabupaten. OJT dan IST juga dilakukan dengan cara
memberikan beberapa trik membuat query sederhana untuk bisa
menampilkan data permintaan mendadak dari data yang sudah ada di
dalam aplikasi.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

111

BAB V
PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN
5.1.

Progres Tahapan Kegiatan Integrasi SPP-SPPN


Lokasi PNPM-MPd Integrasi TA 2013 ada di 2 kabupaten 28 kecamatan dan

71 desa. PNPM-MPd Integrasi T.A. 2013 sampai akhir bulan ini sudah
menyelesaikan semua tahapan sampai dengan Musdes Pertanggungjawaban 100%
dan Musdes Serah Terima 100%. Progress Fisik PNPM-MPd Integrasi rata-rata
provinsi 100%.
Tabel 2.2.3.1. Progress Tahapan Kegiatan PNPM-MPd Integrasi 2013

Progress
No

Tahapan Kegiatan

Gunungkid
ul

Sleman

Provinsi

Penyusunan PTO Integrasi

100%

100%

100%

SK Bupati ttg PTO Integrasi

100%

100%

100%

Dokumen APBD untuk DDUB

100%

100%

100%

Dokumen NPUB

100%

100%

100%

MAD Sosialisasi

100%

100%

100%

Forum SKPD

100%

100%

100%

Musrenbangkab/MAK

100%

100%

100%

Surat Penetapan Pendanaan oleh


Bupati

100%

100%

100%

Surat Penetapan DOK Integrasi

100%

100%

100%

10 Pencairan BLM Keg APBN

100%

100%

100%

11 Pencairan BLM Keg APBD

100%

100%

100%

12 Penyaluran BLM Keg

100%

100%

100%

13 Pencairan DOK Integrasi

100%

100%

100%

95,58%

100%

97,79%

15 Pencairan DOK RBM

100%

100%

100%

16 Penggunaan DOK RBM

100%

100%

100%

17 Musdes Pertanggungjawaban

100%

93,02%

96,51%

18 Progress Fisik Prasarana

100%

99,94%

99,97%

19 Musdes Serah Terima

100%

93,02%

96,51%

14 Penggunaan DOK Integrasi

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

112

Tabel 5.1.b. Capaian Kinerja Pilot Integrasi


No

Uraian Tahapan Kegiatan

Target
Nasional

Realisasi DIY

s/d Des 2013

s/d April 2014

Keterangan

Penyusunan PTO Integrasi

100%

100%

Terpenuhi

MAD Sosialisasi

100%

100%

Terpenuhi

Forum SKPD/Prioritas PNPM Integrasi

100%

100%

Terpenuhi

Musrenbang Kab/Penetapan

100%

100%

Terpenuhi

Surat Penetapan Bupati (Pendanaan)

100%

100%

Terpenuhi

Pencairan dana DDUB

100%

100%

Terpenuhi

Pencairan dana APBN

100%

100%

Terpenuhi

Surat Penetapan DOK Integrasi

100%

100%

Terpenuhi

Pencairan DOK Integrasi

100%

100%

Terpenuhi

10

Musdes Serah Terima

100%

96,51%

Tidak Terpenuhi

Realisasi Musdes Serah Terima tidak terpenuhi disebabkan salah satu


kabupaten yaitu Kab Sleman pelaksanaan kegiatan lapangannya terkendala dimana
8 dari 10 kecamatan merupakan kecamatan paska yang tidak ada FK dan FT.
5.2.

Progres Pencairan dan Penyaluran BLM


Dana BLM PNPM-MPd Integrasi T.A. 2013 dari alokasi Rp. 8.500.000.000,-

(terdiri dari APBN Rp. 6.000.000.000,- dan APBD Rp. 2.500.000.000,-) sudah
dicairkan Rp. 8.500.000.000,- (100%) terdiri dari APBN Rp. 6.000.000.000,- (100%)
dan APBD Rp. 2.500.000.000,- (100%), dan sudah disalurkan ke desa Rp.
8.500.000.000,- (100%).
Pencairan dan penyaluran BLM lebih detail per kabupaten dan kecamatan
dapat dilihat di Lampiran 7.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

113

Alokasi jenis kegiatan PNPM-MPd Integrasi TA 2013

Dari 2 kabupaten lokasi PNPM-MPd Integrasi di DIY, keduanya menambah


alokasi DDUB BLM Kegiatan sebesar 250 juta dari semula 1 Milyard per
kabupaten menjadi 1,25 Milyard. Tidak ada tambahan untuk alokasi DOK
Integrasi di semua kabupaten.
Tabel 5.2. Daftar Lokasi DDUB Tambahan TA 2013
No

1
2

Kabupate
n

Jml
Kec

Gunungkidu
l
Sleman

18

Total DIY

5.3.

10
28

Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)


APBD
Tambaha
Jumlah
APBN (Rp.)
Normatif
n APBD
(Rp.)
Kab (Rp.)
Kab (Rp)
3.000.000.0 1.000.000.00
250.000.0 4.250.000.0
00
0
00
00
3.000.000.0 1.000.000.00
250.000.0
4.250.000.
00
0
00
000
500.000.0
00

Progres Pencairan dan Penyaluran DOK Integrasi


Alokasi T.A. 2013 untuk DOK Integrasi Rp. 400.000.000,- sudah
dicairkan Rp. 400.000.000,- (100%) dan sudah digunakan Rp. 391.155.000,(97,79%).
Tabel 2.2.3.4. Pencairan dan Penyaluran DOK Integrasi TA 2013
Jml

No

Kabupaten

Kec

Gunungkidul

18

Sleman
Provinsi

Pagu (Rp.)

Pencairan

Penyaluran

Rp.

Rp.

200.000.000

200.000.000

100%

191.155.000

95,58%

10

200.000.000

200.000.000

100%

200.000.000

100,00%

28

400.000.000

400.000.000

100%

391.155.000

97,79%

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

114

Pencairan dan penyaluran DOK Integrasi lebih detail per kecamatan dapat dilihat
di Lampiran 8.

5.4.

Gambaran Pelaksanaan Kegiatan


PNPM-MPd Integrasi T.A. 2012 di Provinsi DIY terdapat di Kab

Gunungkidul (lokasi lama) dan tambahan lokasi baru di Kab Sleman. Pemerintah
Daerah Kabupaten Sleman dalam hal ini Bappeda Kabupaten menetapkan lokasi
PNPM-MPd Integrasi ada di 10 kecamatan dari 17 kecamatan yang ada, dengan
pertimbangan ke sepuluh kecamatan tersebut sedang (2 kecamatan) dan pernah (8
kecamatan paska) mendapatkan PNPM-MPd sedangkan 7 kecamatan lainnya
sama sekali belum pernah menjadi lokasi PNPM-MPd.
Untuk PNPM-MPd Integrasi TA 2013 menyasar di 2 kabupaten 28
kecamatan dan 76 desa yaitu di Kab Gunungkidul (18 kec 33 desa) dan Sleman (10
kec 43 desa), namun dana BLMnya berkurang. Dana BLM APBN sebesar Rp.
6.000.000.000,- dan APBD Rp. 2.500.000.000,- dimana untuk dana APBD ada
penambahan dari yang seharusnya 2 Milyard menjadi 2,5 Milyard.

5.4.1. Kegiatan Pengintegrasian


Kegiatan ini merupakan kegiatan-kegiatan dalam rangka mendukung
terlaksananya kegiatan integrasi, baik integrasi vertikal maupun horizontal yang
meliputi : Penguatan Perencanaan Pembangunan Desa, Peningkatan Manajemen
Pemerintah Desa, Penyelarasan Perencanaan, Peningkatan dukungan pemerintah
daerah dan DPRD.
Beberapa kegiatan pengintegrasian yang telah dilakukan :
1. Kab Sleman :
a. Sejak tahun 2012, di kabupaten Sleman telah diperkenalkan adanya Pagu
Indikatif Usulan Kecamatan (PIK) yang akan dilaksanakan oleh SKPD pada
tahun 2013 ini. Namun berdasarkan masukan dari berbagai pihak, salah
satunya rekomendasi pada saat pelatihan Setrawan Kecamatan, maka pada
saat Musrenbang tahun 2013 PIK ini dipisahkan sebesar 60 % tetap
dilaksanakan oleh SKPD dan sebesar 40 % dilaksanakan oleh masyarakat
melalui mekanisme PNPM Mandiri Perdesaan (9 kecamatan) dan PNPM
Mandiri Perkotaan (8 kecamatan).
b. Diskusi Penanggulangan Kemiskinan dan Integrasi Kabupaten Sleman
dengan 9 Kabupaten peserta program Acces di NTB, NTT dan Sulsel, pada
Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

115

tanggal 11 April 2013 di Balai Dusun Brayut desa Pendowoharjo, Sleman.


Dalam diskusi ini disampaikan berbagai upaya (best practice) dari berbagai
kabupaten tersebut dalam penanggulangan kemiskinan, pemanfaatan dan
pengembangan sistem informasi dalam penanggulangan kemiskinan serta
upaya integrasi program penanggulangan kemiskinan dan integrasi
perencanaan pembangunan. Peserta : wakil Bupati / Ketua TKPD, Bappeda,
BPMD dari berbagai Kabupaten, Fasilitator Program Acces, Fasilitator
PNPM Perdesaan dan PNPM Perkotaan.
c. Lokakarya Mid Term Review Program Penanggulangan Kemiskinan,
tanggal 23 April 2013 di Rumah Makan Pakem Sari, Pakem. Agenda
Lokakarya membahas mengenai : Integrasi perencanaan, Sinergi Program
Penanggulangan

Kemiskinan,

Penguatan

Kelembagaan

Tim

Penanggulangan Kemiskinan, Peran SKPD dalam monitoring Program


Penanggulangan Kemiskinan dan perubahan Paradigma Kemiskinan.
Peserta : Wakil Bupati / KetuaTKPD, anggota TKPD, SKPD, Kasie Ekobang
Kecamatan, Pelaku PNPM Perkotaan, Pelaku PNPM Perdesaan, Fasilitator
PNPM Perkotaan dan PNPM Perdesaan.
d. Rakor TKPKD Kabupaten Sleman, pada tanggal 12 Juni 2013 bertempat di
kediaman

Ibu

pembahasan

Wakil

mengenai

Bupati

(Ketua

Penataan

TKPKD).

Lingkungan

Agenda

pertemuan

Pemukiman

Berbasis

Komunitas (PLPBK) PNPM Perkotaan, Sosialisasi PNPM Perkotaan, tindak


lanjut penawaran kerjasama dari LSM IRE dan rencana TOT untuk
pelatihan Tim Penanggulangan Kemiskinan (TPK) desa dan dusun.
e. Pertemuan pembahasan PNPM Integrasi 2014 dan PDPM 2014, bertempat
di ruang Rapat Bappeda tanggal 13 Juni 2013. Hadir Kasie Ekobang dari 17
kecamatan, Satker dan Korkot PNPM Perkotaan, Satker dan Faskab PNPM
Perdesaan, Bappeda.
f.

Rapat koordinasi dengan SKPD terkait dipimpin Bappeda tanggal 3 Juli


2013, di ruang rapat Bappeda, diikuti oleh Dinas Pekerjaan Umum, Badan
KBPMPP, Bagian Hukum, DPKAD, fasiliatator kabupaten PNPM Mandiri
Perdesaan dan Korkot PNPM Perkotaan, membahas kendala pelaksanaan
PNPM Mandiri (Perdesaan dan Perkotaan) terkait pencairan dana daerah
urusan bersama (DDUB). Hasil rapat untuk pencairan DDUB diperlukan
Peraturan Bupati tentang DDUB. Pertemuan ini ditindaklanjuti dengan
rapat tanggal 4 dan 15 Juli 2013 bertempat di ruang rapat Dinas PU.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

116

g. Lokakarya Lintas Pelaku Rekompak tanggal 29 dan 30 Juli 2013 bertempat


di hotel Cokro Kembang Depok. Peserta terdiri dari desa lokasi Rekompak,
SKPD terkait, pelaku Rekompak, PNPM Perdesaan. Materi lokakarya upaya
integrasi perencanaan Rekompak (RPP) ke dalam perencanaan SKPD dan
sumber dana lain termasuk PNPM MPd.
h. Rakor bersama Bappeda, BKBPMPP, Dinas PU, Bagian Hukum, DPKAD,
PNPM Perkotaan, PNPM Perdesaan di Ruang Rapat Bappeda untuk
membahas kesiapan DDUB tahun 2014 dan pematangan konsep PDPM
tanggal 5 September 2013.
i.

Tanggal

Oktober

2013,

bertempat

di

Ruang

Rapat

BKBPMPP,

dilaksanakan rakor TKPK Kab. Sleman, dengan dihadiri Wakil Bupati


(Ketua TKPK), Bappeda, PU, BKBPMPP, Nakersos, pelaku dan fasilitator
PNPM Perkotaan dan PNPM Perdesaan dengan agenda persiapan
pelaksanaan Workshop Integrasi Perencanaan yang ke-2, yang akan
dilaksanakan tanggal 7 Oktober 2013 dengan dana RBM
j.

Tanggal 17 Oktober 2013, bertempat di RM Genduk Wulan Seyegan


dilaksanakan Workshop Integrasi Perencanaan Pembangunan II, dengan
tema Penguatan regulasi Musrenbang. Dihadiri Wakil Bupati / Ketua
TKPK, Kepala SKPD terkait, Camat, Satker, pelaku dan fasilitator PNPM
Perkotaan, Satker, pelaku dan fasilitator PNPM Perdesaan serta Pokja
Hukum RBM. Workshop ini diselenggarakan oleh Pokja RBM Kabupaten
Sleman. Rekomendasi workshop berupa masukan perbaikan perbup
Musrenbang RKPD.

k. Tanggal 23 Oktober 2013, bertempat di Aula BKBPMPP dilaksanakan rapat


setrawan kabupaten dan kecamatan dengan agenda evaluasi pelaksanaan
PNPM Integrasi.
l.

Rakor Kasi Ekobang (17 kecamatan) bersama Bappeda dan BKBPMPP,


tanggal 6 November 2013 di Ruang Rapat B BKBPMPP. Agenda penjelasan
dari Bappeda mengenai PDPM, dan ditegaskan bahwa PDPM menjadi
DDUB untuk PNPM Perkotaan (8 kecamatan) dan PNPM Integrasi (9

m.

kecamatan).
Rakor TKPK, tanggal 14 November 2013, bertempat di Ruang Rapat C,
Bappeda. Dihadiri Bappeda, BKBPMPP, Satker PNPM Perkotaan dan
Perdesaan, BKBPMPP, PU, Bagian Hukum, Staf Ahli Bupati, Fasilitator
PNPM

Perkotaan

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

dan

Perdesaan.

Agenda

pembahasan

panduan

Hal.

117

Musrenbang. Hasil rapat akan diterbitkan perubahan Perbup tentang


n.

Musrenbang RKPD dan Perbup Panduan Musrenbang Desa.


Rakor SKPD, tanggal 15 November 2013, bertempat di Ruang Rapat C,
Bappeda, dihadiri Camat, Bappeda, BKBPMPP, Dinas PU, PNPM Perkotaan,
PNPM Perdesaan. Agenda : persiapan pelaksanaan PDPM tahun 2014. Hasil
Rapat : PDPM menjadi DDUB untuk PNPM Perkotaan (17 kecamatan) dan
PNPM Perdesaan (2 kecamatan). Mekanisme sesuai ketentuan masingmasing program.

o.

Rakor Setrawan Kecamatan dengan Bappeda, tanggal 21 November 2013,


bertempat di Ruang Rapat C Bappeda. Agenda : pembahasan PDPM. Hasil
rapat bahwa PDPM menjadi DDUB PNPM Perkotaan di 8 kecamatan,
DDUB PNPM Perdesaan di 2 kecamatan dan DDUB PNPM MPd Integrasi
di 7 kecamatan.

p.

Rakor pelaku PNPM, tanggal 23 Desember 2013. Bertempat di Aula Dinas


Nakersos Kab. Sleman. Peserta : Setrawan kabupaten dan kecamatan,
BKAD, BP UPK, UPK, fasilitator dan Satker. Agenda : Evaluasi pelaksanaan
PNPM Integrasi dan Sosialisasi PNPM Integrasi tahun 2014.

q.

Pada bulan Januari 2014 ini kegiatan yang dilakukan adalah penyiapan
regulasi berupa draft Raperda Pedoman Perencanaan Pembangunan Desa
yang diinisiasi Bagian Pemdes Setda dan draft Raperbup tentang Paduan
Pelaksanaan Musrenbang RKPD dan Musrenbang Desa yang diinisiasi oleh
Bappeda.

r. Pada bulan Januari 2014 ini terdapat kegiatan dalam rangka upaya
pengintegrasian,

meliputi

Semiloka

Integrasi

Persiapan

NA

Penanggulangan Kemiskinan, tanggal 19 Maret 2014 di RM Kelapa Gading,


Mlati. Acara dibuka dengan pengarahan dari Ketua TKPK (wakil bupati)
Sleman dan dilanjutkan dengan presentasi dari tim penyusun NA Raperda
Penanggulangan Kemiskinan. Peserta dari pelaku PNPM Perkotaan, PNPM
Perdesaan, wakil masyarakat miskin, wakil penyandang disabilitas.
2. Kab Gunungkidul :
a. Telah diterbitkan Perda No. 18 tahun 2012 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Daerah serta Perda No. 19 tahun 2012 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Desa. Perda ini bertujuan untuk mendorong sinkronisasi
antara perencanaan desa dengan perencanaan daerah. Nantinya akan

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

118

diterbitkan Peraturan Bupati tentang Pagu Indikatif Wilayah Kecamatan


(PIWK) dan Musrenbang.
b. Pilot penerapan Analisis Kemiskinan Partisipatif (AKP) dengan basis
dasawisma kerjasama dengan LSM IDEA yang nantinya menjadi basis data
keluarga miskin. Pilot ini ditangkap Bappeda Provinsi dan dikaji untuk
menjadi kebijakan provinsi nantinya.
c. Kegiatan Hearing DPRD yang dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2013,
bertempat di kantor DPRD Kabupaten Gunungkidul. Peserta Hearing
DPRD adalah PjOK, Ketua BKAD, Ketua UPK, FK, FT dan Fasilitator
Kabupatendifasilitasi oleh Satker Kabupaten Gunungkidul.
d. Rapat-rapat persiapan Musrenbangdes dan Musrenbangkec dengan
Bappeda Kabupaten untuk menyiapkan Surat Edaran Bupati tentang
Pedoman Pelaksanaan Musrenbangkec.
e. Untuk pelaksanaan kegiatan PNPM-MPd Integrasi
Gunungkidul di bulan Maret

2014 ini

2014 di Kabupaten

; 18 Kecamatan

desa telah

melaksanakan Musrenbang Informasi Desa dan Pelelangan; diharapkan 144


Desa sudah ada yang melaksanakan, namun kendala yang dihadapi adalah
adanya Pemilu 2014, dikawatirkan ada dampak sosial yang memicu konflik
sosial dimasyarakat. Untuk pengunduran penarikan dan penyaluran dana
perlu adanya sebuah surat dari Kemendagri, agar masyarakat tidak raguragu untuk mengundur pelaksanaan.
5.4.2. Kegiatan Peningkatan Kapasitas
Merupakan kegiatan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan pelaku
yang diperlukan untuk pelaksanaan integrasi, meliputi : Pelatihan KPMD, LPMD,
BKAD dan UPK, Pelatihan Kades, Sekdes dan BPD, Pelatihan Setrawan kecamatan
dan kabupaten.
Sampai dengan bulan Maret 2014 ini telah diselenggarakan kegiatan
peningkatan kapasitas, sbb :
Kab. Sleman :
1.

Pelatihan Pelatihan Pendamping Lokal dan Sekretaris UPK, dilaksanakan di


Ruang Rapat Kantor Camat Prambanan, tanggal 20 Juni 2013. Metode pelatihan
dengan studi banding administrasi TPK yang dikelola dan diarsipkan oleh
UPK kecamatan Prambanan. Pelatihan ini dimaksudkan untuk memberi
pembekalan kepada kecamatan paska agar mampu membuat laporan
administrative.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

119

2.

Lokakarya Lintas Pelaku Rekompak tanggal 29 dan 30 Juli 2013 bertempat di


hotel Cokro Kembang Depok. Peserta terdiri dari desa lokasi Rekompak, SKPD
terkait, pelaku Rekompak, PNPM Perdesaan. Materi lokakarya upaya integrasi
perencanaan Rekompak (RPP) ke dalam perencanaan SKPD dan sumber dana
lain termasuk PNPM MPd.

3.

Rapat Pokja RBM tanggal 3 Agustus 2013, bertempat di Ruang Rapat BAZ
Kabupaten Sleman, diikuti Pengurus Pokja dan Ketua Bidang serta satu
anggota masing-masing bidang. Hasil rapat perumusan rencana kegiatan
masing-masing bidang dan akan ditindaklanjuti dengan penyesuaian rencana
kegiatan dan anggaran masing-masing bidang.

4.

Rapat Pokja RBM dilaksanakan tanggal 24 Agustus 2013 bertempat di Ruang


Rapat BAZ Kabupaten Sleman. Hasil rapat adalah menyepakati anggaran dan
kegiatan masing-masing bidang serta persiapan Workshop Perencanaan yang
akan diselenggarakan tanggal 3 September 2013.

5.

Workshop Perencanaan RBM, tanggal 3 September 2013, bertempat di Ruang


Rapat Unit I Kompleks Pemda Sleman. Pada workshop ini disepakati rencana
kerja Pokja RBM dan sekaligus pelantikan Pengurus Pokja RBM Kabupaten
Sleman tahun 2013.

6. Pelatihan BP UPK, tanggal 26 Oktober 2013, bertempat di Hotel Wisma Aji,


Depok. Peserta sebanyak 30 orang BP UPK dari 10 kecamatan. Materi pelatihan
: pengawasan BP UPK dalam alur tahapan PNPM MPd, pelaporan BP UPK dan
kasus-kasus penyimpangan di PNPM MPd.
7. Pelatihan Setrawan, tanggal 26 sd 28 November 2013, bertempat di Hotel Cakra
Kembang, Depok. Materi pelatihan penguatan peran Setrawan kecamatan dan
kabupaten

terkait

pelaksanaan

integrasi

dan

penguatan

perencanaan

partisipatif di kabupaten Sleman.


8. Pelatihan UPK, tanggal 23 Desember 2013, bertempat di RM Gading Resto,
Mlati, Sleman. Materi pelatihan meliputi : evaluasi kinerja dana bergulir 2013,
antisipasi perubahan PTO penjelasan X, perencanaan strategis UPK, sosialisasi
PNPM Integrasi 2014.
9. Pelatihan BKAD, tanggal 24 Desember 2013, bertempat di RM Gading Resto,
Mlati, Sleman. Materi pelatihan meliputi : evaluasi kinerja dana bergulir 2013,
penyempurnaan SOP, perencanaan kegiatan dan anggaran BKAD, perencanaan
keuangan UPK

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

120

10. Pelatihan PL, tanggal 30 Desember 2013, bertempat di Ruang Rapat Kantor
UPK Cangkringan. Materi pelatihan meliputi perencanaan desa serta PKD,
dengan metode peninjauan lapangan, diskusi, curah pendapat serta penegasan.
11. Pelatihan UPK, tanggal 7 Januari 2014 diikuti seluruh pengurus UPK di
kabupaten Sleman. Materi : outbond dan kunjungan lapangan pengelolaan
show room forum UPK Gunungkidul.
12. Pelatihan Tim Penulis Usulan (TPU), tanggal 17, 18 Januari 2014 untuk
kecamatan Prambanan dan Cangkringan, serta tanggal 27 Januari 2014 di
kecamatan Berbah.
13. Pada bulan Maret 2014 terdapat kegiatan peningkatan kapasitas sebagai
berikut :
Pelatihan BPD dan LPMD, tanggal 18 Maret 2014, bertempat di Gedung
BBLK (Balatrans) DIY di Sleman. Peserta Ketua BPD dan LPMD dari 49
desa di 10 kecamatan. Materi pelatihan : Perubahan Pengaturan Desa
berdasarkan UU No.6 2014 oleh Bapak Hasto Wiyono (Pengajar STPMD
APMD) dan Peran BPD dan LPMD paska berlakunya UU No.6 2014 oleh
Kabag Pemdes Setda Kab. Sleman.

Pelatihan TPK PNPM MPd Integrasi, tanggal 24 dan 25 Maret 2014,


bertempat di RM Pawon Deso, Gamping untuk kecamatan Godean,
Gamping, Minggir, Seyegan, Mlati

Pelatihan TPK PNPM MPd Integrasi, tanggal 27 Maret 2014, bertempat di


RM Omah Ledhok, Kalasan untuk kecamatan Kalasan, Depok dan Berbah
Pelatihan Kades, BPD dan LPMD, tanggal 21 Maret 2014 di Cangkringan,
dengan materi tentang perlindungan dan pelestarian asset PNPM di desa.
Pelatihan Tim Penanggulangan Kemiskinan di kecamatan Cangkringan
dan Prambanan, dengan materi penguatan TPK di desa dan pedukuhan.
Sedangkan kegiatan RBM sebagai berikut :
Rapat Pengurus Pokja RBM, tanggal 4 Oktober 2013 di Berbah, membahas
rencana pelaksanaan kegiatan RBM.
Workshop Integrasi Perencanaan Pembangunan II, tanggal 17 Oktober
2013, di Seyegan dengan topic penguatan regulasi musrenbang.
Pelatihan pengelolaan Website bagi pengurus UPK dan bidang Media
RBM, tanggal 21-23 Oktober 2013, bertempat di Ruang Rapat B, Badan
KBPMPP. Materi pembuatan blog, dan pengelolaan website RBM. Target
Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

121

pelatihan : pengurus bidang media RBM dan pengurus UPK mampu


membuat blog/website dan mengupdate data dalam blog/website.
Assesmen Tenaga Pelatih Masyarakat (TPM) yang diselenggarakan pada
tanggal 3 November 2013, di Ruang Rapat Gedung Unit I, Komplek Kantor
Pemda Sleman
Pelatihan TPM diselenggarakan tanggal 25 dan 26 November 2013,
bertempat di RM Kelapa Gading Mlati. Peserta sebanyak 40 orang TPM
dari 10 kecamatan. Bertindak sebagai pelatih tim dari Fakultas Psikologi
UGM.
Kegiatan bidang media : rapat bidang media dan penyempurnaan website
pnpmsleman.com
Kegiatan sekretariat :
a. rapat pengurus RBM, tanggal Maret 2014, bertempat di Ruang Rapat
BAZ Sleman
b. Workshop Evaluasi RBM 2013 dan Sosialisasi RBM 2014, bertempat
di BBLK (Balatrans) DIY di Sleman, tanggal 29 Maret 2014. Peserta
meliputi Pengurus Pokja RBM, BKAD, UPK, PL, Setrawan dan
Fasilitator serta pelaku lainnya.
Kegiatan bidang media :
a. rapat bidang media dan penyempurnaan website pnpmsleman.com
b. pelatihan jurnalistik, bertempat di ruang rapat BAZ Sleman, tanggal
26 28 Maret 2014, diikuti sekretaris UPK sebagai pengelola blog
UPK dan bidang media RBM. Narasumber berasal dari KR Online.
Kegiatan bidang kelembagaan : rapat untuk menindaklanjuti hasil
Sarasehan Akbar, di RM Kelapa Gading, Mlati tanggal 12 Maret 2014.
Kegiatan bidang pelatihan masyarakat : Workshop TPM pada tanggal 26
Maret 2014, bertempat di RM Kelapa Gading, Mlati. Workshop diikuti
TPM (kecamatan dan kabupaten) dan Ketua UPK, membahas masukan
tentang masa depan TPM dan RBM serta rencana pelatihan yang di
fasilitasi TPM di kecamatan.
Kegiatan bidang hukum :
A. Semiloka Integrasi : Persiapan NA Penanggulangan Kemiskinan,
tanggal 19 Maret 2014 di RM Kelapa Gading, Mlati. Acara dibuka
dengan pengarahan dari Ketua TKPK (wakil bupati) Sleman dan
dilanjutkan dengan presentasi dari tim penyusun NA Raperda
Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

122

Penanggulangan Kemiskinan. Peserta dari pelaku PNPM Perkotaan,


PNPM Perdesaan, wakil masyarakat miskin, wakil penyandang
disabilitas.
B. Workshop Pemantauan Berbasis Masyarakat, tanggal 20 Maret 2014
di RM Kelapa Gading, Mlati. Narasumber dari Kejaksanaan Negeri
Sleman dengan materi Pengelolaan Dana Publik dan narasumber
dari PUKAT FH UGM dengan materi Mendorong Partisipasi
Masyarakat dalam Pengawasan Pembangunan. Peserta workshop :
BKAD, BP UPK, Tim Pemantau, BKM, Fasilitator (PNPM Perkotaan
dan Perdesaan).

Kab. Gunungkidul :
1.

Pelatihan Tenaga Pelatih Masyarakat (TPM) Kab Gunungkidul pada


Minggu 30 Juni 2013 di Kaliurang. Peserta pelatihan 90 orang TPM
dari 18 Kecamatan, yang terdiri dari beberapa unsur pelaku
masyarakat, seperti : 10 orang dari SKPD, Kepala Desa,TPK,UPK, PL
dan tokoh masyarakat; tujuan pelatihan tersebut adalah untuk lebih
memebrikan

motivasi

kepada

TPM

dalam

meningkatkan

kemampuan untuk menjadi tenaga-tenaga pelatih masyarakat;


pelatihan dilaksanakan oleh Bidang RBM yang bekerjasama oleh
lembaga di Yogyakarta.
2.

Pelatihan Penyusunan RKPDes pada tgl. 16,17,18 Juli 2013


bertempat di Kantor Setda Kabupaten Gunungkidul; narasumber
diambil dari : Bapeda Kab. Gunungkidul dan Fasilitator Kabupaten
Gunungkidul; jumlah peserta 341 orang, dari unsur Sekdes dan
Bagian Perencanaan Desa serta Kasie. Tapem Kecamatan dari 18
Kecamatan se-Kab. Gunungkidul. Sumber pembiayaan kegiatan
tersebut diambil dari DOK PNPM-MPd Integrasi dimasing-masing
Kecamatan. Target pelatihan tersebut adalah agar seluruh desa
menyusun dokumen perencanaan pembangunan untuk PNPM-MPd
Tahun 2014 dan diharapkan bulan September 2013. Untuk
terwujudnya hal tersebut didukung oleh seluruh komponen yang
ada

ditingkat

Desa,

Pemerintah

Desa

kelembagaan,

tokoh

masyarakat.
3.

Pelatihan Pendamping Lokal UPK pada tanggal 25 dan 26 Juli 2013


bertempat di Kantor Setda Kabupaten Gunungkidul; peserta

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

123

pelatihan dari 18 orang Pendamping Lokal se-Kab. Gunungkidul,


narasumber diambil dari internal Tim Fasilitator, seperti : Faskab,
Faskeu dan FK; materi yang diberikan : Tupoksi PL, Pokok-Pokok
Kebijakan PNPM-MPd, Administrasi Keuangan dan Konsepsi
Pemberdayaan. Tujuan kegiatan pelatihan tersebut adalah untuk
memberikan peningkatan kapasitas Pendamping Lokal UPK agar
mampu melaksanakan tugas-tugasnya.
4.

Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparat Pemerintah/Setrawan


Kecamatan dan Kabupaten, tanggal 10 sd. 13 September 2013
bertempat di Pondok Samiaji, Wonosari. Tujuan dari pelatihan ini
adalah memberikan bekal kepada para Setrawan untuk menambah
wawasan tentang berbagai hal, seperti : Kebijakan Pembangunan
Daerah Kab. Gunungkidul, Pemberdayaan Masyarakat Indonesia,
Pembangunan

Berbasis

Pengembangan

Ekonomi

Perdesaan;

Pembangunan berbasis Pengembangan Kawasan, Analisa Anggaran,


dan Evaluasi PNPM-MPd 2013
5.

Peningkatan kapasitas kelembagaan BKAD tanggal 4 Desember


dengan materi Tupoksi BKAD dan Pengawasan Dana Publik dengan
narasumber dari LSM IRE.

6.

Pelatihan bagi Kades, BPD dan LPMD se Kab Gunungkidul tanggal


3-5 Desember.

7.

Pelatihan Pengelolaan Administrasi Desa bagi 144 Sekretaris Desa


dengan narasumber dari Bagian Pemerintahan Desa Setda.

8.

Untuk peningkatan kapasitas di Kabupaten Gunungkidul bulan


Maret 2014 ini telah dilaksanakan Pelatihan Kepala Desa, BPD dan
LPMD tentang Siklus Tahunan Desa dan Sinergitas antara
Pemerintahan Desa dan Kelembagaan Masyarakat Desa (BPK dan
LPMD). Pelaksanaan pelatihan dibagi 3 Kluster, yang totalnya : 144
desa x 3 orang per desa : 433 orang, bertempat di Ruang Rapat
I,Sekretrasi daerah, Kabupaten Gunungkidul.

5.4.3. Kegiatan Pendukung

Beberapa kegiatan pendukung yang sudah dilakukan antara lain :

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

124

1. Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) pembuatan dokumen RPJMDes, RKPDes


dan APBDes melalui dana APBD Provinsi bulan Mei 2013. Pelatihan ini diikuti
oleh Satker Kab, FasKab, BKAD dan FK dengan pelatih dari Balai PMD
Yogyakarta.
2. Koordinasi dan sinkronisasi PNPM-MPd dengan program MP3KI di tingkat
provinsi tanggal 5, 12 dan 31 Juli di Bappeda Provinsi berupa sosialisasi oleh
Bappenas, pembahasan usulan dan finalisasi usulan ke Bappenas. Lokasi
MP3KI kebetulan di Kab Gunungkidul 3 kecamatan dan Kab Bantul 1
kecamatan. Agenda di provinsi kemudian ditindaklanjuti dengan pembahasan
usulan di tingkat kecamatan dan finalisasi di Bappeda Kabupaten.
3. Beberapa koordinasi dengan SKPD terkait seperti dengan Bappeda, Pemdes,
DPKAD dan bagian Hukum.
4. Pelatihan Analisis Kemiskinan Partisipatif (AKP) di Kab. Gunungkidul,
dibiayai dari DOK PNPM-MPd dengan peserta pelatihan adalah Kadus,
KPMD, masing-masing desa 11 orang sesuai dengan jumlah dusun. Untuk
angkatan I dibagi dalam 4 Cluster bekerjasama dengan 2 lembaga yaitu : IDEA
Yogyakarta dan CRI (Combine Research Intitute).

Tujuan pelatihan tersebut

adalah : untuk melakukan pendataan rumah btangga miskin secara partisipatif;


hasil pendataan tersebut tidak akan menyaingi apa yang sudah dilaksanakan
oleh BPS tapi lebih pada memberikan perbandingan secara komparasi yang
arahnya kepada kepada validitas data untuk kepentingan perolehan programprogram penanggulangan kemiskinan.
5. Kegiatan PNPM MPd Integrasi tahun 2013 kabupaten Sleman, telah
menyelesaikan tahap perencanaan, dengan telah ditetapkan kegiatan dalam
rangkaian kegiatan musrenbang yang berakhir pada Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Kabupaten / Musyawarah Antar Kecamatan (MAK) yang
diselenggarakan pada tanggal 4 April 2013. Hasil penetapan kegiatan
pendukung BLM PNPM Integrasi yang didanai terdiri dari 29 paket kegiatan di
43 desa. BLM Kegiatan PNPM Integrasi tahun 2013 sebesar Rp 4.250.000.000
(APBN : Rp 3.000.000.000,- dan APBD : Rp 1.250.000.000) tersebut
dipergunakan untuk kegiatan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kegiatan Prasarana
Kegiatan Pendidikan
Kegiatan Kesehatan
Kegiatan Pelatihan
Kegiatan SPP
Operasional TPK

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

:
:
:
:
:
:

Rp 2.522.138.000 (59,3 %)
Rp 599.470.200 (14,1 %)
Rp 300.171.000 (7,1 %)
Rp 125.400.000 (3,0 %)
Rp 492.201.300 (11,6 %)
Rp 84.080.400 (2,0 %)

Hal.

125

7. Operasional UPK
:
Rp 126.539.100 (3,0 %)
Pada bulan Maret 2014, kegiatan yang dilaksanakan oleh TPK telah mencapai
progress 99,6 %. Semua 43 desa telah memulai kegiatannya, 43 desa telah
melaksanakan musyawarah desa pertanggungjawaban yang pertama dan 40
desa telah melaksanakan musyawarah desa pertanggungjawaban yang kedua.
Sebanyak 41 desa telah menyelesaikan kegiatannya dan 38 desa yang telah
mengadakan MDST. Dengan demikian target penyelesaian bulan Desember
2013 tidak tercapai. Diperkirakan semua desa tersebut dapat melaksanakan
MDST di bulan April 2014.
6. Tingkat pencapaian sampai bulan Maret 2014 ini kabupaten Gunung Kidul
adalah masih dalam tahap Musrenbang Kabupaten PNPM-MPd Integrasi,
dengan penetapan dana sebesar 4.250.000.000 yang selanjutnya akan
diwujudkan dalam Surat Penetapan Kabupaten (SPK).

5.5.

Review Regulasi PNPM Integrasi

5.5.1. Regulasi Perencanaan Pembangunan Partisipatif


Kab. Sleman :
1.

PerBup No. 5 Th 2008 tentang Pedoman Perencanaan Pembangunan Desa

2.

PerBup No. 16 Th. 2009 tentang Pelestarian Hasil Kegiatan PNPM-MPd

3.

PerBup No. 06 Th. 2012 tentang Musrenbang RKPD

4.

Perda No. 09 Th. 2010 tentang Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah


2011-2015

5.

Perda No. 01 Th. 2003 tentang Perubahan atas Perda No.13/2009 tentang
Dana Penguatan Modal. Perda ini mengatur dana penguatan modal dari
Pemerintah Daerah melalui Dinas KP3M kepada masyarakat, termasuk UPK.

6.

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pagu Indikatif Usulan Kecamatan diterbitkan


Bappeda Kabupaten. Juknis ini sebagai acuan perencanaan PDMP (Program
Daerah Pemberdayaan Masyarakat) TA 2014, sebesar Rp 17,191 M, sebagai
DDUB PNPM Integrasi (9 kecamatan) dan PNPM Perkotaan (8 kecamatan).

Kab. Gunungkidul :
1. PerBup No. 27 Th. 2012 tentang Pedoman Pembentukan Badan Kerja Sama
Antar Desa dalam Rangka Pelestarian Hasil Pelaksanaan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Gunungkidul

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

126

2. PerBup No. 40 Th. 2012 (amanat Perda No. 18 dan 19 Th. 2012) tentang Tata
Cara Perhitungan Pagu Indikatif Wilayah Kecamatan dan Penyusunan
Program Pembangunan Prioritas
3. PerBup No. 5 Th. 2013 tentang PTO PNPM-MPd Integrasi SPP-SPPN TA.
2013
4. Perda No. 18 tahun 2012 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan

Daerah

dan

Pelaksanaan

Musyawarah

Perencanaan

Pembangunan Daerah di Kab Gunungkidul dimana didalamnya memuat


tentang Pagu Indikatif Wilayah Kecamatan (PIWK).
5. Perda No. 19 tahun 2012 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Desa di Kab
Gunungkidul
6. Surat Edaran (SE) Bupati No. 500/0488 tanggal 22 Maret 2012 tentang Tata
Cara Pengintegrasian Perencanaan PNPM MPd dengan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Pedoman Perencanaan Pembangunan Tahun 2012
7. Surat Edaran (SE) Bupati No. 411/1945 tanggal 25 Nov 2011 tentang
Pedoman Penyusunan RKP Desa Tahun 2013
8. Surat Edaran (SE) Bupati No. 411/2793 tanggal 3 Des 2012 tentang Tata Cara
Musrenbang Integrasi dan Pedoman Perencanaan Pembangunan Tahun 2013.
9. Panduan Musrenbang RKPD Kab Gunungkidul Tahun 2012 (Surat Pengantar
dari Bappeda, Panduan ditandatangani Sekda)
10. Panduan Forum SKPD Tahun 2012 (Surat Pengantar dari Bappeda, Panduan
ditandatangani Sekda)
11. Panduan penyelenggaran Musrenbang Kecamatan tahun 2010 (Surat
Pengantar dari Bappeda, Panduan ditandatangani Sekda)

5.5.2. Regulasi Kerjasama,Kelembagaan, dan Perlindungan Aset


Beberapa regulasi Kerjasama, Kelembagaan dan Perlindungan Asset yang
sudah terbit antara lain :
1. Peraturan Bupati tentang pedoman pembentukan BKAD di semua
kabupaten di DIY
2. Peraturan Bupati tentang pelestarian dan perlindungan asset PNPM-MPd di
semua kabupaten di DIY

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

127

3. Perda No. 18 tahun 2012 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana


Pembangunan

Daerah

dan

Pelaksanaan

Musyawarah

Perencanaan

Pembangunan Daerah di Kab Gunungkidul dimana didalamnya memuat


tentang Pagu Indikatif Wilayah Kecamatan (PIWK).
4. Perda Kab Sleman No. 01 Th. 2003 tentang Perubahan atas Perda No.13/2009
tentang Dana Penguatan Modal. Perda ini mengatur dana penguatan modal
dari Pemerintah Daerah melalui Dinas KP3M kepada masyarakat, termasuk
UPK.
5.5.3. Regulasi Pengelolaan Kewenangan,Keuangan Desa
Beberapa yang sudah ada :
1. PerBup Kab Sleman No. 04/2007 tentang Pungutan Desa
2. PerBup Kab Sleman No. 09/2011 tentang Perubahan PerBup No. 82/2009
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
3. PerBup Kab Sleman No. 01/2011 tentang Alokasi Dana Desa
4. Perda Kab Sleman No. 03/2010 tentang Pendapatan Desa
5. Perda Kab Sleman No.03/2013 tentang Tata Cara Pembentukan dan
Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa
5.6.

Permasalahan

Beberapa permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan PNPM MPd Integrasi bulan
ini :
1. Kesulitan desa dalam membuat RKP Desa dan memenuhi tenggat waktu sesuai
Pedoman Peyusunan RKP Desa Tahun 2013, yang harus selesai bulan Juni 2012 ini
di Kab Gunungkidul. Upaya yang telah dilakukan antara lain pelatihan
penyusunan RKP Desa serta pendampingan, baik oleh birokrasi kecamatan
ataupun oleh pelaku PNPM MPd.
2. Khusus Kab Sleman :
a. Ketiadaan fasilitator kecamatan di 8 kecamatan, membuat pendampingan
proses perencanaan

kurang optimal. Pendampingan hanya dilakukan oleh

Pendamping Lokal dan UPK yang mempunyai keterbatasan. Rencana ke depan


Pendamping Lokal ini dikuatkan sebagai ujung tombak pemberdayaan.
b. Ketiadaan fasilitator teknik di kecamatan membuat pelaksanaan kegiatan di
desa agak terhambat, karena diperlukan konsultasi sampai ke kabupaten ketika
ada permasalahan di bidang teknik. Administrasi TPK juga banyak menemui
kendala. Pada tahun 2013 ini diupayakan untuk merekrut pendamping lokal di
bidang teknik.
Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

128

c. Belum adanya ketentuan mengenai PNPM Integrasi tahun 2014. Hal ini
membuat proses integrasi pada musrenbang berjalan kurang optimal. Untuk
tahun 2014, Pemda kabupaten Sleman telah membuat panduan mengenai Pagu
Indikatif Usulan Kecamatan (PIK). Dimana 40 % dari PIK ini akan diswakelola
oleh masyarakat dengan nama Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat
(PDPM). Dana PDPM ini menjadi DDUB untuk PNPM Integrasi dan PNPM
Perkotaan tahun 2014. Harapannya ketentuan PNPM Integrasi ini bisa
diinformasikan sebelum pelaksanaan musrenbang desa satu tahun sebelumnya.
d. Ketidakpastian pencairan DDUB karena perbedaan persepsi tentang PerBup
Bansos menyebabkan kesulitan dalam perencanaan kegiatan di kecamatan.
Permasalahan DDUB ini telah dibahas dalam rapat bersama tanggal 3 Juli 2013
dan diputuskan untuk dibuatkan Perbup DDUB. Draft Perbup telah dibuat,
namun setelah dipertimbangkan kembali, pada tanggal 14 Agustus 2013 bagian
Hukum menyatakan tidak diperlukan Perbup dan Satker diminta mengajukan
kembali pencairan dana APBD. Pencairan dana diinformasikan akan dilakuka
tanggal 9 September 2013.
e. Belum adanya ancar-ancar PNPM Integrasi 2014 sampai akhir November
sempat membuat keraguan di Bappeda untuk menganggarkan DDUB
tambahan (PDPM) di 9 kecamatan lokasi PNPM Integrasi. Namun akhirnya
tetap diputuskan PDPM sebagai DDUB PNPM Integrasi di 7 kecamatan, 2
kecamatan sebagai DDUB PNPM Perdesaan dan 8 kecamatan sebagai DDUB
PNPM Perkotaan. Ke depan diharapkan ancar-ancar ini bisa disampaikan
sesuai PMK No 168 yang mengatur DDUB pada bulan Juli.

5.7.

Isu-Isu Khusus
Selama pelaksanaan PNPM MPd Integrasi, terdapat beberapa hal yang

menarik, antara lain :


1. Kabupaten gunungkidul :
a. Data kemiskinan dari berbagai instansi sebagai dasar penentuan program
penanggulangan kemiskinan selama ini sering tidak konsisten. Di
kabupaten Gunungkidul sendiri pendataan dilakukan oleh Bappeda, Dinas
Kesehatan serta BPMPKB yang bisa berbeda-beda. Selain itu pendataan
kemiskinan oleh berbagai instansi ini dianggap sering bias dalam menilai
kemiskinan. Upaya sinkronisasi data kemiskinan serta mendapatkan data
yang akurat dan bisa diterima oleh masyarakat, maka TKPKD Kabupaten
Gunungkidul dengan dimotori oleh Bappeda bersama dengan LSM IDEA
Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

129

dan PNPM MPd mendorong pelaksanaan Analisa Kemiskinan Partisipatif.


Pada tanggal 10 Januari 2013, untuk kesekian kalinya diadakan pertemuan
untuk menyepakati konsep AKP ini.
b. Telah ditetapkan Perda No. 18 tahun 2012 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Daerah serta Perda No. 19 tahun 2012 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Desa. Kedua Perda ini memperkuat upaya sinkronisasi
perencanaan desa dengan perencanaan kabupaten, dengan titik temu pada
Musrenbang Kecamatan dan Pagu Indikatif Wilayah Kecamatan (PIWK).
Panduan Musrenbang dan PIWK akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Bupati.
c. Sampai dengan bulan Maret

2014 issue strategi yang akan dihadapi

adalah dengan ada rencana penundaan penarikkan dana dari KPPN setelah
Pilpres akan sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan dan penyelesaian
pekerjaan kalau targetnya Desember 2014 harus selesai.
2. Kabupaten Sleman :
a. Adanya komitmen dari pemerintah kabupaten sleman untuk menerapkan
Pagu Indikatif Usulan Kecamatan (PIK) mulai tahun 2013 (hasil
musrenbang tahun 2013). Yang menarik berdasarkan evaluasi dan juga
masukan dari setrawan kecamatan pada saat pelatihan Setrawan bulan
Desember 2012, maka pada tahun 2013 ini, PIK dipisahkan sebanyak 60 %
dilaksanakan oleh SKPD dan 40 % dilaksanakan oleh masyarakat melalui
Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat (PDPM). PDPM ini menjadi
DDUB untuk PNPM MPd Integrasi dan PNPM Perkotaan tahun 2013.
b. Pelaksanaan PDPM ini, mendorong kerjasama antara PNPM Mandiri
Perkotaan dan PNPM Mandiri Perdesaan. Di kabupaten Sleman terdiri dari
17 kecamatan. Dua kecamatan menjadi lokasi PNPM MPd dan 15
kecamatan menjadi lokasi PNPM Perkotaan. Kecamatan paska program
PPK ada 8 kecamatan. Dengan demikian terdapat 10 kecamatan yang
pernah dan sedang mendapatkan PNPM MPd. Sepuluh kecamatan ini yang
mendapatkan BLM PNPM MPd Integrasi tahun 2012. Di sembilan
kecamatan lokasi PNPM MPd Integrasi, PDPM akan menjadi DDUB PNPM
MPd Integrasi dan 8 kecamatan sisanya akan menjadi DDUB PNPM
Perkotaan. Dengan demikian di 10 kecamatan akan terjadi kerjasama antara
PNPM Perdesaan dan PNPM Perkotaan khususnya pada saat perencanaan
Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

130

di desa. Integrasi perencanaan ini menjadi program bersama antara PNPM


MPd, PNPM Perkotaan dan Pemerintah Kabupaten Sleman.
c. Pada bulan Februari lalu telah dilakukan Workshop yang diselenggarakan
oleh KBP (Komunitas Belajar Perkotaan PNPM Perkotaan), dengan
Narasumber dari Kepala Bappeda, Faskab PNPM MPd, Korkot PNPM
Perkotaan dan dari Kadis Nakersos (mewakili SKPD) dengan tema
Kerangka Dasar Perencanaan Partisipatif. Hadir pada kesempatan ini Wakil
Bupati sebagai Ketua TKPKD, Bappeda, SKPD, PJOK PNPM Perkotaan,
Fasilitator PNPM Perkotaan, BKM dan pelaku PNPM Perkotaan, Setrawan
Kecamatan dan UPK. Rekomendasi workshop salah satunya membuat
pertemuan rutin antara Pemda, PNPM Perkotaan, PNPM Perdesaan dalam
rangka menyiapkan regulasi mengenai integrasi perencanaan regular
dengan PNPM Perdesaan dan PNPM Perkotaan, untuk menyongsong
Musrenbang tahun 2014.
d. TKPKD Kab. Sleman telah mengupayakan sinergi antara program-program
pengentasan kemiskinan yang ada di kabupaten Sleman. Dalam rangka hal
tersebut telah dibentuk dan dilatih Tim Penanggulangan Kemiskinan (TPK)
di setiap kecamatan, desa dan pedukuhan. Dalam rangka mewujudkan
sinergi antar program ini telah diadakan diskusi secara rutin yang
menghadirkan berbagai pihak terkait. Pada bulan Februari 2013 telah
dilakukan diskusi tentang penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan
oleh TKPKD, dengan narasumber dari IRE (Arie Sujito dkk).

Peserta

diskusi antara lain : Wakil Bupati, Asisten 2, Staf ahli bupati, Kepala
Bappeda, Kepala Nakersos, Kepala Dinas Pasar, Sekretaris Badan KBPMPP,
Sekretaris Bappeda, TKPKD, perwakilan PNPM Perkotaan dan perwakilan
PNPM Perdesaan. Beberapa rekomendasi dari diskusi antara lain : perlunya
penguatan TPK dengan pendampingan merangkul LSM, kerjasama antara
IRE dengan Pemda Sleman dan sinergi antara TPK dengan PNPM.
3. Beberapa good practice pelaksanaan integrasi pada tahun 2012 :

Penyampaian Rancangan Awal Renja SKPD ke kecamatan dan desa


pada bulan Desember 2012 sebelum pelaksanaan Musrenbang Desa. Hal
ini dilakukan untuk mendorong sinkronisasi perencanaan desa dengan
perencanaan kabupaten.

Kehadiran seluruh SKPD sebagai narasumber dalam pelaksanaan


Musrenbang Kecamatan tahun 2012

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

131

Penyusunan Raperda Perencanaan melalui tahapan yang cukup panjang


dan melibatkan diskusi dengan berbagai elemen di masyarakat (SKPD,
Aparat kecamatan, kepala desa, BPD, LPMD, LSM, pelaku PNPM dan
unsur masyarakat lainnya). Yang cukup menarik proses penyusunan
Perda ini juga difasilitasi oleh LSM IDEA.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

132

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1.

Tahapan PNPM-MPd T.A. 2013 reguler sampai akhir bulan ini sudah
menyelesaikan semua tahapan sampai dengan Musdes Serah Terima di 252 desa
(100%), dengan progress fisik prasarana rata-rata provinsi 100%. Pencairan dana
BLM Kegiatan APBN 100% dan APBD 100% dengan penyaluran dana 100%.
2. PNPM-MPd Integrasi T.A. 2013 sampai akhir bulan ini sudah menyelesaikan
sampai Musdes Pertanggungjawaban 100 % dan Musdes Serah Terima 96,51%,
dimana khusus Kab Gunungkidul sudah 100% MDST.

Progress Fisik PNPM-

MPd Integrasi rata-rata provinsi 99,97%. Pencairan dana BLM Kegiatan APBN
dan APBD 100% dengan penyaluran dana 100%.
3. PNPM-MPd Reguler T.A. 2014 sampai akhir bulan ini sudah melakukan
pencairan BLM Kegiatan APBN dan pengajuan SPPB dari Desa ke UPK. PNPMMPd Integrasi T.A. 2014 sudah menyelesaikan Musrenbangdes dan pembuatan
proposal serta Musrenbangkab.

PNPM-MPd Pola Khusus MP3KI T.A. 2014

sudah menyelesaikan MAD Sosialisasi, Pembentukan TPK dan Pokja,

dan

Kompilasi usulan desa.


4. Asset dana bergulir yang dikelola UPK se Prov. DIY sudah mencapai Rp.
191.825.401.353,- dengan tingkat kelancaran pengembalian pinjaman rata-rata
provinsi 97,42% dengan tunggakan Rp. 9.333.687.649,-. Jumlah kelompok yang
dilayani UPK saat ini 10.854 kelompok terdiri dari 3.096 kelp UEP dan 7.758
kelp SPP. Dari 56 UPK, yang masuk kategori UPK Sehat-Kuat 53, dan CukupSehat-Kuat 2 dan Tidak-Sehat Lemah 1.
6.2. Saran
1. DIY sebagai sebuah provinsi kecil dengan turn over fasilitator yang jarang/kecil
juga menyebabkan kendala ketika terjadi kekosongan fasilitator karena
walaupun mampu melakukan rekruitmen sendiri namun akan terkendala
pelatihan pra tugas yang mensyaratkan minimal 15 orang peserta. Untuk itu

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

132

agar kebijakan tersebut ditinjau kembali atau disiapkn EO yang akan melakukan
pelatihan pratugas gabungan provinsi yang kasusnya sama seperti DIY.
2. Ancar-ancar lokasi dan alokasi DOK tahun berikutnya khususnya PNPM-MPd
Integrasi agar bisa diterima daerah lebih awal karena untuk DIY sudah
menerapkan perencanaan n+1 terintegrasi dengan musrenbang reguler. Hal ini
agar proses perencanaan n+1 bisa benar-benar berjalan dengan adanya kepastian
pagu.
3. Penetapan target capaian kinerja nasional agar realistis dengan mengacu kepada
kesiapan terbitnya dokumen pendukung dari pusat.

Laporan Bulan April 2014 Prov DIY

Hal.

133

Anda mungkin juga menyukai