Disusun Oleh :
1
PEMETAAN SOSIAL DUSUN TAMANJAYA, DESA TAMANJAYA KEC.
CIEMAS, KAB. SUKABUMI, PROV. JAWA BARAT
Desa Tamanjaya merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Ciemas,
Kabupaten Sukabumi. Desa Tamanjaya memiliki luas 1.372.25 Ha dengan ketinggian kurang
lebih 400 mdpl. Desa Tamanjaya berpenduduk 6.462 orang terdiri dari 3.147 penduduk laki-laki
dan 3.315 penduduk perempuan. Desa tamanjaya terdiri dari 4 dusun atau 4 kemandoran, antara
lain Dusun Tamanjaya dan Dusun Cicurug yang terletak di dataran tinggi serta Dusun Pasir Baru
dan Dusun Ciseureuh yang terletak di dataran rendah. Kepala dusun atau mandor Dusun
Tamanjaya adalah Bapak Atu Supriyatna. Mandor Dusun Cicurug adalah Bapak Ajan. Mandor
Dusun Pasir Baru adalah Bapak Ujang Purnama dan Mandor Dusun Ciseureuh adalah Bapak
Sahidin.
Dusun Tamanjaya merupakan pusat pemerintahan Desa Tamanjaya. Selain itu Dusun
Tamanjaya masuk ke dalam zona inti Kawasan Pariwisata Taman Bumi Ciletuh atau Geopark
Ciletuh. Berdasarkan Data Profil Desa Tahun 2017, Kepala Keluarga (KK) sebanyak 758 KK
dengan jumlah penduduk 2.429 orang 1.183 orang laki-laki dan 1.246 orang perempuan.
2
Masyarakat Dusun Tamanjaya juga ada yang bekerja sebagai TKI (Tenaga Kerja
Indonesia). Jumlah TKI 15 orang perempuan dan menempati urutan tertinggi di Dusun
Tamanjaya sama dengan Cicurug. TKI tersebut bekerja di Arab Saudi. Sedangkan mantan TKI
berjumlah 28 orang perempuan dan 2 orang laki-laki dan semuanya bekerja di Arab Saudi.
2) Diperkeras
Kedusunan Tamanjaya
Jalan Kaum-Cibogo : 1 Km
Jalan Cibogo-Cirambeng : 2,5`Km
Jalan Cikoneng-Curugawang : 2,5 Km
Jalan Pasir Tugu –Cihideung : 1 Km
Jalan Cipiring-Cijambe : 1,6 Km
3
3) Jalan Tanah
Kedusunan Tamanjaya :
Jalan Kaum - Cibogo : 0,5 Km
Jalan Ciparigi - Cibogo : 0,5 Km
Jalan Batulawang - Cijambe : 0,5 Km
Jalan Pasirluhur- Batulawang-Cipiring : 0,5 Km
Jembatan Gantung Ciletuh : 60 M
Jalan Jayamakmur – Ciparigi : 0,5 Km
Masyarakat Dusun Tamanjaya mayoritas berasal dari Suku Sunda, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari menggunakan Bahasa Sunda. Kemudian Masyarakat Dusun
Tamanjaya 100% memeluk Agama Islam. Sehingga Kegiatan Pengajian yang dilaksanakan
setiap hari Jumat Minggu menjadi salah satu kegiatan masyarakat setempat. Selain itu,
masyarakat Dusun Tamanjaya memiliki Tradisi Ngaliwet yaitu sebuah kegiatan makan
bersama diatas daun pisang dan masing-masing peserta membawa bahan makanan seperti
4
nasi, sayur dan lauk pauk. Berdasarkan hal tersebut modal sosial masyarakat setempat adalah
Pengajian dan Ngaliwet.
Kawasan Geopark Ciletuh sedang dalam proses penilaian untuk peresmian Geopark
Ciletuh sebagai Global Geopark Network oleh UNESCO. Sehingga pengelolaan antar
berbagai elemen potensi pariwisata sedang disinergikan dan dirintis mulai dari Dusun
Tamanjaya. Hal tersebut terkait dengan optimalisasi pengelolaan potensi pariwisata berbasis
community development sehingga tercapai konservasi sekaligus mensejahterakan masyarakat
setempat. Oleh karena ini partisipasi dan keterlibatan masyarakat sangat diperlukan.
5
Kampung seperti Ketua RW dan RT. Kemudian Ustadz dan orang yang berstatus Haji, PNS
serta pemilik lahan persawahan atau perkebunan.
2. PEMBAHASAN
Berkaitan dengan hal tersebut maka Mahasiswa KKN-PPM UGM 2017 Desa Tamanjaya
melakukan pemetaan sosial secara sederhana. Pemetaan sosial bertujuan untuk menarasikan
problematisasi terkait kendala pengelolaan potensi pariwisata masyarakat di Dusun
Tamanjaya. Pemetaan sosial fokus di 4 kampung, antara lain Kampung Tamanjaya, Kampung
Cigadog, Kampung Jayabaru dan Kampung Cigaok. Sebab 4 kampung tersebut memiliki
potensi pariwisata dan dapat menjadi pionir untuk pengelolaan pariwisata di Desa Tamanjaya.
2.1 Kampung Cigaok
2.1.1 Potensi pariwisata
Sebagai kampung yang akan dijadikan sebagai basis dari kampung budaya,
kampung cigaok memiliki potensi pariwisata yang cukup banyak. Salah satu ikon
geopark Ciletuh, Panenjoan juga berada di daerah kampung Cigaok. Selain itu,
potensi asli dari kampung Cigaok juga dapat ditemukan banyak penghasil gula merah
dan pembuat keripik pisang yang dapat dijadikan sebagai ikon pariwisata dari daerah
Desa Tamanjaya. Potensi ini bisa dikembang dengan cara menunjukan cara
pembuatan dari gula merah dan keripik pisang yang masih tradisional kepada para
pengunjung. Selain menunjukan cara pembuatan, hasil dari pembuatan gula merah
dan keripik pisang ini dapat dijual langsung ke pengunjung dan dijadikan oleh-oleh
khas dari Desa Tamanjaya.
6
pengusaha kecil maka akan meningkatkan pendapatan mereka, serta menambah
pangsa pasar mereka. Selain itu, kurangnya sosialisasi terhadap warga akan potensi
wisata ini sangat diperlukan, karena tanpa adanya sosialisasi warga jadi susah untuk
ikut mengembangkan potensi yang ada di kampungnya. Karena hasil dilapangan
menunjukan warga terkesan pasif terhadap kegiatan kepariwisataan yang ada di Desa
Tamanjaya, padahal warga kampung cigaok merupakan daerah yang terkena langsung
dari adanya tempat wisata.
2.1.3 Kendala
7
2.1.5 Harapan
8
2.2.3 Kendala
Mayoritas masyarakat tidak berpartisipasi dalam kegiatan pariwisata karena
kurangnya ketertarikan dalam mengelola potensi pariwisata di Tamanjaya. Selain itu,
kesibukan melakukan urusan rumah tangga juga menjadi penyebab rendahnya
partisipasi masyarakat. Sebagian besar masyarakat juga tidak mengetahui cukup
mendalam mengenai pembentukan Geopark Ciletuh dan esensi penetapan kawasan
Geopark. Pemerintah maupun pihak pengelola pariwisata belum pernah melakukan
sosialisasi pembentukan Geopark.
Beberapa warga mendapatkan pengaruh langsung berupa peningkatan
penghasilan. Namun, peningkatan ini hanya dialami oleh warga yang berdagang
maupun terlibat dalam pariwisata. Beberapa warga bahkan merasa tidak memperoleh
pengaruh apapun dari adanya pengembangan sektor pariwisata. Sebagian warga
yang tidak terlibat dalam pengembangan pariwisata juga mengaku tidak tertarik
untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan di kawasan Geopark.
2.2.4 Potensi
Sebagian besar warga ingin mengikuti kegiatan pariwisata apabila
mendapat undangan dari pihak pengelola. Ajakan dari warga yang lain juga dapat
mendorong keikutsertaan dalam kegiatan pariwisata. Keberadaan objek pariwisata
dan berbagai sarana pendukung pariwisata seperti kuliner juga mendapat respons
positif dari masyarakat. Apabila diberikan kesempatan untuk memperoleh
penghasilan tambahan melalui keterlibatan dalam pariwisata, sebagian masyarakat
setuju untuk ikut ambil bagian dalam pengembangan pariwisata.
2.2.5 Pengaruh masalah
Rendahnya ketertarikan masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan
pariwisata menjadi salah satu hambatan dalam pengembangan pariwisata di wilayah
Tamanjaya. Kurangnya pemberian sosialisasi dari pemerintah atau pengelola
pariwisata menyebabkan rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai esensi
penetapan kawasan Geopark. Selain itu, pembagian hasil yang kurang merata
menyebabkan adanya kecemburuan sosial dan kesejahteraan yang kurang merata.
9
2.2.6 Harapan
Masyarakat mengharapkan adanya undangan bagi semua warga ketika
mengadakan kegiatan pariwisata. Pembagian yang merata dalam hal pemesanan
homestay dan kuliner juga menjadi salah satu harapan besar masyarakat. Secara
keseluruhan, masyarakat berharap pariwisata di Tamanjaya semakin maju dan
berkembang sehingga kesejahteraan sosial warga meningkat.
10
khususnya di wilayah Jayabaru. Hanya beberapa pihak yang merasakan adanya
perubahan dari segi ekonomi terutama dari sewa rumah homestay.
Peran serta dari masyarakat Jayabaru juga belum banyak terlihat dikarenakan
peran dari pemerintah yang masih kurang dalam mengajak masyarakat untuk ikut
terlibat dalam kegiatan kepariwisataan. Hal ini didukung oleh pendapat dari sebagian
besar masyarakat yang menginginkan banyak kegiatan dan pemberdayaan yang
bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari dalam membantu meningkatkan kesejahteraan
keluarga.
Dalam segi pendidikan, sekolah yang berada dikampung Jayabaru hanya
terdapat satu sekolah formal yaitu SDN Ciparigi. Kondisi sekolah terkini masih
sedang direnovasi untuk pembangunan tiga kelas baru. Oleh karena itu, kegiatan
belajar mengajar menjadi kurang efektif karena ada sebagian kelas yang melakukan
pembelajaran diluar ruang kelas dengan kondisi cuaca yang tidak menentu.
Disamping itu, administrasi sekolah masih belum baik. Terbukti dari data-data yang
ada masih belum diperbarui seperti data sekolah terbaru, data siswa, dan data penting
lainnya. Selain itu, kinerja tenaga pendidik masih belum maksimal, terbukti dari guru
yang jarang masuk kelas dengan alasan yang jarang diketahui. Dengan kegiatan
belajar seperti ini, maka yang dikorbankan adalah para siswa sehingga akhirnya satu
guru terkadang harus masuk kedalam dua kelas sekaligus. Hal ini tentu menjadi salah
satu persoalan ketika proses pendidikan tidak didukung oleh pihak-pihak terkait
terutama guru.
2.3.3 Potensi
Kampung jayabaru merupakan salah satu kampung yang memiliki potensi
cukup baik terutama dari segi kewirausahaan dimana banyak warga memiliki usaha
dan sudah cukup berkembang seperti penjualan ayam potong, toko furniture, jaket,
dan sebagainya. Namun, yang harus dikembangkan ialah pengelolaan bisnis dan
manajemen pemasaran yang lebih luas. Disamping itu, potensi lain seperti gula dan
buaha-buahan seperti pisang sering dijadikan olahan seperti keripik. Namun kegiatan
tersebut belum dilakukan secara intensif, terbukti dengan kegiatan olahan makanan
yang sekarang belum dilanjutkan kembali.
11
2.3.4 Harapan
Dalam salah satu wawancara yang dilakukan, terdapat ibu-ibu rumah tangga
yang menginginkan adanya kegiatan yang berguna dan menghsailkan selama berada
dirumah untuk mengisi waktu luang, namun mereka bingung dengan apa yang harus
dilakukan. Oleh karena itu, dibutuhkan pembinaan yang dilakukan secara intensif
agar ibu-ibu yang tidak memiliki pekerjaan memiliki keterampilan yang bisa
menghasilkan dan membantu ekonomi keluarga. Salah satu kegiatan yang sudah ada
di desa Tamanjaya adalah kegaitan kelompok kuliner ibu-ibu, namun kelompok
kuliner yang sudah ada nyatanya bagi masyarakat desa Tamanjaya khususnya daerah
Jayabaru belum begitu dirasakan manfaatnya. Padahal ibu-ibu yang belum memiliki
keahlian memerlukan pendampingan dan binaan dari kelompok ibu-ibu yang sudah
terampil.
Dalam perkembangannya, kawasan Geopark Ciletuh akan didirikan sebuah
kampung budaya yang berlokasi di wilayah Cigaok. Kampung budaya ini akan
menjadi percontohan bagi tempat lain serta menjadi daya tarik wisata baru. Hal ini
sangat didukung oleh seluruh masyarakat termasuk warga kampung jayabaru. Seluruh
warga desa tamanjaya khususnya kampung Jayabaru menginginkan perkembangan
pariwisata yang jauh lebih baik kedepan serta tidak memberi pengaruh buruk bagi
lingkungan setempat. Hal ini tergambar dari hasil wawancara dimana
masyarakatkampung Jayabaru menginginkan lingkungan yang baik dan aman
meskipun banyak wisatawan yang datang.
12
Menurut hasil wawancara dengan Ketua RT 01 masyarakat RT 01 terdiri dari
28 Kepala Keluarga. Warga setempat berprofesi sebagai petani pedagang dan guru.
Sedangkan hasil wawancara dengan Ketua RT 02 Warga RT 02 terdiri dari 38 Kepala
Keluarga. Kemudian warga bekerja sebagai petani kurang lebih sekitar 90% sisanya
pedagang dan PNS. Lalu Masyarakat Kampung Cigadog 100% masyarakat setempat
memeluk Agama Islam. Mayoritas lulusan SD. Sehari-hari menggunakan Bahasa
Sunda, mengerti Bahasa Indonesia melalui TV namun tidak terbiasa
menggunakannya. Kemudian modal sosial masyarakat berupa gotong royong,
pegajian tiap minggu serta musyawarah dalam menetukan penyelesaian masalah dan
pemilihan ketua RT.
13
2.4.3 Permasalahan dan Kendala
14
2.4.4 Saran untuk Stakeholders dan Masyarakat
III. KESIMPULAN
Pemetaan sosial merupakan langkah pendataan terkait permasalahan yang ada, kemudian
membuat perbaikan serta pengembangan berkelanjutan. Kegiatan ini menyasar pada
masyarakat dapat terlaksana dengan baik, dibuktikan dengan keterbukaan masyarakat dalam
berbagi informasi mengenai keadaan Desa Tamanjaya. Kemudian masyarakat sudah memiliki
ketertarikan berpartisipasi dalam kegiatan pengelolaan potensi pariwisata. Namun masih
terganjal belum adanya forum dialog antara masyarakat dan stakeholders yang memberikan
ruang untuk menyampaikan aspirasi serta keinginan dari semua pihak. Selain itu diperoleh
gambaran mengenai minimnya partisipasi masyarakat terkait kegiatan pengelolaan pariwisata.
Masyarakat masih sulit untuk mengakses peran dalam kegiatan partisipasi pengelolaan
pariwisata.
15
IV. LAMPIRAN
(Dokumentasi kegiatan Pemetaan Sosial)
16
(Wawancara dengan Bu Santi Ketua PKK dan salah satu Warga Kampung Cigadog)
17
(Wawancara dengan Ibu Yati dari Kampung Cigaok)
18
(Kondisi Jalan Desa Tamanjaya)
19
(Kondisi Pasar di Tamanjaya)
(salah satu destinasi wisata yang ada di Dusun Tamanjaya, Curug Awang)
20
(Ciri khas yang dapat ditemukan di Desa Tamanjaya, Rumah Panggung)
21
(Panyawangan Cekdam)
22
(Curug Awang)
23
(Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh ibu-ibu di Kampung Cigaok yaitu memasak keripik
pisang)
24
(Wawancara dengan Pak Agus Ketua RT Cigadog 1)
25