Anda di halaman 1dari 10

PERMOHONAN BANTUAN

UNIT PENGOLAHAN PUPUK ORGANIK


(UPPO)
KELOMPOK TANI MUARO SUKAM

JORONG SUBARANG SUKAM


NAGARI MUARO
KECAMATAN SIJUNJUNG
KABUPATEN SIJUNJUNG
SUMATERA BARAT

KELOMPOK TANI “ MUARO SUKAM “


JORONG SEBERANG SUKAM NAGARI MUARO
KECAMATAN SINJUNJUNG KABUPATEN SINJUNJUNG
Muaro Sijunjung, November 2020
Nomor : / Keltan-MS/XI/2020
Lampiran : 1(satu) Example
HAL : Permohonan Bantuan
Unit Pengolah Pupuk Organik ( UPPO )

Kepeda Yth.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana
Pertanian
C.q Direktur Pupuk dan Pestisida, Kementerian
Pertanian Republik Indonesia

Di

Jakarta

Dengan Hormat,

Pertama–tama kami mendoakan semoga Bapak beserta seluruh staf dan karyawan dalam menjalankan
tugas sehari-hari selalu diberi rahmat sehat selalu dalam lingkungan Tuhan YME. Amin.
Dengan ini kami dari kelompok tani Muaro Sukam Jorong Subarang Sukam Nagari Muaro Kecamatan
Sijunjung mengajukan permohonan bantuan Unit Pengolahan Pupuk Organik ( UPPO ) besar harapan
harapan kami agar bapak dapat memberikan persetujuan terhadap permohonan kami ini.
Demikian surat permohonan ini. Besar harapan kami agar permohonan kami dapat diterima. Atas
perhatian dan bantuan Bapak diucapkan terima kasih.

Hormat kami
PENGURUS KELOMPOK TANI MUARO SUKAM

Ketua Sekretaris

Syaprianto Khairuddin

Menyetujui :

PPL Nagari Muaro

(.....................)

KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SIJUNJUNG

Ir.RONALDI
NIP. 19680508 199303 1 006

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur akan terus dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
kurnianya. Sehingga kami telah dapat menyelesaikan permohonan bantuan Unit Pengolahan
Pupuk Organik (UPPO) Tahun 2021. Demi mendukung meningkatkan taraf hidup kelompok dan
kesejahteraan anggota kelompok tani Muaro Sukam.

Dengan melaksanakan program pemerintah dan meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok


tani Muaro Sukam dan keluarganya serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.

1. Koordinator BPP kecamatan Sijunjung


2. Penyuluh Pertanian Lapangan selaku Pembina kelompok tani
3. Pengurus kelompok tani dan anggota selaku pendukung kegiatan
4. Semua pihak yang memberikan bantuan dalam pembuatan permohonan ini

Penulis mengucapkan terima kasih banyak pada semua pihak yang telah membantu baik secara
moril maupun materil, sejak pengumpulan sampai penyusunan permohonan ini.

Penulis menyadari bahwa permohonan ini tidak luput dari kekurangan, oleh sebab itu kritik dan
saran kontruktif sangat diharapkan demi kesempurnaan permohonan ini dimasa akan datang.

Demikian disampaikan,atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Muaro Sijunjung, November 2020

Ketua Kelompok Tani Muaro Sukam

SYAPRIANTO

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.
Dalam rangka memperbaiki kondisi tanah pertanian yang akhir-akhir ini telah menurun tingkat
kesuburannya, yang disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia terutama pupuk urea, Sp.36, Za dan Kcl,
serta pestisida selama kurang lebih 31 tahun secara terus menerus oleh petani tanaman pangan pada lahan
sawah yang cendrung melampaui anjuran rekumendasi,sehingga berpengaruh terhadap tingkat kesuburan
tanah, sedangkan pemberian bahan organik dan pupuk kompos belum banyak dilakukan.

Berdasarkan hasil Kajian / Penelitian yang telah dilaksanakan oleh Balai Penelitian Tanaman Pangan
Sukarami Sumatera Barat pada lahan sawah beririgasi di Sumatera Barat menunjukan bahwa nilai
kandungan bahan organik dalam tanah tergolong rendah ( 1-2 % ) pada hal dalam kondisi Normal
kesuburan lahan sawah seharusnya, mengandung bahan organik antara 3-5 %, Rendahnya kandungan
bahan organik pada lahan sawah ini cendrung menyebabkan penggunaan pupuk menjadi tidak efektif
karena kemampuan akar tanaman untuk dapat menyerab hara pupuk menurun. Sebab akibat lebih luas
adalah menurunkan produktifitas tanaman sehingga secara nasional dapat mengganggu Program nasional
dapat mengganggu program nasional ketahanan pangan.

Degrodasi lahan sawah yang disebabkan oleh Kandungan bahan organik ini perlu segera diupayakan
peningkatan kesuburannya melalui pemberian bahan organik dan kompos kedalam lapisan olah tanah.

Bahan organik dapat diperoleh dari hasil pengolahan jerami dan/atau sisa tanaman pasca panen dengan
menggunakan alat pengolahan pupuk organik untuk mempercepat waktu proses dekomposisi guna
menghasilkan pupuk organik berupa kompos. Penelitian Departemen Pertanian menunjukkan penggunaan
alat pengolah pupuk organik dapat menghemat waktu dekomposisi sekitar 10-15 hari. Karena dengan alat
ini luas penumpang bahan jerami yang bersentuhan dengan oksigen untuk dikomposisi semangkin tinggi
dan peluang mikroba untuk dekomposisi lebih besar hal ini akan mempercepat apabila pada bahan
organik atau jerami ditambahkan sumber protein berupa gula merah atau dekomposisi.

Demikian halnya dengan penyuluhan kepada para petani dianggap penting agar petani mengembalikan
jerami dan/atau sisa tanaman usai panen serta penggunaan pupuk organik untuk mengembalikan
kesuburan tanah sawah.

Salah satu upaya akan dilakukan oleh “ Kelompok Tani Muaro Sukam “ adalah mengajukan
permohonan Bantuan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik ( UPPO ) yang termasuk didalamnya
Pengadaan alat pengolah pupuk organik Kepada Bapak Direktorat Jenderal Pupuk dan Pestisida
pertanian, Kementerian Pertanian Jakarta.

Kami mohon usulan ini merupakan permohonan yang perlu dipertimbangkan untuk mengatasi
permasalahan tersebut di atas, khususnya anggota kelompok tani “ Muaro Sukam “ Jorong Subarang
sukam Nagari Muaro Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung Propinsi Sumtera Barat.

Dengan adanya Bantuan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik ( UPPO ) yang termasuk
didalamnya Pengadaan Alat Pengolah Pupuk Organik ini mudah-mudahan petani yang tergabung dalam
kelompok tani Muaro SukamJorong Subarang Sukam Nagari Muaro Kecamatan Sijunjung Kabupaten
Sijunjung Propinsi Sumatera barat menjadi petani yang bisa diandalkan yang turut mendukung Program
Pemerintah.

KELOMPOK TANI “ MUARO SUKAM “


JORONG SUBARANG SUKAM NAGARI MUARO
KECAMATAN SIJUNJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG
Tidak ada keraguan mengenai manfaat dari system pertanian terpadu baik bagi petani lingkungan maupun
negara. Sistem pertanian terpadu merupakan strategi terbaik mengatasi kelangkaan sumber daya
pertanian modal, pupuk, pestisida untuk meningkatkan produksi agar dapat mencukupi kebutuhan pangan
yang terus meningkat. Dengan petani terpadu hamper semua aktivitas pertanian secara ekonomi dapat
menguntungkan dan secara ekologi berkelanjutan. Dengan system pertanian terpadu dapat menjawab
tuntutan konsumen yang sadar mengenai pentingnya kelestarian lingkuungan, kesehatan dan keamanan
pangan dan kesejahteraan tenaga kerja.Pengabaian konsep pertanian terpadu, baik karena kedunguan atau
karena prasangka bodoh akan menyebabkan kebanyakan petani tetap miskin dan kehilangan semua
manfaat yang semestinya diperoleh dari sumber daya alam yang sebenarnya lebih dari cukup untuk
memenuhi hak-hak asasi mereka.

Dengan konsep pemikiran di atas kami mengharapkan dengan bantuan unit pengolahan pupuk organic
(UPPO) kami dapat melaksanakan system pertanian terpadu yang ramah lingkungan, efisiensi usaha tani
dan tentunya yang penting penambahan usaha tani serta peningkatan kesejahteraan kami.

Keberhasilan dalam menjalankan usaha ini tergantung kepada :

1. Breeding ( Bibit Unggul )


2. Feeding ( Kosentrat/ Hijauan )
3. Mangement ( Teknis Pelaksanaan )

Maksud dan Tujuan :

1. Pemamfaatan Bantuan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik ( UPPO ) dimaksudkan


sebagai Sarana untuk memfasilitasi petani / kelompok tani ditingkat lapangan untuk dapat
melaksanakan penggunaan pupuk organik dilahan sawah dalam upaya perbaikan kesuburan tanah
sawah.
2. Meningkatkan taraf hidup petani / kelompok tani beserta anggotanya.
3. Menanggulangi permasalahan pertanian.
4. Meningkatkan kelembagaan petani.
5. Meningkatkan hasil produksi pertanian melalui Pupuk Organik yang dihasilkan.
6. Meningkatkan sumberdaya manusia ( SDM ) para petani/ kelompok tani beserta anggotanya.
7. Beroriantasi pertanian berwawasan bisnis.
8. Menjalin hubungan antara pemerintah dan petani.

Sasaran.

Sasaran utama untuk usaha beternak sapi dan Pengembangan Unit Pengolahan Pupuk Organik
( UPPO ) adalah meningkatkan ekonomi anggota kelompok tani “ Muaro Sukam “ Jorong subarang
Sukam Nagari Muaro Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung Propinsi Sumatera Barat.

KELOMPOK TANI “ MUARO SUKAM “


JORONG SUBARANG SUKAM NAGARI MUARO
KECAMATAN SIJUNJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG

BAB II
UNIT PENGOLAHAN PUPUK ORGANIK

2.1 Prospek Usaha

Usaha pengolahan kompos memiliki prospek yang sangat cerah baik ditinjau dari kompos
yang dihasilkan maupun prospek ternak sapi yang apabila sekaligus sebagai usaha
penggemukan sapi. Ditinjau dari kompos yang dihasilkan, secara kebutuhan anggota
kelompok saja, seluruhnya membutuhkan kompos untuk usaha taninya baik untuk padi
sawah, perkebunan atau tanaman horti yang dimiliki. Disamping itu kelebihan kompos yang
dihasilkan bisa juga di pasarkan sendiri maupun bermitra dengan pihak swasta ataupun
pemerintah daerah guna memenuhi kebutuhan pemerintah dalam pengadaan kompos untuk
usaha pertanian kelompok tani yang dibantu. Untuk kebutuhan Kabupaten Sijunjung akan
kompos belum bisa terpenuhi olek produsen kompos yang ada hampis setiap tahun kkita
membeli kompos dari kabupaten lain.

Dari segi pengemukan sapi, peluang rupiah cukup terbuka lebar. Kebutuhan daginng sapi
untuk protein hewani terus meningkat baik karena pengaruh pertambahan penduduk ataupun
meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat. Apabila ditunjang dengan keberadaan pasar
ternak di Kabupaten Sijunjung. Disamping itu kelompok tani memiliki potensi baik sumber
daya alam maupun sumber daya manusia yang dapat mendukung usaha ini. Mudah-mudahan
kelompok tani ini menjadi salah satu aicon Kabupaten Sijunjung sebagai kelompok tani yang
menerapkan sytem pertanian terpadu dan mempertangung jawabkan program yang diberikan
oleh pemerintah secara terbuka dan akuntabel.

2.2 Kelompok

Kelompok di bentuk sejak tanggal dari petani yang sudah berpengalaman beternak sapi.
Kelompok berada di Jorong subarang sukam Nagari Muaro Kecamatan Sijunjung Kabupaten
Sijunjung. Memiliki lahan sebagai tempat pemeliharaan sapi berupa kandang, tempat
pengolahan kompos dan tempat menanam hijau makanan ternak.

KELOMPOK TANI “ MUARO SUKAM “


JORONG SUBARANG SUKAM NAGARI MUARO
KECAMATAN SIJUNJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG

BAB III

ASPEK TEKNIS

3.1 Usaha Penggemukan Sapi Potong


Usaha pengemukan sapi potong ini, pemeliharaanya tidak relative sulit berbeda dengan usaha sapi
perah, yang pemeliharaan harus sangat intensif. Modalnya pun tidak terlalu besar, karenanya besarnya
modal tergantung banyaknya sapi bakalan yang akan di pelihara. Dengan sytem pemeliharaan yang
dipadukan dengan usaha pertanian, budidaya padi dan tanaman hortikultura. Maka usaha ini menjadi
usaha tani terpadu tanpah limbah.

Ada dua usaha yang berkaitan dan saling menunjang yaitu kegiatan usaha pemeliharaan sapid dan
kegiatan usaha pengolahan limbahnya. Diharapkan bila pengelolanya secara terpadu akan memberikan
nilai tambah yang lebih baik dan minimalkan dampak negative limbah ternaknya bagi lingkungan
sekitarnya.

POLA KAWASAN BERSAMA

Selama ini kita mungkin mengenal peternakan rakyat yang di kelola secara individual. Sistem
individual tersebut di tandai dengan kepemilikan kandang ternak yang dimiliki secara individual oleh
masing-masing anggota masyarakat sehingga areal wilayahnya terpencar dan bisa sangat luas.

Memang awalnya kelihatan menguntungkan bagi peternak dan diharapkan tingkat tanggung jawab
mereka akan tinggi namun lama-kelamaan akan menimbulkan masalah yang baru seperti masalah
keamanan dan kesehatan ternak yang kurang mendapat pengawasan akibat lokasi kandang yang
terpencar-pencar disamping itu yang lebih fatal lagi adalah dampak negative dari limbah ternaknya
yang mencemari lingkungan biasanya para peternak hanya membang begitu saja limbah tersebut tanpa
pengolahan lebih lanjut.

Pola kawasan ini merupakan metode yang cukup baik dalam pengolahan sebuah usaha peternakan yang
bermitra dengan masyarakat dimana kandang ternak disatukan sehingga pada saat pembuatanya pun
anggota masyarakat saling gotong royong untuk membuatnya. Karena anggota peternak bisa dikenakan
system piket.maslah kesehatan ternak juga akan lebih mudah penangananya dan yang lebih menarik
lagi adalah penanganan limbahnya bisa dilakukan secara sentralisasi dengan sebuah intalasi biogas dan
produksi pupuk organic.

KELOMPOK TANI “ MUARO SUKAM “


JORONG SUBARANG SUKAM NAGARI MUARO
KECAMATAN SIJUNJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG

BAB IV

ASPELK PEMBIAYAAN

4.1 RENCANA ALOKASI BIAYA


HARGA
JUMLAH
NO KEGIATAN VOLUME SATUAN
Rp.
Rp.

1 Pembangunan rumah kompos Satu Unit 40.000.000,-


40.000.000,-

Pembangunan Kandang dan


2 Satu Unit 12.000.000,-
Fermentasi 12.000.000,-

3 Pengadaan 10 Ekor Sapi 10 Ekor 9.000.000,-


90.000.000,-

4 Pengadaan APPO Satu Unit 24.000.000,-


24.000.000,-

5 Pengadaan Kendaraan Roda Tiga Satu Unit 31.500.000,-


31.500.000,-

6 Bantuan Pakan Ternak ( 1 Bulan )


2.500.000,-

Total 200.000.000,-

4.2 Sumber Dana

Sumber dana untuk pembiayaan program unit pengolahan pupuk organic ( UPPO ) di kelompok tani
Muaro Sukam diharapkan berasal dari APBN Tahun 2021.

KELOMPOK TANI “ MUARO SUKAM “


JORONG SUBARANG SUKAM NAGARI MUARO
KECAMATAN SIJUNJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG

BAB V
PENUTUP

Rencana bantuan Unit Pengolahan Pupuk Organik ( UPPO ) yang termasuk didalamnya pengadaan Alat
Pengolahan Pupuk Organic ( APPO ) ini merupakan suatu harapan besar bagi kelompok tani Muaro
Sukam bahwa ini merupakan kegiatan yang sangat membantu anggota kelompok tani untuk mencapai
hasil yang maksimal. Maka segala bantuan dan dukungan sehubungan dengan permasalahan diatas
merupakan kunci keberhasilan kami.

Demikianlah proposal ini, besar harapan kami proposal ini dapat di kabulkan, atas kepercayaan,
dukungan dan terkabulnya ini kami aturkan terima kasih.

Foto Copy
SK Pengukuhan Kelompok
Oleh Wali Nagari

Anda mungkin juga menyukai