Anda di halaman 1dari 28

MANAJEMEN

USAHA PELAYANAN JASA ALSINTAN


(UPJA)
DI PROVINSI BANTEN

DINAS PERTANIAN
PROVINSI BANTEN
TAHUN 2021
PENDAHULUAN
Dalam rangka mendukung pengembangan mekanisasi pertanian terpadu dengan penerapan teknologi
yang tepat, Pemerintah berupaya untuk memberikan bantuan berupa alat dan mesin pertanian
(Alsintan) yang dikelola dalam bentuk Brigade Alsintan.

Pengelolaan Brigade Alsintan dimaksudkan sebagai task force dalam bentuk pendampingan kegiatan
olah tanah, tanam dan panen secara serempak yang di tingkat lapangan.

Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) sudah berkembang, namun masih memiliki berbagai
keterbatasan, antara lain karena rendahnya keterampilan manajer, operator dan tenaga administrasi.
Perlu ada kelembagaan yang dapat mengelola UPJA secara profesional sehingga fungsi kelembagaan
UPJA dapat terwujud.

Pendampingan penyuluh pertanian dapat mendukung keberlanjutan Pengelolaan UPJA oleh


Poktan/Gapoktan.Keberadaan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) di daerah sentra produksi tidak
saja menjadi solusi dalam mengatasi kebutuhan Alsintan (alat mesin pertanian) bagi petani untuk
mengolah lahan pertanian, pengairan, panen dan pasca panen, tetapi juga menjadi solusi dalam
mengatasi kelangkaan tenaga kerja di perdesaan.
TUJUAN

Memberikan acuan dalam pengelolaan alsintan di Dinas Pertanian


Provinsi Banten serta Poktan/Gapoktan dengan pola brigade dalam
rangka pengembangan mekanisasi pertanian.

Mengoptimalkan pemanfaatan bantuan alsintan baik untuk kegiatan


prapanen (pengairan, olah tanah dan tanam) maupun pascapanen.

Memfasilitasi penyediaan alsintan untuk Kelompok Tani (Poktan) /


Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dari Brigade Alsintan yang
dikelola Dinas Pertanian Provinsi Banten serta Poktan/Gapoktan.
DASAR HUKUM
 Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2001 tentang Alat dan Mesin Budidaya Tanaman.
 Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 111/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pemindahtanganan Barang Milik Negara.
 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisasi Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian/Lembaga.
 Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.140/12/2006 tentang Pedoman Pengawasan
Pengadaan, Peredaran, dan Penggunaan Alat dan Mesin Pertanian.
 Peraturan Menteri Pertanian Nomor 05/Permentan/OT.140/1/2007 tentang Syarat dan Tata Cara
Pengujian dan Pemeberian Sertifikat Alsintan Budidaya Tanaman.
 Peraturan Menteri Pertanian Nomor 131/Permentan/OT.140/12/2014 tentang Hubungan Kerja antar
Kelembagaan Teknis, Penelitian dan Pengembangan serta Penyuluhan Pertanian dalam mendukung
Peningkatan Produksi Beras Nasioanal.
 Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39/Permentan/OT.140/8/8/2008 tentang Pembentukan Lembaga
Sertifikasi Alsintan.
 Peraturan Menteri Pertanian Nomor 25/Permentan/PL.130/5/2008 tentang Pedoman dan
Penumbuhan Usaha Jasa Alsintan (UPJA).
 Nota Kesepahaman Menteri Pertanian dengan Panglima TNI No.10/MoU/RC.120/M/12/2016 dan
No Kerma/18/XII/2016 tanggal 5 Desember 2016.

MEKANISME PELAKSANAAN
STRUKTUR
ORGANISASI
BRIGADE
ALSINTAN
PROV.BANTEN
PENGELOLAAN UPJA

 Pengelolaan UPJA sebaiknya dilaksanakan oleh kelembagaan


petani di desa yang sudah ada seperti kelompok tani/Gapoktan,
dengan demikian ada pendampingan dalam pengembangannya
secara berkelanjutan oleh penyuluh pendamping yang memang
menjadi tugasnya untuk mengembangkan kelompok
tani/Gapoktan menuju kemandirian petani dalam berusahatani.
UPJA dapat menjadi salah satu seksi atau unit usaha dalam
struktur organisasi kelompok tani/Gapoktan. Pengelolaan UPJA
dengan manajemen yang terdiri dari manager, operator dan
petugas administrasi.
Koordinasi Brigade Alsintan Provinsi Banten
dengan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota,
Kodim, dan Poktan/ Gapoktan/ UPJA

Pemerintah Kabupaten/Kota
• Pengelolaan Brigade Alsintan oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dilaksanakan
berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kodim

Kodim
• Pengelolaan Brigade Alsintan oleh Kodim dimaksudkan untuk membantu Poktan/Gapoktan
dalam percepatan pengolahan tanah dan tanam bekerjasama dengan Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota maupun Dinas Pertanian Provinsi

Gapoktan/Poktan/UPJA
• Gapoktan/Poktan/UPJA memanfaatkan bantuan Alsintan secara optimal mengacu pada
ketentuan Brigade Alsintan yang berlaku pada masing-masing Kelompok/UPJA
• Agar membuka rekening di UPJA untuk biaya operasional dan pemeliharaan Alsin supaya
berkelanjutan dalam pemakaiannya
POLA OPERASIONAL

• Operasional Brigade Alsintan merupakan


Gerakan gerakan bersama antara unsur Pemerintah,
Pemerintah Daerah, Jajaran TNI, Kelembagaan

Bersama Petani, serta generasi muda penggerak


modernisasi pertanian.

• Alsintan Prapanen dan Alsintan Pasca Panen yang


beredar dilapangan berasal dari berbagai sumber

Terintegrasi
pengganggaran. Agar pengelolaannya lebih optimal
maka operasional Brigade Alsintan harus terintegrasi
baik dalam kendali Dinas Kabupaten/Kota, Kodim serta
Gapoktan/Poktan/UPJA.
SOP PENGUSULAN AREAL LAHAN PANEN MELALUI
BRIGADE ALSINTAN PASCAPANEN TP
SOP PENGUSULAN AREAL LAHAN PANEN MELALUI BRIGADE
ALSINTAN PASCAPANEN TP

Membuat Surat / Proposal Permohonan Penggarapan Panen yang ditujukan kepada Brigade
Kabupaten/Kota yang mencakup (1).Alamat, (2).Luas Hamparan Pengolahan Lahan/Panen dan
(3).Rencana Waktu Pengolahan Lahan/Panen.

Dilakukan verifikasi oleh brigade Kabupaten/Kota

Apabila tidak terpenuhi alat brigade di Kabupaten bisa direkomendasikan untuk dibantu di
Brigade Provinsi

Brigade Provinsi croscekk lokasi rencana pengolahan lahan/panen


PEMELIHARAAN ALSINTAN

Tujuan utama :
 Menjaga dan menjamin mesin dalam kondisi selalu siap pakai secara
optimal;
 Memperpanjang umur ekonomi penggunaan mesin;
 Pemeliharaan dan perawatan rutin membantu dalam mengantisipasi
kerusakan yang lebih jauh lagi (fatal);
 Menjamin efektivitas kerja mesin dan target kerja;
 Menjamin keselamatan orang yang mengoperasikan mesin atau
mencegah resiko kecelakaan.
PEMBINAAN

Untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan Brigade Alsintan, perlu


dilakukan pembinaan melalui pendidikan dan pelatihan baik aspek
teknis, manajemen dan keuangan bagi pengelola dan operator/teknisi
Brigade Alsintan. Pembinaan dapat dilakukan oleh petugas Pusat,
Provinsi, Kabupaten/Kota dan tenaga penyuluh/Penyelia Mitra Tani
(PMT) yang dipilih secara selektif.
Standarisasi Kinerja Alsintan

No. Jenis Sarana Alsintan Minimal Kerja Total Kinerja

1 Combine Harvester Besar 1 ha / hari 80% x 365 hari x 1 ha = 290 ha/tahun

2 Combine Harvester Kecil/ 0,5 ha / hari 80% x 365 hari x 0,5 ha = 146 ha/tahun
Sedang
3 RMU 2 ton/ hari 80% x 365 hari x 0,5 ha = 146 ha/tahun

4 Dryer 1 ton / hari 80% x 365 hari x 1 ton = 292 ha/tahun

5 Power Threser/ Power Threser 0,5 ton / hari 80% x 365 hari x 0,5 ha = 146 ha/tahun
Multiguna
6 Corn Sheller 1 ton / hari 80% x 365 hari x 1 ton = 292 ha/tahun

7 Corn Combine Harvester 0,8 ton / hari 80% x 365 hari x 0,8 ha = 234 ha/tahun
Standarisasi Alokasi Biaya
Operasional Peminjaman
Alsintan
 Rincian biaya operasional alsintan terdiri dari :
 Pengelola 10%
 Bahan Bakar Minyak (BBM) 15%
 Upah operator 10%
 Mobilisasi alsintan 10%
 Perawatan dan pemeliharaan alsintan 20%
 Penyusutan 35%
 Apabila ada sisa dari biaya operasional penggunaan Alsintan, sisa tersebut harus disimpan sebagai
kas Brigade Alsintan untuk menambah biaya penyusutan dan dibuktikan dalam Pembukuan
Brigade Alsintan.
Contohnya sbb :
Komposisi Pembiayaan Alsintan Akhir

a.Pengelola 10%
b.Bahan bakar 10%
c. Upah operator:
- Operator 6%
- Helper 4%
d.Mobilisasi alsintan 10%
e.Perawatan dan Pemeliharaan:
- Perawatan 5%
- Suku Cadang 15%
f. Penyusutan 40%
*) untuk masa ekonomis 6 tahun dalam setiap operasional
MONITORING, EVALUASI DAN
PELAPORAN

 Monitoring dan Evaluasi merupakan bagian dari pembinaan agar kegiatan dapat
berjalan dengan lancar, berdaya guna dan berhasil guna.
 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh petugas pusat dan daerah
untuk mengetahui kondisi perkembangan, pemanfaatan dan permasalahan yang
timbul di lapangan.
 Pelaporan wajib dilakukan bersama-sama dan berjenjang oleh Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota/Kodim kepada Dinas Pertanian Provinsi/Korem pada setiap
musim tanam setiap tahunnnya.
 Dilengkapi dengan gambar/foto pemanfaatan Alsintan tersebut dilapangan yang
memuat: lokasi dan luasan tanam yang hasil pemanfaatan alsintan di lokasi,
masalah yang dihadapi dan upaya yang telah dilakukan serta usulan perbaikan agar
Brigade Alsintan dapat dikelola dengan baik dimasa mendatang.
LAMPIRAN
Lampiran 2 : Contoh SK Pembentukan Brigade oleh
Gubernur/Bupati/ Kepala DInas

SURAT KEPUTUSAN
GUBERNUR/BUPATI/ KEPALA DINAS
NOMOR.

TENTANG

PEMBENTUKAN BRIGADE ALAT DAN MESIN PERTANIAN DI


PROVINSI/KABUPATEN……..

Menimbang : a. bahwa alat dan mesin pertanian…..


b. bahwa dalam rangka efektivitas ..
c. …

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang


Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46,
Tambahan…

2. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000


tentang Pembentukan
Provinsi/Kabupaten……....

3. dst
Memperhatikan : 1. Peraturan Menteri Pertanian Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 2008 tentang
Pedoman Penumbuhan dan…

2. Rencana Strategis Dinas Pertanian,


Tanaman Pangan, dan Hortikultura….

3. dst

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Pembentukan Brigade Alat dan Mesin Pertanian


di Provinsi/ Kabupaten……. Tahun 2017.

KEDUA : Susunan struktur organisasi Brigade Alsintan


Provinsi/Kabupaten…..terlampir dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan

KETIGA : Brigade Alsintan sebagaimana dimaksud pada


Diktum KESATU mempunyai tugas dan fungsi
sebagai berikut:

a. Melakukan pelayanan alsintan pada seluruh


kelompok tani yang membutuhkan jasa
alsintan di Kabupaten/ Kota …….; dan
b. Memprioritaskan pelayanan pada daerah
yang masih kekurangan alsintan.
KEEMPAT : Mekanisme pelayanan/peminjaman Alsintan
sebagaimana dimaksud pada Diktum KETIGA
akan ditetapkan lebih lanjut dengan keputusan Kepala Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi/Kabupaten ……..

KELIMA : Dalam melaksanakan tugas Brigade Alsintan


bertanggungjawab dan menyampaikan Laporan
kepada Kepala Dinas Provinsi/Kabupaten…….

KEENAM : Keputusan ini dimulai berlaku pada tanggal


ditetapkan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapan Surat Keputusan
ini maka akan ditinjau kembali untuk diadakan
perbaikan maupun perubahan sebagaimana
mestinya

Ditetapkan di ……..
pada tanggal ……
Gubernur/Bupati/Kepala Dinas…….

(……………………….)
NIP
Contoh : Struktur Organisasi Brigade Alsintan Provinsi/Kabupaten…….

LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR/BUPATI/KEPALA DINAS

NOMOR : ……………..
TANGGAL : …………………….
TENTANG : PEMBENTUKAN BRIGADE ALAT DAN MESIN PERTANIAN DI
PROVINSI/KABUPATEN…..

STRUKTUR ORGANISASI BRIGADE ALSINTAN


PEMBINA

Kepala Dinas
Pertanian
Penanggung Jawab

1.Kepala Bidang ………

Koordinator Lapangan

Kepala Seksi …………..

Bendahara

Staf

Divisi Divisi
Pemelihara
1.Mekanik Operasional
1.Operator
2.Sukuan
cadang 2.Sopir Truck
3.Perbengkelan 3.Penjaga Gudang

Gubernur/Bupati/Kepala Dinas Pertanian…….

(……………………………….)
LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh Form Laporan

Bulan………..
Form Laporan Kegiatan Brigade Alsintan
No Tanggal Nama Jenis Wilayah kerja Nama
Kegiatan*) alsintan Wilayah Luas Operator

*) Kegiatan : Olah Tanah/Tanam/Pengairan/Panen/Perontokan

Komandan Korem ……. Kepala Dinas Pertanian

(………………….) (………………………….)
NRP……………… NIP………………………
Permohonan Pemanenan Padi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai