Anda di halaman 1dari 23

WE BI NAR L APAK BUAH #15

SOP PENANGANAN PASCA PANEN DALAM

MENINGKATKAN KUALITAS BUAH DAN HARGA

JUAL PETANI DI PROVINSI SUMATERA UTARA

14 Oktober 2021

Oleh
Dr. Ir. Tavi Supriana, MS
Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara
POTENSI BUAH

SUBSTITUSI BUAH
KOMODITI EKSPOR
IMPOR

P E N I N G K ATA N
KONSUMSI DOMESTIK
KONSUMSI BUAH NASIONAL

JUMLAH TERSEBUT JAUH DARI


AMBANG BATAS YANG
DITETAPKAN WORLD HEALTH
ORGANIZATION (WHO) DAN
KEMENKES.

SECARA NASIONAL KONSUMSI BUAH DAN SAYUR


MASYARAKAT SEBESAR 209,89 GRAM/KAPITA/HARI* DI ANJURAN KONSUMSI BUAH-BUAHAN
2019 DAN KONSUMSI BUAH DI 2020 SEBESAR WHO UNTUK HIDUP SEHAT SEJUMLAH
88,56 GRAM/KAPITA/HARI** 150 GRAM/KAPITA/HARI

* Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS 2019


** Disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam pembukaan Gelar Buah Nusantara (GBN)
EKSPOR-IMPOR
Berdasarkan rilis "Statistika Hortikultura" BPS (2020), komoditas buah yang mempunyai
kontribusi besar terhadap produksi hortikultura nasional adalah pisang, durian, jeruk,
mangga, nenas, dan manggis.

Produksi: 8.18 juta ton Produksi: 2.72 juta ton


Ekspor: 5650 ton (segar) Ekspor: 132 ton (segar), 369 ton (olahan)
Tujuan ekspor: Malaysia, Jepang, Oman Tujuan ekspor: Prancis, Belanda, Australia
Impor: 0.66 ton Impor: 66ribu ton (segar), 13ribu ton (olahan)
Importir: Cina, Filipina. dan Taiwan Importir: Cina, Pakistan, Australia

Produksi: 1,13 juta ton


Produksi: 2.9 juta ton
Ekspor: 102 ton (segar)
Ekspor: 771.99 ton (segar), 3329.38 ton (olahan)
Tujuan ekspor: Malaysia, Singapura, Arab Saudi
Tujuan ekspor: Singapura, Cina, Vietnam
Impor: 47 ton
Impor: 0.05 ton (segar), 26ribu ton (olahan)
Negara impor: Malaysia, Singapura, Vietnam
Importir: Uni Emirat Arab, Cina, Italia
EKSPOR-IMPOR
Berdasarkan rilis "Statistika Hortikultura" BPS (2020), komoditas buah dan tahunan yang
mempunyai kontribusi besar terhadap produksi hortikultura nasional adalah pisang,
durian, jeruk, mangga, nenas, dan manggis.

Produksi: 2.45 juta ton Produksi: 322ribu ton


Ekspor: 295ribu ton (olahan), 6419 ton (segar) Ekspor: 48ribu ton (segar)
Tujuan ekspor: USA, Belanda, Spanyol Negara tujuan ekspor: Hongkong, Cina, Malaysia
Impor: 85 ton (olahan), 31 ton (segar) Impor: 0.04 ton (segar)
importir: Austria, Korea, Thailand Importir: Kuwait, Uni Emirat Arab, Thailand

Indonesia pertama kali impor manggis sejak 2019.


KOMODITAS EKSPOR

Sumber: Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri BPS Juli 2021


(Edisi EKSPOR)
KOMODITAS IMPOR

Sumber: Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri BPS Juli 2021 (Edisi IMPOR)
REALISASI PRODUKSI HORTIKULTURA 2021
(BERDASARKAN ANGKA SEMENTARA PER JULI 2021)

Pisang Manggis Durian Mangga Alpukat Buah Lainnya

Target: 7,70jt ton Target: 248rb ton Target: 1,17jt ton Target: 2,80jt ton Target: 526rb ton Target: 12,09 jt ton
Realisasi: 2,05jt ton realisasi: 79rb ton Realisasi: 326rb ton Realisasi: 500rb ton Realisasi: 177rb ton Realisasi: 4,40 jt ton

Sumber: Kementerian Pertanian Dirjen Hortikultura


Sumber: Kementerian Pertanian Dirjen Hortikultura
Konsumen lebih
memilih buah
impor karena Buah impor
pertimbangan cenderung lebih
aspek penampilan gampang didapat
dan packaging Penampilan karena tidak Kemudahan
yang lebih hanya tersedia di Mendapatkan
menarik daripada pasar namun juga
buah lokal di supermarket

PREFENSI KONSUMSI BUAH


Mengapa buah impor masih digemari?

Adanya
Memakan buah anggapan
impor dianggap bahwa
Prestise Kualitas
mampu kualitas buah
menaikkan impor berada
gengsi/derajat di atas buah
lokal
APA YANG DAPAT DILAKUKAN?
Untuk meningkatkan ekspor dan konsumsi buah nasional

Penanganan Pasca Peningkatan Kualitas


Panen

Strategy Goal
Penentuan Waktu Panen Yang Tepat

Sortasi dan Grading

Storage dan Packing House


PENANGANAN
PASCA PANEN
UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS BUAH Dukungan industri pengolahan
Penentuan Waktu Panen yang Tepat Hari sejak pembungaan

Indeks Hari sejak pembentukan buah


Perhitungan
(menghitung
umur tanaman) Hari sejak bunga mekar

Hari sejak penanaman

Warna Kuliit Berair

Indeks Ketuaan Mudah Terbuka


Ukuran
Indeks Panen Indeks
(Suatu ukuran yang dapat
Bentuk Visual digunakan untuk
menentukan waktu panen)
Fisik Mudah dilepas dari
pohonnya
Karakteristik
permukaan Kekeraran, kepadatan,
kekompakan
Berdasarkan
bagian tanaman Bergaung jika diketuk
yang mengering Padatan terlarut
Indeks Indeks Memiliki aroma kuat
Kadar Lemak
Kimia Fisiologis Laju respirasi dan produksi etilen
Kadar air
Konspirasi etilen
Kadar asam
Kadar gula dan kadar
karbohidrat
Sortasi dan Grading
(Pemilihan/Pemisahan dan Pengkelasan Mutu Buah)

PEMISAHAN KOMODITAS YANG LAYAK PASAR (MARKETABLE)

Buah dengan grade yang


baik (Grade I/Grade II)
dapat dipasarkan dalam
bentuk segar

Buah dengan grade


dibawahnya/grade lebih
rendah sebaiknya dilakukan
pengolahan berbagai bentuk
produk olahan buah
STORAGE DAN PACKING

Untuk penanganan buah yang akan dijual dalam bentuk


segar, perlu fasilitas storage (cold storage) dan packing
house
MELINDUNGI KOMODITAS DARI
KERUSAKAN
Baik kerusakan yang terjadi akibat perlakuan mekanis
(gesekan, tekanan, getaran) dan dari pengaruh
lingkungan (kotor, temperatur. kelembaban, dll)

KENAPA MEMUDAHKAN PENANGANAN


HARUS Memberikan kesinambungan penanganan,
pada standarisasi wadah/kontainer,
mengacu

DISIMPAN
DAN MENINGKATKAN PELAYANAN DALAM
DIKEMAS PEMASARAN

DENGAN Memberikan kepraktisan, lebih menarik, dapat


menyampaikan produk yang dikemas, menerangkan cara

BAIK? konsumsi dan melindungi produk yang dikemas


Lama Mengontrol penyakit yang timbul
setelah panen

penyimpanan Mengatur kondisi atmosfer


(Controlled Atmoshphere Storage)

dapat
Perlakuan kimia
diperpanjang
dengan: Perlakuan penyinaran

Penyimpanan dingin
Namun untuk kondisi daerah tropis yang mempunyai temperatur
cukup tinggi, penyimpanan hasil pertanian pada temperature rendah
harus memperhatikan:

S I FAT TA N A M A N H I N D A R I C H I L L I N G I N J U RY DON'T BREAK THE


Sifat hasil tanaman. Tanaman yang COLD CHAIN
Chilling injury adalah kerusakan
berasal dari daerah tropis umumnya hasil tanaman karena temperature Penyimpanan dingin dari suatu
tidak tahan temperatur rendah, rendah. Penyebab chilling injury hasil tanaman harus
temperatur penyimpanan dingin bisa karena kepekaan komoditas berkelanjutan (dalam tata
umumnya tidak berada di bawah 12 terhadap temperatur rendah, niaga) sampai di tangan
derajat celcius. Ketahanan terhadap kondisi tempat penyimpanan, cara konsumen.
temperatur rendah dari berbagai penyimpanan dan lama
bagian tanaman juga berbeda. penyimpanan.
UNTUK BUAH YANG AKAN
DIOLAH MAKA PERLU
DIDUKUNG OLEH INDUSTRI
PENGOLAHAN BUAH
(MELAKUKAN KEMITRAAN)
Misalnya industri sari buah, keripik, sirup, jam,
selai, atau pengalengan buah sehingga timbul
kepastian pasar
SUMBER: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
TERIMA KASIH
LOCAL MARKETS SHOULD RUN BY THE LOCALS
REFERENSI:

Muzdalifah. 2012. Kajian Preferensi Konsumen Terhadap Buah-Buahan Lokal di Kota Banjarbaru. Jurnal Agribisnis Perdesaan 2(4): 297-309

Mutiarawati T. 2007. Penangan Pasca Panen Hasil Pertanian. Disampaikan pada: Workshop Pemandu Lapangan I (Pl-1) Sekolah Lapangan Pengolahan Dan
Pemasaran Hasil Pertanian (SL-PPHP).

Rohaeni, S. 2013. ANALISIS PERSEPSI, KESADARAN, DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP BUAH LOKAL. Jurnal Agribisnis, 7(1): 91 - 104

Sungkawa D, Purnomo D, Dan Fauziah E. 2015. Hubungan Antara Persepsi dan Preferensi Konsumen Dengan Pengambilan Keputusan Pembelian Buah Lokal (Studi
Kasus Di Pasar Harjamukti, Pasar Pagi, Dan Pasar Kanoman Kota Cirebon). Jurnal Agrijati 28(1):79-99

Anda mungkin juga menyukai