Anda di halaman 1dari 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TREND PRODUKSI DAN

EKSPOR CPO INDONESIA KE PASAR DUNIA


Miftahul Falah
Abstract: In few years ago, CPO (crude palm oil) had decline in the sale value in domestic and
International market. Many factors that affect change the trend of palm oil production, the trend of the
value of production, trends of CPO export volume, and trend value of Indonesian exports that influence
the Indonesian CPO exports. The data that used are annual data which were analyzed using regression
analysis to estimate the influential factors, the analysis of RCA (Revealed Comparative Abvantage) and
AR (Acceleration Ratio) were used to determine the comparative advantage of the Indonesian palm oil in
international market.
Keywords: production, export, CPO (Crude Palm Oil).

Abstrak: Beberapa tahun kebelakang, CPO (Crude Palm Oil) telah mengalami kemunduran nilai jual baik
di pasar dalam negeri maupun di pasar luar negeri. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
trend produksi kelapa sawit, trend nilai produksi, trend volume ekspor, dan trend nilai ekspor CPO
Indonesia. Data yang digunakan yaitu data tahunan yang dianalisis dengan menggunakan analisis regresi
untuk mengestimasi faktor-faktor yang berpengaruh, analisis RCA (Revealed Comparative Advantage)
dan Acceleration Ratio (AR) untuk mengetahui keunggulan komparatif CPO Indonesia di pasaran
Internasional.

Kata kunci: Produksi, Ekspor, CPO (Crude Palm Oil)

PENDAHULUAN Perkebunan Besar Swasta (PBS), dan Perkebunan


Indonesia merupakan negara agraris yang Rakyat (PR).
perkembanganya didukung oleh sector pertanian. Tabel 1
Salah satu subsector pertanian tersebut adalah Luas Areal Perkebuana Kelapa Sawit menurut
perkebunan. Secara umum perkebunan mempunyai Status Kepemilikan
peranan yang sangat besar dalam penyedia Status Perkebunan (ribu ha)
lapangan pekerjaan, ekspor dan pertumbuhan Tahun Total
PBN PBS PR
ekonomi. Ditinjau dari segi peningkatan
2013 727 5.381 4.356 10.465
produksinya perkembangan usaha perkebunan
telah menunjukan kemajuan yang sangat pesat, 2014 729 5.603 4.422 10.754
seperti komoditas sawit, karet, kakao, kopi, teh, 2015 743 5.980 4.535 11.260
mapun perkebunan lainya. Perkebunan tersebut 2016 707 5.754 4.739 11.201
telah menjadi andalan ekspor Indonesia di pasaran 2017 638 6.047 5.613 12.298
dunia, sehingga untuk mencapai hasil ekspor yang (sumber: Statistik Kelapa Sawit Indonesia 2017)
maksimal diperlukan adanya kerjasama baik antara Dapat dilihat pada tabel 1 menunjukkan
petani, perusahaan perkebunan dan pemerintah. perkembangan luas lahan perkebunan kelapa sawit
Perkebunan kelapa sawit adalah salah satu yang ada di Indonesia dari tahun ke tahun. Dapat
komoditi ekspor yang paling banyak diminati diliat terjadi penurunan luas lahan milik PBN dari
dunia dengan nilai transaksi mencapai USD 23 tahun 2015-2017 begitu juga milik PBS terjadi
Miliar pada 2017. Dalam pengelolaannya penurunan pada tahun 2016. Hal ini menunjukan
perkebunan kelapa sawit dibagi menjadi 3 jenis, bahwa telah terjadi fluktuasi luas area perkebunan
yaitu : Perkebunan Besar Negara (PBN), di Indonesia beberapa tahun terakhir, khususnya
dapat kita lihat di tahun 2016 telah terjadi minyak sawit Indonesia tidak maksimal, sehingga
penurunan yang cukup signifikan. Indonesia dapat segera mengambil keputusan
untuk masuk, mempertahankan, atau keluar dari
Tabel 2 pasar tersebut.
Jumlah Produksi CPO di Indonesia Berdasarkan uraian di atas maka perlu diteliti
Berdasarkan Status Kepemilikan beberapa hal terkait dengan bagaimana trend
perkebunan kelapa sawit di Indonesia, bagaimana
Produksi CPO (ribu Ton)
Tahun Total keunggulan komperatif CPO Indonesia, dan apa
PBN PBS PR saja yang mempengaruhi ekspor (internal dan
201 2.144 15.626 10.010 17.771 eksternal) CPO Indonesia ke pasaran dunia.
3 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui trend
201 2.229 16.843 10.205 19.072 produksi, trend nilai produksi, trend volume
4 ekspor, trend nilai ekspor CPO Indonesia;
mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi
201 2.346 18.195 10.527 20.542
ekspor ke beberapa Negara; dan mengetahui
5
keunggulan CPO Indonesia.
201 1.887 18.024 11.575 31.487 Penelitian mengenai komoditi CPO telah
6 beberapa kali dilakukan, sebagian besar penelitian
201 1.861 19.887 12.719 34.468 tersebut menjelaskan mengenai perdagangan CPO
7 terutama ekspor. Alatas (2015) menganalisis trend
(sumber: Statistik Kelapa Sawit Indonesia 2017) produksi dan ekspor CPO Indonesia. Variabel yang
Begitu juga pada tabel 1.2 diatas dapat dilihat digunakan yaitu volume ekspor sebagai variabel
terjadi penurunan produksi CPO milik PBN dari endogen, harga CPO domestik, harga internasional
tahun 2015-2017 begitu juga milik PBS terjadi CPO, nilai tukar dan pertumbuhan produksi sebagai
penurunan pada tahun 2016. Dari data diatas dapat variabel eksogen. Metode yang digunakan adalah
dilihat terjadi ketidakstabilan produksi CPO yang 2SLS (Two Stage Least Square). Hasil penelitian
menyebabkan berkurangnya jumlah penjualan menunjukkan bahwa harga CPO domestik
CPO baik didalam maupun diluar negeri. berpengaruh negatif terhadap ekspor CPO,
sedangkan harga internasional CPO berpengaruh
Padahal seperti yang kita ketahui Indonesia
positif dan nilai tukar berpengaruh negatif.
merupakan negara yang mempunyai sumber daya
alam yang sangat besar dibandingkan dari negara METODE PENELITIAN
lain, sehingga Indonesia dapat menjadi sentra
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
penghasil komoditas perkebunan terutama
metode kuantitatif dan metode deskritif analisis,
komoditas kelapa sawit, bahkan dapat menjadi
yaitu penelitian yang memusatkan diri pada
negara pengekspor CPO terbesar di dunia. Akan
pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa
tetapi hal ini tidak dapat terlepas dari hal- hal yang
sekarang dan aktual dengan menggunakan program
dapat mendukung semua itu, seperti adanya
analisis regresi. Jenis data yang digunakan dalam
peningkatan produksi, peningkatan kualitas CPO
penelitian ini adalah data rangkaian seri, yaitu data
yang dapat menembus pasaran dunia, kebijakan
dari tahun ke tahun sesuai dengan ketersediaan
pemerintah untuk dapat mendukung di semua
data untuk tiap-tiap tahun yang diteliti. Data
sektor pertanian.
tersebut diperoleh dari berbagai sumber yaitu
Keadaan ini harus segera dievaluasi oleh
Badan Pusat Statistika (BPS), Direktorat Jendral
Indonesia, terlebih lagi dalam menghadapi
Perkebunan, Departemen Perkebunan Pertanian,
persaingan dengan negara lain, sehingga Indonesia
dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit.
mampu memilih pasar tujuan ekspor yang tepat.
Untuk mengetahui trend produksi dan volume
Kondisi seperti ini dapat menyebabkan ekspor
ekspor CPO Indonesia digunakan persamaan trend Jika RCA > 1, ekspor CPO Indonesia lebih
dengan metode Least Square dengan persamaan besar dari pangsa rata-rata ekspor komoditas CPO
sebagai berikut. dari seluruh dunia; jika RCA = 1, ekspor CPO
Y = a +bx Indonesia sama dengan pangsa rata-rata ekspor
Dimana: komoditas CPO dari seluruh dunia; dan jika RCA
Y= Volume Ekspor CPO Indonesia <1, ekspor CPO Indonesia lebih kecil dari pangsa
a= Intersep rata-rata ekspor komoditas CPO dari seluruh
b= Koefisien regresi perubahan waktu dunia.
x= Trend Metode ini digunakan untuk melihat
Untuk mengetahui faktor-faktor yang pertumbuhan ekspor CPO dunia dengan rumus
memengaruhi ekspor CPO Indonesia digunakan matematika sebagai berikut ;
regresi dengan persamaan sebagai berikut.
Y = β+ β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + μ
Dimana : Dimana:
Y = Volume ekspor CPO (ton/tahun) AR = Indeks AR
X1 = Produktifitas CPO (ton/ha) a. Jika AR > 1, Indonesia dapat merebut
X2 = Nilai tukar rupiah terhadap dolar pasar untuk ekspor CPO di dunia
X3 = harga CPO domestik b. Jika AR < 1, Indonesia lemah dalam
X4 = Nilai ekspor ekspor CPO dunia dibandingkan dengan
β = Koefisien Regresi negara lain.
μ = Random Error
HASIL DAN PEMBAHASAN
Selanjutnya koefisien regresi diduga dengan
1. TREND PRODUKSI
metode kuadrat terkecil OLS (Ordinary Least
Square). Produksi kelapa sawit Indonesia mempunyai
Metode RCA digunakan untuk melihat pangsa potensi untuk terus mengalami peningkatan, hal ini
ekspor suatu komoditas suatu negara terhadap ditunjang dengan luasnya wilayah Indonesia yang
pangsa ekspor komoditas tersebut dari seluruh memungkinkan untuk memperluas area
dunia. Atau dengan kata lain menunjukkan perkebunan terutama kelapa sawit. Selain itu iklim
keunggulan komparatif suatu komoditas dengan di Indonesia sangat cocok untuk mendukung
komoditas lainnya dipasar dunia.
tumbuh dan berkembangnya tanaman perkebunan
Untuk penelitian ini indeks RCA digunakan untuk
kelapa sawit.
melihat keunggulan komparatif CPO Indonesia.
Besarnya indeks RCA dapat dihitung dengan 40000000
35000000
rumus:
30000000
25000000 f(x) = 1412524.07843137 x + 1056431.6993464
20000000 R² = 0.84991824672706
15000000
10000000
Xop : nilai ekspor CPO dari Indonesia 5000000
Xit : nilai total ekspor dari Indonesia 0
Wpt : nilai ekspor CPO di dunia 00 02 04 06 08 10 12 14 16
20 20 20 20 20 20 20 20 20
Wp : nilai total ekspor di dunia Gambar 1
Trend Produksi CPO di Indonesia
Pada Gambar 1 diketahui bahwa trend produksi Pada Gambar 3 diketahui trend volume ekspor
sawit di Indonesia cenderung mengalami CPO Indonesia cenderung mengalami peningkatan
peningkatan setiap tahunnya. Dari persamaan trend setiap tahunnya. Persamaan yang terbentuk adalah
y=15536862x, yang berarti bahwa dalam 1 tahun
dan data diatas dapat diketahui y=15181673x dan
akan meningkatkan volume ekspor sebesar
diartikan setiap 1 tahun produksi sawit mengalami 15.536.862 ton.
peningkatan sebesar 15.181.673 ton.
2. TREND NILAI PRODUKSI
30000000
Harga CPO di pasar domestik merupakan patokan
25000000 f(x) = 1352231.48916409 x + 2014546.5751634
harga komoditi CPO yang terjadi di pasar dalam
20000000 R² = 0.974259216138581
negeri di seluruh wilayah Indonesia. Harga tersebut
15000000
juga akan terus berfluktuasi berdasarkan pergerakan
10000000
harga minyak kelapa sawit (CPO) tersebut. Berikut 5000000
ini trend nilai produksi CPO Indonesia. 0
50000 00 02 04 06 08 10 12 14 16
45000 20 20 20 20 20 20 20 20 20
40000 Gambar 3
35000
30000 Trend Volume Ekspor CPO di Indonesia
25000
20000 4. TREND NILAI EKSPOR CPO INDONESIA
15000
10000 f(x) = 679.634674922601 x + 2485.02614379085 Nilai ekspor ini merupakan nilai yang
5000 R² = 0.0709650032227863 diproyeksikan dari hasil penjualan CPO yang
0
diekspor oleh Indonesia. Harga tersebut merupakan
00 02 04 06 08 10 12 14 16
20 20 20 20 20 20 20 20 20 patokan bagi perusahaan baik swasta, negara,
Gambar 2 maupun perkebunan rakyat yang melakukan ekspor
Trend Nilai Produksi CPO di Indonesia 20000000
f(x) = 1154748.91950464 x − 1012121.34640523
Pada gambar di atas diketahui bahwa trend 16000000 R² = 0.884399640180658
nilai produksi sawit di Indonesia cenderung 12000000
fluktuatif setiap tahunnya. Dengan 8000000
meningkatnya harga kelapa sawit, nilai produksi 4000000
juga akan meningkat; demikian juga terjadi hal
0
yang sebaliknya. Persamaan trend yang 00 02 04 06 08 10 12 14 16
20 20 20 20 20 20 20 20 20
terbentuk adalah y=9282x, yang berarti bahwa
setiap 1 tahun akan meningkatkan nilai produksi Gambar 4
sawit sebesar $ 9.282. Trend Nilai Ekspor CPO Indonesia
Pada Gambar 4 diketahui bahwa trend nilai
3. TREND EKSPOR CPO INDONESIA ekspor sawit Indonesia cenderung mengalami
Perkembangan ekspor kelapa sawit Indonesia
peningkatan tiap tahunnya. Persamaan trend yang
sangat dipengaruhi oleh produksi CPO dalam negeri
terbentuk adalah y=10535368x, yang berarti bahwa
dan ketersediaan stok CPO domestik. Hal ini harus
setiap peningkatan 1 tahun akan meningkatkan
diperhatikan, karena jika stok domestik tidak
nilai volume ekspor sebesar $ 10.535.368.
mencukupi, maka tidak mungkin untuk melakukan
ekspor sehingga yang perlu diutamakan adalah
memenuhi kebutruhan terlebih dahulu sebelum
5. FAKTOR-FAKTOR YANG
melakuakn ekspor. Pada gambar 3 diatas dapat MEMPENGARUHI EKSPOR CPO
dilihat trend ekspor CPO Indonesia. INDONESIA
Adapun hasil estimasi faktor-faktor yang
mempengaruhi ekspor CPO Indonesia adalah
sebagai berikut:
Tabel 3
Hasil Regresi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor CPO Indonesia

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7028.764 1954168.256 0.004 0.997
Volume Produksi 0.293 0.132 0.328 2.213 0.045
Kurs Rp terhadap USD 360.161 217.892 0.141 1.653 0.122
Harga CPO domestic -24.458 43.857 -0.046 -0.558 0.587
Nilai ekspor 0.726 0.160 0.651 4.550 0.001
a. Dependent Variable: volume ekspor
(sumber: data diolah)
Berdasarkan output regresi linear di atas, model kenaikan Harga CPO Domestik sebesar 1 satuan,
regresi berganda yang digunakan dalam penelitian maka akan menurunkan volume ekspor CPO
ini dapat dirumuskan sebagai berikut. Indonesia sebesar 24,458 satuan. Nilai signifikansi
Y = 7028,764 + 0,293X1 + 360,161X2 + (sig) variabel Harga CPO Domestik adalah sebesar
(-)24,458X3 + 0,726X4 0,587. Karena nilai sig. 0,587 > probabilitas 0,05
Dari Tabel 3 dapat dilihat, nilai koefisien maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh
regresi Volume Produksi (X1) sebesar 0,293 signifikan variabel Harga CPO Domestik terhadap
berarti bahwa setiap kenaikan Volume produksi 1 volume ekspor CPO Indonesia.
satuan, maka akan menaikkan volume ekspor CPO
Nilai koefisien regresi Nilai Ekspor (X4)
Indonesia sebesar 0,293 satuan. Nilai signifikansi
(sig) variabel Volume Produksi adalah sebesar sebesar 0,726 berarti bahwa setiap kenaikan Nilai
0,045. Karena nilai sig. 0,045 < probabilitas 0,05 Ekspor sebesar 1 satuan, maka akan menaikkan
maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh volume ekspor CPO Indonesia sebesar 0,726
signifikan variabel Volume Produksi terhadap satuan. Nilai signifikansi (sig) variabel Nilai
volume ekspor CPO Indonesia. Ekspor adalah sebesar 0,001. Karena nilai sig.
Nilai koefisien regresi Kurs Rupiah terhadap 0,001 < probabilitas 0,05 maka dapat disimpulkan
Dollar Amerika (X2) sebesar 360,161 berarti
bahwa ada pengaruh signifikan variabel Nilai
bahwa setiap kenaikan Kurs Rupiah terhadap
Dollar Amerika sebesar 1 satuan, maka akan Ekspor terhadap volume ekspor CPO Indonesia.
menaikkan volume ekspor CPO Indonesia sebesar Berdasarkan hasil analisis regresi uji F pada
360,161 satuan. Nilai signifikansi (sig) variabel table dibawah diketahui bahwa variabel Volume
Kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika adalah Produksi, Kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika,
sebesar 0,122. Karena nilai sig. 0,122 > Harga CPO Domestik, dan Nilai Ekspor
probabilitas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa berpengaruh secara bersama-sama terhadap
tidak ada pengaruh signifikan variabel Kurs
Rupiah terhadap Dollar Amerika terhadap volume variabel volume ekspor CPO Indonesia dengan
ekspor CPO Indonesia. nilai signifikansi (sig) sebesar 0,000. Hal ini
Nilai koefisien regresi Harga CPO Domestik berarti nilai sig. 0,000 < probabilitas 0,05 sehingga
(X3) sebesar -24.458 berarti bahwa setiap model dinyatakan fit.

Tabel 4
Hasil Analisis Regresi Uji F Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor CPO Indonesia

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


1 Regression 853512204600000.000 4 213378051200000.000 49.696 0.000b

Residual 55817438320000.000 13 4293649102000.000

Total 909329642900000.000 17

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate


1 0.969a 0.939 0.920 2072112.232
(sumber: data diolah)
Hasil estimasi model dengan metode OLS 2016 0,9813
menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) 2017 1,2542
sebesar 0,939. Artinya variabel Volume Produksi, Rata-Rata 1,0158
Kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika, Harga CPO (sumber: data diolah)
Domestik, dan Nilai Ekspor menjelaskan volume Dari tabel diketahui bahwa nilai rata-rata RCA
ekspor CPO Indonesia sebagai variabel terikat Indonesia di atas 1, hal ini berarti Negara Indonesia
(dependen) sebesar 93,9%. Sisanya sebesar 6,1% memiliki pangsa pasar ekspor lebih besar dari
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak pangsa pasar ekspor CPO di Dunia.Hal ini dapat
dimasukkan dalam model regresi.
dilihat nilai RCA dari tahun ke tahun selalu
6. Revealed Comparative Advantage mengalami kenaikan ekspor ke beberapa Negara,
Indeks Revealed Comparative walau pada awalnya nilai RCA rendah tetapi selalu
Advantage (RCA) dapat dilihat pada table mengalami kenaikan.
berikut
7. Accelaration Ratio
Tabel 5 Metode Accelaration Ratio (AR) digunakan
Nilai RCA CPO di Indonesia untuk melihat perbandingan antara percepatan
Tahun Nilai RCA pertumbuhan ekspor suatu negara terhadap
2000 0,9342 percepatan pertumbuhan ekspor dunia.Tingkat
2001 0,8152 pertumbuhan ekspor CPO Indonesia dan dunia
2002 1,4253 sebagai berikut:
2003 1,0273
2004 1,1168
2005 1,0090
2006 0,9378
2007 1,0864
2008 1,0094
2009 0,9530
2010 0,9247
2011 0,7638
2012 0,9177
2013 1,1213
2014 0,9043
2015 1,1025
Tabel 6
Pertumbuhan Ekspor CPO Indonesia
Tahun Ekspor (ribu ton) Pertumbuhan (%) Ekspor Dunia (Ribu ton) Pertumbuhan (%)
2000 4.110 18.036
2001 4.903 19,29 18.237 1,11
2002 6.333 29,16 20.764 13,85
2003 6.386 0,83 21.087 1,55
2004 8.661 35,62 23.551 11,68
2005 10.376 19,80 26.764 13,64
2006 12.100 16,61 29.951 11,90
2007 11.875 -1,85 26.043 -13,04
2008 14.290 20,33 26.032 -0,04
2009 16.829 17,76 28.543 9,64
2010 16.291 -3,19 29.879 4,68
2011 16.436 0,89 28.432 -4,84
2012 18.845 14,65 30.326 6,66
2013 20.577 9,19 31.865 5,07
2014 22.892 11,25 33.703 5,76
2015 26.467 15,61 36.365 7,89
2016 22.761 -14,00 35.765 -0,16
2017 27.353 20,17 37.453 4,71
(Sumber: data diolah)

CPO ke beberapa Negara.


Berdasarkan tabel maka diperoleh hasil Ekspor CPO Indonesia dipengaruhi oleh
perhitungan Acceleration Ratio (AR) untuk variabel Volume Produksi, Kurs Rupiah terhadap
produk CPO Indonesia yaitu 1,147. Hal ini Dollar Amerika, Harga CPO Domestik, dan Nilai
menunjukkan bahwa percepatan pertumbuhan Ekspor
ekspor CPO Indonesia lebih tinggi daripada Minyak sawit (CPO) Indonesia memiliki
percepatan pertumbuhan ekspor produk CPO keunggulan komperatif yang lebih tinggi
dunia.Indeks AR menggambarkan bahwa produk daripada Negara-Negara penghasil CPO di
CPO Indonesia memiliki keunggulan komparatif Dunia. Hal ini ditunjukan dengan adanya nilai
disbanding dengan produk serupa dari negara- RCA (Revealed Comparative Advantage)yang
negara lain di dunia. dia atas 1, yang artinya pangsa komoditas CPO
Indonesia lebih besar dari pangsa pasar ekspor
KESIMPULAN komoditas CPO dari seluruh dunia.
Areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia
dari tahun ke tahun mengalami peningkatan DAFTAR PUSTAKA
perluasan, sehingga hal ini berdampak langsung Alatas, A. 2015. Trend Produksi dan Ekspor CPO
terhadap produksi dan nilai produksi kelapa sawit Indonesia. Jurnal Aplikasi Manajemen,
Indonesia yang dari tahun ke tahun juga Vol. 1 No. 2, Juli 2015.
mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari Alexandries C.G. dan G.P. Moschis. 1977.
trend produksi yang mengalami peningkatan Export Marketing Management. Praeger
setiap tahunnya, dengan meningkatnya produksi Publishers. USA
CPO, Indonesia meningkatkan volume ekspor Amir, M.S. 2003. Ekspor, Impor, Teori dan
Penerapannya. Jakarta: PPM
Anggit, Rashid dkk. 2012. Analisis Daya Saing
Crude Palm Oil Indonesia di Pasar
Internasional. Vol 9 ISSN: 1829-9946
Badan Pusat Statistik. 2017. Statistik Kelapa
Sawit Indonesia. Katalog: 5504003
Ghozali I. 2009.Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS. Badan Penerbit
UNDIP. Semarang.
Huda, E. N. 2017. Determinan dan Stabilitas
Ekspor Crude Palm Oil Indonesia. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis, Vol. 20 No. 1, April
2017
Pusdatin. 2017. Outlook Kelapa Sawit 2017.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Wulandari, E., Yulianto, E., Pangestuti, E. 2016.
Pengaruh Jumlah Produksi, Harga
Internasional, Nilai Tukar Rupiah, dan
Tingkat Suku Bunga terhadap Tingkat
Daya Saing Ekspor Kelapa Sawit
Indonesia. Jurnal Administrasi (JAB), Vol
39 No. 2

Anda mungkin juga menyukai