E-ISSN: 2580-5274
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keakuratan data dari beberapa teknik pengambilan sampel
untuk taksasi produksi harian pada perkebunan kelapa sawit. Percobaan dilakukan di afdeling 1 TSB 1
dengan sampel utama adalah 10% dari luas total. Tiga teknik taksasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik lurus, teknik segitiga dan teknik segi empat. Selisih tonase dan realisasi yang paling terkecil
didapatkan oleh teknik lurus dengan nilai rata-rata sebanyak 209 kg dan persentase 2,6 %. Sedangkan
bahwa jumlah selisih yang paling terbesar adalah teknik segitiga dengan nilai rata-rata sebanyak 2.583 kg
dan persentase 33,5 %. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik lurus lebih akurat dan lebih mudah
dilakukan daripada teknik segitiga dan teknik segiempat.
Katakunci: Taksasi Harian, produksi minyak kelapa sawit
Abstract
This study aims to determine the data accuracy of several sampling techniques for daily production
estimation on oil palm plantations.The experiment was carried out in afdeling 1 TSB 1 with the condition that
the main sample was 10% of the total area. The three taxation techniques used in this study are the straight
technique, the triangle technique and the quadrilateral technique. The smallest difference in tonnage and
realization was obtained by the straight technique with an average value of 209 kg and a percentage of
2.6%. Meanwhile, the largest number of differences is the triangle technique with an average value of 2,583
kg and a percentage of 33.5%.The results of this study indicate that the straight technique is more accurate
and easier to do than the triangle technique and the quadrilateral technique.
Keywords: Daily taxation, palm oil production
menjadi 10 juta ha pada tahun 2012, yang akan datang dan juga untuk
sedangkan produksi CPO 19 ton pada tahun memperkirakan produksi tanaman kelapa
2010 dan mengalami kenaikan menjadi 26 sawit. Taksasi bisa dilakukan secara 6 bulan,
ton pada tahun 2012. Dari data diatas luas 3 bulan, 1 bulan, dan harian. Setiap
lahan dan jumlah produksi kelapa sawit perusahaan selalu melakukan kegiatan
semakin meningkat setiap tahunnya. Setiap taksasi, tetapi kebijakan yang dikeluarkan
tahunnya perkebunan kelapa sawit semakin setiap perusahaan berbeda-beda.
luas dengan banyaknya pembukaan lahan Berdasarkan latar belakang diatas,
kelapa sawit. Dalam beberapa tahun ke peneliti ingin meneliti tentang perbedaan
depan pemerintah berencana untuk tingkat akurasi dari beberapa teknik taksasi
memperluas perkebunan kelapa sawit yaitu teknik lurus, teknik segitiga dan teknik
dengan target produksi pada tahun 2020 segiempat.
mencapai 52 juta ton per tahun. Salah satu
alasan untuk memperluas perkebunan dan
produksi kelapa sawit karena prediksi
peningkatan permintaan khususnya di pasar II. METODE PENELITIAN
internasional atas minyak nabati dari kelapa
sawit, yang bukan hanya dimanfaatkan untuk A. Waktu dan Tempat Penelitian
kebutuhan industri pangan dan industri Penelitian ini dilaksanakan di PT. Tri
kosmetik seperti selama ini, namun telah Tunggal Sentra Buana Desa Saliki,
meluas untuk kebutuhan energi. Untuk Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai
memenuhi target produksi sebesar itu, maka Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
pemerintah dengan gencar melakukan Terihitung dari bulan September sampai
pembukaan areal-areal perkebunan baru, dengan bulan Desember.
termasuk di daerah yang selama ini tidak
pernah menanam sawit seperti di Sulawesi B. Alat dan Bahan
dan Papua. Alat yang digunakan pada penelitian ini
Produktivitas tanaman kelapa sawit yaitu alat buku atau form Angka Kerapatan
dipengaruhi oleh faktor internal dan Panen (AKP) dan bolpoin. Adapun bahan
eksternal. Faktor internal berasal dari dalam yang digunakan yaitu tanaman kelapa sawit
tanaman itu sendiri, misalnya kualitas biji yang sudah produksi/panen.
yang tidak baik, biji dorman. Faktor eksternal
berasal dari lingkungan, antara lain curah C. Metode Pengambilan Data
hujan, iklim, kondisi tanah, dan faktor Pengumpulan data adalah teknik atau
pemeliharaan atau budidaya. Buah kelapa cara yang dilakukan untuk mengumpulkan
sawit pada tiap areal panen dapat dibagi data. Pengumpulan data adalah proses
menjadi 3 atau 4 hari panen dengan rotasi mengumpulkan dan mengukur informasi
tetap 7 hari. dalam keadaan normal, panen tentang variabel penelitian yang diminati,
dilakukan 6 kali dalam seminggu, yaitu senin dengan cara sistematis yang memungkinkan
sampai sabtu atau disebut sistem panen 6/7. seseorang untuk menjawab pertanyaan
Taksasi dilakukan untuk memperkirakan penelitian yang dinyatakan menguji hipotesis
biaya produksi dan pendapatan pada panen dan mengevaluasi hasil. Adapun teknik
yang akan datang dan juga untuk pengambilan data yang peniliti pakai untuk
memperkirakan biaya produksi dan penelitian ini yaitu :
memperkirakan produktivitas tanaman kelapa 1. Obesrvasi
sawit yang akan datang. Taksasi adalah Metode pengumpulan data yang
suatu bentuk peramalan produksi tanaman kompleks karena melibatkan berbagai faktor
kelapa sawit yang didasarkan pada umur dalam pelaksanaannya. Metode
tanaman sesuai dengan kelas wilayahnya. pengumpulan data observasi tidak hanya
Taksasi berhubungan perhitungan biaya mengukur sikap responden, namun juga
produksi dan pendapatan yang akan datang, dapat digunakan untuk merekam berbagai
sehingga mempengaruhi sistem usaha fenomena yang terjadi. Metode obeservasi
perkebunan kelapa sawit di areal tersebut. merupakan aktivitas penelitian dalam rangka
Taksasi dilakukan untuk memperkirakan mengumpulkan data berkaitan dengan
biaya produksi dan pendapatan pada panen masalah penelitian melalui proses
pengamatan langsung ke lapangan.
2. Studi Pustaka 10% yang akan diteliti untuk tiga kali ulangan
Studi pustaka, menurut Nazir (2003,) pada 1 afdeling. Menentukan baris pokok
teknik pengumpulan data dengan pada baris ke 1 – 6, 16 – 21 dan 31 - 36
mengadakan studi penelaah terhadap buku- dengan mengamati buah yang sudah matang
buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan dengan syarat buah sudah memberondol
laporan-laporan yang ada hubungannya (Hanif Suhron Nur Fais,Tri Nugraha Budi
dengan masalah yang dipecahkan. Santosa, Samsuri Tarmadja 2016).
3. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian b. Menentukan Berat Janjang Rata-rata
ini berdasarkan sumbernya dibedakan (BJR)
menjadi 2 yaitu sumber data primer dan Berat janjang rata-rata biasanya sudah
sekunder. ditentukan oleh perusahaan tersebut.
realisasi. Setelah didapatkan perbedaan dari melakukan sebanyak 3 kali ulangan dengan
taksasi tiga teknik dengan realisasi tersebut teknik yang sama pada blok yang berbeda
kemudian diuraikan secara deskriptif. yaitu dengan syarat tahun tanam yang
sama, luas lahan yang sama. Hasil
pengamatan nilai Angka Kerapatan Panen
III. HASIL DAN PEMBAHASAN (AKP) dengan menggunakan teknik lurus,
teknik segitiga dan teknik segiempat pada
Hasil analisis keakuratan teknik taksasi Tabel 1. Adapun data realisasi janjang dan
harian ini dilakukan di PT. Tri Tunggal Sentra tonase dapat dilihat pada Tabel 2. Data
Buana untuk membandingkan jenis teknik realisasi janjang didapatkan dari data panen
taksasi yang paling mendekati dengan kerani afdeling dan angka realisasi tonase
realisasi. dengan mengambil 10% pokok diperoleh dari penimbangan pada saat
sampel pada setiap blok untuk diamati buah pengangkutan ke pabrik kelapa sawit.
yang siap panen esok hari, peneliti
Tabel 3. Selisih Taksasi dan Realisasi Blok A06, A07 dan A08
Janjang Tonase
Persentase Persentase
Teknik BLOK
(%) (%)
Taksasi Realisasi Selisih Taksasi Realisasi Selisih
Segitiga A07 298 617 319 0,52 4044 8.563 4.519 52,8
Perbedaan hasil dalam estimasi dan diketahui teknik lurus nilai Angka Kerapatan
realisasi dapat disebabkan oleh tingkat Panen (AKP) berkisar 15% - 22% pada tiga
ketelitian saat pengamatan masih rendah kali ulangan untuk di blok yang berbeda
atau adanya kesalahan dari pemanen itu sedangkan untuk teknik segitiga nilai angka
sendiri baik pemanenan tandan yang belum kerapatan panen berkisar di 11% - 15%
memenuhi kriteria atau buah matang dengan tiga kali ulangan di blok yang
tertinggal di tanaman, Miranda (2009). berbeda dan untuk teknik segiempat nilai
1. Taksasi Harian angka kerapatan panen berkisar di 18% -
Dilihat dari tabel 2 pengambilan taksasi 20% dengan tiga kali ulangan di blok yang
harian dengan menggunakan tiga teknik yaitu berbeda.
teknik lurus, segitiga dan segiempat dengan
pengambilan sampel 10% dari luasan kebun. 2. Selisih Janjang Taksasi dan Realisasi
Untuk pengambilan angka kerapatan panen Nilai angka realisasi janjang didapat dari
menggunkan teknik lurus diambil dari baris kerani afdeling setelah dilakukannya kegiatan
pokok 5,10,30,40,50 dan seterusnya. panen Tandan Buah Segar (TBS). Dilihat dari
Sedangkan untuk pengambilan angka tabel 3 hasil selisih janjang taksasi dan
kerapatan panen dari teknik segitiga diambil realisasi yang paling terkecil didapatkan oleh
dari pokok 1,2,3,4,5,6 dan setrusnya. teknik lurus dengan nilai rata-rata sebanyak
Kemudian untuk pengambilan angka 0,13%. Sedangkan pada hasil selisih janjang
kerapatan panen teknik segiempat dimulai taksasi dan realisasi yang paling terbesar
dari pokok 1 – 6, 16 – 21, 31 - 36 dan didapatkan oleh teknik segitiga yang mana
seterusnya. Dari hasil pada tabel 2 dapat nilai rata-rata diperoleh sebanyak 0,42% dan
hasil selisih janjang teknik segiempat yang ditentukan berepa janjang yang akan dipanen
didapatkan yaitu 0,14%. esok hari.
Ada beberapa faktor kenapa terjadi
selisih janjang yang masih tergolong cukup 5. Taksasi Teknik Segitiga
tinggi pada teknik lurus, seperti adanya Adapun kelebihan dan kekurangan pada
pemanen yang tidak bisa menyelesaikan saat peneliti melakukan sensus dan
hancanya pada saat melakukan kegiatan pengamatan taksasi teknik segitiga yaitu:
pemanenan dan ada kemungkinan buah a. Kelebihan
mentah atau buah tinggal di pokok. Pengambilan taksasi harian karena
Sedangkan pada teknik segitiga percobaan hanya mengikuti pola segitiga yang sudah
dilihat dari data aktual janjang yang dipanen ditetapkan dan juga pokok sampel yang
dibandingkan dengan taksasi teknik segitiga diambil cuma hanya satu baris.
didapatkan selisih yang sangat jauh. b. Kekurangan
Kemudian pada teknik segiempat percobaan Jalan yang susah dilewati karena jalur
didapatkan hasil selisih yang lumayan tinggi yang dilewati kebenyakan gawangan mati
dikarenakan kemungkinan terdapat buah dan pokok yang ditengah dari pola segitiga
tinggal atau buah mentah pada blok yang di tidak diambil sampel tingginya resiko
taksasi. kecelakaan kerja dan tidak memungkinkan
dilakukan pada terasan.
3. Selisih Tonase Taksasi dan Realisasi.
Nilai angka realisasi tonase didapat 6. Taksasi Teknik Segiempat
dapat dari penimbangan pada saat Adapun kelebihan dan kekurangan pada
pengangkutan Tandan Buah Segar (TBS) di saat peneliti melakukan sensus dan
pabrik kelapa sawit. Dilihat dari tabel 3 hasil pengamatan taksasi teknik lurus yaitu :
selisih tonase dan realisasi yang paling a. Kelebihan
terkecil didapatkan oleh teknik lurus dengan Mempercepat pengambilan sensus
nilai rata-rata sebanyak 209 kg dan angka kerapatan panen karena hanya
persentase 2,6 %. Sedangkan bahwa jumlah mengambil pokok pada pinggiran blok pada
selisih yang paling terbesar adalah teknik pola segi empat yang sudah ditetapkan.
segitiga dengan nilai rata-rata sebanyak b. Kekurangan
2.583 kg dan persentase 33,5 %. hasil selisih Saat pengambilan sensus angka
tonase teknik taksasi segiempat dan realisasi kerapatan panen teknik ini tidak dapat
yang didapatkan dengan nilai rat-rata adalah dilakukan pada kondisi lahan terasan dan
281 kg dan persentase 2,3 %. Selisih yang sebagian pokok sampel melewati gawangan
terjadi pada taksasi teknik lurus masih batas mati sehingga menyusahkan saat sensus.
toleransi karena kurang lebih dari 5%,
sedangkan selisih dari taksasi teknik segitiga IV. KESIMPULAN
sudah melebihi dari 5% dan tidak dianjurkan.
Berdasarkan hasil penelitian yang
4. Taksasi Teknik Lurus didapatkan untuk mengetahui perbandingan
Adapun kelebihan dan kekurangan antara taksasi dengan realisasi pengambilan
pada saat peneliti melakukan sensus dan angka kerapatan panen menggunakan tiga
pengamatan menggunakan taksasi teknik pola yaitu teknik lurus, teknik segitiga
lurus yaitu : percobaan, dan teknik segiempat percobaan
a. Kelebihan pada perusahaan di PT. Tri Tunggal Sentra
Memudahkan mandor saat melakukan Buana 1 afdeling 1, maka dapat disimpulkan
taksasi harian tidak memakan banyak waktu, oleh peneliti bahwa, hasil rata-rata selisih (%)
jalur sensus mudah dilewati dan bisa janjang taksasi dan realisasi dalam bentuk
dilakukan di lahan terasan. persen yaitu realisasi dan lurus sebesar
b. Kekurangan 0,13%. Hasil rata-rata tonase yang didapat
Pengamatan janjang panen tidak bisa dari taksasi di lapangan dengan ketiga jenis
dilakukan di gawangan saja akan tetapi teknik tersebut yaitu teknik lurus sebesar 209
peneliti atau mandor panen harus kg. Jadi taksasi teknik lurus yang paling
mengelilingi pokok tersebut sehingga mendekati angka realisasi karena jalur yang
dilewati cukup mudah dan janjang panen
yang didapatkan akurat.
DAFTAR PUSTAKA