PRAKTEK KERJA
PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA
OLEH:
OLEH:
1
1.2.2 Tujuan Instruksional Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami berbagai kaitan antara faktor-faktor di bidang industri
pertanian sebagai salah satu sistem mikro maupun makro.
b. Mahasiswa mampu menganalisa secara analitik aspek teknis, perencanaan dan
pengelolaan operasional sistem industri pertanian.
c. Mahasiswa mampu mempunyai keterampilan dalam pengamatan, pengumpulan data
dan informasi serta pengorganisasian dan laporan teknis yang baik.
1.2.3 Tujuan Praktek Kerja
a. Memahami informasi umum perusahaan.
b. Memahami informasi sistem panen dan pengolahan bahan baku.
c. Mempelajari dan memahami proses pengolahan dan produksi CPO.
d. Mampu mempelajari dan memahami pengendalian kualitas CPO.
e. Mempelajari dan memahami tentang sanitasi produk dan lingkungan sekitar PT. PP
London Sumatra Indonesia, Tbk Desa Marga baru Trans Subur
f. Mampu mempelajari dan memahami pengendalian dan pengolahan limbah kelapa sawit
di PT. PP London Sumatra Indonesia, Tbk Desa Marga baru Trans Subur
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Tandan yang diterima dipabrik, diperiksa mutunya sesuai visual. Pengujian dan sortasi
panen sebaiknya dilakuan pada setiap truk yang tiba dipabrik, akan tetapi hal ini tidak efisien.
Oleh sebab itu sortasi buah dilakukan secara acak, yaitu 10% terhadap muatan truk. Penilaian
terhadap mutu TBS didasarkan standar fraksi tandan:
Table 1. Spesifikasi fraksi TBS
Fraksi Istilah Kriteria
00 Mentah Sekali Brondol 0
0 Mentah Brondol 1-12,5 %
1 Kurang Matang Brondol 12,5-25%
2 Matang 1 Brondol 25-50%
3 Matang 2 Brondol 50-75%
4 Lewat matang Brondol 75-100%
5 Ranum Buah dalam ikut membrondol
Sumber : pusat penelitian kelapa sawit – Medan (1996)
7
DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN BAHAN BAKU KELAPA SAWIT
Loading Ramp
Sterilizer Condensate
Stripper Stalks
Digester
craked
mixture
Winowwing Dirth and
Centrifuge Vacuum
light
Hydrocyclon Shell
Sludge Crude
palm oil
Kernel
8
2.4 Pengendalian Kualitas
2.4.1 Kadar Asam Lemak Bebas (ALB)
ALB dalam konsentrasi tinggi yang terikut dalam minyak sawit sangat merugikan.
Tinggi nya ALB akan mengakibatkan rendemen minyak turun. Untuk itu perlu pencegahan
terbentuknya ALB dalam minyak sawit.
2.4.2 Kadar Zat Menguap Dan Kotoran
Kemantapan minyak sawit harus dijaga dengan cara membuang kotoran dan zat
menguap. Dari hasil pengolahan didapat minyak sawit brsih dengan kadar zat menguap
sebesar 0,3% dan kadar kotoran hanya sebesar 0,0005%. Dalam kondisi seperti ini minyak
sawit sudah dianggap mempunyai daya tahan yang mantap.
2.4.3 Kadar Logam
Beberapa jenis logam yang dapat terikut dalam minyak sawit antara lain: besi, tembaga,
dan kuningan. Logam-logam tersebut biasanya berasal dari alat-alat pengolahan yang
digunakan. Tidakan preventif yang harus dilakukan untuk menghindari kotoran yang berasal
dari pengelupasan alat-alat dan pipa adalah mengusahakan alat-alat yang berasal dari steniless
steel.
2.4.4 Angka Oksidasi
Penentuan angka oksidasi ini adalah untuk memperkirakan sejauh mana sawit proses
oksidasi berlangsung dapat dinilai kemampuan minyak sawit untuk menghasilkan barang jadi
yang memiliki daya tahan dan daya simpan yang lama.
2.4.5 Pemucatan
Pemucatan dimaksudkan untuk mendapatkan warna minyak sawit yang lebih memikat
sesuai dengan kebutuhan untuk standart mutu didasarkan pada warna merah 3,5 dan warna
kuning 3,5.
9
Table 2. Standar kualitas minyak sawit.
Karakteristik kualitas minyak sawit Batas-batas
10
BAB III
METODOLOGI
13
3.2.2.4 Sanitasi dan Kesehatan (Tri Lestari E1G020096)
a. Organisasi pengolahan sanitasi pabrik.
b. Kontruksi dan desain pabrik.
c. Tata letak alat dan denah alat.
d. Kontruksi dan desain alat pengolahan.
e. Inspeksi dan pelaksanaan operasi kebersihan dan perawatan.
f. Pengambilan sempel /pengujian /pengukuran sanitasi pabrik.
3.2.2.5 Sistem Penanganan dan Pengelolaan Limbah (Rhony Purba E1G020067)
a. Jenis dan masing-masing limbah.
b. Penanganan/pengendalian setiap jenis limbah.
c. Kualitas dan pemantauan limbah , serta kemampuan mengenai kualitas limbah.
d. Penggunaan prinsip 3R (reduce, reuce, dan recycle) dan aplikasinya
dilapangan.
e. Upaya pemanfaatan limbah.
f. Nilai tambah yang diperoleh dari limbah.
g. Partisipasi pada program link (proper dan ISPO).
3.2.2.6 Transportasi CPO/ Overtube CPO (Andri Saputra E1G020088)
a. Jenis transportasi yang digunakan dalam pengangkutan CPO
b. Berat CPO dalam satu tranportasi pengangkutan
c. Akibat yang terjadi bila terjadi keterlambatan dalam pengangkutan TBS
ataupun CPO
d. Lama proses pengangkutan
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Sumber dan cara pengumpulan data dalam praktek kerja terdiri dari :
3.3.1 Data Primer
Adalah pengumpulan data dengan cara mencari informasi yang sebenarnya dari pihak-
pihak yang terkait dengan kerja praktek ini, dengan cara melakukan wawancara langsung
dengan tenaga ahli dan jajaran pimpinan di perusahaan , melakukan survey lapangan dan
observasi langsung terhadap aktivitas-aktivitas pengelolaan pabrik.
3.3.2 Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh dari mengumpulkan pustaka-pustaka yang ada diperusahan
tersebut serta beberapa data yang mendukung untuk kelancaran pelaksanaan dan penulisan
hasil kerja praktek, seperti data operasional bulanan dan tahunan, laporan bulanan/tahunan
perusahaan, studi literature, jurnal ilmiah hasil penelitian, artikel atau majalah yang berkaitan
dengan praktek kerja ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Data Statistik Dinas Perkebunan Propinsi Bengkulu. 2012. Dinas Perkebunan Jambi.
Djoehana, Setyamidjaja.1992. Budidaya Kelapa Sawit. Yogyakarta : Kanisius
Hui, Y, H. 1996. Beiley Industrial Oil and Fat Product: Edible Oil and Fat Product Oils and
Oil Seed. Vol 2 Jhon Willey & Sons: New York
Loebis, Boyke. 1988. Pengawasan terhadap Efesiensi pengelolaan dan Mutu Minyak Sawit.
Buletin Perkebunan Medan, 19 (2)
M., Naibaho, Ponten.1996. Teknologi Pengelolaan Kelapa Sawit. Medan : Pusat Penelitian
Kelapa Sawit.
Risza,Suyatno.1995. Kelapa Sawit : Upaya Peningkatan Produktivitas. Yogyakarta : Kanisius
15