JUDUL
“PENGOLAHAN CRODE COCONUT OIL (CCO) KOPRA DARI
KEPULAUAN MENTAWAI KECAMATAN SIBERUT SELATAN
KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN
METODE PENGEPRESAN ”
Disusun oleh:
SYAHRUL RASID
No BP : 18180004
Syahrul rasid
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT SUMATERA TROPICAL SPICES
Nama Kegiatan : PROPOSAL PENELITIAN
Judul Laporan : PENGOLAHAN CRODE COCONUT OIL (CCO) KOPRA
DARI KEPULAUAN MENTAWAI KECAMATAN SIBERUT
SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENGEPRESAN
Disusun Oleh
Nama : Syahrul Rasid
No Bp : 18180004
Program Studi : Teknologi Industri Pertanian
Universitas : Universitas Dharma Andalas
Lokasi Pelaksanaan : KAMPUS UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS
Pembimbing 1 : SRI MUTIAR
Pembimbing 2 : Ruri wijayanti
Syahrul rasid
Menyetujui
Mengetahui
Ka.Prodi Teknologi Industri Pertanian
PENDAHULUAN
Minyak kelapa merupakan salah satu produk utama dari pengolahan daging kelapa melalui
proses ekstraksi kering dan basah. salah satu metodenya adalah dengan cara pengepresan
mekanis menggunakan Mesin Screw Press Oil. Pada proses pengepresan, ada banyak faktor
yang menyebabkan kehilangan minyak sehingga perolehan produk minyak menjadi lebih
sedikit. Pada penelitian ini ditujukan untuk diperolehnya hasil minyak kelapa maksimum
dengan mengamati faktor kondisi operasi selama proses pengepresan, seperti kecepatan putar
sekrup dan temperatur. Selanjutnya, diperoleh juga jumlah intensitas konsumsi energi dan
efisiensi menekan dalam proses produksi minyak kelapa dari bahan baku kopra
menggunakan Mesin Screw Press Oil. Metode penelitian dimulai dengan tahap persiapan
bahan dan tahap pengujian mesin dengan menganalisis intensitas energi dan efisiensi
pengepresan pada Mesin Pengepres Minyak Sekrup yang dibutuhkan dalam proses
pengepresan minyak kelapa dari kopra dalam hal hasil minyak kelapa yang dihasilkan.
Kelapa merupakan salah satu tanaman khas yang tumbuh di wilayah tropis. Pada daerah tropis,
kelapa dapat tumbuh dengan baik dan optimal karena kondisi lingkungannya sangat cocok untuk
tumbuh dan berkembangnya 2 AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research
tanaman tersebut. Tanaman kelapa memiliki banyak manfaat dan banyak produk unggulan ekspor yang
dihasilkan dari tanaman tersebut. Tiga bentuk yang paling penting dari konsumsi buah kelapa adalah
kelapa segar, minyak kelapa dan kelapa kering. Minyak kelapa merupakan bentuk penting dari konsumsi
kelapa dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sehingga dapat dijadikan alasan utama menjadikan kelapa
sebagai komoditas yang komersil. Produksi kelapa Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di
dunia dengan produksi sebesar 18,30 juta ton per tahun serta pangsa pasarnya sebesar 30,24% dari
produksi kelapa dunia (FAOSTAT, 2014).
Kontribusi dari komoditas CCO terhadap ekspor kelompok hasil industri pengolahan kelapa/kelapa
sawit terhadap total ekspor hasil industri Indonesia tahun 2014 berada pada urutan kelima besar setelah
CPO, minyak goreng sawit, margarine dan olein (Kementerian Perindustrian, 2016). Letak geografis
Indonesia sebagai negara tropis menjadikan suatu keunggulan bagi pengembangan komoditas CCO,
karena bahan baku kelapa yang melimpah. Potensi perluasan lahan perkebunan kelapa sebesar 10,70
juta hektar masih bisa dilakukan yang letaknya di Papua, Kalimantan, dan Riau (Abdurahman dan
Mulyani, 2003).
Tren back-to-nature pada sektor industri menjadi peluang pasar bagi permintaan minyak kelapa dunia.
Saat ini, permintaan minyak nabati dunia masih didominasi oleh minyak kelapa sawit, rapeseed dan
kedelai. Isu lingkungan serta persaingan antara bahan makanan dan energi menjadi isu yang cukup
berpengaruh terhadap produksi minyak kelapa sawit dan kedelai dunia. Perluasan perkebunan kelapa
sawit yang berdampak pada pembukaan lahan hutan serta turunnya produksi kedelai menjadi hal yang
sangat diperhatikan oleh negara-negara pengimpor, sehingga izin negara eksportir kedua produsen
minyak nabati tersebut menjadi sangat ketat. Minyak kelapa (CCO) menjadi salah satu alternatif
penghasil minyak nabati yang ramah lingkungan dan tidak terlalu bersaing sebagai bahan makanan
pokok
Permintaan impor komoditas CCO terbesar saat ini yaitu Uni Eropa, Amerika Serikat, China dan
Malaysia (Gambar 2). Produk CCO digunakan sebagai bahan baku industri farmasi, pembuatan sabun,
kosmetik, bahan bakar biodiesel, dan lain-lain serta bahan baku untuk industri pangan. Perkiraan
permintaan minyak nabati dunia akan tumbuh sebesar 3% pada tahun 2016/2017 termasuk permintaan
minyak kelapa (USDA, 2016). Peningkatan permintaan minyak nabati dunia dipicu oleh permintaan dari
China dan negara-negara maju lainnya. Peningkatan permintaan tersebut dipicu juga oleh
bertambahnya populasi dan pertumbuhan GDP negara maju sebagai konsumen. Minyak kelapa yang
digunakan sebagai bahan baku industri pengolahan yang digunakan oleh masyarakat banyak akan selalu
dibutuhkan. Kandungan aktif yang terdapat pada minyak kelapa seperti Tocopherols, Phytosterols, dan
Polyphenols menjadikannya sebagai minyak yang sering digunakan sebagai bahan campuran makanan,
obat dan kosmetik karena sangat bermanfaat bagi kesehatan dan perawatan kulit (Carandang, E.V, 2008
dan Marina, et. al., 2009).
Crude Coconut Oil atau minyak kelapa murni terbuat dari daging kelapa segar. Prosesnya
semua dilakukan dalam suhu relatif rendah. Daging buah diperas santannya. Santan ini diproses
lebih lanjut melalui pemanasan dengan suhu relatif rendah, fermentasi, pendinginan,
penambahan enzim, tekanan mekanis atau sentrifugasi.
Crude Coconut Oil atau CNO, singkatnya, umumnya dikenal sebagai "minyak kelas industri."
Awalnya, CNO adalah produk high end yang berasal dari proses ekstraksi minyak dari kopra.
Ekstraksi minyak membutuhkan penggunaan tekanan dan panas. Tujuannya adalah untuk
memurnikan dan menghilangkan kotoran serta kontaminan. Setelah ekstraksi, Kopra dapat
mencapai kadar air yang sesuai yaitu 6-8%.
Asam Lemak Bebas (AFLN) dalam minyak kelapa dapat mencapai persentase lebih dari 0,1%.
Oleh karena itu, tidak dapat segera dikonsumsi oleh orang-orang. Dianjurkan untuk
menggunakan minyak kelapa mentah hanya untuk konsumsi eksternal. CNO - Crude Coconut
Oil (minyak kelapa mentah yang diekstrak dari bahan baku kopra) benar-benar bagus untuk
pelumasan dan tujuan pelembab karena persentase tingkat kelembaban. Crude Coconut Oil
memiliki kualitas menjadi ringan ketika diaplikasikan pada kulit. Ini juga memiliki atribut
menjadi lembut di permukaan. Ini juga dapat digunakan sebagai larutan pembersih dan lapisan
tabir surya. Oleh karena itu, sering digunakan sebagai sumber daya mentah untuk oleokimia,
produksi sabun, sampo, dan produk kosmetik.
Minyak kelapa juga memiliki kualitas lemak jenuh yang tinggi. Ini mengoksidasi lebih stabil
daripada minyak nabati lainnya, itu sebabnya tidak mudah merusak. Tapi, tanpa pemurnian,
seperti situasi dengan minyak kelapa mentah, umur simpan minyak lebih rendah. Naungan dan
bau minyak kelapa yang tidak dimurnikan juga membuatnya tidak pantas digunakan dalam
produk kecantikan atau makanan. Ini memiliki beberapa kegunaan yang menguntungkan untuk
bisnis non-makanan. Minyak kelapa mentah terdiri dari sejumlah kecil serat mentah dan bahan
jejak seperti besi, timbal, dan tembaga. Ini berakar pada asam laurat, yang digunakan sebagai
agen antimikroba dalam beberapa produk serupa.
Sebelumnya, Crude Coconut Oil telah digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel dalam
sejumlah penelitian. Penelitian lebih lanjut juga sedang dilakukan untuk belajar sebanyak
mungkin tentang kemampuan minyak kelapa sebagai bensin untuk produksi energi. Kami juga
melirik ke depan untuk cara-cara kreatif menggunakan minyak kelapa mentah berdasarkan
penelitian dan pengembangan di masa depan.
Pada proses ini, kopra yang sudah benar-benar kering kemudian dipanaskan berulang kali
menggunakan mesin khusus. Pemanasan ini dilakukan untuk mengendapkan getah dan berbagai
senyawa logam atau kotoran yang masih terkandung pada kopra.