Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI BAHAN DAN PRODUKSI PAKAN

“PEMBUATAN MINYAK KELAPA”

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Nilai Praktikum Teknologi Bahan dan
Produski Pakan

Oleh :
AGNES THERESA NAKAS
I1B118038

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang memiliki lahan tanaman kelapa terbesar di dunia

dengan luas area 3,88 juta hektar dan memproduksi kelapa 3,2 juta ton setara kopra. Selama 34

tahun, luas tanaman kelapa meningkkat 1, 66 juta hektar pada tahun 1969 menjadi 3,89 juta

hektar pada tahun 1969 menjadi 3,89 juta hektar pada tahun 2005. Meskipun luas areal

meningkat, namun produktivitas pertanaman cenderung ssemakin stabil dan menurun

diversifikasi produk olahan antara lain oleo kimia, desiccated coconut, virgin oil, nata de coco,

dan lain-lain. Minyak kelapa memiliki keunggulan dibanding minyak nabati lain, yaitu

kandungan asam lauratnya yang tinggiyaitu sekitar 50–53% (Anonim, 2009; Witono dkk., 2007).

Virgin Coconout Oil (VCO) merupakan minyak kelapa yang dihasilkan dari permurnian

santan kelapa dengan metode tertentu untuk memisahkan unsure-unsur kimiawi secara bertahap

(Silaban, 2014).

Pembuatan minyak dapat dilakukan dengan cara basah atau kering. Pada umumnya di

masyarakat, pembuatan minyak kelapa dilakukan secara tradisional. Namun, pemanasan yang

tinggi pada cara tradisional dapat mengubah struktur minyak dan menghasilkan warna minyak

kurang baik, serta menyebabkan minyak mudah tengik (Anonim, 2014).

Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan minyak kelapa murni adalah kelapa dalam

atau kelapa lokal. Pembuatan minyak kelapa dapat dilakukan dengan cara basah atau cara kering

(Winarno, 2006). Pembuatan minyak kelapa dengan cara kering yaitu dengan mengeringkan

daging buah kelapa melalui pemanasan minimum kemudian melakukan penekanan (pres) secara

mekanik terhadap buah kering. Melalui cara ini rendemen minyak kelapa yang diperoleh rendah

dan biasanya sanitasi pengeringan kopra kurang sehingga kopra dapat ditumbuhi jamur yang
akan akibatnya minyak tidak bisa langsung dikonsumsi. Agar dapat dikonsumsi, minyak kelapa

tersebut harus melalui beberapa proses seperti : pemurnian (refined), pemutihan (bleaching),

penghilangan aroma (deodorized).

Oleh karena itu, praktikum mengenai pembuatan minyak kelapa penting untuk dilakukan,

agar mahasiswa mengetahui bagaimana cara membuat minyak kelapa yang baik dengan cara

pengolahan yang benar agar menghasilkan struktur minyak dan warna pada minyak kelapa yang

baik dan berkualitas serta mengetahui manfaat minyak kelapa sebagai bahan pakan alternatif.

B. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan minyak

kelapa serta kandungannya yang bermanfaat.

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah untuk meningkatkan kemampuan praktikan

untuk dapat mengetahui proses pembuatan minyak kelapa serta kandungannya yang bermanfaat

dan dapat mengaplikasinya.


II. METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Adapun Alat dan Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam Praktikum


No. Alat dan Bahan Satuan Kegunaan
1. Alat :

- Wadah - Sebagai wadah air Santan

- Wajan - Untuk memanaskan santan

- Saringan - Menyaring minyak kelapa

- Kompor - Untuk mencairkan Santan

- Lemari Pendingin - Sebagai tempat untuk mendinginkan Santan

- Spatula - Untuk mengaduk santan

- Sendok - Sebagai alat untuk menuang minyak kelapa

- Wadah pengukur - Sebagai wadah minyak kelapa

2. Bahan :

- Santan kg Sampel Yang Diamati

B. Prosedur Kerja

1. Langkah pertama yang dilakukan adalah menuangkan santan yang telah disiapkan ke dalam

wadah, kemudian santan di simpan diruangan terbuka selama 15 jam

2. Setalah langkah pertama dilakukan kemudian langkah kedua memindahkan santan tersebut ke

dalam lemari pendingin selama 15 jam


3. Sesudah di dinginkan selama 15 jam kemudian masuk ke langkah 3 yaitu pemanasan.

4. Mengambil bagian santan yeng mengeras, kemudian masukkan ke dalam wajan yang telah

disiapkan

5. Menyalakan kompor untuk tahap pemanasan

6. Kemudian panaskan seperlunya hingga sari santan yang keras berubah menjadi cair sambil

terus diaduk

7. Sesudah dipanaskan, minyak yang telah jadi kemudian disaring ke dalam wadah pengukur.

8. Minyak kelapa siap untuk digunakan


III. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah

1. Minyak kelapa memiliki sekitar 85 persen lemak jenuh yang mengandung asam laurat. Asam

laurat berfungsi sebagai penunjang pertumbuhan probiotik di dalam saluran pencernaan dan

berfungsi melawan bakteri jahat.

2. Minyak kelapa merupakan sumber minyak paling baik dalam pakan dibandingkan minyak

ikan dan minyak jelatah. Minyak kelapa banyak mengandung lemak yang menjadi sumber

energy bagi ikan dan harus tersedia dalam pakan. Jika kandungan lemak tidak mencukupi

kebutuhan ikan maka energi diambil dari protein sehingga akan menghambat pertumbuhan.

3. Minyak kelapa bisa dijadikan sebagai bahan alternatif pembuatan pakan karena pemberian

pakan dengan menggunakan bahan dari minyak kelapa menghasilkan pertumbuhan terbaik pada

ikan yaitu laju pertumbuhan harian, kelangsungan hidup, retensi lemak dan efisiensi pakan.

Minyak kelapa merupakan minyak nabati mengandung asam lemak tak jenuh yang memiliki

rantai karbon yang panjang sehingga pakan lebih mudah terserap oleh tubuh dan energy yang

dihasilkan dapat digunakan untuk beraktifitas.

4. Oleh karena itu, protein dalam pakan tersebut dapat digunakan untuk pertumbuhan secara

optimal. Hal ini sesuai dengan pernyataan Goddard (1996) bahwa asam lemak tak jenuh dapat

bermanfaat bagi ikan karena ikatan kimia pada ikatan rantai karbon panjang sehingga sulit untuk

diputus-putus dan sulit untuk didenaturasi.


B. Saran

Saran pada pengamatan ini adalah mahasiswa semakin banyak mencari informasi tentang

manfaat dari minyak kelapa dan cara mengelolah minyak kelapa yang bisa dimanfaatkan bagi

kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA

Andaka, Ganjar., Arumsari, Sentani. 2016. Pengambilan Minyak Kelapa Dengan Metode

Fermentasi Menggunakan Ragi Roti. Jurnal Teknik Kimia. Vol. 10(2). Hal. 65-70

Dwijayanti, Khusna., Darmawanto, Eko., Umam, Khotibul. 2018. Penerapan Pengolahan Kelapa

Menjadi Minyak Murni (VCO) Menggunakan Teknologi Pemanas Buatan. Journal of

Dedicators Community UNISNU JEPARA. Vol. 2(1).

Permatasari, Ide., Anggraeni, Sulistia., Rahmatia, Fristy.,dkk. Pengaruh Berbagai Sumber

Minyak Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila Oreochromis niloticus

Silaban, Ramlan., Hutapea, Vivi., dkk. PEMBUATAN MINYAK KELAPA MURNI (Virgin

Coconut Oil, VCO) MELALUI KOMBINASI TEKNIK FERMENTASI DAN

ENZIMATIS MENGGUNAKAN GETAH PEPAYA.

Widiandari, Tri., Purwanto., Hardjono, Suko., dkk. 2012. UPAYA PENINGKATAN

KUALITAS MINYAK KELAPA YANG DIBUAT DARI Cocos nucifera L

DENGAN BERBAGAI METODE KIMIAWI DAN FISIK. Vol. 1(1).


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai