Farida 4022022012
Jumria 4022022027
Ningsa 4022022044
Sarina 4022022061
Unun Khairunnisa 4022022068
Yuspira 4022022073
PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI
POLITEKNIK BOMBANA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya laporan yang berjudul “pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO)
dengan metode penggaraman”.Penulisan laporan ini merupakan salah satu tugas
yang diberikan dalam mata kuliah Teknologi Oleo Kimia.
Dalam penulisan laporan ini saya merasa banyak kekurangan baik pada teknik
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan
pembuatan laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini saya menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporan
ini, khususnya kepada Dosen kami Ibu Shabriyani Hatma, S.T., M.T. yang telah
memberikan tugas laporan dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas laporan ini.
Demikian semoga laporan praktikum ini bisa diterima sebagai ide atau gagasan
yang menambah pengetahuan dan dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
JUDUL..................................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................
2.1 Dasar Teori.............................................................................................
2.2 Kelapa....................................................................................................
2.3 Minyak Kelapa Murni............................................................................
2.4 Pembuatan minyak kelapa dengan metode penggaraman......................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................
3.1 Waktu Dan Tempat...............................................................................
3.2 Alat Dan Bahan.....................................................................................
3.2.1 Alat .............................................................................................
3.2.2 Bahan...........................................................................................
3.4 Prosedur Kerja........................................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................
4.1 Hasil.......................................................................................................
4.2 Pembahasan............................................................................................
BAB V PENUTUP...............................................................................................
5.1 Kesimpulan...........................................................................................
5.2 Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tanaman kelapa (cocos nucifera) merupakan salah satu tanaman industri yang
memegang peranan penting bagi kelangsungan bangsa Indonesia. Kelapa merupakan
salah satu komoditas perkebunan selain kakao, kopi, sawit, vanili, dan lada.
Komoditas ini telah lama dikenal dan hampir ditanam diseluruh Indonesia, terutama
di daerah pantai, sentr produksinya menyebar di Sumatra, jawa Sulawesi, NTT dan
Maluku.
Bagian utama kelapa yang dimanfaatkan adalah daging buah kelapa. Umunya
daging kelapa hanya dimanfaatkan untuk membuat kopra, padahal buah kelapa dapat
dimanfaatkan berbagai macam produk. Oleh karena itu, perlu dilakukan diversifikasi
produk kelapa menjadi produk lain yang memiliki nilai jual tinggi. Salah satu produk
diversifikasi dari nuah kelapa adalah minyak kelapa murni atau VCO.minyak kelapa
merupakan bagian paling berharga dari buah kelapa. Kandungan minyak pada daging
buah kelapa tua sebanyak 34,7%. Minyak kelapa digunakan sebagai bahan baku
industri atau sebagai minyak goring. Minyak kelapa sebagai minyak goring yang
biasanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, berfungsi sebagai penghantar panas
dalam penggorengan dan menambah nilai gizi dalam bahan pangan (Tanasale, 2013).
Indonesia sebagai Negara kepulauan terbesar memiliki kebun kelapa terluas di
dunia dengan luas areal sebesar 3.654,478 Ha atau setara dengan 30% dari total luas
perkebunan kelapa di dunia. Sayangnya, ekspor Indonesia masih dalam bentuk
minyak kelapa biasa, sementara Filipina sudah mulai menjangkau dunia dengan VCO
yang dikenal dengan virgin coconut oil (VCO). Namun, masih kurangnya
diversifikasi yang dapat dilakukan petani kelapa membuatnya lambat berkembang.
Padahal, harga VCO yang tiga kali lipat dari minyak kelapa biasa membuat minyak
ini potensial untuk dikembangkan di Indonesia (Ditjenbun, 2014).
VCO diolah dari daging buah kelapa segar dan proses pembuatannya dilakukan
pada suhu yang relative rendah. Beberapa metode saat ini banyak digunakan dalam
pembuatan VCO adalah : metode pemanasan bertahap, metode pemancingan minyak
dan metode fermentasi. Metode pemanasan bertahap dilakukan dengan memansakan
santan pada suhu < 90 ºC kemudian minyak yang diperoleh dipanaskan kembali
dengan suhu rendah (< 60 ºC). Metode pemancingan minyak dilakukan dengan
menambahkan minyak pancing ke dalam santan dengan perbandingan tertentu.
Metode fermentasi dilakukan dengan menambahkan ragi ke dalam santan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara proses pembuatan minyak vco dengan metode
penggaraman?
2. Bagaimana cara mengetahui kandungan apa saja yang terdapat dalam vco
dengan metode penggaraman?
1.3 Tujuan
1. Mampu mengetahui cara pembuatan minyak vco dengan metode
penggaraman.
2. Mampu mengetahui kandungan apa saja yang terdapat dalam vco dengan
metode penggaraman.
1.4 Manfaat
Ada pun manfaat dalam proses pembuatan Virgin Cocont Oil (VCO) yaitu
dapat mengetahui kandungan – kandungan yang ada dalam VCO dan dapat mengatasi
penyakit. Virgin Coconut Oil (VCO) selain untuk menggoreng juga berfungsi
membantu mencegah penyakit jantung, kanker, diabetes, memperbaiki pencernaan,
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah infeksi virus HIV, dan SARS. VCO
juga berisi bebrapa senyawa yang berguna bagi tubuh diantaranya asam lambung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Indonesia yang merupakan negara tropis dengan banyaknya pulau merupakan
negara produsen kelapa utama di dunia. Hal ini terjadi karena kelapa umumnya
tumbuh di kawasan pantai. Hampir di semua provinsi di Indonesia dapat dijumpai
tanaman kelapa yang pengusahannya berupa perkebunan rakyat. Pohon kelapa sering
disebut pohon kehidupan karena sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia di
seluruh dunia. Hampir semua bagian kelapa tanaman kelapa memberikan
manfaat bagi manusia. Beberapa jenis produk kelapa antara lain santan, gula,
air kelapa segar, lidi, janur, dan daging kelapa (Rindengan, B dan Hengky,
N ,2006).
Pada saat ini telah dikembangkan berbagai cara pengolahan minyak
kelapa seperti pengasaman, penambahan minyak (pancingan), penambahan garam
(penggaraman), pemanasan, dan lain sebagainya. Pembuatan VCO dengan
menggunakan metode pemanasan, metode pengasaman, metode pancingan pernah
dilakukan dengan peneliti lain, sehingga pada penelitian ini dilakukan
pembuatan VCO dengan metode penggaraman yang menggunakan garam Calcium
Chloride (CaCl2) agar dihasilkan virgin coconut oil (VCO) yang sesuai dengan
standar Indonesia.
2.2 Kelapa
Kelapa adalah salah satu jenis tanaman yang termasuk ke dalam suku
pinang-pinangan (arecaceae). Semua bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan, mulai
dari bunga, batang, pelepah, daun, buah, bahkan akarnya pun dapat dimanfaatkan.
Batang pohon kelapa merupakan batang tunggal, tetapi terkadang dapat bercabang.
Tinggi pohon kelapa dapat mencapai lebih dari 30 m.
Daun kelapa tersusun secara majemuk, menyirip sejajar tunggal, berwarna
kekuningan jika masih muda dan berwarna hijau tua jika sudah tua.Tumbuhan ini
diperkirakan berasal dari pesisir Samudera Hindia di sisi Asia, namun kini telah
menyebar luas di seluruh pantai tropika dunia. Akar kelapa merupakan akar serabut,
tebal dan berkayu yang berkerumun membentuk bonggol. Bunganya
merupakan bunga majemuk dan buahnya berukuran besar dengan diameter kira-
kira 10-20 cm.
Air Kelapa Muda sangat baik untuk dikonsumsi, selain dapat menghilangkan
dahaga di saat kehausan, air kelapa muda memiliki banyak khasiat bagi
kesehatan tubuh. Produk kelapa yang paling berharga adalah minyak kelapa,
yang dapat diperoleh dari daging buah kelapa yang segar atau dari kopra. Pada
dasarnya dikenal dua varietas kelapa, yaitu varietas Nana yang umum disebut kelapa
genjah dan varietas Typica yang umum disebut kelapa dalam. Kelapa genjah
berdasarkan sifatnya dibagi 5 yaitu: kelapa gading, kelapa raja, kelapa
puyuh, kelapa raja malabar, kelapa hias. Kelapa dalam berdasarkan sifatnya
dibagi 6 yaitu: kelapa hijau, kelapa merah, kelapa manis, kelapa bali, kelapa kopyor,
kelapa lilin.
Daging buah adalah jaringan yang berasal dari inti lembaga ynag
dibuahi sel kelamin jantan dan membelah diri. Daging buah kelapa berwarna
putih, lunak, dan tebalnya 8-10 mm, umumnya semakin tua buah kelapa
akan mempunyai daging buah yang semakin tebal. Daging buah ini merupakan
sumber protein yang penting dan mudah dicerna.
2.3 Minyak Kelapa Murni
Minyak kelapa murni atau bahasa ilmiahnya virgin coconut oil adalah
minyak yang berasal dari sari pati kelapa, diproses secara higienis lewat
pemanasan minimal dan tanpa proses permurnian kimiawi. Dilihat dari
warnanya, minyak kelapa murni jauh lebih bening seperti air mineral. Selain itu
kadar air dan asam lemak bebasnya kecil, serta kandunganasam lauratnya tinggi.
Minyak kelapa murni mengandung anti oksidan bebas sehingga mampu menjaga
kekebalan tubuh.
Proses pembuatan minyak kelapa murni ini sama sekali tidak
menggunakan pelarut minyak. Dari proses seperti ini, rasa minyak yang dihasilkan
lembut dengan bau khas kelapa yang unik. Jika minyak membeku, warna minyak
kelapa ini putih murni. Sedangkan jika cair, VCO tidak berwarna (bening).
Minyak kelapa murni tidak mudah tengik karena kandungan asam lemak
jenuhnya tinggi sehingga proses oksidasi tidak mudah terjadi. Namun, bila
kualitas VCO rendah, proses ketengikan akan berjalan lebih awal. Hal ini
disebabkan oleh pengaruh oksigen, keberadaan air, dan mikroba yang akan
mengurangi kandungan asam lemak yang berada dalam VCO menjadi komponen
lain.
Secara fisik, VCO harus berwarna jernih. Hal ini menandakan bahwa di
dalamnya tidak tercampur oleh bahan dan kotoran lain. Apabila didalamnya
masih terdapat kandungan air, biasanya akan ada gumpalan berwarna putih
Keberadaan air ini akan mempercepat proses ketengikan. Selain itu, gumpalan
tersebut kemungkinan juga merupakan blondo yang tidak tersaring semuanya.
Kontaminasi seperti ini secara langsung akan berpengaruh terhadap kualitas
VCO.
Apabila didalam VCO terdapat kontaminan maka kualitas VCO
akan menurun, karena kontaminan tersebut bisa menyebabkan kandungan asam
lemak pada VCO menurun atau berubah menjadi komponen yang dapat
menurunkan kualitas VCO. Virgin coconut oil mengandung asam lemak jenuh
rantai sedang dan pendek yang tinggi, yaitu sekitar 92%. Sifat istimewa ini
membuat minyak kelapa menjadi lebih baik dari minyak goreng lainnya. Asam
lemak jenuh rantai sedang pada minyak kelapa tidak menimbulkan
penyakit karena mudah diserap tubuh dan cepat diubah menjadi energi. Dengan
struktur kimia asam lemak jenuh yang tidak memiliki ikatan rangkap maka
minyak kelapa relatif lebih tahan terhadap panas, cahaya, dan oksidasi sehingga
memiliki daya simpan yang lama.
2.4 Pembuatan Minyak Kelapa Murni dengan Penggaraman
Membuat VCO tidak sesulit yang dibayangkan. Bahkan, teknologi pembuatan
VCO telah dilakukan oleh nenek moyang kita secara turun-menurun. Namun,
cara tradisional perlu dibenahi agar kualitas VCO yang dihasilkan lebih baik.
Disamping teknologi yang diterapkan sangat sederhana, bahan baku pun tersedia
melimpah di Indonesia. Oleh karenanya pembuatan VCO sangat memungkinkan
untuk diterapkan oleh petani di pedesaan sekalipun.
Kandungan kimia yang paling utama dalam sebutir kelapa yaitu
air, protein, dan lemak. Ketiga senyawa tersebut merupakan jenis emulsi
dengan protein sebagai emulgatornya. Emulsi adalah cairan yang terbentuk
dari campuran dua zat atau lebih yang sama, dimana zat yang satu terdapat
dalam keadaan terpisah secara halus atau merata didalam zat yang lain.
Sementara yang dimaksud dengan emulgator adalah zat yang berfugsi untuk
mempererat emulsi tersebut. Dari ikatan tersebut protein akan mengikat butir-butir
minyak kelapa dengan suatu lapisan tipis sehingga butir-butir minyak tidak
akan bisa bergabung, demikian juga dengan air. Emulsi tersebut tidak akan
pernah pecah karena masih ada tegangan muka protein air yang lebih kecil dari
protein minyak (Alamsyah, 2005).
Minyak kelapa (VCO) baru bisa keluar jika ikatan emulsi tersebut
dirusak. Untuk merusak emulsi tersebut banyak sekali cara, yaitu dengan
sentrifugasi, pengasaman, penggaraman, dan enzimatis. Masing-masing cara
tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.
Metode penggaraman dilakukan dengan tujuan untuk pemecahan sistem emulsi
santan dengan pengaturan kelarutan protein didalam garam. Protein yang terdapat
didalam santan akan larut dengan adanya penambahan garam (salting in), akan
tetapi pada kondisi tertentu kelarutan protein akan turun seiring dengan
peningkatan konsentrasi garam. Dengan penurunan tingkat kelarutan protein
diikuti dengan pengikatan molekul-molekul air oleh garam tersebut,
yang selanjutnya juga terjadi pemisahan antara cairan minyak dengan air (salting
out). Metode pembuatan minyak kelapa dengan cara penggarman
dilakukan dengan menambahkan larutan garam pada krim santan yang telah
diperoleh dari tahap awal pembuatan minyak. Garam digunakan sebagai perusak
kestabilan emulsi.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu Dan Tempat
Telah dilaksanakan praktikum pembuatan minyak vco dengan metode
penggaraman pada hari senin 24 juli 2023 bertempat dilaboratorium idustri, kampus
politeknik bombana, kelurahan poea, kecematan rumbia tengah, kabupaten bombana,
provinsi Sulawesi tenggara.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
Parut kelapa
Baskom
Toples
Penyaring
Gelas kimia 500 ml
3.2.2 Bahan
Kelapa 10 buah
Garam
Air
3.3 Prosedur Kerja