Anda di halaman 1dari 13

PROSES PEMBUATAN VIRGIN COCONUT

OIL (VCO) SECARA SENTRIFUGASI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Organik


Dosen Pengampu: Sperisa Distantina

MAKALAH

Disusun Oleh:
Candra Abimanyu (I0516010)
Cariessa Salsanofa H.D. (I0516011)
Charina Permatasari (I0516012)
Della Intania Putri N. (I0516013)
Devaliandra Ramadhana (I0516014)
Winda Permata Hati (I0516044)

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
PROSES PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DARI
KELAPA
Candra Abhimanyu., Cariessa Salsanofa H.D., Charina Permatasari, Della Intania
Putri N., Devaliandra Ramadhana., Winda Permata Hati
e-mail: abimanyuc21@gmail.com

I. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara tropis dan produsen kelapa utama di dunia.


Hampir di semua propinsi di Indonesia dijumpai tanaman kelapa yang
perusahaannya berupa perkebunan rakyat. Hal ini merupakan peluang untuk
mengembangkan kelapa menjadi aneka produk yang bermanfaat.
Pohon kelapa sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia karena hampir
semua bagian kelapa dapat dimanfaatkan. Buah kelapa yang terdiri atas sabut,
tempurung, daging buah, dan air kelapa dapat menghasilkan produk industri
sebagai berikut:
1) sabut kelapa dapat dimanfaatkan sebagai keset, sapu, dan matras
2) tempurung kelapa dapat dimanfaatkan dalam pembuatan karbon aktif dan
kerajinan tangan
3) batang kelapa dapat menghasilkan bahan-bahan bangunan baik untuk kerangka
maupun dinding dan atap
4) daun kelapa dapat diambil lidinya yang dapat dipakai sebagai sapu, serta
barang-barang anyaman
5) daging buah dapat dipakai sebagai bahan baku untuk menghasilkan kopra,
minyak kelapa, coconut cream, dan santan
6) air kelapa dapat dipakai untuk membuat cuka dan nata de coco. Santan adalah
cairan yang diperoleh dengan melakukan pemerasan terhadap daging buah
kelapa parutan.
Santan merupakan bahan makanan yang digunakan untuk mengolah
berbagai masakan yang mengandung daging, ikan, dan ayam serta berbagai kue,
es krim, dan gula-gula. Selain itu, kelapa juga menghasilkan produk olahan yang
populer belakangan ini, yaitu minyak kelapa murni atau yang lebih dikenal
dengan Virgin Coconut Oil (VCO).
Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan modifikasi proses pembuatan
minyak kelapa sehingga menghasilkan produk dengan kadar air dan kadar asam
lemak bebas yang rendah, berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya
simpan yang cukup lama, yaitu lebih dari 12 bulan. Pembuatan minyak kelapa
murni memiliki banyak keunggulan, di antaranya tidak membutuhkan biaya yang
mahal, teknik pengolahan yang sederhana, dan penggunaan energi yang minimal.
Jika dibandingkan dengan minyak kelapa biasa (minyak kelapa kopra), minyak
kelapa murni memiliki kualitas yang lebih baik. Minyak kelapa kopra akan
berwarna kuning kecoklatan, berbau tidak harum, dan mudah tengik sehingga
daya simpannya tidak bertahan lama (kurang dari dua bulan). Dari segi ekonomi,
minyak kelapa murni memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan minyak
kelapa kopra sehingga studi pembuatan VCO perlu dikembangkan. VCO sangat
kaya akan kandungan asam laurat (laurat acid) yang berkisar antara 50-70 %. Di
dalam tubuh manusia, asam laurat akan diubah menjadi monolaurin yang bersifat
antivirus dan antibakteri.
Virgin Coconut Oil juga tidak membebani kerja pankreas serta mengatasi
masalah kegemukan/obesitas. Oleh karena itu, pembuatan minyak kelapa murni
ini dapat menjadi salah satu obat alternatif dan meningkatkan nilai ekonomi.

1. 2. Rumusan Masalah
1. Apakah itu VCO (Virgin Coconut Oil)?
2. Apa saja manfaat dari VCO?
3. Bagaimana persebaran industri VCO di Indonesia?
4. Bagaimana proses dalam pembuatan VCO?
5. Bagaimana kondisi proses dalam pembuatan VCO?

1. 3. Tujuan
1. Membuat minyak kelapa murni (VCO) dari daging buah kelapa
2. Menganalisis sifat fisis dan kimia yang terkandung dalam minyak kelapa
murni (VCO) yang dihasilkan
1. 4. Manfaat
1. Bagi Peneliti
Meningkatkan kemampuan dalam melakukan penelitian dan menganalisis
suatu bahan/produk
2. Bagi Bangsa dan Negara
Menjadi salah satu obat alternatif, meningkatkan produk olahan kelapa,
meningkatkan pendapatan atau perekonomian negara serta meningkatkan
nilai jual dari produk kelapa khususnya minyak kelapa murni (VCO)
3. Bagi Kemajuan IPTEK
Menjadi salah satu terobosan teknologi dalam mengolah kelapa

1.5. Daftar Industri VCO


1. CV Makmur Lestari : Yogyakarta
2. Filindo Raya : Yogyakarta
3. Narya Prima : Yogyakarta
4. PT Selaras Agro Lestari : DKI Jakarta
5. PT VICON International : DKI Jakarta
6. AXEFA VCO : Bogor, Jawa Barat
7. CV RETALINDO : Bandung, Jawa Barat
8. PT YGS AGRO : Cimahi, Jawa Barat
9. CV Tunggal Sejati : Bandung, Jawa Barat
10. CV Coconut Oil : Solo, Jawa Tengah
11. Fortunesia-VCO : Semarang, Jawa Tengah
12. CV Indo Global Biz : Malang, Jawa Timur
13. PT Kinarya Cipta Mitra : Malang, Jawa Timur
14. CV Minahasa Vegetable Oil : Manado, Sulawesi Utara
15. Globalindo Biz Agency (GBA) : Manado, Sulawesi Utara
II. PEMBAHASAN

A. Virgin Coconut Oil (VCO)


Virgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak kelapa murni yang diperoleh
dari kelapa yang sudah tua tanpa pemanasan. VCO mengandung 92% lemak
jenuh, 6% lemak mono tidak jenuh, dan 2% lemak poli tidak jenuh. Lemak
jenuh dalam VCO berupa asam lemak jenuh. Tingginya kandungan asam
lemak jenuh menjadikan VCO sebagai sumber saturated fat. Asam lemak
jenuhnya didominasi oleh Medium Chain Fatty Acid (MCFA). Persentase
MCFA pada VCO adalah 48% asam laurat, 8% asam kaprilat, 7% asam
kaprat, dan 0,5% asam kaproat, sedangkan menurut standart APCC,
komposisi asam lemak VCO terdapat dalam tabel berikut:

Asam Lemak Rumus Kimia Jumlah (%)

1. Asam lemak
jenuh (C5H11COOH) 0,4 – 0,6
Asam kaproat (C7H15COOH) 5,0 – 10,0
Asam kaprilat (C9 H19COOH) 4,5 – 8,0
Asam kaprat (C11H23COOH) 43,0 – 53,0
Asam laurat (C13H27COOH) 16,0 – 21,0
Asam miristat (C15H31COOH) 7,5 – 10,0
Asam palmitat (C17H35COOH) 2,0 – 4,0
Asam stearat

Asam lemak
tak jenuh
Asam oleat CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH
5,0 – 10,0
Asam linoleat CH2(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7
1,0 – 2,5
B. Manfaat VCO
VCO adalah minyak yang dihasilkan dari buah kelapa tua yang baru saja
dipetik. Berbeda dengan minyak kelapa biasa, VCO dihasilkan tidak melalui
penambahan bahan kimia ataupun proses yang melibatkan panas yang tinggi.
Selain warna dan rasa yang berbeda, VCO mempunyai asam lemak yang
tidak terhidrogenasi seperti pada minyak kelapa biasa. VCO menjadi populer
karena manfaatnya untuk kesehatan tubuh. Hal ini disebabkan VCO
mengandung banyak asam lemak rantai menengah (Medium Chain Fatty Acid
atau MCFA). Sifat MCFA yang mudah diserap akan meningkatkan
metabolisme tubuh. Penambahan energi yang dihasilkan oleh metabolisme ini
menghasilkan efek stimulasi dalam seluruh tubuh manusia sehingga
meningkatkan tingkat energi yang dihasilkan. MCFA yang paling banyak
terkandung dalam VCO adalah asam laurat (lauric acid).
Beberapa manfaaat VCO lainnya antara lain:
1) mampu mengatasi penyakit degeneratif, seperti diabetes melitus, jantung,
kegemukan (obesitas), osteoporosis, dan kolesterol
2) membasmi penyakit yang disebabkan oleh mikroba dan jamur, seperti
keputihan, influenza, herpes, cacar, dan HIV/AIDS karena bersifat
antimikroba
3) menghalau penyakit akibat radikal bebas
4) antikerut dan penuaan dini
5) menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak, meningkatkan
kecerdasan serta menambah daya tahan dan stamina tubuh
6) digunakan dalam pembuatan obat-obatan dan kosmetik

C. Proses Pembuatan VCO


VCO dibuat dari daging kelapa tua yang dihancurkan kemudian diambil
santannya. Santan merupakan suatu emulsi minyak dalam air dan protein
(berupa lipoprotein) berfungsi sebagai pengemulsi. Salah satu penyebab
hilangnya stabilitas protein adalah adanya pengadukan, pemanasan, atau
aktivitas mikroba. Hal ini berarti protein mengalami denaturasi sehingga
kelarutannya berkurang. Lapisan molekul protein bagian dalam yang bersifat
hidrofob berbalik ke luar, sedangkan bagian luar yang bersifat hidrofil terlipat
ke dalam. Hal ini menyebabkan protein mengalami koagulasi dan akhirnya
akan mengalami pengendapan sehingga lapisan minyak dan air dapat
terpisah.
Berbagai metode pembuatan VCO telah dikembangkan di antaranya:
1) Fermentasi
Buah kelapa yang telah diparut diberi air, kemudian parutan daging
diperas. Santan yang dihasilkan disaring dan ditampung dalam wadah
transparan lalu ditutup dan didiamkan. Satu jam berselang krim yang
terbentuk dipisahkan dari air. Setelah ditambahkan mikroba dan diaduk,
krim didiamkan selama 10 jam hingga menghasilkan minyak. Mikroba
membantu penggumpalan protein agar terpisah dengan minyak
2) Sentrifugasi
Pengolahan awalnya sama dengan cara fermentasi, hanya berbeda pada
teknik pengambilan minyaknya. Buah kelapa yang telah diparut diberi
air, kemudian parutan dagingnya diperas. Setelah dihasilkan santan,
kemudian disaring dan ditampung dalam wadah. Proses selanjutnya,
santan disentrifugasi sehingga menghasilkan tiga lapisan, yaitu lapisan
protein, air, dan minyak. Terbentuknya ketiga lapisan tersebut merupakan
pemanfaatan beda berat jenis komponen dalam santan. Lapisan atas yang
berupa minyak merupakan produk hasil yang diinginkan, yaitu VCO.
3) Pemanasan pada Suhu Rendah
4) Teknologi Membran

D. Tahapan Proses Pembuatan VCO


Teknologi pembuatan VCO dengan teknik sentrifugasi yaitu
menggunakan putaran mekanis. Proses sentrifugasi tidak memerlukan energi
yang besar dan prosesnya sederhana. Prinsip teknologi ini adalah
memisahkan air dengan minyak melalui pembentukan emulsi. Emulsi minyak
terjadi karena proses gravitasi dan putaran santan. Pembuatan VCO dengan
metode sentrifugasi harus menggunakan bahan baku kelapa yang benar-benar
tua, ciri-cirinya dengan semua kulit kelapa telah berwarna coklat tua. Selain
itu, untuk meningkatkan rendemen, buah kelapa yang telah dipanen disimpan
terlebih dahulu di tempat sejuk selama 2 - 4 minggu.
Tahapan proses pembuatan VCO dengan teknik sentrifugasi sebagai
berikut:
a. Penyiapan bahan baku
Bahan baku yang digunakan adalah kelapa tua untuk meningkatkan
rendemen. Buah kelapa tua memiliki ciri-ciri kulit kelapa berwarna
coklat tua. Buah kelapa yang telah dipanen disimpan terlebih dahulu di
tempat sejuk selama 2 – 4 minggu.
b. Pengupasan sabut kelapa
Proses ini terjadi pada Dehusking Machine.
c. Pemotongan buah kelapa
Proses ini terjadi pada Deshelling Machine. Buah kelapa yang telah
dibersihkan dari sabutnya dibelah/dipotong dengan mata pisau menjadi 4
– 6 bagian. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas saat
pengupasan daging kelapa.
d. Pengupasan Kulit Daging Kelapa
Proses ini terjadi pada Peeler Machine. Daging kelapa diserut agar
daging-dagingnya terlepas. Hal ini dilakukan agar VCO yang dihasilkan
berwarna bening. Kandungan karoten pada kulit daging buah kelapa
menyebabkan warna kuning pada minyak yang dihasilkan. Kesan VCO
yang terlanjur bening membuat warna kuning tidak menarik bagi
konsumen sehingga kulit daging buah kelapa dibuang.
e. Pencucian
Daging buah kelapa tua yang telah dipisahkan dari kulitnya dicuci
dengan air bersih yang telah dimasak atau dididihkan.
f. Pemarutan
Daging buah kelapa yang sudah dicuci kemudian diparut dengan mesin
parut dan ditampung dalam wadah stainless.
g. Pembuatan Santan
Mencampur ampas dengan air dengan perbandingan 1:2 untuk
selanjutnya diperas dengan alat penge-press santan yang terbuat dari
stainless.
h. Pemisahan Santan Prima (Kanil)
Mendiamkan santan selama 30 - 40 menit. Setelah + 40 menit, santan
prima (kanil) akan membentuk lapisan di atas air, kemudian dipisahkan
dengan membuang air di bawahnya melalui wadah berkeran. Proses
pemisahan berguna untuk mempercepat proses pengadukan dan
mengumpulkan protein dalam santan prima (kanil).
i. Sentrifugasi (Pengadukan)
Santan prima disentrifugasi selama 30-90 menit dengan putaran 500-
1000 rpm (tergantung kadar yang diinginkan) sehingga terbentuk emulsi
minyak dan diperoleh minyak mentah. Minyak mentah tersebut
kemudian diproses lebih lanjut untuk menghilangkan air di minyak
melalui penyaringan. Semakin lama dan besar kecepatan putaran,
semakin tinggi kadar VCO yang dihasilkan.
j. Pendiaman Selama 12 Jam
Pendiaman bertujuan untuk memberi waktu bagi gumpalan protein
terpisah dari air dan minyak. Selama pendiaman, molekul protein akan
bergabung satu sama lain dan memisahkan diri dari minyak dan air.
Protein berperan sebagai zat pengikat minyak dengan air dalam santan.
k. Pemisahan Minyak
Minyak akan mengendap di atas lapisan protein (blando) dan air. Minyak
berada pada lapisan atas karena berat jenisnya lebih kecil dari protein dan
air.
l. Penyaringan
Menggunakan kertas saring Whatman kasar dengan 5 kali penyaringan
yang disusun bertingkat. Penyaringan berfungsi untuk menyaring
partikel-partikel protein terbawa pada saat pemisahan minyak. Kertas
saring juga menurunkan kadar air pada VCO yang dihasilkan.
m. Pengemasan
VCO ditampung dalam wadah stainless, kemudian dikemas dalam botol
dan disegel. Proses ini terjadi pada Hopper.
Diagram Alir Proses Pembuatan VCO secara Sentrifugasi
III. PENUTUP

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:


1) Virgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak kelapa murni yang diperoleh dari
kelapa yang sudah tua tanpa pemanasan
2) Terdapat beberapa macam proses dalam pembuatan VCO:
a. Fermentasi
b. Sentrifugasi
c. Pemanasan pada Suhu Rendah
d. Teknologi Membran
3) Tahap pembuatan VCO dengan teknik sentrifugasi antara lain:
a. Penyiapan Bahan Baku
b. Pengupasan Sabut Kelapa
c. Pemotongan Buah Kelapa
d. Pengupasan Daging Buah
e. Pencucian
f. Pemarutan
g. Pembuatan Santan
h. Pemisahan Santan Prima (Kanil)
i. Sentrifugasi
j. Pendiaman
k. Pemisahan Minyak
l. Penyaringan
m. Pengemasan

IV. DAFTAR PUSTAKA

Faith, Keyes and Clark’s .1975. Industrial Chemical. New Jersey: A willey -
Interscience Publication.
Setiaji, B dan Surip Prayugo. 2006. Membuat VCO Berkualitas Tinggi, Penebar
Swadana. Jakarta.
Cristianti, Laras, dan Prakosa, Adi Hendra. 2009. Pembuatan Minyak Kelapa
Murni (Virgin Coconut Oil) Menggunakan Fermentasi Ragi Tempe.
Laporan Tugas Akhir Program Studi DIII Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret.
Surdianto, Y., Sutrisna, N., dan Rachman, Adetiya. 2015.Teknologi Pembuatan
Virgin Coconut Oil (VCO) dengan Metode Sentrifugasi. Publikasi Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat.
Hapsari, Nur, dan Welasih, Tjatoer. 2012. Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO)
dengan Metode Sentrifugasi. Jurnal Jurusan Teknik Kimia, Fakultas
Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim.
Sam. 2012. Formaldehyde from Methanol Process. Jurnal Inclusive Science and
Engineering.

Anda mungkin juga menyukai