Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL USAHA

PEMBUATAN VCO (Virgin Coconut Oil)


MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI

Dosen : Nurul Sya’bin, SSiT M.Kes

Oleh:

Kelompok 1
Anggota : 1. Eli Atikah (030620080)
2. Riah Siti Mariah (030620089)
3. Tuti Aditama (030620093)

KEWIRAUSAHAAN DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

UNIVERSITAS MEDIKA DRG. SUHERMAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih
dan izin-Nya sehingga proposal yang berjudul “Pembuatan VCO (Virgin Coconut
Oil) Menggunakan Metode Fermentasi” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu. Proposal ini disiapkan sebagai pemenuhan mahasiswa Program Studi S1
Kebidanan Institut Medika Drg. Suherman dari penugasan pada mata kuliah
Kewirausahaan dalam Praktek Kebidanan.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Nurul Sya’bin, SSiT M.Kes
selaku dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan dalam Praktek Kebidanan.
Seperti kata pepatah “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”, penulis menyadari bahwa
penyusunan proposal mini riset “Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil)
Menggunakan Metode Fermentasi” jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu penulis
mengharapkan kritik dan saran kepada para pembaca guna penyempurnaan
proposal ini selanjutnya.
Penulis berharap agar proposal ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi
pembaca sekalian.

Bogor, Juli 2021

Kelompok 1
DAFTAR ISI

Halaman Sampul....................................................................................................1

Kata Pengantar.......................................................................................................2

Daftar Isi.................................................................................................................3

Daftar Tabel............................................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................5
1.1 Latar Belakang....................................................................................................5
1.2 Visi Usaha..........................................................................................................6
1.3 Misi Usaha..........................................................................................................6

BAB II ANALISIS BISNIS


2.1 Profil Organisasi Bidang Usaha..........................................................................7
2.2 Manajemen dan Pengorganisasian......................................................................7

BAB III ANALISIS PEMASARAN


3.1 Analisis Pasar......................................................................................................8
3.2 Strategi Pemasaran..............................................................................................8

BAB IV ANALISIS PEMBUATAN


4.1 Alat dan Bahan....................................................................................................9
4.2 Cara Kerja...........................................................................................................9
4.2.1 Pembuatan Krim Santan..................................................................................9
4.2.2. Fermentasi dan Inkubasi.................................................................................9

BAB V ANALISIS KEUANGAN


5.1 Rencana Anggaran Biaya..................................................................................10

BAB VI ANALISIS RESIKO BISNIS.................................................................11

BAB VII KESIMPULAN.....................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Biaya Pembuatan VCO Metode Fermentasi.....................................14


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman kelapa (Cocos nucifera L) disebut tanaman serbaguna atau
tanaman yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Seluruh bagian kelapa dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, sehingga pohon ini sering disebut pohon
kehidupan (tree of life) hampir seluruh bagian dari pohon, akar, batang, daun dan
buahnya dapat dipergunakan untuk kebutuhan manusia sehari-hari. Buah kelapa tua
terdiri dari empat komponen utama, yaitu 35 % sabut, 12 % tempurung, 28 %
daging buah dan 25 % air kelapa. Salah satu olahan kelapa yang memiliki nilai
ekonomi yang tinggi adalah minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil) atau VCO.
Minyak kelapa (Cocos nucifera L) merupakan salah satu bahan pangan
yang banyak digunakan oleh berbagai lapisan manyarakat. Minyak kelapa
merupakan produk yang sangat penting dan digunakan secara luas baik untuk
mengolahmakanan maupun untuk industri farmasi dan kosmetik. Tetapi
belakangan, minyak kelapa mulai dijauhi masyarakat karana diduga dapat
menimbulkan penyakit seperti kolesterol dan penyakit kardiovaskuler lainnya.
Minyak Kelapa Virgin (VCO) mengandung aroma khas kelapa, asam lemak
bebas yang rendah (kurang dari 0,07 % sebagai asam larut), tanpa pemurnian
mengandung jumlah vitamin E yang maksium dan bebas dari kontaminasi
aflatoksin. VCO merupakan minyak stabil, minyak ini tidak rusak dengan adanya
panas serta tahan terhadap cahaya dan udara, mempunyai titik asap 198 derajat
Celcius dan mengandung vitamin E (tokoferol) yang berperan menjaga kestabilan
minyak dan melindungi dari ketegikan. Sifat VCO dapat disimpan dengan mudah
pada suhu kamar selama bertahun-tahun.
Pembuatan VCO yang paling sesuai diterapkan pada skala produksi Rumah
Tangga adalah metode fermentasi dengan menggunakan ragi roti. Selain prosesnya
mudah untuk dilakukan, biaya yang digunakan juga relatif lebih murah.
Mengekstraksi VCO secara fermentasi dilakukan menggunakan Saccharomyces
cerevisiae yang menghasilkan enzim secara langsung atau melalui mikroba
penghasil enzim protease yang dapat memecah ikatan protein dengan minyak pada
emulsi santan. Salah satu cara pembuatan minyak kelapa murni yang banyak
dilakukan saat ini adalah dengan fermentasi. Proses fermentasi dimaksud untuk
dapat mengekstrak minyak dari dalam santan. Untuk itu terlebih dahulu mengatur
kondisi awal sehingga proses fermentasi dapat berlangsung dengan sempurna.

1.2 Visi Usaha


1. Menjadi penghasil Virgin Coconut Oil terbaik.
2. Mengembangkan produk olahan minyak VCO agar banyak diminati
berbagai kalangan masyarakat Indonesia.

1.3 Misi Usaha


1. Melakukan kerja sama yang baik dengan pembudidaya kelapa dengan nilai
mutu dan ekonomis yang berkualitas baik.
2. Memberikan pelayanan maksimal pada konsumen sesuai permintaan pasar
atau pelanggan
3. Melakukan perbaikan produk untuk membuka lapangan pekerjaan
4. Menggunakan bahan baku yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia
BAB II
ANALISIS BISNIS

2.1 Profil Organisasi Bidang Usaha


1. Jenis Produk : Barang
2. Nama Komoditi : Virgin Coconut Oil
3. Nama Produk : Audrie’s Virgin Coconut Oil
4. Lokasi : Kp. Limo RT 003 RW 003, Desa Cibarusah Jaya,
Kec. Cibarusah, Kab. Bekasi, Jawa Barat.

Lokasi ini dipilih sebagai tempat usaha “Audrie’s Virgin Coconut Oil”
karena lokasi berada dipinggir jalan yang biasa masyarakat sekitar atau pendatang
lewati. “Audrie’s Virgin Coconut Oil” bekerjasama dengan klinik milik Bidan Tuti
Aditama. Samping klinik langsung terhubung dengan rumah yang juga milik Bidan
Tuti yang mana salah satu pendiri usaha ini bersama Bidan Eli dan Bidan Riah,
klinik ini berdekatan dengan beberapa perumahan yang mana banyak penduduknya
baik yang memiliki bayi ataupun tidak berobat ke klinik ini dan yang menjual
minyak VCO disekitar sangat jarang ditemukan. Lokasi ini akan menguntungkan
juga dalam strategi pemasaran karena nantinya produk dijual dan dipromosikan
juga di klinik ini, selain itu tempatnya juga yang sangat nyaman dan bersih.

2.2 Manajemen dan Pengorganisasian


3 tenaga kerja bidan terlatih yang telah bersertifikat yang mengerti soal
manfaat dan kegunaan minyak VCO bagi kesehatan masyarakat terutama bagi ibu
hamil dan bayi.
Asam laurat menjadikan VCO menjadi unik, karena kebanyakan minyak
tidak mengandung MCT. VCO mampu menambah kesehatan bagi tubuh serta
mudah dicerna. Kandungan antioksidan di dalam VCO juga sangat tinggi
diantaranya tokoferol dan betakarotin. Kandungan kimia yang paling utama (tinggi)
dalam sebutir kelapa yaitu air, protein dan lemak. Minyak kelapa tersusun dari 48%
asam lauric, 7% asam capric, 8% asam caprylic dan 0,5% asam caproic. VCO
banyak mengandung gumpalan protein kelapa yang mirip dengan susu formula
yang dapat digunakan untuk tambahan makanan khususnya pada anak-anak karena
mudah diserap oleh tubuh balita.
BAB III
ANALISIS PEMASARAN

3.1 Analisis Pasar


1. Target pasar berlokasi ditempat strategis karena berada tepat dipinggir jalan,
berdekatan dengan beberapa perumahan dan bergabung dengan klinik
Bidan Tuti Aditama.
2. Pesaing belum ditemukan sejauh ini, karena di era modern ini sangat
jarang ditemukan masyarakat yang masih mengolah VCO, hanya beberapa
dan itupun tidak banyak.
3. Target sasaran dalam usaha ini yaitu ibu hamil dan bayi yang mana produk
VCO ini akan sangat bermanfaat sekali.

3.2 Strategi Pemasaran


1. Pertama, ditentukan potensi pasar yang baik misalnya ibu-ibu. Untuk
menggarap potensi tersebut, pengenalan produk bisa dilakukan dengan
membagi brosur pada arisan ibu-ibu, menitipkan produk di warung-warung
belanja, toko-toko disertai brosur.
2. Potensi pasar yang lain misalnya penderita sakit, maka perlu dicoba
memasarkan produk di puskesmas, menitipkan di apotik, di tempat praktek
dokter, bidan dan tempat-tempat sejenis.
3. Untuk pemasaran yang lebih luas dilakukan penawaran bagi orang-orang
yang bersedia menjadi distributor terutama di daerah-daerah luar kota.
Pendekatan personal juga perlu dilakukan untuk menjelaskan tentang produk
dan manfaatnya
4. Melakukan promosi melalui jejaring social media dengan membuat akun
khusus penjualan, jika usaha sudah cukup sukses kami mengendorse
beberapa orang terkemuka.
BAB IV
ANALISIS PEMBUATAN

4.1 Alat dan Bahan


Peralatan yang digunakan adalah baskom, corong, saringan santan, kertas
saring, timbangan, selang plastik, pipet tetes, gelas ukur, batang pengaduk dan botol
ukuran 100 mL. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu kelapa, air, ragi roti, dan
cuka makanan.

4.2 Cara Kerja


Penelitian ini terdiri atas beberapa tahapan yaitu pembuatan santan dan
pembuatan VCO.

4.2.1 Pembuatan Krim Santan


Kelapa yang telah diparut disiram dengan air sebanyak 600 mL, kemudian
diperas hingga diproleh santan sebanyak 800 mL. Untuk memproleh hasil yang
maksimal, ampas yang diperoleh dapat disiram lagi dengan air kemudian diperas
kembali. Santan yang diperoleh dimasukkan kedalam stopels yang telah
dihubungkan dengan selang plastic pada bagian dasarnya. Menutup stoples yang
telah berisi santan dengan kertas agar tidak banyak terkontaminasi, kemudian
menyimpan selama 15-20 menit agar terjadi pemisahan antara air dan krim
santannya. Setelah air dan krim santan tampak terpisah. Membuang airnya melalui
selang pada bagian dasar stoples, sehingga tertinggal didalam stoples hanya krim
santannya saja.

4.2.2 Fermentasi dan Inkubasi


Menimbang krim santan yang diperoleh, kemudian menambahkan ragi roti
sebanyak 0.5 % dari berat krim santan tersebut, kemudian mengaduknya hingga
merata. Menutup dan menyimpan krim santan yang telah dikasih ragi didalam
ruang inkubasi dengan suhu 300C selama 24 jam. Selama inkubasi ini proses
fermentasi oleh ragi akan berlangsung. Setelah masa inkubasi mencapai 24 jam,
minyak yang terbentuk akan tampak berada dipermukaan. Kemudian memisahkan
minyak tersebut dari bahan-bahan lain yang mengendap dibawahnya. Setelah itu
memasukan minyak dalam stoples.
BAB V
ANALISIS KEUANGAN

5.1 Rencana Anggaran Biaya


Berikut ini analisis keuangan pembuatan VCO .
Tabel 1.1 Biaya Pembuatan VCO Metode Fermentasi

Ukuran Volume Harga Satuan Jumlah

Botol ukuran 100 ml 5 buah Rp. 2.500 Rp. 12.500

Gelas Ukur 2 Buah Rp. 5.000 Rp. 10.000


Saringan 1 Buah Rp. 3.000 Rp. 3.000
Corong 1 Buah Rp. 5.000 Rp. 5.000
Selang Plastik 2 Meter Rp. 2.000 Rp. 4.000
Baskom 2 Buah Rp. 5.000 Rp. 10.000
Parutan 1 Buah Rp. 15.000 Rp. 15.000
Kelapa 5 Buah RP. 8.000 Rp. 40.000
Ragi Fermipan 2 buah Rp. 2.500 Rp. 5.000

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa anggaran biaya yang dibutuhkan untuk
membuat minyak VCO total sebanyak 1200 mL yaitu sejumlah Rp. 104.500.
Minyak yang dihasilkan dari 1 buah kelapa bisa mencapai 600 mL yang kemudian
akan dikemas kedalam masing-masing botol berukuran 100 mL, sehingga 2 buah
kelapa menghasilkan minyak VCO sebanyak 12 botol. 1 botol berukuran 100 mL
dijual seharga Rp. 35.000. Sehingga 12 botol minyak VCO jika terjual habis bisa
menghasilkan sebesar Rp. 420.000, maka keuntungan yang didapat perhari sebesar
Rp. 315.000. Setiap hari minggu dan libur-libur nasional produksi diliburkan. Bila
dihitung keuntungan perbulan kira-kira Rp. 315.000 x 24 hari (sudah termasuk libur
nasional) = Rp. 7.560.000.
BAB VI
ANALISIS RESIKO BISNIS

Risiko usaha adalah sebuah tindakan yang dihubungkan dengan suatu


kemungkinan munculnya kerugian yang tak terduga dan memang tidak diharapkan
terjadi. Kemungkinan munculnya risiko pada bisnis memang bisa muncul dari
berbagai faktor seperti manajemen, sistem perusahaan serta strategi yang kurang
baik. Selain itu risiko pada sebuah usaha juga bisa muncul dikarenakan oleh faktor
individu maupun karyawan. Risiko bisnis juga dapat diartikan sebagai
ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dan dapat menyebabkan kerugian atau
kegagalan bisnis. Ketidakpastian menyulitkan perusahaan untuk mencapai target.
Ada 3 hal yang memang mempengaruhi risiko yang terjadi seperti yang
dikatakan oleh Abbas Salim, yaitu adanya ketidakpastian secara ekonomi atau bisa
disebut juga dengan economic uncertainly caused. Adanya ketidakpastian
disebabkan oleh alam, yang biasa disebut dengan istilah nature uncertainty caused.
Serta adanya ketidakpastian yang disebabkan oleh perilaku manusia atau dengan
istilah lain human uncertainly caused.
Resiko berbisnis minyak VCO yaitu jika pengolahannya tidak tepat akan
menyebabkan minyak VCO ketika jadi akan cepat tengik atau berbau. Namun,
kerentanan bisnis dapat menimbulkan sebuah upaya rangsangan riset berkelanjutan
agar potensi lokal berupa kelapa dan konsep produk sehat dapat terus berjalan,
termasuk juga riset pemasaran.
BAB VII
KESIMPULAN

Berdasarkan dari proposal usaha yang telah dibuat maka dapat kami
simpulkan bahwa:
1. VCO merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari kelapa tua segar
sebagai bahan baku dan diproses tanpa pemanasan atau dengan pemanasan
terbatas, bergizi tinggi dan mengandung 50-53% asam laurat.
2. VCO memiliki khasiat kesehatan salah satunya yaitu memperbaiki pencernaan
dan penyerapan vitamin-vitamin dan asam amino yang larut dalam lemak.
3. 3 tenaga kerja bidan terlatih yang telah bersertifikat yang mengerti soal manfaat
dan kegunaan minyak VCO bagi kesehatan masyarakat terutama bagi ibu hamil
dan bayi.
4. Lokasi usaha ini berada di Kp. Limo RT 003 RW 003, Desa Cibarusah Jaya,
Kec. Cibarusah, Kab. Bekasi, Jawa Barat.
5. Bila dihitung keuntungan perbulan kira-kira Rp. 315.000 x 24 hari (sudah
termasuk libur nasional) = Rp. 7.560.000 yang kemudian akan dibagi sama rata
kepada 3 tenaga kerja usaha ini.
DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, N.A. 2005. Pengenalan Virgin Coconut Oil. Jakarta. Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian
Jekti, D.S.D. A. Sukarso, dan D.A.C. Rasmi. 2005. Penuntun Praktikum
Mikrobiologi 2. FKIP. Universitas Mataram
Penuntun praktikum Teknologi Bioproses. Laboratorium Teknologi Bioproses.
Universitas Sriwijaya
Syamsuri, Istamar, dkk. 2003. Biologi 2000. Erlangga. Jakarta. Volk dan Wheeler

Anda mungkin juga menyukai