NIM : 08051281924051 Kelas :A Mata Kuliah : Ekotoksikologi
1. Bagaimana ekokinetika atau pergerakan polutan di lingkungan. Jelaskan
secara rinci, mulai dari sumbernya! Secara harfiah “eko” diartikan sebagai ekosistem dan “kinetik” diartikan sebagai gerak, sehingga Ekokinetika dapat diartikan sebagai gerakan suatu zat racun dalam suatu ekosistem. Pada dasarnya terdapat 4 kompartemen yang akan menentukan lokasi dan interaksi zat kimia, yaitu air, udara, tanah, dan biota/mikroorganisme di suatu lingkungan. Lingkungan akan mendistribusikannya ke berbagai kompartemen seperti air, udara, tanah, dan biota sampai suatu saat akan terjadi suatu keseimbangan baru, yang tergantung pada berbagai sifat kimia-fisika baik xenobiotik maupun lingkungannya apabila suatu zat diemisikan. Kinetika zat di dalam lingkungan berupa fate/nasib perjalanan dari zat tersebut, karena tergantung pada sifat fisika, kimia, serta sifat biologis racun dan kondisi dimana ia berada akan menentukan akan kemana ia pergi/dibawa atau dialirkan. Pada umumnya, perjalanan suatu racun dalam lingkungan berdasarkan 3 hal yaitu sumbernya, media transportasinya dan transformasinya. Berdasarkan sumbernya perjalanan zat pencemar dibagi lagi kedalam dua golongan, yaitu sumber distributif/ tersebar yang mana zat pencemar tersebar, sehingga sampai pada waktu yang bersamaan di beberapa tempat di lingkungan. Contohnya pestisida yang dipakai oleh petani dalam pertanian, bahan kimia untuk rumah tangga, gas buangan mobil. Kedua ada sumber non distributif/ tidak tersebar yang mana sumber pencemar tidak tersebar, dan pencemar tersebut hanya terlokasi pada satu titik (point scure) saja. Contohnya pembuangan sampah dan limbah cair. Berdasarkan media transportasinya dimana transport zat racun dapat lambat/cepat, sangat dekat/sangat jauh, tergantung dari media transpornya. Terdapat 5 golongan media transport racun yaitu udara, air, tanah, organisme dan rantai makanan Berdasarkan transformasinya ada transformasi abiotik fotokimia dimana fotokimia mencakup seluruh fenomena yang berkaitan dengan absorpsi dan emisi radiasi oleh sintesis kimia. Lalu ada sedimentasi, dimana sedimentasi ini berkaitan dengan proses pengendapan toksikan bersama material batuan secara gravitasi yang dapat terjadi di daratan, zona transisi (garis pantai) atau di dasar laut karena diangkut dengan media angin, air maupun es. Kemudian hidrolisi berkaitan dengan proses pembelahan ikatan kimia zat toksik dengan penambahan air. Ada oksidasi yang mencakup interaksi antara molekul oksigen dan semua zat yang berbeda (dalam hal ini adlah zat toksik). Terakhir reduksi yang mencakup pelepasan molekul oksigen dari suatu zat (dalam hal ini adalah zat toksik). Jenis kedua dari transformasi ada transformasi secara biotik melalui sistem degradasi secara mikrobiologis. Sistem biodegradasi penting dalam lingkungan. Biodegradasi adalah degradasi kimia bahan (polimer misalnya) disebabkan oleh tindakan yang terjadi secara alami mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan ganggang (degradasi kimia yang tidak melibatkan aktivitas biologis didefinisikan sebagai degradasi abiotik). Sebagai hasil biodegradasi menghasilkan karbon dioksida dan/ atau metana dan air. Jika oksigen saat ini biotik degradasi yang terjadi adalah degradasi aerobik dan karbon dioksida dihasilkan. Jika tidak ada oksigen tidak tersedia, degradasi biotik adalah degradasi anaerobik, dan metana diproduksi bukan karbon dioksida.
Referensi Kadarusno H. 2015. Ekokinetika. https://id.scribd.com/doc/21447232/Ekokinetika Diakses pada tanggal 4 Februari 2021.