EKOKINETIKA
OLEH :
Nama : Nandia
Nim : 18032017
2020
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha kuasa karena dengan izin dan
kuasa-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Kepada semua pihak secara langsung maupun tidak langsung telah membantu
kesempurnaan penulis makalah ini diucapkan banyak terima kasih yang sedalam-
dalamnya khususnya kepada dosen pengajar mata kuliah ini, yang telah memberikan
arahan dan masukan sehingga tugas ini selesai tepat pada waktunya.
Penulis
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang………………………………………………………….….…1
B. Rumusan masalah……………………………………………………….…....2
C. Tujuan……………………………………………………………………..….2
BAB II PEMBAHASA
A. Kesimpulan………………………………………………………………….11
B. Kritik atau saran……………………………………………………….…….11
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Toksisitas racun salah satunya tergantung pada sifat fisika kimia zatnya.
Kehadiran dan konsentrasi zat pada masing-masing kompartemen digunakan untuk
memprediksi fate (nasib) zat kimia di lingkungan. Secara spesifik zat kimia atau
xenobiotic akan mengalami transpor ke berbagai kompartemen lingkungan atau
transformasi (membentuk senyawa lain akibat reaksi dengan zat lain). Selanjutnya
pada saat yang sama terjadi paparan (exposure) zat asli atau transformasi terhadap
berbagai organisme disekitarnya. Bentuk paparan tergantung dari wujud xenobiotic
yang menentukan cara xenobiotic memasuki organisme (portal of entry).
Sifat fisik atau kimia dipengaruhi oleh berat molekul. Pengelompokan zat
kimia dibagi menjadi zat kimia yang bersifat polar dan non-polar. Molekul
yang mempunyai polaritas bersifat hidrofilik (menyukai air), sehingga lebih
terlarut dalam air. Sedangkan molekul non-polar yang bersifat hidrofobik
(tidak suka air) lebih suka berada pada tempat-tempat yang kaya organik dan
akan teradsorbsi dengan kuat
4
b. Kelarutan
c. Volatisasi
Volatilisasi atau penguapan terjadi dari fase gas/udara dan fase padat/tanah
ke fase gas. Volatilisasi suatu zat tergantung pada angin, ekstraksi air dan
agitasi tanah oleh organisme. Penguapan ini juga dipengaruhi oleh sifat inheren
dari zat tersebut
d. Koefisien partisi
e. Adsorpsi
B. Proses transpor
Distribusi ini terjadi dengan kompartemen terdekat seperti fase padat, cair dan
gas dengan fase cair yang menyebabkan terjadinya kelarutan ; fase padat dan gas
dengan fase gas menyebabkan volatisasi serta fase cair dengan padat menyebabkan
adsorpsi. Kehadiran dan konsentrasi zat pada setiap kompartemen digunakan untuk
memprediksi perilaku dan jalannya zat kimia di lingkungan. Apabila terjadi reaksi
antara suatu zat dengan zat lainnya maka akan membentuk suatu senyawa yang
akan mengalami transpor dan transformasi.Transpor tergantung pada daya larut zat,
koefisien partisi antar kompartemen lingkungan, koefisien dissosiasi, formasi
kompleks, leachin, up take oleh organisme, adsorptivitas dan sifat mudah atau
tidaknya menguap maka transformasi tergantung dari ada atau tidaknya spesies
lain.Prediksi dan perilaku zat di lingkungan terbagi atas 3 kemungkinan, yaitu :
- Zat/bahan tetap berada pada tempat dimana zat tersebut mulai masuk atau
dilepaskan.
- Zat atau bahan masuk ke lingkungan melalui media (air, tanah, udara, dan
sedimen).
- Zat atau bahan bertransformasi atau terurai melalui proses kimia,fisik atau
biologi
Fase Udara - Air: suatu bahan kimia dapat meninggalkan fase air melalui proses
volatilisasi, dan meninggalkan fase udara menuji fase air melalui melalui proses
absorpsi.
Fase Sedimen - Air: lepasnya kontaminan dari fase sedimen menuju fase air
terjadi melalui proses desorpsi, sedang proses pergerakan dari fase air menuju
fase sedimen melalui adsorpsi ke partikel sedimen.
Fase Sedimen - Udara : kontaminan dapat melepaskan diri dari fase sedimen dan
ditransportasi ke dalam lapisan udara di atasnya melalui proses volatilisasi, yang
banyak bergantung pada tekanan penguapan (vapour pressure) bahan kimia dan
daya ikatnya (affinity) pada partikel sedimen
C. Proses transformasi
Transformasi merupakan proses fisis yang dapat terjadi secara biotik maupun
abiotik. Proses ini dapat terjadi di udara, air, tanah, organisme dan juga rantai
makanan, namun proses ini mengakibatkan terjadinya perubahan struktur pada zat
tersebut. Dioxin dan furan mengalami transformasi dari zat senyawa awal menjadi
senyawa lainnya yang memiliki struktur atom berbeda akibat proses transformasi
abiotik secara fotokimia. Dioksin dan furan yang terpapar lama oleh cahaya matahari
atau cahaya dengan radiasi tinggi akan mengalami kerusakan struktur atom.
a. Transformasi abiotik
b. Transformasi biotik
c. Sedimentasi
d. Hidrolisis
e. Oksidasi
Reaksi di Atmosfer : Gas-gas CO, SO2, H2S, partikulat padat dan partikulat
cair yang dapat mencemari udara secara alami dan juga dihasilkan karena
kegiatan manusia. Proses oksidasi di udara yaitu adanya interaksi zat-zat yang
ada di udara sehingga membentuk senyawa lain yang berbahaya bagi kesehatan
maupun lingkungan.
f. Reduksi
Sebelum bahan toksikan masuk ke dalam makhluk hidup, terlebih dahulu perlu
diketahui bagaimana nasib dan aliran bahan toksikan tersebut dalam lingkungan.
Bahan kimia yang toksik dapat dihasilkan oleh suatu kegiatan termasuk industri.
Bahan toksik tersebut dapat digunakan namun dalam jumlah yang terbatas serta
dilakukan recycling untuk merubah yang bersifat toksik menjadi non toksik. Sebagian
bahan toksik tersebut dengan pola emisi akan masuk ke dalam lingkungan.
Selanjutnya toksikan masuk ke tropospher dan terus ke stratospher. Selain itu toksikan
masuk ke dalam tanah, ke air bawah tanah, samudra dan terbenam di dalamnya. Pada
waktu toksikan masuk ke air dan samudra, maka toksikan tersebut akan masuk ke
biota air yang nanti akan dikonsumsi oleh biota air lainnya dan manusia. Bahan
toksikan yang sudah berada dalam air tanah akan masuk ke dalam tanaman dan masuk
pula ke stratospher, akhirnya dengan proses tertentu akan sampai pada manusia dan
makhluk hidup lainnya
a. Mobilitas
b. Persistensi
c. Akumulasi
d. Biomagnifikasi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Toksisitas racun salah satunya tergantung pada sifat fisika kimia zatnya.
Kehadiran dan konsentrasi zat pada masing-masing kompartemen digunakan
untuk memprediksi fate (nasib) zat kimia di lingkungan
3. Transformasi merupakan proses fisis yang dapat terjadi secara biotik maupun
abiotik. Proses ini dapat terjadi di udara, air, tanah, organisme dan juga rantai
makanan, namun proses ini mengakibatkan terjadinya perubahan struktur pada
zat tersebut.
4. Sebelum bahan toksikan masuk ke dalam makhluk hidup, terlebih dahulu perlu
diketahui bagaimana nasib dan aliran bahan toksikan tersebut dalam lingkungan.
Seperti terjadinya mobilitas, persistensi, akumulasi dan biomagnifikasi.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kriti dan saran yang membangun
dari pembaca, agar makalah ini lebih baik untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
12