Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN TM 2

TOKSIKOKINETIK DAN TOKSIKODINAMIK

Nama : Nayla Karima Ednisa Putri


NIM : 102011133242
Kelas : Peminatan Kesehatan Lingkungan

1. Jelaskan tantangan dalam pengembangan toksikologi lingkungan di dalam


membentangkan rincian pengaruh toksikan atau xenobiotik terhadap individu dan
ekosistem secara menyeluruh!
Jawaban:
Beberapa tantangan dalam pengembangan toksikologi lingkungan antara lain sebagai
berikut.
1. Kompleksitas Ekosistem
Ekosistem yang kompleks merupakan tantangan tersendiri untuk memahami
bagaimana toksin mempengaruhi seluruh ekosistem dengan berbagai
komponennya, mulai dari organisme, faktor fisik, dan faktor kimia.
2. Interaksi Antar-Toksin
Organisme seringkali terpapar oleh campuran toksin atau xenobiotik yang
berbeda. Interaksi antara zat-zat ini bisa menjadi lebih toksik atau kurang
toksik daripada masing-masing zat secara individu, yang membuat penilaian
risiko lebih kompleks.
3. Dampak Jangka Panjang dan Ekspresi genetik
Toksin dapat mempengaruhi ekosistem dalam jangka waktu yang panjang dan
efeknya mungkin tidak selalu terlihat segera. Selain itu, ekspresi genetik
organisme juga perlu dipertimbangkan.
4. Keterbatasan Data dan Metode Penelitian
Keterbatasan data tentang paparan toksin dan efeknya pada organisme dan
ekosistem menjadi tantangan dalam memahami dampak toksikan secara lebih
dalam
5. Kompleksitas Interaksi Manusia dan Lingkungan
Interaksi manusia dengan lingkungan sering kali merupakan faktor penting
dalam toksikologi lingkungan. Kegiatan manusia seperti industri, pertanian,
dan penggunaan bahan kimia dapat memiliki dampak yang signifikan pada
ekosistem

2. Uraikan secara singkat dasar pengertian toksikokinetik dan toksikodinamik suatu


bahan toksikan!
Jawaban:
a. Toksikokinetik → studi yang mempelajari perkembangan zat beracun dalam
tubuh, seperti penyerapan (adsorpsi), penyebaran (distribusi), metabolisme
(perubahan kimia dalam tubuh), dan ekskresi (pengeluaran) (ADME) toksikan
dalam tubuh.
b. Toksodinamik → studi yang mempelajari terkait dengan efek. fisiopatologis
dan biokimiawi suatu toksikan terhadap organ tubuh dan mekanisme efek
yang terjadi.

3. Faktor apa saja yang mempengaruhi pengangkutan dan perubahan bentuk toksikan di
lingkungan?
Jawaban:
Pengangkutan dan perubahan bentuk toksikan di lingkungan dapat dipengaruhi oleh
sejumlah faktor yang kompleks sebagai berikut.
a. Sifat kimia (kelarutan, stabilitas zat) dan fisik (bentuk gas, cair, pada) suatu
toksikan
b. Sifat lingkungan (suhu, tekanan, kelembaban, pH, dan lain-lain)
c. Mikroorganisme dan biota (air, tanah, udara)
d. Media lingkungan (aktivitas mikroorganisme seperti bakteri, tumbuhan,
hewan, dan sebagainya)
e. Proses kimiawi dan biologi (oksidasi, fotodegradasi, dan lain-lain)
f. Pajanan manusia (media paparan toksikan pada manusia seperti konsumsi
makanan, kontak langsung, dan lain-lain)
g. Lama waktu dan laju perubahan (durasi toksikan bertahan di lingkungan)
h. Konsentrasi awal toksikan (tingkat paparan toksikan)

4. Jelaskan pengertian dan perbedaan istilah bioakumulasi, biokonsentrasi, dan


biomagnifikasi!
Jawaban:
a. Bioakumulasi → penyerapan dan retensi polutan oleh organisme hidup dari
lingkungan melalui sejumlah mekanisme atau jalur
b. Biokonsentrasi → penyerapan dan retensi polutan langsung dari badan air oleh
organisme hidup melalui jaringan organik, seperti jaringan epitel kulit
c. Biomagnifikasi → proses dimana polutan berpindah dari satu tingkat trofik ke
tingkat trofik lainnya dan menunjukkan peningkatan konsentrasi atau
konsentrasi dalam suatu organisme sesuai dengan keadaan nutrisinya

Perbedaan bioakumulasi, biokonsentrasi, biomagnifikasi terletak pada konteks dan


prosesnya. Proses bioakumulasi terjadi ketika organisme menyerap zat-zat tersebut
dari lingkungan melalui air, makanan, atau udara yang mereka hirup. proses
biokonsentrasi terjadi ketika organisme menyerap zat berbahaya langsung dari
lingkungan non-organik. Proses biomagnifikasi merupakan proses paling akhir
dengan peningkatan konsentrasi zat berbahaya seiring dengan naiknya urutan rantai
makanan. Organisme yang berada di tingkat trofik yang lebih tinggi dalam rantai
makanan dapat mengalami konsentrasi yang lebih tinggi.
5. Terangkan dua fase mekanisme umum biotransformasi beberapa toksikan!
Jawaban:
a. Fase I Biotransformasi
Fase I biotransformasi adalah tahap awal dalam pemrosesan toksin di dalam
tubuh. Pada tahap ini, toksin mengalami berbagai reaksi kimia yang dapat
menghasilkan modifikasi struktur pada molekul toksin, seperti pemecahan
atau penghapusan gugus fungsional tertentu. Hasil dari fase ini adalah berupa
molekul toksin yang lebih polar, mudah larut dalam air, dan lebih reaktif.

b. Fase II Biotransformasi (Konjugasi)


Setelah fase I, molekul yang telah dimodifikasi akan masuk ke dalam fase II
biotransformasi, yang juga dikenal sebagai konjugasi. Pada tahap ini, molekul
toksin yang telah dimodifikasi akan bergabung dengan molekul-molekul kecil.
Proses konjugasi ini menghasilkan molekul yang lebih besar dan lebih larut
dalam air. Setelah melewati fase ini, molekul akan lebih mudah untuk
diekskresikan oleh tubuh melalui empedu atau urin.

Anda mungkin juga menyukai