Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1 ILMU KEPERAWATAN DASAR (IDK) 2

PERTEMUAN KE-14 : Toxicologi Obat


Selasa, 14 Juni 2022 (1/I A, B, C)
Agri Azizah Amalia, S.Kep., Ns., M.Kep

Keterangan:
1. Dikerjakan saat jam pelajaran berlangsung pukul 09.00 dan dikumpulkan maksimal
pukul 10.40 .
2. Tugas bersifat mandiri.
3. Tugas diketik dalam Ms. Word dengann font TNR, font size 12, spasi 1,5 diberi nama,
npm dan kelas dipojok kanan atas.
4. Jawaban tugas minimal 3 lembar dan maksimal 5 lembar.
5. Tugas dikumpulkan di Google Class Room (GCR).

1. Jelaskan perbedaan racun, toksin dan xenobiotik!


2. Bidang ilmu apakah yang diperluan untuk mendukung toksikologi?
3. Apa yang dimaksud dengan LD50?
4. Apa yang dimaksud dengan:
a. Karsinogen
b. Mutagen
c. Terstogen
5. Apa yang dimaksud dengan:
a. Adiksi
b. Toleransi
6. Jelaskan tahapan yang terjadi pada suatu senyawa toksik jika masuk ke dalam tubuh
manusia?
7. Apa yang dimaksud dengan biotransformasi?
8. Toksokinetika meliputi fase eksposisi, absorbsi dan distribusi xenobiotik dalam tubuh
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jelaskan 3 fase diatas!
9. Apakah senyawa toksik yang masuk kedalam tubuh dan pada saat mengalami
metabolism semuanya melewati fase I dan fase II?
10. Apa yang mempengaruhi toksisitas suatu zat? Jelaskan secara singkat dan jelas!
11. Apa alasan umum yang menyebabkan timbulnya efek biologik suatu xenobiotika?
12. Apa yang dimaksud dengan:
a. Lokal sistemik
b. Reversibel dan irreversibel
c. Efek langsung dan tertunda
d. Alergi dan idiosynkrasi

 selamat mengerjakan 

Nama : Rifal Na
Sutian
NIM : 220550221116
Kelas : IKP – 2B

JAWABAN

1. Toksin atau racun adalah suatu zat yang dalam jumlah relatif sedikit telah dapat
menimbulkan bahaya atau gangguan bagi kesehatan atau sistem biologik, sedangkan
Xenebiotik adalah sebutan untuk semua bahan yang asing bagi tubuh.
2. Toksikologi merupakan ilmu yang sangat luas yang mencakup berbagai disiplin ilmu yang
sudah ada seperti ilmu kimia, Farmakologi, Biokimia, Forensik Medicine dan lain-lain. Ada
beberapa cabang ilmu toksikologi, yaitu toksikologi lingkungan, toksikologi forensik, klinik,
okupasi, dan toksikologi kedokteran. Toksikologi kedokteran mempelajari keracunan obat,
efek samping obat, penyalahgunaan obat, bahan kimia berbahaya, gigitan hewan berbisa, dan
lain-lain.

3. Toksisitas di Lingkungan Koleksi

Untuk itu untuk setiap bahan yang digunakan wajib memperhatikan LD 50 yaitu Lethal Dose
50% of Responses. Artinya, dosis suatu zat pada LD50 dapat memberikan respons kematian
sebanyak 50% dari total orang yang mengonsumsinya. Semakin kecil LD 50 maka akan
semakin berbahaya.

4. Apa yang dimaksud dengan Karsinogen, Mutagen, dan Teratogen :

a. Karsinogen merupakan zat - zat yang dapat menyebabkan kanker dengan mengubah
asam deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel tubuh, dan hal ini mengganggu proses-
proses biologis, juga terdapat dalam bahan kimia, obat-obatan, virus, hingga sinar
radiasi. Di mana, paparan kimia berisiko lebih tinggi memicu kanker.
b. Mutagen merupakan bahan-bahan yang menyebabkan terjadinya mutasi disebut
mutagen. Mutagen dibagi menjadi tiga yaitu: Mutagen bahan kimia, contohnya adalah
kolkisin dan zat digitonin.
c. Teratogen adalah zat yang menyebabkan kelainan bawaan pada embrio atau janin yag
sedang berkembang. Teratogen adalah segala sesuatu yang terpapar atau tertelan
selama kehamilan yang diketahui menyebabkan kelainan janin. Obat-obatan, bahan
kimia, infeksi tententu dan zat beracun adalah contoh teratogen. Teratogen juga dapat
rningkatkan resiko keguguran, persalinan premature, lahir mati.

5. Apa yang dimaksud dengan Adiksi dan Toleransi :

a. Adiksi merupakan suatu kondisi ketergantungan fisik dan mental terhadap hal-hal
tertentu yang menimbulkan perubahan perilaku bagi orang yang mengalaminya.
Terdapat 2 jenis adiksi, yaitu adiksi napza dan adiksi perilaku. Napza (Narkoba)
adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif lain. Yang termasuk napza
misalnya heroin, kokain, meth/shabu, mdma/ekstasi, alkohol, golongan
benzodiazepin, rokok dan lainnya.
b. Toleransi adalah menurunnya kepekaan terhadap zat setelah pemberian berulang;
diwujudkan dengan kebutuhan untuk meningkatkan dosis untuk mencapai efek yang
sama.

6. Ada 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran
pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit
(topikal).

7. Biotransformasi merupakan suatu metoda dengan menggunakan sistem biologi sebagai


katalis yang dapat mengubah satu senyawa menjadi senyawa lain tanpa mempengaruhi
termodinamika reaksinya.

8. Tahapan toksikokinetik adalah sebagai berikut:

1. Fase eksposisi: Tahap ini melibatkan paparan pertama terhadap zat beracun melalui
rute paparan seperti oral, inhalasi atau dermal.
2. Fase absorbsi: zat beracun diserap melalui saluran pencernaan, paru-paru atau kulit
dan masuk ke aliran darah.
3. Fase distribusi: Zat beracun didistribusikan melalui aliran darah ke berbagai organ
dan jaringan tubuh, yang dapat dipengaruhi oleh sifat kimiawi zat tersebut, pengikatan
protein, kelarutan dan permeabilitas membran sel.

9. Tidak semua senyawa toksik masuk ke dalam tubuh baik pada biotransformasi fase I
maupun fase II. Beberapa senyawa beracun bisa menjalani salah satu atau kedua tahap ini
tergantung pada sifat kimiawi dan jalur metabolismenya. Ada senyawa beracun yang
diekskresikan langsung tanpa melewati fase I dan II, sementara yang lain memerlukan
biotransformasi melalui kedua fase tersebut sebelum keluar dari tubuh.

10. Sejumlah faktor mempengaruhi toksisitas suatu zat, antara lain :

1. Dosis : Dosis zat yang terpapar merupakan faktor penting yang mempengaruhi
toksisitasnya. Semakin tinggi dosisnya, semakin besar potensi efek toksiknya.
2. Durasi paparan : Durasi paparan zat beracun juga mempengaruhi toksisitasnya.
Paparan jangka pendek dan jangka panjang dapat memiliki efek yang berbeda.
3. Jalur paparan: cara zat masuk ke dalam tubuh, misalnya melalui mulut, penghirupan
atau melalui kulit, dapat mempengaruhi cara zat mencapai organ target dan
menimbulkan efek toksik.
4. Sifat kimia : Sifat kimia zat, termasuk kelarutan, stabilitas, reaktivitas dan afinitas
untuk jaringan atau reseptor tertentu, juga dapat mempengaruhi toksisitasnya.
5. Kepekaan individu : Setiap individu memiliki sensitivitas yang berbeda terhadap zat
beracun berdasarkan faktor genetik, usia, jenis kelamin, faktor lingkungan dan faktor
individu lainnya.

11. Beberapa penyebab umum yang dapat menyebabkan efek biologis dari xenobiotik :

1. Interaksi dengan target molekuler: Xenobiotik dapat berinteraksi dengan reseptor atau
enzim tubuh, mengganggu jalur biokimia normal dan mengubah fungsi sel.
2. Kerusakan oksidatif: beberapa xenobiotik dapat menyebabkan stres oksidatif, yaitu
ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan sistem antioksidan tubuh, yang
dapat merusak sel dan jaringan.
3. Gangguan metabolisme: Xenobiotik dapat mengganggu metabolisme normal tubuh,
termasuk metabolisme obat, hormon atau molekul lain, yang dapat menyebabkan
perubahan fisiologis atau patologis.
4. Perubahan struktural molekuler: beberapa xenobiotik dapat berubah dalam
biotransformasi

12. Apa yang dimaksud dengan Lokal sistemik, Reversibel dan irreversibel, Efek langsung
dan tertunda, dan Alergi dan idiosinkrasi :

a. Lokal sistemik : "Lokal" mengacu pada efek yang terbatas pada area terpapar
langsung, seperti kulit atau jaringan di sekitar rute paparan. "Sistemik" mengacu pada
efek yang mempengaruhi keseluruhan sistem tubuh atau organ tubuh yang jauh dari
situs paparan awal.
b. Reversibel dan irreversibel : "Reversibel" merujuk pada efek yang dapat diubah atau
pulih kembali setelah penghentian paparan atau intervensi medis yang tepat.
"Irreversibel" merujuk pada efek yang permanen atau tidak dapat dipulihkan setelah
kerusakan yang terjadi.
c. Efek langsung dan tertunda : "Efek langsung" adalah efek yang terjadi segera setelah
paparan zat beracun, tanpa ada jeda waktu yang signifikan. "Efek tertunda" adalah
efek yang muncul beberapa waktu setelah paparan, mungkin setelah periode laten atau
setelah terjadinya perubahan biologis yang terjadi dalam tubuh.
d. Alergi dan idiosinkrasi : "Alergi" adalah respons imun berlebihan terhadap suatu zat,
di mana tubuh bereaksi secara tidak normal terhadap zat tersebut, menyebabkan gejala
seperti ruam, gatal-gatal, atau reaksi sistemik yang parah. "Idiosinkrasi" mengacu
pada respons individu yang tidak biasa atau tidak diharapkan terhadap suatu zat, yang
mungkin tidak berkaitan dengan reaksi imun, tetapi lebih didasarkan pada faktor
genetik atau mekanisme yang belum sepenuhnya dipahami.

Anda mungkin juga menyukai