Anda di halaman 1dari 25

FILOSOFI TOKSIKOLOGI

KELOMPOK V
1. RAYANI NAHAMPUN 1023181043
2. SRI SUHARTINI 1023181045
3. RUMONDANG 1023181047
PENGERTIAN TOKSIKOLOGI

Disiplin ilmu Disiplin ilmu Semua zat Ilmu yang


yang Ada yang terkait adalah racun ; mempelajari
mempelajari keterkaitan antara lain tidak ada yang aksi berbahaya
sifat sifat racun antara takaran Biologi, tidak beracun. zat kimia atas
zat kimia dan respon Farmakologi, Dosis yang system biologi.
terhadap tubuh Biokimia, tepat (Loomis,
makhluk hidup terhadap zat Fisiologi dan membedakan 1978)
dan lingkungan yang masuk Patologi racun dan obat.
kedalam tubuh Paracelsus,
(1493-1541)
RUANG LINGKUP TOKSIKOLOGI

Toksikologi Ekonomi
Toksikologi Lingkungan Toksikologi Kehakiman
Menguraikan
Menguraikan pemajanan pengaruh berbahaya Menangani aspek
(exposure) zat kimia zat kimia yang medis dan aspek
(Pencemar lingkungan, sengaja diberikan hukum atas pengaruh
makanan dan air), yang pada jaringan biologi berbahaya zat kimia
tidak disengaja pada dengan maksud baik yang di pajankan
jaringan biologi. mendapat pengaruh/ secara sengaja/tidak
efek yang bermanfaat.
RACUN Bentuk bentuk keracunan:

1.Keracunan akut : Penyerapan terjadi dengan


Racun adalah cepat dan paparan sangat mendadak dan berat,
substansi yang ex : menelan sianida
dapat menimbulkan
gangguan
keseimbangan 2. Keracunan sub akut : Keracunan timbul akibat
paparan yang sering dan berulang ,ex :
fisiologikal penggunaan penyemprot insektisida
sedemikian rupa,
sehingga
mengganggu 3. Keracunan kronik : paparan yang berulang selama
jangka waktu yang lama oleh benda toksik yang
kesehatan bila dapat terakumulasi dalam tubuh, ex: makan makanan
diserap tubuh yang mengandung bahan toksik dalam jumlah kecil
KLASIFIKASI RACUN

Racun yang Racun yang


terdapat banyak dipakai Racun-racun
Racun yang Racun yang
dalam rumah dalam dunia yang terdapat
banyak banyak dipakai
tangga : kedokteran/ di alam bebas,
dipergunakan dalam industry
Desinfektan, pengobatan : misalnya :
dalam lapangan laboratorium :
detergen, hipnotika, opium, ganja,
pertanian/perk Asam-asam
insektisida, sedative, sianida, dan
ebunan : dan basa-basa
makanan analgetika, obat racun pada
Pestisida dan kuat , logam
kaleng, penenang, jamur serta
herbisida berat, dsb
kosmetik, dsb antidepresan, binatang
dan antibiotika
KLASIFIKASI RACUN BERDASARKAN CARA KERJA
KLASIFIKASI RACUN BERDASARKAN CARA KERJA
KLASIFIKASI RACUN BERDASARKAN CARA KERJA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA RACUN

B. Keadaan Tubuh
A. Cara Pemberian >> Racun akan 1. Umur >> Pada umumnya anak-anak dan orang tua
lebih sensitive terhadap racun
paling cepat bekerja pada tubuh 2. Kesehatan >> Orang yang menderita penyakit hati atau
jika masuk secara inhalasi, ginjal biasanya akan lebih mudah keracunan bila dibandingkan
kemudian secara injeksi, ingesti, dengan orang yang sehat karena pada orang tersebut
absorbsi melalui mukosa dan yang proses detoksifikasi dan ekskresinya tidak dapat berjalan
paling lambat jika racun tersebut dengan baik,
3. Hipersensitif >> Banyak preparat preparat seperti vitamin
masuk kedalam tubuh melalui B1, Penicilin, streptomisin dan preparat yang mengandung
kulit yang sehat yodium menyebabkan kematian, karena sikorban sangat
rentan terhadap preparat-preparat tersebut.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA RACUN
Obat dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan berkaitan
dengan dosis yang diberikan
* Efek yang tidak berbahaya atau merugikan
Contoh : Mulut kering atau sedasi karena anti
1.Efek samping (side effect) histamin
* Efek dapat ditoleransi, obat bermanfaat untuk
pengobatan

2.Efek merugikan (Adverse Effect) Efek yang merugikan dan berbahaya


Contoh : Diare terus menerus, muntah, dll

Efek yang sangat berbahaya (mengancam


3. Efek racun (Toxic effect) kehidupan)
Pemberian obat dihentikan/ diberi terapi
supportif/ antidotumnya
TOKSISITAS

Kemampuan suatu zat kimia/ Substansi kontak dengan


xenobiotik dalam menimbulkan permukaan tubuh missal melalui
kerusakan pada organisme baik mulut, kulit, mata, mukosa
saat digunakan atau saat berada saluran cerna, atau traktus
dilingkungan respirasi
TOKSIKOKINETIK

Zat toksik masuk dalam Selanjutnya setelah di absorbsi, disposisi ke


tubuh melalui : cairan ke cairan atau jaringan tubuh
* Jalur intravaskuler (mis : 1. Distribusi : Memungkinkan zat beracun
Intracardial) mencapai sel/jaringan sasaran
* Jalur ekstravaskuler 2. Eliminasi : Dikeluarkan dari tubuh/
(oral, inhalasi) dimetabolisme terlebih dahulu sebelum
diekskresikan
ASAS UMUM TOKSIKOLOGI

Kondisi efek toksik Kondisi subyek/


Kondisi efek toksik : meliputi: makhluk hidup
Keadaan atau factor • Jalur paparan • Keadaan fisiologi
yang mempengaruhi • Lama/ kekerapan (berat badan, umur,
paparan suhu tubuh, status
efektifitas absorbsi, • Saat/ waktu paparan gizi, kehamilan dll)
distribusi, dan • Dosis/ takaran • Keadaan patologi
eliminasi zat beracun paparan (penyakit saluran
dalam tubuh • Jenis paparan cerna, hati,
(Akut/kronis) kardiovaskular, ginjal)
MEKANISME AKSI EFEK TOKSIK

Keberadaan zat kimia dalam tubuh menimbulkan efek toksik melalui 2 cara:

• Toksik Intrasel (toksisitas yang diawali dengan interaksi secara langsung antara zat
kimia atau metabolitnya dengan reseptornya) contoh : tetrasiklin/kloramfenikol
mengikat ribosom sel, antimikroba golongan sulfa dapat menghambat sintesis asam
folat, radikal bebas sebabkan peroksidasi lipid/protein)

• Toksik ekstrasel (toksisitas secara tidak langsung dengan mempengaruhi lingkungan sel
sasaran tapi dapat berpengaruh pada sel sasaran) contoh : gangguan tekanan osmosis
menyebabkan sel mengalami krenasi/pembengkakan
SIFAT EFEK TOKSIK

Ada 2 jenis yaitu :


1.Reversible (terbalikkan)
2.Ireversible (tak terbalikkan)
CIRI EFEK TOKSIK REVERSIBLE

Bila zat toksik dalam Ketoksikan sangat


tempat kerjanya bergantung pada
Efek toksik dosis, kecepatan
atau reseptornya
akan cepat absorbsi, distribusi
habis maka reseptor
kembali dan eliminasi zat
akan kembali ke
normal racun
kedudukan semula
CIRI EFEK TOKSIK IREVERSIBLE

Paparan dengan dosis


Paparan berikutnya yang sangat kecil dalam
jangka panjang akan
Kerusakan akan sebabkan menimbulkan efek toksik
bersifat kerusakan yang sifatnya yang sama efektifnya
permanen sama memungkinkan dengan paparan dosis
terjadinya akumulasi besar jangka pendek. Ini
efek toksik berarti zat beracun
sangat sulit di eliminasi.
KASUS KERACUNAN

Keracunan tempe Bongkrek di


Paralisis dan kematian karena metil Banyumas, Indonesia
merkuri pada ikan di minamata Bacteri Pseudomonas cocovenenans
dan Niigata Jepang memproduksi racun toxoflavin dan
bongkrekik acid
DASAR DALAM MENANGANI KASUS KERACUNAN

Mencegah pemaparan lebih lanjut terhadap racun

Mengeluarkan racun yang belum di absorbsi

Penggunaan antidotum

Mengeluarkan racun yang sudah sempat di absorbsi


KERACUNAN IKAN

Gejala Klinis : Muntah dan


Sumber : Daging ikan menjadi
kelumpuhan otot
beracun karena ikan tersebut
Tindakan Darurat :
memakan organisme laut
Membersihkan lambung
tertentu. Racun terdapat dalam
dengan dikuras/ muntah
daging atau isi rongga perut
perawatan pernafasan
ikan, akibat utama menyerang
Prognosis : Kematian berkisar
system syaraf perifer.
1-50 %
KERACUNAN OBAT : CONTOH SALISILAT

1. Keracunan Ringan : Rasa sakit Pencegahan :


Aspirin (asam acetil Pastikan orang tua
seperti luka bakar dalam mulut,
salisilat ) biasanya mengetahui dosis
kerongkongan/perut,
digunakan sebagai yang tepat bagi anak
kehilangan pendengaran dan
bahan berkasiat pada anak jangan memakai
pusing, lesu, muntah.
obat-obat analgetikan salep asam salisilat
2. Keracunan Berat : koma,
dan penurun panas. berulang-ulang pada
convulsi, kegagalan pernafasan,
Dosis Fatal : 0,4-0,5 permukaan tubuh
perdarahan abnormal
gr/kg yang luas
(khususnya lambung)
TINDAKAN DARURAT

1.Penyerapan pada keracunan


3.Gangguan
karena tertelan ditunda dengan 2.Jika tekanan
memberikan air, susu, atau pernafasan
darahnya rendah,
norit, dibersihkan dengan dirawat dengan
diberi darah 10-15
dimuntahkan dengan diberi 30 pernafasan
ml sirup ipecac atau apomorfin. ml/kg dengan
buatan dan
Kemudian cairan lambung akan transfusi selama 1
pemberian
mengeluarkan salisilat sampai jam lebih
oksigen
10 jam setelah tertelan.
PENGGUNAAN ANTIDOTUM

Antidotum mekanis Antidotum Fisiologis


Antidotum kimia
contohnya : 1.Fisostigmin atau
contohnya:
1.Konsumsi neostigmin
1.Asam lemah dan
Albumin telur 2.Bemegrid
basa lemah
2.Konsumsi zat 3.Nalorfin
2.Jeruk Nipis
arang 4.Barbiturat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai