Universitas Duta Bangsa Pengertian Toksikologi • Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari batas aman dari zat aktif/bahan kimia yang dapat menyebabkan kerusakan atau efek toksik pada makhluk hidup • Toksikologi berasal dari bahasa yunani, yaitu kata “toxic” yang artinya panah. Pada saat itu panah digunakan sebagai senjata dalam peperangan, pada anak panah terdapat racun Postulat paracelsus
Semua zat adalah racun, tidak
ada yang bukan racun. Dosis yang tepat yang membedakan racun dari obat Sejarah Toksikologi • Sejak perkembangan peradaban manusia dalam mencari makanan, ia mengenal makanan, yang aman dan berbaya • • Makanan dikonotasikan ke dalam bahan yang aman bagi tubuhnya jika disantap, bermanfaat serta diperlukan oleh tubuh agar dapat hidup atau menjalankan fungsinya. • • Racun merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan dan mengambarkan berbagai bahan ”zat kimia” yang dengan jelas berbahaya bagi badan Tokoh Toksikologi • Hippocrates (460-370 B.C.), dikenal sebagai bapak kedokteran, disamping itu dia juga dikenal sebagai toksikolog dijamannya • Pendacious Dioscorides (A.D. 50), dikenal sebagai bapak Materia Medika • Maimonides (1135 - 1204) dalam bukunya yang terkenal Racun dan Andotumnya • Paracelcus adalah nama samaran dari Philippus Aureolus Theophratus Bombast von Hohenheim (1493-1541), toksikolog besar, yang pertama kali meletakkan konsep dasar dasar dari toksikologi • Matthieu Joseph Bonaventura Orfila dikenal sbg bapak toksikologi modern. Hubungan dosis dan respon Istilah dalam bidang toksikologi No Istilah Arti 1 Racun setiap bahan atau zat yang dalam jumlah tertentu bila masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi kimiawi yang akan menyebabkan penyakit dan kematian 2 Toksin racun yang di produksi oleh organisme hidup. Ex : bisa(venom) 3 Bisa toksin yang diproduksi secara biologis yang mengubah fungsi normal (venom) organisme lain 4 Toksikan produk buatan manusia yang dipaparkan ke lingkungan karena aktivitas manusia. Ex : produk limbah industri dan pestisida 5 Toksoid Toksin yang tidak aktif atau dilemahkan . Toksoid tidak lagi beracun tetapi masih digunakan sebagai imunogenik sebagai toksin dari mana ia berasal 6 Xenobiotik Zat asing yang secara alami tidak terdapat dalam tubuh manusia Toksisitas dapat dinyatakan dengan ukuran sebagai berikut 1. LD 50 : jumlah (dosis) efektif senyawa kimia yang mampu menyebabkan kematian 50% populasi hewan coba yang terpapar dengan berbagai cara, dinyatakan dengan satuan mg/kg berat badan. Semakin tinggi LD50 , semakin rendah toksisitas 2. LC 50 : konsentrasi senyawa kimia dalam lingkungan (air dan udara)yang menyebabkan 50% populasi hewan coba dalam jangka waktu tertentu. Dinyatakan dengan satuan mg/L (part per million = ppm) Toksisitas menurut kategori LD50 kategori LD50 Supertoksik < 5 mg/kg Amat sangat toksik 5 – 50 mg/Kg Sangat toksik 50 – 500 mg/kg Toksik sedang 0,5 – 5 gr/kg Toksik ringan 5 – 15 gr/kg Praktis tidak toksik > 15 gr/kg 3. ED 50 (dosis efektif) : dosis yang menyebabkan efek spesifik selain mematikan 50% hewan 4. Ambang dosis : tingkat dosis rendah ini dmn tidak ada efek yang dapat diamati. Ambang batas diperkirakan ada untuk efek tertentu, seperti efek karsinogenik 5. Karsinogen : zat karsinogenik dikaitkan dengan penyebab atau peningkatan kanker pada manusia dan hewan. Ex : vinil klorida, formaldehide. Dioksan, akrilamida 5. Mutagen : zat yang mengubah informasi genetik suatu organisme, biasanya dengan mengubah DNA. Mutagen biasanya juga bersifat karsinogen karena mutasi sering menyebabkan kanker. Ex: etidium bromida, formaldehid, dioksan. 6. Teratogen adalah zat yang dapat menyebabkan kerusakan pada janin atau embrio selama kehamilan, yang menyebabkan cacat lahir sementara ibu tidak menunjukkan tanda toksisitas. Ex: timbal, fenol, karbon disulfida, toluena dan xilena Obat dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan yang berkaitan dengan dosis yang diberikan • 1. Efek samping (side effect) • 2. Efek merugikan (adverse effect) • 3. Efek toksik (toxic effect) • Side effect (efek samping) • Efek yang tidak berbahaya atau merugikan • Eg.mulut kering atau sedasi karena antihistamin • Efek dapat ditoleransi, obat bermanfaat untuk pengobatan • Adverse effect (efek merugikan) • Efek yang merugikan dan berbahaya • Eg. diare terus menerus, muntah, gangguan SSP yg menyebabkan bingung, kerusakan organ karena konsumsi obat jangka panjang • Toxic effect (efek racun) • Efek yg sangat berbahaya/mengancam kehidupan • Pemberian obat dihentikan/diberi terapi supportif/antidotumnya Toksisitas berdasarkan waktu hingga timbulnya gejala keracunan (onset) 1. Toksisitas akut : efek timbul segera atau paparan pendek dalam hitungan jam sampai hari setelah terpapar bahan toksik. Efek akut dapat reversibel atau tidak dapat dipulihkan 2. Toksisitas sub akut : gejala keracunan timbul dalam jangka waktu sedang (minggu sampai bulan)setelah terpapar bahan toksik dalam dosis tunggal 3. Toksisitas kronis : akibat keracunan baru timbul setelah terpapar bahan toksik secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang panjang (hitungan tahunan) Toleransi obat 1. Toleransi farmakokinetik 2. Toleransi farmakodinamik 3. Toleransi yang dipelajari Toleransi farmakokinetika • perubahan distribusi atau metabolisme obat setelah pemberian berulang, yang membuat dosis obat yang diberikan menghasilkan kadar dalam darah yang semakin berkurang diabndingkan dengan dosis yang sama pada pemberian pertama kali. • Terjadi peningkatan kecepatan metabolisme obat tersebut sehingga seseorang membutuhkan dosis obat seamkin meningkat untuk mendapatkan kadar obat yang sama dalam darah atau efek terapuetik yang sama Toleransi farmakodinamik • Perubahan adaptif yang terjdi di dalam sistem tubuh yang dipengaruhi oleh obat sehingga respon tubuh terhadap obat berkurang pada pemberian berulang. Sehingga membutuhkan dosis yang makin meningkat pada pemberian berulang untuk mecapai efek terapetik yang sama Toleransi yang dipelajari • Pengurangan efek obat dengan mekanisme yang diperoleh karena adanya pengalaman terakhir. • Kebutuhan dosis obat yang makin meningkat dapat menyebabkan ketergantungan fisik, dimana tubuh telah beradaptasi dengan adanya obat, dan akan menunjukkan gejala putus obat (withdrawal symptom) jika penggunaan obat dihentikan Adiksi atau ketagihan obat • Keinginan untuk menggunakan obat walaupun tahu konsekuensi negatif. Obat-obat yang bersifat adiktif umumnya menghasilkan perasaan euphoria yang kuat dan reward yang membuat orang ingin menggunakan dan menggunakan obat lagi. • Adiksi obat lama kelamaan akan membawa orang pada ketergantungan fisik juga