SEMESTER IV
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
▪ Matakuliah ini membahas ruang lingkup dan arti
pentingnya toksikologi, asas umum toksikologi,
faktor-faktor yang mempengaruhi toksisitas zat beracun,
tolok ukur toksisitas,sumber toksin dari mikroorganisme,
DESKRIPSI toksin dari cemaran kimia pada hasil perikanan,
SINGKAT Toksikologi Kelautan (Marine-biotoxsin).toksikologi Logam
berat yang tercemar di perairan.
▪ Ilmu tentang racun???
▪ Zat yang tidak berbahaya jika masuk tubuh secara tidak
tepat-pun akan menyebabkan keracunan. (contoh??)
Obat :
Adalah bahan atau campuran bahan yang berasal dari hewan,
tumbuh2han atau zat kimia yang dapat digunakan untuk
mencegah, menghilangkan, mengobati, mendiagnosa ataupun
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit dan juga untuk
mempercantik badan.
• Obat dpt menimbulkan efek yg tidak
diinginkan yg berkaitan dgn dosis yg
diberikan :
1. efek samping (side effect)
2. efek merugikan (adverse effect)
3. efek toksik (toxic effect)
SIDE EFFECT
• Efek yang tidak berbahaya atau merugikan
• Mis : mulut kering atau sedasi karena
antihistamin
• Efek dapat ditoleransi, obat bermanfaat untuk
pengobatan
ADVERSE EFFECT
• efek yang merugikan dan berbahaya
• Mis : diare terus menerus, muntah, gangguan
SSP yang menyebabkan bingung, kerusakan
organ karena konsumsi obat jangka panjang
TOXIC EFFECT
• Efek yg sangat berbahaya/mengancam
kehidupan
• Pemberian obat dihentikan/diberi terapi
supportif/antidotumnya
Jenis zat yang berpotensi sebagai racun berasal dari :
1. Rumah tangga : disinfektan, insektisida
2. Pertanian : pestisida
3. Medis : narkotika, obat keras dan obat lain
4. Industri : logam berat, asam dan basa kuat
5. Alam bebas : ganja, jamur, binatang berbisa
Phytotoxins
Zootoxins
Bacteriotoxins
TOKSISITAS
• Kemampuan suatu zat kimia/xenobiotik dalam
menimbulkan kerusakan pada organisme baik
saat digunakan atau saat berada di lingkungan
• Toksikologi klinik
Untuk mengatasi toksisitas, mengupayakan
tindakan menghilangkan gejala dan
mengeluarkan racun secepatnya dari tubuh
misal dengan memberi antidotum
LANJUTAN….
• Toksikologi forensik
masalah hukum dalam kasus toksisitas
• Toksikologi kerja
Keracunan yang terjadi di tempat kerja
• Toksikologi lingkungan
Mempelajari pencemaran lingkungan, sumber
bahan, transportnya, degradasi, biokonsentrasi di
lingkungan serta pengaruhnya pd manusia
LANJUTAN…
• Toksikologi hukum
Undang2, standart yg membatasi penggunaan zat
kimia beracun
• Toksikologi konvensional
Penelitian tentang toksikologi untuk menentukan
gambaran efek toksik
• Toksikologi mekanistik
Pengetahuan cara kerja zat toksik
LANJUTAN…
Toksikologi Regulatif
Menentukan apakah suatu obat mempunyai
resiko yang rendah untuk dipakai sebagai tujuan
terapi
Toksikologi Forensik
Mempelajari aspek hukum kedokteran akibat
penggunaan bahan kimia berbahaya dan
membantu menegakkan diagnosa pada
pemeriksaan postmortem
LANJUTAN…
Toksikologi Deskriptif
Ekotoksikologi
Meliputi :
• Kondisi efek toksik
• Mekanisme efek toksik
• Wujud efek toksik
• Sifat efek toksik
A. Kondisi efek toksik
(bisa menjelaskan??)
Kondisi subyek/makhluk hidup
• Keadaan fisiologi
(mis: berat badan, umur, suhu tubuh,
kecepatan pengosongan lambung, kecepatan
aliran darah, status gizi, kehamilan, genetika
dan jenis kelamin)
• Keadaan patologi
(mis: penyakit saluran cerna,
kardiovaskuler, hati dan ginjal)
Lanjutan..
• Kondisi menentukan ketersediaan biologi
zat kimia di sel sasaran sehingga
menentukan toksisitasnya
B. Mekanisme Aksi Efek Toksik
• Sifatnya langsung/primer
• Zat kimia atau metabolitnya masuk pd sel
sasaran dan sebabkan gangguan
sel/organelanya melalui pendesakan, ikatan
kovalen, subtitusi, atau peroksidasi dsb)
Lanjutan…
• Sebelumnya tubuh beradaptasi atau melakukan
perbaikan
1. Oksigen,
kecukupan pasok oksigen
tergantung :
• fungsi alat pernapasan Sasaran
• difusi oksigen dari alveoli ke zat
dalam darah beracun
• jumlah eritrosit yg berfungsi
• sistem kardiovaskuler
Lanjutan…
Misal :
• nitrit dpt merubah hemoglobin menjadi
methemoglobin kekurangan oksigen di
sirkulasi darah (hipoksia) anoksia
produksi energi sel terganggu
terjadi degenerasi sel/kematian sel
2. Suplai unsur hara
• Agar reaksi metabolik berlangsung normal dan
produksi energi sel tercukupi.
1. Kesadaran
2. Respirasi
3. Tekanan darah
4. Kejang
5. Pupil mata
6. Jantung
7. Bising usus
8. Dll
1. Kesadaran
3. Tekanan darah
6. Bising usus
Perubahan bising usus menyertai perubahan derajat kesadaran.
Pada derajat kesadaran tingkat III ,biasanya bising usus negatif,
dan tingkat IV selalu negatif. Dapat dipakai untuk pasien yang
pura-pura pingsan.
7. Lain-lain
Gejala lain seperti gangguan keseimbangan asam basa, air, tanda
kerusakan hati dan ginjal, retensi urin, muntah dan diare dll.
Terapi
intoksikasi
Secara umum penanggulangan keracunan
dengan cara :
A. Terapi simtomatis,.
B. Mencegah absorbsi selanjutnya dari racun
C. Mempercepat pengeluaran racun dari
tubuh.
A. Terapi simptomatik
Hilangkan gejala-gejala keracunan
Pertahankan fungsi vital
Bila perlu beri antidotum tertentu bila sudah diketahui jenis
racunnya
Mempercepat ekskresi obat.
❖ Transfusi pengganti
❖ Dialisis peritoneal
❖ Diuresis paksa
❖ Hemodialisis
❖ Hemoperfusi
CARA KERJA RACUN
– Racun yang bekerja lokal seperti zat korosif (asam dan
basa kuat), menimbulkan nyeri hebat pada daerah yang
terkena racun.
• Senyawa ini tidak pernah diproduksi secara sengaja, namun terbentuk sebagai
produk hasil samping dari pembuatan senyawa kimia organoklorin (seperti
herbisida dan PVC), hasil berbagai proses pembakaran dan metalurgi, dan
pemutihan pada kertas dan pulp (Fiedler et al., 1990).
• Senyawa dioksin bersifat toksik baik terhadap hewan maupun manusia. Jika
terpapar dioksin dapat menyebabkan efek keracunan pada skala atau tingkat
yang beragam, mulai dari kulit (chloracne), sistem imun (immunotoxicity)
toksisitas yang menyebabkan kanker, toksisitas yang menyebabkan kelainan
pada sistem reproduksi, dan juga diduga menyebabkan efek kelainan pada
syaraf (cognitive).
• Dioksin kemudian akan berinteraksi dengan DNA dan menyerang gen yang
mengontrol banyak reaksi biokimia seperti sintesa dan metabolisme hormon,
enzim, maupun faktor pertumbuhan sehingga menyebabkan berbagai
gangguan kesehatan seperti kanker, gangguan hormon, sampai kelainan janin
(Lucier et al., 1993)
Terkait dengan prinsip keamanan makanan, maka World Health Organization
(WHO) mengeluarkan regulasi untuk ambang batas konsentrasi senyawa
dioksin pada ikan dan produk perikanan yang dihitung dari nilai TEQ (Tabel
1).
b. Jenis ikan