Anda di halaman 1dari 18

PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, dan

KLASIFIKASI TOKSIKOLOGI

Dosen Pengampu : Sri Nuraini, M.Kes.


Kelompok 1
.
POKOK PEMBAHASAN :

01 02 03
Pengertian Ruang Lingkup Klasifikasi
TOKSIKOLOGI TOKSIKOLOGI TOKSIKOLOGI

04 05
Identifikasi Resume
01
PENGERTIAN
Pengertian Toksikologi
❑ Secara sederhana dan ringkas, toksikologi dapat didefinisikan sebagai kajian tentang hakikat dan
mekanisme efek berbahaya (efek toksik) berbagai bahan kimia terhadap makhluk hidup dan
sistem biologik lainnya.
❑ Toksikologi merupakan studi mengenai efek-efek yang tidak di inginkan dari zat-zat kimia
terhadap organisme hidup. Toksikologi juga membahas tentang penilaian secara kuantitatif
tentang organ-organ tubuh yang sering terpajang serta efek yang di timbulkan nya. Efek toksik
atau efek yang tidak di inginkan dalam sistem biologis tidak akan dihasilkan oleh bahan kimia
kecuali bahan kimia tersebut atau produk biotransformasinya mencapai tempat yang sesuai di
dalam tubuh pada konsentrasi dan lama waktu yang cukup untuk menghasilkan manifestasi
toksik.
Lanjutan
❑ Faktor utama yang mempengaruhi toksisitas yang berhubungan dengan situasi pemaparan
(pemajanan) terhadap bahan kimia tertentu adalah jalur masuk ke dalam tubuh, jangka waktu dan
frekuensi pemaparan. Pemaparan bahan-bahan kimia terhadap binatang percobaan biasanya
dibagi dalam empat kategori:
❑ Akut
❑ Subakut
❑ Subkronik
❑ dan kronik.
Lanjutan
Lanjutan
❑ Ilmu toksikologi ditunjang oleh berbagai ilmu dasar, seperti kimia, biologi, fisika, matematika.
❑ Kimia analisis dibutuhkan untuk mengetahui jumlah tokson yang melakukan ikatan dengan reseptor sehingga
dapat memberikan efek toksik.
❑ Bidang ilmu biokimia diperlukan guna mengetahui informasi penyimpangan reaksi kimia pada organisme yang
diakibatkan oleh xenobiotika.
❑ Perubahan biologis yang diakibatkan oleh xenobiotika dapat diungkap melalui bantuan ilmu patologi,
immunologi, dan fisiologi. Untuk mengetahui efek berbahaya dari suatu zat kimia pada suatu sel, jaringan atau
organisme memerlukan dukungan ilmu patologi, yaitu dalam menunjukan perubahan wujud atau perubahan
makroskopi, mikroskopi, atau submikroskopi dari normalnya. Perubahan biologi akibat paparan toksin dapat
termanisfestasi dalam bentuk perubahan sistem kekebalan (immun) tubuh,
02
Ruang Lingkup Toksikologi
Ruang Lingkup

Toksikologi Foreastik Toksikologi Klinik

Mempelajari aspek hukum kedokteran Mempelajari gangguan yang disebabkan


akibat penggunaan bahan kimia substansi toksik, merawat penderita
berbahaya dan membantu menegakkan yang keracunan dan menemukan cara
diagnosa pada pemeriksaan postmortem baru dalam penanggulangannya
Ruang Lingkup

Toksikologi Eksperimeantal Toksikologi Lingkungan

Pemakaian obat secara kronik (anti Mempelajari dampak zat kimia yang
hipertensi, obat TBC, kontrasepsi), berpotensi merugikan sebagai polutan
harus disertai data karsinogenik dan lingkungan
teratogenik dari obat tersebut
Pemakaian obat dalam waktu pendek
(obat cacing), harus memenuhi sarat
toksisitas akut
03
Klasifikasi Bahan Toksikologi
Berdasarkan sumbernya:
A. Toksin tanaman seperti, Glikosida sianogenik yang merupakan
jenis fitotoksin yang dihasilkan tumbuhan, di mana sebagiannya
mungkin dikonsumsi manusia. Singkong dan almond merupakan
contoh makanan yang mengandung toksin tersebut, dan
Mikotoksin yang dihasilkan oleh jamur
B. Toksin hewan, yang diperoleh toksisitas baik melalui sintesis
metabolik toksin (metabolit sekunder)maupun ekspresi gen
toksinnya seperti, bisa ular atau serangga lainnya.
C. Toksin lingkungan (air, tanah, udara) seperti, limbah pabrik yang
dibuang ke Sungai, maupun paparan dari Timbal, Arsenik, dan
Benzena yang ada diudara
Berdasarkan senyawanya:
A. Logam berat (Timbal) merupakan salah satu logam berat yang
sangat berbahaya bagi makhluk hidup karena bersifat
karsinogenik, dapat menyebabkan mutasi, terurai dalam jangka
waktu lama dan toksisistasnya tidak berubah. Pb atau timbal
dapat mencemari udara, air, tanah, tumbuhan, hewan, bahkan
manusia
B. Senyawa organik
Racun gas seperti, (karbon monoksida dan hydrogen sulfida) pada
otopsi kasus keracunan hydrogen sulfida tidak spesifik, diantaranya
konjungtivitis, skleritis, edema paru, perubahan warna pada kulit
dan otak, serta petechiae pada semua organ.
Berdasarkan penggunaannya:
• Obat-obatan, Akan menimbulkan efek toksik apabila diberikan
melampaui dosis
• Pestisida,
• Pelarut organik
• Logam berat

Berdasarkan Efek Obat:


• Efek samping : Efek yang merugikan nemun masih dalam
toleransi seperti mulut kering, mudah BAK
• Efek merugikan : Efek yang merugikan dan berbahaya pad alevel
medium, seperti Diare, mual, muntah sehingga dapat
menimbulkan dehidrasi
• Efek toksik (racun) : efek yang mengancam kehidupan, seperti
kejang, pingsan dan henti jantung
Berdasarkan Wujud Fisik:

Klasifikasi berdasarkan wujud fisiknya, sangat bermanfaat dalam memahami efek yang mungkin
akan terjadi serta pengendaliannya. Berdasarkan wujud fisiknya, bahan beracun dibedakan menjadi
bahan beracun yang berwujud gas, padat, dan cair.

Berdasarkan Sifat Biotis-Abiotisnya:

Klasifikasi berdasarkan biotis dan abiotis dibuat karena bahaya yang terjadi akan berbeda. Zat yang
hidup dapat berkembang biak apabila lingkungannya mendukung, sedangkan abiotis dapat berubah
menajdi berbagai senyawa. Dengan demikian, pengendaliannya pun akan berbeda. Yang termasuk
racun biotis diantaranya:
• Racun yang dihasilkan oleh mikroba, seperti racun dari Clostridium botulinum, racun dari Vibrio
cholerae, racun dari Pseudomonas cocovenans, dll.
• Racun yang berupa metabolit organisme, seperti ammonia, nitrat, nitrit, CO, CO2, derifatif sulfur,
dll.
Sedangkan yang digolongkan sebagai racun abiotis adalah racun yang terbentuk secara
antropogenik diantaranya:
• Racun logam, seperti berilium, cadmium, kromium, cobalt, tembaga, besi, timah hitam, nikel,
selenium, titanium, seng, asbes, dan lain lain.
• Racun non-logam, seperti : CO, ester, sianida (CN), klorofenol, DDT, herbisida, polisiklik
hidrokarbon (PAH), dan lain-lain
Berdasarkan toksisitas perubahan jaringan:
Toksisitas suatu zat menurut perubahan jaringan yang terjadi, dapat diklasifikasikan
menjadi
tiga golongan, yaitu:
• Toksisitas rendah
Zat-zat dengan toksisitas rendah yaitu zat-zat yang dapat menyebabkan perubahan
biologic pada jaringan yang sifatnya reversible, baik dengan maupun tanpa
pengobatan.
• Toksisitas sedang
Zat-zat dengan toksisitas sedang yaitu zat-zat yang dapat menyebabkan perubahan
biologi pada jaringan yang sifatnya reversible maupun irreversible, dan perubahan
jaringan tersebut biasanya tidak mengancam jiwa seseorang namun dapat
meninggalkan cacat fisik yang serius.
• Toksisitas tinggi
Zat-zat dengan toksisitas tinggi yaitu zat-zat yang pada kadar rendah dan pada
pemaparan yang berulang dan terus-menerus dapat menyebabkan kematian ataupun
cacat fisik yang serius.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai