Anda di halaman 1dari 14

Proses Masuknya Racun Dalam

Tubuh
Liesna Dwi Aristo ( 1211110002)
Reva Reditia ( 121111005 )
Danang Kurniawan ( 121111008 )
Dessy Anggun Tia Jahari ( 121111010 )
Peter Pascarillo ( 121111016 )
Muhammad Hudan Dardiri ( 121111018 )
Angga Mahardika ( 1411113020 )
Definisi Toksikologi
 Merupakan ilmu yang mempelajari pengaruh
kualitatif dan kuantitatif zat kimia atas sistem biologi
yang pusat perhatiannya terletak pada aksi berbahaya
zat kimia itu.
 Studi yang mempelajari tentang interaksi berbahaya
antara bahan-bahan kimia dan sistem biologis.
 Ilmu toksikologi adalah ilmu yang menelaah tentang
kerja dan efek berbahaya zat kimia atau racun
terhadap mekanisme biologis suatu organisme.
Proses masuknya racun dalam tubuh

 Bahan-bahan racun seperti preservatif, pestisida dsb. masuk ke


dalam tubuh organisme (jasad hidup) melalui:

Mulut Salur
Kuli & an
t saluran
perna
makan
Luar an pasan
 Melalui kulit
bahan racun dapat memasuki pori-pori atau
terserap langsung kedalam sistem tubuh, terutama bahan
yang larut minyak (polar).

 Mulut & saluran pernapasan


Melalui mulut, racun dapatterserap seperti
halnya makanan, langsung masuk peredaran darah.
 Saluran pernapasan
Melalui saluran pernapasan racun
dapat terserap ke dalam sistem tubuh dan dapat langsung
mempengaruhisistem pernapasan (pengambilan oksigen dan
pembuangan CO2).
Kerja Bahan Toksik
Kerja atau aktivitas bahan toksik umumnya berupa
serangkaian proses yang sebagian diantaranya bahkan sangat kompleks.
Pada berbagai kerja toksik dan mekanisme kerjanya, dapat dibedakan dua
hal berikut:
 Kerja toksik : suatu proses yang dilandasi oleh interaksi kimia antara zat
kimia atau metabolitnya dengan substrat biologik membentuk ikatan kimia
kovalen yang bersifat tidak bolak-balik (ireversible).
 Pengaruh toksik : perubahan fungsional yang disebabkan interaksi bolak-
balik (reversible) antara zat asing (xenobiotik) dengan substrat biologi.
Pengaruh toksik dapat hilang jika zat asing tersebut dikeluarkan dari dalam
plasma.
Kerja Toksik

Kerja toksik pada umumnya dapat


dibagi menjadi tiga fase yaitu:

 fase eksposisi

 fase toksokinetik

 fase toksodinamik
 Fase eksposisi
Merupakan ketersediaan biologis suatu polutan di
lingkungan dan hal ini erat kaitannya dengan perubahan sifat-sifat
fisikokimianya. Jalur intoksikasinya lewat Oral, Saluran Pernafasan dan
Kulit.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat polutan
tersebut adalah atmosfer, air dan biota. Transportasi dan transformasi
zat/polutan di lingkungan berhubungan erat dengan sifat-sifat fisikokimia
polutan, proses transportasi polutan di lingkungan dan transformasi polutan
yang terjadi di lingkungan. Pemaparan bahan polutan ke lingkungan akan
mengalami berbagai proses transformasi tergantung atas media
transportasinya antara lain air, udara, tanah dan biota
 Fase toksokinetik
Terdapat dua proses yang berperanan penting
pada fase toksokinetik atau farmakokinetik yaitu proses transpor
(meliputi absorbsi, distribusi dan ekskersi) dan Perubahan metabolik
atau biotransformasi .
 Fase toksodinamik
Fase toksodinamik atau farmakodinamik
meliputi interaksi antara molekul zat kimia toksik dengan tempat
kerja spesifik yaitu reseptor. Organ target dan tempat kerja tidak
selalu sama, sebagai contoh suatu zat kimia toksik yang bekerja
pada sel ganglion pada sistem saraf pusat juga dapat menimbulkan
efek kejang pada otot seran lintang.
SPEKTRUM EFEK TOKSIK
Berbagai jenis efek toksik dapat dikelompokkan menurut
organ sasarannya, mekanisme kerjanya, atau ciri-ciri lain yaitu :
 Efek Lokal dan Sistemik
Beberapa bahan kimia dapat menyebabkan cedera pada
tempat bahan itu bersentuhan dengan tubuh. Efek lokal ini dapat diakibatkan oleh
senyawa kaustik, misalnya pada saluran pencernaan, bahan korosif pada kulit,
serta iritasi gas atau uap pada saluran napas. Efek lokal ini menggambarkan
perusakan umum pada sel-sel hidup.
 Efek Berpulih dan Nirpulih
Efek toksik disebut berpulih (reversibel) jika efek itu dapat
hilang dengan sendirinya. Sebaliknya, efek nirpulih (ireversibel) akan menetap
atau justru bertambah parah setelah pajanan toksikan dihentikan. Efek nirpulih
diantaranya karsinoma, mutasi, kerusakan saraf, dan sirosis hati.
 Efek Segera dan Tertunda
Banyak toksikan menimbulkan efek segera, yaitu
efek yang timbul segera setelah satu kali pajanan. Contohnya, keracunan
sianida. Sedangkan efek tertunda timbul beberapa waktu setelah
pajanan. Pada manusia, efek karsinogenik pada umumnya baru nyata
jelas 10-20 tahun setelah pajanan toksikan. Pada hewan pengerat pun
dibutuhkan waktu beberapa bulan untuk timbulnya efek karsinogenik.
 Efek Morfologis,Fungsional dan Biokinia
Efek morfologis berkaitan dengan perubahan bentuk
luar dan mikroskopis pada morfologi jaringan. Berbagai efek jenis ini,
misalnya nekrosis dan neoplasia, bersifat nirpulih dan berbahaya. Efek
fungsional biasanya berupa perubahan berpulih pada fungsi organ
sasaran. Oleh karena itu pada penelitian toksikologi, fungsi hati dan
ginjal selalu diperiksa (misalnya, laju ekskresi zat warna).
DAMPAK BAHAN TOKSIK BAGI MANUSIA

Efek kesehatan
 Fibrosis : pertumbuhan jaringan ikat dlm jumlah yg berlebihan
 Granuloma : benjolan akibat proses peradangan menahun
 Demam : meningkatnya temperatur tubuh
 Asphyxia : keadaan dimana darah & jaringan kekurangan O2
 Alergi : reaksi berlebih terhadap materi tertentu
 Kanker : pertumbuhan sel yg tdk terkendali
 Mutasi : perubahan susunan & jumlah gen
 Teratogen: cacat
 Sistemik : racun yg menyerang hampir ke seluruh organ tubuh
Efek akut & kronis
Efek keracunan pada tubuh manusia dibagi menjadi dua yaitu:
 Efek Akut : pengaruh sejumlah dosis tertentu yang akibatnya dapat dilihat
atau dirasakan dalam waktu pendek. Contoh : keracunan fenol
menyebabkan diare dan CO dapat menyebabkan hilang kesadaran atau
kematian dalam waktu singkat.
 Efek Kronis : suatu akibat keracunan bahan-bahan kimia dalam dosis kecil
tetapi terus-menerus dan efeknya baru bisa dirasakan dalam jangka
panjang (minggu,bulan dan tahun). Misalnya : menghirup udara benzene
dan senyawa hidrokarbon terklorinasi seperti kloroform,karbon
tetraklorida dalam kadar rendah tetapi terus menerus akan menimbulkan
penyakit pada hati (lever) setelah beberapa tahun.uap timbal akan napas
Daftar Pustaka

 https://eemoo.wordpress.com/2010/10/05/mekanisme-racun-dala
m-tubuh-manusia/
 http://rini-andriani.blogspot.co.id/2012/04/normal-0-false-false-
false-en-us-x-none.html

Anda mungkin juga menyukai