KELOMPOK 1:
Klasifikasi Bahan
03 Toksik 04 Toksisitas
1. Sejarah Perkembangan Ilmu
1. Racun
Menurut Taylor, “Racun adalah setiap bahan atau zat yang
dalam jumlah tertentu bila masuk ke dalam tubuh akan
menimbulkan reaksi kimiawi yang akan menyebabkan
penyakit dan kematian”.
2. Berdasarkan senyawanya:
a. Logam berat
b. Senyawa organik
c. Racun gas
3. Berdasarkan penggunaannya:
a. Obat-obatan
b. Pestisida
c. Pelarut organik
d. Logam berat
D. Toksisitas
A. PERUNDANG-UNDANGAN NARKOTIKA
Pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika yang
dilakukan secara terorganisasi dan memiliki jaringan yang luas melampaui batas negara, dalam Undang-Undang
No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika diatur mengenai kerja sama, baik bilateral, regional, maupun internasional.
C. PREKURSOR
Adapun yang dimaksud precursor narkotika dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan dalam pembuatan
narkotika, ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 44 tahun 2010 tentang Prekursor,
bahwa yang dimaksud Prekursor adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan
dalam pembuatan Narkotika dan Psikotropika.
Toksikologi analitik adalah bidang kajian yang memerlukan dukungan ilmu lain terutama
anatomi fisiologi, patofisiologi, biokimia dan kimia analitik. Dalam bidang toksikologi dibedakan
antara istilah racun, toksin, dan toksikan Toksisitas suatu bahan toksik dapat dinyatakaan dalam
ukuran LD50, atau dengan peristilahan misalnya: karsinogen, mutagen, teratogen. Toksisitas juga
digolongkan menjadi toksisitas akut dan kronis. Penggunaan obat dapat mengakibatkan toleransi,
habituasi, ketergantungan (dependensi) dan ketagihan (adiksi).
Kesimpulan
Teknik fiksasi sediaan sitologik adalah suatu tindakan yang
dilakukan dengan segera dilakukan guna mencegah
pengeringan dan perubahan bentuk sel akibat faktor luar.