Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dini Khoerunnisa

NIM : 1010181226

Soal Toksikologi
1. Apa bila zat kimia dikatakan beracun (toksik), maka kebanyakan diartikan sebagai zat yang
berpotensi memberikan efek berbahaya terhadap mekanisme biologi tertentu pada suatu
organisme. Sifat toksik dari suatu senyawa ditentukan oleh apa saja? Sebutkan 6 sifat toksik
tersebut.

2. Bidang yang paling berkaitan dg toksikologi ialah farmakologi, karena ahli farmakologi
harus memahamitidak hanya efek bermanfaat zat kimia, tetapi juga efek berbahaynya yang
mungkin diterapkan pada penggunaan terapi. Sebutkan apa yang di telaah oleh farmakologi
pada umumnya

3. Untuk menegakkan terapi keracunan yang spesifik dan terarah, diperlukan kerjasama antara
dokter dan toksikologi klinik. Jelaskan kerjasama yang bagaimana antara dokter dan
toksikologi klinik tersebut dalam menegakkan terapi

4. Apa manfaat dari analisis kualitatif dan kuantitatif, jelaskan?

5. Jelaskan kejadian Minamata di jepang

6. Apa efek penggunaan talidomid, jelaskan


JAWABAN

1. - Dosis, Semakin besar jumlah bahan kimia yang masuk kedalam tubuh makin besar juga efek
racunnya.

- Konsentrasi racun di reseptor “tempat kerja”


- Sifat zat tersebut, Bentuk yang lebih berbahaya bila dalam bentuk cair atau gas yang mudah
terinhalasi dan bentuk partikel bila terhisap, makin kecil partikel makin terdeposit dalam paru.
- Kondisi bioorganisme atau sistem bioorganisme
- Paparan terhadap organisme dan bentuk efek yang ditimbulkan.
- Faktor Host (Genetik, Jenis kelamin (Pria lebih peka pada ginjal, Wanita pada hati), Usia

2. - Umumnya menelaah efek toksik, Keadaan atau factor yang memengaruhi efektifitas absorsi,
distribusi dan eliminasi zat beracun didalam tubuh. Akan menentukan keberadaan zat kimia utuh
atau metabolitnya dalam sel sasaran. Contoh : Fisiologi (Umur, berat badan, status gizi,
kehamilan, genetic, jenis kelamin), Patologi (Penyakit saluran cerna, kardiovaskular, hati dan
ginjal)
- Mekanisme kerja toksik, Dibagi 2 : 1. Intrasel (toksisitas yang diawali dengan interaksi secara
langsung antara zat kimia atau metabolitya dengan reseptor. Sifatnya langsung, zat kimia masuk
pada sel sasaran dan sebabkan gangguan sel melalui pedeskan, ikatan kovalen, subsitusi). 2.
Ekstrasel (Toksisitas secara tidak langsung dengan memenuhi lingkungan sel sasaran tapi dapat
berpengaruh pada sel sasaran)
- Hubungan dosis respon, dari suatu tokson.

3. Karna ahli farmakologi harus memahami tidak hanya efek bermanfaat zat kimia, tetapi juga efek
berbahaya yang mungkin diterapkan pada penggunaan terapi. Dokter membantu dalam tujuan
diagnostic, pencegahan, dan terapeutik, sedangkan toksikolog klinik, dimana hasil analisis
toksikologi dapat memastikan diagnose klinis, pada idagnosa klinis ini dapat dijadikan dasar
dalam melakukan terapi yang capt dan tepat, serta lebih terarah, sehingga ancaman kegagalan
pengobatan (kematian) dpt di hindarkan.
- mendeteksi dan mengidentifikasi toksikan yang terlibat,
- menentukan kadar toksikan dan metabolitnya
- bersama-sama dengan dokter dan toksikolog klinik melakukan interpretasi temuan analisis dan
data-data klinis, guna menyusun diagnosa akhir.

4. Hasil analisis kualitatif dapat dipastikan bahwa kasus keracunan ialah memang benar diakibatkan
oleh istoksikasi. Hasil analisis kuantitatif dapat diperoleh informasi tingkat toksisitas pasien.
Dari dua analisis ini nantinya dapat dijadikan sebagai besaran ekpresi parameter-parameter
angka yang mewakili populasi.
Tujuan utama dari analisis kualitatif (test penapisan dan identifikasi) adalah untuk mengetahui
atau me-mastikan toksikan sebagai penyebab instoksika-sinya, dapat berupa toksikan tunggal
atau kombinasi dari beberapa toksikan. Makna dari analisis kualitatif adalah untuk memastikan
diagnosa awal terhadap dugaan instoksikasi. Sedangkan dari hasil analisis kuantitatif
dimungkinkan untuk menarik dugaan ting-kat toksisitas dari pasien.

5. Penyakit minamata di Jepang pada tahun 1950-an diakibatkan Karena pembuangan limbah
industry PT. Chisso yang mengandung metil merkuri ke teluk Minamata. Jepang sebagai
pengonsumsi ikan tertinggi masyarakat sekitar Minamata terdampak sangat dasyat yang
mengakibatkan ikan diteluk tersebut terkontaminasi oleh metil merkuri. Ikan terkontaminasi ini
dikonsumsi oleh penduduk disekitar teluk, mengakibatkan (pengendapan) metil merkuri di dalam
tubuh. Metil merkuri ialah senyawa toksik yang mengakibatkan kebutaan. Dampak terburuk
mulai terlihat pada tahun 1949. Ratusan orang mati karena kelumpuhan syaraf dikarenakan
mengonsumsi ikan terkontaminasi. Penyakit ini disebut sindrom Minamata.

6. Pada tahun 1950-an sampai awal 1960-an, di Eropa Barat terjadi kasus keracunan yang dikenal
Taliomid. Talidomid ialah senyawa kimia yang pertama disentesa untuk obat menekan rasa mual
dan muntah. Karena efeknya tersebut pada waktu itu banyak diresepkan pada ibu-ibu hamil,
dengan tujuan menekan mual-muntah yang sering muncul masa trisemester pertama pada
kehamilan. Efek samping yang muncul ialah terlahir janin dengan pertumbuhan organ tubuh
yang tidak lengkap. Dari salah satu bentuk rasemat talidomid ini meberikan efek menghambat
tertumbuhan organ tubuh pada janin di masa kandungan.

Anda mungkin juga menyukai