Anda di halaman 1dari 17

Referensi

• 1. Des W. Connell dan Gregory J. Miller (terjemahan


Yanti Koestoer). 1995. Kimia dan Ekotoksikologi
Pencemaran. Penerbit UI Presss
2. Haryoto Kusnoputranto, 1996. Pengantar Toksikologi
Lingkungan, KLH.
3. Heryando Palar.1994. Pencemaran dan toksikologi
Logam berat , Rineka Cipta
4. Leeuwangh, dkk, 1998. Ecotocxicology. IHE Belanda
5. Wahyu Widowati,dkk. 2008. Efek Toksik Logam, Andi
Yogjakarta
TOKSIKOLOGI

Toksikologi adalah ilmu pengetahuan


yang mempelajari efek merugikan dari
bahan kimia terhadap organisme hidup.
Pencegahan keracunan memerlukan perhitungan dari :

1. Toxicity : deskripsi dan kuantifikasi sifat-sifat


toksis zat kimia
2. Hazard : kemungkinan zat kimia untuk
menimbulkan cidera
3. Risk : besarnya kemungkinan zat kimia
menimbulkan karacunan
4. Safety : keamanan
Klasifikasi Bahan Toksikan
• Bahan toksik dapat diklasifikasikan berdasarkan :
1. Organ tujuan : ginjal, hati, system hematopoitik, dll
2. Penggunaan : peptisida, pelarut, food additive, dll
3. Sumber : tumbuhan dan hewan
3. Efek yang ditimbulkan : kanker, mutasi, dll
4. Bentuk fisik : gas, cair, debu, dll
5. Label kegunaan : bahan peledak, oksidator, dll
6. Susunan kimia : amino aromatis, halogen, hidrokarbon, dll
7. Potensi racun : organofosfat, lebih toksik daripada karbamat
• Untuk dapat diterima dalam spektrum agen
toksik, suatu bahan tidak hanya ditinjau dari
satu macam klasifiksi saja, tetapi dapat pula
ditinjau dari beberapa kombinasi dan beberapa
faktor lain.

• Klasifikasi bahan toksik dapat dibagi secara


kimiawi, biologi dan karakteristik paparan yang
bermanfaat untuk pengobatan.
C. Karakteristik Paparan
• Efek merugikan/ toksik pada sistem biologis dapat
disebabkan oleh bahan kimia yang mengalami
biotransformasi dan dosis serta susunannya cocok untuk
menimbulkan keadaan toksik.
• Respon terhadap bahan toksik tersebut antara lain
tergantung kepada
• 1. sifat fisik dan kimia,
• 2. situasi paparan,
• 3. kerentanan sistem biologis,
• mengklasifiksikan toksisitas suatu bahan harus mengetahui
macam efek yang timbul dan dosis yang dibutuhkan serta
keterangan mengenai paparan dan sasarannya
• Perbandingan dosis lethal suatu bahan polutan dan perbedaan
jalan masuk dari paparan sangat bermanfaat berkaitan dengan
absorbsinya.

• Suatu bahan polutan dapat diberikan dalam dosis yang sama


tetapi cara masuknya berbeda.

• Misalnya bahan polutan pertama melalui intravena, sedangkan


bahan lainnya melalui oral, maka dapat diperkirakan bahwa
bahan polutan yang masuk melalui intravena memberi reaksi
cepat dan segera.
• Sebaliknya bila dosis yang diberikan berbeda
maka dapat diperkirakan absorbsinya berbeda
pula,
• misalnya suatu bahan masuk kulit dengan 
dosis  lebih tinggi sedangkan lainnya melalui
mulut dengan dosis yang lebih rendah maka,
dapat diperkirakan kulit lebih tahan terhadap
racun sehingga suatu bahan polutan untuk
dapat diserap melalui kulit diperlukan dosis
tinggi.
Efek toksik didalam tubuh tergantung pada :

1. Reaksi alergi
Alergi adalah reaksi yang merugikan yang
disebabkan oleh bahan kimia atau toksikan
karena peka terhadap bahan tersebut. Kondisi
alergi sering disebut sebagai “ hipersensitif “,.

Reaksi alergi atau reaksi kepekaannya dapat


dipakai untuk menjelaskan paparan bahan
polutan yang menghasilkan efek toksik.
Reaksi alergi timbul pada dosis yang rendah shg
kurve dosis responnya jarang ditemukan.
Efek toksik …. (Lanjutan)

2. Reaksi ideosinkrasi
Merupakan reaksi abnormal secara genetis akibat
adanya bahan kimia atau bahan polutan.
 
Toksisitas cepat dan lambat
* Toksisitas cepat merupakan manifestasi yang segera
timbul setelah pemberian bahan kimia atau polutan.
* Toksisitas lambat merupakan manifestasi yang timbul
akibat bahan kimia atau toksikan selang beberapa
waktu dari waktu timbul pemberian.
Efek toksik …. (Lanjutan)

3. Toksisitas setempat dan sistemik

Perbedaan efek toksik dpt didasarkan pd lokasi manifestasinya.


* Efek setempat didasarkan pada tempat terjadinya yaitu pada lokasi
kontak yang pertama kali antara sistem biologi dan bahan toksikan.

* Efek sistemik terjadi pada jalan masuk toksikan kemudian bahan


toksikan diserap, dan didistribusi hingga tiba pada beberapa
tempat.

* Target utama efek toksisitas sistemik adalah sistem syaraf pusat


kemudian sistem sirkulasi dan sistem hematopoitik, organ viseral
dan kulit, sedangkan otot dan tulang merupakan target yang paling
belakangan.
Respon toksik tergantung pada :

1. Sifat kimia dan fisik dari bahan tersebut


2. Situasi pemaparan
3. Kerentanan sistem biologis dari subyek
Faktor utama yg mempengaruhi toksisitas adalah :

1. Jalur masuk ke dalam tubuh


Jalur masuk ke dalam tubuh suatu polutan yang toksik, umumnya
melalui :
a.
saluran pencernaan makanan,
b.
saluran pernafasan,
c.
kulit, dan
d.jalur lainnya. ( diantaranya intra muskuler, intra dermal, dan sub kutan.

Jalan masuk yang berbeda ini akan mempengaruhi toksisitas bahan


polutan.

Bahan paparan yang berasal dari industri biasanya masuk ke dalam tubuh
melalui kulit dan terhirup, sedangkan kejadian “keracunan” biasanya
melalui proses tertelan.
Faktor utama yang mempengaruhi toksisitas …. (lanjutan)

2. Jangka waktu dan frekuensi paparan


• Akut : pemaparan bahan kimia selama kurang dari
24 jam
• Sub akut : pemaparan berulang terhadap suatu
bahan kimia untuk jangka waktu 1 bulan atau
kurang
• Subkronik : pemaparan berulang terhadap suatu
bahan kimia untuk jangka waktu 3 bulan
• Kronik : pemaparan berulang terhadap bahan kimia
untuk jangka waktu lebih dari 3 bulan
• Pada beberapa bahan polutan, efek toksik yang
timbul dari paparan pertama sangat berbeda bila
dibandingkan dengan efek toksik yang dihasilkan
oleh paparan ulangannya.

• Bahan polutan benzena pada peran pertama akan
merusak sistem syaraf pusat sedangkan paparan
ulangannya akan dapat menyebabkan leukemia.
• Penurunan dosis akan mengurangi efek yang timbul.

Suatu bahan polutan apabila diberikan beberapa jam atau


beberapa hari dengan dosis penuh akan menghasilkan
beberapa efek.

• Apabila dosis hanya separohnya maka efek yang terjadi


juga akan menurun setengahnya, terlebih lagi apabila
dosis yang diberikan hanya sepersepuluhnya maka tidak
akan menimbulkan efek.


• Efek toksik yg timbul tidak hanya tergantung pd
frekuensi pemberian dengan dosis berbeda saja
tetapi mungkin juga tergantung pd durasi
paparannya.

• Efek kronis dapat terjadi apabila bahan kimia


terakumulasi dalam sistem biologi.

• Efek toksik pada kondisi kronis bersifat irreversibel.


Hal tersebut terjadi karena sistem biologi tidak
mempunyai cukup waktu untuk pulih akibat paparan
terus-menerus dari bahan toksik

Anda mungkin juga menyukai