Anda di halaman 1dari 21

PENGANTAR LAB MEDIK

KELOMPOK III

NUR ALIFAH HASAN


NIRWANA
NUR AMALIA SURGAWI
SURIANI AMIR
VIGRIANA RUSITA DEVI
WAHYUNI
NIHRA
TOKSIKOLOGI
DAN
SEROLOGI
TOKSIKOLOGI
1. Pengertian Toksikologi
Istilah Toksikologi awalnya berasal dari
bahasa latin yaitu toxon yang artinya
racun, sedangkan ilmu pengetahuan
dikenal dengan kata logos. Kombinasi arti
ini terbitlah bidang ilmu yang diketahui
umum sebagai Toksikologi, dan dalam
bahasa inggris disebut Toxicology. Secara
etimology Toksikologi terbagi dari dua kata
diatas dan didefinisikan sebagai ilmu
tentang racun. Toksikologi juga
didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari efek-efek merugikan dari
suatu zat.
2. Klasifikasi bahan toksikan

Bahan toksik dapat diklasifikasikan berdasarkan :


Organ tujuan : ginjal, hati, system hematopoitik, dll
Penggunaan : peptisida, pelarut, food additive, dll
Sumber : tumbuhan dan hewan
Efek yang ditimbulkan : kanker, mutasi, dll
Bentuk fisik : gas, cair, debu, dll
Label kegunaan : bahan peledak, oksidator, dll
Susunan kimia : amino aromatis, halogen,
hidrokarbon, dll
Potensi racun : organofosfat, lebih toksik daripada
karbamat
3. Efek toksi pada tubuh
Reaksi alergi
Alergi adalah reaksi yang merugikan yang
disebabkan oleh bahan kimia atau toksikan karena
peka terhadap bahan tersebut. Kondisi alergi sering
disebut sebagai hipersensitif, sedangkan reaksi
alergi atau reaksi kepekaannya dapat dipakai untuk
menjelaskan paparan bahan polutan yang
menghasilkan efek toksik. Reaksi alergi timbul pada
dosis yang rendah sehingga kurve dosis responnya
jarang ditemukan.
-Reaksi ideosinkrasi
Merupakan reaksi abnormal secara genetis
akibat adanya bahan kimia atau bahan polutan.

-Toksisitas cepat dan lambat


Toksisitas cepat merupakan manifestasi yang
segera timbul setelah pemberian bahan kimia
atau polutan. Sedangkan toksisitas lambat
merupakan manifestasi yang timbul akibat
bahan kimia atau toksikan selang beberapa
waktu dari waktu timbul pemberian
Toksisitas setempat dan sistemik

Perbedaan efek toksik dapat didasarkan


pada lokasi manifestasinya. Efek setempat
didasarkan pada tempat terjadinya yaitu pada
lokasi kontak yang pertama kali antara sistem
biologi dan bahan toksikan. Efek sistemik terjadi
pada jalan masuk toksikan kemudian bahan
toksikan diserap, dan didistribusi hingga tiba pada
beberapa tempat. Target utama efek toksisitas
sistemik adalah sistem syaraf pusat kemudian
sistem sirkulasi dan sistem hematopoitik, organ
viseral dan kulit, sedangkan otot dan tulang
merupakan target yang paling Belakang
4. faktor utama yang mempengaruhi toksisitas
alur masuk ke dalam tubuh
Jalur masuk ke dalam tubuh suatu polutan
yang toksik, umumnya melalui saluran
pencernaan makanan, saluran pernafasan, kulit,
dan jalur lainnya. Jalur lain tersebut diantaranya
daalah intra muskuler, intra dermal, dan sub
kutan. Jalan masuk yang berbeda ini akan
mempengaruhi toksisitas bahan polutan. Bahan
paparan yang berasal dari industri biasanya
masuk ke dalam tubuh melalui kulit dan
terhirup, sedangkan kejadian keracunan
biasanya melalui proses tertelan.
Jangka waktu dan frekuensi paparan
o Akut
pemaparan bahan kimia selama kurang dari 24 jam
o Sub akut
pemaparan berulang terhadap suatu bahan kimia
untuk jangka waktu 1 bulan atau kurang
o Subkronik
pemaparan berulang terhadap suatu bahan kimia
untuk jangka waktu 3 bulan
o Kronik
pemaparan berulang terhadap bahan kimia untuk
jangka waktu lebih dari 3 bulan
4. Ruang lingkup toksikologi

a. Toksikologi Lingkungan
Merupakan cabang toksikologi yang menguraikan
pemejanan yang tidak di sengaja pada jaringan
biologi (lebih khusus pada manusia) dengan
senyawa kimia yang pada dasarnya merupakan
pencemaran lingkungan, makanan atau air. Pada
prinsipnya, toksikologi lingkungan mengkaji
tentang keracunan yang terjadi secara tidak
sengaja
b. Toksikologi Ekonomi
Merupakan cabang toksikologi yang
menguraikan pengaruh berbahaya zat
kimia, yang dengan segaja dipejankan pada
jaringan biologi dengan maksud untuk
mencapai pengaruh atau efek khas, seperti
: obat, zat tambahan makanan dan
peptisida
c. Toksikologi Kehakiman/Forensik
Merupakan cabang toksikologi yang
mengkaji aspek medis dan aspek hukum
atas pengaruh berbahaya zat kimia pada
manusia. Pada bidang kajian ini,
maksudknya senyawa kimia bisa terjadi
karena kesengajaan untuk tujuan
pembunuhan atau secara tidak sengaja
akibat kelalaian manusia
6. Pencegahan
Mengenal bahan kimia yang kita gunakan dengan baik.
Gunakan lemari asam untuk bahan bahan yang sekiranya
menimbulkan pencemaran udara kerja
Ventilasi udara, supaya ruangan tidak lembab dan tercemar
oleh gas-gas berbahaya
Mengetahui cara penanganan dan penggunaanya secara
baik untuk menghindari paparan yang tidak perlu.
Usahakan seminimal mungkin untuk kontak atau terpapar
terhadap bahan kimia beracun tersebut. Hati-hati jika pada
bahan kimia cair yang mudah menguap,jangan berasumsi
bahwa semua cairan tidak mengguap,salah satu indikator
bahwa bahan kimia cair menguap adalah adanya bau yang
ditimbulkan,namun tidak semua uap kimia berbau.
- Kenali cara penanganan jika terjadi tumpahan atau
kebocoran bahan kimia beracun tersebut.
----
-Pelajari tindakan pertolongan pertama (first aids)
jika terjadi kecelakaan keracunan pada saat
bekerja.
-Konsultasikan kesehatan anda dengan Dokter jika
ada gejala-gejala keracunan yang anda rasakan.
-Gunakan alat pelindung diri (APD) yang tepat
dalam menangani bahan kimia beracun. Jika
bekerja dengan bahan kimia cair maka gunakan
safety glove yang sesuai dan safety glases jika
diperlukan. Jika bekerja dengan bahan kimia
berupa gas atau uap maka gunakan respirator yang
dapat melindungi dari uap atau gas kimia.
SEROLOGI

1. Pengertian Serologi
Serologi adalah ilmu yang
mempelajari reaksi antigen, antibodi
secara invitro. Untuk dapat
menegakkan diagnosa suatu penyakit
infeksi : kita dapat mengisolasi atau
menemukan kuman penyebabnya.
Tujuan Pemeriksaan Serologi

1. Untuk diagnostik mikroorganisme bila sulit dicari.


2. Untuk mendeteksi suatu penyakit dengan
mengukur titer antibodi dengan membandingkan
titer antibodi serum sikness dengan serum
copalencent.
Serum sikness : serum yang bersangkutan yang
diambil pada waktu orang tersebut sedang sakit.
Serum compalencent :Serum yang diambil pada
waktu penderita mulai sembuh.
Antibody ; zat yang dihasilkan oleh tubuh sebagai
rangsangan aglutinin.
Aglutinin : benda asing yang masuk ke dalam
tubuh yang dapat merangsang antibody.
Test serologi tidak bermanfaat bila dilaksanakan
terlalu dini karena antibody dalam tubuh baru
terbentuk setelah 10-20 hari.
3. Untuk mengetahui / mengukur keadaan hormon
seperti pada kanker rahim kehamilan hormon
HCG meningkat.
4. Untuk mendiagnosa penyakit autoimun suatu
penyakit.
Faktor-faktor penting yang harus diperhatikan
pada uji serologi

1. serum kontrol: dalam hal ini harus diperhatikan


beberapa sifat serum kontrol
sifat antikomplementer
tidak memiliki inhibitor spesifik
tidak toksik terhadap kultur sel
memiliki aglutinin
dapat menghasilkan presipitat non spesifik
2. Kontrol antigen: antigen yang digunakan
harus memiliki aktivitas tinggi. Antigen dapat
bersifat antikomplementer, oto-aglutinasi, dan
mungkin terkontaminasi, hal-hal tersebut dapat
berpengaruhpada pengujian.
3. Kontrol pelarut: pelarut yang digunakan
ada kemungkinan terkontaminasi, hal ini dapat
menyebabkan terjadi perubahan pH, efek toksisk,
dsb.
4. Antisera standar: antigen cenderung tidak
stabil pada penyimpanan dibanding sera, kontrol
uji untuk standar sera negatif dan standar sera
positif yang telah diketahui titernya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai