Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PAPER TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN

Dosen Pengampu: Sitti Rabbani Karimuna, S.KM., M.P.H

KONSEP DASAR TOKSIKOLOGI

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1

ANISSA HALID J1A120005


ERNAWATI RAMBI J1A120016

KESEHATAN LINGKUNGAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah swt atas segala rahmat dan karunia-nya
yang telah diberikan, sehingga kami bisa menyelesaikan paper Toksikologi
Lingkungan “Konsep Dasar Toksikologi”

Tersusunnya paper ini tentu bukan karena buah kerja keras kami semata,
melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami ucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu menyelesaikannya
makalah ini, kami sangat menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, kami selaku penyusun menerima dengan terbuka semua
kritik dan saran yang membangun agar paper ini bisa tersusun lebih baik lagi.
Kami berharap semoga paper ini bermanfaat untuk kita semua.

Kendari, 7 Januari 2023

Tim Penyusun

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makhluk hidup berperan penting dalam lingkungan hidup. Manusia


dan makhluk hidup lainnya sering berurusan dengan banyak bahan alami
maupun bahan buatan manusia. Jenis bahan tersebut ada yang bisa bersifat
racun ataupun aman bagi makhluk hidup. Jika bahan/zat tersebut bersifat
racun dan terpapar pada makhluk hidup bisa menyebabkan efek yang
berbahaya bagi makhluk hidup. Keracunan berarti keadaan dimana tubuh
seseorang sedang mengalami gangguan yang diakibatkan suatu zat atau bahan
kimia yang bersifat racun atau tidak aman. Bahan atau zat yang beracun ini
disebut toksik, sedangkan ilmu yang mempelajari batas aman dari bahan
kimia adalah toksilogi. Toksilogi lingkungan merupakan bagian dari ilmu
toksilogi yang membahas mengenai efek-efek toksikan (racun) lingkungan
terhadap kesehatan makhluk hidup dan lingkungan. Studi toksilogi
lingkungan terkait dengan pertanyaan bagaimana toksikan lingkungan melalui
interaksinya dengan manusia, hewan, dan tanaman, memengaruhi kesehatan
dan keselamatan organisme hidup tersebut (Yu, 2005:1)

Toksilogi lingkungan dibahas dalam kimia karena berhubungan


dengan adanya perubahan lingkungan yang disebabkan oleh kehadiran zat
kimia. Toksilogi lingkungan juga membahas tentang efek-efek merugikan
dari bahan-bahan kimia lingkungan terhadap kesehatan manusia. kebutuhan
akan toksilogi lingkungan meningkat ditinjau dari proses modernisasi yang
menaikkan harga konsumsi sehingga produksi juga harus meningkat, dengan
demikian industrialisasi dan penggunaan energy akan meningkat yang
tentunya akan meningkatkan resiko toksilogis.

B. Rumusan Masalah

A. Apa Yang Dimaksud toksikologi lingkungan?


B. Bagaimana Klasifikasi Bahan-bahan Toksik?

1
C. Bagaimana Proses Toksik Zat Racun di Dalam Lingkungan?
D. Bagaimana Karakteristik Zat Toksik?
E. Bagaimana Jangka Waktu dan Frekuensi Pemaparan?

C. Tujuan

Untuk mengetahui konsep dasar toksilogi lingkungan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Toksikologi

Toksikologi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang


racun. Dan racun dapat didefinisikan sebagai zat yang dapat menyebabkan
efek yang berbahaya bagi makhluk hidup; racun merupakan zat yang bekerja
di dalam tubuh secara kimiawi dan fisiologis yang dalam dosis toksik akan
menyebabkan gangguan kesehatan atau mengakibatkan kematian. Sifat bahan
kimia dari racun apabila masuk ke jaringan tubuh manusia akan mampu
merusak sel darah merah dan sistem saraf. Mengikuti postulat Paracelsus,
suatu zat dikatakan beracun atau tidak bergantung pada seberapa banyak
bahan atau zat tersebut. Sehingga di dalam toksikologi industri yang penting
adalah menyatakan seberapa banyaknya sebagai taksiran beracun tidaknya
suatu zat tertentu. Toksikologi juga mencakup studi mengenai efek-efek
berbahaya yang disebabkan oleh fenomena fisik.
Sedangkan toksikologi lingkungan merupakan bagian dari ilmu
toksikologi yang membahas mengenai efek-efek toksikan (racun) lingkungan
terhadap kesehatan (makhluk hidup) dan lingkungan. Studi toksikologi
lingkungan terkait dengan pertanyaan bagaimana toksikan lingkungan,
melalui interaksinya dengan manusia, hewan, dan tanaman, memengaruhi
kesehatan dan keselamatan organisme hidup tersebut (Yu, 2005: 1). Dapat
dikatakan, toksikologi lingkungan adalah suatu cabang ilmu yang
mempelajari sifat, penyebaran dan perilaku zat racun (polutan) di dalam
lingkungan, serta efeknya terhadap flora, fauna dan manusia.
Ruang lingkup dan komponen primer yang dipelajari dalam ilmu
toksikologi lingkungan adalah menyangkut masalah: (1) sumber racun
termasuk jenis, jumlah dan sifatnya; (2) distribusi di dalam media udara,
tanah dan air; (3) dan efek toksisitasnya terhadap flora, fauna (liar), tanaman,
hewan ternak, dan manusia.

3
Toksikologi lingkungan merupakan suatu ilmu multidisipliner yang
meliputi sejumlah ranah studi yang bermacam-macam, seperti genetika,
biologi, kimia (organik, analitis dan biokimia), anatomi, ilmu tanaman,
geologi, ilmu kesehatan publik, fisiologi, mikrobiologi, ekologi, ilmu tanah,
hidrologi, ilmu atmosfer, ilmu statistik, dan ilmu hukum.
Toksikologi lingkungan dapat dibagi menjadi dua subkategori:
toksikologi kesehatan lingkungan dan ekotoksikologi. Toksikologi kesehatan
lingkungan dapat didefinisikan sebagai studi mengenai efek-efek merugikan
dari bahan-bahan kimia lingkungan terhadap kesehatan manusia. Sedangkan
ekotoksikologi merupakan studi yang membahas efek-efek kontaminan
lingkungan terhadap ekosistem dan unsur-unsur pokok yang ada di dalam
ekosistem (ikan, burung, margasatwa, dll)
B. Klasifikasi Bahan-bahan Toksik

a. Polusi: pencemaran tanah, air, makanan, atau atmosfer yang disebabkan


oleh sejumlah campuran bahan-bahan yang berbahaya.
b. Polutan: sejenis bahan (zat) kimia yang terdapat di lingkungan dalam
jumlah tertentu yang sebagiannya merupakan hasil dari aktivitas
manusia—berupa gas, padatan, cairan—yang dapat mencemari
lingkungan (polusi). Sifat polutan ini dapat merusak secara
sementara dan dapat merusak dalam jangka waktu yang lama.
c. Kontaminan: zat yang hadir dalam lingkungan yang bukan tempatnya atau
berada dalam tingkat yang dapat membahayakan kesehatan (akibat
adanya aktivitas manusia); zaat (asing) hadir dalam atau pada
material dan mempengaruhi satu atau lebih sifat-sifat bahan.
Kontaminan dapat ditemukan di tanah, tanaman, air, udara, hewan
laut, hewan darat, dan burung.
d. Toksin: racun atau suatu zat tunggal yang dihasilkan dari suatu organisme
yang dapat bercampur dengan fisiologis normal. Sebagian besar
toksin termasuk zat eksogenus yang dihasilkan oleh suatu
organisme untuk memberikan efek merugikan terhadap organisme
lain.

4
e. Venom: Zat sekresi yang mengandung suatu campuran zat bioaktif, yaitu
enzim, toksin, neurotransmitter, dll; senyawa organik kompleks
yang mengandung sejumlah besar senyawa kimia yang bersifat
racun, seperti protein, enzim, polipeptida. Venom digunakan untuk
menangkap mangsa dan sebagai suatu zat kimia pertahanan untuk
melawan predator lain.
f. Xenobiotik: senyawa kimia yang tidak dihasilkan secara alami dan secara
normal dapat menjadi bagian komponen dari sistem biologi—
termasuk di dalamnya adalah pelbagai jenis kontaminan, seperti
pestisida, pupuk, logam yang bersenyawa, zat nuklir, kosmetik,
obat-obatan
C. Proses Toksik Zat Racun di Dalam Lingkungan

Terdapat tiga fase dalam proses toksik senyawa racun di dalam


lingkungan, yakni
1) fase eksposur/pendedahan (exposure phase).
2) fase kinetik (kinetic phase).
3) fase dinamik (dynamic phase).
Fase pendedahan adalah fase dimana zat racun mulai keluar dari
sumbernya. Fase ini meliputi cara bagaimana lingkungan terkontaminasi oleh
bahan pencemar, termasuk kondisi sumber pencemar (racun). Fase kinetik
didefinisikan sebagai fase ketika zat racun mulai menyebar pada medium
fisik, seperti tanah, air dan udara. Fase dinamik adalah fase dimana zat racun
sudah mulai berinteraksi dengan traget serta menimbulkan efek terhadap
target atau reseptor (flora, fauna, ataupun manusia).

D. Karakteristik Zat Toksik


Terdapat perbedaan antara zat toksik yang dihasilkan secara alami
dengan yang buatan manusia:
1) Pada umumnya, jumlah zat toksik yang berasal dari alam lebih sedikit
ketimbang buatan manusia.

5
2) penyebaran dan efek yang ditimbulkan dari sumber zat toksik yang berasal
dari alam bersifat global, sedangkan toksik buatan manusia bersifat lokali.
hanya berada di areal industri ataupun pemukiman yang terjangkau efek
merugikan dari penggunaan zat toksik tersebut.
Karakteristik penting lainnya dari zat toksik:
(1) biokonsentrasi,
(2) bioakumulasi,
(3) biomagnifikasi,
(4) biotransformasi.
1. Biokonsentrasi adalah karakteristik polutan yang dapat terkandung atau
terkonsentrasi secara biologis, yang tingkat konsentrasinya di suatu
bagian ekosistem akan lebih besar ketimbang bagian ekosistem lainnya.
2. Bioakumulasi adalah proses akumulasi kimia oleh organisme yang secara
dari lingkungan abiotik (air, tanah, udara, dan dari sumber makanan). Zat
kimia yang ada di lingkungan terakumulasi di dalam tubuh organisme
melalui difusi pasif.
3. Biomagnifikasi adalah proses perpindahan zat kimia melalui rantai
makanan di dalam tingkatan tropik; proses penambahan konsentrasi
polutan secara suksesif di dalam tingkatan tropik tertinggi dalam rantai
makanan.
4. Biotransformasi merupakan satu dari dua mekanisme umum dalam
mengurangi kadar toksik di lingkungan melalui organisme. Ada dua
kelas dalam reaksi biotransformasi: (1) reaksi katabolik atau reaksi
memecah, dan (2) reaksi sintetik yang menghasilkan metabolik.
Jalur Masuk dan Tempat Pemaparan
Jalur utama bahan toksik dapat masuk ke dalam tubuh manusia adalah
melalui saluran pencernaan atau gastro intestinal (menelan/ingesti), paru-paru
(inhalasi), kulit (topical), dan jalur parenteral lainnya (selain saluran
usus/intestinal).

6
E. Jangka Waktu dan Frekuensi Pemaparan
Ada empat kategori mengenai pemaparan zat kimia terhadap binatang
yang disediakan oleh para pakar toksikologi: akut, subakut, subkronik, dan
kronik. Pemaparan akut diberi batasan sebagai suatu pemaparan terhadap
sejenih bahan kimia tertentu selama kurang dari 24 jam. Untuk tiga kategori
terakhir dapat dimasukkan ke dalam pemaparan berulang (repeated
exposures). Pemaparan kategori subakut adalah pemaparan berulang terhadap
suatu zat kimia tertentu dalam jangka waktu satu bulan atau kurang;
subkronik untuk jangka waktu satu sampai tiga bulan, dan kronik untuk lebih
dari tiga bulan

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Toksikologi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari
tentang racun. Dan racun dapat didefinisikan sebagai zat yang dapat
menyebabkan efek yang berbahaya bagi makhluk hidup; racun merupakan
zat yang bekerja di dalam tubuh secara kimiawi dan fisiologis yang dalam
dosis toksik akan menyebabkan gangguan kesehatan atau mengakibatkan
kematian.
Sedangkan toksikologi lingkungan merupakan bagian dari ilmu
toksikologi yang membahas mengenai efek-efek toksikan (racun)
lingkungan terhadap kesehatan (makhluk hidup) dan lingkungan.

8
DAFTAR PUASTAKA

Aubert, H. dan M. Pinta. 1997. Trace Element in Soils. Elseiver Scientific Publ.
Co. NewYork.
Burau, R. G. 1982. Lead, pp. 347-365.In A.L. Page (Ed.). Method of Soils
Analysis. The University of Winconsin. Madison.
Cape, J. N. 1993. Direct Damage to Vegetation Caused by Acid Rain and
PollutedCloud: Definition of Critical Levels for Forest Trees. Env.
Pollut. 82.Elsevier Science Publiser Ltd. England. pp. 167–180

Anda mungkin juga menyukai