DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
KESEHATAN LINGKUNGAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah swt atas segala rahmat dan karunia-nya
yang telah diberikan, sehingga kami bisa menyelesaikan paper Toksikologi
Lingkungan “Konsep Dasar Toksikologi”
Tersusunnya paper ini tentu bukan karena buah kerja keras kami semata,
melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami ucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu menyelesaikannya
makalah ini, kami sangat menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, kami selaku penyusun menerima dengan terbuka semua
kritik dan saran yang membangun agar paper ini bisa tersusun lebih baik lagi.
Kami berharap semoga paper ini bermanfaat untuk kita semua.
Tim Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Bagaimana Proses Toksik Zat Racun di Dalam Lingkungan?
D. Bagaimana Karakteristik Zat Toksik?
E. Bagaimana Jangka Waktu dan Frekuensi Pemaparan?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Toksikologi lingkungan merupakan suatu ilmu multidisipliner yang
meliputi sejumlah ranah studi yang bermacam-macam, seperti genetika,
biologi, kimia (organik, analitis dan biokimia), anatomi, ilmu tanaman,
geologi, ilmu kesehatan publik, fisiologi, mikrobiologi, ekologi, ilmu tanah,
hidrologi, ilmu atmosfer, ilmu statistik, dan ilmu hukum.
Toksikologi lingkungan dapat dibagi menjadi dua subkategori:
toksikologi kesehatan lingkungan dan ekotoksikologi. Toksikologi kesehatan
lingkungan dapat didefinisikan sebagai studi mengenai efek-efek merugikan
dari bahan-bahan kimia lingkungan terhadap kesehatan manusia. Sedangkan
ekotoksikologi merupakan studi yang membahas efek-efek kontaminan
lingkungan terhadap ekosistem dan unsur-unsur pokok yang ada di dalam
ekosistem (ikan, burung, margasatwa, dll)
B. Klasifikasi Bahan-bahan Toksik
4
e. Venom: Zat sekresi yang mengandung suatu campuran zat bioaktif, yaitu
enzim, toksin, neurotransmitter, dll; senyawa organik kompleks
yang mengandung sejumlah besar senyawa kimia yang bersifat
racun, seperti protein, enzim, polipeptida. Venom digunakan untuk
menangkap mangsa dan sebagai suatu zat kimia pertahanan untuk
melawan predator lain.
f. Xenobiotik: senyawa kimia yang tidak dihasilkan secara alami dan secara
normal dapat menjadi bagian komponen dari sistem biologi—
termasuk di dalamnya adalah pelbagai jenis kontaminan, seperti
pestisida, pupuk, logam yang bersenyawa, zat nuklir, kosmetik,
obat-obatan
C. Proses Toksik Zat Racun di Dalam Lingkungan
5
2) penyebaran dan efek yang ditimbulkan dari sumber zat toksik yang berasal
dari alam bersifat global, sedangkan toksik buatan manusia bersifat lokali.
hanya berada di areal industri ataupun pemukiman yang terjangkau efek
merugikan dari penggunaan zat toksik tersebut.
Karakteristik penting lainnya dari zat toksik:
(1) biokonsentrasi,
(2) bioakumulasi,
(3) biomagnifikasi,
(4) biotransformasi.
1. Biokonsentrasi adalah karakteristik polutan yang dapat terkandung atau
terkonsentrasi secara biologis, yang tingkat konsentrasinya di suatu
bagian ekosistem akan lebih besar ketimbang bagian ekosistem lainnya.
2. Bioakumulasi adalah proses akumulasi kimia oleh organisme yang secara
dari lingkungan abiotik (air, tanah, udara, dan dari sumber makanan). Zat
kimia yang ada di lingkungan terakumulasi di dalam tubuh organisme
melalui difusi pasif.
3. Biomagnifikasi adalah proses perpindahan zat kimia melalui rantai
makanan di dalam tingkatan tropik; proses penambahan konsentrasi
polutan secara suksesif di dalam tingkatan tropik tertinggi dalam rantai
makanan.
4. Biotransformasi merupakan satu dari dua mekanisme umum dalam
mengurangi kadar toksik di lingkungan melalui organisme. Ada dua
kelas dalam reaksi biotransformasi: (1) reaksi katabolik atau reaksi
memecah, dan (2) reaksi sintetik yang menghasilkan metabolik.
Jalur Masuk dan Tempat Pemaparan
Jalur utama bahan toksik dapat masuk ke dalam tubuh manusia adalah
melalui saluran pencernaan atau gastro intestinal (menelan/ingesti), paru-paru
(inhalasi), kulit (topical), dan jalur parenteral lainnya (selain saluran
usus/intestinal).
6
E. Jangka Waktu dan Frekuensi Pemaparan
Ada empat kategori mengenai pemaparan zat kimia terhadap binatang
yang disediakan oleh para pakar toksikologi: akut, subakut, subkronik, dan
kronik. Pemaparan akut diberi batasan sebagai suatu pemaparan terhadap
sejenih bahan kimia tertentu selama kurang dari 24 jam. Untuk tiga kategori
terakhir dapat dimasukkan ke dalam pemaparan berulang (repeated
exposures). Pemaparan kategori subakut adalah pemaparan berulang terhadap
suatu zat kimia tertentu dalam jangka waktu satu bulan atau kurang;
subkronik untuk jangka waktu satu sampai tiga bulan, dan kronik untuk lebih
dari tiga bulan
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Toksikologi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari
tentang racun. Dan racun dapat didefinisikan sebagai zat yang dapat
menyebabkan efek yang berbahaya bagi makhluk hidup; racun merupakan
zat yang bekerja di dalam tubuh secara kimiawi dan fisiologis yang dalam
dosis toksik akan menyebabkan gangguan kesehatan atau mengakibatkan
kematian.
Sedangkan toksikologi lingkungan merupakan bagian dari ilmu
toksikologi yang membahas mengenai efek-efek toksikan (racun)
lingkungan terhadap kesehatan (makhluk hidup) dan lingkungan.
8
DAFTAR PUASTAKA
Aubert, H. dan M. Pinta. 1997. Trace Element in Soils. Elseiver Scientific Publ.
Co. NewYork.
Burau, R. G. 1982. Lead, pp. 347-365.In A.L. Page (Ed.). Method of Soils
Analysis. The University of Winconsin. Madison.
Cape, J. N. 1993. Direct Damage to Vegetation Caused by Acid Rain and
PollutedCloud: Definition of Critical Levels for Forest Trees. Env.
Pollut. 82.Elsevier Science Publiser Ltd. England. pp. 167–180