DISUSUN OLEH:
HARDIN
J1 A1 18 179
KESEHATAN LINGKUNGAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang disusun untuk
memenuhi tugas TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN yang berjudul “PENGANTAR
TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN”
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi.
Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang selalu
memberikan fasilitas dan dorongan untuk bisa membuat makalah ini. Dan saudara-
saudara seangkatan saya yang telah memberikan dukungan. Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Terima kasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................2
C. TUJUAN MASALAH...................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................4
A. PENGERTIAN TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN...................................4
B. SEJARAH TOKSIKLOGI LINGKUNGAN..............................................5
C. SUMBER TOKSIKOLOGI.........................................................................6
D. DAMPAK TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN...........................................9
BAB III PENUTUP...................................................................................................15
A. KESIMPULAN...........................................................................................15
A. SARAN.........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
2
B. RUMUSAN MASALAH
2
3
C. TUJUAN MASALAH
3
BAB II PEMBAHASAN
4
5
(endogen). Xenobiotik yang dari luar tubuh dapat dihasilkan dari suatu
kegiatan atau aktivitas manusia dan masuk ke dalam lingkungan. Bila
organisme terpajan oleh zat xenobiotik maka zat ini akan masuk ke dalam
organisme dan dapat menimbulkan efek biologis.
5
6
C. SUMBER TOKSIKOLOGI
6
7
rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen,
akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah
tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah
yang tercemar tersebut. Maka sumber bahan pencemar tanah dapat
dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari, sampah rumah
tangga, sampah pasar, sampah rumah sakit, gunung berapi yang meletus /
kendaraan bermotor dan limbah industry.
b. Limbah pertanian
7
8
Pupuk dan pestisida biasa digunakan para petani untuk merawat tanamannya.
Namun pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air.
Limbah pupuk mengandung fosfat yang dapat merangsang pertumbuhan
gulma air seperti ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan gulma air yang
tidak terkendali ini menimbulkan dampak seperti yang diakibatkan
pencemaran oleh deterjen.
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan
tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas
hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan
merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan
tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin
berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman
tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan
tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan
pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal
terhadap pestisida tersebut.
c. Limbah domestic
Limbah rumah tangga mengandung limbah domestik berupa sampah organik
dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang
dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran,
buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik sepertikertas,
plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah-
sampah ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable). Sampah
organik yang dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen
terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya.
Apabila sampah anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya matahari dapat
terhalang dan menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang
menghasilkan oksigen. Dan deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling
potensial mencemari air. Pada saat ini hampir setiap rumah tangga
8
9
a. Teratogen
Teratogen berasal dari kata Yunani ‘tera’ yang berarti ‘monster’, yaitu
segala zat yang mengakibatkan kecacatan janin. Yang termasuk teratogen
adalah malnutrisi, penyakit infeksi, alkohol, dan tembakau (Arnett, 2012).
Ahli lain menambahkan yang termasuk teratogen adalah tipe darah yang
kurang cocok, polusi lingkungan, stres ibu, dan usia ayah-ibu pada saat janin
9
10
10
11
11
12
ester phorbol yang terdiri dari TPA (Tetradeconyl pharbol Acetat) dan RPA
(12-Retinoyl Phorbol Acetat) yang terdapat dalam minyak kroton. Sifat-sifat
promotor adalah mengikuti kerja inisiator, perlu paparan berkali-kali, keadaan
dapat reversibel, dapat mengubah ekspresi gen seperti hiperplasi, induksi
enzym, induksi differensiasi.
3) Progresi
Pada progresi ini terjadi aktifasi , mutasi, atau hilangnya gen. Pada progresi
ini timbul perubahan benigna menjadi premaligna dan maligna. Dalam proses
karsinogenesis ada 3 mekanise yang terlibat :
a. Onkogen yang dapat menginduksi timbulnya kanker,
b. Anti-onkogen atau gen supressor yang dapat mencegah timbulnya sel
kanker,
c. Gen modulator yang dapat mempengaruhi penyebaran kanker
Kemoterapi berarti menggunakan obatan – obatan untuk membunuh
sel kanker.Kebanyakan obat–obat kemoterapi mempengaruhi satu atau
beberapa komponen pada siklus sel. Obat–obat kemoterapi berdasarkan cara
kerja obat pada fase siklus sel dibedakan menjadi:
Alkylating Agent, merupakan spesifik non siklus sel. Bekerja dengan cara
memberikan gugus alkyl yang tidak stabil untuk berikatan dengan DNA,
sehingga merusak replikasi DNA. Umumnya bekerja pada fase G1 atau
mitosis namun pada dosis tinggi dapat bekerja pada G0. Termasuk dalam
golongan ini adalah Cisplatin dan Cyclophosphamide.
Golongan antimetabolit, bekerja secara spesik pada fase sintesis DNA
dan RNA. Termasuk dalam golongan ini adalah : fluorouracil, methotrexate.
Obat kemoterapi yang membunuh sel kanker dengan cara menghalangi
mitosis, secara inhibisi fungsi chromatin. Ada 2 golongan, yang pertama
adalah golongan topoisomerase inhibitors, yaitu : Bleomycin, Doxorubicin.
12
13
13
14
14
15
A. KESIMPULAN
B. SARAN
15
16
DAFTAR PUSTAKA
http://sakinahchem.blogspot.com/2015/05/makalah-toksikologi-lingkungan.html
16