Anda di halaman 1dari 9

TOKSIKOLOGI

”PENGERTIAN ILMU TOKSIKOLOGI

DAN SEJARAH PERKEMBANGANNYA”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK I

KELAS S1-3B

1. Annisya Shafira (..010..)

2. Della Vasmawati (20010..)

3. Mulya Rizki (2001064)

4. Widya Alfitrya Z. (2001088)

5. Salsabila Alhamdania B. (2001077)

6. Putri Dewica (2001070)

7. Rinda Yunelfa (20010..)

8. Wistiqomah Indahsari (2001090)

Dosen:
apt. Mira Febrina.M.Sc

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada penulis untuk
menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Pengertian Ilmu toksikologi dan Sejarah Perkembangan nya tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Ibu apt. Mira Febrina.M.Sc pada mata kuliah Toksikologi di
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau.Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang Pengertian Ilmu toksikologi dan Sejarah Perkembangannya.Semoga tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Pematang Reba,9 Agustus 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................................................3
1.3 TUJUAN..............................................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................................................4
2.1 DEFENISI TOKSIKOLOGI......................................................................................................................4
2.2 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TOKSIKOLOGI.................................................................................5
BAB III....................................................................................................................................................8
PENUTUP................................................................................................................................................8
3.1    Kesimpulan.....................................................................................................................................8
3.2    Saran...............................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi  dan produk kimia yang semakin cepat dan canggih sekarang ini telah berhasil
meningkatkan mutu kehidupan. Namun disisi lain keadaan tersebut menimbulkan kerugian bagi
masyarakat terutama mereka yang secara langsung berhubungan dengan bahan kimia. Bahan kimia yang
berbahaya tersebut disebut juga toksin/racun. Manusia berada dalam hubungan yang terus menerus
dengan agent-agent toksis. Agent-agent toksis ini bisa dijumpai dalam makanan yang dimakan, air
diminum ataupun udara yang dihirup. Tergantung pada sifat-sifat fisika dan kimia dari agent-agent toksis
ini, mereka bisa diserap oleh saluran larnbung usus, paruparu dan atau kulit. Sebagian besar toksin berasal
dari bahan kimia hasil aktivitas manusia misalnya aktivitas industri, pertanian , perternakan, kedokteran
maupun rumah tangga. Dalam kehidupan sehari-hari pun keberadaan bahan kimia tidak dapat di
hindarkan, karena dalam setiap kegiatan manusia pasti ada kandungan unsur kimia.

Dari kenyataan diatas, muncul satu cabang ilmu yang dikenal sebagai toksikologi. Toksikologi
merupakan studi mengenai efek-efek yang tidak diinginkan dari zat-zat kimia terhadap organisme hidup.
Toksikologi juga membahas tentang penilaian secara kuantitatif tentang organ-organ tubuh yang sering
terpajang serta efek yang ditimbulkannya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dari latar belakang tersebut adalah sebagai berikut:

1.    Apa yang dimaksud dengan toksikologi?

2.    Bagaimana sejarah dan perkembangan ilmu toksikologi?

1.3 TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1.    Untuk mengetahui yang dimaksud dengan toksikologi.

2.    Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan ilmu toksikologi.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFENISI TOKSIKOLOGI

Awal mulanya toksikologi didefinisikan sebagai ‘ilmu yang mempelajari racun’. Istilah toksikologi
berarti ‘ilmu racun’. Kata toksik dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Inggris
toxic ‘beracun’ dan berkombinasi dengan logos ‘ilmu’. Kata toxic sendiri berasal dari bahasa Latin
toxicus ‘racun’ (poison). Asal kata itu berasal dari Yunani kuno toxikon, yang dipakai pada anak panah
yang dicelupkan pada bahan beracun. Toksikologi, dengan demikian, berhubungan dengan toxikos
‘busur’ dan toxikon ‘celupan anak panah’, dua kata Latin yang dipergunakan pada masa silam ketika anak
panah yang dipakai untuk berperang mengandung racun (Klaassen, 2008).

Toksikologi merupakan ilmu atau pemahaman tentang pengaruh berbagai macam zat-zat kimia yang
merugikan bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. Toksikologi menurut para ahli kimia merupakan
ilmu yang bersangkut paut dengan berbagai macam efek dan mekanisme kerja yang dapat merugikan dari
agen kimia terhadap binatang dan manusia. Toksikologi menurut para ahli farmakologi adalah cabang
dari farmakologi yang berhubungan dengan efek samping zat kimia di dalam sistem biologik. Dalam
toksikologi terdapat unsur – unsur yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lain dengan suatu cara
tertentu sehingga dapat menimbulkan suatu respon pada sistem biologi yang dapat menimbulkan
kerusakan terhadap sistem biologi tersebut. 

Pada umumnya zat toksik masuk lewat pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau
menuju organ-organ tubuh tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ-organ tubuh
tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain. Tetapi dapat juga zat-zat tersebut berakumulasi dalam
tulang, darah, hati, atau cairan limpa dan menghasilkan efek kesehatan pada jangka panjang. Pengeluaran
zat-zat beracun dari dalam tubuh dapat melewati urin, saluran pencernaan, sel epitel dan keringat.

Pada dasarnya semua bahan kimia adalah beracun, tetapi bahayanya terhadap kesehatan sangat
bergantung pada jumlah zat tersebut yang masuk ke dalam tubuh. Misalnya garam dapur yang kita makan
setiap hari adalah bahan kimia yang tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Tetapi jika terlalu besar
jumlah yang kita makan, akan membahayakan kesehatan kita. Demikian pula berbagai macam obat, baru
bermanfaat bagi tubuh pada dosis tertentu. Tetapi akan berbahaya apabila diberikan dalam dosis
berlebihan.

Efek toksik atau efek yang tidak diinginkan dalam sistem biologis tidak akan dihasilkan oleh bahan kimia
kecuali bahan kimia tersebut atau produk biotransformasinya mencapai tempat yang sesuai di dalam
tubuh pada konsentrasi dan lama waktu yang cukup untuk menghasilkan manifestasi toksik. Faktor utama
yang mempengaruhi toksisitas yang berhubungan dengan situasi pemaparan (pemajanan) terhadap bahan
kimia tertentu adalah jalur masuk ke dalam tubuh, jangka waktu dan frekuensi pemaparan.

4
2.2 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TOKSIKOLOGI

Pengetahuan tentang racun sesungguhnya sudah ada sejak zaman dahulu tetapi belum tersusun secara
sistematis menjadi suatu ilmu. Baru pada awal abad ke-16 seorang ahli racun terkenal yang hidup pada
tahun 1493-1541, Phillipus Aureolus Theophrastus Bombastus von Hohenheim Paracelcus (PATBH
Paracelcus) memperkenalkan istilah toxicon (toxic agent) untuk zat (substansi) yang dalam jumlah kecil
dapat mengganggu fungsi tubuh. Ia adalah orang  pertama yang  meletakkan  dasar  ilmu dalam
mempelajari racun dan mengenalkan dalil yaiti percobaan pada hewan merupakan cara yang paling baik
dalam mempelajari respon tubuh terhadap racun dan efek suatu zat (kimia atau fisik) pada tubuh dapat
merupakan efek terapi (bermanfaat) dan efek toksik (merugikan).

Selanjutnya, toksikologi modern diperkaya oleh Mattieu Joseph Orfilla (1787 – 1853). Ia merupakan
orang pertama yang melakukan penelitian  secara sistematis tentang respon biologik anjing pada zat kimia
tertentu. Ia memperkenalkan toksikologi sebagai ilmu yang memepelajari racun, ia mengembangkan
analisis terhadap racun misalnya As (Arsen) dan meletakkan dasar toksikologi forensik. Toksikologi juga
dikembangkan oleh ahli lain seperti Francois Magendie (1783 – 1855) yang meneliti efek striknin dan
emetin.

Pada awal abad ke-20 keselamatan dan kesehatan kerja sudah mulai mendapat perhatian. Terkait dengan
hal tersebut, diberlakukan larangan penggunaan fosfor putih dan timah putih di tempat kerja. Pada
pertengahan abad ke-20 toksikologi sudah dipergunakan untuk mengamankan produk industri,
pemenuhan aspek medikolegal, dan untuk pemantauan lingkungan kerja maupun pemantauan biologik
pekerja. Tahun 1946 Aurbach mengemukakan teori mutasi somatis (“Somatische Mutation”) mengenai
hubungan interaksi kimia dengan terjadinya mutagen.

Toksikologi dalam perkembangannya berperan penting dalam menunjang berbagai subdisiplin ilmu
lainnya. Pada awalnya dunia toksikologi berkembang seiring dengan perkembangan ilmu farmakologi.
Kini, toksikologi dapat berdiri sendiri sebagai suatu disiplin ilmu. Kedua disiplin ilmu tersebut
sebenarnya memiliki kemiripan baik metode maupun tujuan keilmuan, antara lain mempelajari
mekanisme perubahan suatu bahan kimia dalam sistem biologi. Dalam dunia farmakologi, hubungan
dosis-respons suatu bahan kimia dipelajari untuk mendapatkan berapa dosis terendah yang dapat
menghasilkan efek terapi yang diharapkan. Sementara itu, dunia toksikologi mempelajari dosis suatu
bahan kimia untuk mendapatkan berapa dosis terendah (serendah apa pun) yang tidak memberikan efek
farmakologis dari dosis yang dapat menyebabkan timbulnya efek racun.

Beberapa tonggak sejarah yang patut dicatat, mulai dari zaman prasejarah, Abad Pertengahan, sebelum
dan sesudah Revolusi Industri, sampai dengan sekarang antara lain seperti berikut.

1. Papyrus Eber mungkin menulis rekaman medis (medical record) yang pertama (1500 SM), berisi
sekitar 800 informasi mengenai racun, misalnya opium (racun pada anak panah China purbakala) dan
racun tumbuh-tumbuhan lainnya.

2. Hippocrates (400 SM) menulis dasar-dasar yang sederhana tentang toksikologi.

3. Theophratus (370–286 SM), seorang murid Aristoteles, mencantumkan banyak sekali rujukan tentang
tumbuh-tumbuhan beracun dalam De Historia Plantarum.

5
4. Mithridates VI (131–63 SM) mempelajari cara pencegahan dan penanggulangan keracunan secara
sistematis. Ia menggunakan dirinya dan tawanan sebagai kelinci percobaan untuk menguji racun dan
antidotnya dengan cara mengonsumsi racun dan campuran racun lain yang diyakini dapat berfungsi
sebagai penawar racun untuk melindungi dirinya (mithtridatic), namun ia meninggal dalam usia muda
karena keracunan.

5. Dioscorides, seorang ahli fisika dari Yunani pada zaman Kekaisaran Nero membuat penggolongan
racun beserta uraian dan gambarannya.

6. Catherine De Medici pada Abad Pertengahan mencoba mencampurkan senyawa toksik, mencatat efek
yang terjadi pada tubuh terhadap dosis yang diberikan, dan mengamati tingkat keracunan/toksisitas serta
keluhan dan gejala yang timbul 10 KONSEP DASAR TOKSIKOLOGI INDUSTRI PENGANTAR
TOKSIKOLOGI INDUSTRI pada penderita.

7. Moses bin Maimon atau Maimonides (1135–1204) menulis buku tentang racun dan antidotumnya.
Buku ini berisi petunjuk pertolongan pertama pada keracunan, baik yang disengaja maupun tidak, seperti
keracunan akibat gigitan serangga, ular, dan anjing gila.

8. Pada akhir Abad Pertengahan, orang yang terkenal dalam ilmu dan kedokteran adalah P.A.T.B von
Hohenheim-Paracelcus (1493–1541). Dia menyatakan bahwa “semua zat atau substansi adalah racun;
tiada yang bukan racun. Dosis yang tepatlah yang membedakan racun dari obat”. Menurutnya, uji
toksisitas sangat penting dalam mempelajari respons tubuh terhadap zat kimia untuk menjelaskan
hubungan dosis-respons. Ia menulis buku yang berjudul Bergsucht, yang berisi penjelasan tentang
gangguan kesehatan yang timbul akibat keracunan arsen kronik dan merkuri serta rincian serangan asma
dan gejala saluran penceraan pada para pekerja tambang.

9. Mattieu Yoseph Bonaventura Orfila (1787–1853) adalah dokter pribadi Louis XVIII dari Prancis dan
merupakan salah satu dari pimpinan Universitas Paris. Orfila adalah orang pertama yang berusaha
menghubungkan secara sistematis antara informasi kimia dan efek biologis dari suatu racun. Orfila juga
mengajukan hubungan antara ilmu kimia dan ilmu hukum, Karya besarnya telah menghasilkan bahan
otopsi yang digunakan untuk membuktikan penyebab keracunan, baik keracunan akibat kecelakaan
maupun keracunan yang disengaja.

10. Calude Bernard (1813–1878) berpandangan bahwa analisis fisiologis dari sistem organik dapat
dilaksanakan dengan bantuan agen-agen toksik.

11. Louis Lewin (1854–1929) menghasilkan literatur tentang toksikologi metil alkohol, etil alkohol, dan
jenis alkohol lain, kloroform, penggunaan opiat kronik dan bahan halusinogen yang dikandung dalam
tumbuh-tumbuhan. Di antara penerbitannya adalah A Toxicologist’s View of World History, A Text book
of Toxicology.

12. Pada abad ke-20 toksikologi berkembang sangat cepat. Di antaranya adalah perkembangan oleh
Rudolf Peter, dkk. (1945) mengenai dimerkaprol sebagai satu antidotum arsen yang dikandung gas-gas
perang. Selanjutnya adalah penemuan dan pemahaman DDT oleh Paul Muller dan penemuan senyawa
insektisida organofosfat oleh Willy Lange dan Germard Schrader.

6
BAB III

PENUTUP

3.1    Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini antara lain adalah sebagai berikut:

1.    Sejarah toksikologi sesungguhnya sudah ada sejak zaman dahulu tetapi belum tersusun secara
sistematis menjadi suatu ilmu. Baru pada awal abad ke-16 seorang ahli racun terkenal yang hidup pada
tahun 1493-1541, Phillipus Aureolus Theophrastus Bombastus von Hohenheim Paracelcus (PATBH
Paracelcus) memperkenalkan istilah toxicon (toxic agent) untuk zat (substansi) yang dalam jumlah kecil
dapat mengganggu fungsi tubuh.

2.    Toksikologi merupakan ilmu atau pemahaman tentang pengaruh berbagai macam zat-zat kimia yang
merugikan bagi kelangsungan hidup makhluk hidup.

3.2    Saran

Semoga dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami tentang sejarah dan definisi
toksikologi, sehingga dapat menambah pengetahuan mengenai materi tersebut. Makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan.

7
DAFTAR PUSTAKA
1. A Textbook of Modern Toxicology

2. Casarett & Doull's Toxicology_ The Basic Science of Poisons, Seventh Edition (Casarett & Doull
Toxicology)

3. John Doull, MD, PhD : Toxicology: The Basic Science of Poisons. Second Edition, Macmillan
Publishing Co, Inc, New York, 1980

4. B.G. Katzung : FARMAKOLOGI DASAR DAN KLINIK.Alih bahasa : dr.Binawati H.K. dkk : ECG
1986

5. Gilbert W Castellan : Physical Chemistry University of Maryland. Second Edition. Addison Wesley
Publishing Company 1971

Anda mungkin juga menyukai