Anda di halaman 1dari 25

Perilaku dan Transportasi Polutan

di Lingkungan Laut

Dwi Candra Pratiwi, S.Pi, M.Sc

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan


Universitas Brawijaya
2013
Pengantar
• Karena posisinya paling rendah di bumi, maka itu
menjadikan laut sebagai tempat bermuara bagi
limbah dunia, baik yang berasal dari atmosfer
maupun dari daratan.
• Limbah masuk bersama air hujan, jatuh dari
atmosfer atau mengalir bersama air sungai dan
aliran permukaan tanah.
• Interkasi air laut dengan limbah yang masuk
menghasilkan berbagai jenis proses perubahan,
prilaku atau pergerakan limbah.
Interaksi limbah dengan air laut

• Sifat Fisika dan kimia merupakan faktor yang


sangat berpengaruh terhadap prilaku limbah
di laut.
• Dinamika air laut menyebabkan terjadinya
transportasi unsur-unsur kimia yang penting
bagi kehidupan di laut.
• Cotohnya : pergerakan atau distribusi zat hara
di pesisir yang dibantu oleh dinamika arus dan
turbulensi.
• Sirkulasi air laut juga menyebabkan
berpindahnya limbah dari satu lokasi ke lokasi
yang lain.
Polutan
(materi/energi)

Dampak
Perilaku
(respons terhadap
(terencerkan,
lingkungan)
terurai, dll)

Keadaan air laut


(sifat fisika-kimia dan
dinamika air)
Beberapa proses penting interaksi
polutan dengan lingkungan
1. Difusi molekuler
2. Difusi turbulen
3. Adveksi
4. Shear/geser
5. Dispersi
6. Penguapan
7. Pelarutan
8. Oksidasi foto kimia
1. Difusi molekuler
• Penyebaran partikel karena gerak random
molekul yang sering di deskripsikan dengan
hukum fick atau persamaan difusi klasik,
dimana laju penyebaran partikel diasumsikan
sebanding dengan perbedaan konsentrasi
partikel pada arah gerakan penyebaran.
• Ex : pembuatan teh dengan teh celup
2. Difusi turbulen
• Penyebaran partikel secara acak karena
gerakan turbulensi, sering juga dianalogikan
dengan difusi molekuler.

• Nilai koefisien difusi turbulen jauh lebih besar


daripada keoefisien difusi molekuler. Koefisien
difusi turbulen seringkali disebut juga dengan
istilah koefisien “eddy”.
3. Adveksi
• Penyebaran partikel atau polutan yang
disebabkan oleh adanya gerakan massa
medium fluida oleh karena arus.
• Adveksi menyebabkan
transportasi/perpindahan polutan dari satu
lokasi ke lokasi lain sesuai dengan sirkulasi air
laut.
4. Shear/geser

• Adveksi partikel fluida dengan kecepatan


berbeda pada lokasi yang berbeda.
• Misalnya perbedaan kecepatan antara air
dipermukaan laut dengan air pada kedalaman
tertentu
5. Dispersi

• Penyebaran partikel atau sekumpulan polutan


(cloud of contaminants) oleh karena
kombinasi efek shear dan difusi
molekuler/turbulen.
6. Penguapan
• Proses transportasi/ perpindahan uap air dari
permukaan air laut atau padatan ke atmosfer
karena adanya kontribusi dari energi panas.
7. Pelarutan
• Proses terikutnya massa polutan/ partikel dari
gerakan antar muka (interface)dua massa yang
kontak dalam situasi aliran turbulen.
• Salah satu massa bisa terikut dan terlarut ke
dalam massa lainnya.
8. Oksidasi foto kimia

• Proses perubahan atau perpindahan massa


yang dipicu oleh reaksi kimia yang terjadi
akibat radiasi matahari dan oksigen yang ada
di atmosfer.
Interaksi limbah dengan organisme
pesisir dan laut
• Pada prinsipnya terdapat 3 proses dasar yang
menyusun struktur fungsional ini, yaitu :
1. Proses produksi (sintesa materi organik) dengan
memanfaatkan energi dan nutrien (komponen
abiotik)
2. Proses konsumsi (memakan materi organik)
3. Proses dekomposisi atau mineralisasi (pendaur
ulangan materi)
Bioakumulasi
• Adalah pengambilan dan penyimpanan
bahan-bahan kimia (polutan) dari sumber
eksternal seperti makanan, air, substrat dan
udara.
• Bioakumulasi dapat terjadi bila jumlah polutan
yang diserap lebih besar dari jumlah yang
hilang di lingkungan perairan.
Biokonsentrasi
• Adalah bagian dari proses bioakumulasi.
• Polutan yang masuk ke dalam perairan akan
mengalami interaksi dengan sedimen dan
partikel partikel yang tersuspesi dalam air.
• Dalam keadaan terlarut, polutan dapat
diserap oleh organisme dan akan mengalami
proses biokonsentrasi.
• Besaran dari biokonsentrasi dinyatakan dengan
BCF (bioconcentration factor).

• Faktor konsentrasi adalah kemampuan organisme


mengakumulasi bahan kimia (polutan) dalam
tubuhnya yang didefinisikan sebagai
perbandingan antara konsentrasi polutan pada
lapisan tubuh organisme, Ct, dan konsentrasi
bahan kimia pada air dimana organisme tersebut
ter-expose Cw.

• BCF= Ct/Cw
• faktor konsentrasi tsb dipengaruhi oleh :
– Faktor konsentrasi logam berat yang dipengaruhi
oleh jenis logam berat
– Jenis organisme
– Lama pemaparan serta kondisi lingkungan
perairan seperti, pH, suhu dan salinitas.
Biomagnifikasi
• Didefinisikan sebagai konsentrasi polutan yang
lebih tinggi pada tubuh organisme yang
mengkonsumsi dari pada organisme yang
dikonsumsi.
• Faktor biomagnifikasi adalah perbandingan
antara konsentrasi kontaminan pada tubuh
organisme pengkonsumsi dengan konsentrasi
kontaminan pada tubuh organisme yang
dikonsumsi (makanan)
Pemodelan penyebaran polutan di
lingkungan laut
• Prilaku dan konsentrasi polutan di laut dapat
diperkirakan/ diestimasi menggunakan
pemodelan dengan bantuan komputer.
• Pemodelan dilakukan dengan pendekatan
untuk proses yang dominan terjadi.
• Informasi yang dibutuhkan untuk pemodelan
diantaranya : skala luasan, jarak, ketebalan
dan waktu penyebaran polutan.
Terimakasih
Beberapa aspek penting yang diperlukan
sebagai pertimbangan dalam
memilih/membuat sebuah model

• Kesesuaian dengan kondisi sesungguhnya


– ini berarti berhubungan dengan asumsi-asumsi
yang akan diambil sebelum membuat suatu
model.

• Tujuan atau hasil yang diharapkan.


Model hidrodinamika dan model
perilaku polutan
• Pada pemodelan pencemaran laut, lingkungan
fisik dapat dibedakan menjadi 5 :
1. Atmosfer
2. Permukaan laut (blooming algae)
3. Bagian atas badan laut
4. Bagian bawah badan laut
5. Dasar laut (sedimen)

• Sebuah model dapat mengasumsikan bahwa


polutan secara dinamis terdistribusi diantara
bagian-bagian ini.

Anda mungkin juga menyukai