Setiap tindakan yang manusia lakukan di bumi menimbulkan dampak yang sangat
besar dan tidak menyenangkan bagi umat manusia dan bumi. Seluruh Tindakan ini
dikhawatirkan akan bertambah besar dan berubah menjadi kerusakan dengan menggunakan
bahan kimia, biologi, atau radioaktif. Semakin tingginya tantangan pemimpin dunia untuk
menyelesaikan permasalhan ekonomi sejak munculnya Depresi Besar yang menyebabkan
keruntuhan ekonomi membuat manusia mulai lupa kalau segala aktivitas yang mereka
lakukan merupakan awal timbulnya kerusakan di bumi. Emisi karbon dioksida, efek gas
rumah kaca, mencairnya lapisan es Arktik, dan berbagai masalah pemanasan global lainnya.
Istilah “Dari matahari ke bahan bakar fosil dan kembali lagi” berarti setiap unsur yang
terdapat di bumi dapat dimanfaatkan karena adanya peran dari matahari.
Perkembangan manusia juga ditandai dengan penggunaan bahan bakar fosil sebagai
sumber energi. Hal ini memulai pergeseran besar-besaran dari sumber energi surya dan
biomassa ke bahan bakar fosil, pergeseran dari batu bara ke minyak bumi dan gas alam.
Perubahan yang besar ini membuat munculnya berbagai sistem transportasi seperti kendaraan
bermotor, kereta api, dan pesawat terbang. Namun sekitar setegah total sumber daya minyak
bumi dunia telah dikonsumsi sehingga keberadaannya menjadi sangat langka dan hanya dapat
bertahan selama beberapa dekade. Kesadaran manusia bahwa mereka tidak dapat selamanya
menggantungkan kebutuhan bahan bakar kepada hidrokarbon fosil membuat manusia
Kembali menggunakan matahari sebagai sumber energi utama. Selain itu, terdapat juga
sumber energi yang lebih mudah dikembangkan, yaitu listrik yang menggunakan tenaga
angin. Secara hirarki, penggunaan angin sebagai sumber energi juga memerlukan matahari
karena pada dasarnya matahai yang memanaskan massa udara dan membuat udara
mengembang sehingga angin dapat bertiup.
Biosfer terdiri dari organisme hidup yang terkandung dalam geosfer dan hidrosfer
di lapisan yang sangat tipis. Organisme bertanggung jawab untuk mengubah atmosfer
bumi menjadi kaya oksigen sehingga mencegah pemansan rumah kaca yang
berlebihan pada permukaan bumi. Biosfer juga didasarkan pada fotosintesis tanaman
yang memperbaiki energi matahari dan karbon dari CO2 dan bentuk biomassa
berenergi tinggi yang direpresentasikan sebagai (CH O). Ekologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan antara organisme hidup dengan lingkungan fisiknya dan satu
sama lain. Ekosistem terdiri dari Kumpulan organisme yang saling berinteraksi
(komunitas) dan lingkungannya. Komponen ekosistem (fisik, kimia, dan biologis)
menjadi jalur pertukaran energi dan material. Lingkungan tempat tinggal organisme
disebut dengan habitat. Untuk mempelajari ekologi akan lebih mudah untuk membagi
lingkungan ke dalam kategori umum. Lingkungan terrestrial didasarkan pada daratan
dan terdiri dari bioma (padang rumput, sabana, gurun, dan hutan). Lingkungan air
tawar dibagi menjadi habitat air tergenang dan habitat air mengalir. Lingkungan laut
samudera dicirikan oleh air aisn dan dapat terbagi secara luas menjadi perairan
dangkal dan perairan dalam. Faktor penitng yang menggambarkan ekosistem adalah
populasi yang terdiri dari jumlah spesies tertentu yang menempati habitat tertentu.
Toksikologi mengacu pada efek yang merugikan dari zat-zat pada organisme. Zat
ini memiliki efek seperti zat beracun yang berpengaruh kuat terhadap ekosistem dan
organisme di dalam ekosistem sehingga interakssi antara ekologi dan toksikologi
sangat penting karena dapat melibatkan banyak organisme dan rantai makanan serta
jarring-jaring makanan yang kompleks.
Sedangkan pada ekosistem, aliran energi yang berguna adalah energi dengan proses
satu arah, energi matahari yang masuk dapat dianggapsebagai energi bermutu tinggi
karena berpengaruh terhadap terjadinya produksi listrik pada sel fotovoltatik atau
fotosintesis pada tanaman.
D. Dampak Manusia dan Polusi
Jumlah polutan diatur oleh konservasi massa yang secara sederhana dihitung
melalui semua materi yang ada dalam polutan kemanapun polutan tersebut berpindah
dan bereaksi, selain itu polutan dapat digambarkan sebagai keseimbangan massa.
Volume kontrol yang umum digunakan adalalh air danau yang tidak termasuk lapisan
sedimen. Penyerapan zat oleh sedimen akan bergantung pada afinitas relative zat
tersebut terhadap air dan sedimen. Sebagai contoh, zat hidrofobik akan memiliki
kecenderungan untuk meninggalkan fase air dan masuk ke fase organic dalam
sedimen. Zat tersebut akan berubah melalui proses biodegradasi yang dimediasi oleh
mikroorganisme yang tersuspensi di dalam air danau.
Zat yang diangkut ke atmosfer adalah zat yang mudah menguap. Zat-zat tersebut
termasuk yang berbentuk gas seperti senyawa oksida nitrat atau karbon monoksida.
Sejumlah senyawa organik yang tidak terlalu mudah menguap namun dapat masuk ke
dalam udara diklasifikasikan sebagai senyawa organik semivolatil.
Polutan dapat dibuang langsung ke air atau dapat masuk ke dalam air melalui
atmosfer atau limpasan tanah. Air tanah dapat menyerap polutan sebagai air
permukaan yang terkontaminasi dan mengalir dari permukaan ke akuifer bawah tanah
sebagai bagian dari proses pengisian ulang. Sumber polutan lain yang menjadi
pehatian utama adalah limbah yang dibuang secara tidak benar ke permukaan atau
tempat pembuangan sampah, khususnya bahan kimia yang mudah larut (hidrofilik)
yang memiliki kecenderungan untuk tetap terlarut dalam air dan bergerak mengikuti
permukaan air. Kecenderungan zat terlarut dalam air untuk tertahan dalam tanah,
sedimen, atau mineral akuifer dinyatakan dengan parameter K yang biasa disebut
koefisien partisi tanah-air.
Polutan dalam geosfer sebagain besar disebabkan oleh pergerakan air tanah
melalui foemasi batuan penyusun akuifer. Namun, pada umumnya akuifer terdiri dari
batuan padat yang terfragmentasi oleh rekahan-rekahan di mana air tanah dapat
bergerak denbgan cepat dan dalam jarak yang jauh. Dalam kasus ini, kontaminan
tidak dapat diserap dengan baik oleh permukaan mineral, sehingga mengakibatkan
munculnya kontaminan yang menyusup dengan cepat ke air tanah yang menjadi
sumber air minum,
Forensik lingkungan merupakan ilmu yang berhubungan dengan aspek hukum dan
medis dari pencemaran lingkungan. Ilmu ini termasuk bidang yang penting karena
berdampak polutan terhadap kesehatan dan dapat dipertaruhkan dalam tuntutan
hukum yang berujuan untuk menetukan pihak yang bertanggung jawab atas
pencemaran lingkungan.