Anda di halaman 1dari 144

2020

BAHAN AJAR FISIKA


LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI FISIKA


UNIVERSITAS SAN PEDRO
1/1/2020
DAFTAR ISI

BAB I 1
Fisika Lingkungan Manusia
BAB II 21
Polusi Suara, Atmosfer Dan Radiasi
BAB III 73
Air
BAB IV 94
Angin
BAB V 108
Fisika Tanah
BAB VI 125
Energi Untuk Kehidupan
Daftar Referensi 141
BAB I
FISIKA LINGKUNGAN MANUSIA

1.1. Latar Belakang


Alam memiliki kekayaan luar biasa di berbagai skala spasial
dan temporal di mana proses dan interaksinya terjadi. Kita tahu dari
pengalaman kita sendiri bahwa angin bertiup dan lautan bergerak.
Bumi kita tidak kokoh, jika kita mendefinisikan padat untuk
selamanya tak tergoyahkan di ruang angkasa. Penyimpangan benua
dapat memiliki pengaruh besar terhadap iklim dan kehidupan.
Kecuali fenomena lokal seperti gempa bumi, tanah longsor, dan
gletser gunung, kerangka waktu untuk gerakan bumi berskala benua
besar adalah ribuan sampai jutaan tahun. Bagaimana “padat” Bumi
berinteraksi dengan udara, air, dan kehidupan sangat penting untuk
memahami Bumi sebagai sebuah sistem, karena pengetahuan tentang
bagaimana dan mengapa sistem Bumi berubah selama waktu
geologis memungkinkan kita mengkalibrasi alat yang diperlukan
untuk meramalkan perubahan global.
Bumi adalah tempat yang mengagumkan dan sejak
terbentuknya 4,6 miliar tahun yang lalu, baik entitas yang hidup
maupun yang tidak hidup telah berkembang. Di lingkungan global
yang terstruktur dalam hubungan antara darat, udara, lautan dan
biosfer. Namun, untuk menghargai lingkungan kita perlu memahami
ilmu fisika dasar yang mengatur perkembangannya.
Dalam beberapa dekade terakhir kemungkinan dampak
kemanusiaan yang mungkin terjadi di planet ini telah menyebabkan
meningkatnya kekhawatiran. Sebagai manusia telah berusaha
memperbaiki kemakmuran yang disebutnya – ia sering melakukan-
nya dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di
Bumi. Penemuan lubang ozon, tanda-tanda pertama pemanasan
global yang disebabkan oleh industri, fenomena hujan asam yang
meluas dan semakin banyak bukti masalah kesehatan yang
disebabkan oleh polusi kota, telah menarik perhatian seluruh dunia
baik dari para komentator sosial dan politik. Perdebatan telah terjadi,
di komunitas ilmiah dan politik, tentang bukti sebenarnya untuk
fenomena semacam itu dan tindakan apa yang harus dilakukan
untuk meringankan dampak tersebut. Masalah lingkungan tidak
dapat diatasi secara komprehensif dengan melihat melalui lensa

1
terbatas hanya satu dari disiplin tradisional yang ada di dunia
akademis, seperti fisika, kimia, biologi, teknik, atau ekonomi. cara
yang tepat untuk mengintegrasikan pekerjaan disipliner bermutu
tinggi dari beberapa bidang. Untuk memahami dan menilai
kemungkinan bahaya di Bumi yang disebabkan oleh eksploitasi
sumber daya dan pengembangan industrinya, cabang sains baru,
fisika lingkungan, telah dievaluasi dalam 30 tahun terakhir, yang
didedikasikan untuk mempelajari “Isu Lingkungan”.
Fisika lingkungan dapat didefinisikan sebagai respons
organisme hidup terhadap lingkungannya dalam kerangka fisika
proses dan permasalahan lingkungan. Ini adalah struktur dalam
hubungan antara atmosfer, lautan (hidrosfer), tanah (litosfer), tanah
dan vegetasi (biosfer). Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang
fundamental dan mencakup sains baik benda hidup maupun sains
fisika (astronomi, kimia, matematika, fisika sendiri). Pada dasarnya
fisika membahas tentang materi dan energi yang merupakan akar
tiap bidang sains dan mendasari semua gejala. Fisika lingkungan
(environmental physics) adalah studi berkaitan dengan proses fisika
yang menentukan respon kehidupan organisme terhadap lingkungan
fisik. Sedangkan pengaruh lingkungan fisik terhadap kehidupan
organisme termasuk kehidupan manusia berlangsung setiap saat se-
hingga diharapkan terekam sebagai pengalaman hidup yang sangat
mempengaruhi pola kehidupan sehari-hari. Bertolak dari pengertian
tersebut di atas manusia perlu mengkaji secara luas dan mendalami
lingkungan fisik tempat hidupnya agar memahami karakteristik dan
pengaruhnya terhadap kesehatan.
Fisika lingkungan berhubungan dengan gejala-gejala yang
terjadi di lingkungan kehidupan. Gejala itu selalu mengikuti sekum-
pulan prinsip umum tertentu yang disebut hukum/formula fisika.
Dengan demikian sasaran yang ingin dicapai adalah menemukan
prinsip itu, sehingga berbagai gejala yang dihubungkan, dimengerti
serta digunakan untuk meramalkan terjadi perubahan suatu variable
diikitu variable lain secara berantai, sehingga gejala lingkungan fisik
merupakan gejala yang ssangat kompleks.
Kompleksnya masalah lingkungan, diperlukan pengukuran
variabel-variabel fisika yang terlibat di dalam lingkungan dan meng-
hubungkannya dengan tanggapan biologis yang berada di ling-
kungan tersebut. Dari data yang kita kumpulkan dapat dianalisis
2
dengan menggunakan formula/prinsip fisika, dengan harapan dapat
diramalkan bagaiamana kelakuan sistem terhadap rangsangan
berupa perubahan lingkungan. Disamping itu kita dapat membe-
rikan alternatif tertentu yang bertujuan mencapai suatu kehidupan
yang nyaman dan lestari.
Fisika lingkungan mempunyai tujuh komponen pokok yaitu:
1. Lingkungan sebagai pengembangan sumber ilmu dan teknologi.
Sejak perkembangan fisika klasik hingga fisika modern pada
dasarnya merupakan upaya mengatasi lingkungan agar manusia
hidup lebih nyaman. Dengan kondisi lingkungan tertentu manusia
berupaya mengembangkan ilmu dan teknologi agar mencapai tujuan
yang diharapkan. Keberhasilan sains untuk mengatasi kondisi
lingkungan agar lebih menguntungkan tercapai karena para ilmuan
telah mengembangkan dan menggunakan suatu metode yang sangat
efektif dan kita kenal dengan metode ilmiah.
2. Lingkungan sebagai sumber bahan-bahan kehidupan.
Lingkungan merupakan sumber air, nitrogen, oksigen, mine-
ral dan bahan-bahan lain yang diperlukan untuk kehidupan.
3. Lingkungan sebagai sumber pencemar
Segala bentuk kegiatan kehidupan manusia yang mengha-
silkan sampah yang tanpa ada pengendalian merupakan sumber
pencemaran bagi kehidupan manusia itu sendiri. Pengembangan
teknologi adaptif dan protektif yang merupakan bentuk pengem-
bangan teknologi untuk memelihara dan melindungi tata lingkungan
adalah pilihan yang tepat.
4. Lingkungan sebagai sumber energi.
Energi kinetik maupun energi potensial yang ada di
lingkungan telah banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk
mencapai tujuan hidupnya. Lebih lanjut dapat kita lihat pemanfaatan
air untuk menghasilkan sumber energi listrik merupakan bagian
pemanfaatan lingkungan untuk mensejahterakan kehidupan manu-
sia. Energi radiasi yang dipancarkan matahari dimanfaatkan hijau
tumbuh-tumbuhan dalam proses fotosintesis yang menghasilkan
karbonhidrat, protein dan lemak. Bahan-bahan tersebut merupakan
sumber energi metabolisme semua bentuk kehidupan baik di daratan
maupun di lautan.

3
5. Lingkungan sebagai pengatur kehidupan
Kelembaban, suhu, tekanan udara, siklus siang malam, me-
nentukan kehidupan dan perkembangan organisme.
6. Lingkungan sebagai pengatur kehidupan mikroorganisme
Lingkungan juga menentukan distribusi dan kelangsungan
hidup mikroorganisme baik yang pathogen maupun a pathogen.
7. Lingkungan sebagai Perangsang kehidupan
Medan gravitasi bumi ternyata merangsang daur tumbuh-
tumbuhan untuk bergerak ke bawah. Cahaya matahari merangsang
tumbuhan dan binatang kecil untuk menghadap ke arah tertentuatau
bergerak mendekati tempat cahaya.
Organisme hidup harus beradaptasi dan bertahan dalam
berbagai kondisi lingkungan, termasuk iklim panas dan dingin.
Mereka adalah entitas termodinamika yang ditandai oleh aliran
energi baik di dalam tubuh, dan di antara tubuh dan lingkungannya.
Tingkat transfer energi ini dan mekanisme termoregulasi diatur oleh
hukum-hukum dan konsep fisika berikut:
a. Hukum termodinamika,
b. Prinsip entropi, entalpi, dan energi bebas Gibbs,
c. Prinsip konduksi, konveksi, radiasi dan penguapan,
d. Hukum pendinginan Newton, dan
e. Hukum radiasi Wien dan Stefan-Boltzmann.
Fisika lingkungan adalah subjek interdisipliner yang mengin-
tegrasikan proses fisika dalam disiplin ilmu berikut:
a. atmosfer,
b. biosfer,
c. hidrosfer, dan
d. geosfer.
Lingkungan dapat didefinisikan sebagai media di mana
entitas menemukan dirinya sendiri. Misalnya, untuk awan,
lingkungannya mungkin merupakan wilayah atmosfir di mana ia
terbentuk, sedangkan untuk tanaman, itu adalah ladang di mana ia
berada, dan untuk seekor ikan paus, lautlah tempat ia berenang.
Dengan demikian, informatif untuk membahas masalah lingkungan
dalam konteks lingkungan di mana suatu benda menemukan dirinya
sendiri. Dalam bab-bab berikut, penerapan prinsip-prinsip fisika
untuk proses dan masalah lingkungan akan dibahas dan dimasukkan
ke dalam konteks masalah lingkungan saat ini.
4
1.2. Hukum-Hukum Fisika Dalam Lingkungan Manusia
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang
mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi
surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah
maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan
manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan
fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala
sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia.
Organisme hidup harus beradaptasi dan bertahan dalam
berbagai kondisi lingkungan, termasuk iklim panas dan dingin.
Mereka adalah entitas termodinamika yang ditandai oleh aliran
energi baik di dalam tubuh, dan di antara tubuh dan lingkungannya.
Agar orang bisa bertahan, suhu tubuh inti harus dijaga dalam kisaran
suhu 350C-4000C yang sempit. Tingkat transfer energi ini dan
mekanisme termoregulasi diatur oleh undang-undang dan konsep
fisika berikut:
a. Hukum termodinamika,
b. Prinsip entropi, entalpi, dan energi bebas Gibbs,
c. Prinsip konduksi, konveksi, radiasi dan penguapan,
d. Hukum pendinginan Newton, dan
e. Hukum radiasi Wien dan Stefan-Boltzmann.
Manusia telah berhasil hidup di semua lingkungan yang
berbeda yang ada di seluruh Bumi, dari limbah Artik sampai ke
padang pasir Mongolia, dari hutan Afrika sampai ke pulau-pulau
karang di Pasifik. Mamalia, termasuk manusia, memiliki kemam-
puan luar biasa untuk menjaga suhu tubuh konstan, meski terjadi
perubahan dramatis dalam kondisi lingkungan. Mereka disebut
rumah sakit. Mereka menopang suhu tubuh mereka dengan
menyesuaikan laju transfer energi dan produksi energi (transfor-
masi).
Berbeda, spesies hewan tertentu, seperti reptil dan amfibi,
memiliki suhu tubuh inti yang merespons suhu lingkungan. Binatang
tersebut disebut poikilotherms. Kedua rumah sakit dan
poikilotherms menanggapi kondisi dalam berbagai mekanisme
fisiologis dan perilaku. Dalam cuaca dingin kami memakai pakaian

5
yang 'lebih hangat', sementara beruang memiliki bulu. Dalam cuaca
panas kita memakai pakaian yang lebih tipis.
Planet Bumi menyediakan banyak konteks lingkungan dan
ekologi untuk makhluk hidup untuk bertahan dan berkembang. Agar
kehidupan dapat dipertahankan, kita seharusnya tidak hanya
memperhatikan kimia dan biokimia dari reaksi metabolik, tetapi juga
dengan fisika proses termal. Hal ini diperlukan untuk membahas
hukum termodinamika untuk melihat bagaimana penerapannya
terhadap metabolisme energi tubuh.
1.2.1. Hukum Termodinamika
Hukum-hukum termodinamika pada prinsipnya menjelaskan
peristiwa perpindahan panas dan kerja pada proses termodinamika.
Sejak perumusannya, hukum-hukum ini telah menjadi salah satu
hukum terpenting dalam fisika dan berbagai cabang ilmu lainnya
yang berhubungan dengan termodinamika. Hukum-hukum ini
sering dikaitkan dengan konsep-konsep yang jauh melampaui hal-
hal yang dinyatakan dalam kata-kata rumusannya:
a. Hukum termodinamika pertama
Hukum Termodinamika Pertama berbunyi “energi tidak
dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi dapat dikonversi dari
suatu bentuk ke bentuk yang lain”. Hukum pertama adalah prinsip
kekekalan energi yang memasukan kalor sebagai model perpindahan
energi. Menurut hukum pertama, energi dalam suatu benda dapat
ditingkatkan dengan menambahkan kalor ke benda atau dengan
melakukan usaha pada benda. Hukum pertama tidak membatasi
tentang arah perpindahan kalor yang dapat terjadi.
Perumusan umum hukum pertama termodinamika untuk gas
ideal adalah itu
dQ = dU + dW (1)
Dimana dQ adalah energi yang dipasok atau diambil dari
sistem tertutup, dU adalah perubahan energi internal sistem, dan dW
adalah pekerjaan yang dilakukan oleh sistem. Hukum pertama
adalah ungkapan prinsip energi konservasi, dan energi internal
mengacu pada energi kinetik total (gerak kacau, juga rotasi dan
getaran) dari semua atom dan molekul yang terdiri dari gas dan
energi potensial getarannya.

6
b. Hukum termodinamika kedua
Untuk menjelaskan tidak adanya reversibilitas para ilmuwan
merumuskan prinsip baru, yaitu Hukum II Termodinamika, dengan
pernyataan “kalor mengalir secara alami dari benda yang panas ke
benda yang dingin, kalor tidak akan mengalir secara spontan dari
benda dingin ke benda panas”.
Mesin pembakaran internal dan tubuh manusia memiliki
kesamaan karena berfungsi sebagai mesin panas. Mesin panas adalah
alat untuk mengekstraksi kerja mekanik yang berguna dari sistem
dengan perbedaan suhu antara interior dan lingkungannya. Mesin
panas adalah analogi yang berguna untuk tubuh kita. Operasi dari
setiap mesin panas diatur oleh hukum kedua termodinamika, yang
aslinya dinyatakan fisikawan Prancis Sadi Carnot. Ia mengemukakan
bahwa dalam kerja mesin panas yang dilakukan oleh suatu sistem
diperoleh dari energi yang ditransfer antara satu tubuh pada suhu
yang lebih tinggi dan suhu yang lebih rendah. Itu tidak dapat dengan
sendirinya menuju ke arah yang berlawanan kecuali jika
ditindaklanjuti oleh agensi eksternal. Hal ini sering dinyatakan dalam
hal efisiensi:
e= (T1 – T2)/T1 (2)
dimana T1 adalah suhu yang lebih tinggi dan T2 adalah suhu yang
lebih rendah. Pentingnya hukum kedua adalah menentukan arah di
mana energi panas akan mengalir.
c. Hukum termodinamika ketiga
Jika secangkir teh di suhu 600C dibiarkan di ruangan pada
suhu 200C, secara perlahan akan sedikit dingin. Suhu teh akan turun
dari yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Tanpa masukan
dari luar, tidak mungkin suhu tubuhnya naik. Artinya, prosesnya
ireversibel. Ini adalah contoh sederhana dari Hukum Termodinamika
Kedua. Demikian pula, bagi manusia, tanpa agen makanan eksternal
sebagai sumber energi kimia dan dampak radiasi matahari, suhu
tubuh akan turun, dan dengan kelaparan, kematian akan terjadi.
Perbedaan suhu antara tubuh kita dan lingkungan lokal tidak hanya
menopang kita, tapi juga memungkinkan kita menghasilkan karya
mekanis yang bermanfaat. Karena suhu tubuh biasanya lebih besar
dari pada lingkungan sekitarnya, energi mengalir keluar dari tubuh
ke lingkungan. Prosesnya tidak dapat diubah, dan lingkungan

7
memperoleh energi, dQ, pada suhu lingkungan ini, T. Ini memberi
kita definisi perubahan entropi, dS:
dS = dQ/T (3)
1.2.2.Hukum Termodinamika dan Tubuh Manusia
Hukum Kedua mengatur perubahan yang bertindak sesuai
arah entropi meningkat. Sekarang kita akan melihat melalui
pemeriksaan terperinci bagaimana hukum termodinamika
berhubungan dengan energetika tubuh:
a. Energi dan metabolisme
Energi adalah properti fisika dari suatu objek, dapat
berpindah melalui interaksi fundamental, yang dapat diubah
bentuknya namun tak dapat diciptakan maupun dimusnahkan.
Metabolisme adalah total semua proses kimia yang terjadi
pada sel-sel tubuh. Ini terdiri dari anabolisme di mana molekul
terbentuk dan katabolisme di mana enzim memecah makanan yang
dikonsumsi melalui hidrolisis, dan pada tingkat sel melibatkan
proses fosfolisis.
Tingkat metabolisme basal (basal metabolic rate/BMR) adalah
tingkat di mana tubuh berpuasa dan tidak bergerak menghasilkan
energi yang cukup untuk mencapai fungsi vital pernafasan, menjaga
suhu tubuh, detak jantung dan produksi jaringan. BMR kira-kira
sama dengan tingkat metabolisme saat tidur, dan saat beristirahat
sebagian besar energi dihamburkan sebagai energi panas. BMR dapat
dihitung dengan menggunakan kalorimetri langsung atau dengan
menggunakan spirometer, yang mengukur konsumsi oksigen per
satuan waktu. Dalam metode kalorimetrik, seseorang ditempatkan di
ruangan tempat ada pipa yang membawa air. Jumlah energi yang
dihasilkan bisa ditentukan dari energi yang didapat oleh air yang
melewati pipa. Dalam spirometri, energi yang dihasilkan
berhubungan dengan jumlah oksigen yang dikonsumsi selama
respirasi, dan dengan demikian laju metabolisme diukur.
Bagi seorang pria, BMR adalah sekitar 170 kJm-2 h-1, dan 155
kJm-2h-1 untuk wanita. Jadi untuk orang dengan luas permukaan
sekitar 1,8 m2, ini akan membuat 7300 kJ per hari atau sekitar 85 W.
Pada siang hari, selain persyaratan basal, energi akan dibutuhkan
untuk kerja mekanik dan latihan fisik. Disipasi energi tipikal adalah:
a. tidur: 75 W,
b. duduk: 80-100 W,

8
c. berjalan: 150-450 W,
d. berlari keras: 400-1.500 W
Rata-rata orang membutuhkan tambahan 4.200 kJ untuk hari
kerja ‘normal’'; sehingga membuat total kebutuhan sekitar 12000 kJ
per hari. Karena karbohidrat mengandung sekitar 17 kJ/g, protein 38
kJ/g dan lemak 17 kJ/g, dengan menyesuaikan berbagai jumlah
angka ini dapat dicapai.
Metabolisme melibatkan proses kimia di dalam tubuh di
mana energi ditransfer di antara berbagai senyawa kimia dan di
mana energi panas dihasilkan. Jika laju reaksi metabolik meningkat,
maka laju pembangkitan energi juga meningkat. Orang
membutuhkan sejumlah energi tertentu untuk mencapai tugas
tertentu. Ini berimplikasi, misalnya untuk kinerja atletik dan
kelangsungan hidup. Seorang pria yang tidak banyak bergerak dapat
menghasilkan energi dengan urutan 0,07 kJkg-1min-1 (sekitar 80 W
untuk pria dengan berat 70 kg).
b. Termodinamika dan tubuh manusia
Manusia menghirup oksigen dan makan makanan, yang
terdiri dari karbohidrat, lemak, minyak dan protein. Karbohidrat
diubah menjadi glukosa, protein menjadi asam amino, dan lemak
menjadi asam lemak. Darah kemudian mengangkut ini, bersama
dengan oksigen, ke sel-sel, di mana enzim, yang merupakan katalis
biologis, mengubah glukosa menjadi asam piruvat, melalui proses
glikolisis. Lemak dan sebagian besar asam amino diubah menjadi
asam acetoacetic. Ini diubah menjadi asetil Co-A, dan dengan
ocidation lebih lanjut, menghasilkan adenosine triphosphate (ATP),
karbon dioksida dan air. Seluruh proses ini disebut Siklus Krebs.
ATP menghasilkan energi yang bisa berpotensi digunakan
oleh sel. Energi disimpan dalam ikatan fosfat ketika adenosin difosfat
(ADP) ditransformasikan menjadi adenosin trifosfat, dan
dihamburkan saat ATP diubah menjadi ADP. Bila energi dilepaskan
maka dibutuhkan bentuk panas, dan ini ditransfer oleh darah, di
sekitar tubuh. Energi juga ditransfer dari sel ke lingkungan mereka
oleh konduksi karena gradien termal yang dibuat antara sel dan
lingkungannya.
Kehilangan energi termal dari tubuh dicapai melalui
konduksi, konveksi, radiasi dan penguapan dari kulit, dan melalui
respirasi. Pada manusia energi dipindahkan ke sekitarnya pada
9
antarmuka kulit dengan udara di luar. Karena hasil pendinginan, ini
menyiratkan bahwa gradien suhu ada di antara inti tubuh dan
permukaan kulit. Suhu tubuh ini stabil selama produksi energi sama
dengan kehilangan energi.
Organisme hidup juga merupakan entitas termodinamika, di
mana proses termal ditandai oleh aliran energi dan fluks baik di
dalam tubuh, dan di antara tubuh dan lingkungannya. Agar orang
bisa bertahan, suhu tubuh inti harus dijaga dalam kisaran suhu 35°C
hingga 400°C yang sempit. Suhu tubuh normal adalah 370°C.
Namun, ini adalah suhu inti. Ada gradien suhu saat seseorang
bergerak menjauh dari intinya.Apa relevansi fisika dalam diskusi
tentang energi dan metabolisme? Fisika mendasari proses biokimia
yang memberi kita energi. Meskipun bab ini tidak memperhatikan
proses biokimia, kita akan melihat bagaimana fisika, melalui hukum
termodinamika, berkaitan dengan proses metabolisme.
1.2.3. Hukum Termodinamika Pertama dan Tubuh Manusia
Untuk keseimbangan energi, dalam kondisi kondisi mapan
dimana temperamen inti tubuh dan suhu lingkungan tetap konstan,
kuantitas energi yang dihasilkan akan sama dengan jumlah energi
yang hilang. Oleh karena itu, adalah mungkin untuk memohon
hukum pertama termodinamika ke tubuh. Total energi yang
dihasilkan dalam tubuh disebut tingkat metabolisme (dM). Hal ini
terkait dengan total produksi energi metabolik tubuh (dH), dan kerja
eksternal yang dilakukan oleh tubuh (dW), dengan ungkapan:
dM = dH + dM (4)
Ada analogi yang jelas jika ini dibandingkan dengan
ungkapan Hukum Pertama. dH bervariasi dari satu orang ke orang
lain, dan tergantung pada aktivitas yang terlibat dalam, dan di atas,
area permukaan tubuh. Rata-rata luas permukaan tubuh sekitar 1,84
m2, rata-rata massa pria 65-70 kg dan massa wanita rata-rata 55 kg.
Bagi orang yang tidak banyak waktu, tingkat metabolisme sekitar 100
W, dan 400 W untuk seseorang yang melakukan pekerjaan fisik berat.
Transfer energi dalam proses metabolisme diatur oleh hukum
pertama termodinamika, dan Hukum dapat diterapkan untuk
menentukan jumlah energi yang dapat dihasilkan. Jika tidak ada
pekerjaan mekanis yang dilakukan (dW = 0), maka masukan energi
kimia akan dialihkan sebagai energi panas, yaitu dH = dU adalah

10
energi yang dihasilkan oleh oksidasi bahan kimia, dan total dH
adalah massa bahan kimia yang teroksidasi kali dH.
1.2.4. Hukum Kedua Termodinamika dan Tubuh Manusia
Jika proses metabolisme terjadi pada arah tertentu, apakah itu
juga terjadi secara terbalik? Hukum kedua membantu menjelaskan
arah dan pencapaian ekuilibrium dalam proses metabolisme, dan
sekarang dapat dilihat bahwa perubahan entropi dapat membantu
dalam memahami arah proses metabolisme yang akan dilakukan. Ini
juga memberitahu kita apakah proses tertentu akan terjadi.Dalam
oksidasi jumlah glukosa energi ‘terbuang’. Dengan demikian,
prosesnya tidak 100% efisien. “Limbah” adalah produksi energi
sebagai panas - prasyarat untuk menjaga suhu tubuh inti. Energi
‘terbuang’ ini adalah kekuatan pendorong arah dimana proses
metabolisme harus berjalan. Ide energi potensial adalah arah yang
berguna yang akan terjadi. Jika seseorang menjatuhkan tubuh, energi
potensinya diubah menjadi energi kinetik dan kemudian menjadi
panas, suara dan, mungkin, ringan. Akibatnya, entropi lingkungan
(yaitu Universe) akan meningkat. Perubahan entropi adalah fungsi
energi yang ditransfer dari tubuh. Jadi, kita punya
dSenvironment = - dQbody/T (5)
dimana kondisinya, pada tingkat sel, diasumsikan bersifat isotermal.
Persamaan ini menyiratkan bahwa jika energi hilang dari suatu
benda, ditunjukkan oleh tanda negatif, maka lingkungan akan
meningkat. Jika entropi memberitahu kita arah perubahan spontan,
akan berguna untuk mengembangkan kriteria, dari pertimbangan
energik, untuk kecenderungan suatu sistem untuk menyediakan
‘energi bebas’ untuk melakukan pekerjaan yang bermanfaat. Kriteria
ini diberikan oleh gagasan energi bebas Gibbs, G karena hukum
pertama termodinamika dapat direpresentasikan sebagai
dQ = dU + p•dV (6)
dimana p dan dV adalah tekanan dan perubahan volume, dan
hukum kedua oleh
dS = dQ/T (7)
kemudian
T•dS = dU + p•dV (8)
Dimana dS adalah perubahan entropi yang terkait dengan perubahan
energi, dQ. Karena itu, perubahan energi internal itu
dU = T•dS - p•dV (9)

11
Ini adalah persamaan Gibbs. Ini menggabungkan gagasan tentang
suhu, ia mencakup hukum Zeroth, Hukum Pertama dan Kedua
termodinamika. Suhu adalah karakteristik utama dari sistem
termodinamika. Hal ini dapat diterapkan pada sistem fisik (dan
sistem biofisik yang merupakan tubuh manusia).
Dengan menggunakan definisi entalpi, H = U + pV, kita miliki
dH = dU + p•dV + V•dp = T•dS + V•dp (10)
Sekarang, kita mendefinisikan energi bebas Gibbs, G, sebagai
G = U - TS + pV (11)
Jadi, mudah untuk melihat bahwa perubahan energi bebas Gibbs
adalah mudah
dG = dH - T•dS (12)
Persamaan di atas memberikan kemungkinan maksimum suatu
proses mencapai pekerjaan. G bukan energi bebas dalam arti bahwa
itu berasal dari nol. Ini menyiratkan bahwa itu adalah energi yang
tersedia untuk bekerja. dG memengaruhi arah yang mungkin dari
suatu proses metabolisme. Jika negatif, maka energi bebas dilepaskan
dan prosesnya akan terjadi. Jika itu positif maka kesimpulannya
tidak akan.
1.3. Transfer Energi
Untuk merasa hangat, apakah seseorang berada di rumah
atau berjalan di luar, adalah pertanyaan tentang konservasi energi,
namun prinsip dasarnya adalah keseimbangan energi, dan untuk
mencapai pertukaran energi ini diperlukan. Energi dapat
dipindahkan dari satu titik ke titik lain melalui mekanisme berikut:
konduksi, konveksi, radiasi, dan penguapan. Fisika masing-masing
mekanisme tersebut akan dibahas secara bergantian.
a. Konduksi
Konduksi termal adalah proses dimana energi dapat
ditransfer antara dua titik pada material pada suhu yang berbeda.
Dalam padatan ini dicapai melalui getaran molekular yang
mentransfer energi melalui kisi kristal dan melalui mobilitas elektron
konduksi bebas di seluruh kisi.
Dalam semikonduktor kedua komponen berkontribusi pada
transfer energi karena elektron bebas tidak ada, namun pada isolator
di atas (i) digunakan. Getaran kisi ini, yang disebut fonon,
menghasilkan gelombang berdiri akustik elastis yang melewati
material pada kecepatan suara untuk material itu.

12
J. Fourier telah menemukan bahwa laju aliran energi panas,
dQ/dt, melalui material bergantung pada luas penampang
melintang, A, panjang atau ketebalan material, L, dan perbedaan
suhu antara kedua sisi, T = T1 - T2. Hal ini dapat dinyatakan sebagai
dQ/dt = - kA• T/L (13)
dimana k adalah konduktivitas termal material. Efektivitas bahan
sebagai isolator dapat ditentukan dengan mengukur konduktivitas
termalnya. Konduktor termal yang baik seperti tembaga memiliki
konduktivitas termal yang tinggi misalnya 380 Wm-1K-1, sedangkan
konduktor yang buruk seperti air memiliki konduktivitas termal
yang rendah, yaitu 0,59 Wm-1K-1. Rasio perbedaan suhu dibagi
dengan panjang yang disebut gradien suhu.
Tanda minus pada persamaan di atas adalah signifikan. Ini
menunjukkan bahwa aliran energi berasal dari daerah pada suhu
yang lebih tinggi sampai pada suhu yang lebih rendah, yaitu
mengalir sepanjang gradien suhu. Ini menyiratkan bahwa aliran
energi searah. Persamaan ini benar untuk kondisi keadaan mapan,
yaitu ketika kedua suhu stabil dan bahwa masukan energi termal
sama dengan termal keluar, atau untuk interval waktu singkat.
b. Konveksi
Konveksi terjadi ketika energi panas ditransfer oleh gerakan
fluida. Cairan bisa berupa cairan atau gas. Udara di dekat tubuh yang
ada akan memanas karena panas yang memancar dari tubuh dan
berkembang, sehingga menjadi kurang padat dan meningkat. Udara
yang lebih dingin dan lebih padat akan turun dan arus konveksi akan
dipasang. Proses serupa terjadi namun pada skala yang jauh lebih
besar di atmosfer bumi.
Ada dua jenis konveksi: (i) alami (bila cairan bergerak tanpa
memaksa), dan (ii) dipaksa (bila cairan dipaksa, seperti meniup
secangkir teh panas). Yang sangat penting bagi lingkungan manusia
adalah konveksi paksa dan hukum pendinginan Newton menyedia-
kan model fisiknya.
c. Radiasi
Radiasi memainkan peran penting dalam keseimbangan
energi manusia. Ini adalah proses di mana energi dapat ditransfer
dalam bentuk gelombang elektromagnetik dari satu titik ke titik lain
melalui ruang hampa. Semua benda melepaskan energi berupa
gelombang elektromagnetik. Penyerap terbaik biasanya membuat

13
pemancar radiasi terbaik dan ini disebut tubuh hitam. Manusia
memancarkan radiasi di pita inframerah.
Ada dua undang-undang eksperimental yang biasanya kita
gunakan untuk menjelaskan radiasi: hukum Wien dan Stefan-
Boltzmann. Hukum Wien memberi tahu kita tentang panjang
gelombang, λm, bahwa tubuh pada suhu, T, memancar dengan
intensitas maksimum
λm·T = b, (14)
dimana b adalah konstanta, dan untuk bodi hitam adalah b = 3 • 10-3
m • K.
Hukum Stefan -Boltzmann menjelaskan jumlah total energi radiasi
per detik (atau sebagai kekuatan) dari tubuh hitam, dan ditemukan
sebanding dengan daya yang ada dari suhu, T, dan area, A, dari
pemancar permukaan radiasi
P= σAT4 (15)
Dimana σ adalah konstanta Stefan, dan untuk bodi hitam σ = 5.7 •
10-8 Wm-2K-4.
Tidak ada tubuh yang nyata adalah radiator tubuh hitam yang
sempurna, dan untuk membedakan antara tubuh hitam-tubuh
sempurna dan tubuh nyata, ide emisivitas, ε, telah diperkenalkan.
Jadi, untuk daya radiasi yang kita miliki:
P= ε σAT4 (16)
Energi pelepasan objek di lingkungan yang memancarkan energi.
Kemudian benda itu akan menyerap energi. Ini berarti bahwa tingkat
radiasi bersih yang dipancarkan adalah perbedaan antara energi
yang dipancarkan oleh benda dan energi yang diserap dari
sekitarnya.
d. Evaporasi
Siapa pun yang terlibat dalam aktivitas fisik yang berat
meningkatkan tingkat metabolisme mereka, dan untuk
mempertahankan suhu tubuh inti yang konstan kehilangan energi
dengan melakukan, konveksi dan radiasi tidak mencukupi.
Penguapan merupakan metode keempat untuk mendapatkan
keseimbangan energi untuk transfer energi. Penguapan penting
dalam memahami cuaca dan iklim secara umum, dan awan pada
khususnya.Penguapan adalah proses dimana cairan dapat diubah
menjadi uap. Ini menyiratkan perubahan fasa, atau perubahan
keadaan, dan ini adalah contoh perubahan panas yang laten, di mana

14
kehilangan energi evaporatif bergantung pada massa cairan dan
energi yang dibutuhkan untuk menguapkan cairan.
Q = mL (17)
Dimana Q adalah energi yang diekstraksi atau dipasok untuk
menghasilkan perubahan fasa, m adalah massa cairan yang akan
diuapkan dan L adalah panas penguapan khusus dari penguapan.
Untuk air murni, L = 2,25 • 106 J/kg, tapi keringat, yaitu 99% air
dengan natrium klorida sebagai zat terlarut, adalah elektrolit dengan
L = 2,43 • 106 J/kg. Bagi manusia dan hewan, L bergantung pada
suhu.Saat keringat menguap, energi untuk mencapainya berasal dari
tubuh yang lebih panas. Hasil bersihnya adalah efek pendinginan,
dan suhu permukaan tubuh menurun. Tingkat penguapan
tergantung pada luas permukaan, perbedaan suhu, kelembaban dan
(oleh karena itu, perbedaan tekanan uap) laju keringat dan kecepatan
aliran udara.Dalam fisika, ada beberapa kasus fenomena transportasi
yang disebabkan oleh perbedaan variabel fisik dalam suatu panjang.
Sebagai contoh, kita telah melihat bahwa dalam energi konduksi
termal akan mengalir dari ujung panas sebuah bar ke ujung yang
lebih dingin karena gradien suhu yang telah ditetapkan (hukum
Fourier). Dalam kasus penguapan, mekanisme beroperasi melalui
perbedaan tekanan uap air. Penguapan menggabungkan aliran uap
air melalui lapisan batas tubuh. Tingkat penguapan dari tubuh dapat
dinyatakan sebagai:
dQ/dt = hA(pS – p0) (18)
Dimana h adalah koefisien perpindahan energi evaporatif, A adalah
luas permukaan kulit, pS adalah tekanan uap air yang bersebelahan
dengan kulit dan p0 adalah tekanan uap air di udara sekitarnya.
Tekanan uap pada permukaan kulit tergantung pada kelembaban
lingkungan dan laju berkeringat. Untuk kehilangan energi yang tidak
menguap (seperti konduksi dan konveksi) mekanisme penggeraknya
adalah gradien suhu antara badan dan sekitarnya, namun untuk
penguapannya adalah gradien tekanan uap. Di daerah dengan
kelembaban sangat tinggi, pendinginan evaporatif menjadi kurang
efisien karena perubahan gradien ini. Kehilangan energi evaporasi
terjadi saat keringat dan respirasi. Untuk orang yang nyaman dan
beristirahat secara termal, kehilangan air evaporasi bisa sekitar 30
g/jam. Sebagai perbandingan, berolahraga dengan keras bisa
menghasilkan tingkat keringat 200 g/jam. Di bawah konduksi

15
normal, kehilangan energi akibat keringat merupakan faktor
dominan.
1.4. Kelangsungan Hidup di Daerah Beriklim Dingin
Seiring bertambahnya usia, tingkat metabolisme kita
menurun. Ini berarti bahwa bagi sebagian orang energi tidak bisa
diproduksi secepat itu hilang. Jadi, dalam cuaca dingin, tanpa
insulasi dan pemanasan yang memadai, hipotermia bisa masuk.
Sebaliknya, di musim panas yang sangat panas, bayi dan orang tua
bisa menjadi rentan terhadap stres panas.
Angin, seperti air, adalah cairan, dan arus angin bisa menjadi
laminar atau turbulen. Untuk konveksi alami dan konveksi, pola
aliran udara konvektif dapat berupa laminar pada kecepatan rendah,
atau turbulen pada kecepatan yang lebih tinggi. Angin bisa
berdampak besar pada tubuh manusia.
Sambil berjalan di perbukitan tanpa kepala dan dengan angin
bertiup Anda mungkin sedikit pusing. Ini adalah hasil angin yang
memfasilitasi aliran energi panas keluar dari tubuh Anda melalui
kepala. Suhu angin dingin adalah suhu yang berlaku dari kombinasi
kecepatan angin dan suhu udara tertentu. Seiring dengan
meningkatnya kecepatan angin, suhu angin yang dingin tertekan.
Hipotermia adalah penurunan suhu tubuh normal dan
merupakan contoh mekanisme perpindahan dari umpan balik
biologis negatif ke positif. Dalam kondisi normal, jika seseorang
merasa dingin, tubuh menyesuaikan diri kembali dan pada rentang
suhu 37-350°C saat suhu tubuh turun, tubuh bekerja keras untuk
menghasilkan energi ekstra untuk mengimbanginya.Ini adalah
umpan balik negatif. Namun, di bawah 350°C tubuh tidak dapat
menghasilkan energi yang cukup secepat yang hilang. Suhu tubuh
terus turun, dan semakin banyak tubuh mencoba untuk melengkapi
suhu tubuh, semakin cepat ia jatuh. Hipotermia memiliki beberapa
tahap:
1. Hipotermia ringan: suhu inti mulai turun dari 37°C menjadi
360°C.
2. Hipotermia sedang: suhu turun dari 35°C menjadi 320°C.
Thermoregulasi mulai rusak.
3. Hipotermia berat: suhu turun dari 31°C menjadi 300°C.
4. Hipotermia akut: 290°C, yaitu kematian.

16
Selain daerah yang tersapu angin, laut adalah konteks lain di mana
orang bisa menjadi korban hipotermia. Perendaman di air yang
dingin dan berputar bisa mempermudah hilangnya energi dengan
konveksi paksa.
1.5. Kelangsungan Hidup di Daerah Beriklim Panas
Jika energi berpindah dari lingkungan ke dalam tubuh
manusia, tanpa mekanisme yang melenyap, suhu tubuh akan
meningkat, sampai pada titik tekanan panas, dan di luar tekanan
panas dan kematian. Keseimbangan dapat dibawa ke kondisi mapan
seimbang, oleh keringat pada manusia dan terengah-engah pada
beberapa hewan. Energi dari tubuh digunakan untuk menguapkan
keringat dan efek pendinginan hasil. Bekerja di iklim yang sangat
panas, seperti padang pasir, bisa mengakibatkan kehilangan air 10-12
kg/hari. Pada iklim panas pendinginan evaporatif menjadi
mekanisme transfer energi dan termoregulasi yang dominan.
Seperti hipotermia, stres panas atau hipertermia memiliki
stadium, yang semuanya disertai dengan dehidrasi terus menerus:
a. Berkeringat dan vasodilatasi: efek inti dari kerja otot adalah untuk
mengacaukan keseimbangan energi dengan hasil bahwa suhu
tubuh meningkat dengan vasodilatasi dan berkeringat.
b. Kram panas: akibat dehidrasi terus menerus dan bisa
mempengaruhi otot tertentu, terutama di kaki dan perut.
Mungkin juga ada pusing.
c. Kehabisan panas: terjadi saat air dan garam tidak dikonsumsi
untuk mengisi kembali yang hilang berkeringat. Baik dehidrasi
dan kenaikan suhu tubuh inti mungkin terus berlanjut.
d. Heat stroke: ini sangat serius dan bisa terjadi bila suhu tubuh
melebihi 410C. Sistem thermoregulasi, terutama proses
vasodilatasi, mulai runtuh, dengan akibat bahwa tubuh tidak
dapat secara efektif menghilangkan energi dan, oleh karena itu,
suhu tubuh terus meningkat. Selama ini sistem kardiovaskular
semakin meningkat dan aliran darah ke otak bisa berkurang.
Ketidaksadaran kemudian bisa berakibat dan kematian dalam
kasus ekstrim.

17
Rangkuman
Manusia telah berhasil hidup di semua lingkungan yang
berbeda yang ada di seluruh Bumi: dari limbah Arktik sampai ke
padang pasir Mongolia, dari hutan Afrika sampai ke pulau-pulau
karang di Pasifik. Mamalia, termasuk manusia, memiliki kemampuan
luar biasa untuk menjaga suhu tubuh konstan, meski terjadi
perubahan dramatis dalam kondisi lingkungan. Mereka disebut
rumah sakit. Mereka menopang suhu tubuh mereka dengan
menyesuaikan laju transfer energi dan produksi energi
(transformasi).
Berbeda, spesies hewan tertentu, seperti reptil dan amfibi,
memiliki suhu tubuh inti yang merespons suhu lingkungan. Binatang
tersebut disebut poikilotherms. Kedua rumah sakit dan
poikilotherms menanggapi kondisi dalam berbagai mekanisme
fisiologis dan perilaku. Dalam cuaca dingin kami memakai pakaian
yang ‘lebih hangat’, sementara beruang memiliki bulu. Dalam cuaca
panas kita memakai pakaian yang lebih tipis.
Bumi adalah tempat yang mengagumkan dan sejak
terbentuknya 4,6 miliar tahun yang lalu, baik entitas yang hidup
maupun yang tidak hidup telah berkembang. Di lingkungan global
yang terstruktur dalam hubungan antara darat, udara, lautan dan
biosfer. Namun, untuk menghargai lingkungan kita perlu memahami
ilmu fisika dasar yang mengatur perkembangannya. Fisika
lingkungan adalah subjek interdisipliner yang mengintegrasikan
proses fisika dalam disiplin ilmu berikut:
a. atmosfer,
b. biosfer,
c. hidrosfer, dan
d. geosfer.
Lingkungan dapat didefinisikan sebagai media di mana
entitas menemukan dirinya sendiri. Misalnya, untuk awan,
lingkungannya mungkin merupakan wilayah atmosfir di mana ia
terbentuk, sedangkan untuk tanaman, itu adalah ladang di mana ia
berada, dan untuk seekor ikan paus, lautlah tempat ia berenang.
Dengan demikian, informatif untuk membahas masalah lingkungan
dalam konteks lingkungan di mana suatu benda menemukan dirinya
sendiri. Dalam bab-bab berikut, penerapan prinsip-prinsip fisika

18
untuk proses dan masalah lingkungan akan dibahas dan dimasukkan
ke dalam konteks masalah lingkungan saat ini.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang
mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi
surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah
maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan
manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan
fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala
sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia.
Organisme hidup harus beradaptasi dan bertahan dalam
berbagai kondisi lingkungan, termasuk iklim panas dan dingin.
Mereka adalah entitas termodinamika yang ditandai oleh aliran
energi baik di dalam tubuh, dan di antara tubuh dan lingkungannya.
Agar orang bisa bertahan, suhu tubuh inti harus dijaga dalam kisaran
suhu 35°C hingga 400°C yang sempit. Tingkat transfer energi ini dan
mekanisme termoregulasi diatur oleh undang-undang dan konsep
fisika berikut:
a. Hukum termodinamika,
b. Prinsip entropi, entalpi, dan energi bebas Gibbs,
c. Prinsip konduksi, konveksi, radiasi dan penguapan,
d. Hukum pendinginan Newton, dan
e. Hukum radiasi Wien dan Stefan-Boltzmann.
Hukum-hukum termodinamika pada prinsipnya menjelaskan
peristiwa perpindahan panas dan kerja pada proses termodinamika.
Sejak perumusannya, hukum-hukum ini telah menjadi salah satu
hukum terpenting dalam fisika dan berbagai cabang ilmu lainnya
yang berhubungan dengan termodinamika. Hukum-hukum ini
sering dikaitkan dengan konsep-konsep yang jauh melampaui hal-
hal yang dinyatakan dalam kata-kata rumusannya. Hukum
termodinamika ada 3 yaitu:
a. Hukum Termodinamika 1
b. Hukum Termodinamika 2
c. Hukum Termodinamika 3
Untuk merasa hangat, apakah seseorang berada di rumah
atau berjalan di luar, adalah pertanyaan tentang konservasi energi,
namun prinsip dasarnya adalah keseimbangan energi, dan untuk

19
mencapai pertukaran energi ini diperlukan. Energi dapat
dipindahkan dari satu titik ke titik lain melalui mekanisme berikut:
konduksi, konveksi, radiasi, dan penguapan. Fisika masing-masing
mekanisme tersebut akan dibahas secara bergantian.
Hipotermia adalah penurunan suhu tubuh normal dan
merupakan contoh mekanisme perpindahan dari umpan balik
biologis negatif ke positif. Dalam kondisi normal, jika seseorang
merasa dingin, tubuh menyesuaikan diri kembali dan pada rentang
suhu 370C hingga 3500C saat suhu tubuh turun, tubuh bekerja keras
untuk menghasilkan energi ekstra untuk mengimbanginya.
Ini adalah umpan balik negatif. Namun, di bawah 3500C
tubuh tidak dapat menghasilkan energi yang cukup secepat yang
hilang. Suhu tubuh terus turun, dan semakin banyak tubuh mencoba
untuk melengkapi suhu tubuh, semakin cepat ia jatuh. Hipotermia
memiliki beberapa tahap:
a. Hipotermia ringan: suhu inti mulai turun dari 370C menjadi 3600C.
b. Hipotermia sedang: suhu turun dari 350C menjadi 3200C. Thermo-
regulasi mulai rusak.
c. Hipotermia berat: suhu turun dari 310C menjadi 3000C.
d. Hipotermia akut: 2900C, yaitu kematian.

20
BAB II
POLUSI SUARA, ATMOSFER DAN RADIASI

2.1. Polusi Suara


Polusi suara tidak sering dianggap sebagaipolutan, tapi suara
yang tidak diinginkan serius bisa menurunkan kuantitas hidup.
Penerimaan suara oleh orang-orang jelas tergantung pada individu,
tetapi telah disahkan pada tingkat suara diterima oleh
masyarakatTingkat kebisingan dianggap diterima tergantung pada:
1) Jenis lingkungan
Tingkat yang dapat diterima lingkungan kebisingan dipengaruhi
oleh jenis kegiatan. Sebuah perpustakaan, misalnya, memiliki
kebutuhan yang berbeda dengan yang di lantai pabrik.
2) Struktur Frekuensi
Suara yang berbeda mengandung frekuensi yang berbeda dan
beberapa frekuensi yang ditemukan lebih menyebalkan daripada
getaran deringan yang lebih rendah.
3) Durasi
Waktu singkat kebisingan tingkat tinggi cenderung tidak
mengganggu daripada waktu yang panjang.
Orang yang berbeda memiliki kepekaan pendengaran yang
berbeda, tetapi nilai-nilai rata-rata dapat diukur asalkan peta suara
yang dapat didengar telinga manusia. Ambang pendengaran adalah
suara terlemah yang bisa didengar oleh pendengaran manusia.
Ambang batas sedikit berbeda dengan individu, tetapi sangat rendah.
Ada juga ambang batas tinggi, ambang nyeri, yang merupakan suara
terkuat yang bisa ditoleransi telinga manusia.
Pengukuran mutlak intensitas suara dapat dinyatakan dalam
Wm atau tekanan suara, Pa, tapi unit tersebut tidak sesuai langsung
-2

ke cara di mana telinga manusia merespon suara tingkat. Karena


telinga manusia memiliki respon non-linear. Menanggapi kandungan
energi suara, skala logaritmik digunakan untuk menggambarkan
respon dari telinga. Hal ini dikonversi ke tingkat suara diukur dalam
desibel, dB
L = 10 log (I/I 0 ) atau L = 20 log ( p/p 0) (19)
Di mana I0 = 10-12 Wm-2
dan p 0 = 2 10-5
Pa adalah nilai untuk ambang
pendengaran, I dan p intensitas dan tekanan suara yang diukur.
Suara terdengar samar (pada 1.000 Hz) dinilai sebagai 0 dB. Pidato

21
normal adalah 50 dB, lalu lintas jalan 70 dB dan mesin pesawat jarak
dekat sekitar 120 dB.
Contoh: polusi suara
Jika salah satu jet menyebabkan tingkat suara 120 dB pada lepas
landas, berapakah tingkat suara dari tiga jet seperti lepas landas
secara bersamaan?
Solusi:
Untuk satu jet: L = 120 dB memberi kita I = 1 Wm-2
Selama tiga jet: I = 3 Wm-2 memberikan L = 10 log (3/10-12) = 124,8 dB.
Kebisingan Domestik Dan Desain Partisi
Tingkat suara di sebuah ruangan ditentukan oleh sejumlah
faktor. Jika tidak ada sumber gangguan internal, maka faktor-faktor
ini adalah:
a. Transmisi langsung (dari kamar tetangga atau dari luar),
b. Transmisi terletak di samping (oleh dinding, lantai atau langit-
langit), dan
c. Kontak suara (melalui lantai atau langit-langit).
Tingkat penularan langsung dari luar ditentukan oleh sifat isolasi
dari dinding pemisah. Hilangnya transmisi (T L) didefinisikan
sebagai:
T L = 10 log (P I /P T), (20)
dimana P I adalah kejadian listrik di dinding dan P T adalah daya
yang ditransmisikan melalui itu.
Ukuran lain yang lebih umum adalah kebisingan isolasi, R. Ini
didefinisikan sebagai
R = 10 log (I I / I T), (21)
dimana I I adalah intensitas kejadian kebisingan di dinding dan I T
adalah intensitas yang ditransmisikan.
Kedua tindakan dapat berhubungan. Kejadian daya pada
partisi dari daerah A adalah P I =I I A. Daya yang ditransmisikan ke
ruang penerima adalah sama dengan tingkat di mana energi diserap
di ruang penerima (dengan asumsi bahwa tidak ada energi yang
ditransmisikan dan seterusnya) dan, jadi, P T = I T W, dimana W
adalah penyerapan suaradari ruang penerima. Dengan demikian,
menempatkan ini bersama-sama,
T L = R + 10 log (A / W). (22)
R biasanya diukur untuk sebuah pita frekuensi. Untuk mengurangi
tingkat kebisingan, R harus besar. Untuk mencapai hal ini, perlu

22
untuk: (i) menggunakan bahan menyerap (seperti busa), (ii) memiliki
dinding berongga (rongga), (iii) jendela kaca ganda. Hal ini
diperlukan untuk menghindari resonansi (tidak harus mengatur
gelombang berdiri di rongga).
Untuk dinding planar, tidak berpori, homogen dan fleksibel
dapat ditunjukkan bahwa
T L = 20 log (f ρ A), (23)
di mana f adalah frekuensi dan ρA adalah massa per satuan luas. Hal
ini sering disebut hukum massa. Hal ini biasanya memberikan terlalu
tinggi dari kehilangan transmisi karena mengabaikan pengaruh
kekakuan panel. Intinya adalah bahwa panel dapat mendukung
gelombang lentur, di atas frekuensi kritis, bisa digemari dengan
gelombang suara. Gelombang suara masuk secara efektif menuju
gelombang lentur ini yang mengirimkan suara melalui panel. Sebuah
panel yang dirancang dengan baik harus memastikan bahwa
gelombang lentur ini (yang tidak dapat dihindari) tidak dapat
memberikan suara pada gelombang suara dalam jangkauan
pendengaran. Bahkan jika masalah dengan partisi langsung
diselesaikan (kadang-kadang dengan menggunakan dua dinding
partisi), masih ada dua kesulitan dasar lainnya:
a. tercermin (mengapit) kebisingan. Hal ini dapat dikurangi dengan:
1. menutupi dinding dengan bahan menyerap (permadani) atau
benda yang memecah bagian depan gelombang (gambar, bebek
cina, dll),
2. dinding rongga internal
3. hidangan khusus di dinding yang menggunakan interferensi
destruktif untuk menghilangkan pantulan gelombang,
4. menghapus semua jalur langsung (yaitu sesuai dengan
rancangan).
b. Kontak kebisingan. Hal ini dapat dikurangi dengan menggunakan
lantai bermunculan. Juga membantu untuk menempatkan
peralatan getar pada peredam kejut (misalnya tikar karet).
Pertanyaan:
Sebuah mesin cuci menghasilkan 90 dB kebisingan diaktifkan pada
waktu bersamaan sebagai ghetto-blaster menghasilkan 100 dB ada di
dalam ruangan. Berapa total tingkat kebisingan di dalam ruangan?
(Jawaban : 100,4 dB)

23
2.2. Atmosfer Dan Radiasi
1. Struktur Dan Komposisi Atmosfer
Atmosfer bumi adalah amplop gas, yang ditahan oleh
gravitasi, seputar Bumi. Kepadatan jatuh cepat dengan tinggi 90%
dari massa atmosfer terkandung dalam 20 km pertama, 99,9% dalam
50 km pertama. Atmosfer menjadi semakin renggang dengan
meningkatnya ketinggian sampai sekitar 1000 km. Ini menyatu
dengan ruang antar bintang. Bandingkan dengan radius Bumi
(sekitar 6.400 km), 99,9% dari atmosfer bumi ada di dalam sebuah
cincin yang ketebalannya 0,8% dari radius Bumi. Ini berarti bahwa
hampir setiap properti di atmosfer sangat anisotropis. Sebagai
contoh, suhu menurun dengan tinggi pada kecepatan 6 K/km
(Sampai sekitar 15 km), tetapi gradien suhu horisontal terkuat (terkait
dengan medan hangat atau dingin) sekitar 0,05 K/km. Jauh dari
permukaan, isoplet hampir horisontal dan atmosfer terdiri dari
lapisan horisontal. Khususnya atmosfer dibagi menjadi daerah yang
ditandai dengan suhunya. Setiap lapisan disebut boladan batas
antara lapisan disebut jeda. Batas adalah nama dari lapisan bawah.
Lapisan itu adalah:
a. troposfer (0-10 km). Ini adalah yang terendah dan mengandung
80% massa. Hampir segala cuaca terbatas pada troposfer. Secara
khusus, berisi awan. Suhu turun secara linier dengan tinggi
sampai di bagian atas/puncak troposfer Suhu sekitar -50°C.
b. Stratosfer (10-50 km). Di atas tropopause suhu mulai meningkat
lagi sampai sekitar 50 km suhu sekitar +10°C. Bagian atas dari
stratosfer mengandung ozon – sebagai molekul penting bagi
kehidupan di bumi karena menyaring (berbahaya) radiasi UV.
c. Mesosfer (50-85 km). Di atas stratopause, suhu turun dengan cepat
menjadi sekitar -80°C. Ini adalah wilayah terdingin dari atmosfer.
d. Ionosfer (100-200 km). Ini adalah wilayah sangat terionisasi
atmosfer dan suhu naik dengan cepat. Solar UV matahari
mengionisasi molekul atmosfer
h ν + AB → AB+ + e- (24)
Ionosfer mencerminkan gelombang radio dan juga wilayah dari
aurora yang terlihat di garis lintang tinggi di belahan utara (aurora
borealis) dan belahan selatan (aurora australis). Intens terlihat dan
garis UV yang disebabkan oleh tumbukan elektron (atau proton).
e- (energi E i ) + AB → AB * + e- (energi E f), (25)

24
di mana AB dapat O 2 atau N 2. Energi Δ E = E i - E f diberikan oleh
elektron menggairahkan molekul ke keadaan AB *. Hal ini kemudian
meluruh kembali ke keadaan dasar, melepaskan foton frekuensi ν (h
ν = Δ E).
e. Termosfer (200-500 km). Suhu naik cepat dan sangat bervariasi
dengan waktu hari, tingkat aktivitas matahari dan garis lintang.
Variasi antara 400°C dan 2.000°C yang mungkin terjadi. Suhu
minimum adalah saat matahari terbit, dan maksimum pada
sekitar 1.400°C. Namun, tekanannya sangat rendah, dan ada
sedikit transfer panas Ide dari suhu menjadi semakin tidak
bermakna (kekosongan tinggi). Lebih baik berpikir dalam hal
kecepatan molekul.
f. Eksosfer (sekitar 500-1.000 km). Atom dan molekul jarang dan
dapat melarikan diri ke luar angkasa.
g. Magnetosfer (di atas 1.000 km). Di wilayah ini medan magnet
bumi berinteraksi dengan angin matahari dan perangkap partikel
bermuatan (elektron dan proton) yang disebut, ikat pinggang Van
Allen.

25
Gambar 1.
Lapisan Awan

Di troposfer, stratosfer dan mesosfer, mekanisme


pencampuran memastikan bahwa pada dasarnya ada komposisi
kimia konstan dengan rasio N 2/O 2 sekitar 4 : 1. Komposisi seragam
ini memberikan ketiga wilayah ini nama kolektif homosphere. Di atas
100 km (mesopause) perubahan rasio sebagai fungsi tinggi. Wilayah
ini (atas) disebut heterosfer.
Atmosfer berisi sejumlah jejak gas yang konsentrasinya
berubah dengan tinggi. Gas-gas yang paling penting adalah:
a. ozon - terkonsentrasi di stratosfer (kadang-kadang disebut
ozonosfir) di sebuah ketinggian 20-30 km,
b. air - konsentrasi sangat bervariasi di seluruh homosfer,
c. karbon dioksida - gas rumah kaca yang penting di troposfer atas
(0,03% dari atmosfer).

26
a. Waktu tinggal
Waktu tinggal τ, adalah umur rata-rata molekul gas di
atmosfer. Sama pentingnya dengan konsentrasi. Memang, ketika
mempertimbangkan polutan, itu adalah parameter yang paling
penting. Hal ini diberikan oleh
τ = <m> / <F>, (26)
di mana <m> adalah total massa rata-rata gas di atmosfer dan <F>
total rata-rata masuknya (atau fluks keluar). Oleh karena itu, 1/τ
adalah, tingkat perputaran gas. Jika τ adalah kecil, maka molekul
(atau atom) ada di atmosfer dalam waktu yang singkat. Misalnya,
mungkin reaktif dan tidak akan homogen di seluruh atmosfer, tapi
akan terlokalisasi di daerah tertentu (hujan asam adalah contohnya).
Kemungkinan lain adalah senyawa tersebut dapat menjadi bagian
dari siklus (air adalah contohnya; yang siklus hidrologi beredar air
dari laut ke awan ke hujan ke laut lagi dengan waktu tinggal sekitar
10 hari). Menggunakan waktu tinggal sebagai ukuran, kita dapat
membagi penyusun atmosfer menjadi tiga kategori:
a. permanen: τ sangat panjang (orde beberapa juta tahun), misalnya
N 2, O 2, gas mulia (CO2 tetapi lihat juga nanti),
b. semi-permanen: τ adalah pesanan berbulan-bulan ke tahun,
misalnya CH 4 , N 2 O, CO, CFC, dan
c. variabel: τ adalah pesanan hari sampai minggu, misalnya ozon O 3
(siklus di stratosfer), H 2 O (siklus di troposfer), SO 2 dan H 2 S
(hujan asam), NO 2, NH 3 (knalpot mobil) tetapi juga bagian dari
siklus nitrogen.
b. Polusi Fotokimia
Polutan dapat dibagi menjadi kategori primer dan
sekunder.Polutan primer adalah spesies kimia yang dipancarkan
secara langsung, sedangkan yang sekunder terbentuk dari polutan
primer dengan kimia lokal. Kerusakan terbesar sering berasal dari
polutan sekunder, bukan primer. Sebagai contoh, sementara sulfur
dioksida dipancarkan dari pembangkit listrik maka konversi menjadi
asam sulfat lebih merusak lingkungan setempat.
Polutan berbahaya utama dalam konurbasi perkotaan adalah
karbon monoksida, nitrat oksida, sulfur dioksida, ozon, partikel dan
kabut asap. Ada bentuk kabut asap baru, yang disebabkan Fotokimia.
Kabut asap fotokimia diinduksi oleh sinar matahari yang mempenga-
ruhi rangkaian reaksi berikut:

27
• NO 2 + γ ( λ <385 nm) → NO + O
• O + O 2 + (setiap molekul) → O 3 + (setiap molekul)
• O 3 + NO → O 2 + NO 2
Molekul pada tahap kedua dapat berupa spesies. Hal ini diperlukan
untuk mengambil reaksi energi dari sistem. Tidak ada perubahan
secara keseluruhan dalam konsentrasi reaktan. Efek dari himpunan
reaksi hanya untuk mengkonversi energi dari radiasi menjadi energi
kinetik molekul. Namun, dalam keadaan stabil, akan ada konsentrasi
terbatas dari spesies menengah. Secara khusus, konsentrasi ozon di
kisaran 0,005-0,05 partikel per juta (ppm). Ozon ini dekat permukaan
beracun dalam ozon tersebut dan juga bereaksi dengan olefin
(senyawa karbon dengan ikatan ganda karbon-karbon; mereka hadir
dalam knalpot mobil) seperti etilena (H 2 C = CH 2) dan propilen (H
2 C = CH-CH 3) untuk menghasilkan produk-produk seperti
formaldehida (H 2 C = O), akrolein (H 2 C = CH-CH = O) dan
(dengan NO 2) peroksi-acetylnitrate (H 3 C-(C = O)-O-O-NO 2). Ini
mengiritasi mata dan hidung. Karena ozon juga dihasilkan dari
mesin fotokopi, kebanyakan orang akan mencium itu pada satu
waktu. Paparan tunggal dari beberapa jam 80-120 partikel ozon per
miliar (ppb) telah ditemukan menyebabkan masalah pernafasan.
c. Aerosol Atmosfer
Aerosol mengandung partikel padat atau cair dalam suspensi
(misalnya partikel debu). Dalam aerosol atmosfer, partikel timbul
dari:
1. Kebakaran hutan atau industri (jelaga),
2. Reaksi fase gas (partikel sulfat atau nitrat),
3. Dispersi padatan (angin dan erosi air dari batu),
4. Dispersi garam dari laut (semprotan laut), dan
5. Gunung berapi.
Konsentrasi khas adalah 103 partikel cm-3 (diatas lautan), 104
partikel cm-3 (di atas negara), 105 partikel cm-3 (di atas kota-kota).
Ukurannya berkisar dari agregat dari beberapa ratus molekul
(diameter sekitar 1 nm) untuk partikel terbesar (sekitar 10 µm).
Pengangkatan aerosol dari atmosfer tergantung pada ukuran
partikel:
 Aitken inti memiliki diameter kurang dari 0,1 µm. Mereka
membentuk sebagian besar partikel dapat nukleasi tetesan awan
di ruang awan (fakta awalnya digunakan untuk menghitungnya).

28
Setelah jauh dari tempat mereka diproduksi, jumlahnya dengan
cepat berkurang akibat tabrakan (karena gerak Brown) dan
koagulasi untuk memberikan partikel yang lebih besar. Inti ini
membentuk sekitar 20% dari massa aerosol.
 Inti besar (diameter 0,1-1 µm). Meskipun jauh lebih sedikit banyak
daripada Aitken inti, mereka membentuk sekitar 50% dari massa
aerosol. Kecepatan jatuhnya masih jauh lebih rendah daripada
kemampuan up-draft untuk mempertahankannya di atmosfer,
tetapi konsentrasi di atas dasar awan sangat berkurang karena
mereka adalah inti sangat baik untuk tetesan awan.
 Inti Raksasa (diameter lebih besar dari 1 µm). Meskipun
kepadatan jumlahnya rendah, mereka terdiri dari setidaknya 30%
massa aerosol. Terutama diproduksi oleh debu halus yang
terangkat oleh angin dari permukaan kering. Seperti dengan inti
besar, inti ini sangat efektif untuk tetesan. Juga, mereka hanyut
secara efisien dari atmosfer dengan jatuhnya hujan (gelombang
tekanan di sekitar penurunan jatuh tidak cukup kuat untuk
mendorong mereka pergi). Juga, kecepatan jatuh mereka cukup
besar untuk pengendapan gravitasi (sedimentasi) menjadi penting
ketika up-draft rendah.
2. Tekanan Atmosfer
Kita tahu bahwa dalam mendaki gunung tekanan dan suhu
menurun dengan meningkat tinggi. Hal ini dapat menunjukkan
bahwa tekanan (di troposfer) berkurang ekspresi berikut:
p = p 0 e-egh / RT , (27)
di mana p 0 adalah tekanan atmosfer di permukaan (h = 0 m), dan p
tekanan pada ketinggian h. Karena tekanan jatuh secara eksponensial
dengan tinggi, 90% dari massa atmosfer terkandung dalam pertama
21 km, dan 99,9% di pertama 50 km. Oleh karena itu tekanan turun
dari 10 5 Pa di permukaan bumi untuk 10 4 Pa pada 20 km, dan
untuk 10 2 Pa pada 50 km. Suhu juga jatuh dengan ketinggian dan
hal itu disebut tingkat lap (d T/d z).
Tekanan di atmosfer merupakan faktor penting dalam
menentukan cuaca akan menjadi seperti apa. Jika tekanan udara
tinggi di suatu daerah, ini akan menyebabkan udara untuk pindah ke
daerah yang memiliki tekanan rendah. Semakin besar perbedaan
tekanan antara dua daerah, semakin kuat angin akan berkembang.
Dalam kondisi tertentu, angin dapat menghasilkan tornado (kolom

29
berputar dari udara keras Badai Petir yang menjangkau sampai ke
tanah). Tekanan atmosfer adalah tekanan yang diberikan oleh
partikel-partikel gas di atmosfer bumi karena partikel-partikel
tersebut bertabrakan dengan benda-benda. Sebuah barometer adalah
alat yang digunakan untuk mengukur tekanan atmosfer. Sebuah
barometer raksa tradisional terdiri dari sebuah tabung yang hampa
udara direndam dalam wadah berisi raksa.
Molekul udara menekan pada permukaan air raksa. Karena
dalam tabung adalah vakum, raksa akan naik di dalam tabung.
Ketinggian yang raksa capai tergantung pada tekanan udara luar
barometer raksa (A) Sebuah barometer untuk mengukur tekanan
atmosfer yang ditunjukkan oleh ketinggian kolom air raksa. (B)
Sebuah barometer aneroid yang modern digunakan oleh ahli
meteorologi untuk membantu mereka memprediksi cuaca yang akan
datang.
Pada permukaan laut, kolom air raksa akan naik setinggi 760
mm. Tekanan atmosfer ini dilaporkan sebagai 760 mm Hg (milimeter
air raksa). Pada ketinggian yang lebih tinggi, tekanan atmosfer
menurun sehingga kolom merkuri tidak akan naik setinggi 760 mm.
Pada puncak gunung Everest (ketinggian 8.848 m), tekanan udara 253
mmHg. Tekanan atmosfer sedikit tergantung pada kondisi cuaca.
Pada permukaan laut, tekanan atmosfer akan menjadi sedikit
lebih dari 100 kPa (satu atmosfer atau 760 mm Hg). Jika kita mendaki
ke puncak Gunung Everest (gunung tertinggi di dunia pada 29.029
kaki atau 8.848 meter), tekanan atmosfer akan turun menjadi sedikit
di atas 30 kPa (sekitar 0,30 atmosfer atau 228 mm Hg). Hal ini
ditandai dalam penurunan tingkat yang jauh lebih rendah dari
oksigen sebagai hasil penurunan tekanan atmosfer. Tim yang
mendaki gunung ini harus membawa persediaan oksigen dengan
mereka dalam rangka untuk bernapas di ketinggian ini.
3. Kecepatan Lepas
Atmosfir bumi dipertahankan oleh gravitasi. Roket dengan
massa (m) diluncurkan dari permukaan bumi dengan kecepatan
yang cukup cepat untuk lepas dari pengaruh gravitasi bumi. Jadi
usaha yang dilakukan adalah
W = m (γM / R), (28)
Dimana M dan R adalah massa dan jari-jari Bumi, dan γ adalah
konstanta gravitasi. Sebab, energi kinetik roket harus seimbang

30
antara usaha yang dilakukan pada roket dan potensi gravitasi bumi.
Bisa dituliskan:
Rv = (2 γM / R) 1/2, (29)
Dimana v adalah kecepatan roket. Karena g = γ M/R 2, kecepatan
awal (yaitu kecepatan lepas) dapat ditulis sebagai v = (2 gR) 1/2.
Menempatkan nilai yang sesuai untuk Bumi (g = 9,81 m/s 2; R =
6.400 km), kita mendapatkan v = 11,2 m/s. Karena ini tidak
tergantung pada massa tubuh; analisis ini cocok untuk molekul.
Distribusi kecepatan molekul di atmosfer diberikan oleh distribusi
kecepatan Maxwell. Kecepatan yang paling mungkin diberikan oleh
v p = (2 k B T/m) 1/2, di mana k B adalah konstanta Boltzmann.
Pada suhu 288 K, v p (O 2) = 387 m/s, dan v p (N 2) = 414 m/s. vp=
1.094 m/s dan v p (H 2) = 1.550 m/s. Ini jauh lebih cepat. Namun ada
kemungkinan molekul ini akan memiliki kecepatan 11 km/s.
4. Ozon
Ozon hanya konstituen minor dari atmosfer bumi membentuk
0,2% dari terestrial massa, sehingga jika semua ozon atmosfer
dikumpulkan di permukaan bumi akan membentuk cincin setebal 3
mm di sekitar Bumi. ozon sangat penting untuk mempertahankan
tanaman dan kehidupan mamalia. Ozon (O3) dihasilkan apabila O2
menyerap sinar ultraviolet pada jarak gelombang 242 nanometer dan
disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak gelombang
yang besar dari 290 nm. O3 juga merupakan penyerap utama sinar
UV antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini efektif
dalam meneruskan kekonstanan bilangan ozon dalam lapisan dan
penyerapan 90% sinar UV. Ozon amat mengkakis dan dipercayai
sebagai bahan beracun dan bahan cemar biasa. Ozon mempunyai bau
yang tajam, menusuk hidung. Ozon juga terbentuk pada kadar
rendah dalam udara akibat arus listrik seperti kilat, dan oleh tenaga
tinggi seperti radiasi eletromagnetik. Kehadiran ozon di atmosfer
yang melindungi permukaan bumi dari bahaya radiasi UV matahari
melalui kemampuannya untuk menyerap semua radiasi matahari
dengan panjang gelombang < 293 nm. Uniknya di antara molekul-
molekul ini dalam ozon atmosfer bumi memiliki kuat pita serapan
antara 210 dan 300 nm. Oleh karena itu, ozon menyaring Matahari
radiasi ultraviolet di bawah 300 nm mencegah panjang gelombang ini
mencapai Permukaan bumi.

31
Ozon dibatasi lapisan tipis di atmosfer bumi, ozonosfir
dengan konsentrasi maksimum antara 20 dan 26 km di atas
permukaan bumi. Pembentukan ini melalui kombinasi atom oksigen,
O, dan molekul oksigen, O2. Atom oksigen dibentuk oleh foto-
disosiasi O2 sekitar 100 km dengan matahari radiasi dengan λ<175
nm, proses yang dapat diringkas sebagai:
h ν ( λ <175 nm) + O 2 → O + O. (30)
Atom oksigen bebas, maka dapat menggabungkan dengan molekul
oksigen dalam tiga tubuh tabrakan (untuk menghemat energi) untuk
membentuk ozon:
O + O2 + M → O3 + M, (31)
di mana M adalah setiap atom atau molekul (misalnya O2, N2)
mampu menyerap kelebihan energy yang dibebaskan dalam reaksi
kimia eksotermis.
Sebagian besar ozon dihasilkan di daerah ekuator dimana jumlah
sinar UV matahari dimaksimalkan. Ozon terbentuk di atas dataran
ini kemudian diangkut menuju Polandia yang terakumulasi. Oleh
karena itu, konsentrasi ozon menunjukkan signifikan fluktuasi
musiman dan cenderung berada pada akhir musim dingin dan awal
musim semi. Setelah terbentuk, ada dua mekanisme perusakan alam
untuk ozon:
a. foto-disosiasi:
h ν + O3 → O2 + O,
b. dan disosiasi tumbukan:
1. + O3 → 2 O2.
Yang terakhir ini menjadi hasil bersih dari reaksi kimia katalitik yang
kompleks baik alami atau baru-baru ini buatan manusia. kerusakan
katalitik alami terjadi melalui kehadiran OH radikal yang dibentuk
oleh foto-disosiasi uap air di atmosfer:
OH + O3→ H O2 + O2
H O2 + O → OH + O2
Net: O + O3→ 2 O2 .
Proses di atas menjelaskan mengapa ada sedikit ozon
terbentuk secara alami di troposfer dimana air melimpah dan fluks
radiasi matahari (<175 nm) yang rendah, sementara kurangnya O2
mencegah pembentukan ozon di atmosfer di atas stratosfer.
Akibatnya, pembentukan ozon dibatasi untuk ketinggian antara 10
dan 50 km, dimana proses di atas telah membentuk keseimbangan
stabil menghasilkan ozon konsentrasi sekitar 10 ppm. Namun, itu
adalah sistem yang rapuh dan merupakan pengenalan bahan kimia

32
baru (misalnya buatan manusia polutan diangkut dari troposfer) di
stratosfer dapat mengganggu keseimbangan ini dan menyebabkan
penurunan cepat dalam ozon konsentrasi.
Ozon terdiri dari tiga molekul oksigen dan amat berbahaya
pada kesehatan manusia. Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui
percampuran cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi dan
membentuk suatu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer. Ozon
tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas
permukaan bumi yang dikenal sebagai “lapisan ozon”. Ozon
dihasilkan dengan pelbagai persenyawaan kimia, tetapi mekanisme
utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah
penyerapan tenaga sinar ultraviolet (UV) dari matahari.
2.3. Lubang Ozon
Pada tahun 1985 ditemukan penurunan tajam dalam konsen-
trasi ozon di atas Antartika; ini disebut lubang ozon.

Gambar 2.
Lubang Ozon
Pemantauan satelit lubang ozon telah menunjukkan bahwa itu
adalah memperluas dan kedalamannya meningkat. Penjelasan untuk
penipisan ozon pertama kali diusulkan oleh Molina dan Rowland
pada tahun 1994. Mereka menyarankan bahwa rilis tidak terkendali
dari chlorofluorocarbons (CFC, CFn Cl 4-n, biasanya n = 2) yang
digunakan dalam lemari es dan aerosol kaleng ke atmosfer bumi
akan menyebabkan kerusakan katalitik ozon.

33
Gambar 3.
Katalitik Ozon
Meskipun secara kimia dalam troposfer stabil, di stratosfer
kaleng CFC dipecah oleh atom radiasi dan pelepasan klorin surya
yang pada bagiannya ini merupakan bentuk ClO spesies katalitik,
sebagai berikut:
ClO + O 3 → ClO 2 + O 2
ClO 2 + O → ClO + O 2
Net: O + O 3 → 2O 2
Molekul ClO yang diperkenalkan merupakan Mekanisme
yang jauh lebih merusak dari pada yang alami. Mekanisme yang
melibatkan OH radikal sebagai salah satu ClO Mei radikal
menghancurkan beberapa molekul ratusan ozon yang hilang dari
ozon kode kimia.
Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan
ozon antara ketinggian tertentu seluruh Antartika pada musim semi.
Pembentukan 'lubang' tersebut terjadi setiap bulan September dan
pulih ke keadaan normal pada lewat musin semi atau awal musim
panas. Dalam bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon
yang luas telah dilacak di seluruh Antartika dengan kenaikan 60%
pengurangan ozon berbanding dengan permukaan lubang pra-ozon.
Pada bulan Oktober 1991, permukaan terendah atmosfer ozon yang
pernah dicatat telah terjadi di seluruh Antartika.
Perlu dijelaskan mengapa lubang muncul di daerah kutub
dan lebih khususnya di Antartika, hal ini disebabkan sistem angin di

34
wilayah tersebut. Pusaran musim dingin kutub sangat stabil, karena
terdapat daratan besar pada Antartika. Intens dingin (183°K di
ketinggian 15 km) menghasilkan awan kristal es dimana reaksi
heterogen jauh lebih efisien daripada reaksi gas-fase yang dibahas di
atas. CFC terjebak dalam pusaran kutub dan terkonsentrasi sebelum
dibebaskan pada musim semi. Polar sebagai radiasi matahari
menerangi pada lintang. Seperti udara menghangat dan pusaran
yang tidak stabil. Hilangnya ozon yang terjadi di lintang utara
menyebaabkan pusaran kutub jauh lebih kecil dari Antartika.
Mekanisme kerusakan ozon mungkin berbeda, Aerosol stratosfir
diharapkan memainkanperan yang lebih besar dan bromin senyawa
yang lebih penting. Salah satu efek samping penipisan ozon adalah
pendinginan stratosfir. Sejak ozon menyerap radiasi UV, kehadiran
ozon di stratosfer semakin memanas. Dengan demikian hilangnya
ozon yang terjadi karena pendinginan. Hal ini untuk mengimbangi
meningkatnya rumah kaca.
2.4. Radiasi Terestrial
Tidak semua kejadian radiasi matahari di bumi diserap oleh
atmosfer atau tanah. Sebagian besar dipantulkan kembali ke angkasa
dari puncak awan dan tanah. Fraksi radiasi yang dipantulkan (dan
karenanya hilang ke bumi) disebut albedo planet, sering dilambang-
kan dengan simbol a. Sebuah kerusakan parah dari anggaran energi
bumi adalah sebagai berikut:
 33% fluks matahari dipantulkan kembali ke angkasa, kebanyakan
dari atas awan (26%), tapi beberapa dari tanah (2.5%), dan dari
debu dan aerosol di atmosfer (4.5%),
 22% di serap oleh atmosfer (termasuk 3 % diserap oleh awan),
 32.5% tersebar di atmosfer. Dari jumlah tersebut, 28% selanjutnya
mencapai tanah dan 4.5% tersebar kembali ke angkasa (di atas
kontribusi debu dan aerosol terhadap albedo). Penyebaran ini
bertanggung jawab atas kebiruan langit,
 17% mencapai tanah secara langsung. Dari jumlah tersebut, 14.5%
diserap dan 2.5% di pantulkan kembali ke luar angkasa.
Perhatikan bahwa 45% mencapai permukaan tanah, dengan satu atau
lain cara. Rata-rata tingkat tahunan masukkan energy matahari per
satuan daerah horizontal atas atmosfer adalah 336 Wm-2. Jadi,
masukkan energy matahari ke permukaan bumi adalah 151 Wm-2. Ini

35
akan dengan cepat memanaskan permukaan bumi sampai suhu yang
tak tertahankan jika semuanya benar-benar diserap. Tingkat
penyerapan energy matahari harus diimbangi dengan re-emisi
energy sampai keadaan stabil tercapai. Radiasi ulang ini adalah
radiasi termal (yaitu panas). Efek bumi adalah melakukan konversi
sebagian radiasi matahari yang terlihat (masuk) ke radiasi infra
merah trestrial (pergi keluar).
2.5. Bumi Sebagai Benda Hitam
Matahari memancar seolah-olah adalah benda hitam dengan
(permukaan) suhu sekitar 6.000°K, dan bumi, awan, berperilaku
seperti benda hitam dengan suhu yang sesuai.
Dengan asumsi bahwa bumi berbentuk bola memancarkan
radiasi terrestrial sebagai benda hitam berbentuk bulat dengan jari-
jari RE dan suhu TE, lalu dari hukum Stevan-Boltzann Law, jumlah
daya keluar dari planet ini adalah P = 4ΠRE22σTE4. Tingkat
penyerapan dari matahari adalah S(1-a)ΠRE2 dimana a adalah albedo
(sebenarnya, absortivitas integral bumi, tapi simbolnya konvensional)
dan S konstanta matahari. Harus seimbang, dan jadi:
4ΠRE2σTE4 = S(1-a)ΠRE2 (32)
Dari mana kita biasa mengevaluasi suhu efektif bumi sebagai
𝑆(1−𝑎) 1/4
TE = ( ) (33)

Bukan TE yang independen dari jari-jari tubuh. Mengingat bahwa a=
0,31 dan s= 1353 Wm-2, kita temukan TE = 255 K (+15°C). Masalahnya
adalah kita telah mengabaikan keseluruhan atmosfer. Khususnya kita
telah mengabaikan transfer energi integral antara atmosfer dan
permukaan. Pada dasarnya kita telah mempertimbangkan interfase
antara atmosfer dan ruang dan mengabaikan interfase antar tanah.
Ketinggian suhu di permukaan bumi dari -22°C sampai +15°C
disebabkan efek rumah kaca. Namanya berasal dari fakta bahwa
mekanisme dalam banyak cara sejalan dengan cara bahwa kerja
rumah kaca dan atmosfer dapat dianggap sebagai atap rumah kaca.

36
Perhatikan diagram di bawah ini:

Gambar 4.
Solar Radiation

Di sebelah kiri adalah situasi yang kita telah dipertimbangkan


sebelumnya yang mana memberikan suhu yang terlalu rendah.
Sekarang tempatkan ‘atap kaca’ di atas tanah. aca memungkinkan
dalam radiasi matahari tetapi mencegah radiasi inframerah dari
memancar langsung ke ruang. Hal ini memanaskan atap untuk
karakteristik suhu T g dan atap kemudian memancarkan baik ke
tanah dan keluar ke ruang angkasa. Tanah oleh karena itu menerima
lebih banyak energi dari sebelumnya dan suhu akan naik sampai
keseimbangan baru tercapai di mana baik tanah dan ‘atap’
memancarkan sebanyak yang mereka serap. Dengan demikian,
dalam keadaan ini, emisi ke atas dari ‘atap kaca’ harus sama dengan
emisi ke atas dari tanah tanpa ‘atap’ (karena keseimbangan
sehubungan dengan luar angkasa tidak boleh berubah). Ini berarti
bahwa𝑇0 = 𝑇𝑔′ . Jika sekarang kita mempertimbangkan keadaan dari
tanah, maka energi netto (per m2) yang diberikan ke tanah langsung
oleh matahari harus σT04 dan energi yang dipancarkan kembali dari
atap kaca harus σT04(sejak 𝑇0 = 𝑇𝑔′ ). Dengan demikian kita memiliki
2σT04 = σ(𝑇0′ )4 (34)
dari keseimbangan energi di sebelah kanan. Dengan demikian suhu
tanah yang baru menjadi
𝑇0′ = 𝑇0 21/4 = 298 𝐾 (25˚𝐶). (35)
Ini agak terlalu tinggi. Namun, model kami dari atmosfer
masih sangat sederhana. Kita mengasumsikan bahwa ‘atap kaca’

37
tidak apa-apa kecuali radiasi matahari melewati dan memblokir
radiasi terestrial dari permukaan sepenuhnya. Apalagi kita
mengasumsikan bahwa kita dapat memperlakukan ‘atap kaca’
seperti itu seolah-olah adalah black-body lainnya. Jika hal ini benar,
kita pasti bisa melindungi radiasi ke atas dan ke bawah dari ‘atap’
dengan cara yang persis sama. Namun, jika hal ini tidak terjadi (dan
pada kenyataannya tidak) kita memiliki keseimbangan yang lebih
rumit untuk dihitung.
Kami membutuhkan molekul yang dapat menyerap radiasi
inframerah yang berasal dari bumi (yaitu panjang gelombang dalam
kisaran 5-25 μm) tetapi tidak di wilayah terlihat. Molekul yang
melakukan ini adalah H2O (menyerap di berkas <4 μm, sebuah
berkas yang hebat di 6,3 μm dan berkas yang kuat lebih besar dari 9
μm), CO2 (berkas serapan kuat pada 13-17 μm). O3 menyerap di
kedua daerah, berkas terbatas intens di 9,7 μm. O3 hanya penting di
stratosfer.Komponen penting dari ‘atap’ adalah CO2 dan H2O.
Efektivitas gas dalam berkontribusi terhadap efek rumah kaca diukur
dengan potensi pemanasan global. Ini didefinisikan sebagai
menambahkan pemanasan permukaan per unit molekul gas di
atmosfer bumi (disebut efek CO2). Hal ini diukur dalam hal jumlah
molekul CO2 yang setara.
2.6. Pemanasan Global
Semenjak manusia zaman purbakala sampai dengan zaman
sekarang, manusia selalu mengalami perkembangan dalam setiap
periode waktu yang dilewatinya. Peradaban manusia sekarang telah
mengalami banyak kemajuan. Selama perkembangan itu, manusia
menjalani kehidupan dengan bergantung pada pertanian dan
agrikultur. Melalui orientasi kehidupan tersebut, manusia selalu
berusaha menjaga dan melestarikan lingkungannya dengan sebaik-
baiknya yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup
manusia.
Manusia sekarang telah mengalami zaman revolusi industri
yang menggantungkan kehidupan pada bidang perindustrian.
Dengan menggunakan orientasi hidup tersebut, dunia agrikultur pun
mengalami kemunduran secara perlahan-lahan. Nilai-nilai kehidu-
pan manusia pun mengalami perubahan, terutama dalam interaksi
manusia dengan lingkungannya.

38
Perubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak
positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang
telah terjadi dan masih terus berlanjut pada masa sekarang dalam
kehidupan dan peradaban manusia adalah dampaknya bagi
lingkungan yang ada di sekitar manusia itu sendiri. Ekspansi usaha
yang dilakukan oleh para pelaku industri seperti pembangunan
pabrik-pabrik dan pembuatan produksi dengan kapasitas besar
dengan mengesampingkan perhatian terhadap dampaknya bagi
lingkungan secara perlahan namun pasti telah mengakibatkan
kelalaian yang pada akhirnya akan merugikan lingkungan tempat
tinggal manusia dan kehidupannya.
Para ahli lingkungan telah menemukan indikasi adanya
dampak yang terbesar bagi lingkungan dan dunia secara global
akibat usaha perindustrian yang dilakukan dan telah berkembang
pesat saat ini. Dampak negatif ini adalah terjadinya pemanasan di
dunia dan sering disebut sebagai Global Warming. Namun, masalah
Global Warming sebagai masalah lingkungan ini masih diperdebatkan
kebenarannya oleh beberapa pihak yang menganggap Global
Warming adalah alasan yang diciptakan untuk membatasi laju
perkembangan perindustrian. Walaupun masih terdapat perdebatan
mengenai kebenaran keadaan Global Warming di antara para ahli
lingkungan tersebut, masalah Global Warming ini tidaklah dapat
dipungkiri untuk diteliti dan diteliti lebih lanjut demi kelangsungan
kehidupan manusia.
2.6.1. Pengertian Global Warming (Pemanasan Global)
Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses
peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu
rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18°C
(1.33 ± 0.32°F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental
Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian
besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-
20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi
gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia” melalui efek rumah
kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30
badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional
dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa
ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang
dikemukakan IPCC tersebut.

39
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC
menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga
6.4°C (2.0 hingga 11.5°F) antara tahun 1990 dan 2100.Perbedaan
angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario
berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang,
serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun
sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100,
pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus
berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas
rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas
dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan
perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut,
meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem,serta
perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan
global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya
gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
2.6.2. Penyebab Pemanasan Global
Penelitian spiritual SSRF (dilakukan melalui indera keenam
yang mendalam) mengambil pendekatan menyeluruhdimana dengan
semua ketiga dimensi (fisik, psikologis dan spiritual) dianalisa untuk
memahami penyebab utama dari perubahan iklim dan meningkatnya
intensitas serta frekuensi dari bencana alam.

40
Gambar 5.
Perubahan Iklim

Bagian berikut ini menjelaskan penyebab-penyebab pemana-


san global, bencana alam dan perubahan iklim dari perspektif
holistik tersebut di atas. Penelitian yang telah dilakukan para ahli
selama beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa ternyata
makin panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah
kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. Khusus untuk menga-
wasi sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global,
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk sebuah kelompok
peneliti yang disebut dengan International Panel on Climate Change
(IPCC). Setiap beberapa tahun sekali, ribuan ahli dan peneliti-peneliti
terbaik dunia yang tergabung dalam IPCC mengadakan pertemuan
untuk mendiskusikan penemuan-penemuan terbaru yang berhubu-
ngan dengan pemanasan global, dan membuat kesimpulan dari

41
laporan dan penemuan-penemuan baru yang berhasil dikumpulkan,
kemudian membuat persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut .
Salah satu hal pertama yang mereka temukan adalah bahwa
beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung jawab langsung terhadap
pemanasan yang kita alami, dan manusialah kontributor terbesar
dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas
rumah kaca ini dihasilkan oleh peternakan, pembakaran bahan bakar
fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, peternakan,
serta pembangkit tenaga listrik.
2.6.3. Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari
Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi
gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini
mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas
yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap
sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari
panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa
luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi
akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air,
karbondioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang
radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi
gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut
akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-
ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus
meningkat.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah
kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di
atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan segala
makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan
menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15°C
(59°F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33°C (59°F) dengan efek
rumah kaca (tanpanya suhu bumi hanya -18°C sehingga es akan
menutupi seluruh permukaan Bumi). Akan tetapi sebaliknya, akibat
jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global
menjadi akibatnya.

42
2.6.4. Efek Umpan Balik
Efek-efek dari agen penyebab pemanasan global juga
dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya.
Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus
pemanasanakibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2,
pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air
yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas
rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah
uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi
uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila
dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik
ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif
udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara
menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya dapat dibalikkan
secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di
atmosfer.
Efek-efek umpan balik karena pengaruh awan sedang
menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan
memantulkan radiasi infra merah balik ke permukaan, sehingga akan
meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas,
awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra
merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan.
Apakah efek netto-nya pemanasan atau pendinginan tergantung
pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan
tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim,
antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak
antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125
hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan
Pandangan IPCC ke Empat). Walaupun demikian, umpan balik awan
berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik
uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua
model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan
memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika temperatur global
meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan
yang terus meningkat. Bersama dengan melelehnya es tersebut,
daratan atau air dibawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air
memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila

43
dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak
radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbul-
kan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang
berkelanjutan.
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari
melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang
berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga
akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berku-
rang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat
nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan
diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon
yang rendah.
2.6.5. Dampak Dari Pemanasan Global
a. Kebakaran

Gambar 6.
Hutan Terbakar
Kebakaran hutan biasanya disebabkan meningkatnya permukaan
suhu didaerah tersebut akibat efek dari pemanasan global yang
terjadi di waktu musim kemarau.

44
b. Es Yang Meleleh

Gambar 7.
Pelelehan Es
Mencairnya es dikutub disebabkan suhu yang meningkat secara
drastis sehingga dapat melelehkan es di kutub.
c. Permukaan Air Laut Yang Meninggi

Gambar 8.
Permukaan Air Laut
Meningkatnya tinggi permukaan laut ini disebabkan oleh air es
yang telah mencair dari arah kutub, contoh: tsunami.
d. Hujan asam yaitu air hujan yang mengandung belerang sehingga
bersifat asam bagi beberapa benda yang ada dipermukaan bumi.
e. Penggunaan Cloro Fluor Carbon (CFC) yang terlalu banyak
f. Polusi Kendaraan bermotor

45
2.6.6. Konsep Fisika dalam Pemanasan Global
a. Hubungan Efek Rumah Kaca, Pemanasan Global dan
Perubahan Iklim

Gambar 9.
Rumah Kaca
Secara umum iklim merupakan hasil interaksi proses-proses fisik
dan kimiafisik dimana parameter-parameternya adalah seperti
suhu, kelembaban, angin, dan pola curah hujan yang terjadi pada
suatu tempat di muka bumi. Iklim merupakan suatu kondisi rata-
rata dari cuaca, dan untuk mengetahui kondisi iklim suatu tempat,
diperlukan nilai rata-rata parameterparameternya selama kurang
lebih 10 sampai 30 tahun. Iklim muncul setelah berlangsung suatu
proses fisik dan dinamis yang kompleks yang terjadi di atmosfer
bumi. Kompleksitas proses fisik dan dinamis di atmosfer bumi ini
berawal dari perputaran planet bumi mengelilingi matahari dan
perputaran bumi pada porosnya. Pergerakan planet bumi ini
menyebabkan besarnya energi matahari yang diterima oleh bumi
tidak merata, sehingga secara alamiah ada usaha pemerataan
energi yang berbentuk suatu sistem peredaran udara, selain itu
matahari dalam memancarkan energi juga bervariasi atau
berfluktuasi dari waktu ke waktu. Perpaduan antara proses-proses
tersebut dengan unsur-unsur iklim dan faktor pengendali iklim
menghantarkan kita pada kenyataan bahwa kondisi cuaca dan
iklim bervariasi dalam hal jumlah, intensitas dan distribusinya.
Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan
dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa. Sebagian
sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap oleh gas-gas di
atmosfer yang menyelimuti bumi disebut gas rumah kaca,

46
sehingga sinar tersebut terperangkap dalam bumi. Peristiwa ini
dikenal dengan efek rumah kaca (ERK) karena peristiwanya sama
dengan rumah kaca, dimana panas yang masuk akan terperang-
kap di dalamnya, tidak dapat menembus ke luar kaca, sehingga
dapat menghangatkan seisi rumah kaca tersebut.

Gambar 10.
Pencahayaan Rumah Kaca
Peristiwa alam ini menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak
ditempati manusia, karena jika tidak ada ERK maka suhu
permukaan bumi akan 33 derajat Celcius lebih dingin. Gas Rumah
Kaca (GRK) seperti CO2 (Karbon dioksida), CH4 (Metan) dan N2O
(Nitrous Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluoro-
carbons) dan SF6 (Sulphur hexafluoride) yang berada di atmosfer
dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia terutama yang
berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas,
dan batubara) seperti pada pembangkitan tenaga listrik,
kendaraan bermotor, AC, komputer, memasak. Selain itu GRK
juga dihasilkan dari pembakaran dan penggundulan hutan serta
aktivitas pertanian dan peternakan. GRK yang dihasilkan dari
kegiatan tersebut, seperti karbondioksida, metana, dan nitroksida,
menyebabkan meningkatnya konsentrasi GRK di atmosfer.
Berubahnya komposisi GRK di atmosfer, yaitu meningkatnya kon-
sentrasi GRK secara global akibat kegiatan manusia menyebabkan
sinar matahari yang dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
ke angkasa, sebagian besar terperangkap di dalam bumi akibat
terhambat oleh GRK tadi. Meningkatnya jumlah emisi GRK di

47
atmosfer pada akhirnya menyebabkan meningkatnya suhu rata-
rata permukaan bumi, yang kemudian dikenal dengan Pemanasan
Global. Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan
dipantulkan kembali dari permukaan bumi ke angkasa. Setelah
dipantulkan kembali berubah menjadi gelombang panjang yang
berupa energi panas. Namun sebagian dari energi panas tersebut
tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa,
karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya.
Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas keangkasa
(stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi
(troposfer) atau adanya energi panas tambahan kembali lagi ke
bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari
dari kondisi normal, inilah efek rumah kaca berlebihan karena
komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer terganggu,
akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi
maka terjadilah pemanasan global. Karena suhu adalah salah satu
parameter dari iklim dengan begitu berpengaruh pada iklim bumi,
terjadilah perubahan iklim secara global.

Gambar 11.
Perubahan Iklim Global
Pemanasan global dan perubahan iklim menyebabkan terjadinya
kenaikan suhu, mencairnya es di kutub, meningkatnya permuka-
an laut, bergesernya garis pantai, musim kemarau yang berkepan-
jangan, periode musim hujan yang semakin singkat, namun
semakin tinggi intensitasnya, dan anomali-anomali iklim seperti El
Nino – La Nina dan Indian Ocean Dipole (IOD). Hal-hal ini

48
kemudian akan menyebabkan tenggelamnya beberapa pulau dan
berkurangnya luas daratan, pengungsian besar-besaran, gagal
panen, krisis pangan, banjir, wabah penyakit, dan lain-lainnya.
b. Radiasi Benda Hitam dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-
Hari

Gambar 12
Radiasi Benda Hitam
Teori kuantum diawali oleh fenomena radiasi benda hitam. Istilah
“benda hitam” pertama kali diperkenalkan oleh Gustav Robert
Kirchhoff (1824-1887) pada tahun 1862. Dalam Fisika, benda hitam
(blackbody) adalah sebutan untuk benda yang mampu menyerap
kalor radiasi (radiasi termal) dengan baik. Radiasi termal yang
diserap akan dipancarkan kembali oleh benda hitam dalam
bentuk radiasi gelombang elektromagnetik, sama seperti gelom-
bang radio ataupun gelombang cahaya. Untuk zat padat dan cair,
radiasi gelombangnya berupa spektrum kontinu, dan untuk gas
berupa spektrum garis. Meskipun demikian, sebenarnya secara
teori dalam Fisika klasik, benda hitam memancarkan setiap pan-
jang gelombang energi yang mungkin agar energi dari benda ter-
sebut dapat diukur. Temperatur benda hitam itu sendiri berpe-
ngaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang
dipancarkannya. Benda hitam bersuhu di bawah 700°K dapat
memancarkan hampir semua energi termal dalam bentuk gelom-
bang inframerah, sehingga sangat sedikit panjang gelombang
cahaya tampak. Jadi, semakin tinggi suhu benda hitam, semakin
banyak energi yang dapat dipancarkan dengan pancaran radiasi
dimulai dari panjang gelombang merah, jingga, kuning, hingga
putih. Meskipun namanya benda hitam, objek tersebut tidak harus
selalu berwarna hitam. Sebuah benda hitam dapat mempunyai

49
cahayanya sendiri sehingga warnanya bisa lebih terang, walaupun
benda itu menyerap semua cahaya yang datang padanya. Sedang-
kan temperatur dari benda hitam itu sendiri berpengaruh terha-
dap jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang dipancarkan-
nya. Dalam percobaan Fisika sederhana, benda atau objek yang
paling mirip radiasi benda hitam adalah radiasi dari sebuah
lubang kecil pada sebuah rongga. Dengan mengabaikan bahan
pembuat dinding dan panjang gelombang radiasi yang masuk,
maka selama panjang gelombang datang lebih kecil dibandingkan
dengan diameter lubang, cahaya yang masuk ke lubang itu akan
dipantulkan oleh dinding rongga berulang kali sehingga semua
energinya diserap, yang selanjutnya akan dipancarkan kembali
sebagai radiasi gelombang elektromagnetik melalui lubang itu
juga. Lubang pada rongga inilah yang merupakan contoh dari
sebuah benda hitam. Temperatur dari benda itu akan terus naik
apabila laju penyerapan energinya lebih besar dari laju pancaran-
nya, sehingga pada akhirnya benda hitam itu mencapai tempera-
tur kesetimbangan. Keadaan ini dinamakan dengan setimbang
termal (setimbang termodinamik). Dari data eksperimen terhadap
radiasi benda hitam, diperoleh bahwa spektrum radiasi benda
hitam berupa spektrum kontinu dengan tingkat kebersinaran
(intensitas radiasi) dari masing-masing spektral tidak sama kuat.
Pada suhu tertentu, intensitas cahaya yang diradiasikan akan terus
bertambah hingga mencapai maksimum pada panjang gelombang
tertentu.

50
Pancaran radiasi benda hitam itu akan mengikuti suatu kurva
seperti di bawah ini:

Gambar 13.
Intensitas Radiasi Benda Hitam

c. Hukum Stefan-Boltzman Intensitas Radiasi Benda Hitam)


Setiap detik per satuan luas disebut sebagai intensitas radiasi
benda hitam diberi lambang I. Kemampuan sebuah benda untuk
menyerap radiasi kalor berkaitan dengan kemampuannya untuk
memancarkan radiasi. Energi persatuan luas dan persatuan waktu
atau intensitas radiasi total yang dipancarkan oleh benda hitam
dari seluruh spektrum energi yang dipancarkan oleh benda hitam
dari seluruh spektrum energi yang dipancarkan dapat dinyatakan
dengan hukum Stefan-Boltzman, yang dituliskan sebagai berikut:
𝐼 = 𝑒. 𝜎. 𝑇 (36)
dimana:
I = Intensitas radiasi
e = koefisien emisivitas : 1
𝜎 = tetapan Stefan (5,67. 10−8 𝑊𝑚−2 𝐾 −4 )
T= suhu mutlak (K)

51
d. Pergeseran Wien

Gambar 14.
Kurva Radiasi

Ketika temperatur berkurang, puncak dari kurva radiasi benda


hitam bergerak ke intensitas yang lebih rendah danpanjang
gelombangyang lebih panjang. Grafik radiasi benda hitam ini
dibandingkan dengan model klasik dari Rayleigh dan Jeans.
Gejala pergeseran intensitas 𝜆 maks pada radiasi benda hitam
disebut pergeseran Wien, dengan rumus:
𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠 . 𝑇 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 (37)
dimana bilangan konstan pada perumusan Hukum pergeseran
Wien disebut konstanta Wien dengan nilai yaitu (2,898. 10−3 )
e. Perumusan Rayleigh dan Jeans
Berdasarkan prinsip ekuiparartisi energi, persamaan matematis
yang didapatkan oleh Rayleigh dan Jeans menununjukkan bahwa
untuk 𝜆 yang membesar, intensitas akan semakin kecil dan jika 𝜆
mendekati tak hingga maka intensitas akan mendekati nol. Dan
untuk 𝜆 yang mengecil, intensitas akan membesar bahkan inten-
sitas akan menuju tak hingga jika 𝜆 mendekati nol. Hal ini sangat
menyimpang dari hasil empiris yang menunjukkan bahwa
intensitas akan mendekati nol jika 𝜆 mengecil. Mereka berang-
gapan bahwa energi yang dimiliki oleh setiap spektrum gelom-
bang bersifat kontinu dan anggapan tersebut mengakibatkan
ketidaksesuaian dengan hasil eksperimen pada panjang gelom-
bang pendek.

52
f. Teori Max Planck
Kegagalan teori Rayleigh dan Jeans mendorong seorang fisikawan
Jerman Max Planck melakukan percobaan dengan menyadari
pentingnya untuk memasukkan konsep energi maksimum dalam
perhitungan teoritis radiasi benda hitam. Menurut Planck, energi
diserap atau yang dipancarkan oleh getaran-getaran yang timbul
didalam rongga benda hitam merupakan paket-paket atau kuanta.
Secara matematis, perumusan Planck dituliskan menjadi:
𝐸 = 𝑛. ℎ. 𝑓 (38)
dimana:
E = besarnya Energi
n = bilangan asli
h = tetapan Planck (6,63. 10−34 𝐽𝑠)
g. Penerapan Radiasi Benda Hitam dalam Kehidupan Sehari-hari

Gambar 15.
Radiasi Benda Hitam Sehari-Hari
Salah satu penyebab dari pemanasan global adalah peningkatan
gas rumah kaca. Efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi
rata-rata 1°C hingga 5°C. Analogi sederhana untuk menggambar-
kan efek rumah kaca adalah ketika kita memarkir mobil di tempat
parkir terbuka pada siang hari. Ketika kita kembali ke mobil di
sore hari, biasanya suhu di dalam mobil lebih panas di
bandingkan suhu di luar. Karena sebagian energi panas dari
matahari telah diserap oleh kursi, dashboard dan karpet mobil.
Ketika benda-benda tersebut melepaskan energi panas tersebut,
tidak semuanya dapat keluar melalui jendela tetapi sebagian di
pantulkan kembali. Penyebabnya adalah perbedaan panjang
gelombang sinar matahari yang memasuki mobil dan energi panas

53
yang dilepaskan kembali oleh kursi. Sehingga jumlah energi yang
masuk lebih banyak dibandingkan energi yang dapat keluar.
Akibatnya kenaikan bertahap pada suhu di dalam mobil.
Seandainya tidak ada atmosfer, energi sinar matahari yang sampai
ke bumi akan mampu memanaskan bumi hingga mencapai suhu
800°C di daerah khatulistiwa.
h. Mengukur Suhu Matahari

Gambar 16.
Suhu Matahari

Pada temperatur yang cukup tinggi, secara alamiah di dalam


bintang-bintang akan terjadi reaksi fusi, yakni inti-inti ringan akan
bergabung membentuk inti yang lebih berat. Melalui serangkaian
tahapan reaksi fusi, inti-inti atom hidrogen bergabung membentuk
inti helium. Proses penggabungan itu digunakan untuk
membangkitkan energi di dalam bintang-bintang tersebut. Energi
yang dihasilkan oleh matahari atau bintang tersebut terdiri atas
berbagai bentuk radiasi gelombang elektromagnetik yang dapat
diketahui melalui frekuensi atau panjang gelombangnya. Semua
gelombang elektromagnetik yang dipancarkan akan merambat
dalam ruang angkasa dengan kecepatan sama, yakni dengan
kecepatan spektrum cahaya. Dengan meneliti spektrum sebuah
bintang, seorang astronom akan dapat mengetahui suhu bintang.
Tidak mendekat ke matahari atau bintang dengan berpedoman
pada spektrum radiasi benda hitam.

54
i. Penggunaan Pakaian

Gambar 17.
Pakaian Berwarna Putih
Pada siang hari, kita akan merasa lebih nyaman memakai baju
berwarna putih daripada baju berwarna hitam. Namun, pada
malam hari yang dingin kita akan merasa lebih hangat apabila
mengenakan baju berwarna hitam daripada baju berwarna putih.
Hal itu menunjukkan bahwa permukaan yang gelap merupakan
penyerap dan pemancar kalor yang baik dan permukaan yang
berwarna putih atau mengkilap merupakan penyerap dan
pemancar kalor yang buruk.
j. Termos

Gambar 18.
Termos

Prinsip kerja termos sebagai berikut: Lapisan perak mengkilap


mencegah perpindahan kalor secara radiasi. Lapisan tersebut
memantulkan radiasi kembali ke dalam termos. Dinding gelas,

55
sebagai konduktor jelek, tidak dapat memindahkan kalor. Ruang
vakum antara dua dinding mencegah perpindahan kalor, baik
secara konveksi maupun konduksi. Sumbat dibuat dari bahan
isolator. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mencegah agar
konveksi dengan udara luar terjadi.
k. Panel surya

Gambar 19.
Panel Surya
Panel surya adalah suatu perangkat yang digunakan untuk
menyerap radiasi dari matahari. Panel surya terdiri dari wadah
logam berongga yang di cat hitam dengan panel depan terbuat
dari kaca. Kalor radiasi dari matahari diserap oleh permukaan
hitam dan dihantarkan secara konduksi melalui logam. Bagian
dalam panel dijaga tetap hangat oleh efek rumah kaca, kemudian
sirkulasi air melalui wadah logam akan membawa kalor menjauh
untuk dimanfaatkan pada sistem pamanas air domestik dan untuk
memanasi kolam renang.
Kesimpulan
Pemanasan global pada dasarnya merupakan fenomena
peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya
efek rumah kaca yang disebabkan meningkatnya emisi gas-gas
seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O)
dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer
bumi. Berbagai literatur menunjukkan kenaikan temperatur global –
termasuk Indonesia – yang terjadi pada kisaran 1,5°C hingga 40°C
pada akhir abad 21.
Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan
serius bagi lingkungan bio-geofisik (seperti pelelehan es di kutub,
kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan
dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu,

56
migrasi fauna dan hama penyakit, dsb). Sedangkan dampak bagi
aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi gangguan terhadap
fungsi kawasan pesisir dan kota pantai, gangguan terhadap fungsi
prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara,
gangguan terhadap permukiman penduduk, pengurangan
produktivitas lahan pertanian, peningkatan resiko kanker dan wabah
penyakit, dsb). Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia meningkat
sebesar 1%/tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang
sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah
pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini
adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-
langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan.
Kerusakan yang parah dapat diatasi dengan berbagai cara.
Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang
untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat
membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih
tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamat-
kan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur)
habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan
ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah
sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.
Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin
bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida
dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen
karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration
(menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah
kaca. Ekspansi besar industrialisasi telah menyebabkan prediksi
bahwa manusia sekarang mengubah keseimbangan radiasi global
dengan meningkatkan efek rumah kaca alami. Industrialisasi
menyebabkan peningkatan emisi CO2 dan karenanya peningkatan
konsentrasi CO2 dalam atmosfer yang lebih rendah. Antara 1.770 dan
sekarang, konsentrasi CO2 telah meningkat dari 280 ppm menjadi
350 ppm (meningkat 25%). Selain itu, peningkatan terbesar telah
dalam 50 tahun terakhir dan konsentrasi CO2 masih meningkat.
Banyak pekerjaan telah dilakukan pada pemodelan iklim, pemodelan
atmosfer dan kemudian melihat pengaruh perubahan parameter
seperti konsentrasi CO2 (atau lainnya gas rumah kaca), rata-rata fluks
matahari dan sebagainya. Selain itu, jika seseorang ingin membuat
57
prediksi tentang iklim setempat, perhitungan yang didapat bahkan
lebih buruk. Dasar bahan meliputi:
1. Pemodelan dinamika atmosfer dengan persamaan Newton
(termasuk seperti hal konservasi massa, efek hidrostatik dan
sebagainya),
2. Persamaan keadaan gas di atmosfer,
3. Efek termodinamika (panas laten dari uap air misalnya),
4. Awan dan efeknya pada keseimbangan radiasi,
5. Konveksi di atmosfer,
6. Kopling efek atmosfer ke lautan (efek dari arus laut dan es topi),
7. Sistem jangka panjang (seperti El Nino di Pasifik), dan
8. Efek medan yang berbeda (gurun, hutan, dll).
Juga, salah satu yang harus ingat bahwa CO2 bukan satu-
satunya gas rumah kaca meskipun CO2 adalah kontributor terbesar
(sekitar 70%). Kontribusi yang cukup besar juga datang dari metana
(23%) dan N2O (7%):
1. Konsentrasi etana sebelum 1800 sekitar 0,8 ppmV (ppm
berdasarkan volume) tapi sejak saat itu konsentrasi telah lebih dari
dua kali lipat dan meningkat pada sekitar 1% pertahun. Meskipun
konsentrasi metana jauh lebih rendah daripada CO2 (2 ppmV
dibandingkan 350 ppmv), metana adalah 7.5 kali lebih menyerap
daripada CO 2. Emisi metana berasal dari bahan bakar fosil (100
Mton/tahun), sawah (60 Mton/tahun) sapi (80 Mton/tahun)
kebakaran hutan dan misc (40 Mton/tahun). Metana dihapus oleh
reaksi kimia dengan radikal OH dan memiliki masa sekitar 11
tahun.
2. Nitrous oxide (N2O) konsentrasi adalah 0,3 ppmv meningkat
sebesar 0,25% per tahun. Konsentrasi sekarang sekitar delapan kali
dari periode pra-industri. Sumbernya adalah pupuk, industri
kimia (produksi nilon) dan deforestasi. Waktu hidup di atmosfer
sekitar 150 tahun. CFC Konsentrasi rendah, tapi satu molekul CFC
adalah 500-10.000 kali lebih efektif daripada CO2. Ada
kemungkinan bahwa jumlah CFC hingga 20% pemanasan global
warming.
3. Ozon meningkatkan kabut asap membuat O3 suatu spesies tro-
posfer serta stratosfir satu. Tidak jelas apa efek yang akan terjadi.

58
4. Produksi langsung dari CO, NO, NO2, yang bentuk (dan juga
menghancurkan gas rumah kaca). Umpan balik kimia loop
mungkin sangat kompleks.
Kontribusi relatif dari berbagai gas pemanasan global sejak
1800 adalah CO2 (55%), CH4 (15%), CFC-12 (21%), N2O (4%), O3 di
troposfer (2%), dan lain-lain (3 Berbagai model komputer mulai
berkumpul di sebuah jawaban yang umum. Sebagai meningkatnya
konsentrasi CO2, suhu rata-rata global akan meningkat dengan
beberapa persepuluh gelar dalam beberapa tahun ke depan dan
kemudian sekitar 1,5°C selama 70 tahun berikutnya. Awal yang
lambat sesuai dari inersia termal sampai inersia termal lautan. Ini
adalah rata-rata global yang ditandai variasi lokal. Belahan bumi
utara menghangatkan sekitar dua kali sebanyak selatan dan ada
variasi kuat dari benua ke benua-benua. Jumlah tersebut tampaknya
kecil, tetapi mengarah ke perubahan klimaks utama termasuk
penggurunan di beberapa daerah, peningkatan curah hujan
(misalnya musim hujan wilayah akan menyebar). Hal ini memiliki
implikasi penting untuk pertanian.
Sebagai contoh konsekuensi dari pemanasan global mari kita
perhatikan naik dari permukaan laut. Karena mendapat lebih hangat,
ekspansi termal menyebabkan berkembangnya lautan dan karenanya
menaikkan permukaan laut (ada juga efek yang kecil dari
mencairnya es). Jumlah ekspansi termal sangat bergantung pada
suhu air. Air dingin memuai hanya sedikit (kepadatan maksimum air
pada 4°C; es mengapung). Pada 5°C kenaikan satu derajat suhu
menyebabkan peningkatan volume 1 di 104. Pada 25°C satu kenaikan
tingkat menyebabkan perubahan volume 3 di 104. Hal ini terkait
dengan kenaikan 3 cm di permukaan laut. Prediksi kenaikan
permukaan air laut selama abad berikutnya berada pada kisaran 20-
50 cm. Hal ini cukup untuk membuat perubahan besar untuk garis
pantai.
2.7. Pengertian Cuaca Dan Iklim
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di
wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang
singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka
waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang
hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap

59
tempat serta setiap jamnya. Sedangkan iklim merupakan keadaan
cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya
dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi
wilayah yang luas.
Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama
tetapi berbeda pengertian, khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca
merupakan bentuk awal yang dihubungkan dengan penafsiran dan
pengertian akan kondisi fisik udara sesaat pada suatu lokasi dan
suatu waktu, sedangkan iklim merupakan kondisi lanjutan dan
merupakan kumpulan dari kondisi cuaca yang kemudian disusun
dan dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi cuaca dalam kurun
waktu tertentu. Menurut Rafi’i (1995), ilmu cuaca atau meteorologi
adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwa-peristiwa cuaca
dalam jangka waktu dan ruang terbatas, sedangkan ilmu iklim atau
klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang juga mengkaji tentang
gejala-gejala cuaca tetapi sifat-sifat dan gejala-gejala tersebut
mempunyai sifat umum dalam jangka waktu dan daerah yang luas
di atmosfer permukaan bumi.
Trewartha danHorn (1995) mengatakan bahwa iklim
merupakan suatu konsep yang abstrak, dimana iklim merupakan
komposit dari keadaan cuaca hari ke hari dan elemen-elemen
atmosfer di dalam suatu kawasan tertentu dalam jangka waktu yang
panjang. Iklim bukan hanya sekedar cuaca rata-rata, karena tidak ada
konsep iklim yang cukup memadai tanpa ada apresiasi atas
perubahan cuaca harian dan perubahan cuaca musiman serta suksesi
episode cuaca yang ditimbulkan oleh gangguan atmosfer yang
bersifat selalu berubah, meski dalam studi tentang iklim penekanan
diberikan pada nilai rata-rata, namun penyimpangan, variasi dan
keadaan atau nilai-nilai yang ekstrim juga mempunyai arti penting.
2.7.1. Unsur-Unsur Cuaca Dan Iklim
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan
iklim suatu daerah atau wilayah, yaitu suhu atau temperatur1 udara,
tekanan udara, angin, kelembaban udara, dan curah hujan. Berikut
adalah penjelasan dari unsur-unsur tersebut:

1
(Kata atau kalimat yang bergaris bawah menunjukkan hubungannya de-
ngan konsep fisika).

60
a. Suhu atau Temperatur Udara
Suhu atau temperatur udara adalah derajat panas dari
aktivitas molekul dalam atmosfer atau udara yang timbul karena
adanya radiasi panas matahari yang diterima bumi. Tingkat
penerimaan panas oleh bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain:
 Sudut datang sinar matahari, yaitu sudut yang dibentuk oleh
permukaan bumi dengan arah datangnya sinar matahari. Makin
kecil sudut datang sinar matahari, semakin sedikit panas yang
diterima oleh bumi dibandingkan sudut yang datangnya tegak
lurus.
 Lama waktu penyinaran matahari, makin lama matahari bersinar,
semakin banyak panas yang diterima bumi.
 Keadaan muka bumi (daratan dan lautan), daratan cepat
menerima panas dan cepat pula melepaskannya, sedangkan sifat
lautan kebalikan dari sifat daratan.
 Banyak sedikitnya awan, ketebalan awan mempengaruhi panas
yang diterima bumi. Makin banyak atau makin tebal awan,
semakin sedikit panas yang diterima bumi.
Persebaran suhu atau temperatur udara dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu persebaran horizontal dan vertikal. Untuk lebih
jelasnya dapat diihat pada uraian berikut:
1) Persebaran suhu atau temperatur udara horizontal
Suhu atau temperatur udara di permukaan bumi untuk
berbagai tempat tidak sama. Untuk mempermudah membanding-
kannya, maka dibuat peta isotherm. Isotherm yaitu garis khayal
dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai
suhu atau temperatur udara rata-rata sama. Persebaran horizontal
secara tidak teratur dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya,
misalnya perbedaan suhu atau temperatur udara daratan dan lautan.
2) Persebaran suhu atau temperatur udara vertikal
Semakin tinggi, suhu atau temperatur udara akan semakin
turun. Secara umum, setiap naik 100 meter, suhu atau temperatur
udara turun 0,5°C. Ketentuan ini tergantung pada letak dan
ketinggian suatu tempat. Adanya perairan, seperti selat dan laut
sangat besar peranannya pada pengendalian suhu atau temperatur,
sehingga tidak terjadi perbedaan suhu terendah dan suhu tertinggi
yang sangat besar. Dengan bervariasinya persebaran suhu atau

61
temperatur udara baik secara horizontal maupun vertikal, maka
dapat terjadi gejala-gejala cuaca, kabut, dan awan.
b. Tekanan Udara
Selain suhu atau temperatur udara, unsur cuaca dan iklim
yang lain adalah tekanan udara. Tekanan udara adalah suatu gaya
yang timbul akibat adanya berat dari lapisan udara. Besarnya
tekanan udara di setiap tempat pada suatu saat berubah-ubah. Makin
tinggi suatu tempat dari permukaan laut, makin rendah tekanan
udaranya. Hal ini disebabkan karena makin berkurangnya udara
yang menekan. Besarnya tekanan udara diukur dengan barometer
dan dinyatakan dengan milibar (mb). Tekanan udara dapat
dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1) Tekanan udara tinggi, lebih dari 1.013 mb.
2) Tekanan udara rendah, kurang dari 1.013 mb.
3) Tekanan di permukaan laut, sama dengan 1.013 mb.
c. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan
udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Ada beberapa hal
penting yang perlu diketahui tentang angin, yaitu meliputi:
1) Kecepatan Angin
Kecepatan angin dapat diukur dengan suatu alat yang disebut
Anemometer. Kecepatan angin ditentukan beberapa faktor:
a) Besar kecilnya gradien barometrik
Gradien Barometrik, yaitu angka yang menunjukkan perbe-
daan tekanan udara melalui dua garis isobar pada garis lurus,
dihitung untuk tiap-tiap 111 km (jarak 111 km di equator 1) atau
1/360 x 40.000 km = 111 km). Menurut hukum Stevenson bahwa ke-
cepatan angin bertiup berbanding lurus dengan gradien barome-
triknya. Semakin besar gradien barometriknya, semakin besar pula
kecepatannya.
b) Relief Permukaan Bumi
Angin bertiup kencang pada daerah yang reliefnya rata dan
tidak ada rintangan. Sebaliknya bila bertiup pada daerah yang
reliefnya besar dan rintangannya banyak, maka angin akan
berkurang kecepatannya.

62
c) Ada Tidaknya Tumbuh-tumbuhan
Banyaknya pohon-pohonan akan menghambat kecepatan
angin dan sebaliknya, bila pohon-pohonannya jarang maka sedikit
sekali memberi hambatan pada kecepatan angin.
d) Tinggi dari Permukaan Tanah
Angin yang bertiup dekat dengan permukaan bumi akan
mendapatkan hambatan karena bergesekan dengan muka bumi,
sedangkan angin yang bertiup jauh di atas permukaan bumi bebas
dari hambatan-hambatan.
2) Kekuatan Angin
Kekuatan angin ditentukan oleh kecepatannya, makin cepat
angin bertiup maka makin tinggi/besar kekuatannya. Pada tahun
1804 Beaufort seorang Laksamana Inggris telah membuat daftar
kekuatan dan kecepatan angin yang digunakannya untuk pelayaran.
Daftar tersebut kini masih tetap digunakan secara internasional.
Tabel 1.
Kekuatan Dan Kecepatan Angin
Kekuatan Kecepatan Angin Nama Keterangan
Angin
Skala m/dt Km/jam
Beaufort
0 0,0 – 0,5 0–1 Angin reda Tiang asap tegak
1 0,6 – 1,7 2–6 Angin sepoi-sepoi Tiang asap miring
2 1,8 – 3,3 7 – 12 Angin lemah Daun-daun bergerak
3 3,4 – 5,2 13 – 18 Angin sedang Ranting-ranting
bergerak
4 5,3 – 7,4 19 – 26 Angin tegang Dahan-dahan bergerak
5 7,5 – 9,8 27 – 35 Angin keras Batang pohon bergerak
6 9,9 – 12,4 36 – 44 Angin keras sekali Batang pohon besar
bergerak
7 12,5 – 15,2 45 – 54 Angin ribut Dahan-dahan patah
8 15,3 – 18,2 55 – 65 Angin ribut hebat Pohon-pohon kecil
patah
9 18,3 – 21,5 66 – 77 Angin badai Pohon-pohon besar
patah
10 21,6 – 25,1 78 – 90 Angin badai hebat Rumah-rumah roboh
11 25,2 – 29,0 91 – 104 Angin taifun Benda berat
beterbangan
12 29 ke atas 105 ke Angin taifun hebat Benda berat
atas beterbangan hingga
beberapa KM

3) Arah Angin
Menurut seorang ahli meteorologi bangsa Belanda yang
bernama Buys Ballot mengemukakan hukumnya yang berbunyi:
63
Udara mengalir dari daerah maksimum ke daerah minimum. Pada
belahan utara bumi, udara/angin berkelok ke kanan dan di belahan
selatan berkelok ke kiri. Pembelokan arah angin terjadi karena
adanya rotasi bumi dari barat ke timur dan karena bumi bulat. Dalam
mempelajari cuaca, diantaranya perlu mengetahui arah angin. Arah
angin dapat diketahui melalui arah baling-baling angin.
4) Macam-macam Angin
Angin dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu:
a. Angin tetap, yaitu angin yang arah tiupnya tetap sepanjang tahun,
seperti:
 Angin passat, yaitu angin yang bertiup terus menerus dari
daerah maksimum subtropis utara dan selatan (30°C - 40°C)
menuju ke minimum khatulistiwa.
 Angin barat, yaitu angin antipassat (angin yang berhembus di
atas angin passat pada ketinggian 30 km dan arahnya
berlawanan dengan angin passat).
 Angin timur, yaitu angin yang bertiup dari kedua daerah
maksimum kutub menuju daerah minimum subpolar (lintang
66 1/2°C LU dan LS°.
b. Angin periodik, angin ini dibagi menjadi:
 Angin periodik harian meliputi angin darat dan angin laut;
angin gunung dan angin lembah.
 Angin periodik setengah tahunan, disebut juga dengan angin
muson (musim).
c. Angin lokal, yaitu angin yang bertiup pada daerah tertentu dan
waktu tertentu. Misalnya angin kumbang, angin fohn, angin
brubu, angin bahorok, angin gending, dan lain-lain.
d. Kelembaban Udara
Unsur keempat yang dapat berpengaruh terhadap cuaca dan
iklim di suatu tempat adalah kelembaban udara. Kelembaban udara
adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara pada
saat dan tempat tertentu. Alat untuk mengukur kelembaban udara
disebut psychrometer atau hygrometer. Kelembaban udara dapat
dibedakan menjadi:
1) Kelembaban mutlak atau kelembaban absolut, yaitu kelembaban
yang menunjukkan berapa gram berat uap air yang terkandung
dalam satu meter kubik (1 m3) udara.

64
2) Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif, yaitu bilangan yang
menunjukkan berapa persen perbandingan antara jumlah uap air
yang terkandung dalam udara dan jumlah uap air maksimum
yang dapat ditampung oleh udara tersebut.

Kelembaban mutlak udara


Kelembaban Nisbi = –––––––––––––––––––----––– x 100 % (39)
Nilai jenuh udara
e. Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu
daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya
curah hujan disebut Rain Gauge. Curah hujan diukur dalam harian,
bulanan, dan tahunan. Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1) Bentuk medan atau topografi;
2) Arah lereng medan;
3) Arah angin yang sejajar dengan garis pantai; dan
4) Jarak perjalanan angin di atas medan datar.
Hujan adalah butiran-butiran air yang dicurahkan dari atmosfer
turun ke permukaan bumi. Sedangkan garis yang menghubungkan
tempat-tempat di peta yang mendapat curah hujan yang sama
disebut isohyet. Berdasarkan butiran yang dicurahkan dan asal
terjadinya, hujan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
1) Berdasarkan butiran-butiran yang dicurahkan, hujan dapat
dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
 Hujan gerimis yaitu hujan yang berdiameter butiran-butiran
kurang dari 0,5 mm.
 Hujan salju yaitu terdiri hujan salju terdiri dari kristal-kristal es
yang temperaturnya berada di bawah titik beku.
 Hujan batu es yaitu berbentuk curahan es yang turun di dalam
cuaca panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik
beku.
 Hujan deras yaitu curahan air yang turun dari awan yang
temperaturnya di atas titik beku dan butirannya sebesar 7 mm.
2) Berdasarkan asal terjadinya, hujan dapat dibedakan menjadi em-
pat macam, yaitu:

65
 Hujan front, yaitu terjadi karena pertemuan dua jenis udara
yang berbeda temperatur, yakni udara panas/lembab dengan
udara dingin sehingga berkondensasi dan turun hujan.
 Hujan konveksi atau hujan zenith, yaitu terjadi karena arus
konveksi yang menyebabkan uap air di khatulistiwa naik
secara vertikal, karena pemanasan air laut terus menerus lalu
mengalami kondensasi dan turun sebagai hujan.
 Hujan orografi atau hujan gunung, yaitu terjadi dari udara
yang mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng
pegunungan berkondensasi dan turun sebagai hujan.
 Hujan buatan, yaitu dibuat dengan cara menggunakan garam-
garaman untuk merangsang awan hingga uap air di udara
dengan ketinggian 3.000 kaki lebih cepat berkondensasi
menjadi air dan turun sebagai hujan.
2.7.2. Pembagian Iklim
Iklim di suatu daerah berkaitan erat dengan letak garis
lintang dan ketinggiannya di muka bumi. Berdasarkan letak garis
lintang dan ketinggian tersebut, maka iklim dapat dibedakan menja-
di iklim matahari dan iklim fisis.
1. Iklim Matahari
Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari
yang diterima oleh permukaan bumi. Untuk lebih memperdalam
pemahaman tentang pembagian iklim matahari tersebut dapat
dilihat pada uraian berikut:
a) Iklim Tropis
Iklim tropis terletak antara 0o-231/2o LU/LS dan hampir 40%
dari permukaan bumi. Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai
berikut:
1. Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu ver-
tikal. Umumnya suhu udara antara 20°C- 23°C. Bahkan di
beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai
30oC.
2. Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di khatulistiwa
antara 1°C – 5°C, sedangkan ampitudo hariannya lebih be-
sar.
3. Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perla-
han dan beraturan.

66
4. Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di
dunia.
b) Iklim Sub Tropis
Iklim sub tropis terletak antara 231/2o- 40oLU/LS. Daerah ini
merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang.
Ciri-ciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut:
1. Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan
daerah peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang.
2. Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur,
dan semi. Tetapi musim dingin pada iklim ini tidak terlalu
dingin. Begitu pula dengan musim panas tidak terlalu
panas.
3. Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak
terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
4. Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim
dingin dan musim panasnya kering disebut daerah iklim
Mediterania, dan jika hujan jatuh pada musim panas dan
musim dinginnya kering disebut daerah iklim Tiongkok.
c) Iklim Sedang
Iklim sedang terletak antara 40o- 661/2oLU/LS. Ciri-ciri iklim
sedang adalah sebagai berikut:
1. Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan
udara yang sering berubah-ubah, arah angin yang bertiup
berubah-ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai
secara tiba-tiba.
2. Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu
harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pa-
da daerah iklim tropis.
d) Iklim Dingin (Kutub)
Dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini
disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi
dua, yaitu iklim tundra dan iklim es. Ciri-ciri iklim tundra
adalah sebagai berikut:
1. Musim dingin berlangsung lama.
2. Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.
3. Udaranya kering.
4. Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.
5. Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.
67
6. Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat
mencairnya es di permukaan tanah.
7. Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.
8. Wilayahnya meliputi Amerika utara, pulau-pulau di utara
Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.
Sedangkan ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah sebagai
berikut:
1. Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju
abadi.
2. Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah
hijau) dan Antartika di kutub selatan.
2. Iklim Fisis
Iklim fisis adalah menurut keadaan atau fakta sesungguhnya di
suatu wilayah muka bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan
alam yang terdapat di wilayah tersebut. Misalnya, pengaruh
lautan, daratan yang luas, relief muka bumi, angin, dan curah
hujan. Iklim fisis dapat dibedakan menjadi iklim laut, iklim darat,
iklim dataran tinggi, iklim gunung/pegunungan dan iklim musim
(muson).
a) Iklim laut (Maritim)
Iklim laut berada di daerah (1) tropis dan sub tropis; dan (2)
daerah sedang. Keadaan iklim di kedua daerah tersebut sangat
berbeda. Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai
garis lintang 40o, adalah sebagai berikut:
 Suhu rata-rata tahunan rendah;
 Amplitudo suhu harian rendah/kecil;
 Banyak awan, dan
 Sering hujan lebat disertai badai.
Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
 Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil;
 Banyak awan;
 Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-
rintik;
 Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak
mendadak dan tiba tiba.

68
b) Iklim Darat (Kontinen)
Iklim darat dibedakan di daerah tropis dan sub tropis, dan di
daerah sedang. Ciri-ciri iklim darat di daerah tropis dan sub
tropis sampai lintang 400, yaitu sebagai berikut:
 Amplitudo suhu harian sangat besar sedang tahunannya
kecil; dan
 Curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disertai
taufan.
Ciri iklim darat di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
 Amplitudo suhu tahunan besar;
 Suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan pada
musim dingin rendah; dan
 Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.
c) Iklim Dataran Tinggi
Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah
sebagai berikut:
 Amplitudo suhu harian dan tahunan besar;
 Udara kering,
 Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah; dan
 Jarang turun hujan.
d) Iklim Gunung
Iklim gunung terdapat di dataran tinggi, seperti di Tibet dan
Dekan. Ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut:
 Amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran
tinggi;
 Terdapat di daerah sedang;
 Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil;
 Hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di
daerah bayangan hujan;
 Kadang banyak turun salju.
e) Iklim Musim (Muson)
Iklim ini terdapat di daerah yang dilalui iklim musim yang
berganti setiap setengah tahun. Ciri-cirinya adalah sebagai
berikut:
 Setengah tahun bertiup angin laut yang basah dan
menimbulkan hujan;
 Setengah tahun berikutnya bertiup angin barat yang kering
dan akan menimbulkan musim kemarau.
69
2.7.3. Perubahan Iklim
Trenberth, Houghton dan Filho (1995) dalam Hidayati (2001)
mendefinisikan perubahan iklim sebagai perubahan pada iklim yang
dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia
yang merubah komposisi atmosfer yang akan memperbesar
keragaman iklim teramati pada periode yang cukup panjang.
Menurut Effendy salah satu akibat dari penyimpangan iklim adalah
terjadinya fenomena El-Nino dan La-Nina. Fenomena El-Nino akan
menyebabkan penurunan jumlah curah hujan jauh di bawah normal
untuk beberapa daerah di Indonesia. Kondisi sebaliknya terjadi pada
saat fenomena La-Nina berlangsung.
Fenomena perubahan iklim yang saat ini hangat dibicarakan
adalah fenomena global warming yang merupakan peningkatan suhu
rata-rata bumi akibat akumulasi gas CO2 yang berlebih dalam
atmosfer sehingga memerangkap panas matahari yang seharusnya
dipantulkan dan dilepas ke luar angkasa. Dengan meningkatknya
suhu bumi ini, dapat mencairkan gunung-gunung es di bagian kutub
yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut yang
membahayakan pemukiman sekitar pantai. Selain itu, meningkatnya
suhu bumi juga mengacaukan iklim dan memperparah fenomena
lain seperti la-nina dan el-nino. Contoh konkrit saat ini bahwa
dengan adanya la-nina yang berkepanjangan mengakibatkan curah
hujan yang tinggi sepanjang tahun sehingga mengganggu berbagai
sektor kehidupan manusia seperti pertanian dan perhubungan.
Hal ini diperparah dengan rusaknya lapisan ozon akibat
pemakaian zat-zat yang dapat merusak lapisan ozon misalnya CFC.
Dengan rusaknya lapisan ozon, sinar ultra violet matahari dapat
dengan lebih bebas memasuki bumi yang membawa dampak buruk
bagi lingkungan hidup dan manusia itu sendiri.
2.7.4. Peranan Iklim Dan Cuaca Bagi Kehidupan
Perlu diketahui bahwa iklim dan cuaca merupakan salah satu
faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena iklim
mempunyai peranan yang besar terhadap kehidupan seperti dalam
bidang pertanian, transportasi atau perhubungan, telekomunikasi,
dan pariwisata. Untuk mengetahui peranan apa saja yang diberikan
dapat disimak uraian berikut:

70
1. Peranan Iklim Di Bidang Pertanian
Di Indonesia yang sebagian besar penduduknya masyarakat
agraris yang bergerak di sektor pertanian, sifat-sifat iklim seperti
suhu, curah hujan, dan musim sangat berpengaruh terhadap
kehidupannya. Faktor-faktor iklim seperti cuaca dan iklim benar-
benar dipertimbangkan dalam mengembangkan pertanian. Kondi-
si suhu, curah hujan dan pola musim sangat menentukan kecoco-
kan dan optimalisasi pembudidayaan tanaman pertanian. Begitu
pula di bidang perikanan atau kelautan, faktor iklim seperti cuaca,
suhu, dan musim sangat berpengaruh, baik terhadap para nelayan
maupun ikan yang akan di tangkap. Pada umumnya para nelayan
mengerti benar tentang keadaan cuaca, terutama yang behu-
bungan dengan angin dan musim. Dengan pengetahuan yang
dimiliki mereka tahu kapan datangnya angin musim barat dan
angin musim timur. Pada saat berhembus angin barat mereka
sangat berhati-hati dalam menangkap ikan di laut. Karena musim
angin barat sering menimbulkan gelombang besar yang memba-
hayakan mereka. Dan mereka juga tahu mengenai tanda-tanda
alam seperti akan datangnya badai yang besar, sehingga mereka
tidak akan turun ke laut untuk menangkap ikan.
2. Peranan Iklim Di Bidang Transportasi
Faktor-faktor cuaca dan iklim mempunyai peranan yang besar
terhadap bidang transportasi. Seperti cuaca, suhu, arah dan
kecepatan angin, awan, dan kabut sangat mempengaruhi kelan-
caran jalur penerbangan. Selain berpengaruh terhadap pener-
bangan, faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap trans-
portasi laut. Seperti arah dan kecepatan angin, tinggi gelombang,
badai dan lain-lain.
3. Peranan Iklim untuk Telekomunikasi
Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang
telekomunikasi. Seperti arus angin dapat dimanfaatkan untuk
berkomunikasi antar daerah dengan menggunakan telepon angin.
Tentunya Anda sudah mengetahui pula bahwa cuaca dan iklim
merupakan akibat dari proses-proses yang terjadi di atmosfer atau
lapisan udara. Lapisan udara yang menyelebungi bumi terdiri dari
beberapa lapisan, di antaranya terdapat lapisan ionosfer. Lapisan
ini mengandung partikel-partikel yang mengalami ionisasi
sehingga bermuatan listrik. Dengan adanya lapisan ionosfer ini,
71
maka siaran radio dan televisi dapat di dengar dan dilihat
dimana-mana.
4. Peranan Iklim untuk Pariwisata
Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang
pariwisata. Seperti cuaca cerah, banyak cahaya matahari, kecepa-
tan angin, udara sejuk, kering, panas, dan sebagainya sangat
mempengarui terhadap pelaksanaan wisata, baik wisata darat
maupun laut. Dengan kondisi seperti yang telah disebutkan, maka
pelaksanaan wisata akan semakin dinikmati.
Kesimpulan
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di
wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang
singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka
waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang
hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap
tempat serta setiap jamnya. Sedangkan iklim merupakan keadaan
cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya
dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi
wilayah yang luas.
Iklim dan cuaca tak lepas dari konsep-konsep fisika yang
terjadi di dalamnya. Misalnya suhu udara, tekanan udara, kecepatan
angin, intensitas penyinaran matahari dan sebagainya, semuanya
merupakan konsep-konsep fisika yang berpengaruh penting dalam
keadaan cuaca dan iklim.
Iklim dan cuaca merupakan salah satu faktor yang sangat
penting bagi kehidupan manusia. Karena iklim mempunyai peranan
yang besar terhadap kehidupan seperti dalam bidang pertanian,
transportasi atau perhubungan, telekomunikasi, dan pariwisata.
Tetapi akhir-akhir ini keadaan iklim makin tak menentu dengan
adanya fenomena pemanasan global yang membawa dampak buruk
bagi kehidupan manusia. Dengan meningkatnya suhu bumi, akan
mencairkan es di kutub mengakibatkan peningkatan permukaan laut
dan membahayakan lingkungan pantai, mengganggu keadaan iklim
dan cuaca seperti terganggunya curah hujan yang tentu saja sangat
merugikan bagi berbagai sektor kehidupan seperti pertanian dan
perhubungan.

72
BAB III
AIR

Air merupakan kebutuhan hidup yang sangat diperlukan bagi


kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Dapat dikatakan
juga air merupakan sumber daya yang terbatas. Selama ini
kebutuhan manusia akan air sangatlah besar. Jika kita melihat dari
segi penggunaan, maka air tidak pernah lepas dari segala aspek
kehidupan manusia.
Mulai dari hal kecil; seperti air minum untuk melepas dahaga
hingga kincir air yang dimanfaatkan sebagai penghasil energy listrik.
Dari segi keberadaannya pun ada bermacam-macam jenis air.
Dibumi ini hampir 71% permukaannya merupakan wilayah
perairan. Termasuk Negara kita yang merupakan Negara kepulauan.
Yang berarti ketersediaan air untuk manusia sangatlah berlimpah.
Air sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia. Air
merupakan suatu saran utama untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari
berbagai macam penularan penyakit, terutama penyakit perut.
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki
fungsi yang sangat vital bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di
muka bumi.
Untuk itu, air perlu dilindungi agar tetap bermanfaat bagi
kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya.
3.1. Pengertian Air
Kepadatan air adalah maksimal pada 4°C. Es (setidaknya ada
10 fase es) adalah struktur terbuka, disatukan oleh ikatan hydrogen
dan padat kurang dibanding cairan air. Ini berguna karena lautan
membeku dari atas ke bawah, bukan bawah ke atas. Peleburan panas
(yaitu panas yang dibutuhkan untuk mengubah 1 kg es menjadi air
tanpa mengubah suhu) adalah 0,334 kg. Peleburan panans (yaitu
panas yang dibutuhkan untuk mengubah air menjadi uap tanpa
perubahan suhu) adalah 2.300 k/kg.
Air merupakan kebutuhan hidup yang sangat vital bagi
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
1. Pengertian Air menurut beberapa Ahli:
a. Effendi “Air adalah salah satu sumber energi”.

73
b. Robert J. Kodoatie “Air merupakan material yang membuat ke-
hidupan terjadi di bumi”.
c. Roestam Sjarief “Air merupakan zat yang paling esensial dibu-
tuhkan oleh makhluk hidup”.
d. Sayyid Quthb “Air adalah dasar dari suatu kehidupan dan
merupakan satu unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan
hingga manusia pun sangat menantikan kedatangannya”.
3.2. Sifat-sifat Air
Air merupakan zat esensial bagi kehidupan. Adapun sifat-
sifat yang dimiliki oleh air yaitu:
a. Air dengan rumus kimia H2O adalah benda tak berbau, tak
berwarna dan tak berasa.
b. Air mengalir dari tempat yang tinggi menuju permukaan rendah.
Air Mengalir dari tempat yang tinggi menuju permukaan rendah
merupakan salah satu sifat dari air, Sedangkan untukcontoh
penerapan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut,
Tandon air dibuat lebih tinggi dari pipa air, atap dibuat miring
agar air dapat mengalir dari genting kebawah, saluran irigasi
dibuat miring agar air dapat mengalir dengan lancar.
c. Air memberikan tekanan.
Air memberi tekanan maksudnya air akan memberikan tekanan
kesegala arah apabila ada suatu lubang disetiap wadah airnya,
Contohnya alat penyiramtanaman, air akan menekan kesegala
arah melalui lubang air, sedangkan tekanan yang diberikan oleh
air bisa beragam tergantung dari letak lubangnya.
d. Kapilaritas
Kapilaritas adalah kemampuan zat cair untuk meresap melalui
celah-celah kecil. Contohnya kain yang dicelupkan sebagian pada
bak yang diisi air, kain akan menyerap air karena kain memiliki
celah-celah kecil, kertas tisu yang digunakan untuk menyerap
keringat dan air. Sedangkan contoh untuk bahan yang tidak dapat
diserap air adalah plastik dan alumunium foil kedua benda itu
sangat kedap terhadap air sehingga proses kapilaritas tidak bisa
berlaku.
e. Bentuk Permukaan air selalu tenang dan datar
Bentuk permukaan air selalu tenang dan datar contohnya jika kita
menuangkan air kedalam ember maka kedudukan air akan datar,
begitu pula jika ember dimiringkan maka kedudukan air tetap

74
datar. Water pas adalah contoh dari prinsip bahwa bentuk
permukaan air selalu tenang dan datar.
f. Melarutkan Benda tertentu
Zat cair melarutkan benda tertentu contohnya garam, gula, dapat
dilarutkan oleh air, sedangkan contoh zat yang tidak bisa larut
dalam cairan dalam tanah, pasir dan minyak. Faktor yang mem-
pengaruhi suatu pelarutan benda adalah suhu air yang tinggi akan
lebih cepat melarutkan dari pada suhu air yang rendah, kecepatan
mengaduk, mengaduk dengan cepat akan lebih cepat pula benda
larut, anomali air dimana pada suhu 4°C volume air menyusut
sampai terkecil namun bila suhu diturunkan kebawah 4°C maka
volumenya bertambah.
g. Berubah bentuk sesuai pada tempatnya
Air akan berubah-ubah bentuk sesuai dengan wadah yang
ditempatinya. Contoh apabila air ditempatkan pada botol maka
bentuknya akan seperti botol.
h. Air mempunyai berat
Air memiliki berat. Contohnya apabila sebuah ember yang kosong
diisi air hingga penuh maka, apabila ember tersebut diangkat akan
terasa berat. Contoh apabila ember diisi air lalu kita angkat, maka
ember akan terasa berat.
i. Air dapat berubah wujud
Air memiliki sifat dapat berubah wujud. Contohnya dalam
pembuatan esbatu, air yang dibungkus kantong plastik lalu di
masukan ke dalam kulkas atau pendingin maka air tersebut lama
kelamaan akan berubah wujud dari cair menjadi padat.
j. Dapat mengalami elektrolisis
Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur dasar dengan denagn
mengalirkan arus listrik. Proses ini dikenal dengan elektrolisis,
yaitu penguraian dua atom hidrogen penerima elektron dan
membentuk gas HO pada katoda, sementara empat ion OH‫־‬
bergabung dan membentuk gas O2 (oksigen) pada anoda. Gas-gas
ini membentuk buih dan bisa dikumpulkan.
k. Molekul air adalah dwi kutub
Molekul air terdiri dari dua atom hidrogen bergabung dengan
satu atom oksigen pada sudut 105o. Muatan positif di sebelah
atom hidrogen dan negatif di sebelah atom oksigen.

75
Manusia pada hakikatnya hidup di planet air, sebab 70%
permukaan bumi dikelilingi oleh air. Air terdapat di lapisan bumi
yang disebut hidrosfer. Kandungan air di hidrosfer diduga mencapai
1,4×1018 ton. Sebagian besar yaitu 98% berupa benda cair (1,356 x
109 km3), selebihnya berwujud gas sebanyak 0,001% (1,300 x 104 km3)
dan berwujud air beku sebanyak 97,4% (1,348 x 109 km3).
Estimasi distribusi air bersih di bumi.
Tabel 2.
Estimasi Distribusi Air Bersih
Sumber air Volume Air Volume Air Presentase Presentase
Tawar (mm3) Asin Dan Es Dari Seluruh Dari Seluruh
(mm3) Air Bersih Air Di Bumi
Danau, Rawa 24.600 102.500 0,290% 0,0080%
Sungai 509 2.120 0,006% 0,0002%
Total air 8.404.000 35.030.000 100,00% 2,5000%
bersih
Total air di 332.500.000 1.386.000.000 – 100,000%
bumi
https://catatanlenni.wordpress.com/2015/05/12/makalah-tentang-air/

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah air tawar di Bumi
sangat sedikit jika dibandingkan dengan air asin dan es. Sumber air
di alam terdiri atas air laut, air atmosfer, air metereologik, air
permukaan, dan air tanah.
a. Air laut mempunya sifat asin, karena mengandung garam NaCl.
Kadar garam NaCl dalam air laut tidak memenuhi syarat untuk
air minum.
b. Air atmosfir, air metereologik dalam kehidupan sehari-hari air ini
dikenal sebagai air hujan. Dapat terjadi pengotoran dengan
adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran-kotoran
industri/debu dan lain sebagainya tetapi dalam keadaan murni
sangat bersih, sehingga untuk menjadikan air hujan sebagai
sumber air minum hendaknya tidak menampung air hujan pada
saat hujan baru turun, karena masih mengandung banyak kotoran.
c. Air permukaan sering kali merupakan sumber air paling tercemar,
baik karena kegiatan manusia, fauna, flora, dan zat-zat lainnya.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan:
 Mutu atau kualitas baku
 Jumlah atau kuantitasnya
 Kontinuitasnya

76
Air permukaan meliputi:
 Air sungai memiliki derajat pengotoran yang tinggi sekali. Hal ini
karena selama pengalirannya mendapat pengotoran, misalnya
lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota
dan sebagainya. Oleh karena itu dalam penggunaannya sebagai
air minum haruslah mengalami suatu pengolahan yang sempurna.
 Air rawa berwarna kuning coklat yang disebabkan oleh adanya
zat-zat organis yang telah membusuk, misalnya asam humus yang
larut dalam air. Dengan adanya pembusukan kadar zat organis
yang tinggi tersebut. Maka umumnya kadar mangan (Mn) akan
tinggi pula dan dalam keadaan kelarutan O2 kurang sekali
(anaerob), maka unsur-unsur mangan (Mn) ini akan larut.
 Air tanah merupakan sebagian air hujan yang mencapai
permukaan bumi dan menyerap ke dalam lapisan tanah dan
menjadi air tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air
hujan akan menembus beberapa lapisan tanah dan menyebabkan
terjadinya kesalahan pada air.
 Air tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari
permukaan tanah.
 Air tanah dalam sering dikenal dengan air artesis. Air ini terdapat
diantara dua lapisan kedap air.
 Mata air merupakan air tanah yang keluar dengan sendirinya ke
permukaan tanah.
3.3. Manfaat Air Bagi Kehidupan
a. Bidang kesehatan
I Memperbaiki kemampuan dan daya tahan tubuh karena air
dapat menaikkan simpanan glikogen, suatu bentuk dari karbo-
hidrat yang tersimpan dalam otot dan digunakan sebagai energi
saat bekerja.
I Tahan lapar
Dapat memanfaatkan efek rasa kenyang dari minum air untuk
mencegah makan berlebihan.
I Mengurangi resiko terhadap beberapa macam penyakit
Para peneliti saat ini meyakini bahwa air dapat berperan aktif
dalam mengurangi resiko terhadap beberapa penyakit seperti
batu ginjal, kanker saluran kencing, kanker kandung kemih, dan
kanker usus besar. Minum cukup air dapat pula menghindari
sembelit.

77
I Melawan masuk angin atau pilek
Antibodi dalam lendir yang melapisi kerongkongan akan
melemah apabila dehidrasi (kekurangan air). Air juga dapat
berfungsi sebagai ekspektoran yang efektif untuk mengurangi
batuk.
Sedangkan fungsi air yang utama adalah membentuk sel-sel
baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak. Melarutkan dan
membawa nutrisi-nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh sel tubuh
yang membutuhkan. Melarutkan dan mengeluarkan sampah-sampah
dan racun dari dalam tubuh kita. Katalisator dalam metabolisme
tubuh, pelumas bagi sendi-sendi, menstabilkan suhu tubuh dan
meredam benturan bagi organ vital.
3.4. Hidrosfer
Total volume air di bumi sekitar 1284 M km3. 97% ada di
lautan. Jika tersebar merata di atas bumi, planet ini akan tertutup
sampai kedalaman 2,8 km terkunci di tutup es kutub dan di gletser.
Sekitar 0,75% berada di tanah, danau, da sungai. 0,035% ada di
atmosfer. Untuk memberi gambaran tentang jumlah ini, jika semua
uap air di atmosfer langsung dikonversi ke curah hujan total (rata-
rata di atas permukaan bumi) kira-kira 3 cm. namun, rata-rata curah
hujan tahunan disini adalah 90-100 cm. ada siklus hidrologi (materi
selanjutnya). Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan
bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan
sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi
danau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah, dan uap air
yang terdapat di lapisan udara.
Ada beberapa cabang ilmu pengetahuan yang khusus mem-
pelajari tentang air, yaitu:
a. Oceanografi yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air
laut
b. Glasiologi yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang es,
gletser
c. Hidrologi yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air
di permukaan bumi maupun dibawah tanah
d. Limnology yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
danau
e. Patomologi yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air
yang mengalir di permukaan, baik melalui saluran atau tidak

78
f. Geohidrologi yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
keberadaan, persebaran, dan gerakan air di bawah tanah.
3.5. Siklus Hidrologi
Air diayunkan di antara lautan dan atmosfer. Seperti biasa,
siklus digerakkan oleh matahari. Sebagian besar uap air di atmosfer
(84%) berasal dari lautan. Transpirasi dari daun tanaman untuk
sebagian besar sisanya. Matahari memanaskan air di lautan (dan di
permukaan tanah), memberi penguapan. Udara hangat dan lembab
naik, mengembang (di bawah tekanan rendah di atmosfer) dan
mendingin. Uap air mengembun membentuk awan. Angin kemudian
membawa awan melintasi permukaan bumi sampai air dilepaskan
sebagai curah hujan (hujan, hujan es atau salju) untuk jatuh di bumi
untuk daur ulang lebih lanjut. Sebagian besar curah hujan jatuh
kelautan (75% permukaan lautan). Tingkat sirkulasi air dalam siklus
hidrologi sangat cepat. Karena total masaa air di atmosfer konstan,
presipitasi diimbangi dengan penguapan. Dengan demikian, mem-
bandingkannya menunjukkan bahwa rata-rata waktu tinggal molekul
air di atmosfer sekitar 10 hari.
3.6. Air Di Atmosfer
Air sangat mempengaruhi perilaku atmosfer. Area utamanya
adalah formulasi awan termodinamika (melalui kondensasi dan
penguapan) (dan dengan demikian albedo planet serta efek
presipitasi), pembersihan atmosfer oleh pelepasan (misalnya pele-
pasan zat di dalam awan seperti aerosol groskopik (penyerap air),
pencucian (pengangkatan aerosol dan pelarutan gas atmosfer terlarut
melalui penangkapan dengan tetes hujan), kimia atmosfer (sebagai
pelarut atau peserta reaksi), dan penyerapan radiasi.
Air adalah gas rumah kaca utama. Jumlah uap air di atmosfer
dibatasi oleh tekanan uap jenuh. Ini adalah tekanan parsial uap air
dalam ekuilibrium dengan fase terkondensasi (yaitu usaha untuk
menambahkan uap lagi akan menyebabkan kondensasi) perhatikan
bahwa ini adalah tekanan parsial air. Tekanan total atmosfer tidak
relevan. Kuantitas ini dapat diperoleh dari persamaan Clausius
Clapeyron, sebuah hasil standar termodinamika ekuilibrium. Ini
menyatakan bahwa, untuk uap dalam ekuilibrium dengan fase
kentalnya, tekanan parsial, p, diberikan oleh
𝑑 ln 𝑝 𝐿
= 2 (40)
𝑑𝑇 𝑅𝑇

79
Dimana L adalah penguapan panas (dalam kJ/mol). Hal ini
sering diberikan dalam J/kg. Ls L/MV, dimana Ls adalah panas laten
dan M adalah berat molekul. Kita dapat menentukan konstanta gas
tertentu untuk air, Rs (H2O) 1000 R/Mv. Dalam kasus air, tekanan
parsial, p, secara konvensional ditunjukkan oleh simbol e, dan
tekanan parsial jenuh oleh es. Pengaturan p=es, kita bisa dengan
mudah mengintegrasikan persamaan diatas, dengan memberi
𝐿 1 1 𝐿𝑠 1 1
Es = es0(− [ − ])= es0𝑒𝑥𝑝 (− [ − ])= (41)
𝑅 𝑇 𝑇0 𝑅𝑆(𝐻2 𝑂) 𝑇 𝑇0

Dimana e, adalah konstanta (biasanya tekanan VA jenuh pada STP,


298.15 K dan satu tekanan atmosfer) dan suhu tersebut. Perhatikan
bahwa persamaan ini menunjukkan bahwa es sangat bergantung
pada suhu. Udara hangat bisa mengandung lebih banyak uap air
daripada udara dingin, misalnya, di daerah tropis (suhu udara 25℃)
tekanan parsial uap air adalah 32 mb. Pada pusaran kutub (suhu-
20℃) tekanan parsial adalah 1,2 mb. Ukuran lain adalah kelembaban
relative, RH. Ini adalah rasio atmosfir parsial terhadap tekanan uap
jenuh pada tekanan air pada suhu di atas, yang dinyatakan sebagai
presentase.
RH = 100.e(T)/es(T) (42)
3.7. Awan
Ada klasifikasi umum awan yang diringkas dalam daftar di
bawah ini. Syarat bisa berupa kata benda atau kualifikasi (bentuk o).
õ Cirrus (cirro). Awan yang berisi Kristal.
õ Stratus (strato) ketinggian tinggi. Awan lapisan ini mungkin
kontinu atau menunjukkan struktur.
õ Alto. Sebuah awan ketinggian mengengah Cumulus (cumulo
menunjukkan sirkulasi vertikal di dalam awan. Ini memberi
“bentuk” halus dan sangat berbeda dari bentuk stratus.
õ Nimbus (nimbo) awan yang menghasilkan presopitaso (hujan,
salju, hujan es).
Tidak semua kombinasi yang mungkin terjadi dapat terjadi bahkan
pada prinsipnya, tapi banyak yang melakukannya. Misalnya, awan
cumulonimbus adalah awan dengan gerakan vertikal besar
menghasilkan udara (biasanya banyak hujan adalah awan petir.
Kombinasi yang mungkin adalah cirrus (tinggi, es, filament patch
dengan tampilan fibrosa tropo).

80
° Cimocumuhus(tinggi, es, potongan putih teratur diatur dalam
bentuk biji-bijian),
° cimostratus (tinggi, es, selubung putih yang menutupi area langit
yang luas),
° altocumulus (tengah, air/es, putih/abu-abu pengaturan biasa
awan kecil),
° altostratus (tengah, air/es, lapisan keabu-abuan atau lapisan
kebiruan berserat yang menutupi area langit yang luas),
° nimbostratus (sedikit, air/es, lapisan tebal abu-abu sering dengan
salju dan hujan)
° stratocumulus (sedikit, air, abu-abu atau lapisan keputihan
dengan unsur gelap, teratur disusun), stratus, air, abu-abu laycr
dengan dasar awan yang cukup seragam kadang-kadang dengan
salju dan gerimis,
° cumulus (rendah, air, awan yang terpisah, awan tajam, awan
‘kembang kol’), cumulonimbus (5-12 km, air/es, anjungan ber-
bentuk awan).
Adalah mempertimbangkan awan cumulus rata-rata,
bentuknya (kasar) berbentuk silinder, awan khas berdiameter 2 km
dan kedalaman 2 km, sehingga volumenya sekitar Td'H / 4 6.2810 m
Awan berisi urutan 50-500 juta tetesan air per meter kubik. Masing-
masing dro ini plets adalah sekitar 10 um dalam radius, Jadi volume
tetesan tunggal adalah 4mrn, yaitu 4,2 10 m’. Mengingat kepadatan
air, 1.000 kg/m massa droplet sekitar 4.210 kg. Dengan demikian
massa awan (pada tingkat tetesan tetesan terendah) adalah sekitar 1,3
10 kg. Ini sangat banyak, tapi jika semua air di awan ini turun
sekaligus, kedalaman air akan menjadi (Volume air) dari dasar
awan), yang untuk angka yang kita berikan di atas adalah 4,2-10 m.
yaitu. 0,42 mm yang tidak banyak. Karena badai, banyak ‘awan’
harus melewati Anda.
Awan ialah gumpalan uap air yang terapung di atmosfera.
Awan tersebut terlihat seperti asap berwarna putih atau kelabu di
langit. Awan berwarna putih disebabkan karena Sinar matahari
adalah kombinasi dari berbagai sinar dengan panjang gelombang
(warna) yang berbeda-beda.Butiran air dan es dalam awan membaur
secara merata ke berbagai arah seluruh komponen sinar matahari.
Pembauran sinar dengan panjang gelombang yang berbeda secara

81
merata itu menghasilkan warna putih. Secara global, sistem
perawanan memang berperan untuk menyaring, mengurangi,
bahkan mengeliminasi radiasi matahari sama sekali. Tapi, jika
matahari tampak mengintip dari awan, misalnya, pendaran radiasi
matahari dari awan itu justru akan membuat radiasi matahari
meningkat dibanding tidak ada awan sama sekali. Radiasi sinar
matahari yang terbaur memang bisa menambah besar atau kecilnya
radiasi matahari yang datang. Tergantung tipe awannya. Lapisan
awan yang tipis dan awan yang tersebar akan memantulkan sinar
matahari yang datang serta meningkatkan pembauran radiasi.
Sebaliknya, awan yang tebal akan mengurangi bauran itu. Miliaran
butiran air atau kristal es yang melayang-layang di udara menyusun
awan-awan itu. Berikut ini adalah tipe-tipe dan bagaimana mereka
terbentuk.
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap
menjadi titik-titik air, terbentuklah awan. Peluapan ini boleh berlaku
dengan dua cara:
1. Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam
udara karena air lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat
dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan
suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah
awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
2. Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfera adalah
lembap. Udara makin lama akan menjadi semakin tepu dengan
uap air. Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan
akan menjadi semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin
berat, dan perlahan-lahan daya tarikan bumi menariknya ke
bawah. Hingga sampai satu peringkat titik-titik itu akan terus
jatuh ke bawah dan turunlah hujan. Namun jika titik-titik air
tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap dan
lenyaplah awan itu. Inilah yang menyebabkan itu awan selalu
berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan
silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang
menyebabkan kadang-kadang ada awan yang tidak membawa
hujan. Berat titik-titik air dalam awan boleh mencapai beberapa
jutaan, namun biasanya isipadu awan adalah amat besar, jadi
ketumpatan awan sebenarnya adalah cukup rendah untuk
membolehkan angin di bawah dan dalam awan menyokongnya.
82
Awan tidak sama jenisnya dan selalu berubah bentuk. Awan
bergantung pada ketinggian dan suhunya. Awan dibedakan menurut
bentuk dan tingginya. Ada 4 kumpulan yang utama, yaitu awan
rendah, awan sederhana tinggi, awan tinggi dan awan yang tinggi
keatas.
1. Awan Rendah terdiri dari awan Stratokumulus, awan
Nimbostratus dan awan Stratus. Terletak kurang daripada 3.000
meter dari muka bumi.
a. Stratokumulus
Stratokumulus (Sc) ialah awan berwarna kelabu/putih yang
terjadi apabila bahagian puncak awan kumulus yang terbentuk
pada waktu petang menghampar dibawah songsangan suhu.
Awan-awan ini terjadi pada lewat petang dan senja apabila
atmosfera mula menjadi stabil. Warna kekuningan muda
adalah disebabkan pantulan sinara suria pada waktu senja.
Stratokumulus juga akan boleh terjadi tanpa penghamparan
awan kumulus.
b. Nimbostratus
Awan Nimbostratus gelap dan mempunyai lapisan-lapisan
jelas dan dikenali juga sebagai awan hujan.
c. Stratus
d. Stratus ialah awan berupa cebisan kain koyak terbentuk dalam
udara lembab bergelora pada paras rendah atmosfera selepas
hujan. Warna kekuningan muda latar belakang adalah
disebabkan oleh pantulan sinaran surya waktu senja oleh
sirrostratus yang terjadi selepas aktiviti ribut petir pada waktu
petang. Awan Stratus sangat rendah, tebal dan berwarna
kelabu.
2. Awan Sederhana Tinggi terdiri dari awan Altokumulus dan
Altostratus. Letaknya antara 3.000 hingga 6.000 meter dari muka
bumi.
a. Altokumulus
Awan Altokumulus berkepul-kepul, tidak rata dan berlapis.
Awan itu menandakan keadaan cuaca yang baik. Tiap-tiap
elemen nampak jelas tersisih antara satu sama lain dengan
warna keputihan dan kelabu yang mana membedakannya
daripada Sirokumulus.

83
b. Altostratus
Altostratus (As), awan kekelabuan (bergantung kepada
ketebalan) peringkat pertengahan yang menghasilkan hujan
apabila cukup tebal. Awan-awan ini terjadi dalam lapisan
atmosfera stabil dan boleh menjadi tebal apabila cukup
kelembapan dan penyejukan. Hujan berterusan pada waktu
senja dan malam selepas aktiviti ribut petir pada lewat petang
dan senja adalah disebabkan perkara ini. Awan-awan di atas
terbentuk pada waktu senja dan malam hari terdahulu, mula
menghilang apabila matahari terbit pada awal pagi. Awan
Altostratus lebih padat, berwarna kelabu dan kelihatan seperti
air.
3. Awan Tinggi terdiri dari awan Sirus, Sirokumulus dan Sirostratus
a. Sirus
Awan Sirus (Ci) ditiupkan angin timuran yang bergelora.
Awan ini berwarna putih dengan pinggiran tidak jelas. Awan
Sirus kelihatan seperti kapas tipis dan awan ini menunjukkan
cuaca agak cerah.
b. Sirokumulus
Awan Sirokumulus kelihatan seperti sisik ikan.
c. Sirostratus
Awan Sirostratus ialah awan putih yang tipis.
4. Awan yang Tinggi ke Atas terdiri dari awan Kumulus dan awan
Kumulonimbus. Letaknya kira-kira 6.000 hingga 9.000 meter dari
muka bumi.
a. Kumulus
Pandangan jarak dekat awan Kumulus yang sedang
berkembang aktif pada lewat pagi dan awal petang disebabkan
pemanasan permukaan tanah dan perolakan. Awan-awan itu
kelihatan seperti ‘popcorns’ dengan tepian nyata. Warnanya
putih pada puncak kerana semua gelombang sinar surya
dipantulkan pada kadar yang sama. Warna gelap itu
disebabkan oleh penembusan terhadap sinar surya dan juga
kadar serapan yang bertambah terhadap gelombang selebihnya
kerana titisan air besar. Dengan kandungan kelembapan dan
penaikan udara mencukupi, awan-awan ini tumbuh tinggi dan
menghasilkan hujan panas. Dalam keadaan ketidakstabilan
udara yang mendalam, ribut petir berlaku pada waktu petang
84
atau lewat petang Awan Kumulus terbentuk kelompok-
kelompok bulat.
b. Kumulonimbus
Pemandangan jarak jauh deretan awan Kumulonimbus (Cb).
Awan-awan ini tinggi berwarna putih/gelap. Tapaknya
terletak pada ketinggian kira-kira 1.000 kaki manakala
puncaknya boleh mencapai ketinggian melebihi 35.000 kaki.
Pembentukan deretan awan ini merupakan satu ciri biasa pada
awal pagi Monsun Barat Daya. Kedudukan sel-sel Cb yang
begitu rapat menyebabkan awan-awan itu kelihatan
bersambung. Warna kuning keemasan itu disebabkan pantulan
sinar suria pagi yang sedang terbit di timur. Awan nipis
berbentuk topi kelihatan diatas puncak awan Cb menunjukan
kewujudan udara stabil mengalir diatas puncak awan itu (Cb).
Awan-awan Cb ini kerap bergerak masuk ke pedalaman
melalui kawasan pantai pada peringkat akhir Monsun Barat
Daya. Apabila ketidakstabilan atmosfera mencapai lebih tinggi,
awan-awan ini membawa hujan lebat dan ribut petir kepada
kawasan terlibat. Awan Kumulonimbus berbentuk kelompok-
kelompok besar. Kelompok-kelompok yang berwarna putih
dan hitam ini mempunyai bentuk dan rupa yang
beranekaragam. Awan membawa hujan yang disertai dengan
kilat dan petir. Efek yang diberikan awan terhadap radiasi
matahari yang diterima permukaan Bumi sebenarnya
kompleks. Tidak sesederhana bahwa ada awan maka suhu
udara akan turun.Secara global, sistem perawanan memang
berperan untuk menyaring, mengurangi, bahkan mengelimi-
nasi radiasi matahari sama sekali. Tapi, jika matahari tampak
mengintip dari awan, misalnya, pendaran radiasi matahari dari
awan itu justru akan membuat radiasi matahari meningkat
dibanding tidak ada awan sama sekali. Radiasi sinar matahari
yang terbaur memang bisa menambah besar atau kecilnya
radiasi matahari yang datang. Tergantung tipe awannya.
Lapisan awan yang tipis dan awan yang tersebar akan
memantulkan sinar matahari yang datang serta meningkatkan
pembauran radiasi. Sebaliknya, awan yang tebal akan
mengurangi bauran itu. Miliaran butiran air atau kristal es yang

85
melayang-layang di udara menyusun awan-awan itu. Berikut
ini adalah tipe-tipe dan bagaimana mereka terbentuk.

Gambar 20
Jenis-Jenis Awan
3.8. Fisika Pembentukan Awan
Awan terbentuk saat udara lembab panas naik dan mendingin
dengan ekspansi adiabatik. Saat udara mencapai kejenuhan, uap air
berlebih mengembun ke partikel kecil yang disebut inti awan.
Tekanan uap parsial yang dibutuhkan untuk menghasilkan
kondensasi lebih tinggi dari pada tekanan uap karena permukaannya
melengkung. Di sisi lain, efek pelarutan bahan ke dalam drop
menurunkan tekanan uap. Kedua efek bergantung pada drop radius,
r. Inti zat terlarut berasal dari sumber alami seperti debu akibat erosi
angin, garam laut, dan sebagainya. Mereka juga dapat timbul dari
produk industri (partikel sulfat, debu batubara). Sekitar 100 partikel
per cm dibutuhkan untuk membentuk awan. Karena ada 10 partikel
cm di atas lautan, 10 partikel/cm di atas daratan, dan 105
partikel/cm di atas kota, membentuk awan tidak boleh, dihada-
pannya, menjadi masalah. Namun, masalahnya tidak sesederhana
itu.
3.9. Tumbuh Tetesan Di Awan
Perhatikan air jatuh saat istirahat, uap air mengembun ke
permukaan tetesan, melepaskan penguapan panas. Suhu tetesan
naik, mengubah tekanan uap, e, dan akhirnya, keadaan mapan
tercapai. Ada gradien tekanan parsial uap air yang mendorong fluks

86
uap air ke arah tetesan. Juga, laju kehilangan panas sama dengan
panas yang didapat oleh tetesan dari panas laten air. Ini memberikan
persamaan bentuk untuk laju pertumbuhan jari-jari r dari tetesan
dimana C adalah konstanta. Ini terintegrasi untuk memberikan
r2=ro2 + 2Ct, dimana ro adalah ukuran tetesan awal. Masalahnya
adalah bahwa perhitungan rinci menunjukkan bahwa dibutuhkan
waktu 1-4 jam untuk menetes dari 2 sampai 30 pm. Namun di awan
biasa ada banyak tetesan yang lebih besar dari 10 Hm meski umur
awan bisa sesingkat sepuluh menit. Satu masalah terakhir, saat awan
naik, suhu turun dan tekanan uap jenuh turun. Jadi super saturasi di
awan harus naik. Ini berarti semakin banyak nukleus yang mampu
bertindak sebagai inti kondensasi untuk tetesan air. Lebih banyak
uap air dikeluarkan dan akhirnya ekuilibrium tercapai lagi. Lalu
bagaimana awan tumbuh? Kondensasi yang jelas tidak cukup untuk
menjelaskan pertumbuhan awan.
Mekanisme pertumbuhan lain yang mungkin adalah
koalesensi dua tetesan bertabrakan untuk membuat tetesan yang
lebih besar. Probabilitas koalesensi bergantung pada (i ukuran
tetesan (yaitu penampang melintangnya), dan (ii kecepatan
relatifnya). Kecepatan tetesan bergantung pada keseimbangan antara
gaya gravitasi dan gaya gesek, Untuk partikel yang cukup kecil
(kurang dari diameter 30 pm), kecepatan terminal diberikan oleh
Stokes Law,
Fv= 6𝜋n𝑟𝑣 (43)
di mana FV adalah gaya tarik, yaitu gaya yang diberikan oleh
kekuatan kental pada partikel yang bekerja melawan gaya yang
mendorong partikel melalui media (dalam hal ini kasus gravitasi), n
adalah viskositas medium (udara dalam kasus ini), dan r adalah jari-
jari partikel. Bila kekuatan ini berada dalam cquilibrium, tetesan
mencapai kecepatan terminal Ini jelas tergantung pada ukuran
tetesan. Nilai tipikal diberikan di tabel berikutnya:
Tabel 3.
Nilai Tipikal
Diameter droplet (mm) Kecepatan terminal (m/s)
0,01 0,003
0,1 0,025
1,0 4,03
5,0 9,09

87
Ekspresi yang mengendalikan laju pertumbuhan mengambil
bentuk :
𝑑𝑟 𝐸𝑤𝑣
𝑑𝑡
= 4𝜌 (44)

di mana E adalah efisiensi pengumpulan dengan


mempertimbangkan fakta bahwa tetesan itu bukan bola, w adalah
volume yang tersapu oleh tetesan yang jatuh, v adalah kecepatan
tetesan dan p adalah densitas air. Menggabungkan dua mode
pertumbuhan, adalah mungkin untuk melihat bahwa ada
penghalang 'untuk tumbuh pada ukuran 20 Hm dimana proses tidak
efisien. Mekanisme yang mengatasi hambatan ini saya masih belum
mengerti. Kemungkinan termasuk meningkatkan efisiensi tabrakan
dengan memasukkan efek turbulensi, mendorong interaksi tetesan
tetesan dengan kekuatan listrik. Bila tetesan mencapai diameter 2-3
mm mereka dipecah oleh benturan daripada dibangun Di atas 6 mm
tetesan menjadi tidak stabil pula. Ketegangan permukaan tidak bisa
menahannya Begitu tetesan tumbuh sampai ukuran di luar
kemampuan draf di awan untuk mempertahankannya, mereka mulai
jatuh, Di bawah awan, mereka berada dalam udara tak jenuh dan
mulai menguap lagi. Hujan yang jatuh dari awan tidak perlu sampai
ke tanah. Hanya tetes yang lebih besar, yang telah menyapu tetangga
mereka dengan koalesensi, bisa mencapai tanah seperti hujan. Dalam
kasus awan yang lebih dingin, curah hujan sering dimulai seperti es
atau hujan es yang meleleh saat turun. Terkadang tentu saja tidak.
3.10. Badai Petir
Badai terjadi ketika lembab, udara hangat di dekat tanah
menjadi apung dan naik membentuk awan cumulus kecil. Awan ini
tumbuh dan melonjak ke atas untuk menggabungkan stratosfer. Di
dalam awan ini ada gerakan yang kuat, updrafts dan downdrafts pada
puluhan meter per detik. Gerakan semacam itu menyebabkan
pemisahan muatan listrik di dalam awan. Muatan positif dibawa ke
atas dan muatan negatif ke bawah. Pembawa muatan adalah
elektron, molekul, debu aerosol, hujan es dan kepingan salju, Proses
pengisian tidak jelas namun dapat mencakup kontak gesekan,
pembekuan, pencairan, dan pemecahan tetesan air. Setelah
pemisahan muatan terjadi, medan listrik terbentuk. Udara kemudian
dapat terionisasi. Jadi, wilayah kecil atmosfer berubah dari suatu
isolator yang baik dengan jalur yang sangat kondusif. Dengan

88
demikian, dapat terjadi dan terjadi pelepasan listrik. Ini adalah kilat
yang hanya merupakan percikan tegangan tinggi. Rata-rata debit
petir melibatkan aliran sepuluh coulomb di selisih potensial sekitar
100 Mv. Dengan demikian energinya sekitar 10 J (sekitar 280 kWh
Jenis petir utama adalah:
ǥ ground discharge (petir, petir bercabang). Hal ini terjadi di antara
awan stroke yang membentuk jalur terionisasi dan tanah mereka
terdiri dari awan di atas,
ǥ petir awan (petir petir panas petir) terjadi di awan, memberi
penerangan yang berbeda tanpa adanya saluran yang berbeda.
Jika ada badai petir jauh di cakrawala, petir petir adalah apa yang
akan terlihat.
ǥ Pelepasan udara melintas dari awan ke awan atau awan ke udara
namun tidak sampai ke tanah (yaitu tidak ada pukulan balik).
ǥ Bola petir Tidak biasa dan masih belum sepenuhnya dijelaskan.
Biasanya bola kecil (tapi diameternya dilaporkan sampai m) debit
elektrikal. Bergerak perlahan di udara atau di tanah. Biasanya
hilang dengan ledakan dahsyat.
Meskipun petir adalah efek badai yang paling spektakuler, namun
hanya sebagian kecil dari total anggaran badai. Guntur adalah
gelombangsuara yang dihasilkan oleh sambaran petir. Peningkatan
suaaen dalam tekanan di saluran petir menghasilkan gelombang
suara yang kuat seperti dalam sebuah ledakan. Suara melaju sekitar
330 m/s, jadi, suara mengikuti di balik kilat petir. Oleh karena itu
menghitung interval antara kilat dan guntur memberikan perkiraan
kasar jarak badai (sekitar 1 km untuk setiap tiga detik tapi mungkin
ada gema yang membingungkan banyak hal).
Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul
pada musim hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat
yang menyilaukan biasanya disebut kilat, yang beberapa saat
kemudian disusul dengan suara menggelegar sering disebut Guruh.
Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan
antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya. Biasanya petir disertai
dengan suara gemuruh yang biasa disebut guruh atau biasanya
dibilang geledek, suara yang kencang itu terjadi karena saat udara
dilewati petir, terjadi pemanasan dan pemuaian udara dengan sangat
cepat sehingga udara menjadi plasma dan meledak menghasilkan
suara yang menggelegar. Sebenarnya proses terbentuknya suara ini
89
terjadi bersamaan dengan saat terjadi petir, namun biasanya guruh
baru terdengar setelah petir terlihat. Keterlambatan suara guruh itu
terjadi karena perbedaan antara kecepatan cahaya (3x100.000.000
m/s) dan kecepatan bunyi di udara (340 m/s). Petir merupakan
gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor
raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng negatif
atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap
netral). Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah
komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi
sesaat (energy storage). Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan
(intercloud), dimana salah satu awan bermuatan negatif dan awan
lainnya bermuatan positif.

Gambar 21
Proses Terjadinya Peti

Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan


bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada
awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama
pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga
muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau

90
bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya.
Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka
akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke
bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses
pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara.
Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara
inilah terjadi ledakan suara.
Petir dari awan ke tanah (CG)

Gambar 22
Awan CG
Petir ini tergolong berbahaya dan paling merusak, berasal dari
muatan yang lebih rendah lalu mengalirkan muatan negatif ke tanah.
Terkadang petir jenis ini mengandung muatan positif (+) terutama
pada musim dingin
Petir dalam awan (IC)

Gambar 23
Awan IC

91
Merupakan tipe yang paling sering terjadi antara pusat muatan yang
berlawanan pada awan yang sama.
Petir antar awan (CC)

Gambar 24.
Awan CC
Petir ini terjadi antara pusat muatan dari dua awan yang berbeda.
Pelepasan muatannya sendiri terjadi saat uadara cerah antara awan
tersebut.
Petir awan ke udara (CA )

Gambar 25
Awan CA
Petir ini terjadi jika udara di sekitaran awan yang bermuatan positif
(+) berinteraksi dengan udara yang bermuatan negatif (-). Jika ini
terjadi pada awan bagian bawah maka merupakan kombinasi dengan
petir tipe CG.
Petir dianggap berbahaya karena memiliki daya hancur yang luar
biasa, tetapi ternyata selain membuat kerusakan di permukaan bumi,

92
juga mempunyai manfaat yang sangat besar. Di antara manfaat petir
adalah:
1. Manfaat Petir untuk Memproduksi Ozon (O3)
Lapisan ozon merupakan senyawa O3. Petir berperan memicu
terjadinya reaksi kimia dari O2 atau oksigen menjadi O3.
Sederhanya tiga senyawa O2 akan pecah menjadi enam senyawa
O dan akhirnya terbentuk 2 senyawa O3. Proses tersebut tidak
akan terjadi tanpa bantuan dari petir.
2. Manfaat Petir untuk Kesuburan Tanah
Manfaat lain petir adalah bagi kesuburan tanah. Saat petir
menyambar tidak hanya terjadi pembentukan lapisan ozon saja,
tapi banyak terjadi reaksi-reaksi kimia lain antara udara dengan
air hujan yang sedang turun. Misalnya nitrogen dengan air
sehingga saat air sampai di bumi menjadikan tanah lebih subur
karena mendapat pasokan nitrogen lebih banyak berupa unsur
Hara. Proses yang terjadi di alam raya ini ibarat sebuah pabrik
pupuk urea yang menghasilkan pupuk urea berkadar Nitrogen
tinggi. Sebagaimana diketahui, bahwa para petani menggunakan
pupuk urea untuk membantu proses penyuburan tanah.
3. Petir bermanfaat untuk Membunuh Kuman dan Bakteri
Pada kondisi akan turun hujan, dimana awan melingkupi
permukaan bumi, maka di permukaan akan terasa panas. Kondisi
ini cenderung menjadi semakin lembab, dengan meningkatnya
kandungan uap air di udara. Kondisi seperti ini sangat potensial
untuk tumbuh berkembangnya bakteri-bakteri juga kuman-
kuman yang beterbangan di udara. Maka ketika terjadi Kilat dan
sambaran petir di udara, akan membunuh kuman-kuman dan
bakteri ini. Hal ini karena kilat dan sambaran petir merupakan
aliran muatan listrik. Pada saat muatan listrik ini mengalir melesat
di udara akan memanaskan udara disekitarnya. Oleh karena itu,
saat terjadi hujan disertai dengan kilat dan petir yang
menggelegar, juga sedang terjadi proses pembersihan udara dari
kandungan kuman dan bakteri yang melayang, disebabkan oleh
plasma petir yang sangat tinggi. Setelah hujan reda, petir sudah
selesai, maka udara akan terasa nyaman.

93
BAB IV
ANGIN

Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan Angin. Angin adalah
udara yang bergerak akibat perbedaan tekanan pada suatu tempat.
Arah angin bergerak dari tempat yang memiliki tekanan tinggi
menuju tempat dengan tekanan yang lebih rendah. Udara yang
bergerak pastilah disebabkan oleh adanya sebuah gaya. Seperti yang
telah kita tahu mengenai hukum Newton I dimana “sebuah benda
yang diam akan tetap diam dan yang bergerak akan tetap bergerak
dengan kecepatan tetap sepanjang garis lurus selama tidak ada gaya
yang dikerjakan pada benda tersebut.”
Angin bergerak dari tekanan tinggi menuju tekanan rendah,
namun tahukah kalian apa itu tekanan? Tekananadalah gaya per
satuan luas yang dikerjakan oleh berat molekul pada permukaan
tertentu. Sebuah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
adalah Barometer. Satuan yang biasa digunakan untuk menyatakan
tekanan pada suatu tempat adalah milibar (mb).
4.1. Pengertian Angin
Angin adalah aliran udara dalam jumlah yang besar
diakibatkan oleh rotasibumi dan juga karena adanya perbedaan
tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan
udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Skala Beaufort adalah ukuran empiris yang berkaitan dengan
kecepatan angin untuk pengamatan kondisi di darat atau di laut.
Skala ini ditemukan oleh Francis Beaufort pada tahun 1805. Beaufort
mengukur kecepatan angin dengan menggambarkan pengaruhnya
pada kecepatan kapal dan gelombang air laut.
Tabel 4.
Kecepatan Angin
Bilangan Kecepatan Angin
Deskripsi
Beaufort ( m/s )
0 Tenang: asap naik secara vertikal. 0-0,5
1 Sedikit Tenang 0,5-1,5
Angin sepoi-sepoi: angin terasa di wajah, daun
2 1,5-3,5
gemerisik, baling-baling berputar.
Angin lembut: daun dan ranting kecil, bendera
3 bergerak, 3,5-5,5
gelombang besar di laut.
4 Hembusan Angin Sedang: debu dan kertas 5,5-8,0

94
terangkat, cabang pohon bergerak.
angin segar: batang kecil mulai bergerak,
5 gelombang kecil dipermukaan air di darat, di lautan 8,0-10,5
ombak berukuran sedang.
Angin yang kuat: cabang besar mulai bergerak,
6 menyulitkan orang memakai payung, ombak besar 10,5-13,5
mulai terbentuk.
Angin ribut: semua pohon bergerak, menyulitkan
7 13,5-17
orang berjalan. Laut mulai bergolak
Angin ribut sedang: mematahkan ranting-ranting
8 17-20,5
kecil. Gelombang agak tinggi dan lebih panjang.
Puting beliung: merusak bangunan dan gelombang
9 20,5-24,5
laut tinggi.
Badai: dapat menumbangkan pohon- pohon dan
10 kerusakan bangunan yang berat. Gelombang laut 24,5-28,5
sangat tinggi.
Badai kuat: menyebabkan kerusakan yang berat
11 28,5-32,5
sekali. Gelombang lautan amat sangat tinggi.
Angin Topan: pohon-pohon tumbang dan rumah
12 > 32,5
rubuh. Udara tertutup penuh.

4.2. Fisika Pembentukan Angin


4.2.1. Penyebab Angin di Bumi
Pada dasarnya, angin terbentuk sebagai hasil dari gerakan
udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah tekanan rendah.
Faktor yang paling penting dalam hal pembentukan angin
merupakan tekanan atmofer. Perbedaan dari hasil tekanan atmosfer
dalam pembentukan tekanan tinggi dan daerah tekanan rendah di
planet yang menjadi bahan kajian yang besar dalam memprediksi
cuaca. Setelah daerah-daerah bertekanan terbentuk udara mulai
bergerak dari daerah bertekanan terbentuk udara mulai bergerak dari
daerah bertekanan tinggi ke daerah tekanan tinggi ke daerah tekanan
rendah. Atas dasar kekuatannya, angin diklasifikasikan menjadi
beberapa jenis-jenis dari angin sederhana sampai badai yang
menghancurkan.
4.2.2. Faktor Lain yang Mempengaruhi Angin
Terdapat juga faktor yang berkontribusi terhadap kecepatan
angin. Salah satu penentu utama dari berbagai jenis angin. Gradien
tekanan atmosfer ditentukan oleh jarak antra tekanan tinggi dan
daerah tekanan rendah. gradien tekanan lebih, lebih kuat angin yang
terbentuk. Demikian pula, kecepatan angin yang bertiup di dataran
tinggi selalu lebih cepat daripada angin yang bertiup lebih dekat di
permukaan planet.

95
Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari
karena daerahyang terkena banyak paparan sinar mentari akan
memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih
rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan
terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh
pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk
bergerak ke tempat lain. Perbedaan energi yang dihasilkan di
katulistiwa dan di Kutub menciptakan perbedaan tekanan yang
mendorong sistem angin utama dalam atmosfer bumi. Angin
merupakan pergerakan dari massa udara. Massa udara adalah
volume besar udara yang memiliki tekanan cukup konstan dan
kelembaban. Dengan demikian massa udara akan menentukan cuaca
keseluruhan daerah (meskipun bukan iklim mikro lokal). Udara
datang dari daerah yang luas dari tekanan tinggi yang menjadi ciri
beberapa daerah bumi, lautan subtropis, pertengahan dan tinggi
benua lintang. Udara spiral keluar dari daerah tekanan tinggi untuk
membuat sistem anginnya.
4.2.3. Prinsip yang bekerja pada massa Udara
Jika kita ingin memahami mengapa angin terjadi perlu untuk
mempertimbangkan kekuatan pada massa udara di atmosfer. Ada
empat gaya yang bekerja pada udara di atmosfer:
a. Gaya gravitasi
Karena massa besar dari bumi, gaya gravitasi adalah salah
satu yang gaya yang bekerja pada udara dan diarahkan menuju pusat
Bumi.
F g = g ∆V (45)
dimana
g = percepatan gravitasi konstan (lebih atau kurang konstan melalui troposfer),
ρ = densitas udara,
Δ V = volume paket
b. Tekanan gradien
Tekanan di permukaan udara adalah komponen normal dari
gaya diberikan oleh satuan luas permukaan. Gaya ini selalu
diarahkan terhadap permukaan udara pada bidang akan mengalami
gaya total jika ada perbedaan antara tekanan pada permukaan di sisi
yang berbeda.

96
Gambar 26.
Bayangan Penampang

Perhatikan diagram di atas di mana bayangan penampang memiliki


daerah d A . Gaya total pada bidang karena perbedaan tekanan
FP = p d A - ( p + d p ) d A = - d p d A (46)
dimana
Fp = Gaya total
p = massa jenis udara
A = Luas penampang
Jika ρ adalah massa jenis udara, maka gaya per satuan massa (yaitu
percepatan) diperoleh
𝐹𝑃 1 𝑑𝜌 𝑑𝐴 1 𝑑𝑃
= = − (47)
𝜌 𝑑𝐴𝑑𝑥 𝜌 𝑑𝐴 𝑑𝑥 𝜌 𝑑𝑥
Menarik batas dalam cara yang biasa dan generalisasi tiga dimensi,
diperoleh
𝐹𝑃 1 𝑑𝜌 𝑑𝐴 1 𝑑𝑃
= = − (48)
𝜌 𝑑𝐴𝑑𝑥 𝜌 𝑑𝐴 𝑑𝑥 𝜌 𝑑𝑥
Coriolis gaya inersia
Tidak hanya gravitasi dan tekanan dapat bergerak di udara
tetapi terdapat gaya lain yaitu “gaya fiktif” karena rotasi Bumi yaitu
Coriolis gaya inersia.

Gambar 27
Rotasi Bumi

97
Perhatikan diagram di atas yang merupakan wilayah di
sekitar Kutub Utara (O) seperti yang dapat kita pertimbangkan
sebagai lingkaran berputar. Sebuah bidang udara mulai bergerak
horizontal jauh dari tiang menuju titik A. Jika tidak ada kekuatan
yang bertindak pada bidang ini, dengan hukum Newton akan
mengikuti jalur langsung OA. Namun, lingkaran juga berputar
dengan kecepatan sudut, Ω, sehingga akan mengikuti garis
melengkung OA/sehubungan dengan lingkaran. Lingkaran telah
bergerak, sehingga titik A berpindah ke B pada saat sebidang udara
mencapai tepi. Untuk seorang pengamat berputar mengelilingi bumi,
tampak seolah-olah bidang dibelokkan oleh gaya jauh dari A menuju
A/. Gaya fiktif ini disebut gaya Coriolis. Bumi adalah bola dan bukan
hanya lingkaran, yang berarti bahwa kita harus menggunakan notasi
satuan vektor , tetapi prinsipnya sama. Kita harus menghitung vektor
produk antara Ω vektor rotasi О (Langsung keluar dari bidang pada
lingkrang) dan vektor kecepatan.
Menerapkan ini ke Bumi, jika kita mempertimbangkan sebuah
bidang udara dengan kecepatan v g, dan vektor kecepatan sudut
bumi adalah Ω О, Maka gaya Coriolis per satuan massa diperoleh.
⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐹⃗ = −2𝛺 𝑉𝑔 (49)
dimana:
𝐹⃗ = gaya Coriolis per satuan massa
𝛺⃗⃗ = kecepatan sudut
⃗⃗⃗⃗
𝑉𝑔 = kecepatan pada bidang udara
Namun, karena atmosfer tipis dibandingkan dengan radius
Bumi, kita tahu bahwa angin bertiup hampir sepanjang horisontal
lokal. Dengan demikian hal ini dapat membagi gaya Coriolis menjadi
dua kontribusi terhadap vertikal lokal. Kita menunjuk ini dengan
vektor satuan 𝑧̅dan y О Jika lintang adalah φ, maka dua komponen
diberikan oleh (𝛺 sin 𝜑)𝑧⃗ dan (𝛺 cos 𝜑)𝑦⃗. Di mana 𝑧⃗ adalah vektor
satuan bersama lokal vertikal, y adalah pada bidang horisontal lokal.
Jika kita berasumsi bahwa angin bergerak di 𝑦⃗ arah, maka gaya
Coriolis diberikan oleh:
𝐹⃗ = −(𝛺 sin 𝜑)𝑧⃗ × 𝑣𝑔 𝑦⃗ = (𝑣𝑔 sin 𝜑)𝑥⃗ (50)
yaitu ada kekuatan di 𝑥⃗arah. Untuk seorang pengamat Bumi, angin
mengarahkan semakin ke kanan dari arah awal gerakan bila dilihat
ke bawah di belahan bumi utara dan semakin ke kiri di belahan bumi
selatan. Gerakan awal akan turun gradien tekanan (yang
menyediakan kekuatan yang menciptakan angin), tapi defleksi

98
berlanjut sampai angin bertiup tegak lurus dengan gerak aslinya (dan
di kanan-sudut untuk gradien tekanan memproduksinya). Hal ini
dapat tidak maka akan dibelokkan lebih jauh.
1
(− ∇𝑝 + 𝑓𝑐 𝑣𝑔 ) 𝑥⃗ = 0 ; 𝑓𝑐 = 2𝛺 sin 𝜑 (51)
𝜌
dimana
f C adalah Coriolis konstan (sekitar 10 -4 s -1 ), v g adalah kecepatan udara pada
keseimbangan.
1 𝑑𝑝
𝑣𝑔 = (52)
𝑓𝑐 𝜌 𝑑𝑥
dengan asumsi bahwa kenaikan gradien tekanan sepanjang 𝑥⃗sumbu.
Titik di mana efek Coriolis saldo gradien tekanan disebut
keseimbangan geostropik dan angin yang dihasilkan disebut angin
geostropik. Yang penting adalah bahwa arah angin sejajar dengan
isobar dan (di belahan utara) arah angin adalah seperti yang tekanan
rendah di sisi kiri seperti melawan arah angin. Dengan demikian
daerah tekanan rendah di belahan bumi utara memiliki angin
berputar di sekitar itu dalam arah berlawanan arah jarum jam (tapi
searah jarum jam di belahan bumi Selatan). Jenis gerak disebut
siklon. Tekanan sehingga rendah sistem cuaca disebut siklon. Di
wilayah tekanan tinggi di belahan bumi utara, angin geostropik
beredar searah dengan jarum jam. Ini disebut anticyclonic gerak dan
karena itu sistem cuaca bertekanan tinggi yang dikenal sebagai
anticyclone. Dari nilai Fc yang berasal di atas, jelas bahwa gaya
Coriolis adalah terbesar di kutub, dan menurun sebagai salah satu
pendekatan khatulistiwa, di mana itu adalah nol. Perhatikan itu
merupakan komponen vertikal sebanding dengan cos φ yang timbul
dari 𝑦 Ini akan membuat kontribusi kecil untuk gaya gravitasi yang
efektif.
c. Gaya gesekan
Ada gaya gesekan yang cukup besar antara atmosfer dan
permukaan bumi. Pada dasarnya adalah sebuah bentuk viskositas
(pada ketinggian rendah) dan skala kecil perputaran pencampuran
proses di ketinggian yang lebih tinggi. Lapisan di mana gaya gesekan
penting dikenal sebagai lapisan batas planet. Ketebalan lapisan
sangat bervariasi, dari beberapa ratus meter di udara masih pada
malam hari untuk 4-5 km di atas permukaan panas dengan kuat
konveksi. Ini mempertanyakan tentang bagaimana kecepatan angin
bervariasi dengan ketinggian yang jelas terkait erat dengan
pertanyaan tentang bagaimana tekanan atmosfer bervariasi pada

99
ketinggian. Kami menganggap pertanyaan ini ketika kita melihat
struktur atmosfer. hubungannya dengan kecepatan angin dapat
dilihat melalui berikut Misalnya (gradien termal dan angin).
perbedaan tekanan dapat disebabkan oleh pemanasan yang tidak
merata atau pendinginan. pertimbangkan wilayah atmosfer dengan
distribusi suhu (tekanan atas dengan p 1 >p 2 >P 3 ). Udara sekarang
dipanaskan pada salah satu ujung (energi bertambah) dan
didinginkan dalam waktu berbeda. Sehingga kolom udara pada sisi
kiri dan kanan akan mencoba untuk memperluas (di sebelah kanan)
dan diperkecil (di sebelah kiri).

Gambar 28.
Udara Yang Dipanaskan

Ini akan menghasilkan gradien tekanan horizontal. Garis


bergabung poin sebesar tekanan (isobar) tidak akan lagi pada
ketinggian yang sama. Oleh karena itu ada kekuatan udara yang
bergerak ke bawah gradien tekanan (kanan bawah). Ini adalah angin
termal. Harga penurunan tekanan pada ketinggian tetap di daerah
yang hangat adalah sama dengan massa udara mengalir di atas
ketinggian tetap. Tingkat penurunan tekanan Oleh karena itu lebih
besar di tingkat lebih rendah dari tinggi. Tekanan dibagian atas dari
kolom udara akan lebih rendah di daerah yang hangat dan lebih
tinggi dalam daerah dingin, sedangkan di bagian bawah kolom
udara tekanan tinggi dalam dingin daerah dan bawah di hangat. Ini
adalah dasar dari konveksi di atmosfer.

100
Contoh: Sehari di tepi pantai.
Pada siang hari, tanah panas oleh matahari dan suhu naik di atas bahwa dari
laut (panas spesifik lahan kurang dari panas spesifik dari laut). Udara atas tanah
lebih hangat daripada dipermukaan laut sehingga udara bertiup dari laut
menuju tanah (pada tingkat rendah) - sebuah angin laut. Pada malam hari lahan
mendingin di bawah suhu laut dan sehingga situasi berbalik (tingkat rendah)
angin berhembus sekarang dari darat ke laut - sebuah angin darat. Contoh
sederhana ini menunjukkan salah satu dasar mekanisme yang mendasari
sirkulasi global atmosfer.

Kita dapat menempatkan argumen ini secara lebih formal dan


mempertimbangkan variasiangin geostropik dengan tinggi. Mari kita
mempertimbangkan ini secara lebih rinci. Untuk kesederhanaan,
mari kita asumsikan seperti sebelumnya bahwa variasi tekanan
sepanjang ( +x ) Axis.

Gambar 29
Variasi Tekanan
Kemudian angin geostropik adalah sepanjang (+ y) axis dan
diberikan oleh:
1 𝑑𝑝
𝑣𝑔 = (53)
𝑓𝑐 𝜌 𝑑𝑥

Kita sekarang mempertimbangkan situasi dalam diagram di


atas. Kami mengambil dua isobar, tekanan p 1 dan p 2 di ketinggian z
1 dan z 2, dan menghitung perbedaan dalam angin geostropik
kecepatan antara mereka dalam arah ke atas. Ini diberikan oleh
1 1 𝑑𝑝 1 𝑑𝑝
∆𝑉𝑔 = [( ) −( ) ] (54)
𝐹𝑐 𝜌 𝑑𝑥 𝑧 𝜌 𝑑𝑥 𝑧
2 1

Tapi kita tahu bahwa persamaan hidrostatik menyatakan bahwa d p


= - ρ g d z. Dalam diagram di atas, isobar yang miring, sehingga kami
dapat mengukur dp baik sepanjang x О sumbu atau sepanjang z О
sumbu. Dalam diagram di atas, nilai-nilai z terkait dengan garis
tekanan konstan yang memotong x sumbu, sehingga kita dapat
menulis
(55)

101
di mana kita telah menulis z = z ( p ) untuk mengingatkan kita dari
koneksi dengan ketinggian danyang isobar. Jadi karena itu kita dapat
menulis (6) sebagai

(56)
Tapi kita tahu bahwa persamaan hidrostatik menyatakan bahwa
(57)

Sekarang kita dapat menggunakan persamaan daya apung, d p = - ρ g


d z sekali lagi untuk menentukan z Δ. Menggunakan hukum gas
ideal, p = R S ρT dan menata ulang, kita memilikMengintegrasikan
antara isobar p 1 dan p 2 (dan karena itu antara ketinggian z 1 dan z 2)
kita punya:

(58)
di mana R S adalah konstanta gas tertentu. Mengintegrasikan ini dan
dengan asumsi bahwa g adalah konstan, kita memperoleh:

(59)
Jika kita mengganti suhu tinggi tergantung T (z) dengan nilai rata-
rata, T , maka kita memperoleh

(60)

Kita sekarang dapat membedakan ini, mengingat bahwa kami


memilih p 1 dan p 2 konstan

(61)
Untuk perbedaan dalam kecepatan angin geostropik, kita
mendapatkan
(62)

Akhirnya, kita dapat menghilangkan istilah tekanan menggunakan


(12) untuk memberikan bentuk perbedaan persamaan angin termal

(63)
Sebagai Δ v g dan Δ z cenderung nol, sisi kiri cenderung turunan dan
rata-rata suhu pada sisi kanan cenderung bahwa dari permukaan
isobarik di tengah-tengah lapisan. Hal ini memberikan hubungan

102
penting antara variasi vertikal dari angin geostropik dan gradien
suhu horizontal. Isobarik lereng meningkat dengan tinggi badan,
sehingga tekanan gradien horisontal juga meningkat dengan
ketinggian. Oleh karena angin geostropik juga harus meningkat
dengan ketinggian. Peningkatan kecepatan adalah dalam arah yang
tegak lurus dengan gradien suhu dengan dingin wilayah ke kiri dan
wilayah hangat di sebelah kanan selisih vektor angin (dalam belahan
bumi utara). Sehingga angin geostropik berputar berlawanan arah
jarum jam (dengan ketinggian) ketika angin bertiup dari daerah
dingin ke tempat yang hangat, dan searah jarum jam (dengan
ketinggian) ketika angin bertiup dari hangat ke dingin.
4.3. Siklon Dan Anticyclones
Badai telah tercatat sepanjang sejarah, badai pertama dicatat
oleh Daniel Defoe (badaiterbesar pada 26 November 1703).
Pengamatan pertama pada sistem siklon oleh Benjamin Franklin
pada 21 Oktober 1743. Dia mencatat bahwa ia melihat gerhana bulan
di Philadelphia oleh badai NE tapi gerhana terlihat di Boston (300 km
ke NE) demikian badai itu sendiri harus bergerak melawan arah
angin penyusunnya. Pengembangan telegraf elektrik memungkinkan
badai untuk dilacak. Laksamana Fitzroy mendirikan Kantor
Meteorologi. Dia mencatat bahwa massa udara dingin dan panas
keduanya terlibat dalam proses siklon (1840-an). Dari 1910-1930,
Norwegia Meteorologi Kantor diplot hangat dan dingin -
penggunaan pertama dari pesawat ilmiah. Setelah tahun 1960,
penggunaan satelit meteorologi tumbuh pesat, memungkinkan
plotting dari siklon gerak dan ‘front’. Sistem siklon dapat ditemukan
di lintang rendah dan menengah. lintang tengah siklon adalah sistem
bertanggung jawab untuk ‘cuaca buruk’ di lintang tengah. Mereka
biasanya disebut depresi (bukan karena ini, tetapi karena mereka
adalah tekanan rendah sistem). Siklon yang tiba di sini terbentuk
pada sisi lain dari Atlantik (di mana dingin udara kutub di atas
benua Amerika Utara memenuhi udara tropis yang hangat dari Barat
Atlantik - dipanaskan oleh Gulf Stream). Efek serupa terjadi di Pasifik
Utara dan Northern Mediterania (udara pertemuan udara alpine dari
Afrika Utara). Depresi terbentuk ketika gelombang berkembang pada
batas antara dua massa udara. Air kemudian mulai mengalir
melintasi isobar dan daerah tekanan rendah berkembang dengan
gerakan siklon. Hal ini kemudian bergerak sesuai dengan angin di

103
sektor hangat. Karena udara dingin cenderung bergerak lebih cepat
dari udara hangat, dan udara hangat naik di atas udara dingin.
Anticyclones membentuk lebih Siberia, Kanada dan Rusia. Ini
mendominasi iklim Asia dan Amerika Utara pada musim dingin.
Anticyclones menimbulkan (terutama) cuaca kering tapi bisa
menjebak awan rendah yang luas karena angin biasanya ringan,
tingkat polusi sering meningkat. Kebanyakan anticyclones
berlangsung hanya empat atau lima hari, tapi kadang-kadang masih
ada lebih lama. Sistem seperti ini disebut blok tertinggi. Ini
memblokir pergerakan siklon di pertengahan garis lintang,
memberikan front stasioner untuk hari dan bahkan berminggu-
minggu. siklon tropis adalah badai (atau topan). Ini adalah tekanan
rendah Sistem intensitas besar. kecepatan angin 100 m/s dapat
diproduksi dan hujan deras selalu terjadi. Sifat siklon sirkulasi udara
di atmosfer yang lebih rendah dalam badai atau angin topan mudah
dilihat oleh sifat dan pergerakan awan seperti yang terlihat dari
satelit. Naik pesawat dari khatulistiwa lembab dan dingin pada
meningkatnya memberikan korset awan di sekitar Bumi. Ini
memberikan hujan lebat di daerah khatulistiwa.Udara dingin dan
hangat bertemu di antartropiszona konvergensi (ITCZ) dan minor
depresi sepanjang tepi. Beberapa (dan hanya beberapa) berkembang
menjadi badai besar. Alasan untuk tahap awal tidak jelas, tetapi
sekali dimulai, mekanisme yang memberikan badai besar (atau
topan) dipahami dengan baik:
a. Tekanan mulai turun dengan cepat di tengah gangguan.
b. Angin bertiup kencang, 30-60 km di radius (mata pusat).
c. Sebagai badai tumbuh bergerak ke barat dalam angin perdaga-
ngan (8-15 garis lintang) danbermigrasi ke lintang yang lebih
tinggi.
d. Badai jatuh tempo meluas sedangkan tekanan pusat berhenti. Rute
tergantung pada kondisipermukaan lokal seperti suhu permukaan
(dan mungkin salinitas) laut (dan tidak dapat diprediksi). Badai
hanya membentuk udara lebih hangat.
e. Badai tumbuh ke radius 300 km atau lebih besar dan kemudian
mulai membusuk. Dipercepat dengan melewati air dingin atau
tanah.
f. Badai didorong oleh baratan lintang pertengahan di lintang yang
lebih tinggi saat meluruh.Badai ini ditemukan di kedua belahan
104
otak, paling sering di Pasifik Utara. Paling sering pada akhir
musim panas (ketika permukaan laut panas) tetapi dapat terjadi
sepanjang musim panasdan musim gugur di daerah tropis. Itu
adalah bagian dari proses dimana energi diangkut dari
khatulistiwa ke kutub.
4.4. Konveksi global
Model pertama untuk menggambarkan konveksi global
berskala besar diusulkan George Hadley di 1735. Dia mencatat
bahwa udara di lintang rendah/bawah lebih hangat daripada di
lintang yang lebih tinggi (kutub) karena fluks lintang surya yang
lebih besar mencapai khatulistiwa. Udara tropis harus bergerak
(naik) secara vertikal dan bergerak ke arah utara sedangkan kutub
udara yang dingin harus bergerak ke arah selatan. Saat udara tropis
bergerak ke utara, ia kehilangan energi oleh radiasi sebelum turun ke
tanah, sehingga mengganti udara dingin yang bergerak selatan.
Demikian pula, udara dingin akan mendapatkan panas dari tanah
(yang sebenarnya disebabkan oleh radiasi seperti yang dibahas
sebelumnya) dan oleh karena itu akan meningkat/naik di daerah
khatulistiwa. Dengan demikian sistem sirkulasi terbentuk
mengangkut energi panas dari khatulistiwa ke kutub. Ini adalah sel
Hadley. Namun demikian perbedaan, perbedaan yang penting antara
model Hadley dan pola sirkulasi udara sesungguhnya.
Memang benar bahwa ada sabuk tekanan rendah di atas
khatulistiwa dan daerah bertekanan tinggi di atas tiang Karena
model Hadley akan memprediksinya. Namun ada sel udara yang
peredarannya antara 30°𝑁 dan 60°𝑁 (dan itu serupa dengan di
belahan bumi selatan) dimana udara naik di daerah yang lebih
dingin (yaitu pada 60°𝑁). Ini adalah sel Ferrel. Akhirnya, ada sel
ketiga antara 60°𝑁 (dan S) dan tiang. Ini bersirkulasi ke arah yang
sama dengan sel Hadley tetapi jauh lebih lemah. Hal ini dikenal
sebagai sel kutub.
4.5. Pola Angin Global
Sebelum kita bisa menggambarkan pola angin global, kita
harus membahas bagaimana perubahan tekanan atmosfer di bagian
atas planet. Hal ini bergantung pada musim:
a. Musim dingin di Utara/musim panas di Selatan. Ada penurunan
tekanan tinggi dari Kutub Utara Laut dan tekanan rendah di pusat
SE dari Greenland dan di Pasifik Utara. Antara 450N dan 150N ada

105
wilayah yang luas dari tekanan tinggi, peregangan dari subtropis
Pasifik Timur ke arah timur di seluruh planet sejauh India
(terkecuali adalah tekanan rendah di Mediterania). Sebuah daerah
luas dari tekanan gradien mengelilingi planet ini di lintang
rendah. Ada tekanan rendah di pusat benua selatan dan
anticyclones subtropis pada sepanjang laut selatan utama. Pada
400S ada daerah yang berubah dengan cepat tekanan gradiennya
(karena itu angin kencang), dan akhirnya daerah tekanan tinggi di
atas Antartika.
b. Musim panas Utara/musim dingin selatan. Lintang pertengahan
samudera pusat rendah di Atlantik Utara dan Pasifik Utara
melemahkan dan anticyclones subtropis bergeser menuju Kutub.
Ekstensif tekanan rendah (bukan tekanan tinggi) adalah diamati
disepanjang Asia tengah dan selatan (terkait dengan musim
hujan). Disana daerah bertekanan rendah di atas daerah subtropis
Afrika dan Utara Amerika. Kebalikan (dari musim panas rendah
ke tinggi musim dingin) terjadi selama daerah setara di belahan
bumi selatan. Ada yang dalam sabuk tekanan rendah sekitar
Antartika. Pola angin terkuat yang dihasilkan, sebagai salah satu
dari musiman berbagai tekanan yang dibahas di atas, musim:
c. Utara musim dingin/musim panas selatan:
1. lintang barat pertengahan (yaitu bertiup dari barat). Di Utara
belahan ini dibatasi oleh cekungan laut.
2. utara-timur bergerak keluar dari anticyclone Asia melintas
Arab dan Cina Selatan laut.
3. Angin perdagangan (disebut demikian karena pentingnya
angin perdagangan kapal berlayar di abad ke-16 hingga abad
ke-19). Angin perdagangan di belahan bumi utara adalah utara-
timur (bertiup dari utara timur). Di belahan bumi selatan itu
adalah selatan-timur. Daerah titiktemu Inter-tropis (ITCZ)
adalah barat-timur wilayah ke yang panas dan kelembaban
yang dibawa oleh angin ini ditiup.
d. Utara musim panas/musim dingin selatan dan barat
1. lintang pertengahan jauh lebih rendah di lintang utara (sekitar
65% dari kecepatan musim dingin mereka.
2. ICTZ di atas lautan bergerak ke utara (tapi tidak sejauh benua
eqivalent yang menembus ke sub-Sahara Afrika dan Asia
Selatan). Ini menyebabkan pembalikan arah angin di atas laut
106
China Arab dan Selatan yang merupakan bagian dari musim
hujan. angin tersebut tidak dijelaskan oleh model Hadley tetapi
karena keseimbangan kekuatan terdiri dari tekanan gradien
yang disebabkan oleh konveksi termal,gaya gesek udara
bergerak di permukaan bumi, dangaya Coriolis.
Gaya gesekan dari massa benua berkurang. Angin musiman yang
paling penting terjadi antara 300N dan 500N (dan juga S). Efek
penting dalam belahan bumi selatan adalah pusaran kutub. Angin
barat tinggi di atas pantai-pantai aliran Antartika dalam kurang lebih
pola melingkar dan mencegah transportasi panas ke udara di atas
Antartika. Meningkatnya dingin ini penting dalam penghabisan
lapisan ozon dan menjelaskan mengapa 'lubang' pertama kali diamati
dibagian Antartika.
Kesimpulan
Angin adalah aliran udara dalam jumlah yang besar
diakibatkan oleh rotasibumi dan juga karena adanya perbedaan
tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan
udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Pada dasarnya. Angin terbentuk sebagai hasil dari gerakan
udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah tekanan rendah.
Faktor yang paling penting dalam hal pembentukan angin
merupakan tekanan atmofer. Perbedaan dari hasil tekanan atmosfer
dalam pembentukan tekanan tinggi dan daerah tekanan rendah di
planet yang menjadi bahan kajian yang besar dalam memprediksi
cuaca. Setelah daerah-daerah bertekanan terbentuk udara mulai
bergerak dari daerah bertekanan terbentuk udara mulai bergerak dari
daerah bertekanan tinggi ke daerah tekanan tinggi ke daerah tekanan
rendah. Atas dasar kekuatannya, angin diklasifikasikan menjadi
beberapa jenis-jenis dari angin sederhana sampai badai yang
menghancurkan. Jika kita ingin memahami mengapa angin terjadi
perlu untuk mempertimbangkan kekuatan pada massa udara di
atmosfer. Ada empat gaya yang bekerja pada udara di atmosfer
gravitasi, gradasi tekanan, coriolis kekuatan fiksi, gaya gesek

107
BAB V
FISIKA TANAH

Sifat fisika tanah perlu diperhatikan dan diketahui


karakteristiknya untuk menjaga tanah terutama dari kerusakan yang
mungkin terjadi apabila tanah tersebut digunakan. Beberapa
diantaranya yaitu tekstur, kandungan bahan organik, berat volume
(BV), total ruang pori (TRP), dan karakteristik air tanah (pF).
Sifat fisika tanah berbeda dari suatu tempat ke tempat lain.
Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan faktor pembentuk
tanah, yaitu iklim,bahan induk,organisme,topografi dan waktu.pada
tanah dengan kondisi iklim, bahan induk dan organik yang sama,
sifat-sifat tanah akan dipengaruhi oleh topografi, karena waktu
merupakan faktor yang pasif, maka selain dahan induk, sifat-sifat
tanah akan lebih dominan akan dipengaruhi oleh topografi. Selain itu
fisika tanah juga di pengaruhi oleh siklus hidrologi, tegangan
permukaan, aliran air, penguapan air dan juga suhu tanah.
Pembelajaran fisika tanah sangat penting dipelajari karena
tanah merupakan tempat kita hidup,tempat kita berkembang biak
tempat kita mencari makan.
5.1. Fisika Tanah
Permukaan bumi adalah urusan rumit yang terdiri dari
lautan, gurun pasir, kota, hutan, tundra/sabana, kutup es dan seba-
gainya. Masing-masing memiliki albedo, tingkat penguapan atau
penyerapan air yang berbeda, pertukaran gas dengan atmosfer, dan
seterusnya.
Fisika tanah adalah cabang dari ilmu tanah yang membahas
sifat-sifat fisik tanah,pengukuran dan prediksi serta kontrol (penga-
turan) proses fisik yang terjadi di dalam tanah.
a. Dalam satu sisi, tujuan kajian fisika tanah adalah untuk
memberikan pemahaman dasar tentang mekanisme pengaturan
perilaku tanah secara fisik dan kimiawi, serta peranannya dalam
biosfer, termasuk proses saling hubungan dalam pertukaran
energi di dalam tanah.
b. Pada sisi lainnya, pemahaman fisika tanah dapat digunakan
sebagai asas untuk manajemen sumberdaya tanah dan air.

108
Tanah terdiri dari kedua partikel batuan dan bahan organik
(humus) sisa-sisa tumbuhan dan hewan dalam berbagai tahapan
dekomposisi.Humus berfungsi sebagai makanan dari banyak
organisme hidup. Ditanah terdapat populasi hewan, tumbuhan yang
besar. Campuran humus dengan zat terlarut yang bisa diserap akar
tanaman yang lebih besar. Tanah dikategorikan oleh kandungan
udara, air, batu, dan humus. Pertimbangan pertama adalah ukuran
partikel yang membentuk tanah. Ukuran untuk berbagai tanah
diberikan dibawah ini:
Tabel 5.
Berat Jenis Tanah

Macam Tanah Berat jenis (Gs)


Kerikil 2,65 -2,68
Pasir 2,65 – 2,68
Lanau tak organik 2,62 – 2,68
Lanau organik 2,58 – 2,65
Lempung tak organik 2,68 – 2,75
Humus 1,37
Gambut 1,25 -1,80

Tabel 6.
Diameter Partikel Tanah

Pecahan Diameter partikel(µm)


Kerikil >2000
Pasir 60 - 2000
Lanau 2 – 60
Tanah liat <2

Secara umum, tanah dapat terdiri dari dua atau tiga


bagian,kemungkinan tersebut adalah:
a. Tanah kering, hanya terdiri dari dua bagian,yaitu butir-butir tanah
dan pori-pori udarah.
b. Tanah jenuh, hanya terdiri dari dua bagian, yaitu bagian padat
atau butiran dan air pori.
c. Tanah tidak jenuh yaitu, bagian padat atau butiran, pori-pori
udarah, air pori.
Bagian besar tanah terdiri dari udara dan air.Antara 30% dan
70% tanah adalah ruang pori-pori fraksi tanah ditempati oleh padat.
Fraksi volume tanah yang ditempati oleh tanah
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 1
= 𝑥 = kerapatan massal x (64)
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙

109
Kita mendefinisikan porositas sebagai fraksi volume tanah yang
ditempati oleh pori-pori:
Porositas = 1 – (kerapatan masal)/(kepadatan partikel) (65)

Kerapatan curah khas dan porositas, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7.
Kerapatan Curah Khas Dan Porositas

Tekstur Tanah Kerapatan Massal (Kg/m3) Porositas


Batu pasir 2100 0.19
Lapisan bawah tanah berpasir 1650 0.36
Lapisan bajak berpasie 1500 0.42
Tamah liat 1450 0.44
Lumpur tanah liat yang baru saja dibajak 1100 0.58

Tabel 8.
Derajat Kejenuhan Dan Kondisi Tanah

Keadaan Tanah Derajat Kejenuhan S


Tanah kering 0
Tanah agak lembab >0 – 0,25
Tanah lembab 0,26 – 0,50
Tanah sangat lembab 0,51 – 0,75
Tanah basa 0,76 – 0,99
Tanah jenuh 1

Profil Tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh


tanah dibuat dengan cara menggali lubang dengan ukuran (panjang
dan lebar) tertentu dan kedalaman yang tertentu pula sesuai dengan
keadaan tanah dan keperluan penelitiannya. Permeabilitas tanah
menunjukkan kemampuan tanah dalam meloloskan air. Struktur dan
tekstur serta unsur organik lainnya ikut ambil bagian dalam
menaikkan laju permeabilitas tanah. Tanah dengan permeabilitas
tinggi menaikkan laju infiltrasi dan dengan demikian menurunkan
laju air larian.
Tinggi muka air tanah berubah-ubah sesuai dengan keadaan
iklim tetapi dapat juga berubah karena pengaruh dari adanya
kegiatan konstruksi. Di tempat itu dapat juga terjadi muka air tanah
dangkal, di atas muka air tanah biasa, sedangkan kondisi dapat
terjadi bila tanah dengan permeabilitas tinggi di permukaan atasnya
dibatasi oleh lapisan muka air tanah setempat, tetapi berdasarkan
tinggi muka air tanah pada suatu tempat lain yang lapisan atasnya
tidak dibatasi oleh lapisan rapat air.

110
Koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran
rata-rata pori yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel,
bentuk partikel dan struktur tanah. Secara garis besar, makin kecil
ukuran partikel, makin kecil pula ukuran pori dan makin rendah
koefisien permeabilitasnya. Berarti suatu lapisan tanah berbutir kasar
yang mengandung butiran-butiran halus memiliki harga k yang lebih
rendah dan pada tanah ini koefisien permeabilitas merupakan fungsi
angka pori.
Kalau tanahnya berlapis-lapis permeabilitas untuk aliran
sejajar lebih besar dari pada permeabilitas untuk aliran tegak lurus.
Lapisan permeabilitas lempung yang bercelah lebih besar dari pada
lempung yang tidak bercelah (unfissured).

Profil Tanah

Gambar 30.
Lapisan Permeabilitas

Profil tanah merupakan kumpulan berbagai macam lapisan tanah.


Horison-horison tanah diberi tanda dengan huruf, dari lapisan atas
sampai di bawah dengan huruf O, A dan E, B, C dan R.
1. Lapisan O.
Huruf O menujukkan kata “organic”. lapisan ini disebut juga
dengan humus. Lapisan ini didominasi oleh keberadaan material
organik dalam jumlah besar yang berasal dari berbagai tingkat
dekomposisi. Lapisan O ini tidak sama dengan lapisan dedaunan

111
yang berada di atas tanah, yang sesungguhnya bukan bagian dari
tanah itu sendiri.
2. Lapisan A dan E.
Lapisan A adalah lapisan atas dari tanah, sehingga diberi huruf A.
Kondisi teknis dari lapisan A mungkin bervariasi, namun
seringkali dijelaskan sebagai lapisan tanah yang relatif lebih dalam
dari lapisan O. Lapisan ini memiliki warna yang lebih gelap dari
pada lapisan yang berada di bawahnya dan mengandung banyak
material organik. Dan mungkin lapisan ini lebih ringan dan
mengandung lebih sedikit tanah liat. Lapisan A dikenal sebagai
lapisan yang memiliki banyak aktivitas biologi. Organisme tanah
seperti cacing tanah, arthropoda, nematoda, jamur, dan berbagai
spesies bakteri dan bakteri archaea terkonsentrasi di sini, dan
seringkali berhubungan dengan akar tanaman. Lapisan E sebagai
perantara lapisan B dan memiliki sifat antara A dan B.
3. Lapisan B.
Lapisan B umunya disebut lapisan tanah bawah, dan
mengandung lapisan mineral yang mirip dengan lapisan mineral
tanah liat seperti besi atau aluminium atau material organik yang
sampai ke lapisan tersebut oleh suatu proses kebocoran. Akar
tanaman menembus lapisan tanah ini, namun lapisan ini sangat
miskin material organik. Lapisan ini umumnya berwarna
kecoklatan atau kemerahan akibat tanah liat dan besi oksida yang
terbilas dari lapisan A.
4. Lapisan C.
Lapisan C dinamakan karena berada di bawah A dan B. Lapisan
ini sedikit dipengaruhi oleh keberadaan proses pembentukan
tanah dari bawah. Lapisan C ini mungkin mengandung bebatuan
yang belum mengalami proses pelapukan. Lapisan C juga
mengandung material induk.
5. Lapisan R.
Lapisan R didefinisikan sebagai lapisan yang mengalami sebagian
pelapukan bebatuan menjadi tanah. Berbeda dengan lapisan di
atasnya, lapisan ini sangat padat dan keras dan tidak bisa digali
dengan tangan.
5.2. Siklus Tanah Dan Hidrologi
Siklus hidrologi merupakan siklus atau sirkulasi air yang
berasal dari bumi kemudian menuju ke atmosfer dan kembali lagi ke

112
bumi yang berlangsung secara terus menerus. Bagian air di dalam
dan melalui tanah adalah bagian penting dari hidrologi yang siklus
dibahas diatas. Ada dua masalah dasar:
o Berapa banyak air di dalam tanah
o Bagaimana cara bergerak melalui tanah.
Porositas memberikan ukuran seberapa banyak air yang bisa
ditampung tanah.sebenarnya, ini adalah terlalu tinggi kotor.Air di
pori-pori besar dan retakan (lebih besar dari 60𝜇𝑚 diameter) tidak
dapat digunakan di tanah. Hal ini dapat dilihat dari argumen
berikut.Aliran air melalui tabung tergantung pada tabung radius,
viskositas air dan gradien tekanan mencoba untuk mendorong air
melalui tabung. Sebuah analisis dimensi sederhana memberikan
persamaan Hagen-poiseuile (kecuali tentu saja untuk konstanta
didepan). Ini menyatakan bahwa:
𝜋𝑟 4 𝑑𝑝
Q= (66)
8𝜂 𝑑𝑥
dimana:
Q = laju aliran air (dalam m3/s),
r = jari-jari tabung,
η = viskositas (unit Pa s) dan
dp/dx = gradien tekanan.
Intinya adalah kuat ketergantungan laju aliran pada diameter
tabung.Ini buruk overestimates kecepatan. Pori-pori yang tidak lurus.
Kecepatan air melalui pori-pori khas butiran pasir (diameter 1.000
𝜇𝑚) sekitar 10 s kali yang khas dari tanah liat (pori diameter sekitar
0,1 𝜇𝑚). Ada batas atas jumlah air yang ditampung dalam jangka
panjang. ini adalah kapasitas lapang.Ini adalah air yang di adakan
dipori-pori cukup kecil sehingga gesekan dan tegangan permukaan
(lihat dibawah) dapat menahan aliran gravitasi. Ada juga batas
bawah untuk jumlah air yang dapat diekstraksi oleh akar tanaman.
Jika semua air yang tersisa diadakan di pori yang sangat halus,akar
tanaman tidak bisa ekstrak. Ini lebih rendah batas disebut titik layu
permanen. Titik layu permanen adalah kondisi kandungan air tanah
yang sudah tidak bisa diserap oleh tanaman, sehingga tanaman akan
layu dan mati.
Kapasitas lapang adalah kondisi air tanah antara titik layu
permanen dengan kondisi jenuh air. Sedangkan kondisi jenuh air
adalah kondisi dimana tanah sudah tidak mampu lagi menampung
air ke dalam porinya. Siklus hidrologi ini terdiri dari beberapa

113
macam. Macam-macam siklus hidrologi ini dilihat dari panjang atau
pendeknya proses siklus hidrologi.
a. siklus hidrologi pendek
b. siklus hidrologi sedang
c. siklus hidrologi panjang
5.3. Tegangan Permukaan Dan Tanah
Selain itu, sebagian air berada ditanah hal ini karena efek
tegangan permukaan, cairan berperilaku seolah permukaannya
tertutup oleh kulit. Molekul diperdalaman cairan mengalami
kekuatan dari segala arah karena molekul cair berada di segala arah.
Sebuah molekul dipermukaan mengalami kekuatan hanya dari
belahan bumi yang lebih rendah, karena diatas molekulnya adalah
udarah atau vakum (dan efek molekul udarah dapat diabaikan). Oleh
karena itu, biaya energi untuk membuat permukaan biasanya
dinyatakan sebagai energi per satuan luas. Ini juga biasa dilihat dari
segi gaya, tegangan permukaan. Dengan tekanan p kemudian
kekuatannya adalah tekanan dikalikan dengan e,p, yang berlawanan
dengan ini adalah tegangan permukaan, Y. Jika sudut area tabung
:kontak antara cairan dan dinding diberikan oleh 0, maka gaya total
adalah 2𝜋𝑟𝛾𝑐𝑜𝑠𝜃. Sistem dalam ekuilibrium, ini memberikan hasil
p=𝜋 cos 𝜃 / 𝑟.
P = 2𝛾 / 𝑟 (67)
Dengan tidak adanya tekanan ekternal p menunjukan
kecenderungan air menyerap sepanjang pori-pori dari permukaan
basa ke ujung kering, dan sering disebut isap.khusus yang sangat
penting adalah bila kolam air didukung melawan gravitasi dengan
tegangan permukaan dalam hal ini dapat ditunjukan bahwa tinggi
kolam h=22𝛾 /𝑟ρ𝑔, dimana 𝜌 adalah kerapatan cairan.
5.4. Aliran air
Dalam kebanyakan kasus,kekuatan terpenting didalam tanah
yang canderung memindahkan air adalah gravitasi dan perubahan
hisapan dari satu daerah kedaerah lainnya. Ini tidak mudah untuk
mengungkapkan hal ini dalam hal potensi. Potensi air 𝜓,
didefinisikan sebagai:
𝜓 = - (kedalaman + penghisapan) (68)
tanda minus menyatakan bahwa potensial menjadi lebih negatif
dengan kedalaman atau saat persilangan meningkat. Hal ini terkait
dengan laju aliran air oleh hukum Darcy. Kombinasi gravitasi dan

114
tegangan permukaan membentuk perbedaan potensial didalam
tanah ini volume air yang bisa melawati area penampang tanah
melintang yang kita tulis:
𝑑𝜓
QW = -k , (69)
𝑑𝑥
Dimana :
Qw adalah volume air per unit penampang, K adalah permeabilitas efektif dari tanah
(sering dikenal sebagai konduktivitas hidrolik).Nilai tergantung pada jenis dan
struktur tanah (khususnya pada ukuran dan distribusi pori-pori). k menurun dengan
cepat karena tanah menjadi lebih kering.tanda ini memastika bahwa air mengalir
diatas gradien potensial. Keseimbangan efek gravitasi dan isapan memastikan
bahwa akan selalu ada kelembaban di bagian atas tanah tempat kontak dengan
udara, dan bisa menguap.Air juga kembali ke atmosfer dari daun tanaman
(transpirasi).
Jumlah air yang tersimpan di dalam tanah, profil eoil, S,
adalah penyeimbang antara sejumlah faktor
∆𝑆 = 𝑃 − 𝐸𝑆 − 𝑇 − 𝐷 − 𝑅, (70)
Dimana kontribusinya adalah P dari presipitasi, E dari penguapan
dari permukaan tanah, T dari transpirasi, D dari drainase dalam dari
lapisan tanah dan R dari limpasan.keseimbangan ini penting saat
menyelidiki pencucian polutan ke dalam tanah.Kedaluwarsa laju
aliran air pada ukuran pori berarti air bergerak lebih cepat ke retakan
dari pada poro-pori kecil di sekitarnya. Efek ini adalah dispersi
hidrodinamik.
5.5. Penguapan Air
Penguapan air dari tanah merupakan bagian penting dari
siklus hidrologi. Sebagian besar kejadian radiasi matahari
dipancarkan kembali pada frekuensi inflamerah. Dari beberapa yang
dilakukan ke bumi, beberapa ditransfer ke atas dan 60% air
menguap. Mekanisme utama untuk mengeluarkan air dari
permukaan tanah adalah transfer yang bergejola. Mungkin untuk
mendapatkan ungkapan untuk tingkat penguapan untuk kasus
sampel seperti danau. Persamaan penanaman tingkat penguapan:
aR + b(c0 +c1v)D, (71)
Dimana R adalah Fluks radiasi bersih ke dalam tanah, v adalah kecepatan angin, D
adalah titik jenuh udara, dan a,b,c0,c1,adalah koefisien sekali pakai, penguapan dari
tanah jauh lebih sulit dibandingkan dengan ekspresi sederhana, hal ini sangat
bergantung pada tutupan vegetasi.
5.6. Suhu Tanah
Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang
merupakan kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas
dalam tanah. Suhu tanah juga disebut intensitas panas dalam
tanahdengan satuan derajat celsius, fahrenheit, kelvin dan lain-lain.

115
Tanah dapat dipandang sebagai campuran antara partikel,
mineral, dan organic dengan berbagai ukuran dan komposisi.suhu
tanah dapat diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan
termometer tanahselubung logam.suhu tanah ditentukan oleh panas
matahari yang menyinari bumi.

Gambar 31
Alat Pengukur Suhu Tanah

Kisaran suhu di seluruh permukaan bumi sangat besar.


Penyebab variasi yang sangat besar adalah garis lintang dan waktu.
Perubahan musim sangat besar di pusat benua. Namun, fitur
topografi memperngaruhi variasi suhu tunggal 10oC. Titik rendah di
ladang memiliki pertumbuhan tanaman yang lebih rendah (33-50%)
dibanding bagian lain dari bidang yang sama karena formasi es lebih
mungkin terjadi. Pada bukit, penurunan paparan sinar matahari
mempengaruhi suhu lokal. Perbedaan suhu udara di atas tanah
hanya memepengaruhi lapisan paling atas tanah karena tanah adalah
konduktor sangat buruk. Variasi suhu tahunan 30oC dandiudara
berkurang sampai 15oC. Pada kedalaman 0,8 meter yaitu 0,5oC.
Konduksi panas tanah kasar sangat lambat sehingga siklus suhu jauh
di dalam tanah merupakan kebalikan dari variasi musim pada survei
di belahan bumi utara.

116
 Pada 3 m suhu terendah pada bulan Maret/April, dan pada suhu
tertinggi pada bulan September/Oktober.
 Pada 7-11 m suhu terendah pada bulan Agustus, dan suhu
tertinggi pada bulan Februari.
 Tapi variasinya sangat kecil – lihat di atas)
Salah satu fungsi tanah yang terpenting adalah tempat tumbuhnya
tanaman.
Soal :
Diskusikan, bagaimana karakteristik ruang pori tanah mempenga-
ruhi pergerakan air dan zat terlarut.
Jawaban:
Infiltrasi dimana merupakan proses meresapnya air atau proses
meresapnya air dari permukaan tanah melalui pori-pori tanah. Dari
siklus hidrologi, jelas bahwa air hujan yang jatuh di permukaan
tanah sebagian akan meresap ke dalam tanah, sabagian akan mengisi
cekungan permukaan dan sisanya merupakan overland flow.
Sedangkan yang dimaksud dengan daya infiltrasi (Fp) adalah laju
infiltrasi maksimum yang dimungkinkan, ditentukan oleh kondisi
permukaan termasuk lapisan atas dari tanah. Besarnya daya infiltrasi
dinyatakan dalam mm/jam atau mm/hari. Laju infiltrasi (Fa) adalah
laju infiltrasi yang sesungguhnya terjadi yang dipengaruhi intensitas
hujan dan kapasitas infiltrasi.
Rangkuman
Fisika tanah adalah cabang dari ilmu tanah yang membahas sifat-sifat
fisik tanah,pengukuran dan prediksi serta kontrol (pengaturan)
proses fisik yang terjadi didalam tanah. Profil Tanah merupakan
suatu irisan melintang pada tubuh tanah dibuat dengan cara
menggali lubang dengan ukuran (panjang dan lebar) tertentu dan
kedalaman yang tertentu pula sesuai dengan keadaan tanah dan
keperluan penelitiannya. Secara umum, tanah dapat terdiri dari dua
atau tiga bagian,kemungkinan tersebut adalah:
΅ Tanah keringhanya terdiri dari dua bagian,yaitu butir-butir tanah
dan pori-pori udarah.
΅ Tanah jenuh hanya terdiri dari dua bagian, yaitu bagian padat
atau butiran dan air pori.
΅ Tanah tidak jenuh yaitu, bagian padat atau butiran, pori-pori
udarah, air pori.

117
Siklus hidrologi merupakan siklus atau sirkulasi air yang
berasal dari bumi kemudian menuju ke atmosfer dan kembali lagi ke
bumi yang berlangsung secara terus menerus. Bagian air di dalam
dan melalui tanah adalah bagian penting dari hidrologi yang siklus
dibahas diatas.Ada dua masalah dasar:
(i). Berapa banyak air di dalam tanah
(ii). Bagaimana cara bergerak melalui tanah.
Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang
merupakan kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas
dalam tanah. Suhu tanah juga disebut intensitas panas dalam tanah
dengan satuan derajat celsius, fahrenheit, kelvin, dan lain-lain. Sifat
fisika tanah berbeda dari suatu tempat ke tempat lain. Perbedaan
tersebut di sebabkan oleh perbedaan faktor pembentuk tanah, yaitu
iklim, bahan induk, organisme, topografi dan waktu. Pada tanah
dengan kondisi iklim, bahan induk dan organik yang sama, sifat-sifat
tanah akan dipengaruhi oleh topografi, karena waktu merupakan
faktor yang pasif, maka selain dahan induk, sifat-sifat tanah akan
lebih dominan akan dipengaruhi oleh topografi.
Kesimpulan
Fisika tanah adalah cabang dari ilmu tanah yang membahas
sifat-sifat fisik tanah,pengukuran dan prediksi serta kontrol
(pengaturan) proses fisik yang terjadi didalam tanah. Tanah terdiri
dari kedua partikel batuan dan bahan organik (humus) sisa-sisa
tumbuhan dan hewan dalam berbagai tahapan dekomposisi.
Penguapan air dari tanah merupakan bagian penting dari siklus
hidrologi. Sebagian besar kejadian radiasi matahari dipancarkan
kembali pada frekuensi inflamerah.
Saran
Dalam pembelajaran fisika tanah sangat membantu dalam
kehidupan kita. Dapat membedakan struktur tanah berdasarkan
jenisnya, siklus hidrologi, tegangan permukaan tanah, aliran air,
penguapan air, suhu tanah. Dalam pembelajaran fisika tanah kita
harus lebih memahami lagi.
Pertanyaan Dan Jawaban
Soal:
Lapisan tanah /unsur-unsur tanah dan proses fisika yang terjadi
Jawaban:
Secara struktur, berikut adalah penjelasan mengenai struktur bumi:

118
1. Kerak bumi (crush)
Kerak bumi atau crush merupakan kulit bumi bagian luar
(permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan
merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan dan masam.
Lapisan menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Suhu
di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100oC. Lapisan kerak bumi
dan bagian di bawahnya hingga kedalamn 100 km dinamakan
litosfer. Kerak dean mantel dibatasi oleh Mohorovivic Discontinuity.
Susunan kerak bumi yaitu terdiri dari feldsfar dan mineral silikat.
Lapisan bagian atas kerak bumi yang berada di daerah daratan,
biasanya dilapisi oleh tanah. Tanah, yang terdiri atas kandingan
partikel batuan yang telah ditimpa cuaca, dan juga mengandung
banyak zat organik yang berasal dari pembusukan makhluk hidup
pada zaman purba. Tanah bisa mendukung kehidupan tanaman di
bumi dan juga binatang karena makanan hewan, baik langsung
maupun tidak berasal dari tanaman.
2. Selimut atau selubung bumi (mantle)
Lapisan ini juga disebut juga astenosfer. Selimut atau
selubung merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak
bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan
batuan padat. Selimut bumi terdiri dari campuran berbagai bahan
yang memiliki baik cair,padat dan gas dengan suhu yang tinggi.
Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000oC. Mantel atau
selimut bumi ini yang membungkus inti bumi. Adapun
komposisinya kaya dengan magnesium. Mantel bumi terdiri atas dua
yaitu mantel atas yang memiliki sifat plastis hingga semiplastis
dengan kedalaman sampai 400 km sedangkan mantel bagian bawah
memiliki sifat padat dengan kedalaman hingga 2.900 km.
3. Inti bumi (core)
Inti bumi yang terdiri dari material cair, dengan penyusun
utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada
kedalaman 2.900-5.200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi dua yaitu
lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya
sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai
2.200oC. Adapun inti bagian dalam merupakan pusat bumi berbentuk
bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari
nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500oC. Pada penelitian
geofisikia, inti bumi memiliki material dengan berat jenis yang sama
119
dengan berat jenis meteorit logam yang terdiri atas material besi dan
nikel. Sehingga para ahli percaya inti bumi tersusun dari beberapa
senyawa besi dan nikel. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa karakteristik lapisan bumi paling dalam (inti)
memiliki sifat pejal atau keras yang diselubungi lapisan cair relatif
kental, sedangkan pada bagian luar atau atasnya berupa litosfer yang
pejal dan keras pula.
Berdasarkan susunan kimianya,bumi dapat dibagi menjadi
empat bagian,yakni bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah
dan batuan,bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk
ekosistem perairan seperti laut,danau,dan sungai dan bagian udara
(atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian
yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer). Keempat
komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain,misalnya
dalam siklus biogekimia dari berbagai unsur kimia yang ada di
bumi,proses transfer panas dan perpindahan materi padat. Dari
empat macam susunan kimia yang terdapat pada bumi yang bisa
dijelaskan yakni dua yaitu:
1. Batuan beku – Batuan jenis ini ialah batuan yang terbentuk karena
magma pijar yang mendingin menjadi padat. Berdasarkan tempat
pendinginannyaada tiga macam batuan beku.
ζ Batuan tubir/batu beku dalam. Batuan ini terbentuk jauh di
dalam kulit bumi dan hanya terdiri atas kristal saja. Karena
pendinginannya lambat sekali maka kristalnya besar-besar,
misalnya granit.
ζ Batuan leleran/batu beku luar, Batuan ini membeku di luar
kulit bumi sehingga temperatur turun cepat sekali. Zat-zat dari
magma hanya dapat membentuk kristal-kristal kecil, dan
sebagian ada yang sama sekali tidak dapat menjadi kristal. Itu
sebabnya batuan leleran ada yang terdiri atas kristal-kristal
besar, kristal-kristal kecil dan bahan amorf, misalnya liparit.
Ada yang hanya terdiri atas bahan amorf, misalnya batu apung.
ζ Batuan korok/batu beku gang. Batuan ini terbentuk di dalam
korok-korok atau gang-gang. Karena tempatnya dekat
permukaan, pendinginannya lebih cepat.Itu sebabnya batuan
ini terdiri atas kristal besar, kristal kecil, dan bahkan ada yang
tidak mengkristal. Misalnya bahan amorf dan granit fosfir.

120
Bila batuan beku lapuk maka bagian-bagiannya yang lepas mudah
diangkut oleh air, angin, atau es, dan diendapkan di tempat
lain.Batuan yang mengendap ini disebut batuan sedimen. Batuan
ini mula-mula lunak, tetapi lama-kelamaan menjadi keras karena
proses pembatuan. Dilihat dari perantara atau mediumnya,
batuan sedimen dapat dibagi menjadi tiga golongan sebagai
berikut:
Њ Batuan sedimen aeris atau aeolis. Pengangkut batuan ini adalah
angin. Contohnya tanah los, tanah tuf, dan tanah pasir di
gurun.
Њ Batuan sedimen glasial, Pengangkut batuan ini adalah es.
Contohnya moraine.
Њ Batuan sedimen aquatis (aqua = air). Batuan ini terdiri dari:
Њ Breksi, yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu-batu yang
bersudut tajam yang sudah direkat satu sama lain.
Њ Konglomerat, yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu-
batuyang bulat-bulat yang sudah direkat satu sama lain
Њ Batu pasir, yakni batuan sedimen yang terdiri atas kristal-
kristal.
Pengendapan pada batuan sedimen
ℓ Batuan sedimen lakustre, yakni batuan sedimen yang diendap-
kan di danau. Contoh turf danau dan tanah liat danau.
ℓ Batuan sedimen kontinental, yakni batuan sedimen yang
diendapkan di laut. Contoh tanah los dan tanah gurun pasir.
ℓ Batuan sedimen marine, yaitu batuan sedimen yang diendap-
kan di laut. Contoh lumpur biru di pantai, endapan radiolaria
di laut dalam, dan lumpur merah.
2. Batuan metamorf –Batuan ini merupakan batuan yang mengalami
perubahan yang dahsyat. Asalnya dapat dari batuan beku atau
batuan sedimen.Perubahan itu dapat terjadi karena bermacam-
macam sebab sebagai berikut:
⌂ Karena suhu tinggi – Suhu tinggi berasal dari magma, sebab
batuan itu berdekatan dengan dapur magma sehingga
metamorfosa ini disebut metamorfosa kontak. Contoh marmer
dari batu kapur dan antrasit dari batu bara.

121
⌂ Karena tekanan tinggi – Tekanan tinggi dapat berasal dari
adanya endapan-endapan yang tebal sekali di atasnya. Contoh
batu pasir dari pasir.
⌂ Karena tekanan dan suhu tinggi – Tekanan dan suhu tinggi
kalau ada pelipatan dan geseran waktu terjadi pembentukan
pegunungan, metamorfosa seperti ini disebut metamorfosa
dinamo. Contoh batu asbak, schist, dan shale.
3. Mesosfer atau mantel bumi – Di bawah kerak bumi terdapat
lapisan mantel bumi. Mantel ini merupakan lapisan batuan setebal
sekitar 2.900 km. Suhu di bagian bawah lapisan mantel mencapai
3.700ºC, tetapi batuan tetap padat karena berada di bawah tekanan
tinggi.
4. Barisfer – lapisan inti bumi berupa bahan padat yang tersusun
dari lapisan ini (niccolum =nikel dan ferrum= besi). Jari-jari +-
3.470 km dan batas luarnya ada kurang lebih 2.900 km di bawah
permukaan bumi. Inti bumi terdiri atas dua lapisan, yaitu inti
dalam dan inti luar. 1) Inti luar tebalnya ± 2.000 km terdiri atas
besi cair, suhunya mencapai 2.200ºC. 2) Inti dalam terdapat di
pusat bumi, merupakan sebuah bolaberdiameter 2.740 km. Bola ini
terdiri atas besi dan nikel padat. Suhu di pusatnya menjadi ±
4.500ºC.
5. Lapisan pengantara – lapisan yang terdapat di atas lapisan nife
setebal 1.700 km. Berat jenisnya rata-rata 5 gr/cm3. Lapisan
pengantara, disebut juga asthenosfer (mantle), merupakan bahan
cair bersuhu tinggi dan berpijar.
Soal:
a. Kerikil, Pasir, dll jelaskan diameter.
b. Peristiwa tanah gersang, dan tanah merah dan apa yang terjadi.
Jawaban:
Pecahan Diameter partikel(µm)
Kerikil >2000
Pasir 60 – 2000
Lanau 2 – 60
Tanah liat <2
- Faktor utama penyebab tanah kering dan tandus
Namun faktor-faktor utama yang menyababkan kondisi tanah
menjadi seperti ini yaitu:
 Cuaca dan kekeringan
 Struktur tanah yang rendah porositasnya

122
 Kurangnya materi organik tanah
 Kurangnya mineral dan materi esensial tanah (N, P, dan K)
 Kurangnya rongga udara
 Tidak adanya (mikro) organisme tanah
Soal:
Jelaskan rumus debit (Q) dan jelaskan pula suhu tanah
Jawaban:
dimana:
Q = laju aliran air (dalam m3/s),
r = jari-jari tabung,
η = viskositas (unit Pa s) dan
dp/dx = gradien tekanan
Dan Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang
merupakan kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas
dalam tanah. Suhu tanah juga disebut intensitas panas dalam
tanahdengan satuan derajat celsius, fahrenheit, kelvin, dan lain-lain.
Soal :
Jelaskan proses siklus hidrologi dalam tanah !
Jawaban :
1. Evaporasi yaitu proses berubahnya zat cair menjadi uap air,
misalnya evaporasi dari air sungai, danau, dan laut. Faktor-faktor
yang mempengaruhi evaporasi adalah sebagai berikut.
 Faktor meteorologis. terdiri atas suhu air, suhu udara/at-
mosfer, kelembapan, kecepatan angin, tekanan udara, dan sinar
Matahari (radiasi).
 Banyaknya air, misalnya penguapan pada permukaan tanah
yang jenuh air berbeda dengan permukaan tanah yang tidak
jenuh air.
2. Transpirasi, yaitu penguapan air dari tumbuh-tumbuhan melalui
pori-pori daun (stomata). Faktor-faktor yang mempengaruhi
transpirasi adalah sebagai berikut.
 Faktor meteorologis, yaitu sinar Matahari karena transpirasi
berlangsung pada siang hari, sedangkan pada malam hari
stomata akan tertutup.
 Jenis tumbuh-tumbuhan, yaitu berhubungan dengan ukuran
stomata dan kandungan air yang diperlukan tumbuh-tumbu-
han.
 Jenis tanah, yaitu kondisi kelembapan tanah membatasi
persediaan air yang diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan.

123
3. Evapotranspirasi, yaitu kombinasi antara evaporasi dan
transpirasi.
 Evapotranspirasi potensial adalah evapotranspirasi yang terjadi
apabila tersedia cukup air dari presipitasi atau irigasi. Evapo-
transpirasi potensial sangat penting untuk memperkira-kan
kebutuhan irigasi.
 Evapotranspirasi aktual adalah evapotranspirasi yang terjadi
sesungguhnya, yaitu dengan kondisi pemberian air seadanya.
Evapotranspirasi aktual akan menjadi kecil apabila jumlah air
yang tersedia untuk tanaman berkurang.
4. Kondensasi adalah proses perubahan wujud dari bentuk uap air
menjadi titik-titik air.
5. Sublimasi adalah perubahan wujud dari gas menjadi bentuk
padat, contohnya perubahan uap air menjadi salju.
6. Infiltrasi adalah peresapan air ke dalam tanah melalui pori-pori
tanah.
7. Presipitasi adalah segala materi yang dicurahkan dari atmosfer ke
permukaan bumi dalam bentuk cair (hujan) maupun padat (salju).

124
BAB VI
ENERGI UNTUK KEHIDUPAN

Ketika membahas fisika dari atmosfer, kami menganggap


beberapa contoh perubahan lingkungan yang disebabkan oleh
aktivitas manusia. Salah satu yang paling penting dari ini adalah
kelebihan ‘pemanasan global’ yang disebabkan oleh peningkatan
karbon dioksida di suasana. Hal ini pada gilirannya berhubungan
dengan peningkatan pembakaran bahan bakar fosil yang di
gilirannya didorong oleh tuntutan untuk pertumbuhan ekonomi. Di
masa lalu, pertumbuhan ekonomi telah terkait erat dengan
peningkatan permintaan untuk energi.
Cara lain untuk menganalisis energi dalam hal penggunaan
akhir. Negara bervariasi, namun pola penggunaan akhir ini cukup
khas negara industri. Sekitar 40% dari permintaan energi untuk
pemanasan suhu rendah dan pendinginan ruang; sekitar 20% untuk
pemanasan suhu tinggi, yaitu di atas titik didih air; terutama
industri. Sekitar 30% digunakan dalam transportasi. Hanya sekitar 5-
10% digunakan untuk kegiatan yang membutuhkan listrik, yaitu
pencahayaan, elektrolisis, peralatan elektronik dan sebagainya.
Dalam mengembangkan negara persentase yang lebih besar dari
penggunaan energi berjalan dalam memasak dan kurang di pemanas
ruangan tetapi sebaliknya distribusi mirip. Dalam kedua Negara
berkembang dan dikembangkan, pengeluaran rata-rata energi per
orang adalah sekitar 5% dari pendapatan tahunan.
Jika penggunaan saat ini terus pada tren ini, pada
pertengahan abad 21 sumber daya minyak dan gas akan datang di
bawah tekanan. Hal ini akan mendorong penggunaan (saat ini)
sumber daya marjinal dan eksplorasi lebih lanjut (Rockall, Falklands)
tetapi ini akan lebih mahal untuk mengeksploitasi dan harga akan
naik. Saham batubara akan berlangsung setidaknya beberapa abad
dengan cadangan saat ini. Total cadangan (mungkin) memberikan
sekitar 1.000 tahun. Ada masih tetap kekurangan lokal. Jepang adalah
contoh nyata. Eropa (selain dari Inggris dan Norwegia) tidak
memiliki minyak dan hanya sedikit gas. Ini berarti bahwa dunia
industri menjadi semakin bergantung pada impor dari
pengembangan tersebut dunia, di atas semua dari Timur Tengah.

125
Selain itu, semua ini membahas masalah lingkungan sebagai akibat
dari penggunaan energi.
OECD telah menawarkan analisis tentang bagaimana masalah
ini terjadi. Satu titik Perlu dicatat. Referensi sering dibuat untuk
siklus bahan bakar. Kebanyakan bahan bakar bukan merupakan
bagian dari siklus (kecuali untuk energi terbarukan dan bio-bahan
bakar). Bahan bakar fosil adalah dikonsumsi dan tidak diganti.
Dengan syarat ini, OECD ‘siklus bahan bakar’ berisi tahap:
1. eksplorasi (misalnya geologi studi, calon pelanggan, pengeboran
uji),
2. panen (pertambangan, pengeboran dan - untuk bio-bahan bakar
panen nyata),
3. pengolahan (ekstraksi bahan bakar fosil dan setiap proses
pemurnian diperlukan),
4. transportasi (bahan bakar jarang dekat dengan titik konsumsi),
5. Penyimpanan (jika mungkin, perhatikan listrik yang tidak dapat
disimpan sebagai listrik tetapi harus diubah menjadi bentuk lain
energi untuk penyimpanan).
Sebuah alternatif adalah dengan menggunakan pendekatan
sistem. Kami menggambar batas sistem sekitar komponen sistem
yang tidak diragukan lagi berinteraksi satu sama lain dan panggilan
segala sesuatu di luar bahwa lingkungan sistem. Sejauh ini, kita
hanya membuat eksplisit penilaian bahwa kita mungkin membuat
implisit pula. Perbedaan seperti ini tentu soal untuk penilaian dan
dapat bervariasi, tergantung pada apa yang kita tertarik. Hal ini
memungkinkan kita untuk mendefinisikan pertanyaan dari apa efek
dari sistem pada lingkungan sistem lokal; gelembung pengaruh.
Setiap makhluk hidup membutuhkan energi dalam kehidu-
pannya, energi dibutuhkan terutama sebagai tenaga dalam mela-
kukan aktivitas. Pengertian energi adalah daya atau tenaga dan
manusia membutuhkan energi untuk bergerak serta melakukan
aktifitas.
Energi mempunyai keuntungan bagi manusia didunia ini,
tetapi energi juga dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi
lingkungan. Salah satunya yaitu menyebabkan hujan asam yang
tidak baik bagi kehidupan manusia.
Energi dalam dunia ini ada dua jenis yaitu energi yang dapat
dapat diperbaharui, seperti energi air, energi surya, energi angin, dll,
126
serta energi yang tidak dapat diperbaharui, seperti minyak bumi dan
batu bara.
6.1. Bahan Bakar Fosil
Ini adalah sumber utama energi selama bertahun-tahun
meskipun kekhawatiran meningkatnya pemanasan global. Pembang-
kit listrik termal (baik itu fosil atau nuklir) memiliki elemen pemanas,
boiler dan turbin. Bahwa efisiensi Carnot, η, dari mesin panas
diberikan oleh:
𝜂 = ( 𝑇 ℎ − 𝑇 𝑐 ) / 𝑇 ℎ (1) (72)
di mana Th adalah suhu reservoir panas dan Tc adalah suhu dingin
waduk. Dalam prakteknya, memiliki suhu sekitar 15°C (288°K).
Reservoir panas bisa mendapatkan hingga 600°C- 700°C (900°K atau
sekitar itu). Hal ini memberikan efisiensi Carnot dari urutan 70%.
Diketahui bahwa pembangkit listrik tidak reversibel mesin Carnot
dan tidak dapat mencapai efisiensi hal seperti ini. Sebuah efisiensi
total 42% akan diperhitungkan untuk menjadi baik untuk yang
stasiun batu bara. Ini berasal dari berikut ini:
 boiler dirancang sesuai dapat mencapai efisiensi 90% dalam
transfer panas ke fluida kerja,
 pembangkit listrik biasa memiliki tiga turbin uap (tekanan tinggi -
sekitar 160 bar, tekanan menengah -Tentang 2 bar dan tekanan
rendah - sekitar 0.035 bar). uap keluar turbin digunakan untuk
memanaskan air masuk ke boiler. Total efisiensi setup ini adalah
sekitar 48%.
 Ada beberapa (cukup kecil) kerugian mekanis dan lain-lain
kerugian panas.
Salah satu perangkat untuk meningkatkan pemanfaatan sistem ini
adalah untuk membangun sebuah gabungan panas dan pembangkit
listrik (CHP). Efisiensi keseluruhan ini, η CHP didefinisikan sebagai:
daya bersih keluar+panas pulih
𝜂𝐶𝑃𝐻 = × 100 % (73)
masukn energi
Keuntungan yang jelas: sekitar 2/3 dari limbah panas dapat
dipulihkan. Ini bekerja untuk keseimbangan tetap panas dan listrik.
Dalam situasi praktis rasio yang dibutuhkan dapat bervariasi. Ada
investasi tambahan yang signifikan diperlukan di pabrik dan panas
pipa. Jika CHP Sistem ini juga skema district heating, mungkin ada
masalah kebisingan dan polusi karena tanaman harus dekat dengan
distrik yang dilayaninya.

127
6.2. Daya Nuklir

Gambar 32.
Sumber Daya Nuklir
sumber:
https://www.google.co.id/search?q=Tenaga+nuklir&dcr=0&source=lnms&tbm=isc
h&sa=X&ved=0ahUKEwj46fmYkarWAhULvI8KHWD9DAIQ_AUICigB&biw=1366&
bih=662#imgrc=qWA39K3tZlBUKM:
Pada prinsipnya, tiga metode kekuasaan memperoleh dari
energi nuklir telah dipertimbangkan (i) reaktor termal (yang
memperoleh energi dari fisi isotop uranium atau thorium), (ii)
reaktor breeder (yang selain melakukan hal ini juga mengkonversi
isotop alami uranium U238 untuk isotop fisil plutonium, Pu239), dan
(iii) reaktor fusi (yang menggunakan reaksi 2D1 + 3T1 → 4He2 + 1no +
energi; tritium yang diperoleh dari lithium oleh penembakan
neutron). Hanya yang pertama telah digunakan untuk mendapatkan
kekuasaan pada skala komersial. Sebuah reaktor peternak
eksperimental beberapa skala besar telah dibangun. Sejumlah reaktor
fusi eksperimental telah dibangun. Yang paling sukses ini (yang
tokamak di Culham) baru saja tentang rusak bahkan reaksi fusi di
dalam bagian telah disampaikan energi sebanyak yang diperlukan
untuk menciptakan plasma yang diperlukan untuk menghasilkan
mereka. Sejumlah besar desain reaktor nuklir telah diusulkan.
Mereka semua memiliki fitur dasar yang sama yaitu bahan bakar
nuklir. Dalam reaktor fisi, inti uranium atau thorium yang rusak
menjadi dua bagian kira-kira sama dengan penembakan neutron.
Salah satu yang khas, urutan reaksi adalah:
(74)

128
Poin-poin penting adalah:
(i) jumlah besar energi yang dilepaskan
(ii) fakta bahwa Anda mendapatkan lebih neutron kembali dari
yang dikonsumsi (yang menimbulkan kemungkinan dari reaksi
berantai), dan
(iii) produksi tidak dapat dihindari dari isotop radio-aktif. Neutron
yang dihasilkan oleh reaksi ini (neutron cepat) bukan satu-
satunya diproduksi. Produk fisi langsung juga melepaskan
neutron melalui beta sebuah Proses pembusukan pada skala
waktu detik ke menit Sebuah contoh reaksi adalah

(75)
Ini adalah fakta yang membuat reaktor nuklir terkendali. Sebuah
reaksi berantai yang bergantung pada neutron cepat saja ledakan
nuklir. Jika mempertahankan reaksi bergantung pada keberadaan
neutron tertunda, proses ini dikontrol. Kondisi untuk membangun
reaksi berantai adalah reaktor nuklir adalah kekritisan faktor, k, yang
didefinisikan sebagai:
Kontrol k perlu dekat dengan 1. Jadi kita membutuhkan
sesuatu untuk menyerap cukup neutron untuk memastikan bahwa
hal ini terjadi.
 Moderator, dalam reaktor termal, hal ini dilakukan dengan
memperlambat neutron turun begitu bahwa mereka lebih
mungkin untuk diserap oleh inti ( 238 U atau 235 U) daripada
istirahat itu. Neutron melambat dengan memungkinkan mereka
untuk memukul atom dari moderator (inti cahaya yang
mengambil energi kinetik awal dari neutron). Neutron
diperlambat dengan tepat kecepatan untuk gerak termal dari gas.
Dua moderator telah digunakan yaitu grafit dan air.
 Sebuah metode untuk mendapatkan panas dari inti reaktor. Ini
adalah (cukup) konvensional sepotong teknik kimia yang
melibatkan sirkuit perpindahan panas dan boiler.
 Ada dua masalah dasar dengan metode ini pembangkit energi: (i)
kemungkinan rilis utama radioaktivitas; ledakan Chernobyl
adalah contoh yang paling jelas, (ii) masalah pembuangan limbah
radioaktif. Radioaktif limbah secara konvensional dibagi menjadi
tiga jenis:

129
 tingkat rendah, yang mencakup limbah yang dihasilkan oleh
terapi di rumah sakit,
 Tingkat Menengah. Sebuah contoh akan menjadi kain,
khususnya logam dari reaktor.
 Level tinggi. Produk peluruhan menengah dan berumur
panjang dari reaksi nuklir, termasuk aktinida yang dihasilkan
oleh penangkapan neutron daripada fisi nuklir.
Sebagian besar perhatian telah dikhususkan untuk kategori
terakhir; dimana metode di bawah pertimbangan termasuk mengga-
bungkan produk pembusukan di kaca atau buatan mineral dan
kemudian mengubur mereka di repositori dalam. Namun, jauh lebih
besar volume tingkat rendah dan limbah tingkat menengah juga
merupakan masalah yang signifikan.
Jumlah tersebut, pada akhirnya memanfaatkan energi surya
secara langsung atau tidak langsung (dengan pengecualian tenaga
pasang surut yang pada akhirnya memanfaatkan energi rotasi Bumi
dan panas bumi yang memanfaatkan panas internal bumi). Pada
prinsipnya ada banyak energi surya: sekitar 18.000 TW jatuh di Bumi.
Masalah mendasar adalah mengumpulkannya. Kepadatan energi
sangat rendah. penggunaan saat ini adalah sebagai berikut:
 tenaga air, 6% dari kebutuhan energi global,
 biomassa, yaitu kayu-pembakaran, 1,5% dari persyaratan global,
 pasang surut, matahari, panas bumi dan angin, bersama-sama,
menyediakan sekitar 0,5% dari persyaratan global.
Dengan kata lain, hanya tenaga air adalah membuat
kontribusi yang signifikan.
1. Kekuatan Listrik PLTA
Keuntungan utama dari pembangkit listrik tenaga air adalah
bahwa kepadatan energi yang tinggi. Itu kelemahan serius:
Pembangkit listrik tenaga air memerlukan bendungan besar.Ini
menyebabkan besar perubahan sosial dan ekologi. Metode dasar
sederhana. Air lolos dari bendungan bawah tabung dan melalui
turbin. Idenya adalah untuk mengubah energi potensial air yang
pertama ke kinetik dan kemudian menjadi energi listrik. Jika ρ
adalah densitas air, Q adalah aliran kemudian P 0, daya
maksimum yang tersedia yang akan dihasilkan, diberikan oleh:
𝑃 0 = 𝜌𝐺𝐻𝑄 , (76)

130
di mana h adalah penurunan tinggi. Ekuivalen, satu dapat melihat
masalah dari titik pandang energi kinetik. Jika kecepatan air v,
daya yang tersedia adalah 𝜌𝑄𝑣 2 /2. Kami secara singkat akan
membahas satu jenis turbin: impuls turbin Pelton. Pertimbangkan
kasus di mana air dari jet adalah memukul bagian bawah cangkir.
Jika kecepatan cangkir adalah v t dan kecepatan jet adalah v j.
Kemudian, jika kita mengambil kasus ideal di mana cangkir
mengalihkan arus dengan 180 0 dan tidak ada gesekan khawatir
tentang itu, dengan sehubungan dengan kerangka acuan dari
cangkir, kecepatan jet air (v j - v t) baik sebelum dan sesudah air
hits cangkir. Dengan demikian perubahan momentum dari fluida
(Dan dengan demikian gaya yang diberikan pada cangkir) adalah
𝐹 = 2𝜌𝑄(𝑣𝑖 − 𝑣𝑡 ) (77)
Kekuatan yang di transfer adalah
𝑃 = 𝐹𝑣𝑡 = 2𝜌𝑄(𝑣𝑖 − 𝑣𝑡 )𝑣𝑡 (78)
Ini adalah maksimum untuk 𝑣𝑖 /𝑣𝑡 = 0,5 dalam hal daya yang
keluar adalah energi kinetik dari air di jet, yaitu turbin adalah
100% efisien. efisiensi nyata bervariasi dari 50% (untuk unit-unit
kecil) sampai 90% untuk sistem komersial besar.
2. Tenaga Pasang Surut
Hal ini mirip dengan pembangkit listrik tenaga air kecuali bahwa
itu bukan sumber yang berkelanjutan. Di Prinsip ada banyak
energi yang tersedia tetapi ada masalah baik energy density (berapa
banyak muara cocok) dan masalah lingkungan. Terbesar pasang
surut instalasi (dan telah selama bertahun-tahun) adalah di La
Rance (Perancis) dengan kapasitas 240 MW. Konfigurasi muara
dekat dengan ideal, tetapi (i) pasang surut waduk yang mahal, (ii)
secara drastis akan mengubah lingkungan muara.
Ide dasarnya adalah untuk menjebak air pasang di belakang
penghalang dan membiarkan air keluar melalui turbin surut. Jika
kisaran pasang surut adalah R dan daerah muara adalah A, maka
massa air terperangkap di belakang penghalang adalah ρ AR, dan
pusat gravitasi adalah R/2 di atas rendah. tingkat air pasang. Oleh
karena itu energi maksimum per pasang adalah (ρ AR) g (R/2).
Rata-rata selama Periode pasang surut dari τ, ini memberikan
kekuatan rata-rata yang tersedia dari
< 𝑃 > = 𝜌𝐴𝑅2 𝑔/2 𝜏 . (79)

131
Hal ini diperlukan untuk lebih rata-rata (untuk memungkinkan
pasang lebih dari satu bulan musim semi dan pasang perbani).
Untuk mendapatkan kekuatan ini keluar memerlukan turbin
khusus (yang dirancang untuk Kepala relatif rendah). Meski
begitu, hal ini tidak mungkin untuk mendapatkan kekuatan yang
signifikan keluar dekat untuk surut. Output daya total dapat
sangat meningkat dengan menggunakan turbin sebagai pompa
dekat dengan pasang untuk meningkatkan kepala pasang surut.
3. Tenaga Angin
Turbin angin modern terdiri dari dua atau tiga berbilah baling-
baling (33 m dengan diameter). Tingkat daya yang dihasilkan
dalam kecepatan angin dari Beaufort skala 6 (angin yang kuat)
adalah 300 kW. Oleh karena itu, kita perlu sebuah peternakan
angin. Contohnya adalah skema Fair Isle pada tahun 1982, sebuah
peternakan 50 MW angin dibangun untuk menghasilkan listrik
dari angin. Ini memberikan 90% dari penggunaan pulau. Ini
menunjukkan bahwa angin listrik bisa menjadi pilihan yang lebih
disukai dalam beberapa kasus. Ini tidak menunjukkan bahwa itu
adalah pesaing utama. Masalah utama adalah bahwa puncak
angin dan permintaan puncak tidak mungkin bertepatan.
Selanjutnya, peternakan angin besar yang tidak populer. Mereka
sangat terlihat dan sering di situs keindahan alam yang cukup
besar. Energi kinetik dalam satuan volume udara adalah diberikan
oleh 𝜌𝑣 2 /2, di mana ρ adalah densitas udara dan v kecepatan
angin. Volume udara melewati penampang A tegak lurus
terhadap kecepatan angin dalam waktu t diberikan oleh PPN (atau
v per unit penampang per satuan waktu). Jika sudut arah angin ke
normal dari penampang ditentukan oleh turbin angin, adalah β,
volume udara yang lewat melalui satuan luas dari turbin
penampang adalah v cos β. Oleh karena itu daya maksimum per
satuan luas adalah
𝑃0 /𝐴 = ( 𝜌𝑢3 𝑐𝑜𝑠ß )/2. (80)
Pada prinsipnya, kekuatan maksimum yang tersedia terjadi ketika
cos β = 1 dan kemudian
𝑃0 /𝐴 = 𝜌𝑢3 /2. (81)
Dalam prakteknya, hanya sebagian kecil dari hal ini adalah benar-
benar tersedia, dan koefisien kinerja, C P, diperkenalkan. Hal ini
dimungkinkan untuk mendapatkan batas atas teoritis untuk C P,

132
yang batas Betz. Kita mempertimbangkan airstreams pada
kecepatan konstan melewati turbin. Rotor turbin dianggap sebagai
disaktuator. Ada perubahan tekanan di turbin sebagai energi
diekstraksi dan penurunan momentum linear angin. Sehingga t
dapat menunjukkan bahwa koefisien kinerja, C P, diberikan oleh:
𝐶𝑃 = 4 𝑎 (1 − 𝑎 )2 … (82)
di mana = (vangin- vkembali) / 2 vangin adalah penurunan pecahan di
kecepatan angin di turbin, yang disebut faktor gangguan.
Nilai maksimum Cp terjadi untuk a = 1/3, ketika Cp= 0,59. Dalam
prakteknya, turbin angin modern dapat mengelola Cp nilai sekitar
0,4. Mengingat faktor ini, pembangkitan energi sekitar 95% efisien,
yaitu efisiensi turbin Generator itu sendiri. sistem angin dari yang
paling digunakan di daerah ceruk di mana menghubungkan ke
grid mahal. Karena energi angin adalah variabel yang mereka
butuhkan cadangan, yaitu baterai atau grid itu sendiri. Dari semua
energi terbarukan, angin adalah yang paling dekat untuk menjadi
kompetitif dengan bahan bakar fosil konvensional. Sebagian besar
proyek-proyek komersial didasarkan pada peternakan angin. Itu
generator individu harus dipisahkan oleh sekitar sepuluh kali
panjang pisau dan zona penyangga lanjut putaran pertanian
diperlukan.
4. Tenaga Gelombang
Pada prinsipnya, sejumlah besar energi dapat diperoleh dari
gelombang. Kebanyakan perangkat dirancang untuk mengekstrak
energi dari gelombang air yang dalam, di mana kedalaman rata-
rata dari dasar laut, D, lebih besar dari setengah panjang
gelombang dari gelombang, λ. Sifat dasar gelombang tersebut
adalah:
 gelombang permukaan adalah gelombang sinus dari fase
yang tidak teratur dan arah.
 Gerak dari setiap partikel air melingkar. Gelombang bergerak
tapi air tidak. Air di permukaan tetap di permukaan.
Amplitudo gerakan partikel air berkurang secara eksponen-
sial dengan kedalaman.
 Amplitudo gelombang permukaan adalah independen dari
panjang gelombang atau kecepatan.
 Gelombang istirahat ketika kemiringan permukaan adalah
sekitar 1 di 7.

133
Dalam gelombang datang dari perubahan energi potensial dari air
karena berputar pada jalur melingkar di bawah permukaan. Hal
ini dapat menunjukkan bahwa kekuatan dilakukan ke depan oleh
gelombang diberikan oleh:
𝑃 = 𝜌𝑔2 𝐴2 𝑇/8𝜋, (83)
di mana A adalah amplitudo gelombang di permukaan, dan T
adalah periode gelombang. Dua perangkat dimaksudkan untuk
mengambil kekuatan ini adalah Salter dan berosilasi yang kolom.
Salter terdiri dari kerucut yang berosilasi dengan gelombang dan
terhubung ke pompa rotari yang mendorong generator. Kolom
berosilasi menggunakan gelombang untuk mendorong kolom
udara yang terjebak masa lalu turbin. Sejumlah prototipe telah
mencoba tetapi ekonomi dari pembangkit listrik belum cukup
baik untuk penuh sidang komersial.
5. Biomassa
Kedua pentingnya untuk hidro (saat ini) adalah penggunaan
biomassa sebagai bahan bakar terbarukan. Istilah meliputi bahan
sampah kering domestik, industri dan pertanian, sampah basah
material dan tanaman. Perbedaan penting antara ini dan bahan
bakar fosil adalah bahwa siklus biomassa siklus yang benar dengan
ketentuan bahwa untuk setiap tanaman yang digunakan sebagai
bahan bakar pengganti adalah tertanam. Contoh bio-bahan bakar
meliputi:
 gas bio-bahan bakar yang digunakan untuk: (i) pemanasan dan
memasak, dan (ii) di mesin untuk listrik dan panas, dan
kadang-kadang untuk transportasi. Contohnya termasuk
biogas (CH 4 dan CO 2 ) dari pencernaan anaerobik tumbuhan
dan hewan limbah, dan gas produser (CO dan H 2) dari
gasifikasi tanaman, kayu dan limbah.
 bio-bahan bakar cair yang digunakan terutama untuk bahan
bakar transportasi. Contohnya adalah minyak dari tanaman biji
(misalnya perkosaan, bunga matahari), ester yang dihasilkan
dari minyak tersebut, etanol dari fermentasi dan destilasi, dan
metanol dari pengasaman dan distilasi tanaman berkayu.
 bio-bahan bakar padat, contohnya adalah kayu dari
perkebunan, stek hutan, pekarangan kayu bahan bakar dan
limbah lainnya, arang dari pirolisis, dan refuse berasal, misalnya
pelet terkompresi.

134
Seorang pengguna utama dari biomassa adalah Brasil: sumber
menjadi limbah dari tebu industri. Ampas tebu (residu setelah
menghancurkan tebu), dan barbojo (daun tebu). Mungkin 67%
dari negara-negara penghasil 80 tebu dapat menggunakan ini
sebagai bahan bakar.
6. Tenaga surya
Cara paling sederhana dari penggunaan energi dari matahari
adalah untuk mengubahnya menjadi panas. Hitam permukaan
langsung menghadap sinar matahari penuh dapat menyerap 1
kW/m2. Energi matahari dapat berupa langsung atau difus.
radiasi langsung hanya dapat pekat. Energi yang diterima dari
Matahari di tempat tertentu tergantung pada lintang, waktu hari
dan musim. Jika Anda ingin memaksimalkan energi matahari
diserap di permukaan, Anda harus miring sehingga poin normal
di Matahari Untuk hasil terbaik, orientasi harus mengubah siang
hari, dan bahkan mengoreksi sudut dari hari ke hari untuk
memungkinkan deklinasi dengan musim. Hal ini biasanya tidak
sebanding dengan biaya untuk melakukan ini. Hal ini cukup
untuk mengatur permukaan untuk menghadapi Matahari pada
siang hari dan memperbaiki sudut dengan horizontal untuk ini.
Untuk beberapa aplikasi konsentrator dapat digunakan. Maksimal
nilai suhu sekitar 1.150°K. Dalam prakteknya, suhu 950°K yang
diperoleh. Ini cukup tinggi untuk pembangkit listrik yang efisien.
Juga, itu adalah dasar dari surya perapian.
a. Kolektor Surya
Radiasi matahari diserap dan absorber dipanaskan sampai
sekitar 800C. Penyerap harus dicat hitam (koefisien penyerapan
hampir kesatuan). Panas kemudian dipindahkan ke tabung air.
Sistem ini kemudian dapat dijalankan dengan cara yang mirip
dengan boiler standar. Sebuah jumlah tertentu dari panas yang
hilang dalam konduksi untuk mendukung, konveksi dan radiasi.
kerugian radiasi adalah yang paling signifikan. Ingat Hukum Stefan-
Boltzmann, jika suhu 800C (353°K), maka energi radiasi adalah 880
W/m2. Ini adalah sebagian kecil besar dari total yang tersedia, S =
1.353 W/m2.
Oleh karena itu masalah adalah untuk mengatasi kerugian
radiasi. Hitam krom digunakan sebagai Penyerap. Hal ini memiliki

135
koefisien daya serap yang tinggi untuk panjang gelombang surya
(Masuk) radiasi, tetapi koefisien penyerapan rendah untuk terestrial
keluar radiasi. Juga, kaca ditempatkan di atas kolektor untuk
mengurangi konveksi. Mari kita mempertimbangkan ini secara lebih
rinci. Dalam pengaturan yang dijelaskan di atas, dari fluks radiasi
yang masuk, SA (di mana A adalah luas piring), sebagian kecil t
adalah ditularkan melalui penutup kaca dan sebagian kecil lanjut,
sebuah diserap. Mengabaikan kerugian dari konveksi, radiasi dan
konduksi, daya bersih diserap, P. Oleh karena itu jika kita
menganggap bahwa ini semua ditransfer ke cairan panas
dipertukarkan, maka panas yang diperoleh per satuan waktu oleh air
yang mengalir melalui panas kolektor.
𝑑𝑚
𝑃=𝐶 (𝑇𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 − 𝑇𝑑𝑖 ) = 𝐶𝜌𝑄(𝑇𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 − 𝑇𝑑𝑖 ) (84)
𝑑𝑡
dimana:
dm/dt adalah tingkat massa aliran air, Tkeluar adalah suhu di outlet kolektor dan Tdi
adalah suhu di inlet. Dalam identitas kedua ρ adalah kepadatan dan Q laju aliran.
Hal ini, tentu saja, sebuah kerugian. Ada terikat untuk menjadi beberapa kerugian.
Ini dapat dinyatakan sebagai tahan panas yang efektif dari pengumpul. Resistensi ini
sebagai
𝑇 −𝑇
Kerugian energi = 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑑𝑖 (85)
𝑅
Efisiensi penangkapan, n , sistem didefinisikan sebagai fraksi tenaga
surya menimpa perangkat yang diubah menjadi panas yang berguna.
Panas di pipa diberikan oleh:
𝑡𝑎𝑆𝐴 − (𝑇𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 − 𝑇𝑑𝑖 )/ 𝑅 = 𝑛𝑆𝐴 (86)
dan
𝑛 = 𝑡𝑎 − (𝑇𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 − 𝑇𝑑𝑖 )/ (𝑅𝐴𝑆) (87)
Hal ini umum untuk mendefinisikan U, koefisien perpindahan energi
sebagai 1 / RA yang memberikan akhirnya
𝑛 = 𝑡𝑎 − 𝑈 (𝑇𝑝 − 𝑇𝑎 )/𝑆 . (88)
Ini adalah persamaan Hottel-Whillier-Bliss. Parameter (ta) dan
U biasanya digunakan untuk mengkarakterisasi pemanas air surya
tertentu. Pertimbangkan contoh di mana kita dimasukkan ke dalam
sedikit detail lagi. Satu set angka yang diberikan dalam tabel di
bawah:
Tabel 9.
Persamaan Hottel-Whillier-Bliss
Konstan surya S 700 Wm-2
Suhu kolektor Tkeluar 350C
Suhu penutup Tc 350C
Suhu udara di sekitarnya Tudara 5 0C
Suhu dari langit Tlangit -100C

136
Transmisi dan penyerapan dan koefisien kolektor ta 0,9
Emisivitas kaca 𝜀 0,1
Panas spesifik air C 4.184 Jkg-1K-1
Koefisien konveksi dari sistem h 2,82 Wm-2K-1
Daerah kolektor A 3 m2
Laju aliran air melalui kolektor Dm/dt 0,042 kg/s
Suhu masukan air Tdi 300C

Kerugian karena penyerapan dan transmisi melalui piring 133


W-2. Jika atas adalah pada suhu outlet air, maka kerugian radiasi
bersih yang diberikan oleh 𝜀𝜎 (𝑇 4𝑐 − 𝑇 4𝑙𝑎𝑛𝑔𝑖𝑡 = 23,9 Wm−2 dan kerugian
konveksi yang ℎ (𝑇𝐶 − 𝑇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 ) = 84 Wm−2 . Ini daun 459 Wm-2 untuk
memanaskan air. Jika ada 2% kerugian di bursa panas, ini biaya lain
9.2 Wm-2 meninggalkan sekitar 450 Wm-2. Jika air dipanaskan oleh 5
0C, ini berarti bahwa dua parameter karakteristik pemanas yang ta =

0,81 dan U = (23,9 +84 + 9.2) / 5 = 23,4 Wm-2K-1. Nilai yang layak
akan berada di kisaran 6-8 Wm-2K-1. Ini sistem bisa panas sekitar 232
liter air per jam dengan 50C.
b. Surya Fotovoltaik
Radiasi matahari dapat dikonversi langsung menjadi listrik
oleh sel surya fotovoltaik. Contoh penggunaan termasuk jam
tangan/kalkulator, array surya untuk pesawat ruang angkasa.
Praktis Sel-sel yang terbuat dari silikon amorf. Efisiensi adalah 10-
20%. Oleh karena itu sebuah panel sel 1 m2 menghadap sinar
matahari penuh akan memberikan 100-200 W, yaitu area yang luas
diperlukan untuk jumlah kekuasaan signifikan. Pada tahun 1990,
kapasitas dunia sekitar 50 MW.
6.3. Permintaan Dan Konservasi Energi
Pendekatan jelas lainnya adalah untuk mengurangi
permintaan energi. Konservasi energi adalah sering khusus untuk
proses dan sulit untuk mengobati secara umum. Karena besar bagian
dari permintaan energi di kebanyakan negara adalah untuk pemanas
ruangan, masuk akal untuk menganggap ini sebagai contoh dasar
kita konservasi. Dalam hal ini, kita harus mempertimbangkan
sejumlah isu. Ada fisika dasar perpindahan panas dan isolasi termal.
Ada pertukaran yang penting antara bangunan hemat energi dan
kondisi lain yang harus diperhatikan.

137
6.4. Perpindahan Panas Dan Isolasi Termal
Panas dapat ditransfer oleh (i) konduksi, (ii) konveksi dan (iii)
radiasi. Panas isolasi mengurangi transfer panas dari satu titik ke titik
lain, terutama dari interior bangunan ke luar. Isolasi efektif
mengurangi jumlah panas yang harus disediakan.Efektivitas isolator
diukur dengan konduktivitas termal, κ. Ini didefinisikan dari
persamaan panas Fourier. Fourier menegaskan bahwa aliran panas
per unit luas penampang, J, sebanding dengan gradien suhu, yaitu
d𝑇
𝐽 = −𝑘 (89)
d𝑥
Tanda negatif menyatakan bahwa panas mengalir menuruni
gradien suhu dari panas ke dingin. Nilai-nilai khas dari κ (Wm -1 K -
1 ) adalah Al (160 Wm -1 K -1), baja (50 Wm -1 K-1), batu bata (0.84 Wm -

1 K -1 ). Air adalah insulator yang baik tetapi tidak harus berada

dalam gerakan atau konveksi kehendak mentransfer panas.


Perpindahan panas secara konveksi biasanya dibagi menjadi (i)
konveksi alami (di mana cairan bergerak tanpa memaksa), dan (ii)
konveksi paksa (di mana cairan dipindahkan oleh draft). Konveksi
alami dijelaskan oleh hukum Newton tentang pendingin:
𝐽 = 𝑘 ( 𝑇 − 𝑇 0 ), (90)
dimana:
T adalah suhu objek, 𝑇0 adalah suhu lingkungan, dan k adalah koefisien konveksi.
Kehilangan panas oleh radiasi diberikan oleh hukum Stefan-Boltzmann. Karena
dalam semua kasus, kita tertarik pada masalah perpindahan panas melalui bagian
bangunan, akan lebih mudah untuk memilih ukuran yang tidak tergantung pada
mekanisme. Insinyur menggunakan pengukuran untuk mengukur perilaku termal
dari elemen struktur. U-nilai (atau koefisien transmitansi termal) adalah tingkat
panas mengalir melalui seluas 1 m2dari elemen ketika perubahan suhu di atasnya
adalah 1 C. Jelas, ini yang paling mudah berhubungan dengan konduktivitas termal.
Kita dapat mengungkapkan persamaan perpindahan panas sebagai persamaan beda
hingga,
∆𝑇
𝐽 = −𝑘 (91)
∆𝑥
Dengan demikian, dari definisi U yang diberikan di atas,
J 𝑘
𝑈= =− .(92)
∆𝑇 ∆𝑥
Kerugian radiasi dipaksa formulir ini. Untuk konveksi (seperti
diperlakukan atas) U = k. Total U- nilai untuk sebuah sistem yang
kompleks diperoleh dengan menggunakan hukum Kirchoff untuk
meringkas resistensi. Kami mendefinisikan tahan panas R = κ -1 Δ x.
Dengan demikian, total U-nilai untuk dinding kompleks dengan

138
transfer panas koefisien hdi dan hkeluar untuk transfer ke dalam dan
keluar dari dinding masing-masing diberikan oleh:
1 1 1
𝑈
= ℎ + ∑𝑗 𝑅𝑗 + ℎ (93)
𝑑𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
Sebagai contoh, satu jendela memiliki U= 5,7 Wm2 K-1. Sejak jendela
kaca ganda memiliki ruang udara 2 cm, U adalah (kira-kira) dibelah
dua. Semakin rendah nilai U, semakin baik isolasi.

Contoh: Sebuah dinding rongga


Mari kita berasumsi bahwa konduktivitas termal adalah:
bata: 0,8 Wm-1 K-1 ,
beton, 0,2 Wm-1 K-1 ,
plester: 0,17 Wm-1 K-1 ,
dan bahwa semua bahan yang 0,1 m tebal.
Resistensi termal adalah: plester/udara antarmuka: 0,12 m2 KW -1 , batu
bata/antarmuka udara: 0,16 m 2 KW-1 , rongga (termasuk interface): 0,19 m 2 K -
1 . Resistensi termal

bahan adalah: bata = 0,1 / 0,8 = 0,125, beton = 0,1 / 0,2 = 0,5, plester = 0,1 / 0,17
= 0,59. Oleh karena itu, U nilai diberikan oleh
U = 1 / (0,125 + 0,5 + 0,59 + 0,19 + 0,06 + 0,12) = 0,63
mengabaikan dua koefisien perpindahan antar muka. Nilai-nilai khas untuk ini akan
menjadi hdi= 7 Wm-2 K-1 dan hkeluar = 18 Wm-2 K-1 . Hal ini memberikan final U nilai
0,56 Wm-2 K-1 .

6.5. Kehilangan Panas Pada Bangunan


Jumlah energi yang hilang dari sebuah bangunan tertentu
tergantung pada hilangnya faktor berikut:
 isolasi bangunan,
 area permukaan luar bangunan,
 perbedaan suhu antara lingkungan internal dan eksternal,
 bata Air
 Plaster beton
 tingkat pertukaran udara untuk ventilasi,
 tingkat paparan efek iklim, seperti angin.
Masing-masing dapat dianggap dalam hal U-values. Hal ini
mudah untuk membagi ini menjadi (i) kain kerugian, dan (ii)
kehilangan ventilasi. Kain adalah kehilangan panas melalui eksternal
'kulit' bangunan (dinding, lantai, langit-langit, jendela) dan dapat
ditulis sebagai

139
𝑃 = 𝑈𝐴 𝑇𝑑𝑖 − 𝑇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 (94)
di manaP adalah daya yang hilang, U adalah efektif U- nilai untuk
bangunan dan (Tdi - Tudara) adalah penurunan suhu di seluruh 'kulit'
bangunan. Yang terbesar U-values adalah biasanya untuk jendela,
tapi kerugian terbesar biasanya melalui dinding. Efek dari daerah
jauh lebih besar mendominasi efek dari U-nilai. Ventilasi juga
merupakan bagian penting dari desain bangunan. Rata-rata orang
(massa 84 kg) membutuhkan oksigen pada tingkat 50 ml/menit per
kg berat badan orang tersebut, yaitu untuk rata-rata orang, 4.200
ml/menit. Jelas jumlah yang tepat tergantung pada apa yang Anda
lakukan: 2.000-3.000 ml/menit (di beristirahat) untuk 6.000 ml/menit
(atlet berjalan). Panas yang hilang melalui ventilasi (energi diambil
pergi oleh udara convecting). Ini diberikan oleh:
𝑄 = 𝑚𝐶𝑃 𝛥 𝑇, (95)
di mana m adalah massa udara, CP adalah panas spesifik pada
tekanan konstan dan Δ T adalah perbedaan suhu antara di dalam dan
di luar gedung. Pertimbangkan Ruangan volume V. Jika dibutuhkan
t detik untuk mengganti semua udara di dalam ruangan, maka
tingkat kehilangan panas adalah 𝑉𝜌 𝐶𝑃 𝛥 𝑇/𝑡 (dimana ρ adalah
densitas udara). Bangunan juga memiliki sejumlah sumber panas
(terlepas dari eksplisit sistem pemanas). Ini termasuk:
¬ panas matahari melalui jendela, dinding dan atap,
¬ tubuh panas dari penduduk,
¬ panas dari peralatan pencahayaan dan peralatan listrik (TV, lemari
es dan sebagainya),
¬ panas dari proses memasak, dan
¬ pemanas air.
Ditambahkan bersama-sama, ini bisa jauh dari sepele dan harus
diperhitungkan ketika merancang sistem pemanas diperlukan.
Kesimpulan
Energi sangat berpengaruh terhadap aktivitas kehidupan
manusia dalam kehidupan sehari-hari, dengan memiliki energi,
manusia bisa melakukan berbagai aktivitas mulai dari aktivitas
ringan sampai aktivitas berat. Dalam pengamatan sehari-hari energi
muncul dalam berbagai bentuk, misalnya energi kimia, energi listrik,
energy nuklir, dan sebagainya.
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Tanpa
energi yang diciptakan Tuhan tidak akan ada kehidupan. Matahari,

140
angin, sungai, dan bahkan alam ini tidak akan ada usaha yang
dimaksud dalam definisi ini adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan perubahan. Misalnya perubahan posisi atau gerak,
perubahan bentuk perubahan wujud. Dalam berbagai perubahan
tersebut energi turut mengalami perubahan bentuk tetapi tidak
hilang atau berkurang.
Saran
Penggunaan energi yang berlebih dapat menimbulkan
dampak buruk terhadap lingkungan. Misalnya penggunaan energi
nuklir. Penggunaan nuklir dapat menimbulkan radiasi terhadap
wilayah dimana nuklir itu dikembangkan. Oleh sebab itu dalam
kehidupan sehari hari kita perlu bijak dalam penggunaan energi
untuk kehidupan serta aktivitas sehari hari.

141
DAFTAR REFERENSI

Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press.Bogor.


Asdak, 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada
University Press.
Bayong Tjasyono HK. 2004. Klimatologi. Penerbit ITB. Bandung. Bernadette
West, 1998. Peter M. Sandman, Michael R. Greenberg.
Panduan Pemberitaan Lingkungan Hidup. Yayasan Obor In- donesia.
ISBN 979-461-300-2.
BMKG 2014. Panduan Praktis Mengenal Alat Mengukur Lamanya Penyinaran
Matahari.
Indarto. 2010. Hidrologi (Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi),
PT Bumi Aksara, Jakarta.
Kartasapoetra, G. 1991. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. PT Ri- neka
Cipta, Jakarta.
Kumar, S. 1979. Water Resources and Hydrology.Khanna Publishers, Nai
Sarak. New Delhi.
Lee, R. 1980. Forest Hydrology, Diterjemahkan oleh Sentot Suba- gyo,1991.
Hidrologi Hutan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Marianus, 2017. Endemik Arenga microcarpha Becc (Analisa Fisika
Lingkungan), R.A.De.Rozarie, Surabaya Jawa Timur.
Planck, Max, 1901. “On the Law of Dstribution of Energy in the Normal
Spectrum”. Annalen der Physik, vol. 4, p. 553 ff.
R.A.De.Rozarie 2018. Fisika Lingkungan (Teori, Konsep dan
Pengukurannya), Surabaya
Salim, E. 1979. Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Mutiara, Jakarta.
Seyhan, E. 1977. Fundamental of Hydroligy, Diterjemahkan oleh Sentot
Subagyo, 1993. Dasar-dasar Hidrologi, Gajah Mada University
Press, Yogyakarta.
Soemarno. 1994. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hi- dup.
Buku II. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Di- rektorat
Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta.
Soemarto. 1987. Hidrologi Teknik. Usaha Nasional. Surabaya.
Sosrodarsono, Suyono, Takeda. 1993. Hidrologi untuk Pengairan. Pradnya
Paramita. Jakarta.

141

Anda mungkin juga menyukai