Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

RESUME

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Dasar Kesehatan Lingkungan

Semester Genap Tahun Ajaran 2023/2024

Dosen Pengampu :

Dr. Budi Hartono, S.Si, MKM

Disusun Oleh :

SHOFWA MUMTAZ ZAKIYA

2306287582

S1 EKSTENSI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS INFONESIA

2024
Setiap tindakan yang manusia lakukan di bumi menimbulkan dampak yang sangat besar
dan tidak menyenangkan bagi umat manusia dan bumi. Seluruh Tindakan ini dikhawatirkan
akan bertambah besar dan berubah menjadi kerusakan dengan menggunakan bahan kimia,
biologi, atau radioaktif. Semakin tingginya tantangan pemimpin dunia untuk menyelesaikan
permasalhan ekonomi sejak munculnya Depresi Besar yang menyebabkan keruntuhan
ekonomi membuat manusia mulai lupa kalau segala aktivitas yang mereka lakukan merupakan
awal timbulnya kerusakan di bumi. Emisi karbon dioksida, efek gas rumah kaca, mencairnya
lapisan es Arktik, dan berbagai masalah pemanasan global lainnya. Istilah “Dari matahari ke
bahan bakar fosil dan kembali lagi” berarti setiap unsur yang terdapat di bumi dapat
dimanfaatkan karena adanya peran dari matahari.

Perkembangan manusia juga ditandai dengan penggunaan bahan bakar fosil sebagai
sumber energi. Hal ini memulai pergeseran besar-besaran dari sumber energi surya dan
biomassa ke bahan bakar fosil, pergeseran dari batu bara ke minyak bumi dan gas alam.
Perubahan yang besar ini membuat munculnya berbagai sistem transportasi seperti kendaraan
bermotor, kereta api, dan pesawat terbang. Namun sekitar setegah total sumber daya minyak
bumi dunia telah dikonsumsi sehingga keberadaannya menjadi sangat langka dan hanya dapat
bertahan selama beberapa dekade. Kesadaran manusia bahwa mereka tidak dapat selamanya
menggantungkan kebutuhan bahan bakar kepada hidrokarbon fosil membuat manusia Kembali
menggunakan matahari sebagai sumber energi utama. Selain itu, terdapat juga sumber energi
yang lebih mudah dikembangkan, yaitu listrik yang menggunakan tenaga angin. Secara hirarki,
penggunaan angin sebagai sumber energi juga memerlukan matahari karena pada dasarnya
matahai yang memanaskan massa udara dan membuat udara mengembang sehingga angin
dapat bertiup.

Ilmu lingkungan merupakan ilmu pengetahuan yang membahas interaksi kompleks


yang terjadi di ekosistem yang dapat mempengaruhi makhluk hidup. Ilmu lingkungan
mencakup semua disiplin ilmu seperti kimia, biologi, ekologi, sosiologi, dan pemerintahan
yang mampu untuk menjelaskan setiap interaksi yang terjadi. Ilmu lingkungan dahulu dikenal
sebagai Sejarah Alam sampai kemudian dikembangkan menjadi ilmu ekologi, yaitu ilmu yang
mempelajari faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap organisme dan bagaimana
organisme berinteraksi dengan satu sama lain.

A. Kimia dan Lingkungan


Kimia memiliki peran penting dalam mengidentifikasi berbagai kejadian di
lingkungan dan menjaga kualitasnya. Kimia memiliki peran penting dalam
perlindungan dan perbaikan lingkungan karena para ahli kimia semakin akrab dengan
proses kimia di lingkungan dan mengembangkan berbagai cara untuk mengarahkan
ilmu kimia ke arah perbaikan lingkungan. Ilmu lingkungan terbagi menjadi studi
tentang atmosfer, hidrosfer, dan biosfer. Interaksi antar organisme hidup dengan
lingkungan (abiotic) menjelaskan berbagai siklus yang melibatkan proses dan
fenomena biologis, kimiawi, dan geologis yang disebut siklus biogeokimia.

Hidrosfer melingkup air bumi yang sangat penting di semua bagian lingkungan
yang merupakan media evolusi kehidupan dan tempat hidup makhluk hidup, Air
menutupi sekitar 70% permukaan bumi dan lebih dari 97% air yang ada di bumi
terdapat di lautan dan hanya Sebagian kecil dari total air di bumi yang benar-benar
terlibat dalam proses terrestrial, atmosfer, dan biologis. Air juga berperan penitng dalam
antrisfer, contohnya pada ketel uap atau sistem distribusi air kota. Air membawa nutrisi
tanaman dari tanah ke dalam tubuh tanaman melalui akar tanaman. Atmosfer
merupakan lapisan tipis yang melindungi dan memelihara kehidupan di bumi dan
melindunginya dari lingkungan luar angkasa yang keras dengan menyerap energi dan
radiasi ultraviolet yang dapat merusak. Geosfer merupakan bagian bumi yang menjadi
tempat manusia hidup dan berinteraksi dengan lingkungan dan ilmu yang mempelajari
tentang geosfer adalah Geologi. Ilmu ini mempelajari tentang bagian mineral padat dari
kerak bumi, memperhitungkan air yang berperan dalam proses pelapukan batu, dan
iklim.

B. Ekologi, Ekotoksikologi, dan Biosfer

Biosfer terdiri dari organisme hidup yang terkandung dalam geosfer dan hidrosfer
di lapisan yang sangat tipis. Organisme bertanggung jawab untuk mengubah atmosfer
bumi menjadi kaya oksigen sehingga mencegah pemansan rumah kaca yang berlebihan
pada permukaan bumi. Biosfer juga didasarkan pada fotosintesis tanaman yang
memperbaiki energi matahari dan karbon dari CO2 dan bentuk biomassa berenergi
tinggi yang direpresentasikan sebagai (CH O). Ekologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antara organisme hidup dengan lingkungan fisiknya dan satu sama lain.
Ekosistem terdiri dari Kumpulan organisme yang saling berinteraksi (komunitas) dan
lingkungannya. Komponen ekosistem (fisik, kimia, dan biologis) menjadi jalur
pertukaran energi dan material. Lingkungan tempat tinggal organisme disebut dengan
habitat. Untuk mempelajari ekologi akan lebih mudah untuk membagi lingkungan ke
dalam kategori umum. Lingkungan terrestrial didasarkan pada daratan dan terdiri dari
bioma (padang rumput, sabana, gurun, dan hutan). Lingkungan air tawar dibagi menjadi
habitat air tergenang dan habitat air mengalir. Lingkungan laut samudera dicirikan oleh
air aisn dan dapat terbagi secara luas menjadi perairan dangkal dan perairan dalam.
Faktor penitng yang menggambarkan ekosistem adalah populasi yang terdiri dari
jumlah spesies tertentu yang menempati habitat tertentu.

Toksikologi mengacu pada efek yang merugikan dari zat-zat pada organisme. Zat
ini memiliki efek seperti zat beracun yang berpengaruh kuat terhadap ekosistem dan
organisme di dalam ekosistem sehingga interakssi antara ekologi dan toksikologi sangat
penting karena dapat melibatkan banyak organisme dan rantai makanan serta jarring-
jaring makanan yang kompleks.

C. Energi dan Siklus Energi

Radiasi elektromagneetik merupakan hal penting dalam energi dalam sistem


lingkungan, berikut hal yang perlu diperhaitkan terkait radiasi elektromagnetik :

1) Energi dapat dibawa ke ruang angkasa dengan kecepatan Cahaya yang meliputi
radiasi ultraviolet, radiasi inframerah, gelombang mikro, gelombang radio,
sinar-y, dan sinar-x.
2) Panjang gelombang adalah jarak yang diperlukan untk satu siklus penuh dan
frekuensi adalah jumlah siklus per satuan waktu.
3) Radiasi elektromagnetik juga memiliki karakteristik partikel
4) Sifat gelombang/partikel ganda dari radiasi elektromagnetik addalah dasar dari
teori kuantum yang menyatakan bahwa energi radiasi hanya dapat diserap atau
dipancarkan dalam paket diskrit yang disebut kuanta atau foton.
5) Energi foton akan lebih tinggi apabila frekuensi gelombang terkait lebih tinggi
(dan panjang gelombangnya lebih pendek)

Sedangkan pada ekosistem, aliran energi yang berguna adalah energi dengan proses
satu arah, energi matahari yang masuk dapat dianggapsebagai energi bermutu tinggi
karena berpengaruh terhadap terjadinya produksi listrik pada sel fotovoltatik atau
fotosintesis pada tanaman.
D. Dampak Manusia dan Polusi

Meningkatnya populasi beriringan dengan keinginan sebagian besar orang untuk


mendapatkan standar hidup yang tinggi secara material yang berakibat pada
meningkatnya polusi dalam skala besar di dunia. Aktivitas manusia yang banyak
memiliki efek merugikan dapat berpengaruh terhadap jumlah polutan, yaitu merupakan
zat yang hadir dalam konsentrasi yang lebih besar dari konsentrasi alami. Kontamnan,
tidak diklasifikasikan sebagai poluatan kecuali memiliki efek yang merugikan dan
menyebabkan ketidaknormalan pada komposisi lingkungan. Setiap polutan memiliki
sumber yang sangat penting secara genetis karena merupakan tempat untuk
menghilangkan polusi karena setelah polutan dilepas dari sumber, polutan tersebut akan
berubah menjadi reseptor.

Transportasi fisik tergantung pada media tempat kontaminan ditemukan. Proses


tersebut terbagi menjadi dua, yaitu adveksi yang merupakan pergerakan massa cairan
yang membawa polutan. Adveski vertikal disebut sebagai konveksi. Selain itu juga
terdapat transport difusif/transport fickian, Dimana transpor ini sering dianggap
sebagai difusi molekuler karena cenderung untuk berpindah dari daerah yang lebih
tinggi ke daerah yang lebih rendah konsentrasinya. Transportasi difusi juga termasuk
dengan pencampuran turbulen, dimana dapat dilihat pada pusaran air yang mengalir
dan fenomena ini dapat diliaht di udara. Pencampuran terjadi ketika air mengalir di
sekitar dan di antara partikel kecil saat mengalir di bawah tanah yang juga dianggap
sebagai transpor difusif.

Reaktivitas mencakup reaksi kimia, penyerapan biologis, dan pengikatan serta


pelepasan dari permukaan. Proses ini terbagi menjadi dua kategori yaitu reaksi kimia
dan pertukaran antarfase. Pertukaran yang terjadi di dalam air mencakup pengikatan
spesies terlarut ke partikel tersuspensi dalam air dan di udara, hal ini mencakup
penguapan dan kondensasi spesies. Sedangkan proses biologis termasuk dalam kategori
luas pertukaran antarfase, tetapi setiap reaksi biokimiawi yang dialami polutan yang
diserap oleh organisme berupa perubahan kimiawi.

Jumlah polutan diatur oleh konservasi massa yang secara sederhana dihitung
melalui semua materi yang ada dalam polutan kemanapun polutan tersebut berpindah
dan bereaksi, selain itu polutan dapat digambarkan sebagai keseimbangan massa.
Volume kontrol yang umum digunakan adalalh air danau yang tidak termasuk lapisan
sedimen. Penyerapan zat oleh sedimen akan bergantung pada afinitas relative zat
tersebut terhadap air dan sedimen. Sebagai contoh, zat hidrofobik akan memiliki
kecenderungan untuk meninggalkan fase air dan masuk ke fase organic dalam sedimen.
Zat tersebut akan berubah melalui proses biodegradasi yang dimediasi oleh
mikroorganisme yang tersuspensi di dalam air danau.

Zat yang diangkut ke atmosfer adalah zat yang mudah menguap. Zat-zat tersebut
termasuk yang berbentuk gas seperti senyawa oksida nitrat atau karbon monoksida.
Sejumlah senyawa organik yang tidak terlalu mudah menguap namun dapat masuk ke
dalam udara diklasifikasikan sebagai senyawa organik semivolatil.

Polutan dapat dibuang langsung ke air atau dapat masuk ke dalam air melalui
atmosfer atau limpasan tanah. Air tanah dapat menyerap polutan sebagai air permukaan
yang terkontaminasi dan mengalir dari permukaan ke akuifer bawah tanah sebagai
bagian dari proses pengisian ulang. Sumber polutan lain yang menjadi pehatian utama
adalah limbah yang dibuang secara tidak benar ke permukaan atau tempat pembuangan
sampah, khususnya bahan kimia yang mudah larut (hidrofilik) yang memiliki
kecenderungan untuk tetap terlarut dalam air dan bergerak mengikuti permukaan air.
Kecenderungan zat terlarut dalam air untuk tertahan dalam tanah, sedimen, atau mineral
akuifer dinyatakan dengan parameter K yang biasa disebut koefisien partisi tanah-air.

Polutan dalam geosfer sebagain besar disebabkan oleh pergerakan air tanah melalui
foemasi batuan penyusun akuifer. Namun, pada umumnya akuifer terdiri dari batuan
padat yang terfragmentasi oleh rekahan-rekahan di mana air tanah dapat bergerak
denbgan cepat dan dalam jarak yang jauh. Dalam kasus ini, kontaminan tidak dapat
diserap dengan baik oleh permukaan mineral, sehingga mengakibatkan munculnya
kontaminan yang menyusup dengan cepat ke air tanah yang menjadi sumber air minum,

Kimia lingkungan memiliki hubungan untuk memahami dan memerangi terorisme.


Bentuk kerusakan lingkungan yang meluas, yang ditimbulkan oleh penggunaan bahan
kimia berlebihan dapat disebut sebagai bentuk terorisme. Satu-satunya perlindungan
yang dapat dilakukan untuk menghindari ancaman terorisme adalah dengan mengikuti
prinsip kimia hijau. Hal ini karena kimia hijau menghindari bahaya yang dapat
disalahgunakan untuk tujuan jahat. Kimia hijau menghindari penggunaan atau
pembuatan zat-zat yang membahayakan manusia dan lingkungan. Produk kimia
direncanakan untuk digunakan dalam jumlah yang minimal untuk menghindari
penggunaan bahan tambahan.

Forensik lingkungan merupakan ilmu yang berhubungan dengan aspek hukum dan
medis dari pencemaran lingkungan. Ilmu ini termasuk bidang yang penting karena
berdampak polutan terhadap kesehatan dan dapat dipertaruhkan dalam tuntutan hukum
yang berujuan untuk menetukan pihak yang bertanggung jawab atas pencemaran
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai