Anda di halaman 1dari 10

EKOLOGI SEBAGAI DASAR

PENGETAHUAN LINGKUNGAN

Disusun Oleh :
Kelompok 10
1. Titus Prasetyo H. (1902101046)
2. Pregananda Aquar A. (1902101051)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu dan senang tiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena
dengan limpahan dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Ekologi Sebagai Dasar Pengetahuan Lingkungan”. Kami telah menyusun makalah ini
dengan sebaik mungkin. Akan tetapi kami menyadari makalah kami ini masih jauh dari pada
kesempurnaan.
Oleh karena itu, saran dan kritikan yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
demi memperbaiki makalah ini nantinya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, dalam meningkatkan pemahaman tentang sebuah ilmu ekologi sebagai dasar
pengetahuan lingkungan.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep dasar ekologi secara tak sadar justru sudah diterapkan dalam masyarakat tradisional.
Bagaimana konsep hidup bahwa hewan dan manusia, air dan udara serta tumbuhannya memenuhi
kehidupan masyarakat pedesaan yang tidak begitu dekat dengan ilmu-ilmu baru. Konsep gunungan
dalam pewayangan atau konsep hasta brata dalam kehidupan kejawen. Namun demikian konsep yang
ada pada masyarakat tradisional tidak dipandang sebagai konsep ilmu ekologi, karena pada dasarnya
tidak dicetuskan secara teoritis, tetapi melalui “tutur tinular”, pendekatan “ilmu titen”  dalam
pendekatan-pendekatan empiris. Justru orang Baratlah yang pada akhirnya mengeluarkan konsep dan
teori tentang ekologi secara tertulis.

Memang dalam kehidupan masyarakat primitif, untuk dapat bertahan hidup dibutuhkan
pengetahuan mengenai lingkungannya, tentang kekuatan alam dan tumbuh-tumbuhan, dan juga hewan
sekitar. Tentang api yang bisa dipergunakan dan diperkenalkan sebagai kebudayaan dan melalui
kebudayaan pada waktu manusia pertama kali mengenalnya sebagai bagian dari Dewa Api. Tetapi itu
semua belum menyangkut konsep ilmu ekologi sebenarnya, tetapi sekedar untuk dapat
mempertahankan hidup.

Pemenuhan kebutuhan manusia dapat terpenuhi karena adanya pemanfaatan lingkungan yang
berbentuk pengelolaan lingkungan hidup. Melalui pengelolaan lingkungan hidup, terjadi hubungan
timbal balik antara lingkungan biofisik dengan lingkungan sosial. Ini berarti sudah berkaitan dengan
konsep ekologi, terutama tentang konsep hubungan timbal balik (inter-related) antara lingkungan
biofisik dengan lingkungan sosial. Dengan demikian apabila membicarakan lingkungan hidup, maka
konsep ekologi akan selalu terkait.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka kami merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan ekologi ?
2. Apa saja pembagian ekologi ?
3. Bagaimana hubungan ekologi denga ilmu pengetahuan lainnya ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian ekologi.
2. Mengetahui pembagian ekologi.
3. Mengetahui hubungan ekologi dengan ilmu pengetahuan lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekologi

Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernest Haeckel, ahli biologi Jerman pada tahun
1869. Arti kata oikos yang berarti rumah atau tempat tinggal, dan logos bersifat telaah atau studi. Jadi
ekologi adalah ilmu tentang rumah atau tempat tinggal mahluk (Soedjiran Resosoedarmo, 1984:1).
Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi
ekosistem atau alam dimana manusia adalah bagian dari alam. (Zoer’aini Djamal Irwan, 1996:6)
Jadi, berdasarkan pengertian para ahli tersebut ekologi adalah “Ilmu yang mempelajari hubungan
timbal-balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya”. Yang dimaksud dengan mahluk hidup
disini adalah “kelompok”. Dengan demikian ekologi merupakan disiplin baru dari biologi yang
merupakan mata rantai fisik dan proses biologi serta bentuk-bentuk yang menjembatani antara ilmu
alam dan ilmu sosial. Ekologi juga merupakan cabang ilmu yang mendasari ilmu-ilmu yang
berkembang dan selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari terutama dengan lingkungan. Maka
jelaslah ekologi dijadikan sebagai dasar pengetahuan lingkungan.

B. Pembagian Ekologi
Kajian ekologi dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Ekosfera
Ekosfera merupakan sistem alam yang sangat efektif dan mempunyai daya dukung tinggi untuk
menjamin sistem kehidupan terselenggara secara langgeng, fungsi-fungsi ekosfera :
a. Memperlunak iklim
b. Meresiklus bahan kimia yang diperlukan makhluk hidup
c. Menimbun bahan buangan atau limbah
d. Mengontrol lebih dari 95% dari semua hama tumbuhan, penyakit pada hewa dan manusia
e. Mengelola plasma nutfah yang luar biasa jumlahnya.

Ekosferapun juga dibagi menjadi 3 yaitu;


1) Atmosfera
Lapisan udara yang terdiri dari campuran berbagai gas yang menyelimuti suatu planet baik planet
bumi, merkurius, mars, jupiter, uranus, saturnus, venus, neptunus dan lain-lain. Atmosfer ada di
sekeliling kita mulai dari permukaan tanah hingga jauh di angkasa sana.
Fungsi Lapisan Atmosfer (Atmosfir) Bumi ialah :
a) Melindungi bumi dari benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi karena terkena gaya
gravitasi bumi.
b) Melindungi bumi dari radiasi ultraviolet yang berbahaya bagi kehidupan makhluk
hidup dengan lapisan ozon.
c) Mengandung gas-gas yang dibutuhkan manusia, hewan dan tumbuhan untuk bernafas
dan untuk keperluan lainnya seperti oksigen, nitrogen, karbon dioksida, dan lain
sebagainya.
d) Media cuaca yang mempengaruhi awan, angin, salju, hujan, badai, topan, dan lain-
lain.

2) Hydrosfera
Pelapisan yang terbentuk air di muka bumi, lautan, air tanah, salju, dan es yang menutupi kulit bumi.
Wilayah perairan yang mengelilingi bumi. Hidrosfer meliputi samudra, laut, sungai, danau, air tanah,
mata air, hujan, dan air yang berada di atmosfer. Sekitar tiga perempat dari permukaan bumi ditutupi
oleh air.
3) Litosfera
Lapisan tanah dan batuan dari kerak bumi yang membentuk lapisan-lpisaan pembentuk mantel di
bawah kerak bumi dan magma.

2. Biosfer
Biosfer adalah bagian luar dari planet bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan
kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut Geofisiologi, biosfer adalah
sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antar mereka,
termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) bumi. Bumi
hingga sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui mendukung kehidupan. Biosfer dianggap
berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia bumi.

3. Matahari adalah Sumber bagi Kehidupan


Matahari memiliki banyak manfaat dan peran yang sangat penting bagi kehidupan seperti:
a) Panas matahari memberikan suhu yang pas untuk keberlangsungan hidup organisme
di bumi. Bumi juga menerima energi matahari dalam jumlah yang pas untuk
membuat air tetap berbentuk cair yang mana merupakan salah satu siklus hujan,
cuaca, dan iklim.
b) Cahaya matahari dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan berklorofil untuk
berlangsungnya proses fotosintesis.
c) Makhluk hidup yang sudah mati akan menjadi fosil yang menghasilkan minyak bumi
dan batu bara sebagai sumber energi.
d) Panel surya dipasang di atap rumah untuk menangkap sinar matahari dan
mengubahnya menjadi energi listrik.
e) Sel surya sudah banyak digunakan untuk kalkurator tenaga surya.
f) Pergerakan rotasi bumi menyebabkan adanya siang dan malam.
g) Karena gravitasi matahari sangat besar, matahari menjadi penyatu planet-planet dan
benda angkasa lain yang mengelilinginya.

Menurut (Soedjiran Resosoedarmo, 1984:5-6) kajian ekologi dibagi menjadi 3:


1) Autekologi
Ekologi yang mempelajari suatu jenis (species) organisme yang berinteraksi dengan lingkungannya.
Biasanya ditekankan pada aspek siklus hidup, adaptasi terhadap lingkungan, sifat parasitis atau non-
parasitis, dan lain-lain. Dengan kata lain penekanannya pada sejarah-sejarah hidup dan kelakuan
dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan, contohnya adalah mempelajari kemampuan adaptasi
pohon merbau (Intsia palembanica) di padang alang-alang, dan lain sebagainya.
2) Sinekologi
Ekologi yang mengkaji berbagai kelompok organisme sebagai suatu kesatuan yang saling berinteraksi
dalam suatu daerah tertentu. Sering pula kita dengar istilah lain seperti: ekologi jenis (pengelompokan
makhluk hidup berdasarkan keturunan yang berkaitan secara fisiologis), ekologi populasi (kumpulan
makhluk hidup sejenis atau satu spesies yang menempati kawasan tertentu), ekologi komunitas
(kumpulan populasi yang menempati suatu wilayah tertentu), dan ekologi ekosistem (tempat dimana
terjadinya proses saling interaksi dan ketergantungan antara makhluk hidup sebagai komponen biotik,
dengan lingkungan hidupnya yang merupakan komponen abiotik). Namun sekarang terdapat
kecenderungan untuk meninggalkan pembagian seperti tersebut. Misalnya mempelajari struktur dan
komposisi spesies tumbuhan di hutan rawa, hutan gambut, atau di hutan payau, mempelajari pola
distribusi binatang liar di hutan alam, hutan wisata, suaka margasatwa, atau di taman nasional, dan
lain sebagainya.
3) Pembagian ekologi menurut taksonomi
Yaitu sesuai dengan sistematika mahluk hidup, misalnya:
a) Ekologi tumbuhan
b) Ekologi hewan
c) Ekologi serangga
d) Ekologi burung
e) Ekologi mikroba atau Ekologi jasad renik
Pembagian ekologi menurut habitat (tempat suatu jenis atau kelompok jenis tertentu):
a) Ekologi bahari atau Ekologi kelautan
b) Ekologi perairan tawar
c) Ekologi terestrial atau Ekologi darat
d) Ekologiestuaria atau Ekologi muara sungai
e) Ekologi padang rumput

C. Hubungan Ekologi dengan Ilmu Lainnya


Di atas telah disebutkan bahwa ekologi adalah bagian dari biologi, namun menurut (Soedjiran
Resosoedarmo, 1984:5-6) ekologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu-ilmu lainnya.
1. Hubungan Ekologi dengan Ilmu Alam lainnya
a) Ilmu Fisika berperan karena dalam ekologi faktor fisik seperti sinar matahari,
perubahan suhu, daya serap tanah, hujan, dan lain-lain terlibat.
b) Ilmu Kimia berperan karena dalam ekologi proses kimia seperti pendaman unsur-
unsur C, N, CO2 dan sebagainya, merupakan bagian yang penting.
c) Ilmu Bumi dan Antariksa juga berperan karena ekologi berkaitan dengan berbagai
proses yang dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa siang malam, musim kemarau dan
musim hujan, gravitas, endapan aluvial, vulkanik, erosi, abrasi, sedimentasi, dan lain-
lain.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ekologi adalah “Ilmu yang mempelajari hubungan timbal-balik antara mahluk hidup dengan
lingkungannya”. Yang dimaksud dengan mahluk hidup di sini adalah “kelompok”. Dengan
demikian ekologi merupakan disiplin baru dari biologi yang merupakan mata rantai fisik dan
proses biologi serta bentuk-bentuk yang menjembatani antara ilmu alam dan ilmu sosial. Ekologi
juga merupakan cabang ilmu yang mendasari ilmu-ilmu yang berkembang dan selalu berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari terutama dengan lingkungan. Maka jelaslah ekologi dijadikan
sebagai dasar pengetahuan lingkungan.
Sehingga kajian ekologi dibagi menjadi 3 yaitu: Ekosfera, Biosfer, Matahari adalah Sumber
bagi Kehidupan. Menurut (Soedjiran Resosoedarmo, 1984:5-6) kajian ekologi dibagi menjadi 3
yaitu: autekologi, sinekologi, pembagian menurut habitat, menurut taksonomi. Pembagian
tersebut didasarkan pada bidang kajiannya karena cakupanya sangat luas.
Dapat dikatakan bahwa semakin hari semakin terasa hubungan ekologi dengan hampir semua
bidang ilmu yang ada. Oleh karena itu semua orang harus memahami ekologi dan dapat dikatakan
bahwa ekologi merupakan ilmu dasar dari semua cabang ilmu yang ada dan mempunyai ruang
lingkup yang sangat luas.

B. Saran
Manusia sebagai satu bagian dari alam merupakan bagian utama dari lingkungan yang kompleks.
Manusia dengan kelebihannya yang mempunyai akal dan pikiran dalam kemajuan teknologi ini
merasa mahluk yang paling berkuasa di alam ini. Penemuan-penemuan yang pada mulanya
bertujuan untuk kesejahteraan manusia dapat menjadi bumerang terhadap hidupnya bila prinsip-
prinsip ekologi di abaikan. Dengan demikian untuk hidup dan hidup berkelanjutan bagi manusia
harus belajar memahami lingkungannya dan pandai mengatur pemakaian sumber-sember daya
alam dengan cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan demi keamanan dan pelestarian
tentunya dengan memperhatikan asas-asas atau prinsip-prinsip ekologi dan mempertimbangkan
kemungkinan adanya ancaman masalah lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Otto Soemarwoto. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta:Imagraph.

Soedjiran Resosoedarmo, Kartawinata Kuswata, dkk. 1993. Pengantar Ekologi.Bandung:Remaja


Rosdakarya Offeset.

Zoer’aini Djamal Irwan. 2007. Prinsip-prinsip Ekologi, Ekosistem, Lingkungan, dan Pelestariannya.
Jakarta:Bumi Aksara.

http://www.slideshare.net/agus_43/ekologi-sebagai-dasar-ilmu-pengetahuan-lingkungan-9883688

Anda mungkin juga menyukai