Anda di halaman 1dari 5

KIMIA LINGKUNGAN

Untuk memenuhi tugas mata kuliah


Kimia Lingkungan
Yang dibina oleh Bapak Yudhi Utomo

Oleh:
Kelompok 4
Alisya Rohma

(130331603170)

Elmida Nismawandani

(130331603196)

Tiara Nanda .H

(130331603199)

Tisna Dyahfita

(130331603200)

Yunisa Rosiyanto

(130331614720)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
JANUARI 2016

1.4.1 BIOSFER

Biosfer adalah lingkungan yang tediri dari organisme dan materi biologi hidup.
Biosfer mencangkup geosfer,hidrosfer, dan atmosfer di lapisan yang sangat tipis.
Biosfer sangat berpengaruh pada lingkungan, dan sangat mudah dipengaruhi oleh

lingkungan luar.
Organisme-organisme bertanggung jawab atas perubahan di Bumi, misalnya mereduksi
atmosfer menjadi kaya oksigen, dan pembentukan simpanan yang besar dari mineral yang

teroksidasi (misal: besi disimpan dalam bentuk Fe2O3 ).


Perubahan iklim dibumi dipengaruhi oleh organisme-organisme yang ada dibumi.
Fotosintesis dapat menghambat pemanasan globalkarena dalam organisme yang
berfotosintesis akan menarik CO2 di atmosfer sehingga efek rumah kaca terhadap

pemanasan global dapat dihambat.


Biomassa dibutuhkan untuk kehidupan di airdan biomassa mampu menjadii media reaksi

orsidasi reduksi di air.


Organisme juga membantu proses pelapukan batuan menjadi tanah. Lumut (terdiri dari
kombinasi simbiosis mutualisme antara alga dan jamur) menempel kuat pada batuan dan
mengeluarkan zat kimia tertentu yang dapat mengikis permukaan batu secara perlahan

dan mempertahankan kelembaban permukaan yang dapat mendukung pelapukan batuan.


Biosfer bergantung pada fotosintesis tanaman, fotosintesis menyediakan energi panas (hv)
dan karbon dari CO2 atmosfer dalam bentuk biomassa berenergi tinggi, yang
dilambangkan sebagai [CH2O].

Pada reaksi diatas tumbuhan dan alga berfungsi sebagai organisme autotrof yang
memanfaatkan panas dan energi kimia untuk memperbaiki unsur bentuk sederhana,
materi anorganik tidak hidup menjadi molekul kehidupan yang kompleks yang menyusun

organisme hidup.
Biodegradasi merupakan proses kebalikan dari fotosintesis. Biodegradasi merupakan

proses perusakkan biomassa.


Perusakkan biomassa dengan kehadiran oksigen (resprasi aerob)

Perusakkan biomassa tanpa adanya oksigen (respirasi anaerob)

Biodegradasi aerobik dan anaerobik menyingkirkan biomassa dan mengemembali karbon

dioksida ke atmosfer.
Reaksi anaerob merupakan sumber utama metana atmosfer.

Sisa-sisa yang tidak terdegradasi pada proses biodegradasi merupakan bahan organik
dalam sedimen perairan dan tanah, yang memiliki pengaruh penting pada karakteristik

padatan tersebut.
Ada interaksi yang kuat antara biosfer dan antrosfer, manusia sangat bergantung pada
biosfer untuk makanan, bahan bakar, dan bahan baku. Pupuk, pestisida dan praktek

budidaya telah meningkatkan hasil biomassa, biji-bijian dan makanan.


Perusakan habitat yang mengakibatkan kepunahan banyak spesies. Organisme
bioteknologi dengan teknologi rekombinan DNA dan teknik yang lebih tua dari seleksi

dan hibridisasi menyebabkan perubahan besar dalam karakteristik organisme.


Perubahan biosfer merupakan tanggung jawab dari generasi penerus untuk membuat
perubahan tersebut secara cerdas dan untuk melindungi dan memelihara biosfer.

1.4.2 EKOLOGI

Ekologi merupakan ilmu mempelajari hubungan organisme sebagai sistem dengan

lingkungannya.
Ekosistem merupakan kumpulan organisme yang saling berinteraksi. Kumpulan
organisme yang saling berinteraksi membutuhkan tempat tinggal yang disebut habitat.
Nisia merupakan peran organisme dalam habitatnya. Contoh monyet dan koala meskipun

sama-sama tinggal dipohon, namun memiliki fungsi ekologi sendiri.


Ekosistem dibagi menjadi empat kategori : (a) ekosistem darat, (b) ekosistem perairan, (c)

ekosistem lautan, (d) ekosistem simbiotik.


Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem
(organisme dan air, suhu, cahaya) harus dipertahankan dalam kondisi seimbang dan stabil.
Perubahan terhadap salah satu komponen akan mempengaruhi komponen lainnya. Seperti
ledakan populasi menyebabkan kerusakan lingkungan sehingga kelangsungan hidup
populasi terganggu.

1.4.3 EKOTOKSIKOLOGI

Toksikologi kerusakan organisme yang diakibatkan suatu zat yang disebut zat beracun,

mengandung racun atau racun.


Ekotoksikologi mempelajari pengaruh zat beracun dalam ekosistem. Jika zat beracun
dimasukkan dalam sistem mengakibatkan perubahan biokimia (tingkat molekuler)
kemudian merubah fisiologi (jaringan dan organ), kemudian merubah organisme,
kemudian merubah populasi, kemudian merubah komunitas sehingga menyebabkan
kerusakan ekosistem.Ekotoksikologi dapat menekan populasi, populasi yang tidak tahan
dengan zat beracun akan musnah sehingga ekosistem akan terlindungi.

Jadi, hubungan toksikologi dengan ekotoksikologi jika dalam sistem terdapat suatu zat
beracun mengakibatkan kerusakan organisme yang berdampak pada rusaknya ekosistem.

Anda mungkin juga menyukai